Anda di halaman 1dari 2

1. wPerbandingan Pasal KUHD yang bertentangan dengann KUHPerdata.

a. Pasal 7 KUHD dan pasal 1881 KUHPerdata

Pembukuan dalam Pasal 7 KUHD dapat menjadi sebuah bukti, sedangkan


didalam Pasal 1881 KUHPerdata pembukuan tidak bisa menjadi sebuah alat bukti. Kedua
Pasal ini tidak sejalan, hingga harus diterapkan asas hukum lex specialis derogate lex
generalis. Dalam hal ini KUHDlah yang harus didahulukan karena KUHD merupakan
lex specialis dari KUHPerdata.

b. Pasal 402 KUHD terhadap Pasal 1601

Dalam ketentuan Pasal 402 KUHD menyatakan bahwa penentuan upah dalam jumlah
uang yang haus dibayar, tidak boleh diserahkan kepada kehendak satu pihak. PAsal ini
kemuadian menyampingkan pasal 1061 KUHPerdata dengan asas lex sepecialis derogate
lex generalis.

2. Perbandingan Pasal KUHD yang selaras dengan KUHPerdata.


a. Pasal 6 KUHD dan Pasal 1131 KUHPerdata
Pasal KUHD mengatur lebih lanjut mengenai kewajiban orang yang ingin
meyelenggarakan suatu perusahaan untuk membuat pembukuan. Hal ini bertujuan agar
bisa mendapatkan informasi mengenai transaksi keuangan dan transaksi barang agar tepat
keberlanjutannya. Pembukuan dapat menjelaskan dengan jelas laba atau rugi sehingga
mempermudah pemberian pajak.
Pembukuan yang diatur pada Pasal 6 KUHD ini sejalan dengan maksud dari Pasal
1131 KUHPerdata. Kedua Pasal ini selaras karena memiliki unsur melaksanakan
ketentuan UU dengan tujuan kegiatan yang dilakukan oleh pengusaha terpantau dengan
baik oleh pengusaha maupun pihak ketiga tentang berapa kekayaan yang seharusnya
beserta hak dan kewajiban masing-masing yang harus dikerjakan oleh masing-masing
pihak. Ini tidak mengesampingkan Pasal 1131 KUHPerdata yang dalam hal ini tidak
menyampingkan KUHD diaman isi dari Pasal iniyangmerupakan harta debitur menjadi
jaminan untuk suatu perikatan perorangan.
b. Ketentuan Pasal 1 KUHD
Seperti yang dengan jelas tertulis di Pasal 1 KUHD ini selama tidak ada penyimpangan
antara KUHD dan KUHPerdata maka KUHPerdata tetap berlaku dalam hal hal yang
diatur dalam KUHD.

3. Wahyu, Cakra, & Bimo bersahabat sejak SMA sampai mereka diterima kuliah di
UI masing-masing pada Fakultas Hukum, Fisip, & Ekonomi. Setelah lulus, mereka
berkarir sesuai dengan latar belakang pendidikan mereka dan cukup sukses jika
melihat jumlah dan klien-klien mereka yang berasal tidak saja dari Indonesia tetapi
juga mancanegara. Wahyu mendirikan kantor pengacara “Wahyu & Associates”,
Cakra membuka kantor konsultan pajak “Cakra & Cakra”, dan Bimo mendirikan
kantor akuntan publik “Bima & Rekan”. Menurut saudara, apakah mereka dapat
dikategorikan menjalankan perusahaan?
Suatu kegiata dapat diaktakan sebagai bedfrit atau menjalankan suatu perusahaan
saat memenuhi kriteria yang adalah bertindak dalam status dan kedudukan tertentu,
dilakukan secara berkesinambungan, sah atau legalnya dilakukan dengan terang-terangan,
dan bertujuan untuk mendapatkan laba.
a. Dalam hal dimana bertindak didalam status atau kedudukan tertentu ketiga sahabat ini
telah memenuhi kriteria ini. Dimana Wahyu Cakra dan BImi sama sama memegang
suatu status atau kedudukan dalam perusahaannya masing-masing.
b. Lalu dilakukan dengan berkesinambungan mereka juga telah memenuhi kriteria ini
karena perusahaan yang mereka jalankan sama sama menjalankan perusahaannya
secara terus menerus tidak secara temporer.
c. Perusahaan yang dijalankan oleh masing masing ketiga sahabat ini juga tidak
bertentangan dengan hukum yag ada, serta teleh sesua dengan izin yang ada maka
mereka bertiga juga sama sama memenuhi kriteria ini.
d. Baik kantor Wahyu, Cakra dan Bimo sama sama menjual jasa yang bertujuan agar
mereka sendiri mendapatkan laba Oleh arena itu maka Perusahaan yang mereka jalani
telah memenuhi kriteria ini.
Berdasarkan analisis yang dilakukan diatas ketiga sahabat ini sama sama adalah orang
yang menjalankan perusahaannya atau bedfrit karena jelas bahwa ketiganya telah
memenuhi kriteria yang ada.

Anda mungkin juga menyukai