Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG KESEHATAN

REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP


REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA
MUHAMMADIYAH 4 KARTASURA

NASKAH PUBLIKASI

Oleh:

DODI NUR AFIF AGENG SAPUTRO


J210100052

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Jl. A . Y a n i T r o m o l P o s - P a b e l a n , K a r t a s u r a T e l p . ( 0 2 7 1 ) 7 1 7 4 1 7 , F a x . 7 1 5 4 4 8
Surakarta 57102 Website: http//www.ums.ac.id Email:ums@ums.ac.ic

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah


Y a n g bertanda tangan dibawah i n i p e m b i m b i n g skripsi :

Pembimbing I

Nama :Arif Widodo, A.Kep. M.Kes

Pembimbing I I
Nama : E n d a n g Z u l a i c h a S, S.Kp. M . K e p
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan
ringkasan

skripsi (Tugas akhir) dari mahasiswa:

Nama : D o d i N u r A f i f A g e n g Saputro

Nim : J 210 100 052

Program Studi: S I Keperawatan

Judul :PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG


K E S E H A T A N R E P R O D U K S I TERHADAP PENGETAHUAN
DAN SIKAP R E M A J A TENTANG S E K S PRANIKAH DI
SMA MUHAMMADIYAH 4 K A R T A S U R A

N a s k a h a r t i k e l tersebut, l a y a k dan dapat disetujui u n t u k dipublikasikan.

D e m i k i a n surat persetujuan i n i dibuat, s e m o g a dapat dipergunakan sebagai m a n a


mestinya.

Surakarta, 2 7 Juni 2015

Pembimbing I Pembimbing I I

(Arif Widodo, A.Kep. M.Kes) (Endang Z u l a i c h a S, S.Kp. M . K e p )


1

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG KESEHATAN


REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA
TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA MUHAMMADIYAH 4
KARTASURA

Dodi Nur Afif Ageng Saputro*, Arif Widodo**, Endang Zulaicha**


*Mahasiswa S1 Kesehatan FIK UMS
** Dosen FIK UMS

Abstrak
Kasus kejadian remaja hamil diluar nikah, adalah salah satu contoh akibat
pemahaman pengetahuan, sikap maupun perilaku yang masih kurang tentang
kesehatan reproduksi. Salah satu upaya peningkatan pengetahuan remaja tentang
kesehatan reproduksi adalah dengan memberikan promosi kesehatan. Tujuan
penelitian mengetahui pengaruh promosi kesehatan tentang kesehatan reproduksi
terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang seks pranikah di SMA
Muhammadiyah 4 Kartasura. Metode penelitian menggunakan Quasi
Eksperimen, dengan rancangan penelitian pre and post tes with control Group.
Sampel penelitian 40 siswa kelas X dan XI, yang dibagi menjadi 20 siswa untuk
kelompok perlakuan, dan 20 siswa untuk kelompok kontrol. Analisis data
menggunakan uji paired sample test dan independent sample test. Hasil penelitian
terdapat perbedaan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi sebelum dan
sesudah diberi promosi kesehatan dengan p= 0,001 pada kelompok perlakuan,
sedangkan pada kelompok kontrol Tidak terdapat perbedaan dengan p = 0,437.
Terdapat perbedaan sikap tentang seks pranikah sebelum dan sesudah diberi
promosi kesehatan dengan p= 0,002 pada kelompok perlakuan, sedangkan pada
kelompok kontrol Tidak terdapat perbedaan dengan p = 0,746. Terdapat beda
pengaruh promosi kesehatan tentang kesehatan reproduksi terhadap pengetahuan
remaja tentang seks pranikah antara kelompok perlakuan dengan kelompok
kontrol dengan p =0,001. Tidak terdapat beda pengaruh promosi kesehatan
tentang kesehatan reproduksi terhadap sikap remaja tentang seks pranikah antara
kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol dengan p =0,092. Kesimpulan
penelitian ini Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan
pengetahuan responden tentang kesehatan reproduksi, namun tidak terdapat
pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap peningkatan sikap.

Kata kunci : promosi kesehatan, pengetahuan, sikap, kesehatan reproduksi, remaja


2

INFLUENCE OF HEALTH PROMOTION OF REPRODUCTION HEALTH


TO KNOWLEDGE AND ATTITUDES ANDOLESCENT OF SEX
PREMARRIAGE AT MUHAMMADIYAH 4 HIGH SCHOOL OF
KARTASURA

Abstract

The incident cases pregnant of adolescent before marriage, is an example of


understand to knowledge, attitude and behavior still lack of reproduction health.
One of effort to improve knowledge of adolescents about reproduction health is
giving promoting health. The objective is to influence of health promotion of
reproduction health to knowledge and attitudes andolescent of sex premarriage at
Muhammadiyah 4 High School of Kartasura. The study use a method of quasi
experiment, design with pre and post test with control group. Sample are 40
students from x and xi classes, and divided into 20 students for case group, and
20 students for control group. Data analysis use paired sample test and
independent sample test. results of study that there is a differences of knowledge
student about reproductive health before and after given health promotion with
p= 0,001 in treatment group, meanwhile in control group there is no differences
with p= 0,437. There is differences attitude student about reproductive health
before and after given health promotion for with p= 0,002 of treatment group,
meanwhile in control group there is no differences with p = 0,746. There is
different influence health promotion to knowledge about reproductive health
between case group with control group with p = 0,001.There is no influence of
health promotion for attitude student of reproductive health between case group
and control group with p = 0,092. The research conclusion there is influence
health education toward increasere respondent knowledge about reproduction
health, however there is no dinfluence helath education toward increase attitude.

keyword: health promotion,reproduction helath, knowledge, attitude, sex


premarriage, andolescent
3

PENDAHULUAN reproduksi terhadap pengetahuan dan


Berdasarkan data Perkumpulan sikap remaja tentang seks pranikah di
Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) SMA Muhammadiyah 4 Kartasura.
Jawa Tengah, pada tahun 2009 kasus
remaja yang melakukan seks pranikah LANDASAN TEORI
sebanyak 765 orang, hamil sebelum Promosi Kesehatan
menikah 367 orang, yang terkena Promosi kesehatan adalah segala
infeksi menular seksual 275 orang, bentuk kombinasi pendidikan
aborsi 166 orang. Kasus tersebut kesehatan dan intervensi yang terkait
meningkat pada tahun 2010, remaja dengan ekonomi, politik dan organisasi
yang melakukan hubungan seksual yang dirancang untuk memudahkan
pranikah sebanyak 863 orang, hamil terjadinya perubahan perilaku dan
sebelum menikah 452 orang, yang lingkungan yang kondusif bagi
terkena infeksi menular seksual 283 kesehatan (Notoatmodjo, 2012).
orang, aborsi 244 orang.
Kurangnya pemahaman tentang Kesehatan Reproduksi
perilaku seksual pada remaja amat Kesehatan menurut Undang-
merugikan bagi remaja sendiri Undang No.36/2009 mencakup empat
termasuk keluarganya, sebab pada aspek yakni fisik (badan), mental
masa ini remaja mengalami (jiwa, spiritual, dan sosial yang
perkembangan yang penting yaitu memungkinkan setiap orang mampu
kognitif, emosi, sosial, dan seksual. hidup produktif secara sosial maupun
Kurangnya pemahaman ini disebabkan ekonomis. Kesehatan Reproduksi
oleh berbagai faktor antara lain: adat menurut Undang-Undang No.36/2009
istiadat, budaya, agama, dan kurangnya adalah keadaaan sehat secara fisik,
pemahaman dari sumber yang benar. mental dan sosial secara utuh tidak
Kurangnya pemahaman ini justru amat semata-mata bebas dari penyakit atau
merugikan kelompok remaja dan kecacatan yang berkaitan dengan
keluarganya (Soetjiningsih, 2010). sistem, fungsi, dan proses reproduksi
Dari hasil survey pendahuluan pada laki-laki dan perempuan (Lubis,
yang sudah dilaksanakan oleh peniliti 2013).
di SMA Muhammadiyah 4 Kartasura.
data yang diberikan guru BK Remaja
(Bimbingan Konseling) SMA Menurut Sarwono (2012),
Muhammadiyah 4 Kartasura kepada remaja adalah suatu masa ketika
peneliti, didapatkan hasil bahwa pada individu berkembang dari saat pertama
tahun ajaran 2013/2014 ada 1 siswi kali ia menunjukan tanda-tanda sosial
yang keluar sekolah dikarenakan hamil seksual sekundernya sampai saat
diluar nikah dan pada tahun ajaran baru mencapai kematangan seksual.
ini 2014/2015 sampai bulan desember Indivudu mengalami perkembangan
sudah ada 1 siswi yang keluar sekolah psikologis dan pola identifikasi dari
dengan kasus yang sama yaitu kanak-kanak menjadi dewasa. Terjadi
dikarenakan hamil. peralihan dari ketergantungan sosial
Tujuan Penelitian adalah ekonomi yang penuh pada keadaan
mengetahui Pengaruh promosi yang relatif lebih mandiri.
kesehatan tentang kesehatan
4

Instrumen Penelitian
Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil Instrumen penelitian berupa
tahu “tahu” dan ini terjadi setelah kuesioner berisi 19 pertanyaan.
orang mengadakan penginderaan kuesioner sikap seks pranikah terdiri
terhadap objek tertentu. Penginderaan 14 pertanyaan. Analisa Data Penelitian
terhadap objek tertentu melalui indra yang digunakan adalah uji Paired
manusia yakni penglihatan, sample t-test, dan independent t test.
pendengaran, penciuman, rasa dan raba
dengan sendiri (Wawan dan Dewi, HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Distribusi responden menurut
2010). kelompok umur, jenis kelamin

Sikap Karakteristik Kelompok Kelompok


Sikap adalah organisasi perlakuan kontrol
pendapat serta keyakinan keyakinan N % N %
seseorang mengenai objek atau situasi Umur
15 tahun 3 15 2 10
yang relatif ajeg atau tidak berubah, 16 tahun 11 55 9 45
yang disertai dengan adanya perasaan 17 tahun 6 30 9 45
tertentu dan memberikan dasar kepada Jumlah 20 100 20 100
orang tersebut untuk membuat respon Jenis
atau berperilaku dalam cara tertentu Kelamin
yang dipilihnya (Walgito, 2008). Perempuan 7 35 9 45
Laki-laki 13 65 11 55
Jumlah 20 100 20 100

METODOLOGI PENELITIAN Tabel 1 memperlihatkan umur


Jenis penelitian yang digunakan kelompok perlakuan sebagian besar
adalah Quasi Eksperimen, dengan berumur 16 tahun sebanyak 55%
rancangan penelitian menggunakan sementara kelompok kontrol, umur 16
Pre and Post Test with control Group. tahun dan 17 tahun sama banyak
Populasi penelitian seluruh siswa SMA masing-masing 45%. Responden
Muhammadiyah 4 Kartasura yang kelompok perlakuan dan kelompok
berjumlah 127 siswa. sampel penelitian kontrol banyak berjenis kelamin laki-
ini berjumlah 40 responden dengan laki, masing-masing 65% dan 55%
rincian kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol masing-masing Pengetahuan tentang seks pranikah
Tabel 2. Hasil Pre Test dan Post Test
terdiri dari 20 siswa, Kriteria sampel Pengetahuan
inklusi: Siswa SMA Muhammadiyah 4
Kartasura kelas X dan XI yang menjad
ipengurus dalam kelas, sedangkan
Kriteria ekslusi: Siswa SMA
Muhammadiyah 4 Kartasurakelas X
dan XI yang menjadi pengurus dalam Tabel 2 diperoleh hasil pre test
kelas yang tidak masuk pada saat pengetahuan pada kelompok perlakuan
pelaksanaan penelitian sebagian besar kategori sedang sebesar
5

60%, sementara kelompok kontrol normal. Data yang berdistribusi normal


banyak dalam kategori sedang dan dilanjutkan dengan pengujian hipotesis
rendah masing-masing 40%. Post test yaitu uji paired t test dan uji
independent t test.
pengetahuan kelompok perlakuan
banyak dalam dalam kagori sedang Uji Homogenitas Data
sebesar 50%, namun pengetahuan Tabel 5. Hasil Uji Homogenitas
tinggi meningkat 30% dari pre test ke Variabel p-value Kesimpulan
post test. Post test pengetahuan Pengetahuan 0,418 Homogen
kelompok kontrol banyak dalam Sikap 0,174 Homogen
kategori sedang sebesar 45%.
Tabel 5 diperoleh data
Sikap tentang seks pranikah pengetahuan memiliki nilai p-value
Tabel 3. Hasil Pre Test dan Post Test Sikap 0,715 (p>0,05) sehingga kedua data
Responden tentang seks pranikah pengetahuan antara kelompok
perlakuan dengan kelompok kontrol
memiliki variance yang sama, dengan
demikian data bersifat homogen. Data
Berdasarkan Tabel 3 diperoleh bahwa sikap memiliki nilai p-value 0,206
hasil pre test untuk sikap responden (p>0,05) sehingga kedua data sikap
kelompok perlakuan sebagian besar antara kelompok perlakuan dengan
dalam kategori cukup sebesar 55%, kelompok kontrol memiliki varian
sedangkan pada post test meningkat yang sama dan disebut data homogen.
banyak dalam kategori baik sebesar
60%. Pre test sikap kelompok kontrol Rata-rata Pre Test dan Post Test
banyak dalam kategori cukup sebesar Pengetahuan kelompok Perlakuan
65% dan pada post test sikap baik dan dan Kontrol tentang seks pranikah
cukup masing-masing 45%
Tabel 6. Hasil uji statistik pre test dan post
test pengetahuan kelompok perlakuan dan
Analisis Data kelompok kontrol tentang seks pranikah
Uji Normalitas Data
Tabel 4 Hasil Uji Normalitas Data

Tabel 6 diketahui kelompok perlakuan


terjadi peningkatan nilai rata-rata
pengetahuan tentang seks pranikah
Tabel 4 diperoleh data sebesar 2,30 dari 11,90 meningkat
pengetahuan dan data sikap kelompok menjadi 14,20. Hasil uji paired simple
perlakuan maupun kelompok kontrol t-test pada kelompok perlakuan nilai p-
baik pre test maupun post test value = 0,001 < 0,05, dengan
memiliki nilai p-value > 0,05, sehingga keputusan Ho ditolak, sehingga
kesimpulannya adalah data disimpulkan ada perbedaan rata-rata
berdistribusi pengetahuan responden kelompok
perlakuan antara sebelum dan sesudah
6

mendapatkan pendidikan kesehatan antara pre test dan post test tentang
tentang seks pranikah. seks pranikah.

Kelompok kontrol hasil uji terjadi Pengaruh pendidikan kesehatan


peningkatan nilai rata-rata pengetahuan terhadap tingkat pengetahuan
sebesar 0,30 dari 11,65 meningkat tentang seks pranikah kelompok
menjadi 11,95. Hasil uji paired simple perlakuan dengan kelompok kontrol
t-test pada kelompok kontrol diperoleh Tabel 8. Pengaruh pendidikan kesehatan
nilai p-value = 0,437 >0,05, sehingga tentang seks pranikah antara kelompok
perlakuan dengan kelompok kontrol
Ho diterima. Ho diterima disimpulkan
tidak ada perbedaan rata-rata
pengetahuan responden pada kelompok
kontrol antara sebelum dan sesudah
mendapatkan pendidikan kesehatan
tentang seks pranikah. Berdasarkan tabel 8 diperoleh
nilai post test pengetahuan tentang seks
Rata-rata pre test-post test sikap pranikah kelompok perlakuan sebesar
kelompok perlakuan dan kontrol 14,20 sementara kelompok kontrol
Tabel 7. Hasil uji statistik pre test dan post sebesar 11,95. Berdasarkan hasil uji
test sikap kelompok perlakuan dan kelompok
kontrol tentang seks pranikah independent t test diperoleh nilai p-
value = 0,001 < 0,05, hal ini
menunjukkan bahwa Ho ditolak. Ho
ditolak dapat disimpulkan terdapat
pengaruh pendidikan kesehatan
Tabel 7 diketahui kelompok terhadap peningkatan pengetahuan
perlakuan terjadi peningkatan nilai kelompok perlakuan tentang seks
rata- pranikah.
rata sikap sebesar 4,45 dari 30,10
meningkat menjadi 34,55. Hasil uji Pengaruh pendidikan kesehatan
paired simple t-test pada kelompok terhadap sikap tentang seks
perlakuan nilai p-value = 0,02 < 0,05 , pranikah antara kelompok
sehingga Ho ditolak. Ho ditolak perlakuan dengan kelompok kontrol
Tabel 9.Pengaruh pendidikan kesehatan
disimpulkan terdapat perbedaan rata- tentang sikap seks pranikah
rata sikap kelompok perlakuan antara
sebelum dan sesudah mendapat
pendidikan kesehatan tentang seks

pranikah. Kelompok kontrol terjadi Berdasarkan tabel 9 diperoleh


peningkatan nilai rata-rata sikap nilai post test sikap tentang seks
sebesar 0,6 dari 30,25 meningkat pranikah kelompok perlakuan sebesar
menjadi 30,55. Hasil paired simple t- 34,55 sementara kelompok kontrol
test pada kelompok kontrol diperoleh sebesar 30,85. Berdasarkan hasil uji
nilai p-value = 0.746 > 0,05, berarti independent t test diperoleh nilai p-
Ho diterima artinya tidak terdapat value = 0,092 >0,05, sehinga
perbedaan rata-rata sikap responden keputusan yang diambil adalah Ho
diterima. Ho diterima dapat
7

disimpulkan tidak ada pengaruh Setelah dilakukan penyuluhan dan


pendidikan kesehatan terhaap kemudian diberikan post test, terjadi
perubahan sikap tentang seks pranikah. perubahan sikap responden pada
kelompok perlakuan yaitu rata-rata
PEMBAHASAN yang mengalami perubahan menjadi
Tingkat Pengetahuan tentang 34.55. Hal ini terjadi karena salah satu
Kesehatan Reproduksi faktor yang mempengaruhi sikap
Tingkat pengetahuan kelompok adalah pengaruh sosial seperti norma
perlakuan saat pre test didapatkan nilai dan kebudyaan, karakter kepribadian,
dengan rata-rata pengetahuan sebesar dan informasi yang selama ini diteima
11,90 Setelah diberikan penyuluhan oleh individu menurut mednick, dkk.
dan kemudian dilakukan post test dalam (Azwar, 2008). Kelompok
meningkat menjadi 14,20. Hal ini kontrol sendiri saat dilakukan post test
terjadi karena salah satu factor yang terjadi sedikit mengalami perubahan
mempengaruhi pengetahuan adalah rata-rata kontrol pada kelompok
informasi (Budiman & Riyanto, 2013), kontrol mengalami sedikti
sehingga dengan memberikan peningkatan, hal ini terjadi karena
penyuluhan dapat menambah informasi sikap seseorang dapat dipengaruhi oleh
pada setiap responden. beberapa faktor yaitu pengaruh sosial
Pengetahuan kelompok kontrol seperti norma dan kebudyaan, karakter
saat pre test didapatkan nilai dengan kepribadian, dan informasi yang
rata-rata pengetahuan sebesar 11,65 selama ini diteima oleh individu
Setelah dilakukan post test menjadi menurut mednick, dkk. dalam (Azwar,
11,95. Hal ini terjadi karena 2008).
pengetahuan seseorang dapat Hasil penelitian ini sesuai
dipengaruhi faktor selain informasi dengan hasil penelitian yang dilakukan
yaitu pengalaman, usia, pendidikan, oleh Dewi (2008) yang menyimpulkan
lingkungan, pendidikan, serta social, ada pengaruh yang signifikan dengan
budaya dan ekonomi (Budiman & dilakukannya pendidikan kesehatan
Riyanto, 2013), sehingga walaupun terhadap perubahan sikap setelah
kelompok kontrol tidak diberikan dilakukan pendidikan kesehatan.
penyuluhan pengetahuan tetap bisa sehingga walaupun kelompok kontrol
mengalami perubahan. tidak diberikan penyuluhan
Hasil penelitian ini memperkuat pengetahuan tetap bisa mengalami
penelitian Meriati, Goenawi dan perubahan.
Wiyono (2011) yang menyimpulkan Pengaruh Pendidikan Kesehatan
Ada perbedaan nyata secara rata-rata terhadap Pengetahuan Kesehatan
pengetahuan masyarakat sebelum dan Reproduksi dan Sikap tentang Seks
sesudah penyuluhan. Pranikah
Hasil uji paired simple t-test
Sikap Seks Pranikah pada kelompok perlakuan nilai p-value
Sikap kelompok perlakuan dan = 0,001 < 0,05, dengan keputusan Ho
kelompok kontrol saat diberikan pre ditolak, sehingga disimpulkan ada
test yaitu untuk kelompok dengan rata- perbedaan rata-rata pengetahuan
rata pre test 30.10. pada kelompok responden kelompok perlakuan antara
kontrol dengan rata-rata sebesar 30.25. sebelum dan sesudah mendapatkan
8

pendidikan kesehatan tentang seks lain oleh Mariyam dan Nuradita (2013)
pranikah. Hasil uji paired simple t-test dengan judul Pengaruh Pendidikan
pada kelompok kontrol diperoleh nilai Kesehatan Terhadap Pengetahuan
p-value = 0,437 >0,05, sehingga Ho Tentang Bahaya Rokok Pada Remaja
diterima. Ho diterima disimpulkan Di SMP Negeri 3 Kendal, hasil
tidak ada perbedaan rata-rata penelitian ini menunjukan ada
pengetahuan responden pada kelompok pengaruh Pendidikan Kesehatan
kontrol antara sebelum dan sesudah Terhadap Pengetahuan Tentang
mendapatkan pendidikan kesehatan Bahaya Rokok.
tentang seks pranikah. Simpulan
Hasil uji paired simple t-test 1. Tingkat pengetahuan responden
pada kelompok perlakuan nilai p-value tentang kesehatan reproduksi
= 0,02 < 0,05 , sehingga Ho ditolak. mengalami peningkatan yang
Ho ditolak disimpulkan terdapat signifikan setelaha mendapatkan
perbedaan rata-rata sikap kelompok pendidikan kesehatan.
perlakuan antara sebelum dan sesudah 2. Sikap responden tentang seks
mendapat pendidikan kesehatan pranikah mengalami peningkatan
tentang seks pranikah. Hasil paired setelah mendapatakan pendidikan
simple t-test pada kelompok kontrol kesehatan, akan tetapi tidak
diperoleh nilai p-value = 0.746 > 0,05, signifikan peningkatannya.
berarti Ho diterima artinya tidak 3. Terdapat pengaruh pendidikan
terdapat perbedaan rata-rata sikap kesehatan terhadap peningkatan
responden antara pre test dan post test pengetahuan responden tentang
tentang seks pranikah. seks pranikah, namun tidak
Hasil nilai rata-rata sikap terdapat pengaruh pemberian
setelah dilakukan pendidikan pendidikan kesehatan terhadap
kesehatan pada kelompok perlakuan peningkatan sikap.
sebesar 34,55, sedangkan pada
kelompok kontrol rata-rata sikap Saran
adalah 30,85. diperoleh nilai p-value = 1. Bagi siswa
0,092> 0,05, hal ini menunjukkan Siswa hendaknya senantiasa untuk
bahwa Ho diterima artinya dapat meningkatkan pengetahuan tentang
disimpulkan tidak ada pengaruh Seksualitas yaitu dengan mengikuti
pendidikan kesehatan terhadap pendidikan kesehatan terutama
perubahan sikap tentang seks pranikah. pengetahuan tentang Seksualitas
Hasil penelitian ini sesuai dengan dan hal - hal yang berkaitan
penelitian yang dilakukan oleh dengan hal tersebut, serta lebih
Nugroho (2010) dengan judul berhati-hati dalam bergaul,
hubungan tingkat pengetahuan dan memilih teman dan dapat
sikap dengan perilaku pencegahan berinteraksi lebih baik dari
penularan tuberculosis paru pada sebelumnya.
keluarga. Hasil penelitian 2. Bagi institusi pendidikan
menunjukkan bahwa tidak ada Diharapkan dapat memberikan
hubungan tingkat pengetahuan dengan informasi lebih lanjut dan
perilaku pencegahan penularan memberikan penyuluhan tentang
tuberculosis pada keluarga. Penelitian
9

pencegahan khususnya seks pra Negeri 3 Kendal. Semarang:


nikah pada saat penyerahan raport. Universitas Muhammadiyah
3. Bagi peneliti lain Semarang. Jurnal
Diharapkan peneliti lain dapat Keperawatan Anak, Vol 1,No.
mengembangkan penelitian ini, 1,halaman 44-4.
seperti menggunakan jenis
penelitian kualitatif, serta Meriati, N.W.E., Goenawi, L.R., &
membandingkan siswa yang Wiyono, W. (2011). Dampak
sekolah di kota dengan siswa yang penyuluhan pada pengetahuan
sekolah di desa mengenai masyarakat terhadap pemilihan
pengetahuan, sikap, dan perilaku dan penggunaan obat batuk
tentang seks pranikah. swamedikasi di kecamatan
malalayang. Jurnal Ilmiah
Farmasi-UNSRAT Vol.2 No.03
Agustus 2013 ISSN 2302-2493.
DAFTAR PUSTAKA

Azwar S (2008). Sikap Manusia, Teori Notoatmodjo (2012) Pendidikan dan


dan Pengukuranya. Jogjakarta: Perilaku Kesehatan. Jakarta:
Pustaka Pelajar Jogja Offset. Rineka Cipta.

Budiman & Riyanto, A. (2013). Kapita Nugroho. (2010). Hubungan tingkat


Selekta Kuesioner: Pengetahuan pengetahuan dan sikap dengan
dan Sikap dalam Penelitian perilaku pencegahan penularan
Kesehatan. Jakarta: Selemba tuberculosis paru pada keluarga.
Medika. Jurnal STIKES
RS.Baptis.Volume 3, Edisi 1, Juli
Dewi, N.S. (2008). Pengaruh 2010 ISSN 2085-0921.
Pendidikan Kesehatan Terhadap
perubahan Pengetahuan dan Soetjiningsih. (2010). Tumbuh
Sikap Dalam Pencegahan Kembang Remaja dan
HIV/AIDS pada Pekerja Seks Permasalahannya. Jakarta:
Komersial. Media ners, Volume Sagung Seto
2, Nomor 1, Mei 2008, hlm 1-44.
UNDIP. Walgito. (2008). Psikologi Sosial suatu
Pengantar. Yogyakarta : Andi
Lubis, N.L. (2013). Psikologi Kespro
Wanita dan Perkembangan Wawan dan Dewi, A. (2010).
Reproduksinya. Jakarta : Pengetahuan, Sikap dan Perilaku
Kencana Perdana Media Group. Manusia. Yogyakarta: Nuha
Media
Mariyam & Nuradita, E. (2013).
Pengaruh Pendidikan
Kesehatan Terhadap
Pengetahuan Tentang Bahaya
Rokok Pada Remaja di SMP

Anda mungkin juga menyukai