Anda di halaman 1dari 15

Penggunaan Solution Focused Brief Counseling (SFBC) untuk Mengurangi

Prokrastinasi Akademik Siswa

The Use of Solution Focused Brief Counseling (SFBC) for Reducing Students’ Academic
Procrastination

Aji Popowiranta1*, Ratna Widiastuti2, Ashari Mahfud3


1
Mahasiswa FKIP Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung
2
Dosen Pembimbing Utama Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Lampung
3
Dosen Pembimbing Pembantu Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Lampung
*e-mail: ajiwiranta@gmail.com, Telp: +6282280275357

Received: Accepted: Online Published:

Abstract : The Use of Solution Focused Brief Counseling (SFBC) for Reducing Students’
Academic Procrastination. The purpose of the research is to know of using solution focused
brief counseling (SFBC) in reducing the students’ academic procrastination. The method in
this research was randomized pretest-posttest control group design. The research subjects used
an experimental group of 7 students. The results of the Wilcoxcon test showed that the value
(Sig) 0,018 < 0,05, so Ho is rejected and Ha is accepted. Based on the research above, it can
be concluded that students’ academic procrastination can be reduced using of solution focused
brief counseling (SFBC).

Keywords : academic procrastination, group counseling, solution focused brief counseling


(SFBC)

Abstrak: Penggunaan Solution Focused Brief Counseling (SFBC) untuk Mengurangi


Prokrastinasi Akademik Siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan
solution focused brief counseling (SFBC) dalam mengurangi prokrastinasi akademik siswa.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah randomized pretest-posttest control group
design. Subjek penelitian menggunakan kelompok eksperimen sebanyak 7 orang siswa. Hasil
uji Wilcoxcon menunjukan nilai (Sig) 0,018 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Berdasarkan penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi akademik siswa dapat
dikurangi dengan menggunakan konseling kelompok solution focused brief counseling
(SFBC).

Kata kunci : konseling kelompok, prokrastinasi akademik, solution focused brief counseling
(SFBC)
1

PENDAHULUAN/ akademik dalam kategori tinggi.


INTRODUCTION Prokrastinasi memang banyak di-
lakukan oleh individu, tanpa meman-
Belajar merupakan tugas utama dang usia, jenis kelamin, atau stat-
seorang siswa, namun tidak semua sis- usnya sebagai pelajar atau pekerja.
wa memiliki pengelolaan belajar yang
baik. Pengelolaan belajar yang baik Secara umum faktor-faktor yang
dapat memengaruhi prestasi atau hasil mempengaruhi perilaku menunda atau
belajar siswa (khotimah, Radjah, & prokarastinasi akademik dapat di-
Handarini, 2016). kategorikan menjadi dua, yaitu faktor
eksternal dan faktor internal. Faktor
Masalah pengelolaan belajar ya- eksternal yaitu faktor yang terdapat
ng sering dialami oleh siswa sekolah dari luar diri individu meliputi: gaya
ialah penundaan dalam mengerjakan pengasuhan orang tua dan kondisi
tugas. Perilaku menunda tugas aka- lingkungan. Sedangkan faktor internal
demik disebut dengan prokrastinasi yaitu faktor yang ada pada diri
akademik. Prokrastinasi akademik individu yang melakukan prokrastin-
adalah merupakan suatu penundaan asi, yaitu unsur struktur kepribadian
yang dilakukan secara sengaja dan (khotimah, Radjah, & Handarini,
berulang-ulang, dengan melakukan 2016). Struktur kepribadian saling de-
aktivitas lain yang tidak diperlukan terminis menempatkan semua hal
dalam pengerjaan tugas akademik. saling berinteraksi, pusatnya ialah si-
Penundaan tersebut bersifat disfungs- stem self yang mengacu ke struktur
ional, yaitu penundaan yang dilaku- kognitif kemudian memberi pedoman
kan pada tugas yang penting, pe- mekanisme dan seperangkat fungsi-
nundaan tersebut tidak bertujuan dan fungsi persepsi, evaluasi dan pengatur-
bisa menimbulkan akibat yang negatif. an tingkah laku. Sehingga jika fungsi-
Seseorang yang melakukan prok- fungsi persepsi dan evaluasi baik,
rastinasi akademik tidak bermaksud maka tingkah laku yang nampak, khu-
untuk menghindari atau tidak ingin susnya prokrastinasi akademik tidak
tahu dengan tugas yang dihadapi akan terjadi.
(Ferrari, 2003) .
Salah satu pemicu munculnya
Berdasarkan penelitian yang di- perilaku prokrastinasi akademik adal-
lakukan Alvira (2013) ditemukan data ah dengan distorsi kognitif atau
bahwa siswa masih menggunakan pemikiran-pemikiran yang irasional
“Sistem Kebut Semalam (SKS)” untuk yang terdapat pada diri individu (Steel,
belajar, mengerjakan tugas satu hari 2007). Contoh dalam distorsi kognitif
sebelum dikumpulkan, mengerjakan seperti ang-gapan bahwa “masih ada
tugas di sekolah sebelum bel masuk jeda waktu panjang untuk mengerja-
dibunyikan, mengobrol saat mengerja- kan tugas”. Rumiani (2016) mem-
kan tugas dan keterlambatan mengu- berikan penjelasan bahwa prokrasti-
mpulkan tugas. Hasil analisis data nasi akademik yang terjadi karena ada-
prokrastinasi akademik siswa SMP nya keyakinan irasional yang dimiliki
Negeri Malang oleh peneliti sendiri oleh seseorang. Keyakinan irasional
me-nunjukkan 81.5% siswa me- tersebut dapat disebabkan oleh suatu
ngalami prokrastinasi akademik dalam kesalahan dalam mempersepsikan su-
kategori sedang, dan 1% dari 395 atu tugas sekolah yang diberikan oleh
siswa sampel mengalami prokrastinasi pendidik. Seseorang dapat memanda-
2

ng tugas sebagai sesuatu yang berat orientasi kognitif disebabkan adanya


dan tidak menye-nangkan. gangguan pada sistem kognitif yang
berupa distorsi kognitif atau kekacau-
Permasalahan prokrastinasi aka- an kognitif. Penelitian ini akan men-
demik yang dimiliki oleh siswa SMP coba mengurangi perilaku prokras-
ini tidak hanya menjadi tanggung ja- tinasi akademik siswa dengan mengg-
wab guru bidang studi maupun wali unakan sebuah layanan konseling
kelas saja, akan tetapi juga menjadi ta- kelompok solution focused brief cou-
nggung jawab guru BK (konselor). nseling (SFBC) yang mampu me-
mberikan dampak pada ranah tersebut.
Bimbingan dan Konseling me- Konseling kelompok solution focused
miliki tanggung jawab untuk mem- brief counseling (SFBC), adalah ben-
berikan pelayanan agar siswa mem- tuk intervensi yang akan dilaksanakan.
peroleh kesejahteraan lahir dan batin Berdasarkan hal tersebut, cara untuk
dalam proses pendidikan yang di- mengurangi prokrastinasi akademik
tempuh. BK mempunyai posisi kunci adalah dengan peningkatan atau per-
di dalam kemajuan atau kemunduran baikan kognitif (cognitive restruc-
pendidikan, tidak hanya terbatas pada turing) individu tersebut. Konseling
bimbingan yang bersifat akademik te- kelompok solution focused brief coun-
tapi juga pribadi, sosial, dan karier. seling (SFBC) merupakan upaya yang
Dengan adanya BK di sekolah maka dapat dilakukan untuk mem-perbaiki
integrasi dari seluruh potensi ini dapat kembali fungsi kognitif.
dimunculkan sehingga keseluruhan as-
pek yang muncul bukan hanya kognitif Konseling kelompok solution
atau akademis saja tetapi juga seluruh focused brief counseling (SFBC) me-
komponen dirinya baik itu kepribadi- nekankan kekuatan dan riseliansi
an, hubungan sosial serta memiliki orang dengan berfokus pada penge-
nilai-nilai yang dapat dijadikan pe- cualian untuk masalah mereka dan me-
gangan. ngkonsep solusi mereka. Menurut
Glading (2012) pendekatan ini di-
Prokrastinasi akademik yang be- fokuskan pada perubahan dan dasar
rada pada level tinggi tentunya sangat pemikiran yang menekankan peruba-
menghambat siswa untuk berkemb- han kecil pada tingkah laku. Ber-
ang, mengingat dampak yang ditim- dasarkan hal tersebut, penggunaan
bulkanya begitu serius (Sholikhah, konseling kelompok solution focused
Sugiharto, & Tadjri, 2017). Adanya brief counseling (SFBC) diharapkan
persoalan prokrastinasi akademik ya- dapat me-restructuring cognitive un-
ng dilakukan kebanyakan siswa maka tuk menumbuhkan keyakinan irr-
perlu dilakukan penanganan yang se- asional yang baik pada siswa sehingga
rius. Suatu alternatif yang dapat diuji dapat mengatasi prokrastinasi aka-
cobakan untuk menangani prokras- demik siswa. Konseling kelompok
tinasi akademik adalah meng-gunakan solution focused brief counseling
konseling kelompok solution focused (SFBC) diharapkan dapat me restruc-
brief counseling (SFBC). turing cognitive individu sehingga
dapat mengatasi perilaku prokrastinasi
Beck dan Burns (dalam Corey, akademik siswa.
2013) mengemukakan bahwa salah
satu masalah prokrastinasi akademik Berdasarkan latar belakang dia-
menurut teori konseling yang ber- tas, tujuan yang akan dicapai oleh pe-
3

neliti dari penelitian ini adalah untuk Penelitian ini dilaksanakan di


mengetahui penggunaan layanan kon- SMP Negeri 1 Pesawaran pada siswa
seling kelompok solution focused brief kelas VIII, sedangkan untuk waktu
counseling (SFBC) dalam mengurangi pelaksanaan penelitian pemberian lay-
prokrastinasi akademik pada siswa anan konseling kelompok solution
kelas VIII di SMP Negeri 1 Pesawaran focused brief counseling SFBC di-
Tahun Ajaran 2018/2019. lakukan pada tahun ajaran genap
2018/2019.
METODE PENELITIAN/
RESEARCH METHOD Hal terpenting yang perlu di-
perhatikan dalam penelitian ini adalah
Penelitian ini menggunakan pe- pada ketepatan penggunaan metode
ndekatan kuantitatif. Metode peneliti- yang sesuai dengan objek penelitian
an yang di gunakan pada penelitian ini dan tujuan yang ingin dicapai. Pada
adalah quasi eksperimen, dengan penelitian ini menggunakan disain
menggunakan pretest-posttest control penelitian random-ized pretest-postest
group design. control group design (gambar 1).

A O1 X O2
R
B O1 O2

time
*R : Radom Asigman *B : Kelompok Kontrol *O1 : Nilai Pretest
*A : Kelompok Eksperimen *X : Perlakuan (treatment) *O2 : Nilai Posttest

Gambar 1. Desain randomized pretest-posttest control group

Tujuan dari kegiatan penelitian pada kelompok eksperimen sebanyak


ini adalah untuk mengetahui peng- 7 orang dan kelompok kontrol seba-
gunaan layanan konseling kelompok nyak 7 orang. Pada kelompok eksperi-
solution focused brief counseling (SF- men diberikan dengan menggunakan
BC) dalam mengurangi prokra-stinasi konseling kelompok solution focused
akademik pada siswa kelas VII di SMP brief counseling (SFBC) sebanyak 5
Negeri 1 Pesawaran Tahun Ajaran sesi konseling. Tujuan masing-masing
2018/2019. Subjek penelitian ditetap- konseling setiap sesi meliputi, 1) pem-
kan dari hasil sebaran skala prok- bentukan kelompok, 2) orientasi pen-
rastinasi akademik pada siswa kelas dekatan solution focused brief coun-
VIII di SMP Negeri 1 Pesawaran, de- seling (SFBC), 3) konseptualisasi ma-
ngan kriteria yang digunakan untuk salah, 4) aktivasi sebagai solusi untuk
memilih sampel adalah siswa yang mengurangi perilaku prokrastinasi ak-
memiliki tingkat prokrastinasi aka- ademik, 5) aplikasi keterampilan dan
demik yang tinggi. tindak lanjut.

Sebanyak 14 orang siswa yang Sumber data penelitian ini ada-


terpilih sebagai subjek penelitian, ke- lah dengan menggunakan penyebaran
mudian dilakukan pembagian kelom- skala prokrastinasi akademik pada
pok dengan proses randomisasi (rand- siswa kelas VIII di SMP Ngeri 1 Pesa-
om assigment) untuk ditempatkan waran Tahun Ajaran 2018/2019. Skala
4

prokrastinasi akademik yang diguna- tegori prokrastinasi akademik yang


kan untuk mengetahui hasil pretest sedang, dan 96 orang (35,6%) yang
dan posttest telah terlebih dahulu di- memiliki kategori prokrastinasi aka--
lakukan uji coba instrumen . Hasil uji demik yang rendah (gambar 2).
coba instrumen rumus koefisien kore-
lasi product moment menunjukan bah-
wa rhit > rtabel (p<0,05). Hasil reliabi- 5,2%
litas menggunakan rumus Cronbach
Prokrastinasi
Alpha menunjukan bahwa tingkat vali- Sedang
ditas yang sangat tinggi (0,812). 35.6%
prokrastinasi
rendah
Analisis data dalam penelitian
Prokrastinasi
ini digunakan untuk mengetahui ke- 59,2% Tinggi
efektifan layanan konseling kelompok
solution focused brief counseling
(SFBC) untuk mengurangi prokras-
tinasi akademik siswa kelas VIII di Gambar 2. Hasil Penyebaran Skala Prok-
SMP Negeri 1 Pesawaran Tahun Aja- rastinasi Akademik pada Siswa Kelas
ran 2018/2019. Uji hipotesis dilakukan VIII di SMP Negeri 1 Pesawaran
dengan menggunakan teknik analisis
data uji wilcoxcon dengan diperkuat Perubahan pada anggota kelo-
uji beda mann whitney. mpok eksperimen dapat terlihat pada
hasil pengukuran yang dicapai setelah
HASIL DAN PEMBAHASAN/ mendapatkan layanan konseling kelo-
RESULT AND DISCUSSION mpok solution focused brief coun-
seling (SFBC). Tingkat prokrastinasi
Hasil sebaran awal (pretest) de- akademik anggota kelompok yang se-
ngan menggunakan skala prokrastinasi mula semuanya berada pada tingkat
akademik pada siswa kelas VIII di tinggi (>63), setelah mendapatkan tre-
SMP Negeri 1 Pesawaran Tahun Aja- atment, maka tingkat prokrastinasi ak-
ran 2018/2019 yang berjumlah 270 ademik menunjukan bahwa 2 orang
siswa, menunjukan bahwa terdapat 14 siswa pada tingkat prokrastinasi aka-
orang (5,2%) yang memiliki kategori demik yang sedang, sedangkan 5 or-
prokrastinasi akademik yang tinggi, ang sisanya, pada tingkat prokras-
160 orang (59,2%) yang memiliki ka- tinasi akademik yang rendah (Tabel 2).

Tabel 2. Hasil Pretest dan Posttest pada kelompok eksperimen


Pretest Posttest
No Nama Skor Kategori No Nama Skor Kategori
1 MF 64 Tinggi 1 MF 38 Rendah
2 MB 67 Tinggi 2 MB 36 Rendah
3 WDC 64 Tinggi 3 WDC 37 Rendah
4 RR 65 Tinggi 4 RR 36 Rendah
5 AS 63 Tinggi 5 AS 35 Rendah
6 RA 67 Tinggi 6 RA 55 Sedang
7 RSI 70 Tinggi 7 RSI 45 Sedang

Perubahan tingkat prokrastinasi kelompok kontrol menunjukkan ada-


akademik yang dialami oleh anggota nya kemajuan . Pada tabel 3 dibawah,
5

menunjukkan bahwa, setelah pembe- ditunjukan pada 2 orang anggota kelo-


rian layanan konseling kelompok kon- mpok yang berada pada tingkat prok-
vensional pada anggota kelompok ko- rastinasi akademik yang sedang, seda-
ntrol menunjukan bahwa tingkat prok- ngkan 5 orang lainya masi berada pada
rastinasi akademik pada anggota kelo- tingkat prokrastinasi akademik yang
mpok menurun. Penurunan tersebut tinggi (Tabel 3).

Tabel 3. Hasil Pretest dan Posttest pada kelompok kontrol


Pretest Posttest
No Nama Skor Kategori No Nama Skor Kategori
1 JR 68 Tinggi 1 JR 64 Tinggi
2 AA 69 Tinggi 2 AA 65 Tinggi
3 RSD 70 Tinggi 3 RSD 63 Tinggi
4 SS 67 Tinggi 4 SS 63 Tinggi
5 YF 65 Tinggi 5 YF 56 Sedang
6 JER 63 Tinggi 6 JER 50 Sedang
7 MF 67 Tinggi 7 MF 64 Tinggi

Pada hasil pretest dan posttest Hasil uji Wilcoxcon diatas me-
pada kelompok eksperimen (tabel 3) nunjukan bahwa pada kolom Exact.
dan kelompok kontrol (tabel 2) diatas, Sig.(2-tailed) menunjukan hasil sig-
menunjukkan bahwa konseling kelom- nifikansi dengan p = 0,018 ; p < 0,05 ,
pok solution focused brief counseling maka Ho ditolak dan Ha diterima se-
(SFBC) yang diberikan pada kelom- cara signifikan. Hal ini berarti, kon-
pok eksperimen dan konseling kelom- seling kelompok solution focused brief
pok konvensional pada kelompok kon- counseling (SFBC) efektif dalam me-
trol, sama-sama memberikan dam-pak ngurangi prokrastinasi akademik sis-
dalam mengurangi prokrastinasi aka- wa kelas VIII di SMP Negeri 1 Pesa-
demik pada siswa kelas VIII di SMP waran Tahun Ajaran 2018/2019.
Negeri 1 Pesawaran Tahun Aja-ran
2018/2019. Selanjutnya, uji mann whitney
dilakukan untuk mengetahui perbeda-
Hasil analisis data menggunakan an tingkat perubahan antara kelompok
uji wilcoxcon untuk mengetahui ke- eksperimen dan kelompok kontrol
efektifan layanan konseling kelompok yang telah melakukan pretest dan
solution focused brief counseling (SF- posttest. Namun sebelum diuji mann
BC) dalam mengurangi prokrastinasi whitney hasil pretest dan posttest harus
akademik pada siswa kelas VIII di dianalisis terlebih dahulu untuk me-
SMP Negeri 1 Pesawaran menunjukan ngetahui skor gain (gain actual) dan
hasil sebagai berikut: mencari selisih antara kelompok eks-
perimen dan kelompok kontrol.
posttest - pretest
Z 2.366a Hasil hitung uji beda dengan
Asymp. Sig. (2-tailed) .018 menggunaakan nilai gain score pada
kelompok eks-perimen dan kelompok
Tabel 4. Hasil uji wilcoxcon (Test Sta- pembanding maka dilakukan uji mann
tistic) whitney.
6

gainsore Pada sesi pertama, bertujuan un-


Mann-Whitney U 1.000 tuk membentuk sebuah kelompok
Wilcoxon W 22.000 yang saling memahami dan mendu-
Z -2.861 kung perubahan yang lebih baik antara
Asymp. Sig. (2-tailed) .004 anggota kelompok, dengan pemaham-
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .002a an yang dimiliki mengenai proses kon-
seling yang akan dilaksanakan. Dalam
Tabel 5. Uji beda nilai gain score sampel membangun hubungan dan keakraban
penelitian mengunakan mann whitney pada anggota kelompok, peneliti me-
mfasilitasi anggota kelompok untuk
Hasil uji beda nilai gain score saling mengenal satu sama lain dengan
sampel penelitian mengunakan mann cara memainkan permainan dan yel-
whitney diatas (tabel 5) menunjukan yel yang dapat menciptakan keakrab-
bahwa, pada kolom Exact. Sig. (2- an. Sehingga, dengan pengenalan dan
tailed) / significance untuk uji dua sisi. pelibatan diri mereka kedalam anggota
Hal tersebut bermakna bahwa terdapat kelompok akan mempermudah dalam
perbedaan antara kelompok eksperi- pelaksanaan konseling kelompok solu-
men yang diberikan perlakuan konse- tion focused brief counseling (SFBC).
ling kelompok solution focused brief
counseling (SFBC) dengan kelompok Pada pertemuan pertama peneliti
kontrol yang hanya diberikan konse- memberikan informed concent konsel-
ling kelompok konvensional. ing kelompok solution focused brief
counseling (SFBC), yang berisi waktu
Hasil uji Wilcoxcon dan Mann pelaksanaan konseling, pencapaian tu-
Whitney diatas menjawab asumsi- juan dalam setiap pertemuan, asas dan
asumsi dasar dari pendekatan konse- batasan selama proses konseling, dan
ling kelompok solution focused brief fungsi dari kelompok yang akan di-
counseling (SFBC) itu sendiri, di mana bentuk, untuk mempermudah anggota
individu dianggap telah memiliki selu- kelompok dalam memahami pelak-
ruh potensi positif di dalam dirinya, sanaan konseling yang akan dijalani.
sehingga terapis hanya mengubah per- Pada sesi pertama ini konseli diminta
spektif untuk menggali potensi ter- untuk menyetuji dan menandatangani
sebut muncul. pernyataan yang ada pada informed
concent sebelum memulai untuk pro-
Pengentasan permasalahan pro- ses konseling. Peneliti membantu para
krastinasi akademik pada siswa kelas anggota kelompok untuk menentukan
VIII di SMP Negeri 1 Pesawaran me- pilihan apakah bersedia mengi-kuti
lalui konseling kelompok solution fo- konseling yang akan dilaksanakan atau
cused brief counseling (SFBC) dila- tidak bersedia.
kukan sebanyak 5 (lima) sesi konse-
ling. Tujuan dari intervensi ini adalah Sesi pertama menunjukan hasil
untuk membantu konseli membangun ketersedian setiap anggota kelompok
perspektif yang lebih positif dalam untuk melakukan proses konseling ke-
memandang dirinya dan masalah yang lompok sampai sesi akhir. Anggota ke-
ia hadapi serta membantu konseli un- lompok menyetujui kesepakatan dan
tuk merancang tujuan - tujuan hidup- kesepahaman mengenai pelaksanaan
nya dimasa depan. Berikut adalah ga- konseling kelompok solution focused
mbaran intervensi secara garis besar brief counseling (SFBC) yang akan di-
dalam penelitian ini: laksanakan dalam sesi-sesi selanjutnya
7

antara pemimpin kelompok dengan kelompok untuk me-rancang tujuan-


anggota kelompok, serta pengenalan, tujuan (goals) yang konkrit.
perlibatan diri atau memasukan diri
anggota kelompok dalam kehidupan Sesi kedua, berdasarkan pema-
suatu kelompok. Para anggota kelom- paran masalah pada masing masing
pok saling memperkenal-kan diri dan anggota kelompok menunjukan hasil
juga mengungkapkan tu-juan atau ha- bahwa perilaku prokrastinasi akademi-
rapan-harapan yang ingin dicapai baik knya dilatar belakangi karena konseli
oleh masing-masing, se-bagaian mau- tidak bisa mengatur waktu bermain
pun seluruhnya. dan mengerjakan tugas, sehingga kon-
seli lebih cenderung menyepelekan tu-
Pada sesi kedua ini bertujuan un- gas mereka. Kebiasaan untuk menun-
tuk memperkenalkan pendekatan solu- da mengerjakan tugas karena mereka
tion focused brief counseling (SFBC) setiap pulang sekolah berkumpul de-
dalam mengatasi masalah prokrastina- ngan teman-temannya hingga larut
si akademik. Untuk mencapai tujuan malam untuk bermain game di ponsel
tersebut, peneliti memberikan perta- mereka atau sekedar berkumpul. Ke-
nyaan pembukaan oleh pemimpin ke- tika konseli berada di sekolah, teman
lompok mengenai penggunaan pende- kelompoknya juga sering memanggil-
katan solution focused brief counsel- nya untuk bermain game di ponselnya.
ing (SFBC) dalam mengatasi prokras- Ketiga konseli lainya menyatakan ba-
tinasi akademik. Peneliti memberikan hwa perilaku prokrastinasi akademik-
kesempatan bagi anggota kelompok nya dilatar belakangi oleh rasa malas
untuk menyampaikan ide, dan gagasan mengerjakan tugas, kesulitan dalam
yang mereka miliki mengenai konsep mengerjakan tugas, dan sulit konsen-
pendekatan solution focused brief co- trasi di dalam kelas sehingga malas
unseling (SFBC) yang mereka ketahui. dalam mengerjaka tugas yang diberik-
Selanjutnya, anggota kelompok dia- an oleh guru.
rahkan untuk memandang masalah
prokrastinasi akademik dari sudut pa- Menurut ke-empat konseli, bah-
ndang pendekatan solution focused wa usaha yang pernah mereka lakuan
brief counseling (SFBC). adalah berusaha menghindari ajakan
temannya dalam bermain, akan tetapi
Pada sesi kedua ini, masing-ma- ia dianggap tidak setia kawan oleh
sing anggota kelompok memaparkan temannya yang lain. Sedangkan tiga
secara garis besar mengenai perma- konseli lainnya menyatakan bahwa
salahan yang diutarakan di dalam ke- belum ada usaha yang dilakukan untuk
lompok. Peneliti akan menggali usaha- menghindari kebiasaan buruknya. Ha-
usaha yang sudah dilakukan oleh kon- rapan semua konseli adalah agar me-
seli dalam menghadapi masalah terse- mperoleh solusi yang tepat untuk me-
but dan bagaimana hasil yang dipero- ngurangi ataupun menghilangkan ke-
leh setelah melaksanakan konseling. biasaan buruknya.
Melalui teknik-teknik solution focused
brief counseling (SFBC) seperti mira- Pada sesi ketiga bertujuan men-
cle question dan scaling question, pe- didik anggota kelompok untuk dapat
neliti akan mencari tahu mengenai mengidentifikasi alternatif-alternatif
harapan dan pandangan konseli ter- solusi yang dapat digunakan dalam
hadap permasalahan - permasalaha- mengurangi prokrastinasi akademik.
nya, dan peneliti me-mbantu anggota Peneliti menganalisa dinamika terjadi-
8

nya perilaku prokrastinasi akademik Sesi keempat, menunjukan hasil


pada diri konseli dengan cara mem- bahwa peneliti mendorong konseli un-
bantunya menggambarkan kondisi diri tuk memiliki harapan akan perubahan
saat ini. Selain itu, peneliti dan konseli serta memiliki alternatif-alternatif so-
berkolaborasi mengeksplorasi situasi- lusi yang efektif yang dilakukan dalam
situasi yang menjadi pengecualian mengurangi prokrastinasi akademik di
(exeption), yakni situasi di mana ma- kehidupan sehari-hari. Pada sesi ini
salah tersebut tidak muncul, melalui kegiatan fokus membahas potensi-po-
teknik-teknik Solution Focused Brief tensi positif di dalam diri konseli dan
Counseling (SFBC) seperti miracle membantunya dalam mengatasi atau
question dan scaling question. setidaknya mengubah perspektif kon-
seli terhadap masalah yang dihadapi-
Sesi ketiga, menunjukan hasil nya.
bahwa keempat konseli menyatakan
bahwa setiap kali mereka diajak oleh Peneliti membangkitkan rasa pe-
teman- temannya untuk berkumpul rcaya diri konseli dan keyakinan kon-
baik itu bermain game atau tidak, seli akan kemampuan mencapai tuju-
mereka tidak dapat menolaknya, me- an-tujuannya. Pada sesi ini, konseli di-
skipun sudah dilarang oleh orang tua- minta untuk mempraktikkan keteram-
nya. Konseli menganggap bahwa ini pilan coping skill terhadap teman
adalah kesetia kawanan dan wajib sebayanya dan telah menunjukkan ke-
untuk mengikutinya. Sedangkan ke- mampuannya untuk menyampaikan
dua konseli lainya menyatakan bahwa perasaannya kepada teman sebayanya
tugas yang diberikan oleh gurunya di- tentang penolakannya untuk ber-
biarkan saja karena rasa malas untuk kumpul hingga larut malam bersama
mengerjakan tugas, dan satu konseli teman-temannya dan mengatur waktu
lanya menyatakan bahwa tugas yang untuk mengerjakan tugasnya. Solusi
diberikan sulit sehingga ia mengerjak- yang lain adalah mencari lingkungan
an tugas disekolah dan mencontek baru yang positif dan mendukung,
kawanya. Menurut ketujuh konseli, yaitu bergaul dengan siswa sekelas
akibat dari perilaku buruknya ini orang yang aktif mengikuti proses pem-
tua dan guru-guru di sekolah sering belajaran.
menegurnya karena tidak konsentrasi
mengikuti pelajaran, tugas sekolah ti- Pada sesi kelima bertujuan untuk
dak selesai, dan tugas dikerjakan dise- praktik nyata prilaku baru selepas pro-
kolah dengan mencontek kawan ke- gram konseling & antisipasi hambatan
lasnya. yang mungkin muncul (relapse). Pada
sesi ini peneliti mengulas kembali sesi
Peneliti dan konseli berkolabo- sebelumnya terutama mengenai tugas
rasi menentukan situasi-situasi yang untuk mempraktikkan coping skill.
menjadi pengecualian (exeption), yak- Peneliti memberikan kesempatan pada
ni situasi di mana masalah tersebut tid- anggota kelompok untuk menyampai-
ak muncul. Menurut konseli, situasi ini kan hal-hal yang telah dipelajari se-
tidak muncul apabila ia mampu untuk lama sesi konseling berlangsung. Pe-
menghindari ajakan temannya dan da- neliti dan angota kelompok mendis-
pat bergaul dengan teman-teman se- kusikan berbagai kemungkinan pen-
kelas yang aktif mengikuti proses pe- dukung untuk mencegah timbulnya
mbelajaran. hambatan yang mungkin muncul (re-
9

lapse), dan menyampaikan kemajuan tinasi akademik yang tinggi masih di-
yang dimiliki anggota kelompok. miliki oleh sebagian siswa kelas VIII
di SMP Negeri 1 Pesawaran. Hal ter-
Sesi kelima, menunjukan hasil sebut menunjukan bahwa, sebagian
bahwa ketujuh konseli menyatakan siswa belum mencapai tingkat per-
untuk tetap mempertahankan solusi kembangan akademik yang optimal
tersebut, yaitu menyatakan penolakan- sehingga menyebabkan tingginya ting-
nya kepada teman yang selalu me- kat prokrastinasi akademik yang diha-
ngajaknya untuk bermain dan mem- dapi pada sebagian siswa.
bangun relasi dengan siswa-siswa
yang berprestasi dan tidak menunda Siswa yang mengalami prokras-
tugas sekolahnya. Untuk mecegah ke- tinasi akademik di SMP Negeri 1
mbali hambatan yang mungkin mu- Pesawaran di sebabkan karena distorsi
ncul keempat konseli memilih untuk kognitif atau pemikiran yang irasional
menghapus game yang ada di ponsel terhadap tugas-tugas yang dihadapi-
mereka, dan membuat jadwal belajar nya. Mereka lebih memilih untuk me-
dan bermain. Sedangkan ketiga kon- ninggalkan tugasnya dan mengutama-
seli lainya membuat jadwal belajar dan kan bermain dan berkumpul bersama
buku tugas dirumah untuk mencegah teman-temanya sehingga tugas yang
lupa dan malas dalam mengerjakan diberikan oleh guru diabaikan dan sulit
tugas yang diberikan guru. untuk di selesaikan tepat waktu. Deng-
an begitu prokrastinasi akademik ber-
Berdasarkan pemaparan ke- dampak negatif pada proses belajar
tujuh konseli mereka mengalami pe- dan prestasi belajar siswa.
rubahan ketika melakukan alternatif-
alternatif solusi yang sudah di bahas Hal tersebut sesuai dengan pene-
pada sesi sebelumnya. Hal tersebut litian yang dilakukan Ramadhan dan
mereka rasakan ketika tidak lagi me- Winata (2016) tentang pengaruh prok-
lakukan penundaan untuk memulai rastinasi akademik dalam menurunkan
dan menyelesaikan tugas, tidak adanya prestasi belajar siswa SMK swasta di
keterlambatan dalam mengerjakan tu- Bandung. Dalam penelitian nya kesi-
gas, dapat mengatur kesenjangan wa- mpulan yang dapat diambil adalah
ktu antara rencana dan kinerja ak-tual bahwa prokrastinasi akademik memi-
dalam mengerjakan tugas, dapat lebih liki efek yang negatif terhadap proses
memilih mengerjakan tugas dari-pada belajar dan prestasi belajar.
melakukan aktivitas yang lebih me-
nyenangkan. Penelitian ini membuktikan bah-
wa efek negatif prokrastinasi akade-
Uji keefektifan yang dilakukan mik yang terjadi pada siswa menye-
dalam penelitian ini secara garis besar babkan pengumpulan tugas yang ter-
untuk memperoleh gambaran menge- lambat, kecemasan menjelang ujian,
nai dampak intervensi layanan konse- sikap menyerah, dan lebih jauh lagi
ling kelompok solution focused brief berakibat terhadap hasil ujian serta
counseling (SFBC) dalam mengurangi mempengaruhi aktivitas lainnya dalam
prokrastinasi akademik siswa kelas lingkungan sekolah. Berdasarkan pe-
VIII di SMP Negeri 1 Pesawaran maparan masalah dalam penelitian ini,
Tahun Ajaran 2018/2019. Berdasar- lima dari tujuh konseli mengatakan
kan data penelitian yang telah didapat- bahwa dampak yang mereka rasakan
kan, terlihat bahwa kondisi prokras- adalah tidak konsentrasi mengikuti pe-
10

lajaran, tugas sekolah tidak dikerjakan focused brief counseling bekerja da-
samapai selesai, dan tugas dikerjakan lam kerangka waktu yang terbatas dan
disekolah dengan mencontek kawan terstruktur dengan menitik berat-kan
kelasnya. pada kekuatan dan sumber daya yang
dimiliki siswa untuk berfokus pada
Solution focused brief counsel- solusi bagi semua permasalahan yang
ing (SFBC) hadir sebagai salah satu mereka hadapi. Hal tersebut sesuai
bentuk pendekatan dalam pengemba- dengan asumsi-asumsi dasar dari pen-
ngan layanan bimbingan dan kon- dekatan solution focused brief cou-
seling untuk mengatasi perilaku pro- nseling (SFBC) itu sendiri, di mana in-
krastinasi akademik dengan cara me- dividu dianggap telah memiliki se-
ngubah distorsi kognitif menjadi pe- luruh potensi-potensi positif di dalam
mikiran yang rasional. Hal tersebut di dirinya, sehingga peneliti hanya me-
dukung oleh Palmer (2016) yang me- ngubah perspektif untuk menggali po-
ngatakan bahwa solution focused brief tensi-potensi tersebut yang akan mu-
counseling (SFBC) merupakan bentuk ncul dalam diri individu.
terapi singkat yang dibangun di atas
kekuatan konseli dengan membantu- Konseling kelompok solution
nya memunculkan dan mengkonstruk- focused brief counseling (SFBC) sa-
sikan solusi pada problem yang di- ngat tepat apabila diterapkan di se-
hadapinya dan merestrukturisasikan kolah karena bekerja dalam kerangka
pikiran mereka kembali ke pemikiran waktu terbatas dan terstruktur dengan
yang rasional. Peneliti membangkitk- menitikberatkan pada kekuatan dan
an rasa percaya diri konseli dan sumber daya yang dimiliki siswa un-
keyakinan konseli akan kemampuan tuk berfokus pada solusi bagi perma-
mencapai tujuan-tujuannya dengan salahan yang mereka hadapi. Hal ini
memunculkan dan merestrukturisasi sesuai dengan asumsi-asumsi dasar
kembali pikiran mereka. dari pendekatan solution focused brief
counseling (SFBC) itu sendiri di mana
Pada penelitian ini konseli di- individu dianggap telah memiliki se-
minta untuk mempraktikkan keteram- luruh potensi positif di dalam dirinya,
pilan coping skill terhadap teman se- sehingga terapis hanya mengubah per-
bayanya dan telah menunjukkan ke- spektif untuk menggali potensi terse-
mampuannya untuk menyampaikan but muncul.
perasaannya kepada teman sebayanya
tentang penolakannya untuk berkum- Pengentasan perilaku prokrasti-
pul hingga larut malam bersama te- nasi akademik pada siswa kelas VIII di
man-temannya dan mengatur waktu SMP Negeri 1 Pesawaran melalui la-
untuk mengerjakan tugasnya. Solusi yanan konseling kelompok solution
yang lain adalah mencari lingkungan focused brief counseling (SFBC) di-
baru yang positif dan mendukung, lakukan seba-nyak lima sesi. Tujuan
yaitu bergaul dengan siswa sekelas dari intervensi yang dilakukan ini ada-
yang aktif mengikuti proses pembe- lah untuk membantu konseli mem-
lajaran. bangun perspektif yang lebih positif
dalam memandang dirinya dan ma-
Pendekatan layanan konseling salah yang ia hadapi serta membantu
kelompok solution focused brief coun- konseli untuk merancang tujuan–
seling (SFBC) sangat tepat apabila tujuan hidupnya dimasa depan, se-
diterapkan di sekolah karena solution hingga menjadi pribadi yang mandiri
11

dalam menghadapi permasalahan-per- langsung mengarah pada langkah apa


masalahaanya. yang akan dilakukan konseli dikemu-
dian hari dengan permasalahan yang
Pemilihan solution focused brief melekat dalam hidupnya, sehingga
counseling (SFBC) sebagai intervensi sesi menjadi ringkas dan singkat. Tre-
untuk masalah perilaku prokrastinasi atment tersebut didasarkan pada asum-
akademik didasari pula pertimbangan si optimis bahwa setiap individu itu
bahwa solution focused brief counse- ulet, banyak akal, cakap, dan memiliki
ling (SFBC) akan menggali aspek- kemampuan untuk mengkonstruk so-
aspek positif dalam diri siswa terma- lusi yang dapat mengubah kehidupan
suk visi terhadap masa depan. Seba- mereka (Corey, 2013).
gaimana dijelaskan oleh O’Connel
(2005), solution focused brief coun- Penelitian ini menunjukan ba-
seling (SFBC) memberikan kontribusi hwa konseling kelompok Solution Fo-
dalam memberikan petunjuk kepada cused Brief Counseling (SFBC) efektif
individu mengenai kelebihan-kele- untuk mengurangi prokrastinasi aka-
bihan yang ia miliki sehingga dapat di- demik pada siswa kelas VIII di SMP
manfaatkan untuk mencapai tujuan Negeri 1 Pesawaran Tahun Ajaran
yang diinginkan. Dengan adanya kele- 2018/2019. Hal tersebut dilihat dari
bihan yang dimiliki, individu mampu menurutnya hasil nilai pretest dan po-
membangun solusi yang menurutnya sttest siswa yang menjadi subjek pe-
efektif. nelitian. Berdasarkan hasil analisis
data dengan menggunakan uji Wil-
Hal ini bertolak belakang deng- coxon, dimana diperoleh hasil sig-
an intervensi yang biasa dilakukan nifikansi p = 0,018 ; p < 0,05, yang
oleh pihak sekolah dalam menangani artinya bahwa konseling kelompok
perilaku prokrastinasi akademik. In- solution focused brief counseling
tervensi yang biasa dilakukan oleh pi- (SFBC) dapat mengurangi prokras-
hak sekolah dalam menangani masalah tinasi akademik secara signifikan.
perilaku prokrastinasi akademik siswa
pada umumnya menggunakan pende- Pada penelitian ini dengan pe-
katan “tradisional”, yang lebih menitik mberian layanan konseling kelompok
beratkan pada problem-talk dan histori solution focused brief counseling
terjadinya permasalahan tersebut, se- (SFBC) kepada siswa, dapat mengura-
hingga sesi yang digunakan pun me- ngi prokrastinasi akademik mereka
njadi lebih banyak dan lama. dengan peningkatan atau perbaikan
kognitif (restructuring cognitive), se-
Berdasarkan hal tersebut, pene- hingga dapat merestrukturisasikan
liti dapat mengatakan bahwa layanan kembali pikiran -pikiran menjadi pe-
konseling kelompok yang tepat di- mikiran yang rasional dengan meng-
gunakan dalam penelitian ini untuk gunakan teknik miracle question,
mengurangi perilaku prokrastinasi scaling question, dan copping skill.
akademik adalah dengan menggunak-
an pendekatan konseling solution fo- Apabila dikaitkan dengan hipo-
cused brief counseling (SFBC) dalam tesis yang ingin dibuktikan pada pene-
layanan konseling kelompok. Pende- litian ini, maka dapat dibuktikan bah-
katan solution focused brief counse- wa masalah prokrastinasi akademik
ling (SFBC) menitik beratkan pada pada siswa dapat diatasi dengan kon-
percakapan solusi (solution-talk) dan seling kelompok solution focused brief
12

counseling (SFBC), dilihat dari hasil Negeri 1 Pesawaran Tahun Ajaran


analisis uji wilcoxcon, perbandingan 2018/2019.
hasil pretest dan posttest antara kelom-
pok eksperimen dan kelompok kontrol Penggunaan layanan konseling
menunjukan adanya perubahan positip kelompok solution focused brief cou-
yang signifikan terhadap prokrastinasi nseling (SFBC) dapat diperguna-kan
akademik pada siswa kelas VIII di untuk mengurangi permaslahan prok-
SMP Negeri 1 Pesawaran Tahun Ajar- rastinasi akademik pada siswa kelas
an 2018/2019. Saran yang dapat di- VIII di SMP Negeri 1 Pesawaran Ta-
kemukakan dari penelitian yang telah hun Ajaran 2018/2019. Hal ini ditun-
dilakukan di SMP Negeri 1 Pesawaran jukkan dengan adanya peningkatan
Tahun Ajaran 2018/2019 bagi pene- dari semua subyek penelitian setelah
litian selanjutnya adalah penggunaan diberikan layanan konseling kelompok
populasi sasaran layanan yang hete- solution focused brief counseling
rogen yang tidak hanya menggunakan (SFBC) sebagai wadah pemahaman
siswa dalam popoulasi penelitianya, bagi siswa untuk mencapai tugas per-
sehingga dapat membuktikan keefek- kembangannya secara optimal.
tifan layanan konseling kelompok so-
lution focused brief counseling (SF- Saran kepada siswa yaitu bagi
BC) dengan generalisasi hasil pene- siswa yang memiliki masalah khusus-
litian yang lebih luas. nya prokrastinasi akademik yang ti-
nggi, hendaknya mengikuti kegiatan
SIMPULAN/ CONCLUSION
layanan konseling kelompok solution
focused brief counseling (SFBC) dan
Pemberian layanan konseling sebagainya yang diberikan oleh guru
kelompok solution focused brief coun- bimbingan dan konseling. Selain itu,
seling (SFBC) yang digunakan dapat bagi siswa hendaknya selalu belajar
mengurangi prokrastinasi akademik mencari alternatif-alternatif solusi un-
pada siswa kelas VIII di SMP 1 Pe- tuk mengatasi dan mencegah perma-
sawaran Tahun Ajaran 2018/2019. salahan prokrastinasi akademik, agar
Adapun hal ini diperoleh berdasarkan
mendapat hasil belajar yang memuas-
dari hasil analisis data dengan mengg- kan.
unakan perhitungan uji Wilcoxon ma-
ka dapat diperoleh p = 0,018 ; p < 0,05, Saran kepada Guru pembimbing
maka Ho ditolak dan Ha diterima. agar dapat menjadikan layanan kon-
Oleh karena itu yang artinya bahwa seling kelompok solution focused brief
penggunaan layanan konseling kelom- counseling (SFBC) ini sebagai salah
pok solution focused brief counseling satu bentuk layanan yang bisa diberi-
(SFBC) dapat mengurangi prokrasti- kan kepada siswa dalam membantu
nasi akademik pada siswa kelas VIII di mengatasi permalahan prokrastinasi
SMP Negeri 1 Pesawaran Tahun Aja- akademik siswa yang tinggi disekolah.
ran 2018/2019 Kemudian penelitian ini diharapkan
dapat memanfaatkan peranan dan fu-
Kesimpulan dalam penelitian ini ngsi dari bimbingan konseling, dan
yaitu penggunaan layanan konseling layanan-layanan yang terdapat dalam
kelompok solution focused brief coun- bimbingan konseling untuk membantu
seling (SFBC) dapat mengurangi siswa sebagai guna dapat mencapai
prok-rastinasi akademik motivasi suatu tugas perkembangannya dengan
belajar pada siswa kelas VIII di SMP
13

baik sehingga mendapatkan hasil bela- pok Cognitive Behavior Thera-


jar yang optimal. py dengan Teknik Cognitive Re-
structuring untuk Mereduksi Pr-
Berdasarkan hasil penelitian dan okrastinasi Akademik. Jurnal
pembahasan, maka dapat diambil ke- Bimbingan Konseling. Vol.5
simpulan bahwa tingkat prokrastinasi No. 2 Tahun 2016. Diambil dari
akademik siswa yang tinggu dapat di- file:///C:/Users/acer/Downloads
kurangi dengan menggunakan pen- /14029-Article%20Text-28204-
dekatan konseling kelompok solution 2-10-20170516%20(1).pdf.
focused brief counseling (SFBC). Hal Diakses pada 22 Agustus 2018.
ini ditunjukan dengan adaya pening-
katan pada diri siswa pada setiap per- Gladding, S. T. 2012. Konseling Pro-
temuan konseling yang dilakukan. fesi yang Menyeluruh. Jakarta:
Selain itu kenaikan ini diperkuat de- PT Indeks.
ngan hasil uji hipotesis yang dilakukan
dengan bantuan program SPSS 16, Khotimah, R. H., Radjah, C. L., & Ha-
maka Ho ditolak dan Ha diterima de- ndarini, D. M. 2015. Hubungan
ngan hasil p = 0,018 ; p < 0,05. Dengan Antara Konsep Diri Akademik,
dasar pengambilan keputusan uji Wil- Efikasi Diri Akademik, Harga
coxon jika ≤ 0,05 maka Hipotesis di- Diri dan Prokrastinasi Akade-
terima dan jika nilai ≥ 0,05 maka mik pada Siswa SMP Negeri di
hipoteis ditolak. Kota Malang. Jurnal Kajian Bi-
mbingan dan Konseling. Vol. 1,
DAFTAR RUJUKAN/ No. 2 Tahun 2015. Diambil dari
REFERENCES http://journal2.um.ac.id/index.p
hp/jkbk/article/view/621.
Alvira, 2013. Pengaruh Layanan Pe- Diakses pada 1 September 2018.
nguasaan Konten dengan Teknik
Percontohan Terhadap Motivasi Miraningsih, W. 2013. Pengaruh
Berwirausaha Pada Siswa Kelas Interaksi Sosial Dan Prokras-
XII SMAN 3 Sragen. Jurnal tinasi Akademik pada Siswa
Prodi Bimbingan dan Konseling Kelas XI di MAN Purworejo.
Unisri Surakarta. Vol.3, No. 1 Jurnal Riset Mahasiswa
Tahun 2013. Diambil dari Bimbingan dan Konseling. Vol.
http://jurnalmahasiswa.unisri.ac 3, No. 3 Tahun 2013. Diambil
.id/index.php/fkipbk/article/vie dari https://lib.unnes.ac.id/173-
wFile/548/482. Diakses pada 5 18/1/1301408033.pdf. Diakses
Juli 2018. pada 23 Agustus 2018.

Arikunto, S. 2010. Prodesur Peneliti- Rosita, Ita. 2014. Meningkatkan Kedi-


an: Suatu Pendekatan Praktik. sipinan Siswa melalui Layanan
Jakarta: Rineka Cipta. Bimbingan Kelompok dengan
Teknik Modeling. Jurnal Pe-
Corey, G. 2013. Teori dan Praktik Ko- nelitian Tindakan Kelas. Vol. 1,
nseling dan Psikoterapi. Ban- No. 2 Tahun 2014. Diambil dari
dung: Refika Aditama. http://rpp.com/index.php/didakt
ikum/article/view/142/140.
Erfantinni, I. H., Purwanto, E., & Jap- Diakses pada 16 Agustus 2018.
ar, M. 2016. Konseling Kelom-
14

Rumiani, R. 2016. Prokrastinasi Ak-


ademik Ditinjau dari Motivasi
Berprestasi dan Stres Mahasis-
wa. Jurnal Psikologi Undip.
Vol.3, No. 2 Tahun 2016. Diam-
bil dari https://www.neliti.com-
/publications/128210/prokrastin
asi-ak-ademik-ditinjau-dari-mo-
tivasi-berprestasi-dan-stres ma-
hasiswa .Diakses pada tanggal
18 Januari 219.

Sholikhah, L. D., Sugiharto, D. Y. P.,


& Tadjri, I. 2017. Model Kon-
seling Kelompok dengan Teknik
Penguatan Positif untuk Mere-
duksi Prokrastinasi Akademik
Siswa. Jurnal Bimbingan Konse-
ling. Vol. 6, No. 1 Tahun 2017.
Diambil dari https://journal-
.unnes.ac.id/sju/index.php/jubk/
article/view/17438. Diakses
pada 10 Februari 2019.

Syarif, Kemal. 2014. Pengaruh Pem-


berian Layanan Bimbingan Ke-
lompok Solution Focused Brief
Counseling dalam Mening-
katkan Keterampilan Sosial
Siswa Kelas XI IPA SMA N 1
Medan. Skripsi. Universitas
Negeri Medan. Diambil dari
http://digilib.unimed.ac.id/4794/
1/Fulltext.pdf. Diakses pada 12
Februari 2019.

Zakiyah, N., Nuzulia, F., & Setyawan,


I. 2010. Hubungan antara Pen-
yesuaian Diri dengan Prokras-
tinasi Akademik Siswa Sekolah
Berasrama SMP N 3 Peterongan
Jombang. Jurnal Psikologi. Vol,
8 No. 2 Tahun 2010. Diambil
dari https://ejournal.undip.ac.id-
/index.php/psikologi/article/vie
w/2960. Diakses pada 20 Maret
2018.

Anda mungkin juga menyukai