Kata Kunci : Persalinan Persalinan normal merupakan proses yang ditandai dengan adanya kontraksi
Normal, Nyeri uterus yang menyebabkan penipisan, dilatasi serviks, dan mendorong janin
Persalinan, Kala I Fase keluar melalui jalan lahir sehingga menimbulkan sensasi nyeri yang dirasakan
Aktif, Kompres Hangat ibu. Penanganan nonfarmakologi dengan menggunakan kompres hangat
merupakan penanganan nyeri yang dapat diterapkan atau dilakukan sendiri oleh
pasien atau keluarga pasien sebab cara ini sangat mudah dilakukan dan sangat
terjangkau. Desain penelitian quasi eksperimen design dengan menggunakan
rancangan non equivalent control group. Waktu penelitian dari bulan Juni– Juli
2019. Teknik pengambilan sampel dengan cara consecutive sampling sebanyak
20 orang. Berdasarkan Uji Wilcoxon didapatkan ada perbedaan efektifitas
tingkat skala nyeri sesudah diberikan kompres hangat pada kelompok
intervensi dengan nilai p value 0,002 dan kelompok kontrol dengan nilai p
value 0,003. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan efektifitas
kompres hangat pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol terhadap
intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif persalinan normal di Puskesmas
Sungai Durian Kabupaten Kubu Raya tahun 2019 dengan hasil kelompok
intervensi lebih efektif dibandingkan kelompok kontrol.
Keywords: Labor Normal, Normal childbirth is a process characterized by uterine contractions that cause
Pain of Labor, Kala I thinning, cervical dilatation, and pushing the fetus out through the birth canal,
Phase Active, Compress causing a sensation of pain felt by the mother. Nonpharmacological treatment
Warm using warm compresses is a pain treatment that can be applied or done by the
patient or the patient's family because this method is very easy to do and very
affordable. Design research quasi- experimental design by using a design non
equivalent control group. Time studies of the month June - July 2019.
Mechanical taking a sample by way of consecutive sampling as many as 20
people. Based Test Wilcoxon obtained a da difference in the effectiveness of
the rate scale of pain after given compress warm on a group intervention with a
value of p value of 0.002 and a group of control with the value p value of
0.003. We can make conclusion that there is a difference in the effectiveness of
compresses warm the group intervention and group control of the intensity of
the pain of labor when the first phase of active labor normal in Puskesmas
Sungai Durian Regency of Kubu Raya year 2019 with the results of group
intervention is more effective than a group of control .
HASIL
1. Hasil Analisis Univariat
a. Karakteristik Responden
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur, Tingkat Pendidikan,
Dan Pekerjaan
Kelompok
Karakterisitik
Intervensi Kontrol
Responden
n:20 % n:20 %
Umur :
20-35 Tahun 8 80.0 9 90.0
b. Gambaran Skala Nyeri Sebelum dan Sesudah Dilakukan Kompres Pada Kelompok Intervensi dan
Kontrol
Tabel 5.2 Gambaran Skala Nyeri Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Perlakuan Kompres
Hangat
Intervensi Kontrol
n % n % n % n %
4 = Agak
0 0.0 6 60.0 0 0.0 1 10.0
Mengganggu
6 = Mengganggu
0 0.0 3 30.0 0 0.0 5 50.0
Aktifitas
8 = Sangat
7 70.0 1 10.0 5 50.0 4 40.0
Mengganggu
10 = Tak
3 30.0 0 0.0 5 50.0 0 0.0
Tertahankan
Jumlah 10 100 10 100 10 100 10 100
Tabel 5.2 diatas menunjukkan skala Tabel 5.2 di atas juga menunjukkan
nyeri sebelum dilakukan intervensi. Dari skala nyeri sebelum dan sesudah dilakukan
tabel diatas dapat diketahui bahwa sebelum pada kelompok kontrol. Dari tabel diatas
intervensi pada kelompok intervensi dapat diketahui bahwa sebelum dilakukan
sebagian besar responden memiliki skala intervensi sebagian besar responden
nyeri yang sangat mengganggu yaitu memiliki skala nyeri yang sangat
sebanyak 7 responden (70%), skala yang mengganggu yaitu sebanyak 5 responden
tidak tertahankan sebanyak 3 responden (50%), skala yang tidak tertahankan
(30%) dan tidak satupun dari responden sebanyak 5 responden (50%) dan tidak
yang memiliki skala agak mengganggu, dan satupun dari responden yang memiliki skala
mengganggu aktifitas. Setelah dilakukan nyeri agak mengganggu, dan Mengganggu
intervensi pada kelompok intervensi Aktifitas. Setelah dilakukan intervensi dapat
sebagian besar responden memiliki skala diketahui bahwa sebagian besar responden
nyeri yang agak mengganggu yaitu memiliki skala nyeri yang agak mengganggu
sebanyak 6 responden (60%), skala yang yaitu sebanyak 1 responden (10%), skala
mengganggu aktifitas sebanyak 3 responden yang mengganggu aktifitas sebanyak 5
(30%), skala yang sangat mengganggu responden (50%), skala yang sangat
sebanyak 1 responden (10%) dan tidak mengganggu sebanyak 4 responden (40%).
satupun dari responden yang memiliki skala
nyeri tak tertahankan.
JURNAL KEBIDANAN KHATULISTIWA, 38
Volume 6 Nomor 1 Januari 2020, hlm 35-43
P-ISSN 2460-1853
c. Distribusi Skala Nyeri Pada Kelompok Pretest dan Postest.
Tabel 5.3 Distribusi Skala Nyeri Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Intervensi Pada Kedua
Kelompok
Pretest Postest
Kelompok
Median Min-Max Median Min-Max
Intervensi 8.00 8-10 4.00 4-8
Dari hasil uji normalitas sebelum dan sesudah pada seluruh item
menggunakan uji Shapiro-Wilk didapat hasil yaitu kurang dari 0.05. Sehingga analisis
bahwa seluruh data tidak berdistribusi data dilanjutkan menggunakan uji Wilcoxon.
normal hal ini dilihat pada Signifikansi level
PEMBAHASAN
1. Gambaran Karakteristik Responden tidak langsung akan mempengaruhi reaksi
Pada penelitian ini, peneliti nyeri terhadap persalinan (judha, 2012).
membandingkan intensitas nyeri pasien
Tingkat Pendidikan responden yang
inpartu kala I fase aktif persalinan normal
mempunyai pendidikan tingkat SMP
dengan diberikan perlakukan kompres
sebagian besar responden pada kedua
hangat pada kelompok intervensi dengan
kelompok berpendidikan SMP yaitu
suhu 50oC-60oC dan pada kelompok kontrol
berjumlah 6 orang (60%) pada kelompok
diberikan kompres hangat dengan suhu 46
o intervensi dan 8 orang (80%) pada
C -51,5oC. Berdasarkan hasil penelitian
kelompok control dan mempunyai
pada Tabel 5.1 distribusi frekuensi
pendidikan tingkat SMA ada 4 orang (40%)
responden berdasarkan umur responden
pada kelompok intervensi dan 2 orang
berusia 20-35 tahun yaitu berjumlah 8 orang
(20%) pada kelompok kontrol. Wanita yang
(80%) pada kelompok intervensi dan 9
berpendidikan rendah cenderung
orang (90%) pada kelompok kontrol dan
menghadapi persalinan dengan apa adanya.
usia >35 tahun ada 2 rorang (20%) pada
Wanita dengan pengetahuan tinggi
kelompok intervensi dan 1 orang (10%)
cenderung akan mencari tahu tentang
pada kelompok kontrol. Secara fisik organ-
persalinan, cara menghadapi persalinan, dan
organ reproduksi pada sebagian besar ibu
persiapan persalinan (Nisman,2011).
sudah siap untuk melakukan tugas
Penelitian oleh Ye (2009) mengatakan
reproduksi. Selain itu, usia akan
bahwa ibu yang memiliki pemahaman yang
mempengaruhi perkembangan yang secara
JURNAL KEBIDANAN KHATULISTIWA, 40
Volume 6 Nomor 1 Januari 2020, hlm 35-43
P-ISSN 2460-1853
baik tentang proses persalinan maka tingkat dilakukan ketika ibu mengalami nyeri yang
nyeri yang dirasakan lebih ringan dari pada sulit diatasi selama persalinan. Pengompresan
ibu yang memiliki pemahaman buruk. dilakukan selama 20 menit pada daerah
Frekuensi responden berdasarkan jenis punggung sehingga nyeri yang dirasakan
pekerjaan seluruh responden pada kedua dapat dihambat. Prinsip dalam pengompresan
kelompok tidak bekerja yaitu berjumlah ini yaitu mengurangi ketegangan yang
masing masing 10 orang (100%).Pekerjaan dirasakan ibu sehingga ibu dapat menjalani
ibu dapat dihubungkan dengan kondisi proses persalinan dengan aman dan nyaman.
keletihan yang dialami ibu. Ibu yang bekerja Sebagian besar ibu bersalin mengalami
diluar saat hamil akan mengalami keletihan rasa nyaman setelah diberikan kompres
yang lebih dibandingkan ibu yang tidak hangat. Menurut Yanti, dk (2014) mengatakan
bekerja. bahwa kompres hangat yang diberikan pada
punggung bagian bawah ibu di area tempat
2. Efektifitas Kompres Hangat Terhadap kepala janin menekan tulang belakang kepala
Intensitas Nyeri Kala I Fase Aktif Persalinan akan mengurangi nyeri, panas akan
Normal. meningkatkan sirkulasi ke area tersebut
Berdasarkan data hasil penelitian sehingga memperbaiki anoksia jaringan yang
tingkat nyeri kala I fase aktif persalinan disebabkan oleh tekanan.
normal seperti pada tabel 5.5 dapat diketahui Penelitian Ratnasari (2015) dengan
bahwa terdapat perbedaan bermakna pada judul “Pengaruh Kompres hangat terhadap
kelompok intervensi dan kelompok kontrol, nyeri persalinan kala I di BPM Wikaden
artinya kedua kelompok efektif terhadap Wonogiri Bantul Yogyakarta” membuktikan
penurunan nyeri kala I fase aktif persalinan bahwa tingkatan nyeri sebelum dilakukan
normal. kompres hangat adalah sebagian besar berada
Berdasarkan tabel 5.6 dapat dilihat pada nyeri sedang sebesar 7 responden
pengaruh kompres hangat sesudah diberikan (58.3 % ) dan nyeri berat sebanyak 5
kompres hangat 50°C-60°C dan 46°C-51.5°C responden (41.7%). Tingkatan nyeri
pada kedua kelompok menggunakan uji responden setelah dilakukan kompres adalah
mann-whitney (data tidak berdistribusi sebagian ibu berada pada nyeri sedang 7
normal), dapat disimpulkan bahwa ada responden (33.3%),nyeri ringan sebanyak 4
perbedaan efektifitas kompres hangat 50°C- responden (58.3%) dan nyeri berat sebanyak
60°C dan 46°C-51,5°C pada intensitas nyeri 1 responden (8.3%). Setelah dilakukan
persalinan kalaⅠfase aktif persalinan normal analisa, diketahui bahwa besarnya nila Z
di Puskesmas Sungai Durian Kabupaten hitung sebesar -2,992dengan signifikasi
Kubu Raya tahun 2019 dengan hasil sebesar 0,003. Nilai signifikansi 0,003 <
responden yang diberikan kompres hangat 0,005 artinya terdapat perbedaan yang
bersuhu 50°C-60°C memiliki penurunan signifikan tingkatan nyeri sebelum dan
skala nyeri yang lebih banyak dibandingkan sesudah diberi kompres hangat.
kompres hangat bersuhu 46°C-51,5°C. Penelitian Andreinie R (2016) dengan
Artinya kompres hangat pada kelompok judul “Analisis Efektifitas Kompres Hangat
intervensi yaitu suhu 50°C-60°C lebih efektif Terhadap Penurunan Nyeri Persalinan”
dari pada kompres hangat pada kelompok membuktikan bahwa terdapat pengaruh
kontrol dengan suhu 46°C-51,5°C. antara pemberian kompres air hangat
Terapi kompres hangat merupakan terhadap rasa nyaman yang dialami ibu
tindakan yang bertujuan untuk memenuhi inpartu, hasil perhitungan korelasi statistik
kebutuhan rasa nyaman, mengurangi atau Mann-Whitney U-Test yang dilakukan pada
membebaskan nyeri, mengurangi atau penelitian ini dengan tingkat kepercayaan
membebaskan spasme otot, dan memberikan α=0,05, di dapat harga Z-2,049 < Z tabel
rasa hangat. (Wulandari, 2014). dengan Asymp sig : 0,04 <0,05.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Penelitian penunjang menurut
mayoritas ibu bersalin mengalami penurunan penelitian Devi, TR, dkk (2017) dengan
nyeri pada saat bersalin setelah dilakukkan judul “Effect Of Sacral Warm Compress On
kompres hangat, hal ini sesuai dengan teori The Level Of Pain During First Stage Of
Zakiyah (2015) yang menyatakan bahwa Labour Among Primi Gravida Mothers”
melakukan kompres hangat dapat membuktikan bahwa kompres hangat
melancarkan sirkulasi darah, sehingga dapat merupakan terapi nonfarmakologis yang
menghilangkan rasa sakit serta memberikan sangat efektif terhadap intensitas nyeri
ketenangan dan kenyamanan pada klien. persalinan tanpa menimbulkan komplikasi
Teori Tarigan (2016) kompres hangat pada pasien.
JURNAL KEBIDANAN KHATULISTIWA, 41
Volume 6 Nomor 1 Januari 2020, hlm 35-43
P-ISSN 2460-1853
Jakarta : Salemba Medika
PENUTUP Hidayat, AA dk. (2008). Keterampilan dasar
Dari perhitungan statistik dapat disimpulkan praktik klinik kebidanan. Jakarta: Salemba
bahwa perbedaan penurunan skala nyeri secara Medika.
signifikan sebelum dan sesudah pemberian Hidayat, Asri dk. (2010). Asuhan Kebidanan
kompres hangat. Hal ini menunjukkan dengan Persalinan. Yogyakarta: Nuha Medika.
analisis Wilcoxon dan Man Whitney dengan Indriarti. (2009). Paduan lengkap kehamilan,
menguji analisis perbedaan sebelum dan persalinan dan perawatan bayi.
sesudah pemberian kompres hangat pada Yogyakarta: Diglossia media.
kelompok intervensi dan kompres hangat pada Judha, Mohammad dkk. (2012). Teori
kelompok kontrol, yaitu : Pengukuran Nyeri & Nyeri Persalinan.
1. Ada Perbedaan intensitas nyeri pada Yogyakarta: Muha Medika.
kelompok intervensi (p=0,002) dan Lowdermilk DL, Perry SE. (2013). Cashion K.
kelompok kontrol (p=0,003). Keperawatan maternitas. 8th edJakarta:
2. Ada perbedaan efektifitas kompres hangat Salemba Medika.
kelompok intervensi dan kelompok Mander, Rosemary. (2015). Nyeri Persalinan.
Jakarta : EGC.
kontrol pada intensitas nyeri kalaⅠfase
Maryunani, Anik. (2010). Nyeri Dalam
aktif persalinan normal di Puskesmas
Persalinan “Teknik dan Cara
Sungai Durian Kabupaten Kubu Raya
Penanganannya”. Jakarta: Cv. Trans Info
dengan p=0,029 dimana kompres hangat
Media.
pada kelompok intervensi lebih efektif
Nisman, W. A. (2011). Panduan Pintar Ibu
dari pada kompres hangat pada kelompok
Menyusui. Yogyakarta: ANDI
kontrol.
Notoadmodjo, S. (2012). Metodelogi
penelitian kesehatan. Jakarta: Reneka
DAFTAR PUSTAKA
Cipta.
Andriana, Evariny. (2012). Melahirkan Tanpa
Nurasiah A, Rukmawati A, Badriah
Rasa Sakit dengan Metode Relaksasi
DL.(2012). Asuhan Persalinan Normal
HypnoBirthing. Jakarta : PT Bhuana Ilmu
Bagi Bidan. Bandung: PT Refika
Populer.
Aditama.
Andreinie, R. (2016). Analisis Efektifitas
Potter & Perry. (2010). Fundamental
Kompres Hangat Terhadap Penurunan
Keperawatan. Buku 3. Edisi 7. Jakarta.
Nyeri Kala Ⅰ. Rakernas Aipkema. Salemba medika.
Bandung: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ratnaningsih, M.D. (2010). Perbedaan Tingkat
‘Aisyiyah Bandung. Nyeri Pada Ibu Bersalin Primipara Kala 1
Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Fase Aktif sebelun dan Setelah di Berikan
Jakarta : EGC. Kompres Panas Kering (Buli-Buli Panas)
Devi, Thingbaijam, R. dkk (2017). Effect Of di Rumah Bersalin Siti Khodijah
Sacral Warm Compress On The Level Of Kabupaten Tegal (Skripsi). Semarang:
Pain During First Stage Of Labour Among Universitas Muhammadiyah Semarang.
Primi Gravida Mothers. International Ratnasari. (2015). Pengaruh Kompres Hangat
Journal Of applied Reaseach ; 3(6); 144- Terhadap Nyeri Persalinan Kala 1 Di
149 India : Bharati Vidyapeed Deemend BPM Wikaden Wonogiri Bantul
University. (Skripsi).Yogyakarta: Universitas
Budiarto, E. (2010). Metodologi Penelitian ‘Aisyiyah Yogyakarta.
Kedokteran. Jakarta : EGC. Saifuddin AB, Adriaansz G, Wiknjosastro GH.
Dharma, Kelana, K. (2015). Metodelogi (2013).Ilmu kebidanan. 4th ed. Jakarta:
penelitian keperawatan. Jakarta: Trans PT Bina Pustaka.
Media Info. Saryono. (2011). Metodologi Penelitian
Gondo, K. H. (2011). Pendekatan Non Kualitatif Dalam Kesehatan. Yogyakarta:
Farmakologis untuk Mengurangi Nyeri Nuha Medika.
Saat Persalinan. CDK 185. Vol.38 no.4. Sulistyawati, dk. (2010). Asuhan Kebidanan
Edisi Mei-Juni 2011. Surabaya: Fakultas Pada Ibu Bersalin. Jakarta: Salemba
Kedokteran Wijaya Kusuma. Medika.
Hidayat, A. (2009). Metode Penelitian Sumarah, dkk. (2009). Perawatan Ibu Bersalin
Keperawatan dan Tekhnik Analisis Data. (Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin).
Jakarta: Salemba Medika Yogjakarta: Fitramaya.
Hidayat, A. (2014). Metode Penelitian Tarigan, B. (2016). Perbedaan Efektivitas
Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Kompres Hangat Dan Teknik Relaksasi
JURNAL KEBIDANAN KHATULISTIWA, 42
Volume 6 Nomor 1 Januari 2020, hlm 35-43
P-ISSN 2460-1853
Nafas Dalam Terhadap Penurunan
Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Fase
Aktif. Surabaya: Akademi Kebidanan
Griya Husada.
Wahyuni, N.S., & Nurhidayat, S. (2009).
Efektifitas pemberian kompres terhadap
penurunan nyeri phlebitis akibat
pemasangan intravena line. Jurnal
Fenomena. Surabaya: Universitas
Muhammadiyah Ponorogo.
Wulandari, N. (2014). Pemberian Kompres
Hangat Terhadap Penurunan Nyeri
Persalinan Pada Asuhan Keperawatan
Ny.Y Dengan Persalinan Normal Kala 1
Fase Aktif Di Ruangan Vk Rumah Sakit
Umum Daerah Sukoharjo. Karya Tulis
Ilmiah. Program D- III Keperawatan.
Surakarta. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Kusuma Husada.
Wulandari, S. R. (2009). Pengaruh Pemberian
Kompres Hangat Terhadap Nyeri Haid.
Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu.
Yanti dan Tazkiyah, K.(2014). Pengaruh
Teknik Massage Terhadap Pengurangan
Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif..
Jurnal. Boyolali; Akademi Kebidanan
Estu Utomo.
Ye, H., Jiang, Y. & Ruan, Z. (2009).
Relationship Beetwen Factors Of Labour
Pain And Delivery Outcome. Journal
international.
Zakiyah, A. (2015). Nyeri Konsep Dan
Penatalaksanaan Dalan Praktek
Keperawatan Berbasis Bukti. Jakarta:
Salemba Medika.