Anda di halaman 1dari 58

Media Digital Seni-Budaya

EDISI 01/ MEI/ 2020

D Zawawi Imron
Sastra Hadir
di Setiap Zaman
Yusup Oeblet
Komunitas Tabuhan Nusantara
Semakin Besar
Sastra Semesta
Modal Nyali dan Silaturahmi

Realisasi
Gagasan
Semesta Seni 01/ MEI/ 2020 | 1
Media Digital
Seni-Budaya
SEMESTA SENI
hadir dengan niat untuk
Media Digital Seni-Budaya menjembatani masa
transisi perubahan
berkesenian dan
berkebudayaan, dari
akar budaya lokal yang
kukuh, bertumbuh-
kembang di halaman
rumah budaya di
seluruh Nusantara,
agar diterima oleh
masyarakat dunia.
Dikemas bercita rasa
lokal, racikan nasional,
dapat dinikmati
masyarakat global,
tanpa kehilangan akar
budaya lokalnya.

2 | Semesta Seni 01/ MEI/ 2020


ProFIL
Metaforma Artistika
Wadahi Peseni Berbakat
D
UNIA digital virtual dengan ber- tersebut. Oleh karena itu, MA tidak bisa para peseni dalam mengaktualisasikan
bagai platform yang cepat berubah berdiam diri dan bekerja sendiri dalam karyanya. Sastra Semesta memiliki
sangat memengaruhi interaksi so- berkarya, berkesenian dan mengelola konten yang dilandasi suatu kesadaran
sial-budaya, bahkan dalam waktu singkat budaya. MA perlu bergandengan tangan, bahwa kesenian mengandung pendidikan
melahirkan tata kelola, tata nilai, dan tata menjalin silaturahmi, membangun jejaring budi pekerti, menyebarkan nilai-nilai yang
peradabaan baru di sekitar kita. secara personal dengan sikap profesional ada di dalam karya seni dapat memberi
bersama peseni di lintas semua bidang pencerahan bagi masyarakat umum.
Seni-budaya pun terkontaminasi oleh kesenian.
lajunya jaringan yang terkoneksi, dari Sastra Semesta mewadahi peseni
satu titik lokasi ke tempat lain, dari satu MA yang berkecimpung di industri kreatif berbakat, didukung oleh para pekerja
individu ke komunitas lain, dan dari satu sejak 2004, harus tetap berkarya dalam seni yang peduli pentas kesenian di
media ke media lainnya. Satu dengan lini kebudayaan dan berkesenian, juga banyak tempat. Dengan kesadaran yang
yang lainnya saling berkolaborasi, melahirkan produk-produk seni, literasi, tinggi dan keikhlasan dalam, mereka mau
bersinergi dan terintegrasi secara real teater, musikalisasi, pantomim, menerbit- hadir dan tampil, seperti; Tika Bisono,
time, bahkan mampu menembus batas, kan buku, dan mengelola media digital, Linda Jalil, Noorca M Massardi, Ewith
ruang dan waktu. Metaforma Artistika agar keberadaannya terjaga dan dapat Bahar, Ratih Sanggarwati, dan pelaku seni
(MA) di bawah naungan Metaforma bersaing di berbagai media kreatif digital. lainnya.
Internusa, sangat memahami hal
MA dalam kiprah berkeseniannya Bertolak dari kesuksesan MA dalam
dan mengemas event budaya yang menggelar pergelaran seni dan personel
diberi nama Sastra Semesta (SS). MA yang terdiri dari para peseni dan
Penyelenggaraan SS kali pertama pada jurnalis, maka MA membuat lagi satu
25 Agustus 2019. Pelaksanaannya divisi, yakni divisi penerbitan yang berisi
berpindah-pindah tempat, karena tentang seni-budaya. Pilihan kami jatuh
bermisi-visi sebagai upaya menciptakan pada format Media digital yang kami
kantung-kantung kesenian di lingkup beri nama Semesta Seni. Media digital
Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Semesta Seni ini diharapkan akan
Bekasi. menjadi rujukan bagi para pelaku seni,
pemerhati seni-budaya, kolektor seni,
Sastra Semesta diadakan setiap dua dan masyarakat yang ingin mendapatkan
bulan sekali untuk menyosialisasikan seni- informasi tentang perkembangan dan
budaya kepada masyarakat, terutama ingin menambah wawasan tentang seni-
guru-guru kesenian dan siswa-siswi budaya di Indonesia.
agar dapat melihat langsung kiprah @ Eki Thadan

Semesta Seni 01/ MEI/ 2020 | 3


Daftar EDISI 01/ MEI/ 2020

ISI
Komunitas SENI
Dapoer Sastra Tjisaoek

Kedepankan ‘Asah, Asih, Asuh’


Di zaman business oriented, tidaklah mudah
mendirikan komunitas seni yang dapat
8 memengaruhi orang muda untuk terlibat,
bertujuan untuk kepentingan bersama.
Namun kesimpulan tersebut dapat dipatahkan
oleh Dapoer Sastra Tjisaoek (DST) dengan
mengedepankan pola ‘asah, asih, asuh’.

7 Pergelaran SENI

Sastra Semesta
Gagasan yang dilandasi suatu
Realisasikan
Gagasan
kesadaran bahwa kesenian di
dalamnya sarat pendidikan budi
pekerti. Nilai-nilai karya seni dapat
Sekarang Juga memberi pencerahan.
36
TIDAK ada waktu yang
sempurna untuk memulai
langkah yang baik.
Ketika gagasan itu muncul
11
dan melingkupi pikiran, Sudut PANDANG
kita harus menyegerakan D Zawawi Imron

bertindak. Jika tidak Sastra Hadir


segera dilakukan, ia akan di Setiap Zaman 19
mengendap, hanya menjadi Dalam menyampaikan pesan Kulik MUSIK Yusup Oeblet

suatu keinginan yang beku, tidak hanya komunikatif. Namun Komunitas Tabuhan Nusantara
dan lama-kelamaan akan perlu bahasa keindahan, yang
menyentuh hati sang penerima
Semakin Besar
menguap dan hilang. pesan. Kalimatnya akan lebih “Bunyian kekayaan di setiap suku-suku bangsa yang
terasa dengan bahasa sastra. dihayati dengan suka cita. Izinkan kami memberikan
makna pada Tabuhan Nusantara Indonesia,”

4 | Semesta Seni 01/ MEI/ 2020


Media Digital Seni-Budaya

KIPRAH TEATER 15 Geliat SENI RUPA


Fenomena Teater Kampus Revoluta,
K ARYA PUISI-PROSA 22 Lintasi Lorong Waktu
D Zawawi Imron | Emi Suy | Noorca M Massardi Revoluta, setelah menyambangi berbagai PENASIHAT
Sam Mukhtar Chaniago | Amien Kamil museum seni rupa modern di Beijing, China, Mayjen TNI (Purn) Dr Syamsu Djalal, SH, MH
Sitok Srengenge | Ewith Bahar
pada Agustus 2020 ia menggelar pameran PEMIMPIN UMUM
Nanang R Supriyatin | Trip Umiuki
tunggal perdananya “Lorong Waktu”. Eki Thadan
Itu menjadi jejak langkah PEMIMPIN REDAKSI
AR TIKEL SASTRA 29 konkret-kreatif Ireng Halimun
Bersastra Secara Cendekia di era milenial. PEMIMPIN PERUSAHAAN
Rd Nanoe Anka
AR TIKEL TEATER 40 REDAKTUR EKSEKUTIF
Sekilas Seni Teater 32 Toto Prawoto
SEKRETARIS REDAKSI
CERITA PENDEK 44 Dyah Kencono Puspito Dewi
Cinta Pedagang Nasi Uduk STAF REDAKSI
Prasetyohadi Prayitno
Ismail Lutan
HISTORI SENI 48 Nina Suminar
Rendra | Ismail Marzuki | Balai Budaya
Perempuan di Sarang Penyamun | Affandi PENATA ARTISTIK
Wahyu Toveng
RINGAN SENI 50 FOTOGRAFER
Museum Affandi Mirip Daun Pisang Rizka Nurlita Andi
DSJ Terbitkan ‘Puisi Melawan Corona’
Ingat Dosa Saja Sudah Mabuk ALAMAT:
Anak Badung Jadi Peseni Besar Jln PAM I No 7A Cempaka Baru
Kemayoran, Jakarta Pusat 10460
Ponsel: 0878-7301-0999, 0859-5990-1299
LATAR PESENI 52 e-Mail: semestaseni520@gmail.com
Radhar yang Tetap Tegar BANK:
PT METAFORMA INTERNUSA
Bank Mandiri No Rek : 120-00-1051038-1
IN MEMORIAM 53
Glenn Fredly | Eko Partitur | Poeljangga Redaksi menerima naskah foto dan informasi lain
yang berkaitan dengan seni-budaya dan akan
disunting sesuai dengan misi-visi penerbitan ini.
HUMOR 56
Munadi | Hendrikus David Arie semestaseni Semesta Seni

Semesta Seni 01/ MEI/ 2020 | 5


APA YANG KAMU BACA
ORANG TAHU SIAPA KAMU
BACAAN ORANG BERBUDAYA ITU
MEDIA SENI-BUDAYA

BACALAH
Media Digital Seni-Budaya

BIAR GAYA
BERBUDAYA 100 k
+
PAKAI DONG Ongkir

KAUSNYA Size : XL, L, M


WARNA: Hitam,
Merah, Putih

PEMESANAN/ BUKTI TRANSFER LEWAT WA

0878-7301-0999
Pembayaran melalui
PT METAFORMA INTERNUSA
Bank Mandiri No Rek :
120-00-1051038-1

6 | Semesta Seni 01/ MEI/ 2020


EditORIAL

Realisasikan TIDAK ada waktu yang sempurna

Gagasan
untuk memulai langkah yang baik.
Ketika gagasan itu muncul dan
melingkupi pikiran, kita harus
menyegerakan bertindak. Jika

Sekarang Juga tidak segera dilakukan, ia akan


mengendap, hanya menjadi suatu
keinginan yang beku, dan lama-
kelamaan akan menguap dan hilang.

Di tengah kami sedang aktif berkesenian, menggelar beberapa pergelaran


seni, dan membutuhkan media publikasi untuk menyiarkan kegiatan tersebut, kami
tidak bisa berharap banyak dari media mainstream, terutama media cetak yang semakin
terpinggirkan. Terbersitlah keinginan agar kami memiliki media sendiri. Namun kami
dihadapkan dengan alasan klasik, kami tidak punya modal dana yang memadai-- sebagai
pengganti kalimat, “kami hanya bermodalkan semangat. Maka pilihan kami jatuh pada format
media/ media digital (digital magazine) yang biayanya lebih ringan dan dapat menjangkau
pembaca lebih luas. Karena media ini dapat diunduh oleh para pembaca dari tempat mereka masing-
masing.

Saat kami mencetuskan keinginan membuat media digital Semesta Seni ini, langsung kami hubungi beberapa rekan
yang memungkinkan dapat mengisi materi bahasan/ bacaan yang diperlukan. Kami fokus pada pembuatan tata letak
(layout) terlebih dulu. Barulah kami mencari jalan keluar dalam hal pembiayaan. Ibarat pelukis yang berkarya, ia berkarya
saja tanpa memikirkan karya tersebut akan dipamerkan di mana, akan terjual atau tidak, dan akan disukai masyarakat
atau tidak. Jika karyanya sudah banyak barulah ia merancang acara pamerannya.

Gagasan melahirkan media ini juga lantaran adanya panggilan kepada kami dan tanggung jawab moral selaku peseni
dan jurnalis, untuk memberikan wawasan seni kepada generasi muda, mengedukasi para peseni muda, dan menciptakan
wadah dalam berbagi pengetahuan antarpeseni yang sedang aktif di dunia kesenian dan kebudayaan di Indonesia.

Ketika dalam perjalanannya nanti terjadi kekurangan di sana-sini, kami membuka diri untuk menerima masukan,
melakukan evaluasi, dan berdiskusi dalam mencari kiat-kiat pengembangannya, agar media ini menjadi bagian dari
kehidupan kita dalam berkesenian dan berbudaya di Indonesia. Yang pasti, kami telah memecahkan telur dengan
mengerahkan kemauan untuk bertindak dan membuat keputusan untuk merealisasikan gagasan sekarang juga. Alhasil,
media digital Semesta Seni sudah hadir di hadapan pembaca sekalian.

@ Ireng Halimun / Pemimpin Redaksi

Semesta Seni 01/ MEI/ 2020 | 7


Komunitas SENI
Dapoer Sastra Tjisaoek
Kedepankan ‘Asah, Asih, Asuh’
Di zaman yang materialistis dan business oriented seperti DST berawal dari peseni yang seorang
“guru” bernama Nana Sastrawan dan
untuk menjadi anggota komunitas. DST
ibarat sebuah warung kopi. Siapa saja
saat ini, tidaklah mudah mendirikan komunitas seni yang Abah Yoyok pada 2013. Gagasan itu boleh datang dan pergi, boleh berbagi
dapat memengaruhi dan mengajak orang muda untuk didukung oleh para peseni senior mantan dan mencari, karena bagi DST, Sastra
terlibat, melakukan pemberdayaan bagi generasi muda, aktivis seni Bulungan seperti Uki Bayu bukan sekadar tulisan atau aturan. Sastra
dan bertujuan untuk kepentingan bersama. Namun Sejati, Heryus Saputro, Yahya Andi adalah kehidupan.
kesimpulan tersebut dapat dipatahkan oleh kesadaran Saputra, dan lain-lain.
para peseni senior dalam mendirikan Dapoer Sastra Karena itu bagaimana caranya kita
Sebulan sekali para senior pecinta seni membuat hidup ini menjadi indah melalui
Tjisaoek (DST). Dengan mengedepankan pola ‘asah, asih, tersebut berkumpul di Cisauk, lama-lama seni dan silaturahmi. Ada pameo yang
asuh’ DST terus berkembang hingga kini. banyak anak-anak muda yang ikutan unik di komunitas DST. ‘Jangan sampai
ngeriung. Tak ada jadwal khusus dalam kamu tersesat di jalan yang benar!’

D
APOER Sastra Tjisaoek atau DST membahas seni sastra atau seni lainnya. Maksudnya, bahwa hidup ini bukan
adalah sebuah komunitas tempat Pokoknya kumpul, ngeriung, makan- hanya sekadar berkesenian saja. Kalau
berkumpulnya para pecinta makan, ketawa-ketiwi mempererat tali hidup dan kehidupan ini diibaratkan
seni (apa saja) untuk saling berbagi silaturahmi sambil berbincang soal seni sebagai sebuah panggung sandiwara,
pengalaman. Ide mendirikan komunitas dan kesenian. Tak ada aturan khusus maka ada empat peran yang harus kita

8 | Semesta Seni 01/ MEI/ 2020


mainkan secara proporsional. Yaitu peran Komunitas Jurank Doank. Tidak hanya ini, komunitas itu aktif manggung ke
kita sebagai makhluk sosial, makhluk puisi Rendra, DST pernah mementaskan berbagai daerah dengan musikalisasi
ekonomi, makhluk religi, dan makhluk Puisi-puisi Sutardji Calzoum Bachri dan puisinya. Beberapa kali juga DST terlibat
seni-budaya. Begitu kata Abah Yoyok Abdul Hadi WM di Pelataran Taman Ismail dalam proses pembentukan karakter
sebagai marbot di DST yang sekarang ini Marzuki. peserta didik melalui tulisan bertemakan
mangkal di Perumahan Bermis Serpong kearifan lokal di Kabupaten Tangerang
Asri Blok B7 No 10, Cisauk-Tangerang. DST juga berusaha membina para yang diikuti pelajar SD dan SMP se-
peseni dan musisi yang mengadu Kabupaten Tangerang. Program ini juga
Seiring berjalannya waktu, DST nasib di jalanan. Semangat DST yang didukung oleh Kepala Dinas Pendidikan
berkembang menjadi perkumpulan yang mengedepankan ‘asah, asih, asuh’ dan Kebudayaan, Kabupaten Tangerang,
produktif dalam berkesenian, menelurkan berbagi dengan apa yang dimiliki. Satu yang saat ini dijabat oleh Teteng Jumara.
beberapa karya pementasan sebagai di antaranya adalah Komunitas Empang Program ini bertemakan ‘Hulu Hilir
bentuk apresiasi pada karya satra yaitu (Emperan Pamulang) yang berhasil dibina Produksi Buku’. Atas dedikasinya pada
puisi. Di antaranya DST mementaskan oleh DST dalam proses penciptaan perkembangan sastra di Tangerang, Abah
puisi-puisi WS Rendra dalam bentuk karya. Komunitas Empang yang dimotori Yoyok sebagai marbot DST diberikan
drama, seperti Sajak Anak Muda di oleh Adang Albanie dan Tao Hidayat ini penghargaan oleh Dewan Kesenian
Universitas Veteran Jakarta Selatan, berisikan para pengamen di Pamulang. Banten. Sementara Nana Sastrawan
Gugur di Pelataran Gedung KONI Kota Mereka didukung untuk menghasilkan mendapatkan penghargaan Acarya
Tangerang, Sajak Seonggok Jagung di karya sendiri, di antaranya membuat Sastra IV Tahun 2015 dari Kementerian
Universitas Negeri Jakarta dan Sanggar lagu dari teks puisi. Hingga sampai saat Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia

Semesta Seni 01/ MEI/ 2020 | 9


Komunitas SENI

melalui Badan Pembinaan dan telah menghasilkan banyak karya dan Yudha Apriyan sebagai web designer dan
Pengembangan Bahasa. penghargaan, Cikeu Bidadewi yang blogger. Tatsumi Muin sebagai youtuber.
sudah menerbitkan banyak buku. Beni Andi Lesmana juga singgah di DST pada
DST pun mengembangkan portal dengan Satria yang mulai aktif di kebudayaan proses pengembangan Malam Puisi
semangat ‘Literasi Lokal Berkualitas Tengerang Selatan dan telah menerbitkan Tangerang dan Roeang Kata.
Global’ Portal ini adalah www.mbludus. buku. Bukan hanya soal buku, DST
com yang diberi nama oleh peneliti juga membina anak-anak muda untuk Saat ini, DST fokus dalam pengembangan
utama di LAPAN, Atik Bintoro. Dia adalah ‘tetap berpenghasilan’ seperti Heru Taman Bacaan Masyarakat. Diharapkan,
salah seorang Dewan Pembina DST Cakiel yang telah membuka kedai kopi, TBM Dapoer Sastra Tjisaoek semakin
yang aktif menulis puisi. Saat ini, DST Ahmad Saugi yang membuka toko. DST besar dan menjadi pusat bacaan dan riset
terus mengembangkan potensi setiap juga ikut mengembangkan kreativitas kesenian dan kebudayaan masyarakat
orang yang singgah di markas besarnya komunitas Saung Community di Pondok sekitar. @ Ireng Halimun
di Cisauk. Di antaraya, Rini Intama yang Aren, Tangerang Selatan di antaranya

TENTANG ABAH YOYOK TENTANG NANA SASTRAWAN


ORANG biasa yang biasa-biasasaja. PRIA kelahiran 27 Juli ini pernah menjadi peserta
Pendiri dan pengasuh komunitas Mastera Cerpen (Majelis Sastra Asia Tenggara),
Dapoer Sastra Tjisaoek. Tangerang, 2013. Meraih Penghargaan Acarya Sastra IV dari
Banten. Pada 2017 mendapat Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
Penghargaan Anugerah Seni dari Kemendikbud RI, 2015. Beberapa novelnya
Dewan Kesenian Banten untuk adalah: Anonymous (2012), Cinta Bukan Permainan
kategori Pengembangan Proses (2013), Cinta Itu Kamu (2013), Love on the Sky
Kreatif Bidang Sastra. Karya puisinya (2013), Kerajaan Hati (2014), Kekasih Impian
banyak tersebar di berbagai antologi (2014), Cinta di Usia Muda (2014), Solilokui (2019).
bersama, di antaranya: Puisi Menolak Korupsi, Memo Untuk Presiden, Rindu Buku Kumcernya adalah: Ilusi-Delusi (2015), Jari
Rendra, dan Negeri Poci 4, 5, 6, dan 7. Kumpulan Puisi Asal Gobleg: Salah Manis dan Gaun Pengantin di Hari Minggu (2016),
dan Sekar Alit adalah dua buku antologi puisi tunggalnya. Chicken Noodle for Students (2017). Buku cerita
l e-Mail: ustadsamin1954@gmail.com anaknya: Telolet (2017), Aku Ingin Sekolah (2018), Kids Zaman Now (2018).
l Akun FB: https: //www.facebook.com/ Abah Yoyok 1955 Buku antologi puisi: Tergantung di Langit (2006), Nitisara (2008), Kitab Hujan
l HP/ WA: 0858 8238 6713 (2010), Penyair Tali Pancing (2011). Kunjungilah: www.nanasastrawan.com.

10 | Semesta Seni 01/ MEI/ 2020


S u d u t PA N D A N G

D Zawawi I mron

Sastra Hadir
di Setiap Zaman
Dalam menyampaikan pesan tidak hanya
dibutuhkan bahasa yang benar dan komunikatif.
Namun perlu diperkuat pula dengan bahasa
yang memiliki keindahan, yang sampai merasuk
dan menyentuh hati sang penerima pesan.
Keindahan kalimatnya akan lebih terasa dengan
adanya unsur bahasa sastra di dalamnya.

K
AMIS sore, 12 Maret 2020, itu kami menggelar rapat
perencanaan pergelaran sastra, di salah satu saung di
Gelanggang Remaja Jakarta Selatan, Bulungan, Kebayoran
Baru. Di tengah rapat, kubaca kabar di telepon selularku, bahwa
aku diperkenankan dan ditunggu untuk bertemu dengan D
Zawawi Imron pada malamnya.

Seusai rapat, derai hujan selama tiga jam pun membasahi


kawasan Kebayoran Baru. Kuhabiskan waktu untuk berdiskusi
di angkringan milik “si jago pantomim”, Joko Joker. Ketika jam
sembilan malam, dengan semangat tinggi, kuluncurkan sepeda
motorku menuju Hotel Cosmo Amaroossa, di bilangan Cipete,
Jakarta Selatan.

Semesta Seni 01/ MEI/ 2020 | 11


S u d u t PA N D A N G

Kleden dan Frans Magnis Suseno. Pada saat itulah nilai bahasa sastra dapat
digunakan. Ucapan adalah janji kita
Meski begitu ia tetap tegar dalam dan tindakan adalah upaya kita dalam
memberikan petuah-petuahnya berkaitan melunasi janji-janji tersebut.
dengan kelangsungan kegiatan sastra, Bahasa sastra dapat tercipta dengan baik
kecintaan terhadap Tanah Air, dan jika kita berpikir yang baik terlebih dulu.
pemahaman esensi agama. Diselingi pula Abah pun menjelaskan filosofis orang
dengan mendiskusikan beberapa foto Bugis dengan bahasa Bugis yang artinya,
karya lukisnya. Kebetulan Abah sejak kecil “Berpikirlah kamu
punya bakat dan mendalami seni lukis dengan hati yang jernih maka kebaikan
sampai kini. akan menyelimuti hatimu.”

Kelangsungan kegiatan sastra Bayangkan, jika hati kita telah dibungkus


Soal kelangsungan kegiatan sastra, Abah oleh kebaikan, bagaimana mungkin
berpendapat bahwa kegiatan bersastra- kita punya kesempatan berbuat yang
-pun kesenian lainnya--akan terus bertentangan dengan nilai-nilai yang
berlangsung pada setiap zamannya. Saat baik?
ini saja banyak remaja yang bergelut di Bahasa sastra itu sendiri memiliki
dunia sastra. Sastra bukan lagi dipandang kedalaman dan kehalusan yang
sebagai suatu pekerjaan yang menuju berbeda dari ungkapan pada umumnya.
profesionalitas, namun sudah menjadi Abah mencontohkan, seperti dalam
kebutuhan bagi setiap manusia dalam menyampaikan rasa cinta yang
mengungkapkan apa yang mereka umum, “Aku mencintaimu.” itu akan
D. Zawawi Imron Terima Penghargaan Sesampai di hotel, dalam kondisi basah rasakan. berbeda rasanya baik bagi orang yang
dari Presiden Joko Widodo di Kongres kuyup, kutuju salah satu kamar di lantai menyampaikan maupun bagi orang
Kebudayaan Indonesia (KKI) 2018 dengan enam. Di sanalah kujumpai pesyair yang Bahasa sastra dapat digunakan untuk yang mendengar atau menerimanya, jika
karyanya “Bulan Tertusuk Ilalang”
biasanya dipanggil Abah, ini dengan melancarkan dan memudahkan dalam diucapkan dengan kalimat, “Izinkan aku
kuucapkan salam dan cium telapak penyampaian pesan. mencium sebutir debu yang melekat di
tangannya bolak-balik. Ia berselonjor di Seperti pesan untuk mengakui, mencintai, ujung sepatumu.”
atas tempat tidur dengan mengenakan dan menghayati Pancasila, tidak cukup
kaus dalam putih dan sarung. Lantaran hanya dengan kalimat, “marilah kita cintai Dengan bahasa sastra kadang persoalan
sejak dini hari ia sudah bangun dan Pancasila sebagai dasa rumah tangga pun lebih mudah teratasi.
sepanjang siang melaksanakan kegiatan negara kita.” Tetapi melakukannya Ketika Abah harus berceramah atau
ceramah. Ditambah, selepas magrib ia dengan memberi teladan dengan ucapan baca puisi di beberapa kota dan harus
bertemu dengan para sahabatnya, Ignas dan tindakan yang indah. meninggalkan istri di rumah, tentu di

12 | Semesta Seni 01/ MEI/ 2020


hati seorang istri ada rasa cemburu ataupun negeri ini, negeri
kekhawatiran kalau-kalau sang suami tergoda Indonesia, yang
oleh wanita lain. Abah tinggal bacakan saja puisi, mungkin tidak
“Istriku, kalau mendung hitam sudah di atas dapat ditemui di
kepala, jangan larang hujan turun ke bumi. Kalau negeri lain, sehingga
angin bertiup dengan kencangnya jangan larang tanahnya gersang,
daun-daun kering berguguran. Kalau senyummu tandus, dan tidak
selalu mekar dalam hatiku jangan larang aku tetap nyaman untuk dihuni.
setia dan rindu kepadamu.” Semerta ia berkata
kepada awan, “Hai awan,
Kecintaan pada Tanah Air kau telah memberikan
Soal kecintaan terhadap Tanah Air, Abah mengajak kenyamanan bagi negeri
kita untuk menghargai para pahlawan yang telah kami.
berjuang membela negara ini. Juga menghargai
pahlawan-pahlawan kecil yang luput dari perhatian Bolehlah kau berbagi gumpalanmu
kita. Misalnya dengan berpikir, apakah kita bisa kepada saudara-saudara kami yang
makan nasi jika tidak ada orang yang menanam berada di kawasan yang gersang. Agar
padi? mereka mendapatkan kenyamanan seperti
yang kami rasakan.”
Suatu ketika Abah melewati perkampungan
dengan bentangan sawah yang hijau, ia berhenti Abah pun menyayangkan dengan masih banyak
dan bertanya kepada warga di sana dan orang Indonesia yang belum mensyukuri
menanyakan di mana lokasi permakaman para bahwa ia lahir, hidup, dan mungkin nanti
petani. Lalu ia sempatkan berziarah dan berdoa dimakamkan di tanah Indonesia.
di sisi makam petani tersebut. Perhargaan itu Dari praktiknya dalam mencintai
juga bisa diberikan kepada para nelayan, perajin Tanah Air ini, Abah sempat
pakaian, pengemudi, dan orang-orang kecil yang melahirkan karya puisi yang
tidak dikenal namun telah menjadi pahlawan bagi berjudul Tanah Sajadah,
kelangsungan hidup kita.

Pada kesempatan lain, Abah


juga mengapresiasi
gumpalan awan
yang memayungi
keindahan

Semesta Seni 01/ MEI/ 2020 | 13


S u d u t PA N D A N G

sebagai ungkapan rasa syukurnya rasa kasih dan sayang dan orang lain oleh generasi kini dan mendatang.
menjadi orang Indonesia. pun tahu bahwa tindakan kita sudah Karena masyarakat sudah memandang
menyembulkan rasa kasih dan sayang kesenian itu sebagai suatu kebutuhan
Praktikkan kasih-sayang dalam kehidupan tersebut. bagi aktualisasi dirinya. Sehingga bahasa
Pandangan Abah tentang agama adalah sastra dan bahasa seni lainnya dapat
memahami dan mempraktikkan dua sifat Jika rasa kasih dan sayang itu sudah digunakan dalam penyampaian pesan
utama Allah, Yang Maha Pengasih dan melekat pada perilaku kita, maka kita atau ajakan untuk mencintai Tanah Air.
Yang Maha Penyanyang. Kuncinya ada di dalam bekerja, berbisnis, berkesenian, Tanah sebagai tempat orang Indonesia
situ. Agama hadir dan dihadirkan bukan dan bahkan dalam berdakwah selalu dilahirkan, melewati kehidupan, dan
untuk membuat manusia untuk saling diwarnai dengan perasaan itu. Dengan mungkin akan dimakamkan pula di sana.
membenci dan bermusuhan, sebaliknya demikian sahabat kita, kolega kita, para Namun dalam pelaksanaannya kita perlu
untuk saling mengasihi dan menyayangi. pecinta seni, dan para jamaah dengan mempraktikkan dua sifat utama dari
Agama sebagai rahmat kepada seluruh mudah menyerap nilai-nilai kebaikan yang Allah, agar segala apa yang kita lakukan
alam. kita tebarkan. selalu diwarnai dengan sifat dan sikap
yang sarat dengan rasa kasih dan sayang
Di dalam melangsungkan kehidupan kita Konklusi dari pertemuan kepada sesama makhluk yang ada di
mulai dengan niat dan mempraktikkan Dari pertemuan saya dengan Abah yang muka bumi ini.
kedua sifat utama Allah itu. Sehingga berdurasi setengah itu tersimpul bahwa,
dengan penuh kesadaran kita tahu kegiatan seni sastra dan kesenian lainnya @ Ireng Halimun
bahwa apa yang kita lakukan bermuatan akan terus berlangsung dan diminati

TENTANG D ZAWAWI IMRON ke-50 pada 1995. Beberapa sajaknya telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris,Belanda,
dan Bulgaria.
PRIA yang dilahirkan di Desa Batang-batang, Kabupaten Sumenep inilah bernama D
Zawawi Imron. Pesyair yang biasa dipanggil Abah ini mulai terkenal dalam percaturan sastra Abah adalah Anggota Dewan Pengasuh Pesantren Ilmu Giri, Yogyakarta. Ia pun banyak
Indonesia sejak 1982 dalam Temu Pesyair 10 Kota, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. berceramah agama sekaligus membacakan sajaknya, di Yogyakarta, ITS Surakarta, UNHAS
Makassar, IKIP Malang, dan Balai Sidang Senayan, Jakarta. Pembicara Seminar Majelis
Sejak tamat Sekolah Rakyat, Abah melanjutkan pendidikannya di Pesantren Lambicabbi, Bahasa Brunei IndonesiaMalaysia (MABBIM) dan Majelis Asia Tenggara (MASTERA), Brunei
Gapura, Sumenep. Kumpulan sajaknya Bulan Tertusuk Ilalang mengilhami Sutradara Garin Darussalam (Maret 2002). Selain itu, dia juga dikenal sebagai Budayawan Madura.
Nugroho dalam membuat film layar perak Bulan Tertusuk Ilalang. Kumpulan sajaknya Nenek
Moyangku Air Mata terpilih sebagai buku puisi terbaik yang mendapat hadiah dari Yayasan Pada Juli 2012 Abah meluncurkan buku puisinya yang berjudul Mata Badik Mata Puisi di
Buku Utama pada 1985. Pada 1990 kumpulan sajak Celurit Emas dan Nenek Moyangku Air Makassar. Kumpulan puisinya ini berisi tentang Bugis dan Makassar. Hingga kini, Abah masih
Mata terpilih menjadi buku puisi di Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Juara setia tinggal di Batang-batang, Madura, tanah kelahiran sekaligus sumber inspirasi bagi
pertama sayembara menulis puisi AN-Teve dalam rangka hari ulang tahun kemerdekaan RI puisi-puisinya.

14 | Semesta Seni 01/ MEI/ 2020


K i p r a h T E AT E R
Esai Teater Kampus

Fenomena Teater Kampus


(Seni Drama Sebagai Ruang Kebebasan Berekspresi Mahasiswa)
@ Madin Tyasawan Drama yang acap disinonimkan dengan Teater—walau berbeda
arti pada ranah etimologi—berasal dari kata Yunani: Draomai
(ada juga yang menyebut “Dramanoi”dan “Dran”) yang berarti

K
ATA ‘sandi’ berarti rahasia, dan
kata ‘warah’ berarti pelajaran atau beraksi, bertindak atau berlaku. Sedangkan Teater yang
nasihat. Sedangkan dalam bahasa juga berasal dari bahasa Yunani, Theatron, adalah gedung
Belanda dikenal dengan istilah ‘tonil’ pertunjukannya. Drama juga bersinonim dengan “Sandiwara”
(toneel) yang mempunyai makna sama dalam Bahasa Indonesia. Istilah Sandiwara diambil dari bahasa
dengan istilah sandiwara dan drama.
Pada pengertian luasnya drama adalah
Jawa yaitu ‘sandi’ dan ‘warah’, yang berarti pelajaran atau
cerita atau tiruan perilaku manusia yang nasihat yang diberikan secara diam-diam atau rahasia. Salah satu pentas drama di
Universitas Muhammadiyah
dipentaskan. Drama pada lakon (cerita) Tangerang.
merupakan genre sastra, namun pada (Foto: Koleksi pribadi Madin)
pentasnya sebagai seni pertunjukan.

Sebagai seni pertunjukan, Drama tercipta


melalui proses kreasi kolektif. Drama—
dengan unsurunsurnya yang meliputi
kreasi penyutradaraan, permainan,
dan penataan artistik—membutuhkan
kepaduan keterampilan kreatif dari
sekelompok orang. Seperti halnya musik
orkestra, keselarasan ansambel harus
terjaga untuk menciptakan harmoni
keindahan, begitulah juga drama.

Sebagai seni kolektif drama menjadi


kegiatan sexy yang digemari para pelajar
dan mahasiswa. Karena padat aktivis
itulah pihak sekolah dan perguruan tinggi
umumnya mendukung dan memfasilitasi
keberadaan teater pelajar atau teater
Semesta Seni 01/ MEI/ 2020 | 15
K i p r a h T E AT E R

kampus. Hampir di setiap sekolah di kampus bahkan relatif bebas dalam sisi: semakin membaik atau malah
khususnya di jenjang Menengah Atas dan pemilihan pendekatan dramaturginya menurunkan semangat olah kreatifnya,
Perguruan Tinggi, kegiatan berdrama sehingga tidak pernah ajeg pada satu amat bergantung pada banyak faktor.
menjadi aktivitas siswa dan mahasiswa satu bentuk aliran (genre) tertentu.
baik intra maupun ekstrakurikuler. Lebih Siifatnya yang non-formal namun Stigma buruknya teater kampus
khusus di Perguruan Tinggi, kegiatan bergantung pada siapa yang menjadi tidak memiliki nafas panjang dalam
yang mengolah seni peran (akting) ini pelatih dan/atau sutradaranya pada melakukan proses olah kreatif yang
pun menjamur, menyemarakkan blantika setiap tahun penggarapannya menjadikan berkesinambungan sebagai daya tawar
perteateran di tanah air. teater kampus selalu punya banyak di peta perteateran Indonesia. Adanya
pilihan menerapkan bentukbentuk batas masa perkuliahan, motivasi anggota
Sebagai kegiatan ekstrakurikuler, pentasnya. Teater Kampus tidak terikat baru, dan tata kelola program pelatihan,
Salah satu pentas drama di
Universitas Muhammadiyah teater kampus merupakan ruang pada tujuan yang dibakukan secara menjadi faktor pasang-surut semangat
Tangerang kebebasan berekspresi dan berolah- kurikuler. Konsekuensi atas keragaman dalam menjaga kesinambungan kualitas
(Foto: Koleksi pribadi Madin) kreatif mahasiswa. Aktivitas perteateran bentuk pentas itulah, menjadikan teater produksi karya teater kampus. Dilema
kampus amat sulit untuk dilakukan eksistensial yang dihadapi terus menerus
pengukuran atau analisis yang tajam oleh anggotanya, berdampak pada citra
terhadap keberhasilan dan kegagalannya teater kampus yang seringkali menjadi
dalam kaitan studi komparasi dari kegiatan yang tidak berakar dan tidak
produksi ke produksi pementasan yang terbuka. Walakin, fenomena problematika
dilakukannya. teater kampus itu bisa saja dianulir oleh
munculnya kelompok-kelompok dan
Sebagai salah satu kanal perteateran individu (aktivis) teater profesional yang
modern di Indonesia teater kampus ada dan berkiprah di Indonesia yang
memiliki karakter berbeda dengan teater sebelumnya berasal dari teater kampus.
umumnya yang ada di masyarakat.
Kelompok yang berbasis di lingkungan Cukup banyak event atau forum kegiatan
perguruan tinggi ini umumnya memiliki perteateran yang dapat menampung
sifat yang sama dengan wadah organisasi kiprah teater kampus baik di tingkat lokal
bakat mahasiswa lainnya yang ada di maupun nasional. Di tingkat nasional ada
kampus. Memang, regenerasi selalu Pekan Seni Mahasiswa Nasional
berjalan pada setiap tahun perkuliahan (Peksiminas) yang diselenggarakan oleh
baru. Baik pada keanggotaan maupun Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
kepengurusan teater kampus. Namun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
peralihan generasi tersebut akan yang dalam setiap gelarannya selalu
membawa pada konsekuensi dua menyuguhkan mata lomba pentas drama

16 | Semesta Seni 01/ MEI/ 2020


Salah satu pentas FESDRAK
di Universitas Muhammadiyah
Tangerang (Foto: Koleksi
pribadi Madin)

bagi mahasiswa. Selain itu ada Pertemuan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas diselenggarakan oleh Fakultas Keguruan
Teater Mahasiswa Nasional (TEMU Bahasa dan Seni Universitas Negeri dan Ilmu Pendidikan, Universitas
TEMAN) dan ajang yang relatif bergengsi Jakarta. Muhammadiyah Tangerang, adalah
bagi teater kampus adalah Festival Teater program kegiatan yang menjadi bagian
Mahasiswa Nasional (FESTAMASIO). Sebuah ajang lomba teater antarkelas Ujian Akhir Semester (UAS) untuk mata
Sebuah festival yang menghimpun atau antarkelompok (pecahan kelas) yang kuliah Pendidikan Seni Drama atau Teater.
kelompok-kelompok teater dari berbagai terselenggara sebagai bentuk ujian akhir Sebagai bagian dari perkuliahan, program
perguruan tinggi di Indonesia ini semester (UAS) dari mata kuliah Apresiasi ini merupakan penerapan hasil belajar
bertujuan selain upaya meningkatkan Drama. Begitupun yang dilakukan oleh baik secara teoritik maupun praktik yang
kualitas dan motivasi penciptaan karya Universitas Muhammadiyah Tangerang diterima mahasiswa di dalam kelas.
teater dan menjaga kelestarian budaya (UMT) yang bahkan setiap semesternya
Indonesia juga memperluas jaringan dan menyelenggarakan Festival Drama Mata kuliah Pendidikan Seni Drama
komunikasi-informasi antarteater kampus Antarkelas memang meliputi materi ajar berupa
se-Indonesia. (FESDRAK) untuk mahasiswa yang tengah konsep drama, bentuk-bentuk pentas,
mengambil mata kuliah Pendidikan Seni pengetahuan dasar pemeranan,
Festival Drama Antarkelas Drama atau Teater yang ada di lima pengetahuan dasar penyutradaraan,
Di tingkat lokal, terutama di internal Program Studi (Prodi Bahasa dan Sastra pengetahuan unsur artistika dan non-
perguruan tinggi, relatif banyak Indonesia, Prodi Pendidikan Bahasa artistika dalam proses pementasan
penyelenggaraan festival teater yang Inggris, Prodi Pendidikan Matematika, drama, keterampilan menganalisis
terselenggara. Apalagi di kampus Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, naskah drama, dan keterampilan menilai
tersebut ada mata kuliah yang berkaitan dan Prodi Pendidikan Guru Pendidikan pementasan drama, serta keterampilan
dengan teater. Semisal Festival Teater Anak Usia Dini) yang ada di Fakultas mementaskan naskah drama.
Bahasa dan Sastra Indonesia (FIESTA) Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Festival
yang diselenggarakan oleh Jurusan Drama Antarkelas (FESDRAK) yang Namun demikian, FESDRAK UMT tidak

Semesta Seni 01/ MEI/ 2020 | 17


K i p r a h T E AT E R

berhenti hanya sekedar bagian dari kebijakan Dekan FKIP UMT, Bapak Dr. bagi mahasiswa calon guru untuk
perkuliahan, FESDRAK UMT adalah Enawar, S.Pd., M.M., MOS dosen-dosen meningkatkan rasa percaya diri dan
peristiwa kesenian. Sebuah aktivitas yang mengajar di Prodi PGSD dan PG membudayakan suasana kompetitif yang
dan kreatifitas seni yang diharapkan PAUD diimbau untuk terlibat dalam penuh persaingan sehat sebagai gairah
mampu menciptakan karya seni bermutu persiapan dan pementasan teater yang penciptaan seni drama yang bermutu dan
khususnya seni drama (teater) yang dilakukan oleh mahasiswa itu. Setiap dapat dipertanggungjawabkan.
berlandaskan pada nilai nilai luhur budaya kelas minimal satu dosen terlibat sebagai
bangsa Indonesia. FESDRAK pemain tetapi bukan tokoh utama dan Sebuah Harapan
UMT menjadi lahan penggalian nilai tidak boleh menjadi sutradara. Karena Sebagaimana harapan yang pernah
estetika pada bentuk pentasnya, pada prinsipnya yang berkreasi dan berperan dikemukakan oleh Putu Wijaya, seorang
sisi lakon (cerita) FESDRAK UMT menjadi aktif mestilah mahasiswanya. Kebijakan maestro perteateran Indonesia, bahwa
ruang asah kepekaan mahasiswa melibatkan dosen dalam kelas teater sebagai gudang pengetahuan dan pusat
terhadap fenomena sekitar, lingkungan ini, menurut Pak Dekan, bukan sekadar penggodokan intelektual muda, kampus,
masyarakatnya. FESDRAK UMT juga uji kemampuan berakting antara dosen lewat teater, seharusnya memberi lampu
Dekan FKIP UMT,
Dr Enawar, MM, MOS, pada
menjadi ajang apresiasi seni drama bagi dengan mahasiswa, tetapi sejatinya agar terang pada kehidupan teater Indonesia.
pembukaan FESDRAK 2018 pelaku, penikmat dan pecinta seni drama. dosen juga tahu, paham, dan langsung Harus menjadi pelopor, sebagaimana
(Foto: Koleksi pribadi Madin). FESDRAK UMT tidak sekadar hiburan, merasakan bagaimana proses kreatif yang terjadi juga di beberapa kampus
melainkan mencipta karya seni (pentas drama) yang mancanegara. Teater kampus ditonton
tontonan yang dilakukan oleh mahasiswa. Di samping dengan penuh penghormatan dari
memberi tuntunan itu, keterlibatan dosen dalam proses masyarakat, bahkan sering memberikan
pencerahan dan kreatif mahasiswa juga merangsang langkah besar dan inovasi. Semoga…
pencerdasan. dosen untuk berkreasi dan berapresiasi
seni. Mengingat dosen yang kreatif lah
Dan, yang yang dibutuhkan untuk meningkatkan Madin Tyasawan
membuat kualitas pendidikan (proses belajar • Dosen Teater di Universitas
pelaksanaan mengajar) khususnya di FKIP UMT. Muhammadiyah Tangerang
menjadi lebih • Dosen Tamu untuk mata kuliah
menarik dan FESDRAK FKIP UMT yang bertujuan Apresiasi Drama di Universitas Negeri
berpotensi lebih membentuk insan guru yang beradab, Jakarta
berkualitas adalah berkarakter islami, berpengetahuan, • Mantan Ketua Komite Teater Dewan
keterlibatan berbudaya, dan memiliki keterampilan Kesenian Jakarta (2009 – 2015)
dosen di setiap seni mengajar yang inovatif, juga • Ketua Umum Dewan Kesenian Kota
kelas (grup) teater diharapkan sebagai ajang penggalian Tangerang (2017 – 2022)
peserta Fesdrak. nilai-nilai luhur budaya bangsa,
Memang, melalui sebagai uji keterampilan seni peran

18 | Semesta Seni 01/ MEI/ 2020


Kulik MUSIK
Yusup Oeblet
Komunitas Tabuhan Nusantara
Semakin Besar
musik tradisional Indonesia di kalangan
“Bunyian adalah kekayaan di setiap suku-suku bangsa yang dihayati
generasi muda Indonesia yang sangat
dengan suka cita. Malam ini dengan segala kerendahan hati, izinkan mengkhawatirkan.
kami memberikan makna pada Tabuhan Nusantara Indonesia,” Sehingga kami mencoba
ucapan Yusup Oeblet sebagai konduktor pergelaran Senandung menawarkan beberapa
Bakti Nusantara, di Ballroom Djakarta Theatre XXI, 16 April 2015. kemungkinan untuk memberikan
apresiasi pertunjukan dan

P
ERGELARAN itu satu di antara menjadi Mantra Indonesia. Lewat Mantra pendidikan terhadap
produk pertunjukan besar yang Indonesia inilah selama 10 tahun ia dan berbagai
digagas Komunitas Tabuhan rekan-rekan membawa misi kebudayaan komunitas atau
Nusantara yang dibesut Oeblet, sapaan ke beberapa negara. Pada 2004, Oeblet masyarakat, mulai
akrab Yusuf. Tidak main-main, yang menjadi ketua tim Al Izhar Perporming dari sekolah,
tampil di panggung adalah para peseni Community pada Foklore Summer umum, dan
besar Indonesia, di antaranya Aning Festival di Prancis dan negara-negara sampai
Katamsi, Titiek Puspa, Christopher lainnya. Ia pun kerap berbagi ilmu siapa
Abimanyu, Max Valeria, Paduan Suara musiknya melalui seminar seperti menjadi saja
Mercubuana, dan Paduan Suara Anak pembicara di National Art Education,
Bina Vokalia. yang digelar oleh Ford Foundation.
Sebagai pengembangan dari
Oeblet yang alumni Jurusan Seni Drama Nada Sumbang Terpadu dan
Tari dan Musik (Sendratasik) IKIP Jakarta Mantra Indonesia, pada 2009
ini sebagai pengajar seni musik di dideklarasikanlah Komunitas
beberapa sekolah. Pada 1995 ia belajar Tabuhan Nusantara.
dan bekerja di Teater Koma sebagai “Gagasan didirikannya
pemain musik untuk pertunjukan teater, Tabuhan Nusantara
di samping itu ia juga membuat jingle bermula dari kegelisahan
dan ilustrasi musik iklan dan serial televisi. kami, para pemusik yang
Lalu ia mendirikan grup Nada Sumbang berada di Mantra Indonesia
terpadu yang fokus pada home band sebelumnya, yang melihat
televisi yang kemudian berganti nama bahwa perkembangan regenerasi

Semesta Seni 01/ MEI/ 2020 | 19


Kulik MUSIK

yang berminat mempelajari musik-musik masyarakat. dunia, seperti di Hong Kong, Moskow,
Nusantara, kita membuka peluang untuk “Di sini saya banyak mempelajari dan Korea,” imbuh Betty.
mempelajarinya,” papar Oeblet saat berbagai alat musik tradisional. Meski mengusung brand sebagai ethnic
ditanya tentang latar belakang berdirinya Sebelumnya belajar perkusi dan sekarang orchestra, Tabuhan Nusantara tidak hanya
Komunitas Tabuhan Nusantara. saya sedang belajar Tekyan,” terang dan murni belajar-mengajar tentang
Beby Irawati salah seorang peminat musik musik tradisional saja.
Tabuhan Nusantara yang didukung tradisional yang bergabung di Tabuhan
oleh para praktisi musik tradisi itu Nusantara. “Kita memadukan antara musik tradisi
menggali tentang keindahan bunyi “Saya di sini bisa belajar alat musik dan populer. Sehingga mereka masuk
dari Gamelan Bali, Uning-uningan kecapi, Gamelan Bali, dan angklung,” ke dalam pembelajaran musik Indonesia
Batak, dan instrumen musik tradisional celetuk Khodijah sambil menyentuh tanpa harus kehilangan kegembiraannya,
lainnya. Biasanya mereka menggelar dawai kecapi. karena mereka juga bisa sekaligus
workshop di internalnya agar mereka “Di sini ada alat musik Godang Batak, menikmati musik populer,” kilah Oeblet.
saling mengetahui dulu tentang Gamelan Bali, dan Gamelan Jawa. “Berbagai kalangan bergabung di
musik tradisional Indonesia, barulah Setelah menguasai instrumen itu, kami Tabuhan Nusantara. Prinsipnya siapapun
mereka memberikan pelatihan kepada sering diundang ke festival musik yang berminat untuk mengopeni,
mengembangkan, dan sama-sama
belajar, mereka adalah bagian dari
Tabuhan Nusantara,” tandas Oeblet saat
ditanya tentang kriteria keanggotaan dari
Tabuhan Nusantara.

Meski dalam perjalananya Tabuhan


Nusantara telah ditinggalkan para
pemusik senior yang wafat, di antaranya:
Atok, Andre, I Wayan Sunarta, Mora,
Jassin Burhan, Widie, dan Eko Partitur,
mereka tetap bersemangat meneruskan
misi-visi Tabuhan Nusantara. Kini di
pundak Oeblet, Beby, Pras, Gunara, Edi
Gitar, Asep Sugi, Firman Tekyan, Hening
Budi Utomo, Tuteng, Haposan, Nyoman,
Komeng, Kenji, Ndho, Dimas, Amar, Iwan
Agus Rampak, dan yang lainlah tanggung
jawab mengembangkan Tabuhan
Nusantara ke depan.

20 | Semesta Seni 01/ MEI/ 2020


Banyak prestasi dan karya nyata yang dari Bireuen, Aceh.
telah diukir Tabuhan Nusantara, selain Tarian itu sarat
pergelaran Senandung Bakti Nusantara, dengan nilai-nilai
dalam perhelatan 100 Tahun Kongres ke-Islam-an yang
Kebudayaan Indonesia 2018, Tabuhan memiliki ragam
Nusantara Ethnic Orchestra pun ikut gerak energik dan
mempersembahkan karya musik, lagu, lagu-lagu pujian
dan tari. Di samping membuat musik yang indah.
untuk tarian karya Deny Malik, beberapa @ Ireng Halimun
aransemen lagu khas Tabuhan Nusantara
dihadirkan untuk para penyanyi nasional
di acara penutupan kongres.

Tercatat pula, Tabuhan Nusantara tampil


dalam acara ulang tahun dan kongres
Partai Nasdem, Wayahna Ka Bali, Oeblet
presentasi musik untuk pergelaran di
Youtube, Oeblet Gangsa Bali Rasa Sunda,
Tari Guel di Sekolah Sukma Bangsa,
Bireuen, Aceh, dan pada Februari 2020,
Tabuhan Nusantara menggelar acara
Oeblet Sufi Dance di Bireuen, Aceh,
yang mengangkat tarian Rabani Wahed
satu di antara kekayaan tari Indonesia

Semesta Seni 01/ MEI/ 2020 | 21


Karya PUISI-PROSA

Karya: Didie SW*


Judul: Susi Pudjiastuti.
Medium: Akrilik di kanvas.
Ukuran: 150x150 cm.
Emi Suy
Tahun: 2019. MEMBACA LUKISAN
*Pelukis dan pernah
menjadi kartunis
‘SENDIRI DI KERAMAIAN’
di Aksi dan media lainnya.
Sekarang masih bekerja kepada seorang pelukis Ireng Halimun
di Kompas/ Gramedia barangkali sunyi adalah rumah bagi jiwa riuh
tempat rebahkan raga lelah
dari bising hari hiruk pikuk dunia
tanggalkan yang kelak ditinggalkan
D Zawawi Imron sebelum bayang diri mengucap salam
TANAH SAJADAH mengetuk pintu perpisahan
senja jatuh ke telaga,
sebelum kita ke dunia ini batu-batu bisu mengawetkan diam
dan matahari pun dilepas ufuk
kasih Tuhan telah menjelma air susu di dada ibu di kening musim kecup langit riuh
dan daun-daun nyiur yang melambai
kita pun lalu diturunkan pada -- sebelum gelap diterangkan
Subhanallah inilah tanah airku terhampar
sebidang hamparan tanah dan air menjadi sajadah yang dilukis Allah seseorang berjalan di keramaian
terbentang dari Aceh sampai Papua menjadi peta Indonesia menembus dimensi ruang dan waktu
Kita pun melangkah, kita pun bergerak ia terus menyusur
kita pun meneguk airnya menjadi darah melukis tanah tegalan dengan cangkul menempuh jalan sunyi di kegaduhan --
yang mengalir ke seluruh tubuh dan bajak menggambar udara dengan menujuMu
hidup pun jadi bergairah asap jerami sehabis panen orang-orang sibuk padamkan bara
di atas tanah tumpah darah yang langitnya biru, karena kesuburan adalah rahmat, di tengah kota, di hutan
gunungnya biru, lautnya biru kesuburan adalah hati yang semerbak dan gunung-gunung yang menjulang dalam hati
Subhanallah, Mahasuci Tuhan Pencipta padi yang merunduk adalah syukur kita tapi seseorang ...
karena tanah air telinganya sibuk mendengar
ada embun menetes berkilauan adalah ibunda kita, matanya sibuk melihat
seperti mutiara dan cinta menempel daun-daun siapa mencintainya dan bibirnya sibuk tersenyum
pagi jangan menodainya seseorang melukis di kanvas jiwa
ya Allah rahmat-Mu menderap menaburi bumi dengan dosa menghimpun rimbun
disambut burung-burung yang melompat karena tanah air membingkai kehidupan
dari dahan ke ranting adalah ibunda kita, menanamkan keterasingan di kepalanya
dinyanyikan ombak yang menderai mendekati siapa menghormatinya di tubuh kemarau segala jadi nyala
pantai jangan mengotorinya dengan darah dari api yang disulut di segumpal daging
dijemput ayam jantan pagi hari tanah air adalah sajadah waktu mencatat jejak yang ditinggal langkah
yang berkokok membangunkan subuh tempat bersujud kepada Allah usah menunggu tuntas

22 | Semesta Seni 01/ MEI/ 2020


ketika pohon ranggas daunnya rindang mengukir kata
gugur daun dari ranting usia bunganya mekar berbuah kata
berbincang di hening malam rantingnya tumbuh uraikan kata
di antara akar-akar kegelapan pohonnya kokoh berpupuk kata
datang cahaya memberi keselamatan akar menyerap tanah kata-kata
menjumpai sunyi sebenar-benarnya o putri yang hidup dari kata
maha sunyi Engkau paling abadi jadilah mantra sabda keluarga
ada sebelum tiada jadi sumber rumah dan tangga
tiada namun ada mengayomi dan memberi sukma
ada namun tiada bagi anak cucu dan orangtua
karena kata adalah makna
ia bisa tumbuh menjadi surga
Januari, 2020
tergantung pada bagaimana kita
memupuk memetik menjaganya
Noorca M Massardi
271118
KETIKA KASIH
ketika kasih hadir di tengah kita Sam Mukhtar Chaniago
CAROCOK DI AMBANG PETANG
ia lahir sebagai buah cinta
api asmara yang membakar kata
anugerah gelora alam semesta
hingga puisi hilang derita aku datang meniti senja
ketika kita berkeluarga riak gelombangmu tak ada
ketika gemintang bertebaran di langitmu
cinta mungkin bisa nomor dua
riakmu bagai karang menghujam diam
tanggung jawab lebih utama
pengorbanan tak cuma raga ternyata riakmu hanya menggelora di dada
sebagaimana sabda orangtua engkau bagai danau yang sepi
ketika bayi sudah dewasa yang bersemayam di bungahnya hati terdalam
ia bukan lagi bagian dari kita
ia sudah tumbuh dan berjiwa engkau itu teluk di bayang-bayang korneaku
ia punya mata hati dan cita-cita engkau itu laut yang garang Karya: Ireng Halimun.
bahkan mungkin tidak seperti kita yang deburnya ragu menyapa karang Judul: Sendiri dalam Keramaian.
tapi putri kita memiliki rupa Medium: Akrilik di kanvas.
Ukuran: 70x100x3 cm.
akar ranting daun yang sama ketika aku menatapmu di ambang petang Tahun: 2019.
mengalirkan mata air kata-kata riakmu tak menyapaku, malu
apa yang didengar dan dibaca
menyelam ke dalam jiwa kita Bekasi, 19 Oktober 2018

Semesta Seni 01/ MEI/ 2020 | 23


Karya PUISI-PROSA

Amien Kamil punya Anggora bernama Betsy atau rintik hujan, pelangi juga wajah bayi
PERCAKAPAN DENGAN mengadopsi Rottweiler bernama Aria juga bisa melahirkan kesadaran. Nikmati
atau juga bagai sahabat penanya yang hidupmu, jaga nurani dan berjuanglah
ELLIOT memiliki Chihuahua bernama Mei Hwa mengejar mimpi-mimpi.”
Malam itu, wajah Isa bercahaya bagai
‘Ia telah menjadi mummi!’ Entah apa saksikan keajaiban semesta Disentuhnya Sejak itu, Isa melesat bagai kilat. Mengisi
yang ada di pikiran Isa hingga menjadikan reptil itu, dibaringkan pada kardus sepatu hari dari malam hingga pagi dengan
dirinya layak dikenang bagai Fir’aun. beralas beludru. bernyanyi dan bekerja tanpa surat
Kabarnya sebelum singgah hadir ke dunia Penuh perhatian dan kasih sayang, resmi, bermain kucing-kucingan dengan
dan diberi nama “Elliot”, ia migrasi lewat disuapinya cicak mungil itu dengan petugas sebagai pekerja gelap, kadang
kiriman paket patung bouroq seorang cairan susu dan remah roti yang telah jadi doorman di sebuah restoran cepat
teman dari pulau dewata. Wujudnya dihaluskan Isa tinggal sendiri di lantai saji, asisten koki di restoran Italy atau
berupa beberapa butir telur cicak yang 5, flat sederhana milik seorang Rusia di cleaning service di sebuah galeri
tersembunyi pada sambungan bagian kawasan Kreuzberg, di mana bermukim
sayap, lantas menetas saat bulu-bulu para imigran Turkidan Polandia. Absurd!
angsa luruh beterbangan dari angkasa Ia selalu berusaha kerja apa saja, Ada banyak persoalan yang kita
saat musim dinginmenyelimuti kota Berlin menyisihkan recehan koin yang didapat tak tahu. Perkara rejeki hidup, mati,
untuk bayar kontrakan kontan tiap bulan. perpisahan dan pertemuan kami pun
Karya: Novandi. Entah ada proses evolusi yang terjadi Walau kadang ia masih dapat kiriman terjadi secara kebetulan. Sejak itu kami
Judul: Kehidupan Baru. atau tekanan udara dalam lambung uang dari ayahnya di kampung halaman. berteman, kadang kami temu janji di
Ukuran: 50x60 cm. burung besi yang memboyongnya,
Medium: Akrilik dan Sebelumnya, hampir tiap minggu ia Café Zapata, ngobrol ngalor ngidul soal
medium campur di kanvas. menyebabkan embrio itu matang lantas menenteng kopor loncat kemana saja, Indonesia sambil menghirup Mai-thai
Tahun: 2018. menetas hingga akhirnya menghirup kadang bermukim di bekas gudang atau dan menghisap ganja. O, ternyata ia juga
udara jauh dari tanah airnya, ia hidup berbagi ruang dengan tuna wisma atau meredam
langsung yatim-piatu. Embrio lainnya juga serdadu punk di reruntuhan gedung rindu pada tanah kelahirannya; Surabaya!
menetas namun kawanan bayi cicak itu yang ditinggal penghuni saat kota itu
langsung masih terbelah. Ia punya beberapa teman Suatu ketika, sebelumnya kupikir ia
mati. Bagi Isa, Kehadirannya menjadi namun bercanda hingga akhirnya aku terpesona.
kabut misteri dan rejeki yang harus enggan tuk menumpang. Ia tahu mereka Saat ia bilang berteman dengan seekor
disyukuri. Paling tidak, ia punya masih berjuang dan kebanyakan selalu cicak Mulutku menganga menyimak cerita
hewan piaraan sekaligus teman yang buang badan. tentang kesulitannya mencari nyamuk
menemaninya kala kesepian Temannya bilang, “Hidup itu adalah atau laron dan bagai Profesor Calculus
sekedar permainan kalkulasi untung rugi eksperimen di laboratorium, ia beri reptil
Pikiran Isa menerawang ke negerinya antara kecerdikan juga kelicikan”. Tapi piaraannya yougurt atau vitamin E lantas
yang jauh di seberang Ia ingat Isa bilang, “Sobat, jadikan pengalaman dengan kaca pembesar diteliti reaksi
teman-temannya; ada yang punya sebagai pelajaran. Kita kan menyadari yang terjadi.
hewan piaraan Iguana bernama Zillo, hidup itu penuh keindahan; desir angin, Peristiwa itu telah terjadi saat cicak itu

24 | Semesta Seni 01/ MEI/ 2020


masih bayi hingga kalender memasuki menyelubungi jiwa dengan aura surga.” Esok harinya, aku berkunjung
musim semi. Isa merasa seluruh cakra dalam dirinya kerumahnya. Kusaksikan Elliot telah
“Guten Morgen, Elliot!” terbuka seakan dapat cahaya surga. Isa menjadi mummy dalam bingkai kaca
Setiap pagi sehabis berkubang di terpesona, “Astaga!” Isa terkejut sampai tertempel pada dinding kamar dan di
bathtub, ia mematut diri di cermin, digaruknya kepala berkali-kali dan ia tak hadapannya terjuntai dari langit-langit,
menjerang air, mengaduk kopi, percaya apa yang dilihatnya saat tahu Bouroq terbang di udara. Saat itu Elliot,
mengunyah omelet serta roti lapis bahwa cicak piaraannya yang bicara. dengan menunggang kuda terbang
mentega. Setelah merapikan seprai di Lantas perbincangan mereka mengalir mungkin telah ada dilangit ketiga atau
ranjang, Isa senantiasa menengok reptil lancar hingga menjelang fajar Namun Isa kelima dan bisa jadi telah ada di surga
sahabatnya serta melakukan ritus rutin pun tak tahu, kejadian itu kenyataan atau
demi kelangsungan hidup Elliot. hanya impian atau rekaan pikiran yang “Kematian itu hanyalah tidur panjang
muncul secara kebetulan dan terjadi di dan bukan akhir kehidupan melainkan
Isa tak tahu silsilah keluarga Elliot. luar kesadaran. kelanjutannya. Melewati kematian Karya: Yusuf Dwiyono
Memang sungguh beda dengan Den kita menyadari indahnya kehidupan, Judul:
Sastro Djoko Damono, carik desa di Sejak peristiwa itu, Elliot menghilang. manisnya persahabatan. Panen Tiba di Tempur Jepara
kampungnya yang memelihara “Kyai Hari-hari Isa terasa hampa Seakan lagu Ukuran: 165x100 cm
Cindil” perkutut katuranggan berharga pilu senantiasa berkumandang dalam 2011 Medium: Cat minyak di kanvas
Tahun: 2019
jutaan dan sangat percaya burung jiwanya. Beberapa hari kemudian... saat
kesayangannya itu keturunan perkutut ketemu di malam Sabtu, Isa kisah kan
Songgo Ratu; reinkarnasi putra Raja Bali semua itu padaku. Aku menghela nafas
jaman Majapahit yang dikejar musuh dan panjang, mereka kata mencari cara
mati di Banyuwangi. menenangkan dirinya. “Tak usah galau.
Biar semua terjadi dan tak usah disesali.”
O, Harum seberbak wangi bunga 7 Kami beradu pandang, kulihat mendung
warna. Purnama menyembul dari balik di bola matanya. “Bukan tak mungkin, Ia
kaca jendela. Kilaunya menerobos flat mokhsa!” ujarku sambil tertawa.
lantai 5 menerangi paras
Isa yang lelap berbalut selimut batik Bukan alarm, tapi teriakan parau Tom
ibunya Enta dari mana sumbernya Waits yang jadi nada panggil telpon
terdengar suara tapi tiada rupa genggam bangunkanku dari mimpi
“Cinta kasih itu bagai bunga yang di Minggu pagi. Dengan tersedu, Isa
bersemai di hatimu. Pabila kau sirami, kabarkan berita duka cita ; Elliot telah
kelopaknya kan mekar dan aroma kan mati dalam usia 8 bulan 11 hari. Sebab
menyebar pada ragamu.” musababnya tak kutanya Mungkin saja
Suara itu bergema, gaungnya masih tergencet buku atau terperangkap dalam
tersisa pada udara. “Cinta kasih itu kan teko Mungkin saja ...
menerangi hati dan ketulusannya kan

Semesta Seni 01/ MEI/ 2020 | 25


Karya PUISI-PROSA

Sitok Srengenge dan burung biru, memacu kuda merah,


MUSEUM TANPA DINDING sebelum hanyut ke muara maut.
Hidup seperti mimpi dan mimpi
Museum telah menyimpan tubuhnya sendiri, melelehkan waktu dalam memori Dali
tapi sebagian masa silam menguntit kita
ke gerbang malam, ke kamar Cahaya memusat di manik matamu yang hijau
yang samar, ke ranjang yang bimbang serupa lingkaran di kepala perempuan-hitam Miro
Berlatar kabut biru-kobalt dan tiga bintang padam,
Mungkin kau tersihir suara sendu McLean kau berkobar dalam selubung gaun terawang
menyanyikan lirik pilu tentang Vincent Tak ada rambu sepanjang jalan tanah ke Vladimirka,
hanya hamparan padang murung, langit berkabung,
Now I think I know what you tried to say to me jejak darah para pesakitan ke katorga.
How you sufferd for your sanity Sulur rambutmu memilin peluhku di udara beku,
How you tried to set them free leleran salju Shishkin
They would not listen, they’re not listening still mengalir ke parit perutmu
Perhaps they never will
Lembing cahaya dari dinding menara Katedral Rouen
“Van Gogh pengabdi sejati para Muse pecah berkeping bagai blok-blok kota tua, merah biru
dengan sesaji seluruh hidupnya yang masai,” katamu, kuning kelabu bermekaran di petak-petak taman
“tapi seni tak musti muram, bukan?” dan ladang bunga Mondrian

Lalu kaulafalkan bait-bait asmara Akhmatova, “Kita menyebut banyak nama,” katamu,
sekutum krisantimum dari Tsarskoye Selo, telanjang dalam tapi kau tak menyebut namaku dan
gelimang cahaya lilin, aku lupa nama belakangmu
beda dari yang lain, Aku bahkan tak yakin kau Emilie, Adele, Hilde ...
menggerakkan pensil Modigliani ketika kita berkelindan di kanvas Klimt
demi menjadikannya abadi
Tapi tak urung kauperah tube terakhir
Senja berkemas dan resap ke kulit pepohon almond, membasahi serabut buah beech usai diarsir
langit dan atap bersidekap, matahari meninggalkan balkon Puting-puting musim semi terjaga
Di tembok teras bayangan tangkai-tangkai tirus papirus di sesela kelopak-kelopak scilla
seperti larik-larik muram sajak Mandelstam sebelum hangus
1998
Kilau kali musim gugur di Argenteuil memantul di lehermu,
sepasang mempelai Chagall bercinta di antara ikan putih

26 | Semesta Seni 01/ MEI/ 2020


Ewith Bahar
DALAM KERETA
DI REMANG SENJA
:mirat dan chairil anwar

Di dalam Kereta
sajak di bibir mengeja senja
sepanjang rel dengan ritmis
mengiring sepotong hati yang gerimis

Kangen sudah serimbun pohon randu


yang ingin ia tipiskan di pelukan gadis itu
namun di Paron bukan hanya rindu yang kikis
harga dirinya pun dibabat habis
tepat pada tepi jantung yang paling puitis
oleh belati di lidah Djojosoepoetro yang Travis

Tikam itu memupus mimpi menjadi menantu


meninggalkan gigil yang ngilu

Tubuh kereta menerjang-nerjang udara


sepasang mata muram
beradu dengan kaca jendela buram
Sayatan terus ke dada*

Catatan:
* Sayatan terus ke dada:
adalah baris terakhir dari sajak
“Dalam Kereta” karya Chairil Anwar,
yang ditulisnya pada 15 Maret 1944.
Karya: Novandi.
Judul: Kehidupan Baru.
Ukuran: 50x60 cm.
Medium: Akrilik dan
medium campur di kanvas.
Tahun: 2018.

Semesta Seni 01/ MEI/ 2020 | 27


Karya PUISI-PROSA

Nanang R Supriyatin aku membaca koran Trip Umiuki


HARI-HARI dia membaca hatiku KaNGEN
seseorang menawarkan rindu esoknya ---- (kulihat ibu pertiwi sedang bersusah hati*
mula-mula kami berebut chatting Airmatanya berlinang basahi pintu pagar bambu yang
kemudian telpon-telponan pagi-pagi kami tergesa mengunci halaman kecilnya dari korona yang
selanjutnya video call bangun kesiangan mungkin saja berkeliaran di jalanan menghantui
tapi masih sempat kami bertemu rahayat jelata atau siapa sahaja pun bocah yang belum
aku sedang duduk di sofa di ruang rumah makan lagi sekolah, seminggu sudah menangisi ibunya tak
dia sedang rebahan di ranjang pulang ke rumah
selanjutnya ---- Sesekali ambulan menderu tinggalkan sayatan
biru, nyaris menggerakkan tangan membuka pagar
kami sering bertemu menggedor pintu dan merengkuh si bocah meringkuk
seperti biasa sebelum pertemuan dalam pelukan, sementara di dalam kamar, tinju kecil
hand phone terus berdering anak itu di dada tipis ayahnya bertalu-talu. Kangen dia.
“Ketemu dimana? Mau kemana?” Kangen setengah mati
hari-hari menjadi indah “Ibu!” pekiknya menggetarkan arasy
seperti pasangan abadi Meronta dari pelukan sang ayah menghambur dia ke
aku hanyut dalam cintanya jendela menyingkap gorden yang entah apa warnanya
dia hanyut dalam rayuku
di hari yang kesekian (hutan gunung sawah lautan*
kami saling berkisah
dia bermimpi aku meminangnya simpanan kekayaan siapa. Entahlah. Kini ibu sedang
begitu pun aku lara. Di halaman terisak menahan pecahan dadanya.
telah memeluknya Sekuat tenaga dia sangkutkan di pagar sekantung
rindunya, sebelum balik kanan kembali turun ke jalan
hingga akhirnya ---- kembali ke rumah sakit persahabatan
bersamaan bersirobok tatapan
cinta tertutup layar
musik gaduh jadi sepi Semata wayangnya memekik:
Karya: Didie SW. orang-orang pergi satu-satu “ibuuu
Judul: Lempar Isu. meninggalkan sandiwara duh Gusti, habis tintaku di samudra Mu
Medium: Akrilik sebabak itu!
di kanvas.
Maret 2020
Ukuran: 75x90 cm.
…)* larik lirik lagu Ismail Marzuki
Tahun: 2018.

28 | Semesta Seni 01/


01/MEI-JUNI/2020
MEI/ 2020
Artikel SASTRA

Bersastra
Secara Cendekia @ Ibnu Wahyudi
Pernah ada semacam aforisme yang kirakira dapat sebagai satu laku kreatif yang serius.
membuat kita sedikit terjaga bahwa kejelekan tulisan Bahwa ada yang pernah berujar jika
dokter dengan coretan anak yang baru belajar menulis,
baginya menghasilkan puisi itu tidak
ubahnya dengan membuang angin atau
mudah ditengarai. Dengan pernyataan lain, jeleknya kentut, itu semata-mata urusannya. Atau
tulisan seorang dokter merupakan semacam kesengajaan bahwa membuat puisi itu pekerjaan
sedangkan pada anak karena memang tengah dalam
mudah karena cukup dengan memotong-
motong kata lalu kata-kata yang telah
proses belajar. Ada realitas penguasaan keterampilan diaduk di dalam kaleng misalnya, diambil
berbeda yang mengemuka dari ungkapan tadi. dan disusun, kemudian tercipta puisi,
ya biar saja. Tetapi mohon dimafhumi
juga, pernyataan langsung seperti

G
AMBARAN seperti ini dapat kita setiap orang sehingga tidak sedikit yang itu atau tingkah mengada-ada
tautkan dengan permasalahan dengan sendirinya sudah merasa piawai “mengolah kata”, mustahil dilakukan
kreativitas. Tidak sedikit orang berbahasa. Kaitannya dengan kehidupan pesastra atau seniman sejati.
menerjunkan diri begitu saja ke dalam di Indonesia, amat banyak jumlahnya
penciptaan lukisan abstrak dengan dalih orang sudah merasa mampu berbahasa Galibnya, seniman itu wilayahnya
tidak suka cara melukis realis, padahal Indonesia dengan kilah karena sejak berkarya dengan suatu
sejatinya karena tidak terampil dalam kanak-kanak sudah berbahasa Indonesia. cara atau langkah yang
menggoreskan kuas bagi karya yang Adakah kemudian, setiap orang yang memang berbedabeda.
menuntut perincian. Ada apologia semu mendaku telah mampu berbahasa Secara konvensi, ada
di situ. Indonesia dengan sendirinya lantas juga pembidangan dalam
becus menghasilkan karya sastra yang berkesenian dengan tidak
Dalam hal bersastra, penguasaan dasar bagus? menutup kemungkinan
dalam berbahasa adalah kemestian. adanya pembauran
Bedanya dengan dunia seni rupa, dalam Serius batas-batas konvensi.
konteks perbandingan sederhana, Menghasilkan karya sastra, entah itu Itu sebabnya, dalam
bahasa telah menjadi media komunikasi prosa, puisi, atau drama, harus dianggap perkembangan kesenian

Semesta
Semesta
Seni
Seni 01/ MEI/ 2020 |
01/MEI-JUNI/202 29
Artikel SASTRA

dapat kita catat adanya peleburan kumpulan puisi yang terbit pada tahun tetapi, jika persoalan ini dikembalikan
antargenre. Dalam sastra, sudah lama 1857 ini menyiratkan kebimbangan, kepada habitatnya, juga tidak ada
dipahami adanya prosa yang ditulis sebab judulnya adalah “Boek Saier salahnya.
secara puitis. Demikian pula dalam puisi, Oetawa Terseboet Pantoen.
tak kurang jumlahnya pula yang malahan Bukan Main-main
berkisah. Kata “syair” ini sendiri dapat menjadi Berkesenian tidak sepantasnya dilakukan
contoh bagus akan longgarnya dengan main-main sebab kesenian pun
Istilah prosa lirik dan puisi naratif bukan peristilahan. Betapa jamak kita dengar, merupakan wilayah yang mempunyai jati
gejala baru dalam penciptaan meski orang yang menghasilkan puisi bebas diri sejajar dengan bidang lain. Meskipun
nama atau istilah belum disematkan. Puisi dan tidak pernah menghasilkan syair pun demikian, banyak pula sastrawan atau
panjang yang berkisah, misalnya, disebut sebagai penyair atau pesyair. pemuisi, dalam hal ini, tampak hanya
bukan hanya beberapa tahun Akan tetapi, bukan rasa marah yang harus bermain-main dengan kata atau frasa
belakangan kita kirimkan melainkan pemahaman namun ternyata hasilnya istimewa. Inilah
ini saja dapat bahwa kata “syair” ini telah mengalami yang sering dilupakan oleh mereka yang
dijumpai. Pada pergeseran atau perluasan makna yang hendak menulis puisi, bahwa di balik
pertengahan abad bukan bersifat amelioratif maupun “main-mainnya” itu sudah ada basis
ke-19 misalnya, puisi peyoratif. Akan tetapi, jika hendak pula pergumulan panjang dengan bahasa.
panjang yang bercerita ingin lebih ketat, bertumpu pada hakikat Pergumulan ini tidak kelihatan sebab ia
sudah ditulis orang dengan pengertian yang sudah berlaku, kenapa merupakan suatu fase serius dalam hal
label “syair” tidak penyair atau pesyair hanya kita pemerkayaan diri dengan semua anasir
kendati terakan kepada mereka yang menulis kebahasaan.
judul syair? Demikian pula, tidak ada salahnya
jika ada yang ingin lebih bertanggung Dengan cukup mudah dapat dipahami
jawab, menyebut para penulis puisi atau dan sekaligus dibedakan antara karya
penyajak itu sebagai “pemuisi” atau yang seolah-olah hanya main-main tetapi
“penyajak”. serius dengan karya yang memang
baru taraf “main-main”. Pada karya
Sangat mungkin ajakan atau kehendak yang “main-main” tapi dibayangkan
untuk lebih cermat dalam hal penyebutan akan dianggap sebagai karya serius,
ini akan dicibir lantaran istilah “penyair” langsung terlihat pada cara berbahasa
sudah begitu umum. Cemooh atas ajakan yang tertatih-tatih atau bahkan ngawur.
untuk lebih bertanggung jawab kepada Harap dipahami, “kengawuran” ini
peristilahan ini sangat bisa jadi ada. Akan bukan lantaran satu keinginan untuk

30 | Semesta Seni 01/MEI-JUNI/2020


01/ MEI/ 2020
menghadirkan semacam licentia poetica dalam karya sastra, dalam hal ini puisi,
misalnya, tetapi karena memang belum akan tidak mencapai sasaran jika tidak
dikuasainya aturan berbahasa paling digerakkan oleh energi kebahasaan yang
dasar. utama. Maka tidak lain, untuk menjadi
pemuisi yang baik, salah satu yang
Betapa menyedihkannya pemuisi yang dituntut adalah penguasaan dasar
tampak masih bingung dengan perilaku linguistik. Makna akan menjadi kaya dan
kata depan /di/ atau berdampak jika secara stilistik maupun
/di-/ sebagai prefiks. Atau juga /ku/ yang tematik, sesebuah puisi itu dikemas
berasal dari “aku”, ditulis secara terpisah dengan bebas dari kesalahan elementer.
dengan kata yang mengikuti atau yang TENTANG
berada di depannya. Depok, 1 April 2020 IBNU WAHYUDI

Belum lagi dengan cerobohnya dalam hal


pengejaan atau penempatan huruf kapital
Ibnu Wahyudi, kelahiran Boyolali, 24 (puisi, 2016), Setengah Perjalanan (puisi,
maupun tanda baca pada umumnya,
Juni 1958, adalah pengajar tetap di 2016), Dari Negeri Ironi (puisi, 2016), Kata
menyebabkan munculnya kesan bahwa
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Mata (puisi, 2017), Jejak Jarak (puisi, 2017),
puisi seperti itu hanya “main-main”.
Universitas Indonesia. Tahun 1997— Dalam Pesona Sijo (puisi, 2017), Gurindam
Terlebih jika dalam pemilihan kata juga
2000 ia menjadi pengajar tamu di Kekinian (puisi, 2017), dan Musyafir
masih ceroboh, puisi yang ditulis secara
Hankuk University of Foreign Studies (HUFS), Seoul. Selain Syair(puisi, 2017).
demikian sungguh menyedihkan.
mengajar di UI, ia juga menjadi pengajar tamu di Prasetiya
Mulya Business School, di Universitas Multimedia Nusantara Buku-buku sastra atau kajian sastra yang pernah disusun
Bukan hanya pada tataran dasar
(UMN), serta di Singapore University of Social Sciences atau disuntingnya antara lain adalah Lembar-lembar Sajak
kebahasaan ini saja masalahnya.
(2011-sekarang). Lama (1982), Pahlawan dan Kucing (1984),
Pada tataran di atasnya seperti
Konstelasi Sastra (1990), Erotisme dalam Sastra (1994),
pembentukan frasa atau klausa misalnya,
Pendidikan sarjana dan pascasarjananya ditempuh di Menyoal Sastra Marginal (2004), Toilet Lantai 13 (2008), dan
yang amburadul dan bukan karena
Universitas Indonesia dan di Monash University, Melbourne, Ode Kebangkitan (2008).
kesengajaan, hanya akan membuat
Australia. Beberapa buku fiksi sudah ia publikasikan,
pembaca terheran-heran. Oleh sebab itu,
antara lain adalah Masih Bersama Musim (puisi, 2005), Sejak awal 1980-an sudah menulis di sejumlah media massa
karena penciptaan puisi bukan perkara
Haikuku (puisi, 2009), Ketika Cinta (puisi, 2009), Nama yang cetak seperti Kompas, Media Indonesia, Suara Karya, Pelita,
mainmain, maka syarat utama pemuisi
Mendera (prosa, 2010), Perjalanan Tubuh (puisi, 2013), Jurnal Nasional, Jurnal Puisi, Republika, Tempo, dan Suara
adalah penguasaan aspek kebahasaan
Haikuya (puisi, 2013), Sihir Syair (puisi, 2013), Gumam Merdeka, serta di sejumlah majalah atau jurnal nasional
yang memang menjadi landasan.
Gurindam (puisi, 2013), Pantun Ramadan (puisi, 2013), maupun internasional, seperti The Malay World dan
Kesetiaan yang Ia Titipkan (prosa, 2013), 100 Hari Puisi International Area Review.
Gagasan atau wawasan luas dan cermat
serta penting untuk direfleksikan ke

Semesta
Semesta
Seni
Seni 01/ MEI/ 2020 |
01/MEI-JUNI/202 31
G e l i a t S E N I R U PA

Revoluta
25 Tahun Lintasi Lorong Waktu
Setelah Januari 2020 lalu Revoluta (biasa dipanggil Revo)
S
EBELUM mengikuti kegiatan
regionalnya itu, Revo sempat
berpameran bersama dan menyambangi berbagai museum berpameran di beberapa tempat
seni rupa modern di Beijing, China, pada Agustus 2020 ia di Jakarta. Tercatat dengan para pelukis
Revoluta S. di depan lukisan menggelar pameran tunggal perdananya “Lorong Waktu”, Himpunan Perupa Jakarta (Hipta), di
galeri Tugu Kunstkring Paleis, Jakarta
di Galeri Hadiprana, Jakarta. Itu menjadi jejak langkah
berjudul “Gejolak Kehidupan”.
Saat pameran di Museum Nasional pada Agustus 2019, ia juga berpameran
Indonesia, 6-19 Maret 2020. yang konkret-kreatif di era milenial ini. di beberapa galeri lainnya, termasuk di
Balai Budaya Jakarta.

Revo yang menekuni gaya seni lukis


abstrak nonfiguratif, ini ecara generalistik
karyanya adalah abstrak impresionistik.
Ia memformulasikan abstraksi bentuk
(shape) secara tekstural menggunakan
barik-barik pigmen cat dan
mengaplikasikan benda-benda. Misalnya
dengan uang logam (koin) dan bubuk
pasir yang dipadukan dengan pewarnaan
lebar (mood global) di atas kanvas
menjadi sebuah komposisi piktorial yang
harmonis.

Suatu ketika di atas taferilnya didominasi


dengan amparan barik yang menyebar
ke setiap sisinya. Tampak pada karya
“Pilihan Hidup” dan “Kehidupan”, di dua
karya yang cukup besar (140x180 cm)
atau karya “Realita”. Dari ketiga karya
tersebut, dapat dikenali sebagai dasar

32 | Semesta Seni 01/ MEI/ 2020


dan berkaitan dengan kehidupannya. pergulatan emosi
Baik tentang kelampauannya, yang keras, semacam
kekiniannya, maupun pada pemberontakan dari
kenantiannya yang akan terjadi di belenggu yang absur.
masa depan. Struktur bentuk-bentuk
pada karya ini, cukup
Semua peristiwa itu sebagai metafora berhasil melantunkan
dan sumber gagasan (subject matter) tembang harmoni.
di dalam mengungkapkan dengan
semerta di saat melukis. Terlebih Karya lainnya yang secara
penghayatan yang intens bagi genre saat lukisannya bermuara pada piktorial cukup apik, di
karya Revo lainnya. Darinya terakumulasi abstrakisme, Revo dapat lebih leluasa antaranya: “Mimpi”, “Gejolak”,
kemampuan garap isi seni abstrak dalam mengartikulasikan gagasannya dan “Duniaku”. Rasionalitasnya
impresionistik. Penempatan warnawarna ke dalam bentuk-bentuk abstrak, di lebih terjaga pada ketiga karya
terang berpendar dalam posisi asimetrik. antaranya dapat terlihat pada perwujudan tersebut.
Ia sebagai kekuatan impresif ketika warna-warna, noktahnaktah, garis-garis,
dikaitkan dengan warna latar yang gelap barik-barik, komposisi yang lentur, dan
mengikat. bidang yang repetitif.

Ungkap Revo, melalui lukisannya, ia ingin Tema “Lorong Waktu” lebih dari segala
merekam dan mengabadikan banyak perwujudan visual yang memiliki
peristiwa dan pengalaman yang telah kecenderungan terhadap “pemaknaan
dijalaninya selama ini. Berbagai suasana keindahan” yang terbimbing oleh proses Revoluta
kehidupan: sedih, marah, kecewa, penjiwaan sang pelukis. Lihatlah karya dalam proses menciptakan
gembira, mimpi, harapan, keinginan, dan “Terbelenggu” (Shackled), 140x180 karya lukis abstraknya.
lain-lain. “Tidak sepenuh dan seluruhnya, cm. Karya dengan medium campuran
namun sejauh yang masih bisa saya ingat ini terbentuk sebagai komposisi
sebagai pengalaman hidup,” terangnya. warnawarna keras/ kuat (merah, hitam,
Sehingga semua endapan rasanya itu dan hijau pekat). Komposisi yang
dicuatkan pada pameran tunggalnya yang impresif menunjukkan adanya konflik
diberi tajuk “Lorong Waktu”. itu, diimbuh dengan aksentuasi bidang-
bidang geometris persegi dan aplikasi
Dalam tajuk “Lorong Waktu”, ini barik nyata. Dari benda-benda yang
memungkinkan Revoluta menjumput ditempelkan secara piktorial membuat
berbagai peristiwa yang bersinggungan karya ini begitu indah. Terasa ada

Semesta
Semesta
Seni
Seni 01/ MEI/ 2020 |
01/MEI-JUNI/202 33
G e l i a t S E N I R U PA

TESTIMONI yang akan terjadi di masa


depan adalah buah dari
PARA TOKOH tindakan kita di saat ini.”

Perupa dan pengamat seni rupa Sri Pencinta dan Pengamat


Warso Wahono mengatakan, “Langkah Seni Mien R Uno
berani Revo dalam menggelar pameran menganggap, “Karya Revo
tunggalnya, ini memiliki impact cukup merupakan energi dari
besar dan berarti. Tidak sekadar untuk seorang perempuan yang
kepentingannya sendiri, namun juga menjalani fase kehidupan
untuk kepentingan banyak pihak. sebagai pelukis dengan
Judul: Power. Tampilan seni abstrak Revo dapat kecenderungan abstraksi Judul: Ambition. Ukuran: 130x145 cm.
Ukuran: 110x140 cm. dijuluki sebagai detak nadi abstrakisme yang sangat artistik. Selain itu, lukisan Medium : Akrilik di atas kanvas
Media: Akrilik di atas kanvas. di era milenium. Masyarakat tersebut menjadi kekuatan tersendiri yang
budaya di Indonesia akan lebih merepresentasikan nilai kehidupan secara waktu itu seperti ketika berjalan di lorong
apresiatif dan berpikir ulang, simbolik.” gelap yang tidak pernah kita ketahui
bahwa perkembangan seni rupa bahwa di depan sana ada sesuatu.
di Indonesia tetap tumbuh sehat Direktur Utama, Bursa Efek Indonesia Laiknya juga kehidupan, kita belum tahu
dengan dinamika yang kian kaya.” Inarno Djajadi menilai, “Inilah yang apa yang akan terjadi dalam hidup di
membuat suatu karya seni menjadi sangat masa depan, kita hanya bisa berjalan,
Menurut Puri Hadiprana selaku mengagumkan dan bernilai. Melalui melewati, terus bergerak dan membawa
perwakilan Galeri Hadiprana, ‘Lorong Waktu’, Revoluta menuangkan tujuan, sampai kita mencapai satu titik
“Karya-karya yang ditampilkan proses perjalanan hidupnya dan perasaan dalam batas hidup.”
wanita pelukis kelahiran Jakarta terdalamnya sebagai seorang seniman
1975 ini merupakan bentuk-bentuk dalam karya-karya lukisannya melalui Rahayu Saraswati Djojohadikusumo
kreatif yang terasa ada benang abstraksi guratan-guratan kuas yang mengatakan, “Fakta ia bisa melalui
merah berkelanjutan satu dengan unik dan kekuatan warna yang menyatu ‘Lorong Waktu’ yang cukup lama di
lainnya. Pameran ‘Lorong Waktu’ ini harmonis dan saling melengkapi. Lukisan dunia seni berbicara sendiri tentang
memang rangkaian cerita tentang yang mengandung makna-makna keberhasilannya. Pameran tunggal ini
perjalanan hidupnya, menangkap simbolik ini tidak menggiring pada merupakan sebuah tonggak sejarah
kenangan dari masa lalu, bercerita sebuah pemahaman tertentu secara baru di ‘Lorong Waktu’ hidup seorang
masa kini, dan harapan di masa absolut namun energi yang dipancarkan Revoluta. Dalam ‘Lorong Waktu’ kita
depan. Apa yang terjadi hari dapat menyentuh hati dan imajinasi diberi kesempatan menjadi penjelajah.
ini adalah buah dari apa yang setiap orang yang melihatnya.” Jendela dibuka di setiap karya yang telah
dikerjakan di masa lalu dan apa Bagi Mira Hadiprana bahwa, “Lorong ia persiapkan bagi kita.”

34 | Semesta Seni 01/ MEI/ 2020


Judul: Terbelenggu (Shackled).
Ukuran: 180x140 cm.
Medium : Campuran.

ialah Revoluta, seorang wanita


pelukis yang gigih dan konsen
dalam berkarya abstrak.”
TENTANG REVOLUTA
REVO dilahirkan di Jakarta, 30
Menurut pelukis senior April 1975. Ia belajar melukis
Cak Kandar, “Kalau Syafry dari ayah yang seorang pelukis
(sahabatnya dan ayahnya Revo) Syafri, selebihnya belajar
mengambil jalur seni lukis yang secara informal. Hidup dalam
Di mata budayawan Fadli Zon, lingkungan seni sejak kecil
konvensional, Revo mengambil jalur seni
“Tema ‘Lorong Waktu’ terinspirasi membuat seni tak pernah lepas
kontemporer. Ketika saya melihat hasil
dari proses perjalanan hidup yang ia dari hidupnya. Benar kata
karyanya dan dialog tentang konsep
lalui dari waktu ke waktu. Karya-karya pepatah, buah tidak akan jatuh
penciptaan karyanya, saya punya firasat
lukisannya merupakan ekspresi dari jauh dari pohonnya, begitu
dan keyakinan dia mampu merebut
pengalamanpengalaman yang ia alami. juga dirinya selalu belajar dan
tongkat estafet seni rupa Indonesia.
Saya percaya, setiap seniman tentu mencari arti seni dalam hidup.
Keyakinanan ini didasari atas keyakinan 1985 - 1989 -- Aktif di Desa
menyelipkan perasaan dan cerita dirinya
dan pengalaman hidup saya selama ini. TMII 2001 - 2010 -- Aktif
pada karya-karyanya. Ini yang dilakukan
Gantungkan cita-citamu setinggi langit.” pameran bersama di Yogyakarta
oleh Revoluta, perempuan perupa yang
2012 -- Pameran bersama
tengah bergulat dengan lingkungannya.
@Ireng Halimun seniman Indonesia Baru di TMII
Melalui lukisan-lukisannya, Revoluta 2013 -- Harmoni Desember di
Dari beberapa sumber
menyampaikan bahwa Heritage BI 2014 -- Semangat
masih banyaknya persoalan Jakarta Baru di Museum Indonesia 2015
perempuan yang kompleks.” -- Pura-pura dalam Rupa di Balai Budaya
Jakarta Remorphis di Balai Budaya Jakarta
Penilaian Ketua Perupa KOI Gallery Kemang l 2016 -- 8 Wanita
Jakarta Raya Andi Suandi, Pelukis, di Balai Budaya Jakarta Hitam-
“Empat unsur kehidupan Putih, Ubud Bali l 2017 -- Intention, Lintas
dunia: api, angin, air, dan Rupa 3 di Art Breeze Space Serpong n KOI
Gallery Kemang Mendirikan Seniman
udara merupakan energi
Indonesia Baru Mengajar Melukis l 2018
besar yang memengaruhi
-- 16 Wanita Pelukis ‘Memandang Dunia’ di
seluruh makhluk hidup Taman Ismail Marzuki Pameran bersama
di dalamnya. Itu semua di gedung DPR-MPR n Fleksibel di Tugu
menjadi sumber inspirasi Kunstkring Paleis Jakarta Deja Vu, di
dan gagasan bagi setiap KOI Gallery Kemang UART Internasional Judul: Balance.
seniman yang memang lebih Zhong Shan, China. Ukuran: 180x140 cm.
kepada alam. Salah satunya Media: Akrilik di atas kanvas.

Semesta Seni 01/ MEI/ 2020 | 35


Pergelaran SENI

Sastra Semesta
Modal Nyali dan Silaturahmi
Seorang pesyair membacakan karyanya Tampilan pesyair itu, satu di antara mengaktualisasikan karyanya. Konten
performance dari pelaku seni yang tersebut untuk menularkan pendidikan
dengan suara lantang, artikulasinya dipersembahkan di Sastra Semesta yang seni secara informal, sehingga siswa
jernih, dan bait syair yang diucapkan diadakan setiap dua bulan sekali. Tempat sekolah dan generasi muda dapat
terdengar jelas. Kadang bernada penyelenggaraannya tidak menetap di
satu lokasi, selalu berpindah-pindah di
mengapresiasi dan terinspirasi untuk
menggali potensi diri di bidang seni.
tinggi, lalu berubah lirih dan syahdu, sentra-sentra budaya yang ada di sekitar
menggetarkan rasa bagi penonton. Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Pergelaran Sastra Semesta #1 diadakan
Bekasi. Acara ini sengaja tempatnya pada 25 Agustus 2019, mengusung
berpindah, karena bermisi-visi sebagai tema “Menyamakan Tekad” membangun

Y
ANG hadir tiba-tiba terhenyak upaya menciptakan kantung-kantung ruang-ruang kesenian; SS #2 bertema
melihat sang pesyair meliuk-liukkan kesenian di beberapa tempat. Momen “Merajut Peseni”, mempertemukan para
tubuhnya, bergerak ritmis menari ini untuk menyosialisasikan seni-budaya pelaku bidang seni tertentu untuk saling
dengan mengaksikan lirik puisi. Gerakan- kepada masyarakat, terutama guru-guru bersinergi dengan pelaku bidang seni
gerakan tari itu diiringi musik etnik yang kesenian dan siswanya agar melihat lainnya; dan SS #3 bertepatan dengan
menghentak harmonis. langsung kiprah para peseni dalam Hari Ibu pada 22 Desember 2019 memilih

36 | Semesta Seni 01/ MEI/ 2020


tema “Bunga untuk Bunda”. Ketiga acara membosankan. Disampaikan oleh para “Acara ini awalnya sederhana aja, kayak
SS itu digelar di Semesta’s Gallery & tokoh di bidangnya dengan bahasa yang reunian. Para peseni berkumpul pada
Lounge, Karang Tengah, Jakarta Selatan. cair dengan memberi pencerahan bagi suatu tempat, mengadakan pertunjukan
perkembangan dunia sastra. dan yang nonton tementemen
Sedangkan pergelaran SS #4 yang peseni juga, siswa SMA, dan anggota
bertajuk “Nuansa Cinta” diselenggarakan Perhelatan itu pun melibatkan beberapa komunitas seni dari berbagai daerah di
pada tempat yang berbeda dari tiga pelukis yang turut menangkap esensi Jabodetabek,” timpal Rd Nanoe Anka
pergelaran sebelumnya. Bengkel dari nuansa sastra yang dituangkan di yang ikut membidani acara ini.
Kreatif Hello Indonesia (BKHI), Ciputat, atas kanvas, menciptakan karya lukis
Tangerang Selatan menjadi tempat yang subject matter-nya sesuai dengan Para pengisi acara adalah para pekerja
pilihannya. Dengan rundown acara tema acara tersebut. “Selama ini, pelukis seni yang peduli bagi tumbuh-
yang dirancang fleksibel dan simpel, bergaul dengan sesama pelukis, di kembangnya ajang pentas kesenian di
meluncurkan acara yang dimulai dengan Sastra Semesta mereka bisa berinteraksi banyak tempat. Dengan kesadaran yang
penampilan musikalisasi puisi. Lalu dan berkolaborasi dengan para pesyair tinggi dan keikhlasan dalam, mereka
pembacaan puisi, penampilan musik, atau musisi. Sedangkan modal acara ini mau hadir dan tampil di Sastra Semesta,
gerak teaterikal dalam pantomim, bedah adalah nyali dan relasi, kita harus berani seperti Tika Bisono, Linda Jalil, Noorca M
buku, peluncuran buku sastra, dan dan menjalin hubungan baik dengan Massardi, Ewith Bahar, Ratih Sanggarwati,
talk show yang membahas isu hangat relasi kita yang punya tempat,” kata dan pelaku seni lainnya.
yang sedang terjadi di bidang seni- Ireng Halimun satu di antara penggagas
budaya mengalir tanpa jeda dan tidak pergelaran. Gagasan membuat acara Sastra
Semesta, dilandasi suatu kesadaran
bahwa kesenian yang di dalamnya
sarat dengan pendidikan budi pekerti,
menyebarkan nilai-nilai yang ada
di dalam karya seni dapat memberi
pencerahan bagi masyarakat umum.
“Sastra Semesta ke depannya akan kami
kelola sungguh-sungguh, secara baik,
dengan pendekatan personal maupun
profesional, sehingga kehadirannya
ditunggu-tunggu,” ujar Ireng serius.
“Untuk manajemen pengelolaan Sastra
Semesta di bawah naungan Metaforma
Artistika,” kata Nanoe bersemangat.
@Eki Thadan

Semesta Seni 01/ MEI/ 2020 | 37


Pergelaran SENI

Sastra Semesta
Yang Mengundang Tanya
@ Toto Prawoto komentar seperti itu sangat ngenyek dan pemberitaan tentang kegiatan Sastra
dan melecehkan. Tetapi, rekan sang Semesta #3.

T
AHUN lalu seorang kontributor kontributor, sama juga ndableg-nya. Ketika dengan ke-ndableg-annya rekan
berita untuk koran ibu kota Meskipun mendapat komentar bernada yang tinggal di Ibu kota tetap mem-
mendapat postingan poster Sastra ngenyek dan melecehkan, dia tetap saja posting kegiatan Sastra Semesta #4,
Semesta #1 dari rekannya yang tinggal mem-posting kegiatan Sastra Semesta sang kontributor berita sama sekali
di Jakarta, dia terkejut. Dan, seperti #2. “Ah, kau. Benar-benar sudah gila tidak membalas--apalagi berkomentar.
biasa, dengan gayanya yang agak sedikit rupanya!” Spekulasi pun muncul. Jangan-jangan
“tengil”, dia berkomentar: “Kau ini Begitu komentar rekan kontributor sang kontributor mangkel dan saking
masih saja tidak berubah. Apa tidak ada berita koran ibu kota tersebut. Tetapi mangkel-nya dia ogah membalas dan
pekerjaan lain selain bersastra-sastra?” sang sahabat yang ndableg-nya tidak memberi komentar. Perlu diketahui
Bagi sementara orang, mungkin, ketulungan tetap saja berkirim poster bahwa sang kontributor tersebut tak

38 | Semesta Seni 01/ MEI/ 2020


hanya mengirimkan berita dinamika “Maaf .. maaf kau pasti menunggu- waktu mendatang ada berkat lebih, aku
perkembangan sosial-politik di daerahnya nunggu jawabanku, kan?” katanya. akan luangkan waktu nimbrung di event
ke koran ibu kota yang berbahasa Tanpa “bak-bik-buk” sahabatnya yang Sastra Semesta... Oiya. Mana itu poster
Indonesia; Akan tetapi, dia pun tinggal di ibu kota segera men-share info kegiatan Sastra Semesta #5? Kapan akan
mengirimkan berita-berita yang dia buat kegiatan Sastra Semestas #4--termasuk di-posting ke aku?”
ke koran berbahasa Inggris yang terbit di video yang tersebar di youtube.
ibu kota. “Wahhh ... gila kali kau bisa Setelah sahabatnya yang tinggal di ibu
mendatangkan pejabat daerah? Lebih kota mengabarkan bahwa kemungkinan
“Kalau aku tidak jadi double agent kapan gila lagi pejabat itu juga ikut tampil kegiatan Sastra Semesta #5 ditunda
kredit rumahku lunasnya? Ha ha ha ...” membacakan puisi Khahlil Gibran,” pelaksanaannya karena ada Covid-19,
begitu kilahnya setiap kali dia ditanya komentarnya. sang kontributor yang telah “pensiun”
tentang keberadaannya sebagai double “Ehhh ... itu yang duduk di sebelah Wakil itu pun berkata, “Sebagai warga negara
agent. Wali Kota Tangerang Selatan, Yudhis atau yang baik... apalagi kalian-kalian ini kan
Beberapa waktu lalu sebelum dia Noorca?” seniman, tak eloklah kalau kalian ... apa
mendapat share info dari sahabatnya di Setelah dijelaskan bahwa itu adalah itu... ngeyel ha ha ha ..”
ibu kota, dia bercerita bahwa dia sejak Noorca, sang kontributor yang sejak
beberapa tahun lalu “pensiun” sebagai beberapa tahun lalu aktif melayani di
kontributor koran yang terbit di Jakarta. gereja tersebut, segera berkomentar:
Dia saat ini aktif melayani di gereja. “Awet muda ya Noorca.”
Bukan sebagai penatua apalagi pendeta. Tetapi ada satu komentar yang membuat
Tetapi “menggawangi” buletin internal sahabatnya segera mencegah agar dia
gereja. Dia bekerja rangkap di buletin tidak semakin “menjadi-jadi”;
internal tersebut. Yakni, ketika dia melihat wanita MC yang
Tetapi dia happy karena di masa tuanya memandu kegiatan Sastra Semesta #4
dia bisa mempersembahkan yang terbaik beberapa waktu lalu.
atas karunia talenta yang Tuhan curahkan “Heh... kau sekarang sudah jadi pelayan
kepada dirinya. Tuhan... Jangan celamitan kalau melihat
Jadi, sahabatnya yang tinggal di ibu kota perempuan cantik ha ha ha...”
mafhum kalau dia tidak segera menjawab “Yes, yes, yes suhu hi hihi ...”
ketika mem-posting kegiatan Sastra Begitulah “tingkah polah” jurnalis-
Semesta #4. Tetapi, dua tiga hari setelah seniman.
Sastra Semesta #4 selesai digelar, sang Sepertinya kehadirannya tidak dianggap
kontributor yang telah “pensiun” sah kalau “diam seribu bahasa” ketika
tersebut berkirim kabar kepada melihat wanita cantik.
sahabatnya di ibu kota. “Oke,” katanya lagi. “Semoga kiranya di

Semesta Seni 01/ MEI/ 2020 | 39


A r t i k e l T E AT E R

Sekilas Tentang
Seni Teater
(Pengetahuan Dasar Menuju Pelatihan)
@ Rd Nanoe Anka temperamental, dan sebagainya, maka pendukungnya adalah properti, tata
kita perlu ambil salah satu referensi panggung, tata cahaya, tata rias, tata

M
ANUSIA sangat tentang penokohan itu, lalu kita tiru musik, dan sebagainya.
dipengaruhi oleh karakternya sesuai dengan gaya dan Media utama memiliki dua unsur: 1.
lingkungan yang penafsiran kita masing-masing. Namun Media ekspresi yang bersifat audio adalah
terdapat di sekitarnya. dalam proses peniruan itu diperlukan suara, dalam teater lebih dikenal dengan
Karena manusia tidak bisa kreativitas kita dengan bantuan sang istilah vokal: mulut yang membunyikan/
hidup tanpa manusia lain, sutradara maupun pemeran lainnya. mengeluarkan suara atau suatu
maka ia cenderung meniru Dalam seni teater kita tidak bisa berbuat pengucapan huruf, kata, dan kalimat yang
perilaku yang lainnya. sesuatu tanpa adanya orang lain. Teater dihasilkan dari pita suara, yang diolah
Contoh, sejak kecil kita adalah sebuah kerja kolektif yang di rongga dada lalu dilontarkan melalui
diajarkan meniru bunyi a, i, memiliki persyaratan khusus dalam mulut dan 2. Media ekspresi yang bersifat
u, e, o; diajarkan bertindak pelaksaannya. Ada empat syarat, yaitu: visual adalah anggota tubuh
seperti yang dilakukan yang bergerak sebagai simbol/
orangtua; diajarkan 1. Ada materi pertunjukan berupa isyarat dalam tindakan, agar dapat
mengucapkan ma-ma, pa- cerita atau lakon; 2. Ada yang menghidupkan proses pengadeganan
pa, a-yah, i-bu, ma-kan, mi- mempertunjukkan, di antaranya para dengan terciptanya bahasa tubuh yang
num; dan diajarkan bagaimana pemain, para penata, para awak memperkuat aksentuasi vokal saat
memegang sendok, pinsil, panggung (kelompok); 3. Ada tempat berdialog.
duduk, berjalan, dan lain-lain. pertunjukannya, berupa panggung,
arena, procenium, gedung, atau Media pendukung/ properti memiliki dua
Teater tanah lapang; dan 4. Ada penonton unsur:
Dalam seni teater, seni peran, atau pertunjukan. 1. Perlengkapan yang dapat dibawa
drama, jika kita akan memerankan dengan tangan (hand property), yaitu
seorang tokoh, maka kita harus Media perlengkapan berupa benda yang dapat
mengenali latar belakang, mencari Pada dasarnya teater sebagai seni dipegang seperti tongkat, pipa rokok,
referensi, dan menirukan karakter pertunjukan memiliki media utama dan topi, selendang, pedang, tameng, tas,
tokoh tersebut. Misalnya ciriciri tokoh media pendukung. Media utamanya gelas, piring, dan lain-lain dan
itu adalah gagah, bijak, tegas, garang, adalah manusia/orang dan media

40 | Semesta Seni 01/ MEI/ 2020


2. Perlengkapan kesabaran, dan keikhlasan sangatlah
panggung berupa material yang ditata di diperlukan.
atas panggung (stage property), seperti
meja, kursi, lemari, pepohonan, dipan, Konsentrasi
bangunan, dan lain-lain--termasuk tata Konsentrasi adalah pemusatan pikiran
lampu (lighting). Penataan ekspresi yang yang dilakukan untuk mengondisikan
bersifat visual dan media pendukung, diri dari segala masalah menuju suasana
selanjutnya diposisikan pada divisi pemeranan yang utuh.
Ada beberapa metode pelatihan dalam
Artistik (Tata Artistik) berkonsentrasi, di antaranya:
Perhatian kita mengerucut pada media 1. Mempertemukan kedua ujung jari
utama yang mengupas tentang audio/ telunjuk dari rentangan tangan sekira
suara ditambah dengan tentang 30 cm. Perlahan dipertemukan di
pengolahan rasa dan olahjiwa, yang tengah pas di hadapan mata. Pertama
kerap disebut inner act, sebagai latihan dengan membuka mata, bila
perlengkapan pelatihan fisik dan psikis telah cukup, dilanjutkan dengan
(rasa). menutup mata.
Untuk mencapai penggunaan unsur-unsur 2. Memandang/ memperhatikan satu
media yang baik diperlukan latihan secara titik yang telah ditentukan, jangan
kontinyu, agar kualitas yang dicapai menoleh ke mana-
lebih optimal. Calon pemeran pun perlu mana, dan tidak
menghilangkan rasa malas, malu, segan, berkedip. Dimulai
merasa bisa, dan menggampangkan. dengan durasi
Ia harus memiliki dedikasi, berdisiplin, selama 1 menit,
semangat, mau bertanya, mencari, kemudian 3 menit, 5
dan menggali dari para narasumber, menit, dan seterusnya.
khususnya sutradara, agar penampilannya Awalnya boleh berkedip
menarik perhatian penonton. sesekali dalam beberapa
Setelah disadari bahwa calon pemeran detik, lalu secara bertahap
adalah media utama dari lakon yang akan boleh berkedip sekali atau
dipentaskan, maka ia harus mendapatkan dua kali dalam 1 menit, 3
pelatihan yang rutin dan mengasah menit, 5 menit, lalu mulai
kemampuan dalam berperan. berkurang hingga tidak
Di dalam pelatihan ini unsur keseriusan, berkedip sama sekali dalam 1 -
kontinuitas, kekhusyukan, rasa senang, 5 menit.

Semesta
Semesta Seni
Seni 01/
01/ MEI/ 2020 || 41
MEI/ 2020
A r t i k e l T E AT E R

mulai dari jemari, tangan, kepala, dengan penapasan dada, perbaikilah


kaki, hingga badan. Bisa berupa gerak hingga tepat pada pernapasan perut.
patah-patah, gemulai, atau tarian.
2. Latihan pernapasan Dolphin yang
Relaksasi gerakannya mirip gerakan lumba-
lumba. Gerakan ini berfungsi untuk
Relaksasi adalah mengondisikan
merenggangkan dan meregangkan
diri dalam suasana santai. Latihan
saat bernapas perut. Dimulai dengan
pengondisian diri ini agar gerakan berdiri tegak, jemari kedua tangan
pemeranan tidak kaku, canggung, dan saling berkait dan diletakkan pada
tegangnya urat saraf. Dapat dilakukan tengkuk. Menarik napas dari hidung,
dengan peregangan dan penarikan otot tahan sejenak, lalu bungkukkan
tubuh. badan dan embuskan napas melalui
Metode latihan ini di antaranya: mulut dengan perlahan dan habis.
1. Mengatur pernapasan dengan menarik Kemudian berlutut sambil menarik
napas panjang lalu mengembuskannya napas dan badan tegak bertumpu
berulang kali. pada lutut, tahan sejenak lalu
2. Melakukan pemanasan seperti bungkukkan badan sambil embuskan
napas sampai siku tangan menahan
olahraga dengan menggerakkan badan. Kedua telapak tangan masih
seluruh tubuh berulang kali. pada tengkuk. Lalu tegakkan badan
Salah satu contoh pementasan 3. Metode cermin, pelatihan ini dilakukan
3. Menelentangkan tubuh di lantai kembali dengan menarik napas
FESDRAK di Universitas oleh dua orang, yang satu sebagai
dengan santai, mengatur napas melalui posisi masih berlutut, lalu berdiri
Muhammadiyah Tangerang. orang yang bercermin dan yang satu
hidung dan mengembuskannya lewat perlahan untuk membungkuk dengan
(Foto: Koleksi pribadi Madin) lagi menjadi cerminnya.
mulut berulang kali. mengembuskan napas, lalu kembali
Yang menjadi cermin mengikuti tegak berdiri sambil menarik napas.
gerakan orang yang bercermin. Lalu
Vokal dan Pernapasan Setelah beberapa saat menahan napas
dilakukan bergantian. Penunjang utama olahvokal adalah kemudian diembuskan, dalam posisi
4. Metode mendengarkan bunyi memiliki pernapasan perut, metodenya sebagai berdiri tegak.
dua cara: berikut:
a. Cara pendengaran dengan kalbu/ 1. Latihan pernapasan perut dilakukan 3. Latihan pernapasan dengan hentakan.
rasa, perasaan di saat mendengar dengan merebahkan diri atau Dalam posisi berdiri tegak, tariklah
bunyi diungkapkan lewat bunyi pula, terlentang dengan menarik napas napas perlahan dan panjang melalui
dengan merintih, teriak, dan bunyi hidung, lalu tahan sejenak. Lalu
melalui hidung dan mengembuskannya
lainnya. lepaskan dengan hentakan melalui
lewat mulut. Lalu berganti posisi
mulut, “hah”. Begitu seterusnya
b. Cara pendengaran dengan gerak, dengan duduk dan meletakkan telapak
dilakukan berulang kali.
perasaan di saat mendengar bunyi tangan yang satu di dada dan yang
diungkapkan lewat gerak. Gerakan satu lagi di perut. Jika masih dominan * Penulis adalah pekerja teater di Jakarta

42 | Semesta Seni 01/ MEI/ 2020


GAUNGNYA
TERBACA KE SELURUH NUSANTARA
MEDIA DIGITAL SENI-BUDAYA Memang media baru yang
dikelola oleh orang lama berkecimpung di jurnalistik dan
aktif berkesenian. Kontennya sudah pasti bergaung ke
seluruh jaringan se-Nusantara, dibaca melalui ponsel, file
Pdf tersebar di komunitas budaya dan rumah-rumah seni.
Jadi, Percayakan pesan brand, produk dan jasa korporasi,
melalui:
Media Digital Seni-Budaya

Ta r i f I K L A N
Cover II (setelah sampul depan) Rp 3.000.000
Cover III (sampul belakang) Rp 2.500.000
Cover IV (sebelum sampul belakang) Rp 2.000.000
1 Halaman dalam Rp 1.000.000
1/2 Halaman Rp 500.000
Artikel sponsor per halaman Rp 1.500.000
Dua halaman tengah Rp 4.000.000
HARGA TERSEBUT TIDAK TERMASUK PAJAK

INFORMASI LEBIH LANJUT HUBUNGI

0878-7301-0999
Pembayaran melalui
PT METAFORMA INTERNUSA
Bank Mandiri No Rek : 120-00-1051038-1

Semesta Seni 01/ MEI/ 2020 | 43


Cerita PENDEK

Cinta Pedagang
Nasi Uduk @ Irwan Kelana

D
ERING telepon di Sabtu senja itu mengejutkan hatinya. karena sering terlibat tawuran, bahkan narkoba. Syukurlah
Nama yang muncul di layar hand phone tersebut adalah kakak tertua saya mengajak saya pindah ke Depok dan pindah
mantan muridnya yang minggu lalu baru saja diwisuda sekolah. Kakak saya membawa saya ke beberapa SMA yang
sebagai doktor hukum termuda di UI Depok. Sang murid ada di kota Depok, namun semuanya menolak. Wajar saja,
mengundang beberapa guru SMA-nya, termasuk Khadijah. sekolah mana yang mau menerima murid pindahan yang tukang
“Doktor Faisal?!” ujar Khadijah agak ragu. berantem dan terlibat narkoba pula? Hanya sekolah tempat Ibu
“Assalamu’alaikum, Bu Khadijah,” terdengar suara di seberang mengajar yang ketika itu mau menerima saya.
sana. Saya masih ingat betul, guru pertama yang saya jumpai ketika
“Wa’alaikumsalam, Doktor,” sahut Khadijah. itu adalah Ibu. Ibu wali kelas II IPS 1.
“Faisal, Bu. Atau, Ibu boleh memanggil saya Fai. Seperti waktu Ibu memanggil saya ke kantor guru. Kata-kata Ibu selalu saya
saya SMA, 12 tahun lalu.” ingat, ‘Faisal, Ibu tidak peduli sehitam apa pun masa lalu kamu.
“Faisal. Sekali lagi, selamat ya, kamu sudah menjadi seorang Ibu hanya peduli, bahwa kamu bisa berubah dan menjadikan
doktor bidang hukum termuda dari UI. Ibu bangga,” ujar orang tuamu bangga. Buktikan itu, dan Ibu bersedia selalu
Khadijah tulus. berada di sampingmu’.”
“Terima kasih, Bu Khadijah. Bagaimanapun, semua ini tak lepas Faisal terdiam. Khadijah menunggu.
dari jasa para guru SMA saya, terutama Bu Khadijah.” “Sepanjang hari saya merenungkan kata-kata Ibu.
“Akh, apalah saya ini, Faisal? Sudah tugas seorang guru Dan saya berjanji dalam hati saya, bahwa saya akan berubah.
mendidik murid-muridnya dengan segenap hati dan pikirannya. Saya akan memperbaiki diri saya.
Sebab, bagi seorang guru, tidak ada kebahagiaan yang lebih Saya akan belajar sungguh-sungguh agar menjadi juara. Saya
tinggi selain melihat murid-muridnya sukses . Bukan sekadar ingin orang tua yang kemarin mengusir saya, suatu hari akan
sukses secara materi, seperti gelar, kedudukan, pangkat, datang menghadiri wisuda SMA saya dengan bangga. Dan saya
kekayaan dan sebagainya. Lebih dari itu, sukses dalam arti ingin kuliah S1, S2 hingga S3. Alhamdulillah, Allah izinkan saya
bahwa murid-muridnya menjadi orang yang berguna bagi mencapai semua itu.”
masyarakat,” tutur Khadijah. “Sejak pertama kali melihat kamu, Ibu yakin Faisal adalah anak
“Itulah, Bu Khadijah, yang saya merasa sangat berutang budi yang baik dan sangat cerdas. Hanya potensi itu belum muncul,
kepada Ibu, dan sampai kapanpun tidak mungkin bisa saya karena Faisal terbawa pergaulan yang salah. Kalau sudah ditarik
bayar.” kembali ke relnya, Ibu yakin Faisal akan menjadi murid yang
“Akh, kamu berlebihan, Faisal.” pandai dan baik. Akh, sekarang Faisal sudah doktor, Ibu masih
“Tidak, Bu Khadijah. Saya diusir oleh orangtua saya di Lampung S1.”

44 | Semesta Seni 01/ MEI/ 2020


“Ibu memang S1, tapi kehebatan Bu Khadijah setaraf bahkan
lebih tinggi dari S3.”
“Kamu berlebihan, Faisal. Tapi ngomong-ngomong, apa yang
bisa Ibu bantu untuk seorang doktor nih?”
“Itulah, Bu. Saya mempunyai utang kepada Ibu yang harus saya
tuntaskan.”
“Utang apa, Faisal? Ibu merasa tidak pernah memberikan utang
kepada kamu.”
“Bolehkah saya bertemu Ibu di Margo City hari Ahad besok,
ba’da Zhuhur?”
“Baiklah, Faisal.”
“Terima kasih, Bu.”
Selepas bertelepon dengan Faisal, Khadijah bertanya-tanya
dalam hati. Apakah maksud Faisal?

***

Khadijah terlahir sebagai anak yatim. Ia anak satu-satunya.


Untuk menghidupi anaknya, sang ibu berjualan nasi uduk.
Ketika Khadijah duduk di bangku SD, ia mulai membantu ibunya
berjualan nasi uduk. Hal itu terus ia lakukan sampai ia lulus
kuliah di Unindra, Jakarta, jurusan Bahasa Indonesia.
Saat ia kuliah, ada anak pengusaha yang sangat senang
kepadanya. Ia menyatakan jatuh cinta kepadanya. Mereka
bertemu di sebuah acara antarkampus di Jakarta.
Namun orang tua pemuda tersebut tidak setuju.
Apalagi pemuda tersebut adalah anak satu-satunya keluarga
pengusaha kaya tersebut.
Orangtua pemuda itu bahkan datang ke tempatnya berjualan
nasi uduk, dan menghinanya di depan umum. Sejak itu ia
trauma untuk jatuh cinta.
Ilustrasi: Agoes Noor

Sampai akhirnya, teman seprofesinya, seorang guru Agama


Islam di SMA yang sama, datang melamarnya.
“Bu Khadijah, saya ini tidak punya apa-apa. Saya dari keluarga
sederhana. Namun saya punya cita-cita membina rumah tangga

Semesta Seni 01/ MEI/ 2020 | 45


Cerita PENDEK

yang dijiwai oleh niat suci karena Allah. Rumah tangga yang Suasana Margo City setiap hari libur selalu ramai.
insya Allah selalu diwarnai dengan syukur kepada Allah, amal Faisal mengajak Khadijah makan siang di resto Hanamasa.
saleh, dan saling mencintai dan menyayangi karena Allah. Kalau Seusai menikmati masakan Jepang tersebut, Faisal
Bu Khadijah bersedia mendampingi saya mewujudkan cita-cita mengutarakan maksudnya mengundang Khadijah.
tersebut, saya akan senang sekali.” “Saya selalu terkagum-kagum perjuangan Ibu berjualan nasi
Tak butuh waktu lama bagi Khadijah untuk menjawab lamaran uduk sejak SD sampai lulus kuliah menjadi sarjana. Terus terang,
tersebut. Sebulan kemudian mereka waktu SMA saya jatuh cinta kepada Ibu. Saya merindukan sosok
menikah dengan perayaan yang sederhana seorang kekasih, seorang istri dan seorang ibu bagi anak-anak
‘Faisal, Ibu tidak peduli di rumah Khadijah. saya kelak yang seperti Bu Khadijah.
sehitam apa pun masa lalu Ibunda Khadijah sudah meninggal dunia. Namun waktu SMA itu tidak mungkin. Bu Khadijah seorang
kamu. Ibu hanya peduli,
Para pelanggan nasi uduk sering datang sarjana dan seorang guru. Sedangkan saya masih SMA.
ke rumah Khadijah. Akhirnya setiap Sabtu Bagaikan pungguk merindukan bulan.
bahwa kamu bisa berubah dan Ahad pagi, dia berjualan nasi uduk Saya hanya menyimpan perasaan itu dalam hati saya.
dan menjadikan orang untuk memenuhi permintaan pelanggan. Hari ini saya mau menuntaskan cinta saya itu, Bu. Terus terang,
tuamu bangga. Buktikan
Khadijah yang memasak nasi uduk, telur dan tanpa basa-basi, saya ingin melamar Bu Khadijah.”
balado, serta semur tahu, tempe dan telur. Khadijah terkejut. “Faisal, apakah sudah kamu pikirkan baik-
itu, dan Ibu bersedia selalu Sang suami menyiapkan gorengan berupa baik? Ibu ini seorang janda, dan usia Ibu sudah 37 tahun.
berada di sampingmu’ tempe, tahu dan bakwan goreng. Khadijah Sedangkan kamu masih muda, gagah, pandai, seorang doktor,
melayani para langganannya dengan dan juga seorang dosen. Kamu bisa mendapatkan wanita
ramah. manapun yang kamu mau.”
Lima tahun pernikahan, Allah SWT belum “Bu Khadijah, apakah salah kalau saya berusaha mewujudkan
memberikan kepercayaan berupa anak. Namun Khadijah dan cinta SMA saya kepada seorang wanita idaman yang salehah
suami selalu sabar, sambil tak pernah putus asa berdoa kepada bernama Siti Khadijah?”
Allah. “Ya ti … tidak salah, Faisal. Tapi apakah memang ini satu-
Ujian datang, sang suami meninggal dunia dalam sebuah satunya jalan tersebut?”
kecelakaan lalu lintas saat pulang menghadiri sebuah seminar “Ibu selalu mengajarkan kepada saya untuk menjadi orang
pendidikan di UI. baik. Dan saya berusaha untuk menjadi orang baik. Sekarang
Sudah empat tahun Khadijah menjanda. Beberapa lelaki datang saya mencari istri yang baik. Seorang pedagang nasi uduk
kepadanya menawarkan pernikahan. Namun ia menolaknya yang hebat, seorang wanita yang penyayang, seorang wanita
dengan sopan. yang taat kepada Allah. Bukankah Ibu dulu pernah berkata, Ibu
Bagaimanapun ia masih trauma terhadap orang kaya. Dan di sisi bersedia selalu berada di samping saya?”
lain, ia pun bertanya dalam hatinya, apakah mungkin ada lelaki Khadijah menunduk. Ia menggigit bibirnya.
lain yang sebaik almarhum suaminya. Tanpa disadarinya, butiran air mata menggenangi pelupuk
matanya.
*** Faisal sabar menunggu. Ketika Khadijah menengadahkan wajah,
Faisal menyaksikan kilatan cahaya di sorot lembut matanya.

46 | Semesta Seni 01/ MEI/ 2020


“Faisal, saya telah mengalami perjuangan hidup yang panjang
dan berkali-kali jatuh bangun.
Namun saya selalu yakin dan berprasangka baik kepada Allah.
Bahwa Allah pasti akan memberikan anugerah-Nya yang terbaik
kepada saya. Jika cinta ini memang jalan yang Allah pilihkan
buat saya, baiklah, saya terima. Semoga saya dapat menjadi
jalan bagi kamu untuk meraih kebahagiaan hidup di dunia dan
akhirat.”
Upacara pernikahan Khadijah-Faisal digelar di sebuah masjid di
kota Depok. Banyak sekali tamu yang hadir. Baik dari kalangan
guru-guru teman Khadijah, para dosen kampus tempat Faisal
mengajar, maupun para kerabat dan sahabat kedua keluarga
besar tersebut.
Faisal dengan bangga memperkenalkan istrinya sebagai wanita
salehah yang dia kagumi sejak SMA dulu. “Butuh waktu 12
tahun untuk mendapatkan cinta Bu Khadijah,” ujarnya.
Keduanya baru saja usai melakukan shalat sunnah, ketika Faisal
menarik lembut tangan Khadijah ke atas ranjang.
“Bu Khadijah,” ucap Faisal lembut.
“Khadijah, Doktor Faisal,” sahut Khadijah.
“Panggil Mas saja ya sayang,” kata Faisal seraya mengecup
kening istrinya. Kemudian membaca doa malam pertama:
“Allahumma inii as-aluka khairaha wa khaira maa jabaltahaa
‘alaihi wa a’udzu bika min syarrihaa wa syarri maa jabaltahaa.”
(Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu Di sebuah desa kecil, kutulis cerita ini, 2016.
kebaikannya, dan kebaikan sesuatu yang menjadi tabiatnya. Dan Irwan Kelana, cerpenis, novelis dan wartawan Harian Republika.
aku berlindung kepada-Mu dari kejahatannya dan kejahatan Ia menulis sejak SMA, awal 1980-an. Puisi, cerpen, artikel, cerita
yang menjadi tabiatnya) “Khadijah,” ujar Faisal. bersambung, dan resensi bukunya tersebar di berbagai media ibu kota
“Ya, Mas Faisal.” Jakarta dan daerah. Hingga saat ini ia telah menerbitkan sekitar 30 buku
“Aku punya satu permintaan.” karyanya, berupa novel umum, novel anak, antologi cerpen pribadi, antologi
“Apa, Mas?” cerpen bersama, biografi tokoh, profil perusahaan, hingga buku Islam. Lebih
“Bersediakah engkau membuatkan untukku nasi uduk yang 15 kali memenangkan perlombaan menulis cerpen, novel, berita dan karya
paling enak sedunia besok pagi?” Khadijah tidak menjawab. Dia tulis tingkat nasional. Aktif memberikan pelatihan menulis cerpen, novel,
hanya tersenyum yang teramat manis. Dan Faisal memang tidak artikel dan jurnalistik di dalam dan luar negeri. Ia menekuni karier jurnalistik
memerlukan jawaban apa pun. sejak 1990. Mula-mula di Harian Berita Buana (1990- 1992),
kemudian Harian Republika (1993 sampai dengan saat ini).

Semesta Seni 01/ MEI/ 2020 | 47


Histori SENI

W S Rendra
dengan D ari dokumen yang ditemukan Nunus
Supardi di Pusat Dokumentasi Sastra
HB Jassin, pada 2004, di Warta Kebudajaan
didampingi Salim Said,
Noorca Marendra terdapat pidato Ketua Badan Musyawarat
Massardi, dan Kebudayaan Nasional (BMKN) R Gaos
rekan memberikan Hardjasoemantri, bahwa pada perayaan ulang
tahun kedua BMKN sekaligus pembukaan
penjelasan saat acara
Balai Budaya, 14 April 1954. Hadir saat
dialog antara seniman
itu Menteri Pengajaran Pendidikan dan
dengan pemerintah di
Kebudayaan Mr Moh Yamin. “Tanggal 14
Gedung MPR/ DPR, April 1954 untuk BMKN merupakan hari
Jakarta, yang penting dalam sejarahnya, yaitu selain
30 November 1989. merayakan hari ulang tahun kedua dapat juga
kita bersama membuka Balai Budaya ini,”
Dokumentasi: Tempo ujar Gaos Hardjasoemantri dalam kutipan
pidatonya.
Sumber: Kompas.com

Ismail Marzuki adalah putra Betawi asli. Lahir di Kwitang, Jakarta pada 11 Mei
1914, ini berlatar pendidikan di sebuah pesantren, HIS Idenburg, Menteng, dan
MULO di Menjangan, Jakarta, membuatnya diterima bekerja di Socony Service
Station, di perusahaan dagang KK Nies yang menjual piringan hitam dan alat
musik, dan pada 1936 bergabung dengan orkes Lief Java pimpinan Hugo Dumas.

Ismail kreatif mengaransemen lagu dari beragam aliran musik. Mulai dari lagu
barat, irama keroncong, lagu religi sampai langgam melayu. Ia sempat tampil
dalam siaran Nederlands Indische Omroap Maatschapij dan aktif dalam orkes
radio pada Hozo Kanri Keyku Radio Militer Jepang. Ketika Jepang menyerah dan
Indonesia Merdeka, ia tetap meneruskan siaran musiknya di RRI. Namun saat RRI
dikuasai Belanda pada 1947, ia memutuskan untuk keluar dari RRI.

Ia baru kembali bekerja di radio setelah RRI berhasil diambil alih. Ia kemudian
memimpin Orkes Studio Jakarta dan menciptakan lagu Pemilihan Umum dan
diperdengarkan pertama kali dalam Pemilu 1955.
Dokumentasi foto: Franco Londah

48 | Semesta Seni 01/ MEI/ 2020


D alam majalah Budaya edisi 6, Juni 1954, Kusnadi, staf pengajar Akademi Seni Rupa Indonesia
(ASRI)--sekarang Fakultas Seni Rupa ISI, Yogyakarta--melaporkan seputar Biennal Seni Rupa 2 di
Sao Paulo, Brasil, 12 Desember 1953 sampai dengan 12 Maret 1954.

Ada 33 negara peserta yang mempertontonkan 4.500 karya seni rupa dalam berbagai ragam corak.
Negara-negara kuat dan berpengaruh dalam dunia seni rupa hadir dengan karya dan para peseni
bintangnya. Spanyol dengan karya-karya megabintang saat itu, Pablo Picasso. Inggris menghadirkan
pepatung yang jadi trendsetter dunia, Henry Moore. Hadir pula Ben Shahn dari Amerika Serikat.
George Braque, R Delaunaye, dan Marchel Duchamp yang menjadi duta Perancis. Sedangkan Jerman
diwakili oleh Paul Klee, Norwegia oleh Edward Munch, dan Austria oleh Oscar Kokoschka.

Asia hanya diwakili oleh empat negara: Jepang, Israel, Mesir, dan Indonesia. Indonesia yang baru Affandi (kanan) saat sedang
sewindu merdeka, mengeksposisikan 59 karya dari 26 peseni. Undangan dari pemerintah Brasil kepada peseni Indonesia, diduga, menghadiri pameran
berkat kiprah penting dari salah seorang bintangnya yang mulai menanam reputasi ke jenjang internasional, Affandi. Dia yang telah di Paris, Perancis, pada
1953. Indonesian Affairs/
membangun reputasi di Italia, mengirimkan 25 lukisan. Peseni lain yang bertolak ke negeri Samba itu adalah Kusnadi sendiri dan
Wikipedia
pelukis Sholihin. Sumber: Tulisan Kuss Indarto di Harian Kompas edisi Yogyakarta, Rabu 19 September 2007

K etika hendak memulai produksi film Anak


Perawan di Sarang Penyamun, Usmar Ismail
mengatakan, bahwa usahanya itu untuk pertama
pesastra dengan pesinema di negeri kita bagi
masa yang akan datang.

kali sebuah karya sastra dialihkan ke dalam Di studio-studio di luar negeri seperti Hollywood,
bentuk film. Anak Perawan di Sarang Penyamun Pinewood, Cine Citta, dan Moskwa sudah biasa
adalah sebuah roman gubahan pujangga Sutan orang memfilmkan karya kesusastraan. Karya-
Takdir Alisyahbana yang diterbitkan oleh Balai karya Shakespeare seperti Othello yang difilmkan
Pustaka pada awal 1930-an. oleh Moskwa merupakan hasil-hasil yang
terpuji sekali. Para pemimpin perusahaan film
di Hollywood senantiasa jeli di dalam memilih
Secara tarikh, keterangan Usmar tersebut
novel-novel mana yang sedang laku, merupakan
tidaklah benar. Kalau saja tak keliru, sebelum best-seller, atau lakon-lakon sandiwara yang
Perang Dunia 2 pernah difilmkan roman Siti sukses di Broadway. Biasanya serta-merta novel
Nurbaya, gubahan Marah Rusli. Tetapi untuk dan lakon itu dibeli hak ciptanya untuk dibuatkan
zaman sesudah penyerahan kedaulatan pastilah film. Sebab umumnya novel dan lakon yang
benar keterangan itu. Sesungguhnya di sana suskses menjadi film yang sukses pula.
terkandung aspek-aspek lain yang lebih Sumber: Madjalah Purnama, No 17, Tahun I,
mendalam, yang menyangkut kerja sama antara April 1962, hlm 3

Semesta Seni 01/ MEI/ 2020 | 49


Ringan SENI

Museum Affandi Mirip Daun Pisang


tahun ini usianya 82 tahun. Kegemaran Cirebon, Affandi kecil dan dua saudara
Hudan Fahri, menantu Kartika
Affandi yang memandu baru Kartika: melukis bunga-bunga perempuannya menderita cacar nanah
pengunjung, menjelaskan latar ekspresif pada tas kulit milik tetamu. yang mematikan. Saat itu pengobatan
belakang poster karya Affandi Kartika berkisah, pada 1962, Affandi masih sederhana, mereka tidur beralas
yang menggugah rasa patriotisme. membeli tanah di bantaran Kali dan berselimut daun pisang-supaya tidak
Sosok lelaki yang menjadi model Gajahwong, tepian jalan raya Yogyakarta- dikeroyok lalat. Dua saudara kandungnya
adalah pelukis Dullah.
Surakarta. Tanahnya murah karena bekas wafat, namun Affandi selamat. Daun
tempat pembuangan sampah yang pisang yang menyimpan rasa dingin itu
letaknya lebih rendah dari jalan raya. menjadi berkah bagi kehidupan Affandi.

S aya mujur berjumpa putri tunggal


pasangan Afandi dan Maryati itu pada
suatu kesempatan yang tak disangka
“Bagi orang yang percaya fengshui,
lokasinya memang tidak bagus,” ujarnya,
“Tapi, kenyataannya ya Alhamdulillah.”
Demikianlah cerita di balik arsitektur
kompleks museum yang lebih mirip daun
di Kafe Loteng, Museum Affandi. pisang. Kompleks yang mewadahi empat
Perempuan kerap bertopi bundar dengan Arsitektur museum ini sungguh unik dan galeri itu dibangun secara bertahap dan
hiasan bunga warna-warni itu masih sesungguhnya memiliki kisah filosofis dirancang sendiri oleh Affandi.
bersemangat melukis, kendati pada akhir di baliknya. Pada awal abad 20 di Mahandis Yoanata Thamrin/ Sultan TV.co

Yayasan DSJ Terbitkan ‘Puisi Melawan Corona’

50 | Semesta Seni 01/ MEI/ 2020


Karya: Didie SW
Judul: Facebook
Tahun: 2018
Medium: Akrilik di kanvas
Ukuran: 75x90 cm

Anak Badung Jadi Peseni Besar


N ama Soedjarwoto Soemarsono boleh
jadi tidak familiar di telinga. Ia jauh
lebih dikenal dengan sebutan Gombloh.
berkontribusi besar memperkaya musik
Indonesia.
Lagu-lagu karya Gombloh banyak
Beberapa lagu yang diciptakan kelahiran berkisah tentang keseharian mengisi
14 Juli 1948 ini melegenda. Putra bangsa waktu. Namun cerita tentang kehidupan
Ingat Dosa Saja asal Jombang, Jawa Timur ini semula rakyat kecil tidak luput juga dari perhatian

Sudah Mabuk
tergabung di grup musik Lemon Trees Gombloh hingga menjadi sebuah lagu.
bersama Leo Kristi dan Franky Sahilatua. Beberapa di antaranya adalah Doa
Karya: Ireng Halimun
Bersama kedua rekan itulah, Gombloh Seorang Pelacur, Kilang-Kilang, Poligami Judul: Gombloh Tidak Bodoh

S utardji Calzoum Bachri, selain tersohor


karena puisinya, juga tersohor karena
suka mabuk. Mabuk bukan sembarang
dianggap sebagai pencipta lagu balada
sejati.
Semasa kecil, Gombloh dibesarkan di
Poligami, Nyanyi Anak Seorang Pencuri,
dan Selamat Pagi Kotaku.
Lebih dari itu, Gombloh juga
Tahun: 2018
Medium: Akrilik di kanvas
Ukuran: 75x90 cm
mabuk, karena juga tidak sekali mabuk keluarga sederhana. Gombloh adalah menciptakan
di panggung, saat baca puisi. Namun, anak keempat dari enam bersaudara lagu yang
Sutardji yang berjuluk “Presiden pasangan Slamet dan Tatoekah. Sejak mengekspresikan
Penyair”, sekarang sudah tidak pernah awal, Slamet merasa Gombloh anak kecintaannya
mabuk, dan sudah lama ia tinggalkan paling pandai. Dibanding teman- kepada bangsa
kebiasaan minum khamer. temannya, kepintaran Gombloh termasuk seperti Dewa Ruci,
Suatu hari, Gus Mus bertanya kepada di atas rata-rata. Setelah mengenyam Gugur Bunga, dan
Sutardji. pendidikan di SMAN 5 Surabaya, ia tak ketinggalan
“Mas, kenapa sampeyan tidak pernah mengambil jurusan arsitektur Institut lagu untuk sang
minum-minum lagi?” tanya Gus Mus
Teknologi Sepuluh November (ITS). proklamator Bung
yang terkenal dengan puisi balsemnya.
Namun kepintarannya membuat Karno yang ditulis
“Wah, Pak Kiai, tujuan saya minum-
Gombloh kerap bermalas-malasan. dengan judul
minum itu agar saya mabuk semabuk-
mabuknya,” jawab Sutardji. Gombloh tidak pernah benar-benar BK. Namun, di
“Lha iya kenapa sampeyan sekarang berniat kuliah. Ia ingn menjadi seorang antara semua lagu
berhenti minum?” tanya Gus Mus lagi. peseni. bernapas patriotik,
“Tujuan saya minum-minum itu agar Sadar perilaku buruk diketahui orangtua, tembang bertajuk
saya mabuk. Tapi sekarang sudah saya Gombloh memutuskan pergi. Ia memilih KebyarKebyar-
hentikan, karena ingat dosa saja sekarang Bali sebagai tempat berpetualang. lah yang paling
ini saya sudah mabuk,” jawab Sutardji Keputusan Gombloh sebagai musisi, dikenal.
enteng. Alif.id adalah pilihan tepat. Setidaknya ia sukses Bjk/ Kitabisa.com

Semesta Seni 01/ MEI/ 2020 | 51


Latar PESENI

Radhar yang Tetap Tegar


R adhar Panca Dahana lahir di Jakarta, 26
Maret 1965. Nama Radhar merupakan
akromim dari nama kedua orangtuanya:
Etudes en Science Sociales, Prancis, dengan meriset
postmodernisme di Indonesia. Baru setahun, Radhar pulang
ke Indonesia dan membatalkan fasilitas studi yang harusnya
Radsomo dan Suharti. Ia anak kelima dari tujuh mencapai tingkat doktoral.
bersaudara yang seluruhnya juga memunyai
nama depan Radhar. Sepulang dari Prancis, Radhar divonis gagal ginjal kronis,
acute renal failure dan cjronic renal failure, pembunuhan sel
Kehidupan masa kecilnya sangat keras. Ayahnya ginjal secara perlahan. Hingga hari ini, tiada hari yang ia lewati
yang pernah difitnah sebagai penyokong tanpa gangguan 2 - 3 penyakit dari sekitar 15 penyakit baru
komunis mendidik anak-anaknya dengan yang dapatkan setelah cuci darah. Pencapaiannya waktu itu
disiplin yang tinggi, bahkan cenderung adalah mengelola rubrik “Teroka” di harian Kompas, memimpin
otoriter. Sejak kecil ia dan saudara-saudaranya Federasi Teater Indonesia, Bale Sastra Kecapi, dan Teater
sudah diajari berhitung angka hingga jutaan, Kosong yang ia dirikan serta pengajar di UI.
pulang harus tepat waktu, dan senantisa
belajar kapan pun. Dari sekian anak, hanya Ketika Arswendo Atmowiloto membuat Koma (Koran Remaja)
ia yang kerap membangkang dan mendapat pada akhir 1970-an, Radhar turut terlibat sebagai reporter
hukuman yang sangat keras. Ketidakcocokan dan menandai kiprahnya sebagai jurnalis. Pada periode itu
cita-cita antara orangtua dan dirinya, yaitu produktivitasnya mengarang cerpen remaja sangat tinggi. Waktu
orangtuanya mengharapkan dirinya menjadi itu terbit berbagai majalah kumpulan cerpen di Jakarta, seperti
pelukis, sedangkan ia sangat menyukai teater Pesona dan Anita, menjadi tempat penampungan karyanya.
dan karang-mengarang. Karena sering disakiti Cerpen Radhar kala itu juga mengisi media massa cetak, seperti
ia sering kabur ke kawasan Bulungan, tempat majalah remaja Gadis, Nona, dan Hai, bahkan, majalah dewasa,
yang kemudian membentuk pribadinya. seperti Keluarga, Pertiwi, dan Kartini.
Karya: Widro GW Mansoer
Judul: Wajah Radhar Saat masih di kelas lima SD, ia sudah mampu menulis cerita Karier Radhar sebagai jurnalis pemula semakin berkembang
Tahun: 2015 pendek “Tamu Tak Diundang” yang dimuat di Harian Kompas. ketika ia diterima bekerja di Harian Kompas. Valens G Doy,
Medium: Lukisan digital
Saat kelas dua SMP, ia menjadi redaktur tamu majalah Kawanku. wartawan senior berpengaruh, menempatkannya sebagai
Ukuran: 40x40 cm
Ia mulai mengarang cerita pendek, puisi, dan membuat ilustrasi pembantu reporter atau reporter lepas. Radhar yang senang
saat di kelas tiga SMP. Beberapa karyanya dimuat di majalah membaca buku berat, seperti pemahaman Ivan Illic tentang
Zaman. formalisme pendidikan dalam Bebas dari Sekolah dan pemikiran
Paulo Freire dalam Pendidikan Kaum yang Tertindas.
Saat sekolah SMA di Bogor ia juga sempat bergabung dengan
Bengkel Teater Rendra. Namun, Radhar berselisih dengan Radhar terpilih sebagai satu di antara lima peseni muda masa
Rendra mengenai manajemen grup. Akhirnya, ia mengundurkan depan Asia versi NHK (1996). Ia pernah meraih Paramadina
diri. Ia dianjurkan Anto Baret untuk melanjutkan studi ke Award (2005), menjadi Duta Terbaik Pusaka Bangsa, dan Duta
perguruan tinggi. a diterima di sosilogi, UI. Mata kuliahnya Lingkungan Hidup (sejak 2004). Pada 2007 ia menerima Medali
diselesaikan dalam waktu 2,5 tahun. Frix de le Francophonie 2007 dari lima belas negara berbahasa
Prancis.
Pada 1997, Radhar melanjutkan studi di Ecole des Hautes BPPB, Kemdikbud

52 | Semesta Seni 01/ MEI/ 2020


In MEMORIAM

Glenn Fredly: Musisi dan Pejuang


G lenn Fredly meninggal dunia akibat
penyakit meningitis pada Rabu, 8
April 2020, 18.00 WIB di RS Setia Mitra,
kategori lagu terbaik dan penyanyi pria
terbaik kategori musik R&B. Glenn juga
peduli terhadap lingkungan dengan
Indonesia. Salah satu konser terbaik di
tahun 2015. Kali ini Ia mengangkat pesan
musik di era ‘90-an di mana Ia tumbuh
Fatmawati, Jakarta Selatan pada usia 44 berpartisipasi dalam konser amal bertajuk dan berkembang di era musik itu. Ia pun
tahun. Glenn mengawali kariernya saat Soul For Indonesian Earth, sebagai membawa Funk Section menjadi salah
dia menjadi vokalis Funk Section. Pada penghargaan akan bumi, 7 Juli 2007. satu kejutan bagi para penonton.
1995, setahun setelah ia lulus SMA, Funk
Section meluncurkan album eksklusif Di akhir 2011, Glenn berkolaborasi Salah satu musisi yang dikagumi dari
yang dikemas apik. dengan Ras Muhamad membuat lagu kecil adalah Ruth Sahanaya (Uthe). Pada
Tanah Perjanjian, lagu ini bercerita 2016, di hari ulang tahunnya dan Uthe
Tiga tahun kemudian, Glenn bernyanyi tentang keprihatinannya terhadap merayakan 30 tahun berkaryanya, Glenn
solo dengan album Glenn yang berisi permasalahan di Papua yang dibagikan membuat sebuah konser bertajuk Tanda
delapan lagu. Album kedua diluncurkan gratis lewat situs resmi Rolling Stone Mata Glenn Fredly untuk Ruth Sahanaya
pada 2000. Terdapat beberapa hits Indonesia. Pada 2011 bersama Sandhy pada 30 September 2016 di Balai Sarbini,
seperti Salam Bagi Sahabat dan Kasih Sondoro dan Tompi membuat Trio Lestari. Jakarta. Pada 30 September 2017, Glenn
Putih. Dengan keraguan besar dari Glenn pun ikut berperan sebagai aktor kembali membuat Konser #TNDMT Untuk
pihak label, Glenn meluncurkan album antagonis dalam film kontroversial Tanda Slank di Gandaria City Hall, Jakarta.
ketiganya Selamat Pagi, Dunia! (2003). Tanya di bawah rumah produksi sutradara
Tak dinyana banyak hits yang muncul dari Hanung Bramantyo. Glenn menggandeng sederet musisi
album ini. Hits yang paling mengguncang lintas genre. ia memunyai label
Indonesia adalah lagu Januari. Pada 2 September 2012, Glenn musik sendiri, Musik Bagus yang
menyuguhkan konser Cinta Beta dalam sudah memproduksi beberapa
Pada 2005, ditawari untuk membuat satu rangka merayakan 17 tahun kariernya di musisi baru yaitu Yura Yunita,
buah album sebagai soundtrack dari industri musik Indonesia. Diselenggarakan Gilbert Pohan, dan Tiara
film baru Cinta Silver. Setahun kemudian di Istora Senayan, Jakarta. Di dalam Degrasia. Di tengah
Glenn mengeluarkan album lagi sebagai konser ini Glenn mengajak kita untuk bersinarnya kariernya,
penghargaan dan rasa hormatnya kepada Kembali ke Timur Indonesia. masyarakat Indonesia
musisi-musisi terdahulu, bertajuk Aku & dikejutkan dengan musisi
Wanita. Glenn pun meluncurkan album Setelah 3 tahun Glenn disibukkan yang pejuang dalam
ketujuh berjudul Terang. Pada 2007 sebagai Produser film Cahaya dari mengangkat dunia musik
Glenn kembali mengeluarkan album Timur: Beta Maluku, Filosofi Kopi, dan Indonesia dan pejuang
Happy Sunday, sebagai wahana dalam Surat dari Praha, pada 2015 Glenn bagi kepedulian pada
memancarkan spirit baru memandang menyelenggarakan tur 20 kota dalam lingkungan, cinta pada Tanah
kehidupan secara global melalui musik. merayakan 20 tahun Ia berkarya. Pada 17 Air, dan persatuan Indonesia,
Pada Anugerah Musik Indonesia 2001, Oktober 2015, Istora Senayan menjadi ini dipanggil oleh Yang
Glenn meraih penghargaan dalam saksi bersejarah buat Glenn dan musik Mahakuasa. Berbagai sumber

Semesta Seni 01/ MEI/ 2020 | 53


In MEMORIAM

Eko Partitur, Selalu Bawa Biola & Partitur


B EBERAPA dasawarsa lalu ketika saya lebih dikenal dengan panggilan akrab sahabat dekat Ipoel dan teman main
sedang kongkow di warung “Yune”/ Adri Darmadji Woko (ADW). Alasan ADW di pertunjukan teater opera dan Film
istri Kang Kaspu di samping New Garden sederhana, mengapa dia memanggil Eko The Lawyers Pokrol Bambu (Erwin Kallo
Hall, Kebayoran Baru, datanglah seorang Sutopo dengan Eko Partitur, karena selain Film 2019). Di film terakhirnya itu, Ipoel
pria setengah baya. Mendengar saya ke mana-mana membawa biola juga tidak sebagai pengacara yang berjuang untuk
ngobrol menggunakan bahasa ngapak- pernah lupa membawa buku partitur. mendapatkan kasus hukum. Sebelum
ngapak dengan “Yune”, pria itu pun ikut Boleh jadi karena saya tahu “belang” gala premiere-nya, 16 Mei 2019, Ipoel
nimbrung. Eko dan ADW menyematkan Partitur, mengatakan film itu menceritakan realita
Sampai akhirnya dia cerita kalau ada anak maka kalau Eko ke Bulungan selalu kehidupan seorang pengacara kelas
temennya juga aktif di Komunitas Seni menanyakan ADW yang belum kelihatan bawah yang untuk menggapai cita-
Bulungan. batang hidungnya. Pun, sebaliknya, kalau
citanya harus melalui perjuangan keras.
“Nuwun sewu, maaf, anak temennya ADW lebih dulu datang ke Bulungan
bapak itu laki-laki atau perempuan?” dan ketemu Eko, sementara saya belum
tanya saya. “Laki-laki namanya Sutopo,” nongol, Eko bertanya ke ADW: mana mas Berbeda dari film The Lawyers Pokrol
sahut orang tersebut. Like Wuwus. Bambu, film Gestapu sendiri dicekal
“Sutopo? Nuwun sewu, Pak, saya Itulah sekelumit kenangan saya dengan dan tidak boleh tayang di bioskop
baru dengar nama itu,” kata saya. almarhum Eko Partitur yang wafat pada karena terlalu membela Soeharto
“Ngapunten... bisa bapak sebutkan 6 April 2020, 22.29 WIB lalu. Begitu dan mendiskreditkan Soekarno yang
lageanipun - ciri-cirinya?” saya melihat foto Eko yang sedang dianggap dekat dengan
“Sutopo itu lagean-nya ke mana-mana memainkan biola disertai senyumnya tokoh-tokoh PKI
selalu bawa fiul - biola.” yang khas, membuat saya menitikkan air dan kebijakan
“Yang bapak maksud: Eko?” mata. Selamat jalan menuju keabadian politik PKI.
“Nggih nggih’.. Iya ya Eko. Leres,” sahabatku Eko Partitur. @ Toto Prawoto Ipoel yang lahir
kata bapak tersebut yang, sebelum pada 13 Maret
pergi meninggalkan warung “Yune”, 1986 adalah
bapak tsb mengaku sebagai pemain
musik keroncong dan sering diajak oleh
Poeljangga aktor yang
ayahanda Eko Sutopo. Barulah saya tahu Pemeran DN Aidit memiliki
watak
kalau Eko nama lengkapnya adalah Eko

P
Sutopo. OELJANGGA pemeran DN Aidit
Lalu, dari mana nama “Partitur” dalam Film Gestapu (2015) wafat
disematkan di belakang nama Eko pada Selasa, 7 April 2020, 02.10
Sutopo yang di kemudian terkenal WIB. Saeful Huda yang biasa dipanggil
dengan panggilan akrab Eko Partitur? Ipoel ini wafat akibat sakit bronkritis
Ternyata nama “Partitur” yang atau sesak pernapasan, di Brebes,
disematkan di belakang nama Eko yang Jawa Tengah. Kabar duka ini datang
pertama kali menyebutkannya adalah dari Tengku Rina, aktris pemain teater
sahabat saya Adrianus Sudarmadji yang opera dan film layar lebar. Rina adalah

54 | Semesta Seni 01/ MEI/ 2020


berkebangsaan Indonesia yang kuat. musik, baik sebagai produser, arranger,

KOMPAS/Hasanuddin Assegaf
Ia mengawali kariernya sejak 2004 di komposer, maupun programer musik
panggung teater. Puluhan naskah dan dengan memainkan keyboard digital.
karakter sudah dilakoninya.
Pria yang lahir di Tanjungpinang,
Pada 2015 ia mulai terjun ke perfilman Kepulauan Riau, 29 November 1966;
nasional lewat film Gestapu. Pria bujang ini bermusik sejak kecil. Saat di SMA
yang juga guru agama di salah satu Negeri 6 Jakarta pun ia sudah fokus di
SMA Jakarta ini sebagai aktor andalan minggu lebih. “Beliau menderita parkison dunia musik, khususnya bermain kibor di
Erwin Kallo Film. Pun membintangi dan komplikasi. Tetapi sejak dirawat tidak grup Couple, Hand’s Rockin, dan Second
beberapa judul film di Soraya Intercine boleh dijenguk,” jelasnya. Smile. Dengan penampilannya yang
Film Dunia teater dan perfilman. modis ala punk rock seperti David Bowie
Indonesia telah kehilangan satu lagi Arief Budiman adalah salah satu pendiri dan Rod Stewart.
peseni berbakat. Semoga kepergiannya Majalah Horison--majalah khusus yang
dapat meninggalkan pengetahuan dan membahas tentang seni sastra di Karya musiknya telah terekam bersamaan
pengalaman agar para aktor-aktris muda Indonesia--pada Juli 1966 di Jakarta, dengan lagu-lagu pada album banyak
terpacu lebih maju lagi. bersama Mochtar Lubis, PK Ojong, penyanyi terkenal, seperti Titi DJ, Ruth
Berbagai sumber Zaini, dan Taufiq Ismail; penggagas Sahanaya, Anggun C. Sasmi, KLA Project,
terbentuknya Akademi Jakarta; aktivis Padi, Ada Band, Gigi, Potret, Melly
era Orde Baru; pengajar di Universitas Goeslaw, Denada, Shelomita, Dewi
Sosiolog Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga. Sandra, Rotor, Stanley Sagala, Ahmad
Arief Budiman Kemudian, dia pindah ke Australia.
Setelah itu, Arief yang kelahiran Jakarta
Albar, Harry Moekti, Sophia Latjuba,
Nia Zulkarnaen, EdanE, Dewi Gita,
Mangkat 3 Januari 1939, kembali ke Salatiga Ipang, /rif, dan banyak penyanyi
bersama istrinya, Leila C Budiman. lainnya.

S osiolog Arief Budiman (Soe Hok Jien),


yang juga kakak kandung aktivis Soe
Hok Gie meninggal dunia pada Kamis, 23
Mereka tinggal di Jalan Kemiri Candi,
Sidorejo Salatiga.
Kompas.com
Di tengah kariernya yang
memuncak, musisi yang pernah
April 2020, 12.20 WIB. Arief meninggal menimba ilmu musik pada
dunia di Rumah Sakit Ken Saras,
Kabupaten Semarang. Sahabat Arief
Musisi Modis Berklee College of Music, Boston,
Massachusetts, Amerika Serikat
Budiman, Daniel Dhakidae mengatakan, Andy Ayunir pada 1989, ini dipanggil oleh Yang
kabar meninggalnya tersebut diketahui Mahakuasa pada Kamis, 23 April
dari jaringan pertemanan di Yogya.
Penjaga rumah Arief, Siti mengatakan,
Arief dirawat di RS Ken Saras satu
A dalah Yusri Ichwandi bin Ayunir (Andy
Ayunir) musisi dan pencipta lagu
Indonesia yang berkarier sebagai desainer
2020, 14.15 WIB, di RS Premiere,
Bintaro Jaya, Tangerang Selatan.
Ireng Halimun

Semesta Seni 01/ MEI/ 2020 | 55


HuMOR

Karya: Munadi--Pelukis dan pernah menjadi kartunis di Prioritas, Media Indonesia, dan Tempo.

Karya: Hendrikus David Arie--Pelukis dan kartunis di Suara Pembaruan.

56 | Semesta Seni 01/ MEI/ 2020


K R E AT I V I TA S
DI SAAT KRISIS

Media Digital Seni-Budaya

BACALAH ISI EDISI 02-MENDATANG

Semesta Seni 01/ MEI/ 2020 | 57


TUNJUKKAN POTENSI KARYA SENI DI EVENT

JADIKAN DIRIMU BERADA DI ANTARA MEREKA


YANG TELAH IKUT MEMERIAHKAN.
PERGELARAN YANG DIADAKAN 2 BULAN SEKALI

DAFTAR KE : 0811-1119-803

58 | Semesta Seni 01/ MEI/ 2020

Anda mungkin juga menyukai