Anda di halaman 1dari 15

Makalah Usaha Kecil Menengah

USAHA KECIL DAN MENENGAH


( UKM )

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan yang Maha Esa karena

berkat, rahmat dan karunianya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah

Usaha Kecil dan Menengah .

Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Widiyarsih yang telah memberikan

tugas ini sehingga kami dapat menambah pemahaman kami tentang Usaha

Kecil dan Menengah. Terima kasih pula kami ucapkan kepada teman-teman

yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini.

Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari

Ibu Widiyarsih. Banyak kendala yang kami alami dalam menyusun makalah ini.

Namun, itu semua tidak menyurutkan niat kami untuk menyelesaikan makalah

ini.

Kami telah berupaya menyempurnakan makalah ini, namun seperti kata

pepatah, “ Tak ada gading yang tak retak” maka kami sangat mengharapkan

kritik dan saran yang membangun dari Ibu Widiyarsih, teman-teman dan orang

lain yang sudi meluangkan waktunya untuk menyimak isi dari makalah ini.
Sekali lagi, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Kami sangat

berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.


BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

UKM (Usaha Kecil Menengah) memegang peranan yang sangat besar

dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif

lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan

ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan

besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini,UKM

telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan

Negara Indonesia.

UKM merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya

berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat beranggapan

bahwa UKM hanya menguntungka pihak-pihak tertentu saja.Padahal

sebenarnya UKM sangat berperan dalam mengurangi tingkat pengangguran

yang ada di Indonesia.UKM dapat menyerap banyak tenaga kerja Indonesia

yang masih mengganggur.Selain itu UKM telah berkontribusi besar pada

pendapatan daerah maupun pendapatan negara Indonesia.

UKM juga memanfatkan berbagai Sumber Daya Alam yang berpotensial di

suatu daerah yang belum diolah secara komersial.UKM dapat membantu

mengolah Sumber Daya Alam yang ada di setiap daerah.Hal ini berkontribusi

besar terhadap pendapatan daerah maupun pendapatan negara Indonesia.


agar kita dapat mengetahui berapa besar keuntungan yang diperoleh

apabila kita membuka sebuah usaha kecil dan menengah, dan kita dapat

mengetahui cara mengelola usaha kecil dan menengah dengan baik, sehingga

memperoleh laba yang cukup besar.untuk membangun sebuah usaha awal.

Tujuan

Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan

dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua. Juga Untuk dapat memacu dan

meningkatkan penghasilan maka diperlukan strategi UKM waralaba.

Metode Penulisan

Cara-cara yang digunakan pada penelitian ini adalah :

Studi Pustaka

Dalam metode ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan dengan

penulisan makalah ini.


BAB II
PEMBAHASAN

USAHA KECIL DAN MENENGAH

Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang

mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp

200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dan usaha

yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998

pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil

dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil

dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”

Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut:

1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta

Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha 2. Memiliki hasil

penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah) 3.

Milik Warga Negara Indonesia 4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak

perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau

berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau

Usaha Besar 5. Berbentuk usaha orang perseorangan , badan usaha yang tidak

berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Untuk dapat memacu dan meningkatkan penghasilan maka di perlukan

strategi ukm waralaba

Di Indonesia, jumlah UKM hingga 2005 mencapai 42,4 juta unit lebih.

Pemerintah Indonesia, membina UKM melalui Dinas Koperasi dan UKM,

dimasing-masing Propinsi atau Kabupaten/Kta yang dapat digunakan

meningkatkan strategi UKM

Ciri-ciri usaha kecil

 Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak

gampang berubah;

 Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-pindah;

 Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih

sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan

keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha;

 Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk

NPWP;

 Sumberdaya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam berwira

usaha;

 Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal;

 Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik

seperti business planning.


Contoh usaha kecil

 Usaha tani sebagai pemilik tanah perorangan yang memiliki tenaga

kerja;

 Pedagang dipasar grosir (agen) dan pedagang pengumpul lainnya;

 Pengrajin industri makanan dan minuman, industri meubelair, kayu dan

rotan, industri alat-alat rumah tangga, industri pakaian jadi dan industri

kerajinan tangan;

 Peternakan ayam, itik dan perikanan;

 Koperasi berskala kecil.

Ciri-ciri usaha menengah

 Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih

baik, lebih teratur bahkan lebih modern, dengan pembagian tugas yang

jelas antara lain, bagian keuangan, bagian pemasaran dan bagian

produksi;

 Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem

akuntansi dengan teratur, sehingga memudahkan untuk auditing dan

penilaian atau pemeriksaan termasuk oleh perbankan;

 Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan,

telah ada Jamsostek, pemeliharaan kesehatan dll;


 Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin tetangga, izin

usaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan dll;

 Sudah akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan;

 Pada umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan

terdidik.

Contoh usaha menengah

Jenis atau macam usaha menengah hampir menggarap komoditi dari hampir

seluruh sektor mungkin hampir secara merata, yaitu:

 Usaha pertanian, perternakan, perkebunan, kehutanan skala menengah;

 Usaha perdagangan (grosir) termasuk expor dan impor;

 Usaha jasa EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), garment dan jasa

transportasi taxi dan bus antar proponsi;

 Usaha industri makanan dan minuman, elektronik dan logam;

 Usaha pertambangan batu gunung untuk kontruksi dan marmer buatan.

Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut:

1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta

Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha

2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu

Milyar Rupiah)
3. Milik Warga Negara Indonesia

4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan

yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak

langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar

5. Berbentuk usaha orang perseorangan , badan usaha yang tidak berbadan

hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

Di Indonesia, jumlah UKM hingga 2005 mencapai 42,4 juta unit lebih.

Pemerintah Indonesia, membina UKM melalui Dinas Koperasi dan UKM,

dimasing-masing Propinsi atau Kabupaten/Kta.

Kriteria Jenis Usaha Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja

Kriteria jumlah karyawan berdasarkan jumlah tenaga kerja atau jumlah

karyawan merupakan suatu tolak ukur yang digunakan oleh Badan Pusat

Statistik (BPS) untuk menilai usaha kecil atau besar, sebagai berikut :

Usaha Mikro Usaha Kecil Usaha Menengah Usaha Besar


Jumlah Tenaga Kerja <> 5-19 orang 20-99 orang 100 orang
Contoh USAHA KECIL DAN MENENGAH seperti dibawah ini :

Margin Keuntungan Sablon Digital 100-900%

Untuk peluang usaha di bidang sablon digital atau usaha cetak-cetak produk

suvenir atau barang promosi ini, selain hanya butuh modal kecilmargin

keuntungannya sangat besar Usaha apapun, biasanya usaha yang hanya

menjual dalam satu kategori penjualan saja, misalnya hanya Jasa saja, atau
hanya Barang saja, harganya gampang di lacak mahal atau tidaknya. Misalnya

anda menjual dalam kategori Jasa saja contohnya jasa pengiriman barang, jasa

servis handphone, atau sampai jasa narik taksi, semuanya sudah ada

perbandingannya dan customer bisa cek2 kiri kanan untuk melabel jasa anda

kompetitif atau tidak.

Sedangkan untuk barang, wah lebih parah lagi.. Jualan di pusat

perbelanjaan apalagi. Misalnya jualan komputer di pusat perbelanjaan

komputer terbesar di Jakarta, di Mangga Dua misalnya : jualan komputer yang

harganya 5 jutaan untungnya hanya Rp 100.000-150.000, kadang2 kalau lagi

sepi Rp 50.000 aja di ambil untung cuma 1-3%..., habis... daripada daripada

ntar di ambil toko sebelah mendingan ambil aja lah daripada ga untung sama

sekali.. Padahal tuh jual komputer kan ada garansi... Apalagi jualan barang2

lain yang sudah lebih pasaran.. mana mungkin untung banyak2...

Nah Kalau mau jual sesuatu yang orang tidak bisa ukur nilai pastinya atau

agak susah dicek kiri kanan harganya adalah bisnis yang menggabungkan

Barang dan Jasa!. Misalnya anda menjual lukisan, anda kan menjual lukisan itu

(barang) tapi dengan keterampilan anda juga (jasa). Nah kalau anda pelukis

handal, harga lukisan anda pasti lebih tinggi daripada pelukis amatir bukan?

Nah kalau mau cari peluang usaha itu, harus yang menggabungkan Barang dan

Jasa supaya keuntungan bisa jauh lebih besar dan orang tidak bisa
membanding2kan dengan orang lain karena keahlian kita pasti berbeda

dengan orang lain.

Nah usaha di bidang Sablon Digital ini sama dengan kategori Barang dan

Jasa itu. Misalnya, kita menjual T-Shirt, tapi kan design kita dengan design

orang lain berbeda tergantung dari tingkat kreatifitas kita sendiri. Jadi nilainya

berbeda2. Anda lebih memilih mana? Beli T-Shirtdesign amatiran atau T-Shirt

dengan design unik dan kreatif? Pasti yang unik dan kreatif itu kan? Nah jadi

dalam usaha Sablon Digital ini selain produk2nya sendiri yang sudah unik,

kreatifitas anda juga menambah keunikannya lagi, jadi nilai jual akan sangat

tinggi. Maka tidak perlu kaget, modal cetak ID Cardmisalnya hanya 540 rupiah,

bisa dijual Rp 5.000-10.000 bahkan ada yang masih menjual ID Card di atas Rp

15.000! Untungnya minimal bisa lebih dari 900%!!! Mana ada bisnis dengan

keuntungan segitu dijaman krisis global sekarang ini?!?!

Apakah semua produk sablon digital ini bisa menguntungkan margin

sebesar 900%? Tentunya tidak semuanya. Tapi rata2 keuntungan yang paling

minimal adalah 100%! Jangankan 900%, untung 100% saja usaha apapun

sekarang sudah susah!

Coba anda perhatikan Tabel dibawah ini :


Mungkin anda akan bilang wah itukan belum perhitungan investasi mesin,

belum termasuk ongkos kerja. Coba anda tambahkan 10-20% dari total biaya,

total keuntungan tetap berkali2 lipat.Untuk bahan2 baku lainnya untung juga

hampir sama besarnya, paling minimal 100% seperti misalnya cetak2 T-Shirt

karena pasar T-Shirt sudah sangat besar. Tapi kalau anda dapat pesanan T-

Shirt, biasanya sangat besar kuantitasnya juga bukan? Jadi sama saja,untung

lebih kecil, tapi orderan lebih banyak, totalnya juga besar.Dengan margin

keuntungan sebesar itu, ditambah dengan modal yang sangat kecil (mulai dari

Rp 2-5 jutaan) apa ada banyak peluang usaha yang lebih menguntungkan dari

usaha Sablon Digital? Tunggu apalagi? Mumpung usaha sablon digital ini

dihitung masih termasuk baru, nah kalau sudah terlalu lama… yah seperti

pepatah, ada gula ada semut, takutnya sumber gulanya sudah habis di

kerubutin semut2 semua.

Apa kelebihan & kelemahan bisnis sablon digitalKelebihan sablon digital dan

cutting stickeradalah sebagai berikut :

1. Proses pengerjaan bisnis cutting sticker mudah dan cepat.2. Mampu

menyablon sticker satuan dan dengan warna yang sulit seperti photo.

3. Lebih simple dibandingkan sablon manual

Kelemahan sablon digital adalah sebagai berikut :1. Harga produksi cenderung

flat sehingga tidak bisa memproduksi dalam jumlah banyak kecuali untuk
proses sublimasi.

2. Tidak cocok untuk design huruf atau model bercak-bercak yang terlalu kecil

karena akan menyulitkan ketika proses cutting konturnya


KATA PENUTUP

Demikianlah hasil dari makalah yang telah kami buat selama kurang lebih

dua minggu dalam rangka memperdalam wawasan kami tentang Usaha Kecil

dan Menengah. Semoga dengan terbentuknya makalah ini, kami dapat

memberikan pengetahuan yang luas kepada semua orang yang membacanya

terutama bagi Mahasiswa-Mahasiswi Gunadarma. Kami juga berharap bahwa

dengan terbentuknya makalah ini, semua orang yang membutuhkan bahan-

bahan yang terkait dengan Usaha Kecil dan Menengah menjadi tertolong dan

tidak kesulitan dalam mencari bahan-bahan yang dibutuhkan.

Makalah ini kami persembahkan bagi berkembangnya struktur

pendidikan. Semoga apa yang tertulis di dalam makalah ini selalu abadi dan

memberikan berkah yang tiada hentinya dalam kehidupan kita bersama

Terima kasih atas segala pihak yang telah membantu terbentuknya

makalah ini. Semoga bantuan anda sekalian tidak sia-sia.


DAFTAR PUSTAKA

http://www.bluerayshop.co.id/detail.php?id=29

http://chichimoed.blogspot.com/2009/03/pengertian-dan-kriteria-ukm.html

http://gulungkabel.blogspot.com/2009/07/kekurangan-usaha-sablon.html

Anda mungkin juga menyukai