PASAL DI PERS

Model G
JSAMS-1757; Jumlah Halaman6

Jurnal Sains dan Kedokteran dalam Olahraga xxx (2017) xxx – xxx

Daftar isi tersedia di ScienceDirect

Jurnal Sains dan Kedokteran dalam Olahraga

beranda jurnal: www.el sevier. com / cari / j sams

Penelitian asli

Pengaruh intervensi aktivitas fisik pada keterampilan motorik

dasar anak-anak prasekolah - RCT cluster
Niko S. Wasenius Sebuah , b , Kimberly P. Grattan Sebuah , Alysha LJ Harvey Sebuah , Patti-Jean Naylor c ,
Gary S. Gold field Sebuah , d , Kristi B. Adamo Sebuah , d , ∗
Sebuah Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ottawa, 200 Lees Ave., Ottawa, ON K1N 6N5, Kanada
b Pusat Penelitian Folkhälsan, Biomedicum Helsinki, Haartmaninkatu 8, PO Box 63, 00014, Helsinki, Finlandia
c Universitas Victoria, Sekolah Ilmu Latihan, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, PO Box 1700 STN CSC, Victoria, BC V8W 2Y2, Kanada
d Kelompok Penelitian Hidup Aktif dan Obesitas (HALO) yang Sehat, Rumah Sakit Anak Institut Penelitian Ontario Timur, 401 Smyth Rd., Ottawa, ON K1H 5B2, Kanada

articleinfo abstrak

Sejarah artikel: Tujuan: Untuk menilai efek dari intervensi aktivitas fisik yang disampaikan di pusat pengasuhan anak (CC), dengan
Diterima 13 Maret 2017 atau tanpa komponen aktivitas fisik rumah yang digerakkan oleh orang tua, pada keterampilan motorik dasar anak
Diterima dalam bentuk revisi 31 Oktober 2017
(FMS).
Diterima 5 November 2017
Rancangan: Uji coba terkontrol acak kelompok 3 lengan selama enam bulan.
Tersedia xxx online
Metode: Anak-anak prasekolah direkrut dari 18 CC berlisensi. CC secara acak ditugaskan ke kelompok perbandingan
kurikulum khas (COM), intervensi pengasuhan anak saja (CC), atau intervensi pengasuhan anak dengan komponen
Kata kunci:
orang tua (CC + HOME). FMS diukur dengan Test of Gross Motor Development-2. Model campuran linier dilakukan
Keterampilan motorik

Performa psikomotor
pada tingkat individu sambil memperhitungkan pengelompokan.
Aktivitas lokomotor Hasil: Skor keterampilan lokomotor mentah meningkat secara signifikan pada kelompok CC (perbedaan rata-rata = 2,5 unit,
Gerakan Interval Keyakinan 95%, CI, 1,0–4,1, p <0,001) dan kelompok CC + HOME (perbedaan rata-rata = 2,4 unit, 95% CI, 0,8 –4,0, p
Keterampilan kontrol objek <0,001) dibandingkan dengan grup KOM. Tidak ada yang signifikan (p> 0,05) antara perbedaan kelompok yang diamati dalam
Penitipan Anak keterampilan kontrol objek mentah, jumlah skor mentah, atau kecerdasan motorik kasar. Tidak ada perbedaan jenis kelamin
yang signifikan yang ditemukan di salah satu hasil yang diukur.
Kesimpulan: Intervensi aktivitas fisik yang dilakukan dalam penitipan anak dengan atau tanpa keterlibatan orang tua efektif dalam
meningkatkan keterampilan lokomotor pada anak-anak prasekolah.
© 2017 Sports Medicine Australia. Diterbitkan oleh Elsevier Ltd. Semua hak dilindungi undang-undang.

1. Perkenalan gerakan seperti berjalan, berlari, melompat, melompat, dan melompat-lompat,

sedangkan keterampilan mengontrol objek meliputi aktivitas seperti melempar,
Keterampilan motorik fundamental (FMS) adalah unsur kunci dari aktivitas fisik menangkap, menendang, memukul, dan menggelindingkan bola. 9

(PA). FMS telah dikaitkan dengan tingkat PA total yang lebih besar, PA ringan, PA
sedang hingga kuat, 1 dan partisipasi dalam PA terorganisir antara anak-anak dan
remaja. 2 Dalam studi prospektif, FMS juga telah terbukti melindungi anak-anak
dari penambahan berat badan 3
dan memprediksi penyesuaian sosio-emosional yang lebih baik dari prasekolah ke
sekolah formal. 4 Dengan demikian, kompetensi keterampilan motorik dini
dianggap instrumental untuk meningkatkan kemungkinan gaya hidup
aphysicallyactive di kemudian hari. 5 Intervensi aktivitas fisik yang disediakan di
pusat anak kecil telah efektif dalam meningkatkan FMS, atau salah satu dari dua
subkategori utamanya - keterampilan lokomotor atau keterampilan pengendalian
objek pada anak usia prasekolah. 6–8 Kegiatan lokomotor meliputi
∗ Penulis yang sesuai.
Alamat email: kadamo@uottawa.ca (KB Adamo).
Sebuah review oleh Reithmuller et al. 6 menekankan peran penting orang tua
dalam pengembangan keterampilan motorik anak-anak prasekolah. Dalam studi
sebelumnya, intervensi telah disampaikan dalam pengaturan prasekolah atau
penitipan anak namun sebagian besar mengabaikan komponen rumah atau orang
tua. 6 Beberapa penelitian telah memasukkan komponen pengasuhan anak dan
orang tua, dan mereka terbukti efektif dalam meningkatkan FMS. 10,11 Dampak
memasukkan komponen orang tua atau rumah dalam intervensi PA berbasis
pusat pengasuhan anak dibandingkan dengan intervensi hanya pusat pengasuhan
anak masih belum diperiksa.
Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efek
potensial dari Activity Begins in Childhood (ABC) -intervention pada FMS pada
anak-anak prasekolah yang menghadiri pusat pengasuhan anak, dengan dan
tanpa penambahan aktivitas fisik rumah yang digerakkan oleh orang tua. Kami
berhipotesis bahwa peningkatan FMS akan lebih besar pada anak-anak.

https://doi.org/10.1016/j.jsams.2017.11.004
1440-2440 / © 2017 Sports Medicine Australia. Diterbitkan oleh Elsevier Ltd. Semua hak dilindungi undang-undang.

Silakan mengutip artikel ini di media sebagai: Wasenius NS, dkk. Pengaruh intervensi aktivitas fisik pada keterampilan motorik dasar anak-anak prasekolah - RCT
 PASAL DI PERS
Model G
JSAMS-1757; Jumlah Halaman6
2 NS Wasenius dkk. / Jurnal Sains dan Kedokteran dalam Olahraga xxx (2017) xxx – xxx
lebih terpapar baik intervensi dibandingkan dengan mereka yang terpapar
kurikulum pengasuhan anak standar.
2. Metode
Untuk uji coba terkontrol acak cluster kelompok paralel tiga lengan ini, 12 215
anak usia prasekolah direkrut dari 18 pusat penitipan anak di sekitar Wilayah Ibu
Kota Nasional (Ottawa, Kanada). Perekrutan berlangsung antara musim semi 2013
dan musim gugur
2014. Pusat pengasuhan anak yang memenuhi syarat adalah mereka yang memiliki> 20
anak berusia antara 3 dan 5 tahun yang memberikan layanan dalam bahasa Inggris atau
Prancis. Sebuah surat undangan dikirimkan ke semua direktur pusat pengasuhan anak,
diikuti dengan panggilan telepon, dan 18 pusat pertama yang menyatakan minat dan
memenuhi syarat disertakan. Anak-anak yang berbicara bahasa Inggris atau Prancis
antara usia 3 dan 5 tahun yang terdaftar di pusat pengasuhan anak yang berpartisipasi
dengan orang tua yang berencana untuk menjaga anak-anak mereka di pusat tersebut
setidaknya selama enam bulan memenuhi syarat untuk perekrutan.
Pusat pengasuhan anak (cluster) yang disetujui secara acak ditugaskan ke (i)
program ABC yang disampaikan hanya di pusat pengasuhan anak (CC; n = 6), (ii)
Program ABC disampaikan di pengasuhan anak ditambah komponen rumah (CC +
HOME; n = 6) atau , (iii) kelompok pembanding latihan biasa (COM; n = 6) (lihat Gambar dihitung sebagai berat dalam kilogram dibagi dengan tinggi badan dalam meter
1 CONSORT flow diagram). Seorang manajer data yang bukan anggota aktif dari
tim uji coba menyimpan urutan pengacakan yang dibuat komputer untuk
memastikan penyembunyian alokasi yang memadai. Karena sifat penelitiannya,
peneliti dan analis tidak mengetahui apa-apa, tetapi bukan staf pusat pengasuhan
anak, atau koordinator penelitian ABC. Studi ini telah dilakukan sesuai dengan The
Code of Ethics of the World Medical Association (Deklarasi Helsinki). Penelitian ini
disetujui oleh Badan Etika Penelitian di Rumah Sakit Anak Institut Penelitian
EasternOntario (CHEO) dan terdaftar secara prospektif (ISRCTN94022291).
Organisasi pendanaan tidak memiliki peran dalam perencanaan studi,
pengumpulan atau analisis data, interpretasi atau pelaporan hasil, atau tidak
memiliki hak untuk menyetujui atau menolak publikasi naskah yang telah selesai.
Protokolnya telah dijelaskan sebelumnya dan diringkas secara singkat di sini. 12
Intervensi pusat pengasuhan anak adalah sama untuk kelompok CC dan CC +
HOME dan termasuk: (i) dua lokakarya tiga jam untuk penyedia pengasuhan anak
tentang cara memotivasi dan meningkatkan PA, dan peluang PA untuk anak-anak,
(ii) garis besar program kegiatan yang direkomendasikan terstruktur selama 60
menit per hari termasuk pelatihan FMS dan MusiGo ( http://themusigokids.com/ )
Pemrograman aktivitas prasekolah (17% dari permainan kreatif, 33% dari
pelatihan keterampilan kontrol objek waktu, dan 50% dari pelatihan keterampilan
lokomotor waktu), (iii) dukungan dua bulanan atau sesi 'penguat', yang mencakup
sesi pelatihan terstruktur, penetapan tujuan dan perencanaan tindakan berulang,
dan umpan balik kepada penyedia, di dalam pusat selama jam reguler. Sementara
penekanan ditempatkan pada pelatihan keterampilan lokomotor seluruh tubuh,
karena keterampilan tersebut lebih mungkin untuk meningkatkan PA sedang
hingga kuat, program yang direkomendasikan juga mencakup aktivitas yang
menargetkan keterampilan lokomotor dan kontrol objek.
Sedangkan untuk CC + HOME, selain intervensi pengasuhan anak, kelompok
ini juga mendapat intervensi rumah yang ditargetkan. Kami meminta orang tua
dari anak-anak yang dialokasikan dalam grup CC + HOME untuk menonton dua
webinar online. Webinar ini memiliki konten yang serupa dengan yang diberikan
kepada penyedia pengasuhan anak. Orang tua / wali juga diberi manual pelatihan
program ABC dan kartu pos dua mingguan yang menguraikan kegiatan fisik /
sumber daya komunitas yang menyenangkan dan sederhana untuk anak
prasekolah.
Pusat pengasuhan anak yang dialokasikan ke grup COM diminta untuk
melanjutkan kurikulum reguler mereka selama masa studi. Setelah menyelesaikan
pengumpulan data terakhir, para COMcentre ditawari pelatihan dan sumber daya
yang sama dengan yang telah diberikan kepada kelompok intervensi (yaitu kontrol
daftar tunggu).
Silakan mengutip artikel ini di media sebagai: Wasenius NS, dkk. Pengaruh intervensi aktivitas fisik pada keterampilan motorik dasar anak-anak prasekolah - RCT
FMS anak dievaluasi menggunakan Test of Gross Motor Development-2
(TGMD-2), yang telah divalidasi dan distandarisasi sebagai ukuran FMS untuk
anak-anak antara usia 3 dan 11 tahun. 13 TGMD-2 mengevaluasi 12 keterampilan (6
keterampilan lokomotor dan 6 keterampilan kontrol objek). Keterampilan
lokomotor meliputi lari, melompat (berkaki satu), berpacu, melompat, melompat
horizontal, dan meluncur. Keterampilan mengontrol objek termasuk
memanipulasi bola: seperti memukul bola diam (dari tee), menggiring bola diam,
menangkap, menendang, melempar overhand, dan melempar bawah tangan.
Setiap keterampilan dipecah menjadi 3–5 komponen dan setiap komponen diberi
skor sebagai 1 atau 0. Kami menghitung empat skor berdasarkan skor tes
individu; (1) menjumlahkan skor mentah untuk enam keterampilan lokomotor, (2)
jumlah skor mentah untuk enam keterampilan kontrol objek, (3) jumlah skor
mentah untuk semua 12 keterampilan, dan (4) kecerdasan motorik kasar (GMQ).
GMQ merepresentasikan jumlah skor subtes penggerak dan kontrol objek. Dua
pemeriksa TGMD-2 yang berpengalaman mengevaluasi tes ini secara independen.
Setiap penguji secara individual menilai kinerja anak dan konsensus dicapai
berdasarkan diskusi dan skor yang disepakati dicatat. Semua pengujian TGMD2
dilakukan di dalam fasilitas penitipan anak kira-kira pada waktu yang sama dalam
sehari.
Tinggi diukur dengan stadiometer portabel (Seca GmBH & Co Kg, Hamburg;
Jerman) dan berat dengan timbangan digital portabel (Skala Kesehatan Pribadi
Presisi ProFit, UC-321, A & DMedical, San Jose; CA). Indeks massa tubuh (BMI)
persegi. Komposisi tubuh diukur menggunakan penganalisis impedansi bioelektrik
yang divalidasi untuk anak-anak (RJL Quantum IV, RJL Systems, Clinton Twp; MI).
Total PA (TPA) diukur secara obyektif dengan Omni-directional Actical ® akselerometer
(mini Mitter Co., Inc., Bend, OR) selama 7 hari menggunakan jangka waktu 15
detik. Waktu TPA diturunkan menggunakan titik potong yang direkomendasikan
Adolph dkk. 14,15 Anak-anak dengan setidaknya tiga hari yang valid dimasukkan.
Hari kerja yang valid didefinisikan sebagai setidaknya 4 jam dari waktu pakai
akselerometer selama jam pusat pengasuhan anak (dari
8.30 pagi sampai 4.30 sore) 16 dan setidaknya 1 jam waktu kerja di luar jam
penitipan anak. Hari-hari akhir pekan yang valid didefinisikan sebagai setidaknya 5
jam waktu pemakaian. Jadi, setidaknya 5 jam waktu keausan akselerometer per
hari yang valid dimasukkan sebagai direkomendasikan sebagai standar yang
dapat diterima dalam populasi ini. 17,18 PA dinyatakan per jam waktu pakai dan data
dilaporkan sebagai rata-rata hari yang valid.
Perbedaan yang signifikan antara data kategori diuji dengan uji chi square.
Perbandingan antara kelompok karakteristik dasar berkelanjutan dilakukan
dengan regresi linier berkerumun dengan analisis kontras gaya varian, yang
memperhitungkan korelasi intragroup antara anak-anak dari pusat pengasuhan
anak yang sama. Model campuran linier diterapkan untuk membandingkan
perubahan antara kelompok dalam skor GMQ dari awal hingga 6 bulan dan
kesalahan standar yang kuat dilaporkan. Analisis didasarkan pada prinsip niat
untuk mengobati. Anak laki-laki dan perempuan dianalisis bersama karena tidak
ada waktu yang signifikan × seks atau waktu × kelompok × efek interaksi seks (data
tidak ditampilkan, p> 0,05). Pusat pengasuhan anak ditetapkan sebagai efek
randome untuk memperhitungkan desain berkerumun. Bonferroni mengoreksi
nilai-p (3 × p-value) dan interval kepercayaan yang sesuai dilaporkan. Nilai p yang
dikoreksi 0,05 digunakan sebagai batas signifikansi statistik. Kami juga
menghitung ukuran efek untuk perbedaan antara kelompok untuk perubahan dari
waktu ke waktu dengan menggunakan eta kuadrat ( 2, 0,01 = kecil,
0,06 = sedang, 0,14 = besar). Analisis statistik dilakukan dengan Stata / SE 13.1
(StataCorp 4905 Lakeway Dr, College Station, TX 77845).
3. Hasil
Pada awalnya, 215 anak prasekolah direkrut dari 18 pusat pengasuhan anak.
Keterampilan lokomotor dasar, keterampilan kontrol objek, jumlah skor mentah,
dan GMQ diukur dari 202, 200, 199, dan 199.
 PASAL DI PERS
Model G
JSAMS-1757; Jumlah Halaman6

NS Wasenius dkk. / Jurnal Sains dan Kedokteran dalam Olahraga xxx (2017) xxx – xxx 3

Gambar 1. Diagram aliran CONSORT.

Tabel 1
Karakteristik subjek.

Karakteristik COM CC CC + HOME p

n Rata-rata (SD) n Rata-rata (SD) n Rata-rata (SD)

Laki-laki, n (%) 62 26 (42) 59 23 (39) 94 68 (72) <0,001

Umur (tahun) 62 3,5 (0,5) 58 3,5 (0,4) 92 3.8 (0.6) 0,043
tinggi (cm) 62 99.1 (5.3) 56 98.0 (5.3) 93 101.6 (6.5) 0,078
Berat (kg) 62 15.9 (1.9) 56 15.5 (2.1) 93 16,8 (2,9) 0.102
BMI (kg / m 2) 62 16.2 (1.3) 56 16.1 (1.4) 93 16.2 (1.4) 0.883
Weartime (mnt / hari) 56 706,5 (110,1) 49 684.7 (87.6) 71 724.8 (121.1) 0.431
Total PA (min / jam) 56 24.9 (3.0) 49 25.3 (3.4) 71 24.9 (3.3) 0.873
Pendapatan rumah tangga, n (%) 0,003
> $ 100.000 51 44 (86) 40 25 (63) 70 37 (53)
$ 30.000–999.999 51 4 (8) 40 9 (23) 70 17 (24)
<$ 30.000 51 3 (6) 40 6 (15) 70 16 (23)

COM, perbandingan; CC, intervensi khusus pengasuhan anak; CC + HOME, intervensi pengasuhan anak dengan komponen rumah; SD, deviasi standar; BMI, indeks massa tubuh, PA, aktivitas fisik; MVPA,
aktivitas fisik sedang hingga kuat.

anak prasekolah, masing-masing. Enam puluh empat persen dari peserta dengan
data awal FMS juga diukur setelah intervensi pada 6 bulan. Grup CC + HOME
rata-rata lebih tua dari dua grup lainnya dan termasuk Tabel 1 ). Pendapatan rumah
tangga, yang hanya tersedia dari sub-sampel peserta, lebih tinggi pada kelompok
COM dibandingkan dengan kelompok CC + HOME. Tidak ada perbedaan yang
signifikan antara kelompok yang ditemukan dalam keterampilan lokomotor dasar
(p = 0,07), keterampilan kontrol objek (p = 0,94), jumlah skor mentah (p = 0,06),
atau GMQ (p = 0,07) ( Meja 2 ).
Peningkatan yang signifikan dalam kelompok dalam keterampilan lokomotor,
keterampilan kontrol objek, jumlah skor mentah dan GMQ ditemukan di setiap
kelompok ( Meja 2 ). Waktu yang signifikan × efek interaksi kelompok ditemukan di
keterampilan lokomotor (p <0,0001 tidak disesuaikan). Kedua kelompok intervensi
meningkatkan keterampilan lokomotor secara signifikan lebih dari kelompok COM
( Meja 2 ). Ukuran efek dalam grup CC ( 2 = 0,06) sedang dan di grup CC + HOME itu
adalah bataslinemoderate ( 2 = 0,05). Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam
perubahan keterampilan lokomotor yang ditemukan antara kelompok CC dan
kelompok CC + HOME. Tidak ada waktu yang signifikan × Efek interaksi kelompok
ditemukan dalam keterampilan kontrol objek (p = 0,89), jumlah skor mentah (p =
0,25), atau GMQ (p = 0,15) ( Meja 2 ). Temuan ini tetap tidak berubah ketika model
selanjutnya disesuaikan untuk nilai dasar, usia, dan jenis kelamin, (n = 113–115)
(data tidak ditampilkan). Penyesuaian lebih lanjut untuk pendapatan rumah
tangga menghasilkan tambahan 20% penurunan (n = 92–93) dalam ukuran
sampel karena hilang

Silakan mengutip artikel ini di media sebagai: Wasenius NS, dkk. Pengaruh intervensi aktivitas fisik pada keterampilan motorik dasar anak-anak prasekolah - RCT
 PASAL DI PERS
Model G
JSAMS-1757; Jumlah Halaman6

4 NS Wasenius dkk. / Jurnal Sains dan Kedokteran dalam Olahraga xxx (2017) xxx – xxx

Meja 2
Pengaruh intervensi PA pusat pengasuhan anak 6 bulan dengan atau tanpa komponen rumah pada keterampilan motorik dasar anak-anak prasekolah.

Variabel Rata-rata (SE) Perubahan dalam grup Perbedaan antarkelompok

Dasar 6 bulan Rata-rata (95% CI) p Rata-rata (95% CI) p

Keterampilan lokomotor

COM 25.1 (1.3) 31.9 (1.1) 6.7 (5.7–7.8) <0,001

CC 18.6 (1.8) 27.8 (2.1) 9.3 (8.2–10.3) <0,001
CC + HOME 20.6 (2.1) 29,7 (1.9) 9.1 (8.1–10.1) <0,001
CC vs. COM 2.5 (1.0–4.1) <0,001
CC + HOME vs. COM 2.4 (0.8–4.0) <0,001
CC vs. CC + BERANDA 0,1 ( - 1.3–1.6) 1.000

Keterampilan kontrol objek

COM 16.8 (1.3) 20,3 (0,9) 3,5 (0,4–6,5) 0,019
CC 15,5 (0,7) 18.9 (1.3) 3,5 (1,5–5,5) <0,001
CC + HOME 15,7 (0,6) 19,7 (0,7) 4.0 (2.2–5.8) <0,001
CC vs. COM 0,0 ( - 3.6–3.7) 1.000
CC + HOME vs. COM 0,5 ( - 3.0–4.0) 1.000
CC vs. CC + BERANDA - 0,5 ( - 3.2–2.2) 1.000

Jumlah skor mentah

COM 99,4 (2.0) 104.2 (1.5) 10.2 (6.7–13.7) <0,001
CC 94,4 (1,8) 103.1 (2.1) 12.7 (10.4–15.1) <0,001
CC + HOME 94,5 (1.9) 102.5 (1.3) 13.1 (10.6–15.5) <0,001
CC vs. COM 2.5 ( - 1.7–6.7) 0.462
CC + HOME vs. COM 2.8 ( - 1.4–7.1) 0.333
CC vs. CC + BERANDA - 0,3 ( - 3.7–3.0) 1.000

GMQ
COM 41.8 (2.4) 52.1 (1.7) 4.8 (0,5–9,1) 0,023
CC 34.2 (2.3) 47.0 (3.0) 8.7 (6.7–10.6) <0,001
CC + HOME 36.2 (2.5) 49.3 (2.4) 8.0 (4.6–11.3) <0,001
CC vs. COM 3.8 ( - 0,9–8,6) 0.156
CC + HOME vs. COM 3.2 ( - 2.3–6) 0.498
CC vs. CC + BERANDA 0,7 ( - 3.2–4.6) 1.000

COM = kelompok pembanding; CC = intervensi khusus pusat pengasuhan anak; CC + HOME = pusat penitipan anak + intervensi rumah; GMQ = hasil bagi motorik kasar.

data. Terlepas dari ukuran sampel yang terbatas, waktu x interaksi kelompok
untuk keterampilan lokomotor tetap signifikan (p = 0,0776). Penyesuaian
tambahan untuk pendapatan rumah tangga tidak mempengaruhi hasil lain (p
untuk waktu dan interaksi kelompok ≥ 0,20).
Namun tidak terduga karena program kegiatan yang disarankan untuk pusat
pengasuhan anak menekankan lokomotor atas keterampilan pengendalian objek
(50% vs 33% dari waktu, masing-masing). Lebih lanjut, dapat dikatakan bahwa
permainan kreatif, 17% dari fokus yang direkomendasikan untuk program
kegiatan, lebih mungkin untuk lebih memfasilitasi lokomotor daripada

4. Diskusi pengembangan keterampilan pengendalian objek. Kurangnya perubahan dalam

keterampilan pengendalian objek juga menjelaskan, sebagian, mengapa antara

Dalam studi ini kami telah menunjukkan bahwa intervensi PA, dengan fokus perbedaan kelompok dalam jumlah skor mentah dan GMQ tidak signifikan.

pada pengembangan keterampilan lokomotor, yang dilakukan oleh penyedia Meskipun, keterampilan lokomotor adalah aktivitas yang biasanya melibatkan

penitipan anak dengan atau tanpa keterlibatan orang tua sama efektifnya dalam gerakan gabungan yang membutuhkan lebih banyak energi, dan karena itu lebih

meningkatkan keterampilan lokomotor di antara anak-anak prasekolah. Namun, mungkin menghasilkan peningkatan langsung yang lebih besar pada PA,

tidak ada intervensi penelitian kami yang meningkatkan keterampilan kontrol keterampilan kontrol objek telah terbukti meningkatkan partisipasi pada PA yang

objek, jumlah skor mentah, atau GMQ. Tidak seperti beberapa penelitian kuat atau terstruktur dari waktu ke waktu. 5 Sebelumnya, penelitian juga

sebelumnya, 10,11 kami tidak menemukan perbedaan jenis kelamin yang signifikan menunjukkan bahwa keterampilan pengendalian objek ditingkatkan dengan dosis

dalam hasil yang diukur. latihan mingguan yang lebih besar. 11,20 Intervensi PA dalam studi tersebut secara

Temuan kami konsisten dengan penelitian sebelumnya yang telah melaporkan
bahwa aktivitas fisik atau intervensi gerakan kreatif efektif dalam meningkatkan
keterampilan lokomotor, tetapi tidak dengan keterampilan pengendalian objek di
antara anak-anak prasekolah. 8,19 Berbeda dengan temuan kami saat ini, penelitian
sebelumnya ini, 8,19 salah satunya adalah pilot kami, 8
khusus direncanakan untuk meningkatkan keterampilan lokomotor dan / atau
kontrol objek dengan sesi pelatihan dua mingguan yang lebih terstruktur dan
spesifik. Intervensi kami lebih luas, kurang terstruktur, dan dimaksudkan untuk
meningkatkan MVPA dan pengembangan FMS selanjutnya dengan mendorong
keterlibatan dalam berbagai aktivitas, permainan, dan permainan kreatif. Mungkin

juga melaporkan peningkatan skor keterampilan motorik total. Saat aktivitas terstruktur tertentu mungkin diperlukan untuk mengubah keterampilan

membandingkan hasil saat ini dengan penelitian kami sebelumnya, 8 efek pengendalian objek dan akibatnya jumlah skor mentah atau GMQ.

intervensi pada GMQ hanya sedikit kurang (5,7 dalam penelitian sebelumnya vs Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa intervensi dengan atau tanpa

3,8 di CC dan 3,3 di CC + HOME). Perbedaan kecil ini mungkin disebabkan oleh komponen orang tua sama efektifnya dalam meningkatkan FMS. Penemuan ini
agak tidak terduga, karena diketahui bahwa anak-anak prasekolah paling tidak
perbedaan dalam cara intervensi dilakukan oleh penyedia di dua uji coba.
aktif setelah sekolah dan selama akhir pekan. 21 Secara eksperimental, juga telah
Penyedia penitipan anak dalam studi percontohan kami (Adamo et al. 8 ) mungkin
ditunjukkan bahwa anak-anak lebih aktif secara fisik, tidak banyak duduk, dan
lebih terlibat dengan intervensi karena penyedia secara aktif menyatakan
lebih menikmati ketika orang tua terlibat aktif dengan aktivitas tersebut. 22
kesediaan mereka untuk berpartisipasi daripada didekati secara membabi buta.
Keterlibatan yang lebih besar untuk intervensi percontohan, 8 mungkin telah
menghasilkan penyampaian intervensi yang lebih komprehensif dan terperinci Dengan demikian, orang tua memiliki potensi yang belum dimanfaatkan untuk

dan pada akhirnya peningkatan keterampilan motorik anak-anak yang lebih memengaruhi perkembangan PA dan FMS anak-anak di rumah. Fakta bahwa kami

mengesankan. tidak mengamati manfaat tambahan dari komponen orang tua dapat

Sementara beberapa penelitian telah melaporkan peningkatan keterampilan menunjukkan keterlibatan orang tua yang tidak mencukupi dalam intervensi.

pengendalian objek dengan intervensi aktivitas fisik, penelitian kami tidak. Ini Misalnya, semua orang tua diberikan 'pelatihan' melalui webinar

Silakan mengutip artikel ini di media sebagai: Wasenius NS, dkk. Pengaruh intervensi aktivitas fisik pada keterampilan motorik dasar anak-anak prasekolah - RCT
 PASAL DI PERS
Model G
JSAMS-1757; Jumlah Halaman6
NS Wasenius dkk. / Jurnal Sains dan Kedokteran dalam Olahraga xxx (2017) xxx – xxx
seri, serupa dengan yang ditawarkan kepada penyedia pengasuhan anak, namun
metrik kami menunjukkan bahwa hanya 50% orang tua yang menyelesaikan
webinar online. Ada kemungkinan bahwa beberapa orang tua mengandalkan versi
cetak dari slide webinar yang juga disediakan. Meneliti respon dari orang tua yang
terlibat dengan seminar online berkaitan dengan niat mereka untuk
mempromosikan aktivitas fisik dengan anak-anak mereka, teridentifikasi bahwa
1,5% tidak setuju, 16,4% tetap netral, 54,5% setuju, dan 27,3% sangat setuju (data
tidak ditampilkan). Meskipun ini tampak positif, kemungkinan hanya orang tua
yang berkomitmen tinggi yang menyelesaikan webinar dan ini mungkin menjadi
faktor mengapa lengan orang tua tidak berjalan lebih baik. Selanjutnya,
keterlibatan orang tua dipromosikan dengan beberapa metode non-tatap muka
(misalnya, webinar, kartu pos, perangkat aktivitas), yang dianggap nyaman, layak,
mudah diakses, dan dapat dicapai oleh orang tua. Namun, beberapa orang tua
mungkin lebih suka pendekatan tatap muka, yang mungkin telah meningkatkan
keterlibatan mereka, dan akibatnya PA dan FMS.
Batasan waktu dapat memengaruhi pengaruh orang tua pada PA dan FMS,
terlepas dari keterlibatannya. Pengaruh orang tua mungkin tidak cukup untuk
mengatasi pengaruh pusat pengasuhan anak, mungkin karena waktu terbatas
yang sebenarnya tersedia untuk memengaruhi PA anak. Di Kanada, penggunaan
layanan pengasuhan anak paling umum bila kedua orang tua bekerja dan
pendapatan rumah tangga lebih dari $ 100.000. 23
Ibu Kanada yang bekerja penuh waktu (> 30 jam / minggu) dan memiliki
setidaknya satu anak di bawah lima tahun menghabiskan 2,2 jam untuk kegiatan
penitipan anak dasar setiap hari (rata-rata selama 7 hari seminggu) dan
5.2h saat menghitung untuk aktivitas lain yang dilakukan pada waktu yang sama.
Pada ayah yang bekerja, angka-angka ini bahkan lebih rendah (1,8 jam dan
3.0 jam). 24 Jam yang dihabiskan untuk aktivitas pengasuhan anak primer atau
sekunder menurun secara substansial ketika anak bungsu berusia 5 hingga 12
tahun, baik di ibu yang bekerja (masing-masing 1,3 jam dan 2,1 jam) dan ayah
(masing-masing 0,8 jam dan 1,3 jam). 24 Setelah memperhitungkan waktu yang
dibutuhkan untuk mandi dan kebersihan, makan atau makan malam keluarga,
bersosialisasi, permainan atau bermain non-aktif, rutinitas sebelum tidur dan
kegiatan wajib lainnya, mungkin tidak realistis bagi orang tua untuk secara
konsisten mencari waktu untuk PA tambahan dan untuk kegiatan yang
meningkatkan keterampilan motorik pengembangan. Telah diketahui bahwa
intervensi orang tua yang lebih individual atau disesuaikan tidak dapat diskalakan,
layak, atau mudah diterapkan ke dalam sistem pengasuhan anak saat ini.
Lebih lanjut, dinamika kelompok dan pengamatan selanjutnya dari
rekan-rekan yang melakukan kegiatan yang sama mungkin sebagian menjelaskan
mengapa intervensi CC seefektif intervensi CC + HOME. Pengamatan orang lain
yang serupa dapat memberikan peningkatan keterampilan dengan meningkatkan
kemanjuran diri individu. 25 Selain keampuhan diri, observasi tindakan dapat
secara langsung mengajari kita bagaimana melakukan aktivitas yang diamati,
mungkin karena sistem tak sadar atau otomatis di otak, misalnya yang disebut
sistem neuron cermin. 26 Neuron cermin adalah jenis neuron khusus yang
diaktifkan saat melakukan tugas dan selama observasi tindakan. 27 Bukti saat ini
menunjukkan bahwa manusia mampu melakukan semacam "pencerminan" 28 dan
dengan demikian observasi tindakan di pusat pengasuhan anak mungkin sangat
bermanfaat untuk pengembangan keterampilan motorik.
Kekuatan dari penelitian ini adalah desain penelitian terkontrol acak cluster
dengan analisis berbasis niat untuk mengobati. Selain itu, intervensi diberikan
oleh kombinasi spesialis (Master Trainer) dan non-spesialis (pendidik pengasuhan
anak), berbiaya rendah, dan direncanakan untuk dengan mudah
diimplementasikan ke dalam kurikulum CC normal, yang membuat temuan lebih
layak untuk orang lain. pusat penitipan anak. Kami juga menerapkan ukuran
perkembangan motorik kasar yang andal dan valid yang mencakup keterampilan
lokomotor dan pengendalian objek. Keterbatasan utama dari penelitian ini adalah
bahwa ini adalah analisis sekunder dari studi ABC, yang didukung untuk
perubahan dalam aktivitas fisik dan bukan untuk keterampilan motorik kasar.
Selain itu, 36% anak-anak dengan data dasar tidak dimasukkan dalam analisis
karena kendala dunia nyata. Ini mungkin telah mempengaruhi kekuatan kami
untuk mendeteksi lebih jauh perbedaan antar kelompok. Akhirnya,
Silakan mengutip artikel ini di media sebagai: Wasenius NS, dkk. Pengaruh intervensi aktivitas fisik pada keterampilan motorik dasar anak-anak prasekolah - RCT
5
omset staf pusat pengasuhan anak selama uji coba mungkin telah mempengaruhi
penyampaian intervensi yang optimal, meskipun kami berupaya memberikan
pelatihan tambahan untuk penyedia penitipan anak baru atau pengganti.
5. Kesimpulan
Temuan kami menunjukkan bahwa intervensi PA, menekankan aktivitas
lokomotor yang dilakukan oleh penyedia penitipan anak, sama efektifnya dalam
mempromosikan keterampilan lokomotor di antara anak-anak prasekolah sebagai
pendekatan bercabang dua yang menargetkan pengasuhan anak dan orang tua.
Penemuan ini membawa implikasi kesehatan masyarakat yang penting mengingat
penargetan lingkungan rumah menimbulkan tantangan terhadap skalabilitas dan
kelayakan. Selain memverifikasi temuan awal ini, penelitian masa depan mungkin
memerlukan upaya yang lebih terarah untuk meningkatkan keterampilan
pengendalian objek.
Implikasi praktis
• Intervensi PA yang berfokus pada aktivitas lokomotor dapat meningkatkan
keterampilan lokomotor di kalangan anak-anak prasekolah.
• Intervensi PA yang diberikan oleh penyedia pengasuhan anak sama efektifnya
dalam mempromosikan keterampilan lokomotor sebagai intervensi yang
menargetkan pengasuhan anak dan orang tua.
• Menargetkan lingkungan rumah menimbulkan tantangan terhadap skalabilitas
dan kelayakan, yang dapat merusak utilitas tambahannya.
Ucapan Terima Kasih
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua staf pusat pengasuhan
anak, anak-anak dan keluarganya yang telah mengambil bagian dalam penelitian
ini. Terima kasih Shanna Wilson (MSc) dan Kasey Parker (MSc) atas bantuan luar
biasa mereka dan semua siswa serta relawan yang berkontribusi pada penelitian
ini. Uji coba ini didanai oleh Canadian Institutes ofHealth Research (CIHR - MOP
123326). KBA didukung oleh penghargaan gaji Investigasi CIHRNew (MSH 122813)
dan pekerjaan NW didukung oleh hibah pribadi dari Yrjö Jahnsson Foundation.
Referensi
1. Schmutz EA, Leeger-Aschmann CS, Radtke T dkk. Berkorelasi dengan prasekolah
aktivitas fisik anak-anak yang diukur secara objektif dan perilaku menetap: analisis
cross-sectional dari studi SPLASHY. Int J Behav Nutr Phys Act 2017; 14 (1), 1-016-0456-0459.
2. Okely AD, Booth ML, Patterson JW. Hubungan aktivitas fisik dengan kesenangan-
keterampilan gerak yang merusak di kalangan remaja. Latihan Olahraga Med Sci 2001; 33
(11): 1899–1904.
3. D'Hondt E, Deforche B, Gentier I dkk. Sebuah studi longitudinal motorik kasar
status koordinasi dan berat badan pada anak-anak. Obesitas (Silver Spring Md) 2014; 22 (6):
1505–1511.
4. Bart O, Hajami D, Bar-HaimY. Memprediksi penyesuaian sekolah dari kemampuan motorik
di Taman kanak-kanak. Baby Child Dev 2007; 16: 597–615.
5. Barnett LM, van Beurden E, Morgan PJ dkk. Kemahiran keterampilan motorik masa kanak-kanak sebagai
prediktor aktivitas fisik remaja. J AdolescHealth 2009; 44 (3): 252–259.
6. Riethmuller AM, Jones R, Okely AD. Meningkatkan efektivitas intervensi
perkembangan motorik pada anak kecil: tinjauan sistematis. Pediatri 2009; 124 (4): e782–792.
7. Veldman SL, Jones RA, Okely AD. Efektivitas intervensi keterampilan motorik kasar di
anak-anak kecil: tinjauan sistematis yang diperbarui. BMJ Open Sport Exerc Med 2016; 2 (1),
e000067.
8. Adamo KB, Wilson S, Harvey AL dkk. Melakukan intervensi dalam pengaturan penitipan anak
berdampak pada pengembangan keterampilan gerakan fundamental? Latihan Olahraga Med Sci 2016;
48 (5): 926–932.
9. Gallahue DL, Cleland Donnelly F. Perkembangan Pendidikan Jasmani untuk Semua Anak
dren, Champaign, IL, Human Kinetics, 2003.
10. Reilly JJ, Kelly L, Montgomery C dkk. Aktivitas fisik untuk mencegah obesitas pada
anak-anak: uji coba terkontrol secara acak cluster. BMJ (Clinical research Ed)
2006; 333 (7577): 1041.
11. Zask A, Adams JK, Brooks LO dkk. Tooty Fruity Vegie: pencegahan obesitas
evaluasi intervensi di prasekolah Australia. Promosi Kesehatan J Aust 2012; 23 (1): 10–15.
12. Adamo KB, Barrowman N, Naylor PJ dkk. Aktivitas Dimulai di Masa Kecil (ABC) -
menginspirasi perilaku aktif yang sehat pada anak-anak prasekolah: protokol studi untuk uji coba
terkontrol secara acak cluster. Uji coba 2014; 15:30.
 PASAL DI PERS
Model G
JSAMS-1757; Jumlah Halaman6
6 NS Wasenius dkk. / Jurnal Sains dan Kedokteran dalam Olahraga xxx (2017) xxx – xxx
13. Ulrich DA. Uji Perkembangan Motorik Kotor (TGMD-2), Austin, TX, PRO-ED inc.,
2000.
14. Adolph AL, Puyau MR, Vohra FA dkk. Validasi uniaksial dan triaksial
akselerometer untuk penilaian aktivitas fisik pada anak-anak prasekolah.
J Phys Aktivitas Kesehatan 2012; 9 (7): 944–953.
15. Janssen X, Cliff D, Reilly J dkk. Evaluasi persamaan Actical dan thresh-
orang tua untuk memprediksi intensitas aktivitas fisik pada anak kecil. J Olahraga Sci 2015;
33 (5): 498–506.
16. GS lapangan emas, Harvey AL, Grattan KP dkk. Pengaruh intervensi perawatan anak pada
aktivitas fisik dan komposisi tubuh. Am J Sebelumnya Med 2016; 51 (2): 225–231.
17. Colley RC, Harvey A, Grattan KP dkk. Dampak lamanya periode akselerometer
hasil aktivitas fisik dan perilaku menetap untuk anak-anak usia prasekolah. Rep Kesehatan 2014;
25 (1): 3–9.
18. Colley RC, Garriguet D, Adamo KB dkk. Aktivitas fisik dan perilaku menetap
selama tahun-tahun awal di Kanada: studi cross-sectional. Int J Behav Nutr Phys Act 2013; 10,
54-5868-5810-5854.
19. Wang JHT. Sebuah studi tentang keterampilan motorik kasar anak prasekolah. J Res Child Educ
2004; 19 (1): 32–43.
20. Donath L, FaudeO, Hagmann S dkk. Keterampilan gerakan fundamental di prasekolah-
ers: uji coba terkontrol secara acak yang menargetkan kemampuan kontrol objek. Pengembangan Kesehatan
Perawatan Anak 2015; 41 (6): 1179–1187.
Silakan mengutip artikel ini di media sebagai: Wasenius NS, dkk. Pengaruh intervensi aktivitas fisik pada keterampilan motorik dasar anak-anak prasekolah - RCT
21. O'Dwyer M, Fairclough SJ, Ridgers ND dkk. Pola diukur secara obyektif
aktivitas fisik sedang hingga kuat pada anak-anak prasekolah. J Phys Aktivitas Kesehatan 2014;
11 (6): 1233–1238.
22. Rebold MJ, Lepp A, Kobak MS dkk. Pengaruh keterlibatan orang tua pada anak-anak
aktivitas fisik dren. J Pediatr 2016; 170: 206–210.
23. Sinha M. Sorotan tentang Kanada: hasil dari Survei Sosial Umum. Penitipan anak di Kanada. Stat
Canada - No katalog. 89-652-X 2014; (005): 3–11. ISBN 978-1-100-24896-7 http://www.statcan.gc.ca/pub/89-652-x/89-652-
x2014005-eng.pdf .
24. Statistik Kanada - S, Statistik Aborigin D. Survei Sosial Umum - 2010.
Overview of the TimeUse of Canadians, vol. 89-647-X, Ottawa, Menteri Perindustrian,
2011.
25. Bandura A. Kemanjuran diri: Latihan Kontrol, New York, Freeman, 1997.
26. Patel M, Roberts RE, Riyaz MU dkk. Adaptasi lokomotor dimodulasi oleh
mengamati tindakan orang lain. J Neurophysiol 2015; 114 (3): 1538–1544.
27. Fadiga L, Fogassi L, Pavesi G dkk. Fasilitasi motorik selama observasi tindakan:
studi stimulasi magnetik. J Neurophysiol 1995; 73 (6): 2608–2611.
28. Wolpert DM, Diedrichsen J, Flanagan JR. Prinsip pembelajaran sensorimotor. Nat
Rev Neurosci 2011; 12 (12): 739–751.