Anda di halaman 1dari 33

KULIAH RADIOFARMASI 3

Hilda Ismail
2014

1
KONTROL KUALITAS sediaan RADIOFARMAKA
1. PEMERIKSAAN FISIKA
- Konsentrasi radioaktif: Satuan Curie, mCi,µCi atau Bq.
- Alat: Geiger Muller counter dan -scintillation counter.

PEMERIKSAAN KEMURNIAN SEDIAAN Radio Farmaka


Kemurnian RN atau Radioisotop : tidak boleh mengandung zat aktif
selain yg tertera pd etiket
Pengotoran Radio Nukleotida terjadi karena:
1. “ Nuclear side reaction” , reaksi yg terjadi bersamaan dg reaksi
nuklir utamanya. Misal: Pada pembuatan 1 9 8Au mungkin terjadi
reaksi nuklir tambahan dari 1 9 9Au yg menjadi pengotor
radionukleidik.
2. Sasaran yang tidak murni 2
3
2. PEMERIKSAAN KIMIA
• UJI KEMURNIAN RADIOKIMIA:
• Radionukleotida harus berada dlm bentuk kimia yg
ditentukan, misal: Na1 3 1 I tak dikotori oleh Na1 3 1 IO3 atau Na1
3 1 O4 dan hippuran-1 3 1 I tak dikotori 1 3 1 I Bebas.

PENGOTORAN RADIOKIMIA TERJADI AKIBAT:


• - Pemanasan berlebihan,
• - Oksidasi/reduksi,
• - Ketidakstabilan zat kimia,
• - Self-irradiaton,
• - Pengaruh Cara atau Tempat penyimpanan.

4
• CARA PEMERIKSAAN :
• 1. KROMATOGRAFI KERTAS
• Utk memeriksa RF a.l: Na131I, Na 9 9 m TcO4, Rose Bengal-131I, 9
9 mTc-Sn-Glukonat.

• Dipakai : kertas Whatman no.1, eluen metanol serta analisator


saluran tunggal (detektor NaI). Sesudah elusi, dikeringkan lalu
kertas dipotong , dicacah.

• 2. DIALISIS
• DIPAKAI UTK KOLOID, mis: 1 9 8Au KOLOID, memisahkan free 198
Au dari Koloid Au

5
3. KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS (TLC).
Fase diam: Plat polyethylene terephtalate dilapisi silika gel,
FAse gerak : METANOL,
digunakan utk menentukan kemurnian a.l: 99mtc-sn-glukonat atau 99mTc-S-
mikrokoloid.
Pencacahan: keringkan, potong, dicacah dg film x-ray, intensitas sn RA yg
dipancarkan sebanding dg kehitaman pd film, diukur dg DENSITOMETER
atau SENY PEWARNA FLUORESENSI (sinar UV)

4. ELEKTROFORESIS KERTAS
• UNTUK MEMISAHKAN KOMPONEN SENY RF DLM CAMPURAN,
• Al: memisahkan SB DARI RADIOISOTOP BEBASNYA.
• DIPAKAI: KERTAS WHATMAN NO.1, LRT ELEKTROLIT Na2HPO4 0,05m.
LAMA ELEKTROFORESIS 60 MN, TEGANGAN 350 mV.
• Pencacahan = Kromatografi Kertas

6
3. PEMERIKSAAN BIOLOGI
• Dilakukan pemeriksaan terhdap:
- sterilitas,
- pirogen,
- Toksisitas

Diperhatikan mengenai
- waktu paruh efektif
- waktu paruh biologis
→ pengurangan radioaktivitas dalam tubuh dapat disebebakan
oleh eksresi atau peluruhan
→ faktor yang berperanan dalam menentukan pengurangan
jumlah radioakif dipengarui oleh konstanta peluruhan biologi
(eksreksi) dan konstanta peluruhan radiologi
7
PENENTUAN DOSIS: - hal2 yang perlu diperhatikan:

1. SENSITIVITAS ALAT PENGUKUR ISOTOP

2. FAKTOR PENGENCERAN.
→ sampel yang dimasukkan dalam tubuh mengalami
pengenceran sesuai berat badan-nya
Misal : berat badan hewan uiji = 500 gr, di injeksi sampel
sebanyak 1 ml, maka terjadi pengenceran 500 kali

3. FAKTOR PEMBAWA KIMIA (chemical carrier)


Perhatiak mengenai aktivitas spesifik (aktivitas per unit volume
atau per unit berat yang digunakan).

8
APLIKASI SEDIAAN FARMASETIKA
1. APLIKASI DIAGNOSTIK
Syarat: Dosis rendah, energi foton yg optimal utk memberikan citra yg
baik, waktu paruh minimum, waktu retensi minimum.
Guna : mendeteksi penyakit, lokasi, penyebaran penyakit dlm tubuh.
Contoh:
- Iod radioaktif utk diagnosa kelainan kelenjar tiroid
- VitB12 yg dilabel 57Co atau 58Co utk melihat fungsi dan penyakit darah
– penyakit anemia pernisiousa
→ pembetukan sel darah merah tergantung pada kemampuan tubuh
untuk mengabsorpsi vitamin B12 dari makanan → kekurangan vit
B 12 dapat menyebabkan kekurangan sel darah merah
→ Vitamin B 12: memiliki 1 atom Cobalt dalam strukturrnya
→ dibuat dengan metoda biosintesis
9
• - Besi radioaktif ( 59Fe atau 55Fe) utk diagnosa anaemia
• - Fosfat -32P atau Kromat-51Cr utk pengukuran volume darah
• - 76As atau 64Cu utk menentukan lokasi tumor otak.

10
11
12
13
2. APLIKASI TERAPETIK
• UMUMNYA DIPAKAI UNTUK PENGOBATAN TUMOR/KANKER
Dasar:
Sel kanker terutama tersusun atas sel-sel yang mudah terbagi dan belum
matang sempurnnam sehingga lebih mudah terbunuh oleh radiasi
dibandingkan sel normal

• Efektivitas pengobatan tergantung pada jenis kanker, lokasi, penyebaran


sel kanker, umur dan kesehatan pasien, dll

Penggunaan terapetik didasarkan pada fakta bahwa radioisotop dalam jumlah


yang cukup dalam jaringan akan dapat menghancurkan sel abnormal, dan
mencegah terbentuknya jaringan abnormal yang baru tsb.

14
• CONTOH:
• - penyembuhan luka setelah operasi : 60Co atau 137 Cs
• - Pemakaian pd kulit dan mata: 32P dan 90Sr.
• - Tumor peritonial dan pleural: 198Au-koloid
• - Tumor: 192Ir.
• - Pengob Polycythemia vera : 32P.
• - Chronic granulocytic leukemia: 32P
• - Pengob leukemia: 90Y-Edol (asam N-hidroksi etilen diamin
triasetat)
• - Pengobatan tumor limpa: 90Y-DTPA (asam Dietilen triamin penta
asetat)
• - Pengobatn hipertiroid : 131I
• - Pengobatan deep scated tumor didada: 131I

15
APLIKASI LABORATORIUM

• 1. RADIO ESAI
• A. Digunakan utk mengukur kecepatan proses biologi:
• - a. KECEPATAN TRANSFER ISOTOP
senyawa berlabel: disuntikan ke dalam sistem vaskuler dan
dihitung waktu yg dibutuhkan utk mencapai organ tubuh yg
dituju

• - b. KECEPATAN PELURUHAN ISOTOP


kecepatan hilangnya isotop dr jaringan setelah disuntikkan
sejumlah isotop= kec sirkulasi jaringan

16
• METABOLIC PROCESSES AND ISOTOP
CONCENTRATION
• penggunaan radio nukleotida untuk menentukan fungsi
jaringan tubuh, misal: 131I untuk meneliti fungsi kelenjar tiroid
y.i:
– kecepatan deposisi iodin dlm didalam kelenjar
– total akumulasi iod didalam kelenjar dlm waktu ttt
– pelepasan hormon tiroid
– kelenjar tiroid memekatkan tiroid anorganik dr darah
dan mengubahnya menj tiroksin (hormon) dg bantuan
enzim peroksidase.

17
• jika radionukleotida Iod diberikan, sebagian akan ditahan oleh
kelenjar dan sisanya diekskresikan melalui urin. jumlah iod
radionukleotida yg ditahan kelenjar: indeks fungsi tiroid

• iodine up take normal: 10-40% dalam 24 jam. bila lebih 50% 


hipertiroid, kurang 15%  myxedema

• KELEBIHAN METODA INI: -pengukuran lebih teliti, pasien tak perlu


hadir ketika pegukuran aktivitas.

• KELEMAHAN: - pengumpulan urin hrs semuanya, dilaksanakan pd


kondisi fungsi ginjal yg normal.

• Pada keadaan Hipofungsi: kurang 30% dr dosis diekskresikan dlm urin


dlm 24 jam, sebaliknya pd Hiperfungsi, lebih 80% obat dlm urin.

18
• Thyroid clearance test:
• Kecepatan pelepasan 131I dlm plasma.
• Cara: Sejumlah kecil radionukleotida diberikan iv, selama 30
menit kecepatan up take diukur. Pada waktu ekskresi, 131I dlm
urin diukur.
• Iod yg dikumpulkan oleh tiroid/mnt dibagi dg konsesntrasi
rata2 131I dlm plasma  thyroid clearance (ml) permenit.
• Pd kead normal= 25ml/mnt, hipertiroid 250ml/mn, hipotiroid
hanya 2 ml/mnt

19
• 2. Deteksi Pernicious anemia ( The Schilling test).
•  digunakan 60co-labelled vitamin B12

• 3. Pemeriksaan proses metabolisme besi.


• besi plasma dilabel dg 59fe fero sulfat dipakai utk evaluasi kinetika
metabolisme besi.

•  parameter yg diukur:
• - waktu paruh pengeluaran besi plasma,
• - volume plasma,
• - hematokrit,
• - vol darah,
• - besi pd sel darah merah,
- pengeluaran besi per harinya (kec perubahan dan transport
plasma besi),
• - pembentukan Hb perhari,
• - prosen penggantian Hb per hari

20
METODE RADIOESAI dalam KEDOKTERAN
• Ada beberapa metoda yaitu:
• a. ANALISIS AKTIVASI:

1. Isotope dilution.
• Digunakan untuk: PENGUKURAN VOL DARAH.
•  Radioiodinated albumin serum diinjeksikan (iv), setelah 10 menit
aktivitas diukur kembali setelah dilakukan pengenceran darah.
• Vol sel darah merah dan plasma berhubungan dg vol darah dg
“pheripheral venous hematocrit”.
• RBC (vol sel drh merah) juga dpt ditentukan dg menggunakan sel yg
dilabel dg 51Cr (natrium kromat).

21
• b. ANALISIS RADIOMETRIK.
• Misal:
• Pada pengukuran konsentrasi kalsium dalam serum: dengan
pemberian larutan 14C-asam oksalat berlebih
•  Sesudah terjadi pengendapan Ca-oksalat, radioaktivitas
endapan diukur kembali.

• Analisis Radioimmune Assay (RIA)


• - dasar: reaksi antigen-antbodi yang memiliki spesifisitas reaksi yang
sangat tinggi
• -Metoda yang sangat sensitif untuk menetukan kadar antigen (misal
kadar hormon dalam darah) yang biasanya sangat kecil
• -Juga merupakan metoda yang spesifik karena reaksi antigen-
antibodi yg spesifik
• Saat ini  bersaing dengan ELISA yang prinsipnya sama, tetapi tidak
menggunakan radioaktif
• RIA – deteksi dengan Detektor sinar gamma
• ELISA – deteksi dengan spektrofotometer
22
RIA (RadioImmunoAssay)
• Contoh penggunaan klinis RIA :
– Diagonsa alergi
– Endokrinologi
– Pemeriksaan sampel utk Bank Darah (misal pemeriksaan virus
hepatitis dalam darah0
• Prinsip : Reaksi kompetisi antara antigen terlabel yang
kadarnya sudah diketahui dengan antigen pada sampel,
untuk berikatan dengan sejumlah tertentu antibodi yang
terikat pada pembawa
 pada keadaan kesetimbangan maka sejumlah antigen
sampel akan menggantikan antigen berlabel yang terikat
pada antibodi, sehingga sejumlah antigen berlabel akan
bebas dan dapat ditentukan kadarnya secara radiometrik.

23
Prinsip reaksi :
Ag + Ag* + Ab  AgAb + Ag*Ab + Ag + Ag*

24
25
Alat pengukur emisi Gamma

 Radio isotop yang biasa doigunakan dalam RIA adalah : -


Tritium (3H), Karbon 14 (14C) dan 125 Iod (125I)
 Produksi obat dg 3H dan 14C dpt dilakukan sec sintesa
biasa. Tritium dapat disintesis melalui hidrogenasi molekul
atau pertukaran dg air berlabel (t2o).
 Pemeriksaan menggunakan tritium lebih umum dibanding
14C, krn tritium lebih sensitif.

 Sediaan dengan label dg 14C sangat berguna pd kasus


darurat, dapat diterima ketelitiannya, tetapi waktu
penghitungan amat pendek ( 1 menit). 26
Pengukuran radioaktif pada RIA
• A. LIQUID SCINTILLATION RADIOACTIVE
– Radioisotop dicampurkan pada campuran sintilasi (berisi
senyawa yang dapat berfluorosi/memancarkan cahaya bila
dipapar dengan radiasi ion ), kmd emisi cahaya tampak diukur.
Yang diukur adalah sinar beta
• B. GAMMA-COUNTING
– Umumnya dicampurkan dalam campuran sintilasi kristal. Vial
berisi Radionukleotida diletakkan langsung pd alat hitung
(COUNTER) dan dihitung untuk periode waktu tertentu.

Radiasi beta hanya bisa diukur dg sintilasi cair, sedangkan radiasi


Gamma dpt diukur baik dengan sintilasi kristal maupun cair.

27
KEUNTUNGAN PENGGUNAAN PEMANCAR ß :
1. penggunaan lebih lama
2. bahaya radiasi dg aktivitas spesifik rendah adalah
minimal.
3. 3H dan 14C dpt bercampur dalam mol obat tanpa
mengubah susunan molekul  akan mengikat antibodi
dg cara yg sama dg obat tanpa label
4. radionukleotida dpt masuk dlm mol selama produksi,
mencegah pengubahan lanjut yg dpt merusak.

28
KEUNTUNGAN PENGGUNAAN EMITTER
GAMMA (misal : dengan 125I)

1.Pengukuran sinar Gamma dengan sintilasi-kristal lebih


murah & cepat
2.Ekstraksi dan pemurnian sampel yang mengandung iod tidak
diperlukan, karena sinar Gamma dpt menembus larutan
berwarna dan jaringan halus/lembut dg kehilangan energi yg
dpt diabaikan (pd pemancar ß lrt sintilasi harus jernih).
3.Aktivitas spesifik lebih tinggi dapat diperole bila digunakan
label 125I  waktu penghitungan dpt dikurangi misal dr 20
mnt menjadi 1 mnt.

29
METODA IMMUNOASSAY YANG LAIN

1. Enzimeimmunoassay (EIA)
• Obat berlabel dengan enzim yg spesifik
• Antibodi : spesifik terhadap obat, akan
mengikat obat yang berlabel enzim  enzim
akan mengkatalisis reaksi untuk menghasilkan
produk berwarna yang dapat diukur secara
spektrofotometri

30
Enzimeimmunoassay

31
Metoda Immunoassay lain…
2. Fluoroimmunoassay (FIA)
3. Homogenous Fluoroimmunoassay (HOFIA)
4. Heterogenous Fluoroimmunoassay (eOFIA)
5. Fluorescens Polarization Immunoassay (FPIA)

32
SELESAI
TERIMA KASIH

33

Anda mungkin juga menyukai