Anda di halaman 1dari 49

Menstruasi dan

Macam – Macam Kontrasepsi


A – 2014
Clorinda Olga Berlianata FA/09981
Desi Dwi Astuti FA/09954
Izzaturrohmah Kusuma A. FA/10086
Kahfi Nur Fatimah FA/10131
Maulida Miftakhul Jannah FA/10011
Refki Riswansyah FA/10071
MENSTRUASI
• Menstruasi merupakan siklus yang berulang-ulang pada organ reproduksi
perempuan dan bervariasi bagi setiap wanita. Siklus haid normal berkisar
antara 28-29 hari. Beberapa berlangsung dari 20-35 hari dan masih
dianggap normal. Namun, ada yang memilki siklus tidak teratur, hal ini bisa
menjadi indikasi adanya masalah kesuburan.

• Setelah pubertas, ovarium memiliki korteks tebal yang mengelilingi suatu


medula yang mengandung banyak pembuluh darah. Pada saat lahir korteks
mengandung sejumlah folikel primer ovarium. Setelah pubertas, setiap
bulan beberapa folikel berkembang membentuk folikel graaf yang menjadi
matang dan mengeluarkan ovum. Proses ini disebut ovulasi. Ovum
melewati tuba uterin sepanjang ujung fimbriae dan dapat difertilisasi oleh
sperma pria. Fertilasi terjadi pada segitiga lateral tuba uterine.

Kelompok 2 _ A-2014
PATOFISIOLOGI

Kelompok 2 _ A-2014
Siklus Menstruasi Normal
Kelenjar Hipothalamus mengeluarkan hormon GnRH yang berfungsi merangsang hormon
hipofisis untuk mengeluarkan hormon FSH dan LH.
Hormon FSH mengubah folikel primordial menjadi folikel De Graaf.
Estrogen meningkat sehingga uterus berploriferasi dan lendir serviks menjadi lebih basa
Terjadi umpan balik negatif dimana kelenjar hipofisis mengeluarkan hormon LH.
Hormon Lh berfungsi dalam ovulasi mengubah folikel De Graaf menjadi korvus luteum.
Akibatnya progesteron meningkat yang menyebabkan endometrium menebal dan merangsang
sekresi lendir serviks.
Apabila terjadi tidak fertilisasi maka korvus luteum akan berubah menjadi korvus albikan yang
akan luruh dalam bentuk menstuasi.
Apabila terjadi fertilisasi maka korvus luteum akan berubah menjadi korvus luteum gravidarum
dan terjadi kehamilan.

Kelompok 2 _ A-2014
Hormon yang mempengaruhi mentruasi
1. Hormon GnRH (Gonadotropin Releasing Hormon)
• Merangsang kelenjar pituari anterior untuk mensekresi
Gonadotropin,FSI dan LH

2. FSH (Follicle Stimulating Hormone)


• Mengatur enzim aromatase yang mengubah androgen menjadi
estrogen pada folikel

3. LH (Luteinizing Hormone)
• Merangsang maturasi folikular dan ovulasi

Kelompok 2 _ A-2014
4. Estrogen
• Bertanggung jawab peningkatan produksi cairan mukosa serviks yang
akan mempercepat pergerakan sperma saat terjadinya fertilisasi

5. Progesteron
• Membantu menjaga lapisan endometri yang menopang implantasi embrio
dan menjaga kehamilan , menghambat GnRH dan pengeluaran
Gonadotropin , Menjaga folikel baru

6. Estradiol
• Menghentikan siklus menstruasi sebelumnya, menebalkan permukaan
endometrial uterus untuk persiapan implantasi embrio.

Kelompok 2 _ A-2014
Bagaimana hormon dapat
mempengaruhi menstruasi?
• Seorang wanita memiliki dua ovarium dimana masing-masing menyimpan
sekitar 200.000-400.000 ovum yang belum matang. Normalnya,hanya satu
atau beberapa sel telur yang tumbuh setiap periode menstruasi dan sekitar
hari ke 14 sebelum menstruasi berikutnya,ketika ovum telah matang dan
dilepaskan dari ovarium. Ovum berjalan menuju Tuba fallopi untuk
kemudian dibuahi.Proses pelepasan ini di sebut dengan “Ovulasi”.
• Hormon GnRH dari Hipotalamus memicu hipofisis anterior untuk
mengeluarkan hormon FSH yang akan terus memicu pematangan folikel di
ovarium sehingga terjadi sintesis Estrogen dalam jumlah besar. Proses ini
akan mengakibatkan proliferasi sel endometrium. Estrogen yang tinggi akan
memberi tanda kepada hipofisis untuk mengeluarkan hormon LH yang
mengakibatkan Ovulasi dan memicu korpus luteum untuk mensintesis
Progesteron. Hormon progesteron sendiri menyebabkan perubahan
sekretorik pada endometrium sehingga terjadilah fase sekresi yang
berlangsung 14 hari.

Kelompok 2 _ A-2014
Fase terjadinya Menstruasi:
1. Fase Menstruasi
• Pada fase ini dinding rahim akan mengalami peluruhan dan keluar melalui vagina dalam bentuk
darah dengan kadar kekentalan yang berbeda-beda. Terkadang terdapat juga gumpalan-gumpalan
darah dalam proses tersebut. Fase ini berlangsung selama 3 sampai dengan 4 hari.

2. Fase Pasca Menstruasi


• Selama kurang lebih 4 hari luka akibat peluruhan dinding rahim tersebut akan sembuh secara
perlahan.

3. Fase Poliferasi atau pra-ovulasi


• Fase ini terjadi setelah penyembuhan berhasil. Pada fase ini dinding rahim mengalami penebalan
dengan tebal kurang lebih 3.5 mm. Fase ini berlangsung dari hari 5 sampai dengan hari ke 14. Pada
fase ini leher rahim akan mengeluarkan lender yang bersifat basa untuk menetralkan sifat asam
yang di hasilkan oleh vagina. Penetralan ini terjadi untuk memperpanjang hidup sperma sehingga
pembuahan lebih mudah terjadi.

Kelompok 2 _ A-2014
4. Fase Sekresi atau ovulasi
• Fase ini terjadi pada hari ke 14 atau yang di kenal dengan masa subur. Pada fase ini sel
endometrium mengeluarkan glikogen dan kapur yang nantinya digunakan sebagai bahan
makanan untuk telur yang sudah di buahi. Pada fase ini ovum di matangkan dan siap untuk
di buahi.

5. Fase Pascaovulasi
• Jika ovum tidak dibuahi maka hormone progesterone dan hormon estrogen mengalami
kemunduran sehingga fase menstuasi terjadi kembali.

Kelompok 2 _ A-2014
KONTRASEPSI
• Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti melawan atau mencegah, Konsepsi
adalah antara sel telur yang matang dengan sperma yang mengakibatkan
kehamilan.

• Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari / mencegah terjadinya kehamilan


sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma.

• Wanita yang fertil ditandai dengan mengalami menstruasi. Pada wanita siklus
menstruasi biasanya dimulai dari umur sekitar 12 tahun dan mengalami
menopause sekitar umur 50 tahun.

Kelompok 2 _ A-2014
Metode Menggunakan Alat

• Metode ini bekerja dengan cara menghalangi


pertemuan antara sel sperma dengan sel telur ketika
melakukan hubungan seksual (merintangi
pembuahan).

Kelompok 2 _ A-2014
1. Kondom
• Kondom adalah metode yang
mengumpulkan air mani dan sperma di
dalam kantung kondom dan
mencegahnya memasuki saluran
reproduksi wanita.
• Efektivitas
Kehamilan terjadi pada 3-14 per 100
wanita pada 1 tahun penggunaan
pertama
Keuntungan Kerugian
Dapat digunakan selama menyusui, satu- Kegagalan tinggi bila tidak digunakan dengan
satunya kontrasepsi yang mencegah PMS, benar, alergi lateks pada orang yang sensitif.
infeksi GO, klamidia.

Kelompok 2 _ A-2014
2. Spermisida
• Agen yang menghancurkan membran sel
sperma dan menurunkan motilitas
(pergerakan sperma). Tipe
spermisida mencakup foam aerosol, krim,
vagina suposituria, jeli, sponge (busa) yang
dimasukkan sebelum melakukan hubungan
seksual.
• Efektivitas
Kehamilan terjadi pada 6-26 per 100 wanita
pada 1 tahun penggunaan pertama.

Keuntungan Kerugian
Tidak mengganggu kesehatan, berfungsi Angka kegagalan tinggi, dapat meningkatkan
sebagai pelumas, dapat mencegah PMS transmisi virus HIV, hanya efektif 1-2 jam.
bakterial.

Kelompok 2 _ A-2014
3. Diagfragma
• Kontrasepsi penghalang yang dimasukkan ke dalam
vagina dan mencegah sperma masuk ke dalam saluran
reproduksi.
• Diafragma terbuat dari lateks atau karet dengan cincin
yang fleksibel.
• Diafragma diletakkan posterior dari simfisis pubis
sehingga serviks (leher rahim) tertutupi semuanya.
• Diafragma harus diletakkan minimal 6 jam setelah
senggama.
• Efektivitas
Kehamilan terjadi pada 6-40 per 100 wanita pada 1
tahun penggunaan pertama.

Keuntungan Kerugian
Dapat digunakan selama menyusui, tidak ada Angka kegagalan tinggi, peningkatan risiko
risiko gangguan kesehatan, melindungi dari PMS. infeksi, membutuhkan evaluasi dari tenaga
kesehatan, ketidaknyamanan.

Kelompok 2 _ A-2014
4. Cerical Cap
• Cervical cap (penutup serviks) adalah kop
bulat yang diletakkan menutupi leher
rahim dengan perlekatan di bagian forniks.
Terbuat dari karet dan harus tetap di
tempatnya lebih dari 48 jam.
• Efektivitas
Kehamilan terjadi pada 6-40 per 100 wanita
pada 1 tahun penggunaan pertama.

Keuntungan Kerugian
Dapat digunakan selama menyusui, tidak ada Angka kegagalan tinggi, peningkatan risiko
risiko gangguan kesehatan, melindungi dari infeksi, membutuhkan evaluasi dari tenaga
PMS. kesehatan, ketidaknyamanan.

Kelompok 2 _ A-2014
Kontrasepsi Suntik
• Jenis kontrasepsi suntik
a. Suntikan satu bulan, berisi estrogen dan progesteron. Tidak dianjurkan untuk ibu
menyusui.
b. Suntikan tiga bulan, hanya berisi progesteron.

• Mekanisme kontrasepsi suntik


a. Menghambat ovulasi
b. Membuat lendir servik menjadi kental, sehingga penetrasi sperma terganggu
c. Menghambat transportasi gamet

Kelompok 2 _ A-2014
Kontrasepsi Suntik

Keuntungan Kerugian
• Efektifitasnya tinggi • Terjadi perubahan pola haid
• Relatif aman • Mual, sakit kepala
• Cocok untuk ibu menyusui • Penambahan berat badan
(Suntik tiga bulan) • Tidak menjamin perlindungan
terhadap penularan infeksi
menular seksual
• Keterlambatan kembalinya
kesuburan setelah pemakaian
dihentikan
Kelompok 2 _ A-2014
PIL ORAL
1. Pil Kombinasi
Pil Kombinasi Pil Progestin
• Mengandung kombinasi hormon • Hanya mengandung progesteron
estrogen dan progesteron

Kelompok 2 _ A-2014
2. Pil Kombinasi
Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon aktif estrogen dan progestin dalam dosis yang sama dan 7
tablet tanpa hormon aktif, jumlah dan porsi hormonnya konstan
setiap hari
Bifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon aktif estrogen dan progestin dalam dua dosis yang berbeda
dan 7 tablet tanpa hormon aktif, dosis hormon bervariasi setiap hari
Trifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon aktif estrogen dan progestin dalam tiga dosis yang berbeda
dan 7 tablet tanpa hormon aktif, dosishormon bervariasi setiap hari

Kelompok 2 _ A-2014
Keuntungan Kerugian
1. Mengurangi resiko terjadinya 1.Tidak boleh di berikan pada perempuan yang
kanker ovarium dan uterus menyusui
2. Siklus haid menjadi teratur 2.Menimbulkan beberapa efek samping seperti
nyeri kepala, perdarahan bercak
sehingga dapat mencegah
anemia
3. Mudah dihentikan setiap saat
4. Kesuburan cepat kembali
setelah penggunaan pil
dihentikan

Kelompok 2 _ A-2014
3. Pil Progestrin

Keuntungan Kerugian
1. Tidak mempengaruhi ASI 1. Kurang efektif dibandingkan pil
2. Kesuburan cepat kembali oral kombinasi
3. Nyaman dan mudah digunakan 2. Bila lupa 1 pil saja kegagalan
4. Efek samping kecil menjadi lebih besar
3. Efektivitasnya menjadi rendah
bila digunakan bersamaan
dengan obat
epilepsi/tuberkolusis

Kelompok 2 _ A-2014
Mekanisme Kerja

Pil Kombinasi Pil Progestin


1. Menekan ovulasi 1. Menekan sekresi gonadotropin dan
2. Mencegah implantasi sintesis steroid seks di ovarium
3. Lendir servik mengental sehingga sulit 2. Endometrium mengalami transformasi
dilalui sperma lebih awal sehingga implantasi lebih sulit
4. Pergerakan tuba terganggu sehingga 3. Mengentalkan lendir servik
tranportasi telur dengan sendirinya akan 4. Mengubah mortilitas tuba sehingga
terganggu pula transformasi sperma terganggu

Kelompok 2 _ A-2014
Cara penggunaan
1. Pil pertama harus diminum pada saat
menstruasi
2. Pil diminum sesuai dengan hari yang tertera
pada kemasan.
3. Untuk pil isi 28 mulailah minum pada bidang
sebelah kiri
4. selanjutnya ikuti arah anak panah sesuai hari,
jangan melompat-lompat karena iseng
5. Minum pil setiap hari pada waktu yang sama,
misalnya hari ini jam 9 malam maka besok
dan seterusnya jam 9 malam.
6. Untuk pil kemasan 21, setelah habis berhenti
minum selama 7 hari dan dilanjutkan dengan
kemasan baru.
7. Untuk pil kemasan 28, minum tanpa berhenti.

Kelompok 2 _ A-2014
Implan
• Implan yaitu alat kontrasepsi yang berupa kapsul tipis yang fleksibel
yang dibuat semacam karet lunak yang berisi hormon yang sintetik (
jenis progesteron), yang dipasang dibawah kulit pada lengan atas,
melalui operasi kecil.

Kelompok 2 _ A-2014
• Jenis Implan
a. Norplant adalah implan yang terdiri dari 6 batang silastik dengan panjang
3,4 cm, dengan diameter 2,4 mm, diisi dengan 36 mg levonogestrol, dengan
lama kerjanya 5 tahun.
b. Implanon adalah implant yang terdiri dari 1 batang putih lentur, panjang
40 mm, dan diameter 2 mm, diisi dengan 68 mg 3-keto-desogestrel, lama
kerjanya 3 tahun.
c. Jadena dan Indoplan adalah implan yang terdiri dari 2 batang, diisi dengan
75 mg levonogestrel dengan lama kerjanya 3 tahun

• Mekanisme Kerja
1. mengentalkan lendir serviks
2. menganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit
terjadi implantasi
3. mengurangi transportasi sperma
4. menekan ovulasi

Kelompok 2 _ A-2014
Keuntungan Kerugian
1. Sangat efektif 1. Dapat menyebabkan perubahan pola haid
2. Perlindungan jangka panjang (sampai 5 berupa prdarahan bercak ( Spotting)
tahun) 2. Meningkatnya jumlah darah haid
3. Pengembalian kesuburan yang cepat setelah 3. Tidak memberikan efek protektif terhadap
pencabutan IMS termasuk AIDS
4. Tidak memerlukan pemeriksaan dalam 4. Tidak dapat menghentikan sendiri
5. Tidak menganggu ASI pemakaian kontrasepsi ini dan harus pergi ke
klinik atau tenaga medis
6. Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan
kebutuhan

Kelompok 2 _ A-2014
Metode IUD atau AKDR
IUD adalah alat yang terbuat dari plastik yang dimasukkan ke dalam
rahim dan mencegah kehamilan dengan cara menganggu lingkungan
rahim, yang menghalangi terjadinya pembuahan maupun implantasi.

Kelompok 2 _ A-2014
Kontraindikasi
Dimana seorang wanita tidak seharusnya menggunakan IUD adalah :
1. Kehamilan
2. Sepsis
3. Aborsi postseptik dalam waktu dekat.
4. Abnormalitas anatomi yang mengganggu rongga rahim.
5. Perdarahan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya.
6. Penyakit tropoblastik ganas
7. Kanker leher rahim, kanker payudara, kanker endometrium
8. Penyakit radang panggul
9. PMS (premenstrual syndrome) 3 bulan terakhir dan imunokompromise (penurunan
kekebalan tubuh)
10. TBC panggul

Kelompok 2 _ A-2014
Efektivitas
• Kehamilan terjadi pada 0,3-0,8 per 100
wanita pada 1 tahun penggunaan pertama

Keuntungan
1. Sangat efektif, bekerja cepat setelah
dimasukkan ke dalam rahim.
2. Bekerja dalam jangka waktu lama
3. Pengembalian kesuburan cepat setelah
dilepaskan
Kelompok 2 _ A-2014
Kerugian
a) Resiko infeksi panggul
b) Dismenorea (nyeri saat haid)
c) Menoragia pada bulan-bulan pertama
d) Peningkatan resiko perforasi (robek) rahim
e) Resiko kehamilan ektopik
f) IUD dapat lepas dengan sendirinya

Efek samping
1. Nyeri
2. Perdarahan
3. Peningkatan jumlah darah menstruasi

Kelompok 2 _ A-2014
Metode Operasi ( Sterilisasi)
• Kontrasepsi mantap (kontap ) adalah suatu tindakan untuk
membatasi keturunan dalam jangka waktu yang tidak terbatas, yang
dilakukan terhadap salah seorang dari pasangan suami istri atas
permintaan yang bersangkutan, secara mantap dan sukarela.
• Kontap dapat diikuti baik oleh wanita maupun pria.

Kelompok 2 _ A-2014
• Tindakan kontap pada wanita disebut kontap wanita atau MOW
(Metoda Operasi Wanita ) atau tubektomi
• Sedangkan pada pria disebut MOP (Metoda Operasi Pria) atau
vasektomi

Kelompok 2 _ A-2014
Secara umum keuntungan kontap wanita dan pria dibandingkan
dengan kontrasepsi lain adalah :
a) Lebih aman, karena keluhan lebih sedikit dibandingkan dengan cara
kontrasepsi lain
b) Lebih praktis, karena hanya memerlukan satu kali tindakan saja
c) Lebih efektif, karena tingkat kegagalannya sangat kecil dan
merupakan cara kontrasepsi
d) Permanen
e) Lebih ekonomis, karena hanya memerlukan biaya untuk satu kali
tindakan saja.

Kelompok 2 _ A-2014
Setiap peserta kontap harus memenuhi 3 syarat, yaitu:
a) Sukarela
Setiap calon peserta kontap harus secara sukarela menerima pelayanan kontap, artinya
secara sadar dan dengan kemauan sendiri memilih kontap sebagai cara kontrasepsi.

b) Bahagia
Setiap calon peserta kontap harus memenuhi syarat bahagia, artinya :
1) Calon peserta tersebut dalam perkawinan yang sah dan harmonis dan telah
dianugerahi sekurang-kurangnya 2 orang anak yang sehat rohani dan jasmani.
2) Bila hanya mempunyai 2 orang anak, maka anak yang terkecil paling sedikit umur
sekitar 2 tahun.
3) Umur istri paling muda sekitar 25 tahun.

Kelompok 2 _ A-2014
c) Kesehatan
Setiap calon peserta kontap harus memenuhi syarat kesehatan, artinya tidak
ditemukan adanya hambatan atau kontra indikasi untuk menjalani kontap.
Oleh karena itu setiap calon peserta harus diperiksa terlebih dahulu
kesehatannya oleh dokter, sehingga diketahui apakah cukup sehat untuk
dikontap atau tidak. Selain itu juga setiap calon peserta kontap harus
mengikuti konseling (bimbingan tatap muka) dan menandatangani formulir
persetujuan tindakan medik (Informed Consent).

Kelompok 2 _ A-2014
1. Tubektomi (MOW)
• Kontrasepsi mantap pada wanita atau MOW (Metoda Operasi
Wanita) atau tubektomi, yaitu tindakan pengikatan dan pemotongan
saluran telur agar sel telur tidak dapat dibuahi oleh sperma.

Kelompok 2 _ A-2014
Cara Kerja:
Perjalanan sel telur terhambat karena saluran sel telur tertutup.

Keuntungan khusus Tubektomi (MOW)


1) Sangat efektif dan permanen
2) Dapat mencegah kehamilan lebih dari 99%
3) Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
4) Tidak mempengaruhi proses menyusui
5) Pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan anestesi lokal
6) Tidak menggangu hubungan seksual

Kelompok 2 _ A-2014
Kerugian:
1) Rasa sakit/ketidak nyamanan dalam jangka pendek setelah
tindakan
2) Ada kemungkinan mengalami resiko pembedahan

Yang dapat menjalani


1) Usia lebih dari 26 tahun
2) Sudah punya anak cukup (2 anak), ank terkecil harus berusia
minimal (lima) tahun
3) Yakin telah mempunyai keluarga yag sesuai dengan kehendaknya.
4) Pada kehamilannya akan menimbulkan risiko kesehatan yang
serius.
5) Ibu pasca persalinan.
6) Ibu pasca keguguran

Kelompok 2 _ A-2014
Yang sebaiknya tidak menjalani
1) Hamil (sudah terdeteksi atau dicurigai)
2) Menderita tekanan darh tinggi
3) Kencing manis (diabetes)
4) Penyakit jantung
5) Penyakit paru-paru
6) Perdarahan vaginal yang belum terjelaskan (hingga harus dievaluasi)
7) Infeksi sistemik atau pelvik yang akut (hingga masalah itu
disembuhkan atau dikontrol)
8) Ibu yang tidak boleh menjalani pembedahan
9) Kurang pasti mengenai keinginannya untuk fertilisasi di masa depan
10) Belum memberikan persetujuan tertulis

Kelompok 2 _ A-2014
2. Vasektomi (MOP)
• Kontrasepsi mantap pada pria atau MOP (Metoda Operasi Pria) atau
vasektomi., yaitu tindakan pengikatan dan pemotongan saluran
benih agar sperma tidak keluar dari buah zakar.

Kelompok 2 _ A-2014
Cara Kerja:
Saluran benih tertutup, sehingga tidak dapat menyalurkan sperma.

Keuntungan khusu Vasektomi (MOP)


1) Sangat efektif dan “permanen”
2) Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
3) Dapat mencegah kehamilan lebih dari 99%
4) Tidak menggangu hubungan seksual
5) Tindakan bedah yang aman dan sederhana.

Kelompok 2 _ A-2014
Kerugian:
1) Tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin memiliki
anak
2) Harus ada tindakan pembedahan minor.

Yang dapat menjalani:


Untuk laki-laki subur sudah punya anak cukup (2 anak) dan istri
beresiko tinggi.

Kelompok 2 _ A-2014
Yang sebaiknya tidak menjalani:
1) Infeksi kulit atu jamur di daerah kemaluan
2) Menderita kencing manis
3) Hidrokel atau varikokel yang besar
4) Hernia inguinalis
5) Anemia berat, ganguan pembekuan darah atau sedang
menggunakan antikoagulansia.

Kelompok 2 _ A-2014
Metode alami
metode ogino
knaus
Menurut ogino ovulasi biasanya terjadi
pada hari ke 14 sebelum haid yang akan
datang, tapi dapat terjadi pada hari ke
12 dan hari ke 16 sebelum haid. Jadi ke
Metode kalender 5 hari itu merupakan masa yang
terlarang untuk koitus.

Kelompok 2 _ A-2014
1. MAL (Metode Amenore Laktasi).
Pengertian :
MAL adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI
secara eksklusif, artinya hanya diberikan ASI tanpa tambahan makanan
atau minuman apapun lainnya.

Kelompok 2 _ A-2014
Keuntungan metode MAL
a) Efektivitas tinggi (keberhasilan 98% pada 6 bulan pasca
persalinan).
b) Segera efektif
c) Tidak mengganggu senggama
d) Tidak ada efek samping secara sistemik
e) Tidak perlu pengawasan medis
f) Tidak perlu obat atau alat
g) Tanpa biaya

Kelompok 2 _ A-2014
a) Sudah mendapat haid setelah
bersalin
INDIKASI b) Tidak menyusui secara eksklusif
c) Bayinya sudah berumur lebih dari 6
bulan
d) Bekerja dan terpisah dari bayi lebih
lama dari 6 jam.(24)

Ibu yang menyusui secara eksklusif,


KONTRA INDIKASI
bayinya berumur kurang dari 6 bulan
dan belum mendapat haid setelah
melahirkan.

Kelompok 2 _ A-2014
2. Metode Lendir Serviks

Metode lendir serviks adalah metode mengamati kualitas dan


kuantitas lendir serviks setiap hari. Periode subur ditandai dengan
lendir yang jernih, encer, dan licin. Abstinensia (tidak melakukan
hubungan seksual) diperlukan selama menstruasi, setiap hari selama
periode preovulasi (berdasarkan lendir serviks), dan sampai waktu
lendir masa subur muncul sampai 3 hari setelah lendir masa subur itu
berhenti.(24)

Kelompok 2 _ A-2014
end.

Anda mungkin juga menyukai