Anda di halaman 1dari 39

KIE DALAM

PELAYANAN KB
Marsya Yonna Nurrachma (FA/09984)
Laras Perwita Dewi (FA/10023)
Rachma Dewi Prabaningrum (FA/10041)
Jovita Imelda (FA/10104)
Eka Nur Fitriyani (FA/10107)
Desti Wulansari (FA/10161)

KELOMPOK 12 // KELAS A 2014


POKOK BAHASAN:
Pengertian KIE

Tujuan Konseling KB

Prinsip Konseling KB

Keuntungan Konseling KB

Hak Pasien

Konseling KB dan Komunikasi Interpersonal


Peran Konselor KB

Ciri Konselor Efektif

Jenis Konseling

Teknik Konseling Gallen dan Leitenmaier

Informed Choice

Informed Consent

Keuntungan-Kerugian Berbagai Tipe Kontrasepsi


APA ITU KIE?
Konseling
Informasi
Edukasi
??????
KONSELING
“Proses pertukaran informasi dan interaksi positif
antara klien-petugas untuk mementuk klien mengenali
kebutuhannya, memilih solusi terbaik dan membuat
keputusan yang paling sesuai dengan kondisi yang
sedang dihadapi”
INFORMASI

“Informasi adalah keterangan, gagasan maupun


kenyataan yang perlu diketahui klien (pesan yang
disampaikan )”

Layanan informasi adalah layanan bimbingan dan


konseling yang memungkinkan klien menerima dan
memahami berbagai informasi yang dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan
keputusan untuk kepentingan klien.
EDUKASI
“Proses pembelajaran yang bertujuan untuk
mengembangkan potensi diri pada seseorang pasien/klien
dan mewujudkan proses pembelajaran yang lebih baik
(perubahan perilaku kearah yang positif)”
Tujuan Konseling KB

Bertujuan dalam membantu klien dalam hal :


 Menyampaikan informasi dari piligan pola reproduksi.

 Memilih metode KB yang diyakini.

 Menggunakan metode KB yang dipilih secara aman dan


efektif.
 Memulai dan melanjutkan KB.

 Mempelajari Tujuan, ketidakjelasan informasi tentang


metode KB yang tersedia.
Prinsip Konseling KB
Meliputi :

Percaya diri/confidentiality

Tidak memaksa/voluntary choice

Informed consent

Hak klien/client rights

Kewenagan/empowerment
Keuntungan Konseling KB
 Klien dapat memilih metode kontrasepsi
 Puas dan mengurangi keluhan atau penyesalan
 Cara serta lama penggunaan sesuai dan efektif
 Membangun rasa saling percaya
 Menghormati hak klien dan petugas kesehatan
 Menambah dukungan pelayanan KB
 Menghilangkan rumor dan konsep yang salah
Hak Pasien
 Harga diri dan martabat terjaga
 Pelayanan secara pribadi dan rahasia terjaga
 Mendapat informasi tentang kondisi dan tindakan
yang akan dilaksanakan
 Mendapat kenyamanan dan pelayanan terbaik
 Menerima atau menolak tindakan yang akan
dilakukan
 Bebas memilih metode yang akan digunakan
Konseling KB dan Komunikasi
Interpersonal
Konseling KB dan komunikasi interpersonal dalam
pelayanan kesehatan menggunakan :

Motivasi

Pendidikan KB

Konseling KB
Motivasi
Motivasi pada pasien KB meliputi:
 Berfokus untuk mewujudkan permintaan, bukan

pada kebutuhan individu klien.


 Menggunakan komunikasi satu arah.

 Menggunakan komunikasi individu, kelompok atau


massa.
Pendidikan KB
Pelayanan KB yang diberikan pada pasien
mengandung unsur pendidikan sebagai berikut:
 Menyediakan seluruh informasi metode yang
tersedia.
 Menyediakan informasi terkini dan isu.

 Menggunakan komunikasi satu arah atau dua arah.

 Dapat melalui komunikasi individu, kelompok atau


massa.
 Menghilangkan rumor dan konsep yang salah.
Konseling KB
Konseling KB antara lain:
 Mendorong klien untuk mengajukan pertanyaan.

 Menjadi pendengar aktif; Menjamin klien penuh

informasi.
 Membantu klien membuat pilihan sendiri.
Peran Konselor KB
Proses konseling dalam praktik pelayanan
kebidanan terutama pada pelayanan keluarga
berencana, tidak terlepas dari peran konselor. Tugas
seorang konselor adalah sebagai berikut:
 Sahabat, pembimbing dan memberdayakan klien untuk
membuat pilihan yang paling sesuai dengan
kebutuhannya.
 Memberi informasi yang obyektif, lengkap, jujur dan
akurat tentang berbagai metode kontrasepsi yang
tersedia.
 Membangun rasa saling percaya, termasuk dalam
proses pembuatan Persetujuan Tindakan Medik.
Ciri Konselor Efektif
 Memperlakukan klien dengan baik.
 Berinteraksi positif dalam posisi seimbang.
 Memberikan informasi obyektif, mudah dimengerti
dan diingat serta tidak berlebihan.
 Mampu menjelaskan berbagai mekanisme dan
ketersediaan metode konstrasepsi.
 Membantu klien mengenali kebutuhannya dan
membuat pilihan yang sesuai dengan kondisinya.
Jenis Konseling
Jenis konseling terbagi menjadi tiga, yaitu:

• Konseling Awal

• Konseling Khusus

• Konseling Tindak Lanjut


Konseling Awal
 Bertujuan menentukan metode apa yang diambil
 Meliputi penjelasan umum dari berbagai metode
kontrasepsi untuk mengenalkan kaitan antara
kontrasepsi, tujuan dan fungsi reproduksi keluarga.
 Bila dilakukan dengan objektif, langkah ini akan
membantu klien untuk memilih jenis KB yang cocok
untuknya
 Yang perlu diperhatikan dalam langkah ini :
a. Menanyakan langkah yang disukai klien
b. Apa yang diketahui tentang cara kerjanya,
kelebihan, dan kekurangannya
Konseling Khusus
 Memberi kesempatan kepada klien untuk bertanya
tentang cara KB dan membicarakan
pengalamannya
 Berisi penjelasan spesifik tentang metode yang
diinginkan, alternatif, keuntungan-keterbatasan,
akses, dan fasilitas layanan.
 Mendapatkan bantuan untuk memilih metode KB
yang cocok dan mendapatkan penerangan lebih
jauh tentang pengunaannya
Konseling Tindak Lanjut
 Konseling lebih bervariasi dari konseling awal
 Konseling ini meliputi penjelasan spesifik tentang
prosedur yang akan dilaksanakan (pra, selama dan
pasca) serta penjelasan lisan / instruksi tertulis
asuhan mandiri.
 Pemberi pelayanan harus dapat membedakan
masalah yang serius yang memerlukan rujukan dan
masalah yang ringan yang dapat diatasi di tempat
Teknik Konseling Gallen dan Leitenmaier
Konseling KB
 Konseling KB dapat menggunakan konsep konseling
menurut Gallen dan Leitenmaier (1987) yaitu GATHER.
 GATHER adalah akronim dari Greet, Ask, Tell, Help,
Explain, dan Refer (Return Visit).
 Konsep GATHER ini dalam Bahasa Indonesia juga
dikenal dengan SATU TUJU.
 SATU TUJU juga merupakan akronim dari langkah yang
akan diterapkan dalam konseling KB. Namun, tidak
semua proses konseling harus menggunakan konsep
SATU TUJU, karena penggunaan konsep ini disesuaikan
dengan kebutuhan pasien.
KONSELING KB

SATU TUJU

Sa T U
U TU J (Kunjungan
(Salam (Tanyakan)
Sapa) (Uraikan) (Bantulah) (Jelaskan) Ulang)
SATU TUJU

 SA : SApa dan SAlam kepada klien secara terbuka dan


sopan. Buat pasien nyaman dan merasa terjamin kerahasiaan
informasi yang akan dibahas serta jelaskan pelayanan apa
yang diperoleh.
 T : Tanyakan kepada pasien informasi tentang dirinya dan
apa yang perlu dibantu. Beberapa hal yang perlu ditayakan
yaitu pengalaman KB dan kontrasepsi yang diinginkan oleh
pasien (jika pasien sudah memiliki pilhan alat kontrasepsi).
 U : Uraikan kepada pasien mengenai pilihan alat
kontrasepsi yang ada dan bantu klien memilih alat kontrasepsi
yang diingini dan sesuai dengan kebutuhan pasien.
lanjutan…

SATU TUJU

 TU : banTUlah pasien menentukan pilihannya. Dengan


cara membantu pasien berpikir mengenai kotrasepsi
apa yang paling sesuai dengan keadaan dan
kebutuhan.
 J : Jelaskan secara lengkap bagaimana
menggunakan kontrasepsi pilihannya.
 U : Perlunya dilakukan kunjungan Ulang. Bicarakan
dan buatlah perjanjian kapan pasien melakukan
pemeriksaaan lanjutan atau permintaan kontrasepsi
jika dibutuhkan.
Dari hasil konseling KB akan dihasilkan Informed
Choice dan Informed Consent.
Apakah Informed Choice dan Informed Consent?
Informed Choice

 Adalah bentuk persetujuan pasien tentang


metode kontrasepsi yang dipilih oleh pasien setelah
memahami kebutuhan reproduksi yang paling sesuai
dengan dirinya/keluarganya. Dimana pilihan yang
diambil merupakan pilihan yang terbaik dari
berbagai alternatif yang tersedia.
Informed Consent

 Adalah bukti tertulis tentang persetujuan pasien


terhadap prosedur klinik dari metode kontrasepsi yang
akan digunakan pasien. Diman persetujuan ini harus
ditandatangani oleh pasien sendiri atau walinya
(apabila akibat kondisi tertentu pasien tidak dapat
melakukan hal tersebut).
 Persetujuan diminta apabila prosedur klinik
mengandung risiko terhadap keselamatan pasien (baik
yang terduga atau tak terduga sebelumnya).
Informed Consent

Isi dari Informed consent:


 Kebutuhan reproduksi klien,
 Informed choice, dan
 Prosedur klinik yang akan dilakukan; termasuk di
dalamnya penjelasan tentang risiko dalam
melakukan prosedur klinik tersebut; standar prosedur
yang akan dilakukan dan upaya untuk
menghindarkan risiko.
Keuntungan-Kerugian Berbagai
Tipe Kontrasepsi
Kondom
 Keuntungan kondom:
a. Mencegah, mudah didapat, tidak perlu resep dokter
b. Mudah dipakai sendiri
c. Dapat mencegah penularan penyakit kelamin
d. Efektivitas 88 – 98%
 Kerugian kondom:
a. Selalu harus memakai kondom baru
b. Selalu harus ada persediaan
c. Pada penggunaan yang tidak benar kemungkinan dapat sobek
d. Mengganggu kenyamanan bersanggama
e. Tingkat kegagalan cukup tinggi, bila terlambat memakainya
f. Kadang-kadang ada yang tidak tahan (alergi) terhadap karetnya
KB Suntik
 Keuntungan menggunakan KB Suntik:
a. Praktis, efektif dan aman dengan tingkat keberhasilan
lebih dari 99%
b. Tidak membatasi umur
c. Obat KB suntik yang 3 bulan sekali (Progesteron saja)
tidak mempengaruhi ASI dan cocok untuk ibu menyusui.

 Kerugian KB Suntik:
a. Di bulan-bulan pertama pemakaian terjadi mual,
pendarahan berupa bercak di antara masa haid, sakit
kepala dan nyeri payudara
b. Tidak melindungi dari IMS dan HIV/AIDS
PIL KB
 Keuntungan menggunakan Pil KB:
a. Penggunaan mudah dan murah, mengurangi rasa sakit ketika haid
b. Dapat mencegah kehamilan di luar rahim, kanker rahim dan kanker
payudara
c. Kesuburan dapat segera kembali
d. Tidak mempengaruhi ASI bagi yang menggunakan pil KB tunggal
e. Efektifitasnya 98,5% sampai lebih dari 99%

 Kerugian dan efek samping Pil KB:


a. Pemakaian harus disiplin setiap hari
b. Dapat meningkatkan infeksi jamur di sekitar kemaluan
c. Perdarahan/spotting (bercak) antara masa haid (terutama pada
pengguna pil yang hanya mengadung progesteron)
Susuk KB (Implant)
 Keuntungan menggunakan Susuk KB:
a. Tidak menekan produksi ASI
b. Praktis dan Efektif
c. Masa pakai jangka panjang (3 tahun)
d. Kesuburan cepat kembali setelah pencabutan
e. Dapat digunakan oleh ibu yang tidak cocok dengan hormon
estrogen
f. Efektifitasnya 99-99,8%
 Kerugian dan efek samping Susuk KB:
a. Harus dipasang dan dicabut oleh petugas kesehatan yang
terlatih
b. Dapat mengubah pola haid
IUD
 Keuntungan menggunakan IUD:
a. Praktis, efektif dan ekonomis
b. Kesuburan dapat segera kembali jika IUD dibuka/ditanggalkan
c. Tidak menggunakan pemberian ASI

 Kerugian dan efek samping IUD:


a. Dapat ke luar sendiri jika ukuran IUD tidak cocok dengan rahim
pemakai
b. Perdarahan lebih banyak dan lebih lama pada saat menstruasi
kadang-kadang dapat disertai kram dan nyeri selama menstruasi
yang biasanya akan hilang setelah 3 bulan
c. Dapat mengalami bercak perdarahan setelah 1 atau 2 hari
setelah pemasangan
Vasektomi
 Keuntungan menggunakan vasektomi:
a. Permanen dan efektif
b. Tidak ada efek samping jangka panjang dan tidak
mengganggu hubungan seksual
c. Dapat mencegah kehamilan lebih dari 99%

 Kerugian vasektomi:
Harus ada tindakan pembedahan minor. Tidak dapat
dilakukan pada orang yang masih ingin memiliki anak,
meskipun masih bisa disambung kembali (rekanalisasi)
jika ingin punya anak lagi.
Tubektomi
 Keuntungan menggunakan tubektomi:
a. Permanen dan efektif
b. Dapat mencegah kehamilan lebih dari 99%
c. Tidak ada efek samping jangka panjang dan
tidak mengganggu hubungan seksual

 Kerugian tubektomi:
a. Ada kemungkinan mengalami resiko
pembedahan
Daftar Pustaka
 Affandi, B., 2006, Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kontrasepsi, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta.
 Arjoso, S., 2005, Rencana Strategis BKKBN, BKKBN,
Jakarta.
 NRC-POGI, 1996, Buku Acuan Nasional
Pelayanan Keluarga Berencana, BKKBN, Jakarta.
 Saifuddin, A.B., 2006, Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kontrasepsi, Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai