201810215112
TID 4A4
Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal
atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan .
Perumahan swadaya yang ada terkadang belum memiliki lingkungan yang mendukung
keberlangsungan kegiatan bermukim masyarakat. Kualitas lingkungan yang masih rendah
juga seringkali belum mendapat cukup perhatian dari penghuni itu sendiri. Penghuni
seringkali hanya berpikir mengenai unit rumah yang mereka miliki padahal kualitas
lingkungan dan juga prasarana sarana utilitas memegang peranan penting dalam
keberlangsungan hidup mereka.
Terjadinya kejahatan ataupun pelanggaran yang ada di lingkungan masyarakat ini tentunya
tidak terlepas dari sistem pengamanan, pengamanan yang baik tentunya sangat mendukung di
dalam upaya pemasyarakatan karena tanpa adanya dukungan keamanan yang baik maka
mustahil akan tercipta suatu upaya pemasyarakatan yang kondusif.
Akibat makin maraknya tindak pencurian motor dan hp yang sering dilakukan siang hingga
menjelang malam di wilayah villa gading harapan blok as-at mengupayakan masyarakat sekitar
menciptakan suatu sistem pengamanan yang dapat digunakan secara efektif untuk mencegah
dan menangani tindakan-tindakan tersebut hingga tidak mengakibatkan kerugian yang
ditunjang dengan arsitek bangunan dan sarana prasarana.
Berdasarkan jumlah kekuatan pengamanan di wilayah villa gading harapan blok as-at
ditemukan bahwa jumlah personil masih sangat kurang dalam melakukan pengamanan
dengan luas wilayah dan jumlah kk mencapai 250 kk.
2. Pagar
Lingkungan villa Gading Harapan blok as-at sendiri tidak memiliki pagar yang
mengelilingi wilayah tersebut. Oleh Karena itu berdasarkan sekuriti survey diketahui
bahwa;
Karena keterbatasan dana yang dimiliki aparatur pemerintah dan luasnya area, serta
banyaknya tanah kosong yang menyebabkan sulitnya untuk membuat pagar dengan
menyeluruh.
3. Pintu Gerbang
Pintu gerbang ini dianggap penting dan mewakili karena setiap orang yang akan masuk
ke tempat dimana para narapidana beraktifitas harus melewati pintu gerbang ini. Hasil
sekuriti survey menunjukkan:
Penilaian untuk pintu gerbang ini adalah kurang baik karena pintu gerbang ini terbuat
dari besi tipis dan disampingnya masih terdapat lahan kosong. Sehingga untuk masuk
ke dalam wilayah villa gading harapan blo as-at ini harus mendapatkan ijin dari pihak
dalam atau penjaga untuk membukakan pintu apabila membawa kendaraan besar, akan
tetapi untuk kendaraan kecil hingga sedang bisa masuk tanpa harus izin terlebih dahulu.
4. Pos Sekuriti
Petugas Keamanan di Villa Gading Harapan tidak memiliki pos sekuriti. Hal ini
disebabkan keterbatasan dana. Berdasarkan hasil observasi sekuriti survei sebagai
berikut;
Karena keterbatasan dana menyebabkan tidak adanya pos sekuriti. Walaupun tidak ada
pos sekuriti biasanya keamanan setempat menggunakan pos RW sebagai titik temu
apabila terjadi suatu masalah di lingkungan Villa Gading Harapan Blok As-At.
5. Pos Jaga
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa di lingkungan Villa Gading Harapan
blok as-at terdapat beberapa Pos Jaga yang tersebar di beberapa tempat. Berdasarkan
hasil sekuriti survey maka penilaian terhadap poin ini adalah:
Pos jaga di lingkungan Villa Gading Harapan blok as-at banyak dan sesuai dengan
standar baik secara fisik maupun sarana. Selain itu pos jaga di lingkungan Villa Gading
Harapan blok as-at biasanya banyak dimanfaatkan masyarakat sekitar sebagai tempat
berkumpul, bermain, belajat, dll. Sehingga untuk perawatannya sangat dijaga oleh
masayarakat yang tinggal disekitarnya,
6. Lampu penerangan
Kondisi penerangan di lingkungan Villa Gading Harapan blok as-at kurang memadai
sehingga masih banyak terdapat daerah blind spot yang ada di lingkungan Villa Gading
Harapan blok as-at. Berdasarkan hasil survey sekuriti adalah sebagai berikut:
Semua penerangan yang ada di lingkungan Villa Gading Harapan blok as-at kurang
berfungsi dengan baik dan dapat meng-cover wilayah tersebut. Sehingga masih banyak
tempat-tempat gelap yang ditakutkan dapat disalahgunakan. Oleh karena itu diharapkan
dibanyakkannya lampu jalan di setiap sudut jalan maupun itu tanah kosong atau
terdapat rumah sehingga penjagaan menjadi lebih efektif.
7. Alat Komunikasi
Penggunaan alat komunikasi dalam menunjang pengamanan di dalam limgkungan
Villa Gading Harapan blok as-at cukup efektif dan dirasa telah dapat berfungsi dan
difungsikan dengan baik oleh para petugas. Berdasarkan hasil observasi sekuriti survey
maka diketahui hasil sebagai berikut:
Alat komunikasi tidak hanya di berikan kepada petugas saja tetapi juga beberapa
dipegang oleh Ketua RW, ketua RT, dan perangkat lainnya. Hal ini menyebabkan
kontrol dan komunikasi terkait situasi dengan cepat dapat disampaikan danpat
dilakukan pengambilan keputusan dengan cepat pula.
Ketua RW , ketua RT, petugas keamanan, dan mayarakat sendiri sudah menyediakkan
banyak kamera CCTV yang ditempatkan di rumah-rumah warga. Biasanya untuk 1
gang diberikan 4 buah CCTV. Selain itu pemilik rumah yang ditempatka CCTV
bertanggung jawab untuk merawat CCTV sehingga CCTV dapat terkoontrol
perawatannya. Untuk memonitori CCTV biasanya langsung di handle oleh pemilik
rumah jadi apabila ada kejadian yang tidak terduga memudahkan petugas kemanan
melacak pelakunya.
9. Perlengkapan Petugas
Perlengkapan petugas yang digunakan oleh petugas sebenarnya tidak ada perlengkapan
khusus dan cenderung tidak menggunakan apa-apa. Seragamnya sendiri tidak ada
sehingga terkadang tidak terlihat bahwa orang tersebut petugas. Berdasarkan hasil
observasi survey sekuriti ditemukan bahwa;
Peralatan yang digunakan oleh petugas yaitu pentungan atau sirine alarm yang
bunyinya sangat kencang. selain itu mereka hanya mengandalkan hubungan sosial
dengan masyarakat sekitar.
10. Perlengkapan P3K
Petugas Keamanan di Villa Gading Harapan tidak memiliki perlengkapan P3K. Hal ini
disebabkan keterbatasan dana. Oleh karena itu walaupun tidak ada peralatan P3K
terdapat klinik dan praktek bidan di sekitar lingkungan, maka hasil observasi sekuriti
survei sebagai berikut;
Karena keterbatasan dana yang dimilik aparatur pemerintah yang menyebabkan banyak
kekuarangan dalam penyediaan keamaanan di lingkungan setempat serta alat-alat
pendukungnya.
Banyak plang yang dibuat di setiap pintu masuk akan tetapi tidak terdapat penjagaan
yang memadai dan plangnya sendiri kebanyakan hanya setengah maksudnya untuk
motor masih bisa lewat sedangkan untuk mobil dan kendaraan besar tidak bisa.
Sehingga apabila ada mobil atau kendaraan besar harus meminta kunci plang ke rt atau
warga sekitar.
Sistem Operasional:
1. Pengaturan tugas siaga
Pengaturan tugas ini sangat dipengaruhi dengan jumlah petugas yang ada. Masalah
pembagian shift ini sebenarnya dilakukan dengan menyesuaikan jumlah petugas yang
ada. Berdasarkan hasil survey sekuriti diketahui bahwa;
Seperti yang telah disebutkan bahwa permasalahan yang ditemukan dalam petugas
pengamanan sendiri adalah jumlah petugas yang sangat terbatas. Hal ini menyebabkan
pengaturan penjagaan dan patroli tidak disesuaikan dengan jumlah petugas yang ada.
Selain itu petugas kemanan yang berjaga hanya fokus pada malam hari untuk siang hari
tidak ada penjagaan. Oleh karena itu sistem jaga di di Villa Gading Harapan Blok As-
At tidak terdapat pengaturan jadwal jaga.
Pengendalian pengamanan berfungsi dengan baik dan dilakukan sesuai SOP yang ada,
namun dalam pendokumentasian tidak dilakukan dengan baik karena setiap rumah
warga dipasang CCTV dan pos jaga selalu di tempatkan di dekat rumah warga sehingga
petugas yang berjaga hanya meng-update apabila terjadi kejadiaan saja. Oleh karena itu
petugas jadi malas untuk mencatat dengan melihat cctv petugas sudah cukup
mengetahui detail kejadian perkara.
4. Patroli
Patroli yang dilakukan oleh petugas memiliki 2 tipe patroli yaitu patroli rutin
dan patroli insidentil. Patroli rutin tidak hanya siang dan malam hari saja tetapi setiap
beberapa jam sekali dilakukan patroli rutin. Sedangkan patroli insidentil dilakukan
ketika ada laporan desas-desus akan ada kegiatan atau barang yang terlarang masuk ke
dalam Lapas. Oleh karena itu berdasarkan penilaian sekuriti survey maka hasilnya
adalah;
5. Pengawasan Patroli
Pengawasan patroli dilakukan oleh komandan jaga masing-masing peleton dan tetap
dibawah control. Oleh karena itu berdasarkan survey sekuriti mendapatkan hasil
sebagai berikut;
Semua orang yang keluar masuk tidak menggunakan tanda pengenal. Karena satpam di
Villa gading harapan blokas-at hanya fokus ke penjagaan kemanaan di lingkungan saja.
Oleh karena itu, tamu atau orang asing bebas untuk keluar masuk di villa gading
harapan blok as-at tanpa harus memperlihatkan tanda pengenal.
Penilaian
No Deskripsi Nilai
0 1 2 3 4 5
1 Satuan Pengamanan 2
2 Pagar 0
3 Pintu Gerbang 3
4 Pos Sekuriti 0
5 Pos Jaga 5
6 Lampu Penerangan 3
7 Alat Komunikasi 4
8 Sistem alarm 3
9 Perlengkapan Petugas 2
10 Peralatan P3K 0
11 Sistem Keluar Masuk Ruangan 3
2. Sistem Operasional
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari sisi pengamanan fisik, kelemahan terlihat
pada poin 2, 4, dan 10 yaitu pagar, pos sekuriti, peralatan P3K. Sedangkan di dalam sistem
operasional ternyata dapat dilihat bahwa apa yang dilakukan petugas belum begitu rapi dalam
hal sistem. Tidak ada yang mendapatkan penialaian baik.
Oleh karena itu sebagai rekomendasi, poin paling penting untuk diperbaiki atau ditingkatkan
adalah masalah pagar. Paling kecil dibuat palang di pintu utama atau di jalan akses untuk
memasuki kawasan tersebut jadi bukan hanya di jalan-jalan sempit saja dan bersidat sementara.
Selain itu sebaiknya dibuat pos sekuriti yang kecil saja dan diletakkan di samping pintu gerbang
utama karena dengan pos sekuriti yang kecil tidak banyak memakan area yang luas dan dana
yang besar selain itu juga dengan adanya pos sekuriti di samping pintu gerbang utama juga
dapat mengurangi tingkat resiko kejahatan yang terjadi terutama di malam hari karena petugas
dapat dengan mudah mengetahaui, mengidentifikasi, dan mengenal orang asing. Selain itu di
pos sekuriti juga disediakan peralatan p3K kecil-kecilan saja yang memuat antiseptik, kain
kasa, kapas, betadine, oksigen yang sekiranya sangat dibutuhkan untuk pertolongan pertama.