Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 1 PTHI ISIP 4130

NAMA : HERIANTO

NIM : 043002445

UPBJJ UT : PALANGKARAYA

1. A. Das sein
Das Sei adalah adalah segala sesuatu yang merupakan pelaksanaan dari segala sesuatu
yang diatur dalam das sollen.

Misalnya, ada aturan yang menyatakan bahwa ketika lampu lalu lintas berwarna
merah, maka kita sebagai pengendara harus berhenti. Hal itu adalah das sollen atau
apa yang seharusnya terjadi. Akan tetapi, das sein-nya atau pelaksanaannya tidak
selamanya seperti itu. Bisa saja pengendara berhenti dan pengendara bisa saja
menerobos.

B. Das sollen

Das Sollen adalah adalah segala sesuatu yang merupakan keharusan , atau yang
mengharuskan kita untuk berpikir dan bersikap tindak secara tertentu dalam
menghadapi pekerjaan atau masalah tertentu pula.

Sebagai contoh:

1. Jika kita ingin membeli sebuah barang, maka kita harus membayar.
2. Jika kita ingin menyebrang di jalan raya, maka kita harus melewati “zebra cross”
atau di jembatan penyebrangan dan sebagainya.
3. Jika kita berkendara, dan tiba-tiba lampu lalu lintas menunjukkan lampu merah,
maka kita harus berhenti.

2. Hukum dalam mengungkapkan suatu kebenaran hukum. Sasaran penelitian hukum


pada dasarnya adalah hukum atau kaidah (norm). Meneliti pada hakikatnya berarti
mencari, yang dicari dalam penelitian hukum adalah kaidah, norm atau das sollen,
bukan peristiwa, perilaku dalam arti fakta atau das sein.
Berdasarkan permasalahan yang menjadi objek dari penelitian/penulisan skripsi ini,
maka akan difokuskan pada hal-hal yang menyangkut asas-asas, konsepsi-konsepsi
serta pandangan dan doktrin-doktrin hukum serta masalah isi kaidah hukum yang
berhubungan erat dengan kewenangan Komisi Pemberantasan Korupsi dalam
melakukan penyelidikan dan penyidikan dalam rangka penegakan hukum pasca
putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 40/PUU-IX/2011.

3. Sebagaimana diketahui bersama bahwa tiga (3) nilai-nilai dasar yang dikemukakan
oleh Gustav Radbruch, dimana orientasinya adalah untuk menciptakan harmonisasi
pelaksanaan hukum. Sebagaimana yang menjadi tujuan hukum adalah untuk
mengayomi manusia baik secara aktif maupun secara pasif.

Secara aktif dimaksudkan sebagai upaya untuk menciptakan suatu kondisi


kemasyarakatan yang manusia dalam proses yang berlangsung secara wajar.
Sedangkan yang dimaksud secara pasif adalah mengupayakan pencegahan atas upaya
yang sewenang-wenang dan penyalahgunaan hak secara tidak adil.

Usaha mewujudkan pengayoman ini termasuk di dalamnya diantaranya adalah


mewujudkan ketertiban dan keteraturan, mewujudkan kedamaian sejati, mewujudkan
keadilan bagi seluruh masyarakat, mewujudkan kesejahteraan seluruh rakyat.

Nilai dasar yang pertama, tentang keadilan, keadilan merupakan salah satu tujuan dari
hukum selain dari kepastian hukum itu sendiri dan juga kemanfaatan hukum.
Sedangkan makna keadilan itu sendiri masih menjadi perdebatan. Namun keadilan itu
terkait dengan pendistribusian yang merata antara hak dan kewajiban.

Demikian sentral dan dominan kedudukan dan peranan dari nilai keadilan bagi
hukum, sehingga Gustav Radbruch menyatakan ” rechct ist wille zur gerechtigkeit”
(hukum adalah kehendak demi untuk keadilan).

Hukum adalah alat untuk menegakkan keadilan dan menciptakan kesejahteraan sosial.
Tanpa keadilan sebagai tujuan ultimumnya, hukum akan terperosok menjadi alat
pembenar kesewenang-wenangan mayoritas atau pihak penguasa terhadap minoritas
atau pihak yang dikuasai.
Itulah sebabnya maka fungsi utama dari hukum pada akhirnya menegakkan keadilan.
keadilan merupakan tujuan hukum yang paling penting, bahkan ada yang
berpendapat, bahwa keadilan adalah tujuan hukum satu-satunya.
Maka dengan demikian ke – 3 Unsu tersebut sudah terpenuhi.

Sumber bacaan,

https://www.kejari-bone.go.id/artikel/detail/1/analisa-konsep-keadilan-kepastian-dan-
kemanfaatan-dalam-penegakan-hukum-tindak-pidana-pertambangan.html

Anda mungkin juga menyukai