Anda di halaman 1dari 3

28 Oct Ini Yang Harus Ada Di Kemasan

Produk Herbal
Posted at 14:59h in Jasa Maklon by webmaster 
Share

Kemasan produk herbal dapat digunakan sebagai alat komunikasi dan informasi kepada
konsumen melalui label yang terdapat pada kemasan. Belakangan ini, faktor kemasan
dapat menjadi gambaran ukuran bona ditas suatu produk/perusahaan obat herbal.

Kemasan produk herbal sendiri bisa digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu:

1. Primary packaging: kemasan yang bersentuhan langsung dengan produk.


2. Secondary packaging: kemasan yang membungkus primary packaging. Ukuran
secondary packaging ini lebih besar dari primary packaging.
3. Tertiary packaging: kemasan yang berfungsi melindungi produk ketika proses
distribusi.

Apakah Anda membuat produk herbal milik Anda sendiri?

WhatsApp MarketingPrivacy - Terms


Nah, perhatikan kemasan produk obat herbal yang sesuai dengan standar Badan POM
untuk mempermudah Anda mendapatkan ijin edar.

Kemasan obat herbal memiliki aturan-aturan yang jelas dari Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM). Desain kemasan obat yang tidak memenuhi ketentuan-ketentuan ini
akan ditolak dengan mentah oleh BPOM, menjadikan produk tersebut tidak memiliki
nomor registrasi dan menjadi ilegal bila diedarkan.

ATURAN DESAIN KEMASAN PRODUK HERBAL


BPOM
# Merk
Sebuah produk obat herbal harus memiliki merk / penamaan. Merk dengan
menggunakan salah satu nama bahan baku produk tetap bisa didaftarkan ke BPOM.
Namun akan menjadi masalah ketika merk tersebut akan dipatenkan ke Dirjen Haki,
karena pematenan produk tidak boleh menggunakan suatu nama general, harus
membuat nama/kata baru yang berbeda.

# Ilustrasi
Tambahkan ilustrasi sebagai pemanis. Umumnya BPOM mentolerir penggunaan
ilustrasi seperti gambar tumbuhan dan simbol-simbol yang tidak dilarang (tetap
berkaitan dengan khasiat produk herbal). Namun, BPOM tidak mentolerir ilustrasi
dengan menggunakan gambar-gambar seperti : Bagian tubuh manusia, gambar virus /
bakteri

# Khasiat
Untuk mempermudah konsumen melihat & memahami khasiat suatu produk herbal,
kadang khasiat dicantumkan juga di bagian depan kemasan.

# Nomor Registrasi
Nomor registrasi / pendaftaran untuk jenis obat herbal terdiri dari 9 digit dan diawali
dengan POM TR. Badan POM mengeluarkan 1 nomor registrasi untuk 1 item produk.

# Logo Obat Herbal / Jamu


Logo jamu harus dicantumkan! BPOM membuat aturan logo ini harus dicantumkan di
bagian kiri atas. penggunaan warna logo juga tidak bisa dirubah, standard yang
digunakan adalah warna hijau tua. BPOM memiliki buku panduan yang berisikan
gambar logo boleh digunakan.
Obat herbal memiliki 3 tingkatan. Pertama adalah Jamu, kedua Obat Herbal Terstandar
(OHT), ketiga Fitofarmaka. OHT dan Fitofarmaka memiliki logo yang berbeda dengan
jamu. Kedua level ini adalah level lanjutan di mana suatu produk obat herbal harus
memiliki kriteria-kriteria tertentu. Fitofarmaka memiliki khasiat yang telah teruji klinis
dan bisa disejajarkan dengan obat farmasi.

# Produsen
Produsen obat herbal juga harus dicantumkan di suatu kemasan produk. Hal ini untuk
memudahkan konsumen mengenali reputasi suatu perusahaan dalam memproduksi
WhatsApp Marketing Privacy - Terms
obat herbal dan mencari info mengenai produsen obat. Bagi produsen sendiri
pencantuman ini penting untuk membangun citra perusahaan dan produknya.

# Komposisi Produk
Sebuah obat herbal mengandung 1 atau beberapa racikan bahan obat. Aturan
penulisannya menggunakan nama latin bahan dan mencantumkan jumlah berat
masing-masing bahan.

# Peringatan / Perhatian (optional dari BPOM)


Pencantuman peringatan / perhatian hanya perlu cicantumkan di beberapa jenis
produk seperti produk penurun tekanan darah, pelangsing, diabetes, dan lainnya.

# Netto / Isi
Pencantuman netto diperlukan untuk memberikan info yang berkaitan dengan dosis
pemakaian.

# Khasiat Produk (Inti)


Khasiat yang dicantumkan pada suatu kemasan obat herbal harus sama dengan
serti kat yang diberikan oleh BPOM. Khasiat tidak boleh dilebih-lebihkan/dramatis
(contoh : menyembuhkan stroke).

Umumnya, BPOM menggunakan kalimat “membantu mengatasi…”, “secara tradisional


digunakan untuk…”, dan lainnya. Bila ditemukan pencantuman khasiat yang berlebihan
pada suatu merk obat tradisional, maka produk tersebut patut diselidiki.

# Cara Penyimpanan
Obat herbal memiliki standar tertentu dalam hal penyimpanan. Umumnya kalimat yang
ditulis adalah, “simpan di tempat sejuk dan kering serta terhindar dari cahaya matahari
langsung”. Hal ini bertujuan agar kandungan produk tidak mudah kadaluwarsa.

# Dosis
Seperti obat dokter, obat herbal juga memiliki aturan dosis yang dianjurkan. Dosis
untuk pengobatan berbeda dengan pencegahan. Dosis yang berlebihan dalam
mengkonsumsi obat herbal juga akan menimbulkan efek samping.

# Nomor Produksi & Expired Date


Pencantuman kode produksi diperlukan baik oleh produsen maupun konsumen guna
mempermudah mengecek tanggal produksi, ataupun hal lain seperti pengajuan
complaint dari konsumen atas ketidakpuasan isi produk.
Tanggal kadaluwarsa harus dicantumkan guna mempermudah konsumen dalam
menentukan pilihan produk yang akan dikonsumsi.

# Logo Halal
Bagi beberapa produsen, logo halal berikut nomornya sangat dipentingkan. Sikap
masyarakat Indonesia yang begitu mementingkan kehalalan suatu produk menjadikan
logo halal penting untuk dicantumkan.
WhatsApp Marketing Privacy - Terms

Anda mungkin juga menyukai