313 - Skill Lab Semester 7
313 - Skill Lab Semester 7
3. Menilai respon korban dengan menepuk2 korban, menilai pernapasan & meraba
denyut arteri karotis (maks 10 detik)
Saya akan menilai respon korban
- *tepuk pundak* ‘pak pak, bangun pak. Tidak ada respon’
4. Mencari bantuan (memanggil org lain atau hubungi unit pelayanan KGD)
Pak/bu, tolong panggilkan ambulan segera
ATAU
*ceritanya nelpon* ada pasien di sini, tolong kirimkan bantuan tenaga, alat, dan obat-
obatan emergensi
5. Bila denyut a.karotis tdk teraba → kompresi jantung luar :
Tumit telapak tangan yang satu di pertengahan dada di antara proyeksi 2 puting
susu, tangan satunya di atas telapak tangan satu lagi dengan posisi lengan lurus.
Gerakan kompresi seperti piston
6. Kompresi → kedalaman 4-5cm, diberikan 30x kompresi dengan kecepatan
100x/mnt. Kompresi dilakukan cepat, ritmik, ada fase relaksasi dan minimal
interupsi
7. Saya akan membuka jalan napas (airway) dengan mengadahkan kepala (head-tilt)
dan mengangkat dagu (chin-lift)
8. Memberikan 2 hembusan bantuan napas dengan cara tangan kiri memencet
hidung, tangan kanan mengangkat dagu dan mulut penolong mengatup mulut
korban sampai dada korban terlihat bergerak naik (waktu 2 dtk)
11. Bila terjadi pernapasan spontan, maka korban diposisikan pada posisi mantap
(recovery position)
Saya akan memposisikan korban pada posisi mantap (recovery position)
RESEP
Dr. Alumniyarsi
SIP. 446.1/012/Diskes/2011
SUPERCRIPTIO
Jl. Manasaja No.123 Cempaka Putih
Jakarta Pusat- telp 44455
SIGNATURA
R/ syr tempra fl I
S 3 dd 5 ml
paraf / ttd
Aturan pakai :
Berdasarkan kali per hari : Berdasarkan jam :
∫ 3 dd tab I → 3 x 1 ∫ O (omni) 12 h tab 1 → tiap 12 jam
∫ 2 dd cap I → 2 x 1 ∫ O 6 h → tiap 6 jam
∫ 1 dd tab pulv I → 1 x 1 ∫ O 4 h → tiap 4 jam
Latihan I
1. Seorang anak, 4th, menderita radang R/ tab Captopril 25 mg No. XXX
tenggorokan dan akan diberikan obat ∫ prn 2 dd tab I m.et.v paraf
Parasetamol 150 mg, CTM 0.5 mg, dan
Gliseril guaiyakolat 50 mg dalam bentuk R/ tab Simvastatin 10 mg No. XXX
puyer. Obat diberikan 3 kali sehali selama ∫ 1 dd tab I nocte atau ∫ n 1 dd tab I paraf
3 hari. Tuliskan resep untuk obat tsb
Pro : Ny. X
3 x 1 selama 3 hari → 9 tab → jadiin 10
Usia : 45 th
Obat diminum terus menerus? Tidak
→ prn
4. Ny. A 47th menderita pankreatitis kronis
R/ PCT 150 mg dan akan diterapi dengan suplemen
CTM 0,5 mg pancreatin yaitu Enzymfort. Obat
GG 50 mg diberiksan 3 kali sehari selama 15 hari dan
S.L. q.s. obat diminum sesaat sebelum makan
m.f.pulv.dtd No. X (waktu makan)
∫ prn 3 dd pulv I atau ∫ 3 dd pulv I prn 3x1 selama 15 hari = 45 tab
paraf
Pro : An. X R/ tab Enzymfort No. XLV
Usia : 3 th ∫ 3 dd tab I d.c. paraf
Dosis : Jumlah obat yang digunakan untuk mencapai efek terapeutik yang diharapkan
DL (Dosis Lazim) : Dosis yang biasa digunakan dalam keadaan normal
DM (Dosis Maksimal) : Batas atas yang boleh digunakan dalam pengobatan
Regimen dosis : Jadwal pemberian dosis suatu obat
Loading dose : Dosis muatan sebagai dosis awal sehingga tercapai kadar
dalam darah yang cukup untuk menghasilkan efek terapeutik
Maintenance dose : Dosis pemeliharaan untuk mempertahankan kadar obat dalam
darah agar tetap menghasilkan efek terapeutik
𝑛
DT (Dosis Terapi) DL dewasa → DT umur Young (1-8th) = x DL dewasa
𝑛+12
𝑛
Dilling (> 8th) = x DL dewasa
20
DL anak → DT = BB x DL anak
𝐷 (𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛𝑘𝑎𝑛)
Basic Formula (BF) = 𝑥𝑉
𝐻 (𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑔 𝑎𝑑𝑎)
Contoh :
Order : erythromycin (ERY-TAB) 0.5 gr
Sediaan : ERY-TAB 250 mg/tab
Konversi gr→mg (0,5gr = 0.500mg = 500mg)
500
BF = 250 𝑥 1𝑡𝑎𝑏 = 2 tablet
ERY-TAB 0,5 gr 2 tablet
2. Ahmad(11th) datang ke tempat praktek saudara dengan keluhan demam dan tenggorokan
sakit waktu menelan selama 2 hari. Setelah diperiksa anda menyimpulkan pasien
menderita ISPA. Anda akan memberiksan analgesik antipiretik Parasetamol dan antibiotik
Amoksisilin
Dosis : Parasetamol : dewasa 500 mg-1000 mg/x tiap 8 jam
Amoksisilin : dewasa 500 mg-1000 mg/x tiap 8 jam
Sediaan : tablet Parasetamol 500 mg
Kaptab Amoksisilin 500 mg, kapsul Amoksisilin 250 mg
Salbutamol
𝑛
DT = x DL dewasa
𝑛+12
6
= x 2 − 4mg/kali
6+12
= 0,66 – 1,33 mg/kali
Chlorfeniramin meleat
𝑛
DT = x DL dewasa
𝑛+12
6
= x 2 − 4mg/kali
6+12
= 0,66 – 1,33 mg/kali
Prednison
𝑛
DT = x DL dewasa
𝑛+12
6
= x 2.5 − 5mg/kali
6+12
= 0,83 – 1,66 mg/kali
Pirazinamid
DT = 50 x 20-30 mg/kgBB
= 1000 – 1500 mg
Pake yg → 500 mg, 2 tab tiap kali pakai → 14 x 2 = 28 tab
5. Tn. Bahadur(47th) datang ke tempat praktek saudara dengan keluhan sering nyeri dada
sebelah kiri yang menjalar ke punggung kiri dan medial lengan kiri atas saat melakukan
exercise, dan keluhan akan hilang bila pasien beristirahat. Pada pemeriksaan ditemukan
TD 160/95 mmHg. Setelah dilakukan pemeriksaan secukupnya anda mendiagnosa sebagai
angina pectoris dan hipertensi dan anda akan memberikan terapi Isosorbid dinitrat 5 mg
dan Captopril 25 mg. Diberikan unuk 10 hari dan dapat ditebus ulang sebanyak 2x
Sediaan : tab Isosorbid dinitrat 5 mg dan 10 mg
tab Captopril 12.5 mg dan 25 mg
Isosorbid dinitrat R/ tab Isosorbid dinitrat 5 mg No. XXX
3 x 1 selama 10 hari = 30 tab ∫ prn 3 dd I subling
paraf
6. Anak(6th) akan disirkumsisi dengan menggunakan anestesi lokal lidokain. Dosis lidokain 4
mg/kgBB. Sediaan : injeksi Lidokain HCl 2%. 1ampul = 2 ml. Tuliskan resep dan tandai
dengan ‘untuk penggunaan sendiri(dokter)’
Sediaan Lidokain HCl di pasaran : 1%, 2%, 4% → %b/v → lidokain padat yg dilarutkan dlm air
1 L = 1 kg 1% = 1 ml = 10 mg
1 ml = 1 gr = 1000 mg 2% = 1 ml = 20 mg R/ inj Lidokain HCl 2% ampul No. II
10 ml = 100 mg 4% = 1 ml = 40 mg ∫ u.p. paraf
1 ml = 10 mg
2. Aya, 2 th, 15 kg, datang ke tempat praktek saudara dibawa ibunya dengan keluhan
demam dan mencret. Mencret > 4x, feses berlendir, warna hijau, bau amis (+). Setelah
diperiksa anda mendiagnosa dengan gastroenteritis giardiasis. Pasien akan diterapi
dengan metronidazol selama 7 hari dan Ibuprofen seperlunya
Sediaan :
- Metronidazol (35-50 mg/kgBB/hari, sehari 3x) : sirup 125/5 ml, 1 botol 60 ml
Tablet 500 mg
- Ibuprofen (5-10 mg/kgBB/kali, sehari 3x) : sirup 100 mg/5 ml, volume 60 ml/botol
Tabket 200 mg
METRONIDAZOL R/
35-50mg/kgBB/hr → 3x1 = 11,6 – 16,6 mg/kgBB/x
DT = 15 X 11,6 – 16,6
= 174 – 249 mg/kgBB/kali R/ syr Ibprofen 100 mg/5 ml fl.I
∑ metronidazol ∫ prn 3 dd I 5ml p.c.
paraf
IBUPROFEN
DT = 15 X 5-10
Pro : An.Aya (15kg)
Usia : 2 th
3. Ana, 10 bulan, 8 kg, datang ke tempat praktek saudara dibawa ibunya dengan keluhan
demam dan batuk. Setelah diperiksa, anda mendiagnosa dengan faringitis akut. Pasien
akan diterapi dengan Amoksisilin (25-50 mg/kgBB/hari, sehari 3x) dan Parasetamol (10
mg/kgBB/kali).
Sediaan :
- Amoksisilin 125 mg/5ml, 1 botol 60 ml
- Amoksisilin drop 100mg/1ml, 1botol 15ml skala penetes 0.5 ml dan 1 ml
- Paracetamol sirup 120 mg/5 ml, 1 botol 60 ml
- Paracetamol drop (Tempra) 80 mg/0.8 ml, 1 botol 15 ml, skala penetes 0.8 & 1 ml
AMOKSISILIN R/ syr Amoksisilin 125 mg/5ml fl. II
25-50 mg/kgBB/hr → 3x1 = 8,33 – 16,6 ∫ 3 dd I 5 ml p.c.
paraf
DT = 8 x 8,33 – 16,6
= 66,64 – 132,8
∑amoksisilin : 5x3x5 = 75 ml (2botol) R/ drop Tempra 80 mg fl.I
∫ prn 3 dd gtt 0.8 ml
paraf
PARACETAMOL
DT = 8 x 10 = 80 mg/kgBB/kali
Pro : An.Ana (8kg)
Usia : 10 bulan
4. Bebi, 4 th, datang diantar ibunya karena 2 hari demam dan nyeri telan. PF : BB 20 kg.
Diagnosis : faringitis akut. Terapi : Cefadroxil (25-50 mg/kgBB/hari) dalam dosis terbagi
tiap 12 jam dan Iburofen (5-10 mg/kgBB/kali, 3-4x sehari)
Sediaan :
- Cefadroxil kapsul 500 mg, sirup 125 mg/5 ml dan 250 mg/5ml
- Ibuprofen tablet 200 mg, sirup 100 mg/5ml dan 200 mg/5 ml
CEFADROXIL R/ syr Cefadroxil 250 mg/5ml fl. I
25-50 mg/kgBB/hr → 2x1 = 12,5-25 ∫ o 12 h I 5ml p.c
paraf
DT = 20 x 12,5-25
= 250 – 500
∑cefadroxil : 5x2x5 = 50 ml (1botol) R/ syr Ibuprofen 100 mg/5 ml fl.I
∫ prn 3 dd I 5 ml p.c
paraf
IBUPROFEN
DT = 20 x 5-10 = 100-200
Pro : An.Bebi (20kg)
Usia : 4 th
5. Dora, 6th, dibawa ibunya berobat ke tempat praktek saudara dengan keluhan sejak pagi
mengalami sesak napas, riwayat asma (+). Dokter memberikan obat salbutamol (DL = 2-
4 mg/kali) chlorfeniramin maleat (2-4 mg/kali), dan prednison (2,5-5 mg/kali)
Sediaan :
- Salbutamol tablet 2 dan 4 mg ; sirup 2mg/5ml
- Chlorfeniramin maleat : tablet 4 mg
- Prednison : tablet 5 mg
SALBUTAMOL
R/
6 ∫
DT = x 2 − 4mg/kali paraf
6+12
= 0,66 – 1,33 mg/kgBB/kali
R/
∑ salbutamol : ∫ paraf
CTM
Prednison
R/
∫
paraf
Pro : An.Dora
Usia : 6 th
6. Joe, 10th, 30 kg. Diagnosis : varicella herpes zoster dan memberikan terapi acyclovir
selama 5 hari dan Paracetamol seperlunya
Sediaan :
- Acyclovir : 400 mg/tablet, DL = 200-400 mg/x, sehari 5x
- Paracetamol : 500 mg/tablet, DL = 250-500 mg/x, sehari 3x
ACYCLOVIR
10 R/
DT = x 200 − 400
20 ∫
paraf
= 100-200 mg/kgBB/kali
∑ acyclovir : R/
∫
paraf
PARACETAMOL
10
DT = = x 250 − 500 Pro : Joe (30kg)
20
Usia : 10 th
= 125-250 mg/kgBB/kali
7. Angel, 4th, 18kg, datang ke tempat praktek saudara dibawa ibunya dengan keluhan kulit
bisul dan korengan. Pasien sering menggaruk kulit karena gatal. Setelah diperiksa anda
mendiagnosa pioderma. Pasien akan diterapi dengan erytromisin (30-50 mg/kgBB/hari,
sehari 4x) selama 5 hari dan cetirizine (DL = 5-10 mg/kali, 1x sehari)
Sediaan :
- Erytromisin : 200 mg/5ml (60ml/botol); 250 mg/kapsul; 500 mg/kaplet
- Cetirizine : 5 mg/5ml, 10 mg/kapsul
ERYTROMISIN
30-50 mg/kgBB/hr → 4x1 = 7,5 – 12,5
R/ syr Erytromisin 200 mg/5ml fl.II
DT = 18 x 7,5 – 12,5
∫ 4 dd I 5 ml p.c.
= 135 – 225 0 paraf
∑ erytromisin : 5x4x5 = 100 ml (2botol)
R/ syr Cetirizine 5mg/5ml fl.I
CETIRIZINE ∫ 1 dd I
4 paraf
DT = x 5 − 10
4+12
= 1,25 – 2,5
Pro : Angel (18kg)
∑ cetirizine : Usia : 4 th
8. Yoan, 8 th, 25 kg, diantar ibunya ke tempat praktetk Anda dengan keluhan mata merah
dan demam. PF : conjuctiva bulbi hiperemis (+)/(+), palpebra superior dan inferior edema
(+)/(+). Anda mendiagnosa conjunctivitis bakterial akut dan memberikan obat tetes mata
yang mengandung chloramphenicol dan dexamethason (cendo xitrol) serta paracetamol
(10 mg/kgBB/kali, 3-4x sehari)
Sediaan :
- Tetes mata cendo xitrol, volume 10 ml/botol, 2-3 tetes sehari 3-4x/hari → 2x3x5 = 30
ml (3botol)
- Paracetamol : 500 mg/tablet ; 120 mg/5ml (60 ml/botol)
R/ gtt Cendo Xitrol 10 ml fl.III
∫ 3 dd gtt II o.d.s
paraf
R/
∫ 1 dd I paraf
9. Alex, 25 th. Diagnosis : tinea corporis. Terapi : krim ketokonazol utuk dioles pada bagian
kulit yang sakit dan cetirizine (DL = 10 mg/kali, sehari 1x)
Sediaan :
- Ketokonazol cream 10gr/tube, 3-4x sehari
- Cetirizine : 5mg/5ml, 10gr/kapsul
R/ cream Ketokonazol 10 gr tube I
∫ 3 dd I extend part dol
paraf
11. Jean, 9 bln, 10 kg. Diagnosis : candidiasis. Terapi : nystatin (100.000 IU/kali, sehari 4x)
selama 5 hari dan ibuprofen (5-10 mg/kgBB/hari, 3-4 kali sehari)
Sediaan :
- Nystatin : 500.000 IU/tablet ; 100.000 IU/ml skala penetes 1 ml (12ml/botol)
- Ibuprofen : 200 mg/tablet ; 100 mg/5ml dan 200 mg/5ml
R/
∫ paraf
R/
∫
paraf
13. Tn.Alex, 36 th datang ke UGD karena muntah-muntah. Sebagai seorang dokter UGD,
Anda akan memberikan infus Ringer Laktat 1 botol dan obat anti emetic metoklopramid
(DL – 5-10 mg/kali, 3x sehari). Sediaan metoklopramid 10mg/tab. Tuliskan resep obat dan
alat-alat kesehatan yang diperlukan berupa RL, abocath no 20 dan infus set. Untuk alat
kesehatan, tandai dengan “serahkan ke dokter”
R/
∫
R/
∫
HOFFMAN TROMNER
Bisa pronasi/supinasi
Hasil
- (-) / normal : tidak jatuh ke salah satu/kedua sisi (kalo goyang masih normal)
- (+) / tdk normal : JATUH ke salah satu/kedua sisi
Hasil pemeriksaan :
- (-) / normal : dapat menyentuh tepat di telunjuk pemeriksa
- (+) / tdk normal, bila :
- Ada intention tremor → tangan pasien tremor pas udh mau nyampe ke telunjuk
pemeriksa
- Ada dismetria (tidak mampu menghentikan tepat pada waktunya atau tepat pada
tempat yang dituju) → kurang/kelewatan/melenceng dari teunjuk pemeriksa
PEMERIKSAAN DISDIADOKOKINESIS
19. Mempersilahkan penderita untuk duduk di tempat tidur
20. Demonstrasi : kedua tangan diletakkan di atas paha, tangan kanan menghadap ke
atas dan tangan kiri menghadap ke bawah. Kemudian secara bersamaan
mengganti posisi tangan kanan menghadap ke bawah dan tangan kiri menghadap
ke atas. Instruksikan untuk melakukan scr terus menerus & cepat
21. Melakukan pemeriksaan (seperti demonstrasi)
29. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan disdiadokokinesis
Nanti letakkan kedua tangannya di atas paha, tangan kanan menghadap ke atas
dan tangan kiri menghadap ke bawah. Kemudian secara bersamaan ganti posisi
tangan kanan ke bawah dan tangan kiri menghadap ke atas *sambil contohin*
Silahkan lakukan dengan cepat pak
Hasil
- (-) / normal : gerakan beraturan
- (+) / tdk normal : gerakan tidak beraturan
Hasil
- (-) / normal : respon otot antagonis cepat → tangan berhenti sebelum
mengenai wajah sendiri
- (+) / tdk normal : respon otot antagonis lambat/tdk ada → tangan mengenai
wajah sendiri
Hasil pemeriksaan :
- (-) / normal : gerakan teratur
- (+) / tdk normal : ada dismetria (tidak mampu menghentikan tepat pada waktunya
atau tepat pada tempat yang dituju) → melenceng dari puncak lutut & os tibia
Brudzinski I
Kaku kuduk
PEMERIKSAAN LASEQUE
8. Meletakkan tangan di atas sendi panggul
9. Melakukan fleksi sendi panggul
13. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan Laseque
Kernig
- Normal(-) : dapat mencapai sudut 135° tanpa disertai tahanan/nyeri
- Tdk normal/(+) : terdapat tahanan/nyeri sebelum mencapai sudut 135°
Brudzinski II
- Normal / (-) : tungkai kontralateral tetap ekstensi/lurus
- Tdk normal/ (+) : tungkai kontralateral ikut fleksi
EYE
- Pasien buka mata spontan belum tentu nilainya 4 → mata fokus ke salah satu titik, tidak
kontak mata ke pemeriksa → turunkan nilainya menjadi 3.
- Pasien tutup mata belum tentu 3 → bisa saja karena kesakitan. Bila saat pemeriksa
memperkenalkan diri :
Pasien membuka mata hingga pemeriksaan selesai → nilainya 4
Pasien membuka mata saat perintah verbal, kemudian menutup lagi saat beralih ke
pemeriksaan lain (kesadaran menurun saat pemeriksaan) → nilainya 3
MOTORIC
- Selama masih bisa melakukan perintah motorik sekecil apapun (c/ : buka mata, senyum)
→ nilainya 6
4 = withdrawal (menarik/
menjauh) → gemulai
VERBAL
Menanyakan orientasi orang, tempat, waktu
- Nama nya siapa
- Rumahnya dimana
- Sekarang ini sedang ada dimana
- Sekarang ini kira-kira jam berapa ATAU ini pagi apa malam
Contoh :
Pasien datang ke UGD, tidak buka mata. Saat pemeriksaan suara dengan perintah utk
membuka mata, pasien hanya diam tidak membuka mata. Saat dirangsang nyeri:
- membuka mata → E2
GCS minimal 9. Meskipun baru
- lalu teriak “aduuuh sakiiit, sakiiit” → V3
pemeriksaan EYE, tp sudah bisa jg
- ada gerakan fleksi terhadap nyeri → M4
utk meriksa MOTORIK dan VERBAL
Lihat 4
Suara 3 6 5
Nyeri 2 5 3
4 2
Unresponse 1 1 1
EKSPLORASI
6-7. Sebelumnya, apa ibu sudah mengetahui apa itu KB?
Baik, saya akan menjelaskan terlebih dahulu mengenai KB ya bu
Jadi, KB ini bertujuan untuk mengatur jarak kehamilan. Nah KB ini ada 2 jenis bu, ada
alami dan buatan.
Kalau yang alami ada 2 cara yaitu kalender (pantang berkala) dan coitus interuptus.
Kalender ini maksudnya adalah ibu dan bapak tidak bersenggama pada saat masa
subur ibu. Syaratnya siklus haid ibu harus teratur jd ibu tahu masa subur ibu kapan.
Kalau coitus interuptus atau senggama terputus, ibu dan suami boleh melakukan
senggama namun ejakulasi dilakukan di luar vagina.
Itu tadi yang alami. Sekarang yang buatan. Yang buatan juga ada 2 jenis. Ada yg
irreversibel dan ada yang reversibel
Kalau irreversibel, ibu tidak bisa hamil lagi. Metodenya lewat operasi besar. Bisa
dilakukan di bapak, atau di ibu.
Kalau yang di bapak namanya vasektomi, yaitu pengikatan/ pemotongan saluran
sperma. Kalau yang di ibu namanya tubektomi, yaitu pengikatan/ pemotongan saluran
telur → usia ibu x jml.anak = ≥ 100 → boleh tubektomi
Yang kedua injeksi yaitu dengan cara disuntikkan di bokong ibu. Injeksi ini juga ada
tunggal dan ada yang kombinasi.
Yang tunggal jangka waktunya 3 bulan, kombinasi hanya 1 bulan.
Yang ketiga implant. Implant ini seperti susuk. Jadi nanti lengan bagian dalam ibu
(biasanya lengan kiri) akan dimasukkan batang berisi hormon melalui metode operasi
kecil. Nah jangka waktunya tahunan tergantung dari berapa batang yang dimasukkan
ke lengan.
Selanjutnya ada cara barier. Jadi prinsipnya adalah menghalangi sperma agar tidak
bertemu dengan sel telur.
Yang pertama ada IUD / AKDR / spiral. Pemasangannya di rahim ibu
Yang kedua ada kondom. Kondom ini di gunakan oleh bapak.
Yang ketiga cervical cap yaitu kondom wanita. Ini sama seperti kondom, tetapi
digunakan oleh ibu.
8-11. Dari yang tadi saya jelaskan, apa masih ada yang belum di mengerti bu? Atau ada yang
ingin ditanyakan?
PENENTUAN PILIHAN
12-13. Jadi, dari jenis-jenis KB yang saya jelaskan tadi, ibu mau pilih yang mana?
Kalender/pantang berkala :
Keuntungannya tidak ada efek samping, tidak ada resiko kesehatan, tidak
mengganggu ASI, tidak membutuhkan biaya
Kerugiannya harus mengenali masa subur, keefektifan tergantung kemauan dan
disiplin pasangan, tidak terlindung dari PMS
Pil tunggal :
Keuntungannya sangat efektif, tidak mengganggu hubungan seksual, tidak
mengganggu ASI, dan dapat dihentikan setiap saat.
Kerugiannya karena pil ini harus diminum setiap hari, banyak ibu-ibu yang lupa, lalu
ada efek samping seperti perdarahan atau spotting, terjadinya peningkatan berat
badan, kemudian pada beberapa kasus juga terjadi perubahan siklus haid bahkan tidak
haid sama sekali
Pil kombinasi :
Keuntungannya sangat efektif, tidak mengganggu hubungan seksual, dapat dihentikan
setiap saat, dan biasanya dapat memperlancar siklus haid pada beberapa
penggunanya.
Kerugiannya karena pil ini harus diminum setiap hari, banyak ibu-ibu yang lupa, lalu
ada efek samping seperti perdarahan atau spotting, dan terjadinya peningkatan berat
badan
Injeksi tunggal :
Keuntungannya sangat efektif, tidak mengganggu hubungan seksual, tidak
mengganggu ASI
Kerugiannya gangguan siklus haid (memendek, memanjang, tidak haid) , perdarahan
bercak, kenaikan berat badan, tidak dapat dihentikan sewaktu –waktu
Injeksi kombinasi :
Keuntungannya sangat efektif, tidak mengganggu hubungan seksual, dapat dihentikan
setiap saat, dan biasanya dapat memperlancar siklus haid pada beberapa
penggunanya.
Kerugiannya perdarahan bercak, serta kenaikan berat badan
Implant :
Keuntungannya sangat efektif, mendapat perlindungan jangka panjang,tidak
mengganggu hubungan seksual & ASI, dan dapat dicabut setiap saat mengganggu
Kerugiannya gangguan siklus haid (memendek, memanjang, tidak haid), perdarahan
bercak atau spotting, dan untuk pemasangannya membutuhkan tindakan operasi kecil
IUD :
Keuntungannya sangat efektif segera setelah pemasangan, tidak bergantung faktor
sanggama, tidak mempengaruhi hubungan seksual, tidak mengganggu ASI
Kerugiannya gangguan siklus haid (memendek, memanjang, tidak haid), lebih nyeri,
dan terdapat perdarahan bercak
Tubektomi :
Keuntungannya sangat efektif, tidak bergantung faktor sanggama, tidak mengganggu
ASI
Kerugiannya rasa sakit/tidak nyaman setelah tindakan karena memerlukan tindakan
operasi sederhana dengan anastesi lokal
Vasektomi :
Keuntungannya sangat efektif, tidak ada efek samping jangka panjang
Kerugiannya rasa sakit/tidak nyaman setelah tindakan karena memerlukan tindakan
operasi sederhana dengan anastesi lokal, dan boleh bersenggama sesudah hari ke 2-3
14-15. Penapisan
Penapisan kehamilan
Apa saat ini ibu sedang haid? Ya
*Kalo jawabannya ya, gausah tanya pertanyaan di bawah ini lg,
karena udh pasti ibu ini ga hamil*
Apakah ibu tidak bersenggama sejak haid terakhir? Tidak senggama
Apakah ibu sedang memakai alat kontrasepsi dengan cara baik Belum KB
dan benar?
Apakah saat ini ibu sedang dalam kondisi 4 minggu pasca Tidak
persalinan?
Apakah saat ini ibu dalam 7 hari pasca keguguran? Tidak
Apakah saat ini ibu sedang menyusui dan tidak haid? Tidak
Penapisan hormonal
HPHT 7 hari yang lalu atau lebih Tidak
Apakah ibu mengalami perdarahan di luar haid atau perdarahan setelah Tidak
senggama?
Apakah ibu sedang menyusui dan kurang dari 6 minggu pasca persalinan? Tidak
Ikterik Tidak
Apakah ibu mengalami nyeri kepala yang hebat atau gangguan Tidak
penglihatan?
Apakah ibu ada riwayat tekanan darah tinggi? Tidak
Apakah tedapat benjolan pada payudara ibu? Tidak
Apakah saat ini ibu sedang mengonsumsi obat anti kejang/ epilepsi? Tidak
Penapisan AKDR
HPHT 7 hari yang lalu atau lebih Tidak
Apakah ibu mengalami perdarahan di luar haid atau perdarahan setelah Tidak
senggama?
Apakah ibu atau suami ibu mempunyai pasangan seks yang lain? Tidak
Apakah ibu mengalami keputihan yang berlebihan dan berbau? Tidak
Atau langsung aja : apa ibu mengalami infeksi menular seksual?
Apakah ibu mengalami radang panggul atau ada riwayat kehamilan di luar Tidak
kandungan?
Apabila sedang haid, jumlah darah yang keluar banyak atau biasa saja? Tidak
Bagaimana dengan waktu haidnya? Apakah lama (>8hari) ? Tidak
Apakah ibu memiliki riwayat/gejala penyakit jantung? Tidak
Injeksi :
Ibu, nanti ini akan saya suntikkan di bokong ibu ya
Tunggal → 3 bulan setelah tanggal ini, ibu kembali lagi kemari ya (kurangin 5 hari tapi,
jangan pas bgt)
Kombinasi → sebulan sekali datang kemari ya bu
Implan :
Bu, tolong dijaga lukanya agar tidak basah selama 3 hari ya bu, dan tolong kembali lagi
minggu depan untuk kontrol/ melihat, dan silahkan kontrol kapanpun apabila ada
keluhan
AKDR :
Ibu tolong datang kemari bulan depan ya untuk kontrol, dan jangan lupa periksa posisi
benang secara teratur setelah masa haid ya bu, caranya dengan memasukan jari ke
dalam, dan silahkan kontrol kapanpun apabila ada keluhan
Vasektomi :
Bapak akan saya rujuk ke Dokter Spesialis Bedah Urologi. Boleh bersenggama sesudah
hari ke 2-3 pasca operasi
20-21. Apa ada yang ingin ditanyakan bu? Sudah jelas semua ya bu?
Terimakasih. Wassalamu’alaikum wr.wb
PEMERIKSAAN PAP SMEAR
A. Persiapan
1. Mengucapkan basmallah. Memberi salam dan memperkenalkan diri (bagi dokter
laki-laki didampingi perawat/bidan perempuan)
Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu’alaikum wr.wb. Perkenalkan bu, nama saya
Anisa Fazrin
2. Menjelaskan tujuan dan tindakan yang akan dilakukan serta informed consent
Pada hari ini saya akan melakukan pemeriksaan pap smear pada ibu yang bertujuan
untuk mengetahui ada atau tidaknya kelainan pada serviks ibu. Apakah ibu bersedia?
3. Mengisi data pasien pada formulir permintaan sitologi dengan lengkap : nama
lengkap pasien (nama gadis dan nama suami), tanggal lahir, riwayat haid dan HPHT,
riwayat persalinan, riwayat kontrasepsi
Saya akan mengisi formulir permintaan terlebih dahulu
B. Pengambilan spesimen
7. Saya akan membersihkan tangan dengan cairan antiseptik & memakai handscoen
10. Memasang spekulum vagina, memastikan seluruh permukaan serviks terlihat jelas
Maaf bu, mungkin ini akan terasa tidak nyaman, tolong tarik napas yg dalam ya bu
Permukaan serviks licin, tidak ada erosi, tidak ada kelainan
18. Lengkapi formulir permintaan sitologi utk pengiriman sediaan apus : gambaran
klinik pasien, diagnosis klinik, lokasi pengambilan sampel (ekto & endoserviks)
Saya akan melengkapi formulir
19. Menjelaskan rencana tindak lanjut, mengucapkan hamdallah serta salam islami
Bu, nanti sampel nya akan saya kirim ke lab, minggu depan tolong kembali lagi kemari
ya bu nanti akan saya bacakan hasilnya. Apabila ternyata hasilnya normal, ibu
dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan papsmear maksimal 3 tahun setelah
pemeriksaan ini. Apabila ternyata terdapat kelainan, ibu dianjurkan untuk melakukan
pemeriksaan papsmear 3-6 bulan lagi
Alhamdulillahirabbil’alamin, pemeriksaan telah selesai. Wassalamu’alaikum wr.wb.
INSERSI AKDR COPPER T 380 A
1. Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu’alaikum wr.wb. Perkenalkan bu, nama saya
Anisa Fazrin
7. Saya akan membersihkan tangan dengan cairan antiseptik dan memakai sarung
tangan
10. Jepit serviks dengan tenakulum pada posisi vertikal (arah jam 10 atau jam 2)
Saya akan menjepit serviks dengan tenakulum pada arah jarum jam 10
Right handed → jam 10. Left handed → jam 2.
11. Sondasi uterus dengan sonde untuk menentukan posisi uterus dan kedalaman
cavum uteri
12. Atur letak leher biru pada inserter sesuai kedalaman cavum uteri
*rata2, wanita indonesia = 9-10 cm. Bila hanya 5cm → kontraindikasi*
13. Masukkan tabung inserter yang sudah berisi AKDR dalam posisi horizontal ke
dalam kanalis servikalis sampai leher biru menyentuh serviks atau sampai terasa
adanya tahanan (menyentuh fundus)
14. Pegang dan tahan tenakulum dan pendorong dengan satu tangan, sedang tangan
lain menarik tabung inserter sampai ke pangkal pendorong
15. Keluarkan pendorong dengan tetap menahan tabung inserter
16. Dorong kembali tabung inserter sampai terasa ada tahanan fundus
17. Keluarkan tabung inserter dari kanalis servikalis
18. Potong benang yang keluar dari lubang serviks sepanjang 3-4 cm
Saya akan memotong benang yang keluar dan menyisakan sekitar 4 cm dari oue
6. Saya akan membersihkan tangan dengan cairan antiseptik dan memakai sarung
tangan
9. Menjelaskan pada pasien bahwa saat ini akan dilakukan pencabutan, minta
pasien untuk tenang dan menarik napas panjang
Saya akan melakukan pencabutan, mungkin agak sakit, tolong tarik napas panjang.
10. Jepit benang di dekat seviks dengan hati-hati dan perlahan, cabut IUD
Bu, ini sudah dicabut ya *liatin ke pasien*
JENIS
JENIS JUMLAH UKURAN ISI MASA KERJA
Implanon 1 batang panjang = 40 nm 68 mg 3-Keto- 3 tahun
diameter = 2 mm desogestrel
Kontraindikasi :
- Hamil atau diduga hamil
- Perdarahan pervaginam yg belum jelas sebabnya
- Benjolan / kanker payudara atau riwayat kanker payudara
- Miom uterus
- Gangguan toleransi glukosa
- Tidak dapat menerima perubahan pola haid yg terjadi
Tanda-2 Tanda-1
Trokar
Bevel
Pendorong
INSERSI (PEMASANGAN) IMPLAN
A. Persiapan
1. Mengucapkan basmallah, mengucapkan salam Islami dan memperkenalkan diri
(bagi dokter laki-laki didampingi perawat/bidan perempuan)
Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu’alaikum wr.wb. Perkenalkan bu, nama saya
Anisa Fazrin
4. Ibu silahkan cuci lengannya dengan sabun dan membilasnya dengan air yg mengalir
5. Saya akan membersihkan tangan dengan cairan antiseptik & memakai handscoen
B. Pemsangan Implan
*langsung duduk!*
9. Melakukan tindakan asepsis di daerah insisi dengan larutan antiseptik
Saya akan mengasepsis daerah insis dari sentral ke perifer
11. Melakukan anestesi daerah insisi dengan zat anestesi lokal searah dengan arah
memasukkan trokar
Saya akan melakukan penyuntikkan
12. Menyentuh tempat insisi dengan jarum/skalpel utk memastikan obat telah bekerja
13. Membuat insisi dangkal menembus kulit menggunakan skalpel dengan sudut 45°
sepanjang 5mm
14. Memasukkan trokar dengan ujung tajam menghadap ke atas dan pendorong di
dalamnya sampai batas tanda-2 melalui luka insisi
15. Memasukkan trokar perlahan-lahan dan hati-hati ke arah tanda-1 dengan
mengangkat trokar ke atas
16. Saat trokar masuk sampai tanda-1, cabut pendorong dari trokar
17. Memasukkan kapsul pertama ke dalam trokar. Dorong kapsul sampai seluruhnya
masuk ke dalam trokar, dan masukkan kembali pendorong
18. Mendorong kapsul dengan pendorong trokar sampai terasa ada tahanan
19. Menarik tabung trokar sampai tanda-2 dengan tetap menahan pendorong
20. Meraba ujung kapsul dengan jari untuk memastikan kapsul sudah seluruhnya
keluar dari trokar
21. Tanpa mengeluarkan seluruh trokar, putar ujung trokar ke arah lateral kanan dan
kembali lagi ke posisi semula untuk memastikan kapsul pertama bebas
22. Menggeser trokar sekitar 15-12°, masukkan kembali trokar perlahan-lahan dan
hati-hati ke arah tanda-1 dengan mengangkat trokar ke atas, untuk memasukkan
kapsul berikutnya
23. Meraba kapsul dengan jari untuk memastikkan seluruh kapsul sudah terpasang
24. Mengeluarkan trokar secara perlahan, menekan tempat insisi selama 1 menit untuk
menghentikan perdarahan
Saya akan menekan tempat insisi menggunakan kassa selama 1 menit untuk
menghentikan perdarahan
26. Saya akan menutup daerah insisi dengan kassa steril dan plester
28. Saya akan melepas sarung tangan dan membersihkan tangan dengan cairan
antiseptik. Alhamdulillahirabbil’alamin. Wassalamu’alaikum wr.wb.
EKSTRAKSI IMPLAN
A. Persiapan
1. Mengucapkan basmallah, mengucapkan salam Islami dan memperkenalkan diri
(bagi dokter laki-laki didampingi perawat/bidan perempuan)
Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu’alaikum wr.wb. Perkenalkan bu, nama saya
Anisa Fazrin
6. Memastikan posisi dari setiap kapsul dg MEMBUAT TANDA pada kedua ujung lapsul
8. Saya akan menutup tempat tidur dan penyangga lengan dengan doek steril
B. Pencabutan Implan
10. Melakukan tindakan asepsis di daerah insisi dengan larutan antiseptik
Saya akan mengasepsis daerah insis dari sentral ke perifer
12. Melakukan anestesi daerah insisi dengan zat anestesi lokal dengan menyuntikkan
DI BAWAH SETIAP UJUNG KAPSUL SAMPAI 1/3 PANJANG KAPSUL
13. Tanpa mencabut jarum, geser ujung jarum & masukkan ke bawah kapsul berikutnya
Saya akan melakukan penyuntikkan
14. Menyentuh tempat insisi dengan jarum/skalpel utk memastikan obat telah bekerja
15. Membuat insisi dangkal menembus kulit menggunakan skalpel dengan sudut 45°
sepanjang 4 mm
16. Mencabut kapsul mulai dari yg mudah diraba dari luar atau terdekat dengan insisi
17. Mendorong ujung kapsul ke arah insisi dengan jari tangan sampai ujung kapsul
tampak pada luka insisi, jepit ujung kapsul dengan klem lengkung
Bu, ini kapsul yg pertama sudah terambil ya *kasih liat* *buang di cawan ginjal*
18. Pilih kapsul berikutnya yg tampak paling mudah dicabut, gunakan teknik yang sama
untuk mencabut kapsul berikutnya
Bu, ini kapsul yg kedua sudah terambil ya *kasih liat* *buang di cawan ginjal*
19. Setelah semua kapsul dilepaskan, tekan tempat insisi selama 1 menit untuk
menghentikan pendarahan
Saya akan menekan tempat insisi menggunakan kassa selama 1 menit untuk
menghentikan perdarahan
21. Saya akan menutup daerah insisi dengan kassa steril dan plester
23. Saya akan melepas sarung tangan dan membersihkan tangan dengan cairan
antiseptik. Alhamdulillahirabbil’alamin. Wassalamu’alaikum wr.wb.
ANAMNESIS KASUS SENSITIF – HAMIL MUDA
3. Menanyakan identitas
Kalau begitu saya catat identitasnya terlebih dahulu ya mba
Nama, usia, agama, status perkawinan, pendidikan terakhir, pekerjaan
3. Menanyakan identitas
Kalau begitu saya catat identitasnya terlebih dahulu ya pak
Nama, usia, agama, status perkawinan, pendidikan terakhir, pekerjaan
Saya akan mencuci tangan (di wastafel. Gaboleh pake semprotan antiseptik). Saya
sudah memakai sarung tangan
6. Melakukan anestesi infiltrasi pada kulit dua jari di atas malleolus medialis
Saya akan melakukan anestesi secara melintang. Kemudian mengetes dengan
menggunakan scalpel untuk melihat apakah obat sudah bekerja
7. Melakukan sayatan pada kulit dan jaringan subkutan dengan klem bengkok agar
vena tersingkap
10. Setelah jelas terlihat, vena saphena magna digait dengan kanul venaseksi (klem
bengkok)
12. Vena ditusuk dengan kateter intravena (hati-hati jangan sampai jarum menembus
vena). Nomor kateter intravena sesuai usia
13. Masukkan kateter intravena sampai ke pangkalnya
14. Dengan menggunakan spuit masukkan secara perlahan NaCl 0,9 % ke dalam
kateter intravena sampai tidak ada tahanan
*sambungin spuit ke pangkal venocath*
Saya akan memasukkan NaCl 0,9% secara perlahan. Tidak ada tahanan. Saya akan
terus memasukkan NaCl 0,9% hingga pangkal venocath berubah menjadi warna
merah
15. Sambungkan kateter intravena dengan infus set kemudian aliran infus dibuka
penuh
17. Beri povidone iodine dan dibalut kassa steril kemudian doek steril dibuka
18. Memfiksasi vena sebaik mungkin agar tidak terlepas (pada anak-anak
menggunakan spalk)
Saya akan memasang spalk di bawah betis untuk memfiksasi 2 sendi (sendi
pergelangan kaki & sendi lutut)
Edukasi : tolong dijaga jangan sampai selangnya ketarik
3. Melakukan aseptik (operator) dan aseptik kulit sekitar penis mulai dari pangkal
sampai ujung penis
Saya akan membersihkan tangan dengan cairan antiseptik. Selanjutnya mengasepsis
kulit sekitar penis mulai dari pangkal sampai ujung penis
5. Menyiapkan spuit untuk anestesi lokal berisi lidokain 1-2% tanpa adrenalin (1-2ml)
6. Mula-mula dilakukan penyuntikkan tegak lurus pada pangkal penis atau cekungan
di antara dua corpus cavernosum (membuka fascia Buck terasa seperti menembus
kertas), aspirasi dahulu sebelum obat disuntikkan
7. Menarik jarum sedikit kemudian dimiringkan ke arah lateral kanan dan kiri
menembus fascia Buck dan aspirasi sebelum disuntikkan (jangan sampai keluar dari
fascia Buck)
Saya akan melakukan anestesi dengan lidokain 2% tanpa adrenalin sebanyal 2 ml
8. Lakukan pijatan ke arah lateral di lokasi anestesi sampai pasien merasa baal /kebas
Saya akan melakukan pijatan ke arah lateral di lokasi anestesi. Kemudian mengecek
kerja obat anestesi dengan cara menjepitkan klem di preputium
11. Kemudian digunting pada pukul 12 mulai dari ujung preputium ke arah corona
glandis sampai 2-3 mm di depan corona glandis
12. Lalu digunting mulai dari tepi pukul 6 sejajar frenulum kemudian melingkar ke
kanan 2 mm di depan corona glandis ke arah jam 12, dilanjutkan sampai sisi kiri
frenulum