Anda di halaman 1dari 6

Potensi Pemanfaatan Data Satelit Himawari (Nanik Suryo Haryani)

POTENSI PEMANFAATAN DATA SATELIT HIMAWARI


Nanik Suryo Haryani
Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
Jl. Kalisari No.8, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur, 13710
e-mail: naniksuryo@yahoo.com; nanik.surjo@lapan.go.id

RINGKASAN

Satelit Geostasioner Himawari-8 telah diluncurkan pada tahun 2014 oleh Badan Meteorologi
Jepang atau Japan Meteorological Agency (JMA) sebagai kelanjutan dari Satelit Geostasioner
Himawari-7 atau sebagai pengganti MTSAT-2. Satelit Himawari-8 ini mulai beroperasi pada tahun
2015 dilengkapi dengan sensor Advanced Himawari Imager (AHI), yang mempunyai 4 misi dalam
meningkatkan kemampuan satelit (JMA, 2013) diantaranya pengamatan cuaca yang digunakan
untuk mengamati bencana alam dan ramalan cuaca, pemantauan iklim dan masalah lingkungan,
akurasi prediksi cuaca numerik, dan kemampuan ramalan cuaca jangka pendek (setiap 6 jam)
termasuk mendeteksi dan memprediksi cuaca buruk. Deteksi liputan awan penghasil hujan dari data
Himawari-8 menggunakan variabel suhu kecerahan dari band inframerah. Data satelit Himawari ini
berfungsi untuk mendeteksi liputan awan yang berpotensi hujan, pengamatan cuaca dan iklim, yang
selanjutnya dapat digunakan untuk analisis penyebab bencana terutama bencana banjir dan longsor
yang sering terjadi di Indonesia.

1 PENDAHULUAN lanjut akan mencakup data meteorologi


Japan Meteorological Agency (JMA) dan citra satelit Himawari dalam format
yang merupakan Badan Meteorologi Satellite Animation and Interactive
Jepang meluncurkan generasi pertama Diagnosis (SATAID).
di dunia satelit geostasioner Himawari-8 Penerima dan sistem pengolahan
pada tahun 2014 dan mulai beroperasi Himawari Cast mencakup sistem antena
pada tahun 2015 sebagai pengganti C-band, Low Noise Block Converter (LNB),
MTSAT-2, dimana MTSAT-2 yang juga penerima DVB-S2 dan desktop PC dengan
disebut sebagai Himawari-7. Himawari-9 software data casting dan perangkat
juga diluncurkan pada tahun 2016 lunak visualisasi. Japan Meteorological
sebagai cadangan dan satelit Himawari- Agency akan merilis informasi lebih
9 ini sebagai penerus satelit Himawari- lanjut tentang sistem pada waktunya.
8. Kedua satelit tersebut (Himawari-8 Himawari-8 dan Himawari-9
dan Himawari-9) pada orbit geostasioner memiliki misi meteorologi, sedangkan
140º bujur timur, dan akan mengamati MTSAT melakukan kedua fungsi
Wilayah Asia Timur hingga Australia, meteorologi dan aeronautika. Satelit-
sebagian daerah kutub dan Samudera satelit akan memiliki muatan baru yang
Hindia sampai dengan Pasifik Barat, disebut Advanced Himawari Imager (AHI).
yang direncanakan untuk jangka waktu
15 tahun. 2 TINJAUAN PUSTAKA
Citra satelit Himawari 8 2.1 Historis dari Peluncuran Seri
disebarluaskan melalui layanan Himawari Satelit Himawari
Cast, dimana layanan Himawari Cast Peluncuran seri satelit Himawari
cocok untuk pengguna dengan akses dimulai pada tahun 1977 dengan sebutan
internet yang terbatas. Penyebaran lebih Geostationer Meteorological Satellite

93
Berita Dirgantara Vol. 18 No. 2 Desember 2017:93-98

(GMS). Peluncuran seri satelit Himawari Satelit Himawari 8/9 dan stasiun
tahun 2005 dengan sebutan MTSAT-IR bumi akan dioperasikan oleh Himawari
atau Himawari-6, selanjutnya Tahun Operation Enterprise Corporation (HOPE) -
2014 dan 2016 dengan sebutan masing- a Special Purpose Company (SPC) yang
masing Himawari-8 dan Himawari-9 didirikan oleh Japan Meteorological Agency
(Kamura, T., 2013). Lebih jelasnya lihat (JMA). Data pengamatan dari Advanced
seperti pada Tabel 2-1. Himawari Imager (AHI) dan Data Collection
Periode observasi satelit mulai Platform (DCP) akan dikirim melalui
generasi Geostationer Meteorological HOPE ke JMA, yang akan memproses
Satellite (GMS) dari tahun 1978 sampai informasi dan mendesiminasikan produk
dengan generasi satelit Himawari-9 yang ke pengguna.
periode observasinya direncanakan
hingga tahun 2029, seperti pada Tabel
2-2.

Tabel 2-1: PERIODE PELUNCURAN SATELIT

No. Periode Peluncuran Satelit Satelit

1 Juli 1977 GMS (Himawari)


2 Agustus 1981 GMS-2 (Himawari-2)
3 Agustus 1984 GMS-3 (Himawari-3)
4 September 1989 GMS-4 (Himawari-4)
5 September 1995 GMS-5 (Himawari-5)
6 Februari 2005 MTSAT-1R (Himawari-6)
7 Februari 2006 MTSAT-2 (Himawari-7)
8 Tahun 2014 (Himawari-8)
9 Tahun 2016 (Himawari-9)

Tabel 2-2: PERIODE OBSERVASI SATELIT

No. Satelit Periode Observasi

1 GMS 1978 - 1981


2 GMS-2 1981 - 1984
3 GMS-3 1984 - 1989
4 GMS-4 1989 - 1995
5 GMS-5 1995 - 2003
6 GOES-9 2003 - 2005
7 MTSAT-1R 2005 - 2010
8 MTSAT-2 2010 - 2015
9 Himawari-8 2015 - 2022
10 Himawari-9 2022 - 2029

94
Potensi Pemanfaatan Data Satelit Himawari (Nanik Suryo Haryani)

2.2 Program satelit Himawari 8/9  Operasional Satelit Himawari 8/9


 Misi Satelit Himawari 8/9 mempunyai Satelit Himawari 8 diluncurkan
misi khusus meteorologi yang pada tahun 2014 dan mulai beroperasi
dikembangkan dari satelit sebelumnya, pada tahun 2015, selanjutnya satelit
antara lain: Himawari 9 diluncurkan pada tahun
- menjaga kesinambungan dan 2016 dan akan menunggu di orbit
meningkatkan pengamatan cuaca selama satelit Himawari 8 beroperasi.
melalui satelit untuk bencana dan Satelit Himawari 9 rencana akan
ramalan cuaca, dioperasikan pada tahun 2022 setelah
- meningkatkan kemampuan ramalan satelit Himawari 8 berhenti dioperasikan.
cuaca dalam jangka waktu yang (Johnson and Zajic, 2014).
pendek (6 jam) untuk deteksi dan
prediksi cuaca buruk,  Perolehan Data
- meningkatkan akurasi prediksi Perolehan data satelit Himawari
cuaca numerik, 8/9 akan distribusikan langsung
- meningkatkan pemantauan iklim kepada pengguna oleh JMA (Japan
dan masalah lingkungan. Meteorological Agency) melalui internet
dalam waktu beberapa saat setelah
 Spesifikasi Data diterima dari satelit melalui stasiun
Satelit Himawari 8/9 dilengkapi bumi. Data selanjutnya didistribusikan
dengan sensor Advance Himawari Imager setiap 10 menit sekali untuk data
(AHI), dengan memiliki 16 band yang seluruh band AHI yang telah terkoreksi
terdiri dari 3 band visible, 3 band NIR pada level 1. Data satelit Himawari 8/9
(Near Infrared), dan 10 band Infra merah hanya akan diterima di Stasiun Bumi
(IR) atau thermal. Resolusi spasial yang JMA di Jepang. Data yang memuat
dimiliki satelit Himawari 8/9 pada band seluruh band AHI sangat besar dan
visible 0,5 km x 0,5 km dan 1 km x 1 km membutuhkan sistem penerima data
per piksel, pada band Infrared 2 km x 2 sehingga data hanya di terima di
km per piksel, pada band near infrared Stasiun Bumi JMA di Jepang. Data yang
(NIR) 1 km x 1 km dan 2 km x 2 km per sudah diproses untuk daerah tertentu
piksel. Resolusi temporal pada satelit dapat diperoleh melalui situs JMA
Himawari 8/9 sebesar 10 menit. dengan alamat web sebagai berikut:
Sedangkan untuk pengamatan khusus http://mscweb.kishhou.go.jp/sat_dat/i
dan wilayah Jepang resolusi temporal mg/reg/sat_img.htm
setiap 2,5 menit.

Tabel 2-3: SPESIFIKASI BAND AHI (ADVANCED HIMAWARI IMAGER) PADA HIMAWARI 8/9

Bands Panjang Resolusi


Gelombang (μm) Spasial (km)
Band 1–Blue } 0.43 – 0.48 1 km
Band 2–Green }-RGB 0.50 – 0.52 1 km
Band 3–Red } 0.63 – 0.66 0.5 km
Band 4 0.85 –0.87 1 km
Band 5 1.60 –1.62 2 km
Band 6 2.25 –2.27 2 km
Band 7 3.74 –3.96 2 km
Band 8 - Water Vapor 6.06 –6.43 2 km
Band 9 - Water Vapor 6.89 –7.01 2 km
Band 10- Water Vapor 7.26 –7.43 2 km
Band 11- SO₂ 8.44 –8.76 2 km
Band 12- Oᶾ 9.54 –9.72 2 km
Band 13 } Atmos- 10.3 –10.6 2 km
Band 14 }-pheric 11.1–11.3 2 km
Band 15 } Window 12.2 –12.5 2 km
Band 16- CO₂ 13.2 –13.4 2 km
Sumber: JMA, 2013

95
Berita Dirgantara Vol. 18 No. 2 Desember 2017:93-98

Tabel 2-4: PELAYANAN HIMAWARI CAST

Tipe Data Format Catatan


Himawari -8/9 File HIRIT - Compatible dengan
Imagery (Full Disk) File LRIT MTSAT, layanan HRIT dan
LRIT
- Setiap 10 menit, 41
GB/hari
- HRIT: 5 band;
LRIT: 3 band
- Resolusi spasial lebih
kasar dari pada
HSD (Himawari Standart
Data)
NWP Products (GPV) Format - JMA Global Model (GSM)
SATAID product
- Setiap 6 jam, 40 MB/ hari
In-situ Observation Format - Data pengamatan
(surface,ship,upper) SATAID dikumpulkan dari Asia
Timur dan daerah Pasifik
Barat
- 5MB/hari
ASCAT Ocean Format - Awalnya disediakan oleh
Surface SATAID EUMETSAT OSI SAF dan
Wind (EUMETSAT) dikonversi ke dalam
format SATAID oleh JMA
- 5MB/hari
Sumber: JMA, 2014.

3 HASIL DAN PEMBAHASAN yang terjadi pada bulan Februari 2017


Pemanfaatan data satelit Himawari- di Kabupaten Minahasa Utara, yang
8 ini berpotensi untuk mendeteksi menggenangi beberapa desa yang terdapat
liputan awan penghasil hujan dengan di 4 kecamatan, antara lain: Kecamatan
menggunakan variabel suhu kecerahan Likupang Timur, kejadian banjir meliputi
dari kanal inframerah, serta pengamatan 4 desa yaitu di Desa Maen, Desa
cuaca dan iklim, yang selanjutnya dapat Kampung Ambon, Desa Likupang I, dan
digunakan untuk analisis penyebab Desa Rinondoran. Kejadian banjir di
bencana terutama bencana banjir dan Kecamatan Likupang Barat terjadi di
longsor yang merupakan bencana yang Desa Munte, sedangkan kejadian banjir
sering terjadi di Indonesia. Menurut di Kecamatan Kema terjadi di Desa Kema
statistik bencana dimana kejadian III, dan kejadian banjir di Kecamatan
bencana banjir ini mempunyai frekuensi Kalawat terjadi di Desa Kaweruan.
sangat tinggi mencapai sekitar 31,4 % Banjir yang terjadi di Kabupaten
dari kejadian bencana yang terjadi di Minahasa Utara pada bulan Februari
Indonesia. (BNPB, 2017; Yulianto et al., 2017 disebabkan oleh terjadinya curah
2015). hujan yang tinggi, maka saluran air
Potensi data satelit Himawari dapat sudah tidak mampu menampung air lagi
dimanfaatkan untuk analisis mitigasi sehingga air sungai akan meluap dan
bencana sebagai contoh kejadian banjir terjadi banjir.

96
Potensi Pemanfaatan Data Satelit Himawari (Nanik Suryo Haryani)

Hasil analisis curah hujan dari akibat luapan sungai Cimanuk yang
data satelit Himawari-8, seperti pada membelah kawasan perkotaan Garut.
Gambar 3-1, menunjukkan terjadinya Berdasarkan analisis potensi banjir
curah hujan yang tinggi di wilayah dengan menggunakan data liputan
Minahasa Utara. Gambar 3-1 terlihat pada awan dari Himawari-8 seperti pada
lingkaran berwarna biru, menunjukkan Gambar 2, dimana liputan awan yang
saat kejadian banjir tanggal 22 Februari berpotensi hujan pada tanggal 20
2017. Pada Gambar 3-1 peluang curah September 2016 pada jam 18 dan jam
hujan ditunjukkan dengan warna biru 21 waktu Indonesia Bagian Barat (WIB)
muda, hijau hingga merah, yakni terjadi terlihat di Kota Garut terjadi potensi
curah hujan mencapai sebesar 30-125 hujan lebat hingga sangat lebat, saat
mm/hari. kejadian banjir ini dapat ditunjukkan
Contoh lain dari kejadian banjir pada Gambar 2 liputan awan yang
di Kota Garut, pada Gambar 3-2 terlihat berpotensi hujan berwarna kuning dan
segi empat berwarna merah muda, yang merah.
terjadi pada tanggal 20 September 2016. (http://pusfatja.lapan.go.id/banjir.php).
Banjir besar yang terjadi di Kota Garut

Gambar 3-1: Curah hujan dari data Himawari-8 pada tanggal 22 Februari 2017 di Minahasa Utara,
Provinsi Sulawesi Utara

Gambar 3-2: Liputan awan potensi hujan dari data Himawari-8 pada tanggal 20 September 2016 di
Garut, Provinsi Jawa Barat

97
Berita Dirgantara Vol. 18 No. 2 Desember 2017:93-98

4 PENUTUP Kamura, T., 2013. Up to date Information on


Berdasarkan kajian dan analisis Japanese Next-Generation Himawari –
data satelit Himawari bahwa satelit 8/9 Satelites for User’s Preparedness.
Himawari ini memiliki peningkatan Side event “Insuring the Preparedness
kemampuan yaitu band bertambah of User’s to The New Generation of
menjadi 16 band, pengamatan cuaca Satelites”. Japan Meteorological Agency
menjadi setiap 10 menit. Sehingga (JMA). May 2013. Japan.
Japan Meteorological Agency (JMA) akan Yulianto F., et al., 2015. Detecting Areas
meningkatkan sistem penerima data Affected by Flood Using Multi-temporal
yang lebih cepat. ALOS PALSAR Remotely Sensed Data in
Karawang, West Java, Indonesia.
UCAPAN TERIMA KASIH Springer. Natural Hazards. June 2015,
Kami mengucapkan terima kasih Vol. 77, 959-985.
dari berbagai pihak, khususnya para http://www.jma.go.jp/jma-eng/ satelite/
pejabat struktural dan fungsional di http://mscweb.kishou.go.jp/himawari89/
lingkungan Pusat Pemanfaatan http://ds.data.jma.go.jp/mscweb/data/himaw
Penginderaan Jauh (Pusfatja) - LAPAN ari/
yang telah memberikan dukungan dan http://pusfatja.lapan.go.id/banjir.php.
masukan serta saran-saran sampai Japan Meteorological Agency (JMA), 2013.
makalah ini selesai dan dapat Himawari 8/9 Satellite Data. Japan
diterbitkan Meteorological Agency (JMA). Japan.
Japan Meteorological Agency (JMA), 2014.
DAFTAR RUJUKAN Himawari 8/9 Data Distribution/
Badan Nasional Penanggulangan Bencana Dissemination Plan. World Meteorological
(BNPB), 2017. Statistik Bencana Banjir Organization: Commission for Basic
2017. Badan Nasional Penanggulangan Systems Open Programme Area Group
Bencana (BNPB). Jakarta. on Integrated Observing System. Expert
Johnson, M. And Zajic, J., 2014. Himawari Team on Satellite Utilization and
Overview. Proving Ground Oconus/ Products Eighth Session, April 14-17,
User Readiness Conference. July 29, 2014. Geneva, Switzerland.
2014. Japan.

98

Anda mungkin juga menyukai