Anda di halaman 1dari 3

Tugas II

HUKUM AGRARIA

Disusun oleh :
Edy Purnomo
(043280006)

SARJANA ILMU HUKUM


UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH ( UPBJJ)
SAMARINDA
Salut “Bina Cendikia Indonesia Balikpapan”

TAHUN 2020
No Pertanyaan (Soal) Bobot Nilai
1.. Larangan pemilikan tanah secara Absentee sudah ditegaskan dalam peraturan 100
perundang-undangan, dalam pasal 4 ayat 1 Permen Nomor 18 Tahun 2016
Tentang Pengendalian Penguasaan Tanah Pertanian. Di Kecamatan Paguyaman
Kabupaten Boalemo kepemilikan tanah secara Absentee masih terus
berlangsung. Melihat kondisi demikian banyak tanah-tanah pertanian di
kecamatan Paguyaman diminati oleh pengusaha-pengusaha dari luar daerah
kecamatan Paguyaman, dimana tujuan untuk memiliki tanah pertanian tersebut
bukan untuk digunakan sebagaimana peruntukan tanahnya itu, tetapi untuk
digunakan sebagai sarana investasi yang nantinya akan dijual kembali setelah
mendapatkan tawaran dengan harga yang tinggi. Kepemilikan tanah secara
Absentee terus terjadi di kecamatan Paguyaman yang kebanyakan tanahnya
belum terdaftar di Kantor Pertanahan Kabupaten Boalemo karena pemilik
sebelumnya belum mendaftarkan tanahnya dan jual belinya tidak di depan
pejabat umum/ PPAT melainkan hanya diketahui oleh pejabat desa setempat.
Hal ini disebabkan ketidaktahuan masyarakat akan hal itu dan bisa dijadikan
peluang untuk memiliki tanah secara Absentee.

Pertanyaan:

Larangan pemilikan tanah pertanian secara absentee sudah diatur dalam


peraturan perundang-undangan namun masih banyak terjadi kepemilikan tanah
secara absentee. Hal-hal apa saja yang menyebabkan terjadi hal yang demikian?
Uraikan dengan berdasar pada ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

Total Nilai 100


Jawaban

Pasal 4 Ayat 1 isinya

- a. pihak lain harus berdomisili dalam 1 (satu) kecamatan letak tanah; dan
b. tanahnya harus dipergunakan dan dimanfaatkan untuk pertanian

dari pasal 4 ayat 1 sebenarnya telah jelas bahwa setiap orang yang memiliki hak tanah ataupun pihak
lain yang membeli tanah tersebut haruslah berdomisili dikecamatan tempat tanah itu terletak, tidak
seperti di kecamatan Paguyaman yang man kepemilikan tanah sering terjadi secara absentee atau pihak
lain yang memiliki tanh tersebut berdomisili diluar kecamatan Paguyaman, hal itu terjadi disebabkan
karena pemilik sebelumnya belum mendaftarkan tanahnya dan jual belinya tidak di depan pejabat
umum/ PPAT melainkan hanya diketahui oleh pejabat desa setempat sehingga kepemilikan atas tanah
dapat dipindah tangankan tanpa kepemilikan yang sah karna ketika sang pemilik tidak berdomisili
ditempat tanh tersebut, maka tanah tersebut tidak dapat didaftarkan ke kantor pertanahan yang
dijelaskan pada pasal 6 pada UUD yang sama, kemudian dia pasal selanjutnya Pasal 7 ketika suatu tanah
dimiliki oleh pemilik yang diluar domisili maka dalam 6(enam) bulan tanah tersebut akan diambil alih
oleh pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai