Anda di halaman 1dari 1

1.

Tanah Absentee adalah pemilikan tanah yang letaknya diluar daerah yang
empunya dilarang berdasarkan Pasal 3 PP NO.224 Tahun 1960 dan Pasal 1 PP
NO.41 Tahun 1964 (tambahan pasal 3a sampai dengan 3e).
Pokok dari peraturan tersebut yaitu melarang pemilikan tanah pertanian oleh
orang yang bertempat tinggal diluar kecamatan tempat letaknya tanah.
Larangan tersebut tidak berlaku untuk pemilik yang tinggal di kecematan yang
berbatasan dengan kecamatan tempat letaknya tanah.
Ada pengecualian dari larangan Absentee, yaitu :
1. Mereka menjalankan tugas negara
2. Mereka yang sedang menjalankan kewajiban Agama
3. Mereka yang mempunyai alasan khusus yang masih dapat diterima oleh
mentri agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional.

2. Alasan mengapa dilarang Memiliki Tanah Pertanian Secara Absentee yaitu :

 Larangan pemilikan tanah secara absentee berpangkal pada dasar


hukum yang terdapat dalam Pasal 10 ayat (1) UUPA yang menentukan
bahwa :
Setiap orang dan badan hukum yang mempunyai sesuatu hak atas
tanah pertanian pada asasnya diwajibkan mengerjakan atau
mengusahakannya sendiri secara aktif, dengan mencegah cara-cara
pemerasan.
 Tanah-tanah pertanian yang dikuasai secara absentee biasanya tidak
akan dimanfaatkan untuk tujuan meningkatkan kesejahteraan, sehingga
tujuan pembangunan masyarakat melalui reformasi di bidang
pertanahan tidak tercapai

 Tanah pertanian yang berada di kecamatan tersebut seharusnya


dikelola sendiri oleh petani yang berada di kecamatan letak tanah itu
sehingga hasilnya pun maksimal.

Sumber : BMP ADPU4335 dan https://e-journal.uajy.ac.id/8691/3/2MIH02000.pdf

Anda mungkin juga menyukai