Anda di halaman 1dari 49

UJI VALIDITAS DAN UJI

RELIABILITAS
• Misalkan kuesioner adalah sasaran tembak
seperti pada gambar berikut ini.
• Anggap bahwa pusat sasaran tembak itu
adalah target dari apa yang kita ukur.
• Jawaban tiap responden yang ditanya
menggunakan kuesioner adalah menembak pada
sasarannya.
• Jika pertanyaannya baik dan responden menjawab
dengan baik pula maka kita sudah menembak
tepat pada sasaran.
• Jika tidak demikian maka tembakan kita meleset.
• Makin banyak responden menjawab salah (karena
pertanyaan tidak jelas atau bias) maka sasaran
kita makin jauh.
• Pertama : menembak sasaran secara konsisten
tetapi jauh dari sasaran sebenarnya.
Hal ini disebut konsisten dan sistematis mengukur
pendapat responden dengan nilai yang salah untuk
semua responden  reliable tetapi tidak valid
(konsisten tetapi salah sasaran).
• Kedua, menebak secara acak, merata di segala tempat.
• Kadang-kadang tembakannya kena sasaran, tetapi secara rata-
rata diperoleh jawaban yang benar secara kelompok (tetapi
tidak terlalu baik untuk individu).
• Dalam hal ini, kita memperoleh estimasi yang benar secara
kelompok, tetapi tidak konsisten. Sekarang jelas bahwa
reliabilitas berkaitan langsung dengan validitas dari apa yang
diukur.
• Ketiga, menunjukkan tembakan yang menyebar dan secara
konsisten menyimpang dari sasaran  tidak reliable dan tidak
valid
• Terakhir, menunjukkan menembak sasaran secara konsisten
 reliable dan valid.
• Hasil penelitian yang valid  bila terdapat kesamaan antara data yang
terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.
• Hasil penelitian yang reliabel  bila terdapat kesamaan data dalam waktu
yang berbeda.
• Instrumen yang valid : alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data
(mengukur) itu valid.
• Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur.
• Meteran yang valid dapat digunakan untuk mengukur
panjang dengan teliti karena meteran memang alat untuk
mengukur panjang.
• Instrumen yang reliabel : instrumen yang bila digunakan
beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan
menghasilkan data yang sama.
• Alat ukur panjang dari karet  contoh instrumen yang tidak
reliabel/konsisten.
• Instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak
untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel.
• Instrumen yang berbentuk test  untuk mengukur prestasi
belajar dan instrumen yang nontest untuk mengukur sikap.
• R & V umumnya digunakan untuk penelitian yg variabelnya
dirumuskan sbg sebuah variabel latent/un-observed(konstruk)
-> variabel yg tdk dpt diukur secara langsung -> dimensi atau
indikator yang diamati.
• Skala yg sering dipakai -> skala ordinal -> skala LIKERT
Test-retest
Stabilitas reliability
Reliabilitas
Pararel Form
Goodness reliability

Konsistensi
Interitem consis
Tency reliability
Validitas

Split half
Validitas Validitas
Internal Eksternal

Validitas Validitas Validitas


Isi Dg kriteria Konstruk

Validitas Validitas Validitas Validitas Validitas


muka Prediktif Concurent Convergen Diskriminan
VALIDITAS
• Validitas berasal dari kata validity yang memiliki
arti ketepatan & kecermatan
• Valid atau sahih bila alat ukur itu benar-benar
mengukur apa yang hendak diukur.
• Contoh meteran digunakan untuk mengukur
panjang, timbangan digunakan untuk mengukur
berat, literan digunakan untuk mengukur volume.
MACAM VALIDITAS
• Menurut sugiyono, validitas terbagi 2:
Validitas Dalam
Ada 2 validitas isi & konstruksi
Validitas Luar
• Pratiknya membagi 3
Validitas isi
Validitas konstruksi
Validitas kriterium
VALIDITAS ISI
• Tingkat representativitas isi/substansi
pengukuran terhadap konsep variabel
sebagaimana dirumuskan dalam definisi
operasional.

• Artinya kalo alat ukur berupa pertanyaan


(kuesioner) maka kalimat pertanyaan itu mewakili
subtansi apa yang hendak diukur.

• Contohnya Mengukur tingkat pengetahuan ibu


mengenai gizi balita, bukan gizi orang dewasa
VALIDITAS KRITERIUM
• Contohnya Bila seorang mahasiswa ketika test masuk
mendapat nilai tinggi kemudian selama mengikuti
kuliah sampai dengan tamat, ternyata lancar &
mudah dengan nilai-nilai yang bagus, maka alat ukur
berupa test ujian masuk PT memiliki validitas prediksi
yang handal.
• Bila analisis test korelasi kuat berarti validitas
kriterium tinggi dan sebaliknya.
VALIDITAS MUKA
• Berkaitan dengan pengukuran atribut yang
konkrit, tanpa membuat suatu inferensi atau suatu
kesimpulan.
• Bila berkaitan dengan para ahli seorang peneliti
membuat alat ukur untuk mengukur skala
contohnya perilaku membuang sampah padat
yang sehat kemudian dikonsulkan pada ahli
perilaku sehat berkaitan dengan kesehatan
lingkungan.
VALIDITAS INTERNAL
• Alat ukur yang telah memiliki validitas
konstruksi yang tinggi dan validitas isi yang
tinggi.
• Bahwa untuk instrumen yang nontest
digunakan untuk mengukur sikap cukup
memenuhi validitas konstruksi.
VALIDITAS EKSTERNAL
• Bahwa bila kriteria dalam instrumen terdapat kesamaan
dengan kriteria dilapangan atau fakta-fakta empiris,
maka alat ukur itu memiliki validitas eksternal yang
tinggi.
• Contohnya utk mengukur kinerja paramedis di RS ttt, bila
pd instrumen dibandingkan dengan catatan2 RS tentang
kinerja paramedis maka bila terdapat kesamaan antara
kriteria dlm instrumen dgn fakta dilapangan maka
validitas eksterna yang tinggi.
VALIDITAS KONSTRUK/KONSTRUKSI

• Validitas konstruk ditekankan pada konstruksi


pertanyaan satu dengan lainnya memiliki hubungan
yang erat satu sama lainnya.
• Pertanyaan satu dengan lainnya atau pokok2 yang
dicantumkan dalam instrumen satu sama lainnya
bergayut atau relevan.
• Contoh: Pengetahuan tentang gizi balita ibu2 hamil
yang datang ke RS maka pokok masalah yakni
pengetahuan tentang gizi balita.
UJI VALIDITAS
• Paling sedikit 30 responden, dgn ciri responden uji coba
harus mirip ciri-cirinya dengan responden penelitian.
• Alasan 30 responden adalah batas jumlah antara sedikit
& banyak, dgn pengertian bahwa data diatas 30 kurva
akan mendekati kurva normal.
• Hasil uji coba dilakukan uji korelasi antara skor item
dengan skor total. Bila korelasinya rendah berarti
pertanyaan itu tidak bergayut & harus didrop
Contoh

• Obat-obat generik buatan dalam negeri khasiatnya sama


dengan obat luar negeri.
• Warga negara yg baik & pengertian selalu menggunakan
obat generik buatan dalam negeri.
• Guna mendorong majunya produksi dalam negeri warga
negara harus menggunakan obat generik.
• Saya menyukai obat-obatan buatan bangsa sendiri
• Kalau sanak keluarga & tetangga/ handai taulan sakit,
saya menganjurkan menggunakan obat generik.
• Saya merasa rendah kalau menggunakan obat
generik
• Saya tidak senang pada orang indonesia yg
menggunakan obat generik
• Orang modern harus menggunakan obat
buatan luar negeri
• Saya merasa bangga menggunakan obat luar
negeri daripada obat generik buatan dalam
negeri
• Agar gengsi itu bertambah tinggi kalau sakit
menggunakan obat luar negeri
Responden diminta memilih salah satu dari
pilihan jawaban
• A =Sangat setuju
• B =Setuju
• C = Entah, ragu
• D = Tidak setuju
• E = Sangat tidak setuju
• Untuk pernyataan no 1,2,3,4,5 scorenya
A=5,B=4,C=3,D=2, E=1
• Sebaliknya jawaban atas pernyataan 6-10 scorenya
adalah A=1,B=2,C=3,D=4, E=5
Contoh Perhitungan

No item Total

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

a 4 4 4 5 5 2 2 3 3 2 34

b 5 5 4 4 5 3 3 4 4 3 40

c 2 2 3 3 3 5 4 5 5 5 37

d 4 4 5 5 4 1 3 3 2 3 34

e 4 5 5 4 3 1 3 2 4 4 37

f 5 5 5 5 5 4 4 3 4 5 45

g 5 5 5 5 5 3 3 4 1 2 40

h 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 21

i 5 5 5 5 5 2 2 2 2 2 35

j 5 5 5 5 4 5 5 4 4 3 45
Teknik Hitungan dengan korelasi product
moment

N (ΣX Y) – (ΣX ΣY)


R = -----------------------------------
[NΣX2 – (ΣX)2] [NΣY2 – (ΣY)2]
Koreksi item 1 dengan score total

Responden X Y X2 Y2 XY

a 4 34 16 1156 136

b 5 40 25 1600 200

c 2 32 4 1024 64

d 4 34 16 1156 136

e 4 37 16 1369 148

f 5 45 25 2025 225

g 5 40 25 1600 200

h 2 28 4 784 56

i 5 35 25 1225 175

j 5 45 25 2025 225

N=10 41 370 181 13964 1565


Hasil Perhitungan
N (ΣX Y) – (ΣX ΣY)
r = -----------------------------------
[NΣX2 – (ΣX)2] [NΣY2 – (ΣY)2]

(10 x 1565) – (41 x 370)


r = ----------------------------------------------------------
[(10x181)-(41x41)] [10x13964 – (370 x 370)]
r = 0,806
Apakah nilai korelasi signifikan atau tidak?

• Dengan tabel r product moment responden 10 taraf


signifikansi 0,632
• Cara koreksi menggunakan rumus
(r.tp) (SD.y)-(SD.x)
rpq = -------------------------------------------------
(SD.y2)+(SD.x2)-2(r.tp)(SD.x)(SD.y)
r.pq = angka korelasi setelah dikoreksi
r.tp = angka korelasi sebelum dikoreksi
SDy = standar deviasi skor total
SDx = standar deviasi item
• Rumus SD
Σ(x-x)2
SD =------------
N
SDx = 1,220 SDy = 6,508
rtp = 0,806
(r.tp) (SD.y)-(SD.x)
rpq = -------------------------------------------------
(SD.y2)+(SD.x22)-2(r.tp)(SD.x)(SD.y)

(0,806) (6,508) -(1,220)


rpq = -------------------------------------------------
(6,5082)+(1,2202)-2(0,806)(1,220)(6,508)
= 0,722
• Angka korelasi setelah dikoreksi adalah 0,722
• Angka taraf signifikan 0,05 adalah 0,632
• Jadi angka korelasi masih tetap signifikan
• Angka yang jatuh dibawah angka kritik dalam
taraf signifikan 0,05 yakni 0,632 berarti tidak
signifikan sehingga pernyataan pada item itu
harus didrop
Tingkat validitas dipengaruhi 2 hal:

Kemampuan pewawancara /tester


apakah mengikuti petunjuk/
pedoman kuesioner/ tidak

Keadaan responden sewaktu


wawancara berlangsung
UJI REABILITAS
• Suatu questionare disebut reliabel/handal jika jawaban-
jawaban seseorang konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
• Contoh pertanyaan:
• Apakah gaji/upah yang diterima memuaskan?
Jawab: memuaskan
• Apakah yang krusial untuk diatasi?
Jawab: Kenaikan upah.
• Ini menunjukkan ketidak konsistenan pertanyaan dalam
mengungkap sikap atau pendapat responden.
• Reliabilitas dapat diukur dengan jalan mengulang
pertanyaan yang mirip pada nomor-nomor berikutnya, atau
dengan jalan melihat konsistensinya (diukur dengan
korelasi) dengan pertanyaan lain.
• Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dgn dua cara, yaitu :
1. Repeated Measure atau pengukuran ulang
2. One shot atau pengukuran sekali saja :
hasil pengukuran dibandingkan dengan pertanyaan lain
atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.
• Suatu konstruk /variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.70
RELIABILITAS
Uji reliabilitas ada tiga cara yaitu
• Teknik test-retest
• Teknik Belah Dua
• Teknik Bentuk Paralel
TEKNIK TEST RETEST
• Instrumen diujikan pada responden yang sama, dalam
selang waktu antara kira-kira antara 15-30 hari
• Bila terlalu dekat kurang baik sebab masih ingat betul
jawaban pertama, bila terlalu lama kurang bagus karena
mungkin sudah terjadi perubahan pada diri responden
dalam hal variabel yang hendak diukur
• Hasil pengukuran pertama dikorelasikan dengan hasil
pengukuran yang kedua menggunakan rumus product
momen, bila signifikan berarti reliabel, bila tidak
signifikan tidak reliabel.
TEKNIK BELAH DUA

• Melakukan uji coba alat ukur pada sejumlah responden


kemudian dihitung validitasnya. Item2 yang valid
dikumpulkan yang tidak valid dibuang
• Item2 yang valid tersebut dibagi dua
• Skor masing2 item tiap belahan dijumlahkan, sehingga
menghasilkan dua skor total dari belahan kedua dengan
menggunakan teknik product moment
• Oleh karena hasil korelasi berasal dari angka2 item yang
dibelah maka angka korelasinya akan lebih rendah
daripada tidak dibelah.
• Oleh karena itu harus dicari angka korelasi untuk seluruh
item. Dengan menggunakan rumus
2 x (r.tt)
• R.tot = ---------------
1 + r.tt
r.tot = angka reliabilitas seluruh item
r.tt = angka korelasi belahan pertamadan
belahan kedua
Contoh bila rtt =0,7
2 x 0,7
r tot = --------- = 1,4/1,70 = 0,82
1 + 0,70
TEKNIK BENTUK PARALEL
• Equivalent atau alternative form
• Penghitungan reliabilitas dilakukan dgn cara membuat
dua alat ukur yg mengukur aspek yang sama
• Diujicobakan pada responden yang sama
• Setelah dikumpulkan item2 yg valid dari masing alat ukur
kemudian skor totalnya masing2 dijumlah
• Kedua skor total dari alat ukur pertama dikorelasikan dgn
skor total dgn product moment
• Hasilnya adalah angka korelasi dari alat ukur tersebut
Reliable Valid Neither Both
Not Valid Not Reliable Reliable Not Reliable and
Valid Valid
Langkah uji Reliabilitas dengan menggunakan
SPSS.
Misal: PENGARUH FISIK PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN
• Buka file “Latihan Reliabilitas dan Validitas”
• Klik Analyze  Scale dan pilih Reliability Analysis
• Masukkan pertanyaan/indikator masing-masing variabel (satu uji
reliabilitas utk satu variabel)
• Pilih pada box model Alpha
• Klik Statistics dan Descriptive for : pilih item, scale, scale if item deleted &
Inter-item pilih correlations
• Continue dan OK
VARIABEL HASIL CRONBACH ‘S KETERANGAN
ALPHA

X1 0.673 TIDAK RELIABEL

X2 0.754 RELIABEL

Y 0.819 RELIABEL
Pengujian Validitas Instrumen
• Untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.
• Pada setiap instrumen baik test maupun non test terdapat butir-butir
(item) pertanyaan atau pernyataan.
• Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tsb.
Pengujian Validitas Instrumen
Mengukur validitas dapat dilakukan dengan cara :
1. Melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan (indikator) dengan total
skor konstruk atau variable.
uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan r hitung (hasil kolom
Correlated Item-Total Correlation) dengan hasil perhitungan r tabel
untuk degree of freedom (df) = n-2, dimana n adalah jumlah sampel.
Kriteria :
butir pertanyaan/indikator dinyatakan valid jika nilai r hitung > r tabel
Melihat hasil r table -> tergantung hipotesis yang diajukan (satu arah
/one-tailed atau dua arah / two-tailed) :

Dengan n = 24 , diperoleh df = 24 – 2 = 22 -> r table sebesar 0.3438


VARIABEL HASIL R HITUNG HASIL R TABEL KETERANGAN

X1.1 0.328 0.3438 TIDAK VALID

X1.2 0.765 0.3438 VALID


X1.3 0.425 0.3438 VALID
Pengujian Validitas Instrumen
2. Melakukan korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator
dengan total skor konstruk/variabel
Langkah Analisis :
• Analyze -> Correlate -> Bivariate
• Isikan dalam kotak variables semua indikator konstruk X1 dan skor
total X1
• Pilih Correaltion Coefficients Pearson
• Test of Significance tergantung hipotesis Two-tailed atau One-tailed->
OK
• Kriteria :
Sig. < = 0.05  masing-masing indikator pertanyaan dinyatakan VALID
Dilihat dari output hasil signifkansi untuk semua indikator
menunjukan hasil yang sigfinikan ( 0.000 < 0.05) sehingga
disimpulkan bahwa masing-masing indikator pertanyaan adalah
VALID
Hubungan Validitas dan Reliabilitas

• Validitas
 mempermasalahkan kesesuaian antara konsep dan
kenyataan empiris
• Reliabilitas
 kesesuaian hasil-hasil pengukuran di tingkat kenyataan
empiris
• Karena itu  valid pasti reliabel tapi tidak sebaliknya
(pengukuran yang dapat diandalkan akan mengukur
secara konsisten, tapi belum tentu mengukur apa yang
seharusnya diukur).
DAYA DISKRIMINASI AITEM

 sejauh mana aitem mampu membedakan antara


individu atau kelompok individu yang memiliki dan
yang tidak memiliki atribut yang diukur.
 dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor tiap
aitem dengan skor total (teknik Aitem-Total
Correlation).

Anda mungkin juga menyukai