Anda di halaman 1dari 54

UJI VALIDITAS DAN

Inaratul Rizkhy H., M. Sc., Apt


inaratul.rh@gmail.com
RELIABILITAS
PENELITIAN  PENGUKURAN
(MEASUREMENT)

HASIL PENGUKURAN = REALITA

(ISOMORPHIC)
TEKNIK PENGUKURAN :
1. OBSERVASI/PEMERIKSAAN
2. ANGKET/QUESTIONAIRE
3. INTERVIEW
4. TEST (PENGETAHUAN, INTELIGENSIA, DLL)
5. LAINNYA (MIS. FOCUS GROUP)
ALAT UKUR :
1. STANDARD
2. BELUM/TIDAK STANDARD

ALAT UKUR TIDAK STANDARD :


1. Peneliti terpaksa membuat alat ukur sendiri.
2. Pen-skala-annya (scaling) terlalu kasar

PENGUKURAN TIDAK ISOMORPHIC


SUMBER-SUMBER PENYIMPANGAN :
1. KEADAAN OBYEK/SUBYEK
2. SITUASI PENGUKURAN
3. ALAT UKUR
- VALIDITAS
- RELIABILITAS
4. KEADAAN PENGUKUR
Reliable and Valid
Misalkan kuesioner adalah sasaran tembak seperti pada gambar berikut ini.
Anggap bahwa pusat sasaran tembak itu adalah target dari apa yang kita ukur.

Neither Both
Reliable Valid
Reliable Not Reliable and
Not Valid Not Reliable
Valid Valid
Jawaban tiap responden yang ditanya menggunakan kuesioner adalah
menembak pada sasarannya.
Jika pertanyaannya baik dan responden menjawab dengan baik pula maka
kita sudah menembak tepat pada sasaran.
Jika tidak demikian maka tembakan kita meleset.
Makin banyak responden menjawab salah (karena pertanyaan tidak jelas
atau bias) maka sasaran kita makin jauh.
Pertama : menembak sasaran secara konsisten tetapi jauh dari sasaran
sebenarnya.
Hal ini disebut konsisten dan sistematis mengukur pendapat responden dengan
nilai yang salah untuk semua responden  reliable tetapi tidak valid (konsisten
tetapi salah sasaran).
Kedua, menebak secara acak, merata di segala tempat.
Kadang-kadang tembakannya kena sasaran, tetapi secara rata-rata diperoleh jawaban yang benar
secara kelompok (tetapi tidak terlalu baik untuk individu).
Dalam hal ini, kita memperoleh estimasi yang benar secara kelompok, tetapi tidak konsisten.
Sekarang jelas bahwa reliabilitas berkaitan langsung dengan validitas dari apa yang diukur.
Ketiga, menunjukkan tembakan yang menyebar dan secara konsisten menyimpang dari
sasaran  tidak reliable dan tidak valid
Terakhir, menunjukkan menembak sasaran secara konsisten  reliable dan valid.
Hasil penelitian yang valid  bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan
data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.
Hasil penelitian yang reliabel  bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda.
Instrumen yang valid : alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu
valid.
Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur.
Meteran yang valid dapat digunakan untuk mengukur panjang dengan
teliti karena meteran memang alat untuk mengukur panjang.
Instrumen yang reliabel : instrumen yang bila digunakan beberapa kali
untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama.
Alat ukur panjang dari karet  contoh instrumen yang tidak
reliabel/konsisten.
Instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang
valid dan reliabel.
Instrumen yang berbentuk test  untuk mengukur prestasi belajar dan instrumen yang nontest untuk
mengukur sikap.
R & V umumnya digunakan untuk penelitian yg variabelnya dirumuskan sbg sebuah variabel latent/un-
observed(konstruk) -> variabel yg tdk dpt diukur secara langsung -> dimensi atau indikator yang
diamati.
Skala yg sering dipakai -> skala ordinal -> skala LIKERT
VALIDITAS

Validitas berasal dari kata validity yang memiliki arti ketepatan & kecermatan
Valid atau sahih bila alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang hendak
diukur.
Validitas suatu pengukuran menunjukkan kepada suatu keadaan dimana alat
ukur yang digunakan benar-benar mengukur apa yang hendak diukur.
Contoh meteran digunakan untuk mengukur panjang, timbangan digunakan
untuk mengukur berat, literan digunakan untuk mengukur volumen
CARA MENGUKUR VALIDITAS ALAT UKUR
Untuk mengukur suatu variabel, disusun sejumlah pertanyaan.
Satuan pertanyaan disebut item.
Ukuran validitas dilakukan terhadap tiap item.
Asumsi : Suatu item adalah valid jika item tersebut berkorelasi dengan skor total.
Analisanya menggunakan analisa korelasi (hitung r).
JENIS-JENIS VALIDITAS
1. VALIDITAS MUKA (FACE VALIDITY)
2. VALIDITAS ISI (CONTENT VALIDITY)
3. VALIDITAS KONSTRAK (CONSTRUCT VALIDITY)
4. VALIDITAS KRITERIUM
5. VALIDITAS INTERNAL
6. VALIDITAS EKSTERNAL
VALIDITAS MUKA
Berkaitan dengan pengukuran atribut yang konkrit,
tanpa membuat suatu inferensi atau suatu kesimpulan.
Bila berkaitan dengan para ahli seorang peneliti
membuat alat ukur untuk mengukur skala contohnya
perilaku membuang sampah padat yang sehat
kemudian dikonsulkan pada ahli perilaku sehat
berkaitan dengan kesehatan lingkungan.
VALIDITAS ISI
Tingkat representativitas isi/substansi pengukuran terhadap
konsep variabel sebagaimana dirumuskan dalam definisi
operasional.
Artinya kalo alat ukur berupa pertanyaan (kuesioner) maka kalimat
pertanyaan itu mewakili subtansi apa yang hendak diukur.
Contohnya: Mengukur tingkat pengetahuan ibu mengenai gizi
balita, bukan gizi orang dewasa
VALIDITAS KONSTRUK/KONSTRUKSI
Validitas konstruk ditekankan pada konstruksi pertanyaan satu dengan
lainnya memiliki hubungan yang erat satu sama lainnya
Pertanyaan satu dengan lainnya atau pokok2 yang dicantumkan dalam
instrumen satu sama lainnya bergayut atau relevan
Contoh: Pengetahuan tentang gizi balita ibu2 hamil yang datang ke RS
maka pokok masalah yakni pengetahuan tentang gizi balita
VALIDITAS KRITERIUM
Contohnya Bila seorang mahasiswa ketika test masuk
mendapat nilai tinggi kemudian selama mengikuti kuliah
sampai dengan tamat, ternyata lancar & mudah dengan nilai-
nilai yang bagus, maka alat ukur berupa test ujian masuk PT
memiliki validitas prediksi yang handal.
Bila analisis test korelasi kuat berarti validitas kriterium tinggi
dan sebaliknya.
VALIDITAS INTERNAL
Alat ukur yang telah memiliki validitas konstruksi yang tinggi dan validitas isi yang tinggi
Bahwa untuk instrumen yang nontest digunakan untuk mengukur sikap cukup memenuhi
validitas konstruksi
VALIDITAS EKSTERNAL
Bahwa bila kriteria dalam instrumen terdapat kesamaan dengan kriteria
dilapangan atau fakta-fakta empiris, maka alat ukur itu memiliki validitas
eksternal yang tinggi
Contohnya utk mengukur kinerja paramedis di RS ttt, bila pd instrumen
dibandingkan dengan catatan2 RS tentang kinerja paramedis maka bila
terdapat kesamaan antara kriteria dlm instrumen dgn fakta dilapangan
maka validitas eksterna yang tinggi
UJI VALIDITAS
Paling sedikit 30 responden, dgn ciri responden uji coba harus
mirip ciri-cirinya dengan responden penelitian.
Alasan 30 responden adalah batas jumlah antara sedikit & banyak,
dgn pengertian bahwa data diatas 30 kurva akan mendekati kurva
normal.
Hasil uji coba dilakukan uji korelasi antara skor item dengan skor
total. Bila korelasinya rendah berarti pertanyaan itu tidak bergayut
& harus didrop
Contoh Pertanyaan Quisioner
1. Obat-obat generik buatan dalam negeri khasiatnya sama dengan obat luar negeri
2. Warga negara yg baik & pengertian selalu menggunakan obat generik buatan dalam negeri
3. Guna mendorong majunya produksi dalam negeri warga negara harus menggunakan obat
generik
4. Saya menyukai obat-obatan buatan bangsa sendiri
5. Kalau sanak keluarga & tetangga/ handai taulan sakit, saya menganjurkan menggunakan obat
generic
6. Saya merasa rendah kalau menggunakan obat generik
7. Saya tidak senang pada orang indonesia yg menggunakan obat generik
8. Orang modern harus menggunakan obat buatan luar negeri
9. Saya merasa bangga menggunakan obat luar negeri daripada obat generik buatan
dalam negeri
10. Agar gengsi itu bertambah tinggi kalau sakit menggunakan obat luar negeri
Responden diminta memilih salah satu dari pilihan
jawaban
A =Sangat setuju
B =Setuju
C = Entah, ragu
D = Tidak setuju
E = Sangat tidak setuju
Untuk pernyataan no 1,2,3,4,5 scorenya A=5,B=4,C=3,D=2, E=1
Sebaliknya jawaban atas pernyataan 6-10 scorenya adalah
A=1,B=2,C=3,D=4, E=5
Contoh Perhitungan
Responden No item Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
a 4 4 4 5 5 2 2 3 3 2 34
b 5 5 4 4 5 3 3 4 4 3 40
c 2 2 3 3 3 5 4 5 5 5 37
d 4 4 5 5 4 1 3 3 2 3 34
e 4 5 5 4 3 1 3 2 4 4 37
f 5 5 5 5 5 4 4 3 4 5 45
g 5 5 5 5 5 3 3 4 1 2 40
h 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 21
i 5 5 5 5 5 2 2 2 2 2 35
j 5 5 5 5 4 5 5 4 4 3 45
Teknik Hitungan dengan korelasi product moment

N (ΣX Y) – (ΣX ΣY)


R = -----------------------------------
[NΣX2 – (ΣX)2] [NΣY2 – (ΣY)2]
Koreksi item 1 dengan score total
Responden X Y X2 Y2 XY
a 4 34 16 1156 136
b 5 40 25 1600 200
c 2 32 4 1024 64
d 4 34 16 1156 136
e 4 37 16 1369 148
f 5 45 25 2025 225
g 5 40 25 1600 200
h 2 28 4 784 56
i 5 35 25 1225 175
j 5 45 25 2025 225
N=10 41 370 181 13964 1565
Hasil Perhitungan
N (ΣX Y) – (ΣX ΣY)
r = -----------------------------------
[NΣX2 – (ΣX)2] [NΣY2 – (ΣY)2]

(10 x 1565) – (41 x 370)


r = ----------------------------------------------------------
[(10x181)-(41x41)] [10x13964 – (370 x 370)]
r = 0,806
Apakah nilai korelasi signifikan atau tidak?
Dengan tabel r product moment responden 10 taraf signifikansi 0,632
Cara koreksi menggunakan rumus
(r.tp) (SD.y)-(SD.x)
rpq = -------------------------------------------------
(SD.y2)+(SD.x2)-2(r.tp)(SD.x)(SD.y)
r.pq = angka korelasi setelah dikoreksi
r.tp = angka korelasi sebelum dikoreksi
SDy = standar deviasi skor total
SDx = standar deviasi item
Rumus SD
Σ(x-x)2
SD =------------
N
SDx = 1,220 SDy = 6,508
rtp = 0,806
(r.tp) (SD.y)-(SD.x)
rpq = -------------------------------------------------
(SD.y2)+(SD.x22)-2(r.tp)(SD.x)(SD.y)

(0,806) (6,508) -(1,220)


rpq = -------------------------------------------------
(6,5082)+(1,2202)-2(0,806)(1,220)(6,508)
= 0,722
Angka korelasi setelah dikoreksi adalah 0,722
Angka taraf signifikan 0,05 adalah 0,632
Jadi angka korelasi masih tetap signifikan
Angka yang jatuh dibawah angka kritik dalam taraf
signifikan 0,05 yakni 0,632 berarti tidak signifikan
sehingga pernyataan pada item itu harus didrop
Pengujian Validitas Instrumen
Untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.
Pada setiap instrumen baik test maupun non test terdapat butir-
butir (item) pertanyaan atau pernyataan.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tsb.
Pengujian Validitas Instrumen

Mengukur validitas dapat dilakukan dengan cara :


1. Melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan (indikator) dengan total skor
konstruk atau variable.
uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan r hitung (hasil kolom Correlated
Item-Total Correlation) dengan hasil perhitungan r tabel untuk degree of
freedom (df) = n-2, dimana n adalah jumlah sampel.
Kriteria :
butir pertanyaan/indikator dinyatakan valid jika nilai r hitung > r tabel
Melihat hasil r table -> tergantung hipotesis yang diajukan (satu arah
/one-tailed atau dua arah / two-tailed) :

Dengan n = 24 , diperoleh df = 24 – 2 = 22 -> r table sebesar 0.3438


VARIABEL HASIL R HITUNG HASIL R TABEL KETERANGAN

X1.1 0.328 0.3438 TIDAK VALID

X1.2 0.765 0.3438 VALID


X1.3 0.425 0.3438 VALID
Pengujian Validitas Instrumen

2. Melakukan korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor
konstruk/variabel
Langkah Analisis :
Analyze -> Correlate -> Bivariate
Isikan dalam kotak variables semua indikator konstruk X1 dan skor total X1
Pilih Correaltion Coefficients Pearson
Test of Significance tergantung hipotesis Two-tailed atau One-tailed-> OK
Kriteria :
Sig. < = 0.05  masing-masing indikator pertanyaan dinyatakan VALID
Dilihat dari output hasil signifkansi untuk semua indikator
menunjukan hasil yang sigfinikan ( 0.000 < 0.05) sehingga
disimpulkan bahwa masing-masing indikator pertanyaan adalah
VALID
RELIABILITAS
Adalah tingkat keajegan (konsistensi) dari suatu alat ukur atau pengukuran.

MENINGKATKAN RELIABILITAS :
1. Definisi operasional variabel dijelaskan.
2. Prosedur pengukuran dibakukan.
3. Alat ukur dan pengukur dikalibrasi.
Uji Reliabilitas

Suatu questionare disebut reliabel/handal jika jawaban-jawaban seseorang


konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Contoh pertanyaan:
Apakah gaji/upah yang diterima memuaskan?
Jawab: memuaskan
Apakah yang krusial untuk diatasi?
Jawab: Kenaikan upah.
Ini menunjukkan ketidak konsistenan pertanyaan dalam mengungkap sikap
atau pendapat responden.
Reliabilitas dapat diukur dengan jalan mengulang pertanyaan yang mirip pada nomor-nomor berikutnya,
atau dengan jalan melihat konsistensinya (diukur dengan korelasi) dengan pertanyaan lain.
Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dgn dua cara, yaitu :
1. Repeated Measure atau pengukuran ulang
2. One shot atau pengukuran sekali saja :
hasil pengukuran dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban
pertanyaan.
Suatu konstruk /variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.70
CARA MENGUKUR RELIABILITAS
1. TEKNIK UKUR ULANG (TEST-RETEST)
- recall effect - practice effect
- maturity effect - random effect
2. TEKNIK GENAP-GASAL
3. TEKNIK BELAH-TENGAH
4. TEKNIK BELAH RAMBANG
5. TEKNIK KUDER- RICHARDSON (KR)
6. TEKNIK ALPHA CRONBACH-KR
7. TEKNIK ANAVA HOYT
Dalam penelitian kualitatif yang menggunakan instrument
kuisioner sebagai alat ukur, maka harus memenuhi 2 syarat
penting yaitu: Valid dan Reliabel (handal).
Kuisioner disebut Valid jika pertanyaan kuisioner tersebut
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuisioner itu sendiri.
Kuisioner dikatakan reliable (handal) bila jawaban seseorang
terhadap pertanyaan konsisten/ stabil dari waktu ke waktu.
TEKNIK TEST RETEST

Instrumen diujikan pada responden yang sama, dalam selang waktu antara
kira-kira antara 15-30 hari
Bila terlalu dekat kurang baik sebab masih ingat betul jawaban pertama, bila
terlalu lama kurang bagus karena mungkin sudah terjadi perubahan pada diri
responden dalam hal variabel yang hendak diukur
Hasil pengukuran pertama dikorelasikan dengan hasil pengukuran yang kedua
menggunakan rumus product momen, bila signifikan berarti reliabel, bila tidak
signifikan tidak reliabel.
TEKNIK BELAH DUA

Melakukan uji coba alat ukur pada sejumlah responden kemudian dihitung
validitasnya. Item2 yang valid dikumpulkan yang tidak valid dibuang
Item2 yang valid tersebut dibagi dua
Skor masing2 item tiap belahan dijumlahkan, sehingga menghasilkan dua skor
total dari belahan kedua dengan menggunakan teknik product moment
Oleh karena hasil korelasi berasal dari angka2 item yang dibelah maka angka
korelasinya akan lebih rendah daripada tidak dibelah.
Oleh karena itu harus dicari angka korelasi untuk seluruh item. Dengan
menggunakan rumus
2 x (r.tt)
R.tot = ---------------
1 + r.tt
r.tot = angka reliabilitas seluruh item
r.tt = angka korelasi belahan pertamadan belahan kedua
Contoh bila rtt =0,7
2 x 0,7
r tot = --------- = 1,4/1,70 = 0,82
1 + 0,70
TEKNIK BENTUK PARALEL
Equivalent atau alternative form
Penghitungan reliabilitas dilakukan dgn cara membuat dua
alat ukur yg mengukur aspek yang sama
Diujicobakan pada responden yang sama
Setelah dikumpulkan item2 yg valid dari masing alat ukur
kemudian skor totalnya masing2 dijumlah
Kedua skor total dari alat ukur pertama dikorelasikan dgn
skor total dgn product moment
Hasilnya adalah angka korelasi dari alat ukur tersebut
Langkah uji Reliabilitas dengan menggunakan SPSS.
Misal: PENGARUH FISIK PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN
Klik Analyze  Scale dan pilih Reliability Analysis
Masukkan pertanyaan/indikator masing-masing variabel (satu uji reliabilitas utk satu
variabel)
Pilih pada box model Alpha
Klik Statistics dan Descriptive for : pilih item, scale, scale if item deleted & Inter-item pilih
correlations
Continue dan OK
VARIABEL HASIL CRONBACH ‘S KETERANGAN
ALPHA

X1 0.673 TIDAK RELIABEL

X2 0.754 RELIABEL

Y 0.819 RELIABEL
Contoh kasus:
Untuk mengetahui bagaimana perilaku konsumen terhadap pelayanan informasi
obat (PIO) di Apotek X, maka manajemen mengukur dengan pendapat konsumen
tentang sikap konsumen terhadap pelayanan (faktor 1) dan kepuasan terhadap
pelayanan (faktor 2)
Faktor 1 sikap konsumen terhadap pelayanan terdiri dari 10 butir, misalnya:
Butir 1: Apakah anda setuju bila waktu tunggu layanan obat nonresep termasuk
kategori cepat?
Faktor 2 kepuasan terhadap pelayanan terdiri dari 7 butir
Semua jawaban berupa pilihan dengan skala likers sebanyak 5 skala, yaitu: 5 =
Sangat setuju 4 = Setuju 3 = Ragu-ragu 2 = Tidak setuju 1 = Sangat tidak setuju
MASUKKAN KE TABEL SPSS
Presentation End

Anda mungkin juga menyukai