Anda di halaman 1dari 3

Nama : Mahmudah Helmi Fikri

NIM : 191011250191

JAWABAN UTS PENGANTAR EKONOMI BISNIS


Bismillah

1a. Menurut saya tantangan berbisnis secara umum yaitu banyaknya pesaing, modal, pemasarannya.
1b. 5 Jenis usaha yang bermunculan akibat covid-19 diantaranya yaitu
> Penjualan Hand Sanitizer supaya bepergian selalu steril dari benda2 yang banyak kuman/virusnya
maka banyak orang akan membeli hand sanitizer
> Penjual masker, untuk menangkal/meminimalisir virus masuk kedalam tubuh, maka harus
menggunakan masker yang sesuai standar, maka dari itu saking banyaknya kebutuhan masker maka
penjahit/perusahaan bahkan yang tadinya tidak membuat masker beralih membuat masker.
> Penjual Disinfektan, untuk barang yang ada disekitar kita atau barang yang sering kita sentuh,
supaya selalu steril dari virus maka banyak yang mencari ini untuk membersihkan semua
peralatan/perabotan.
> Alat Thermometer gun (pengukur suhu badan), banyak pemunculan orang menjual thermometer
gun karena banyak perusahaan yang masih aktif membutuhkan alat tersebut.
> Penjual sabun cuci tangan karena banyak yang membutuhkan, maka produksinya lebih banyak lagi
> APD untuk medis yang bisa dibilang sudah langka.
> Penjual jas hujan plastik, karena minimnya APD yang sesuai standar.
1.c > saya akan memberi saran untuk tetap buka namun dengan sistemnya take away
> kalau saran saya tidak didengar maka saya akanberjualan yang sedang banyak orang cari seperti
hand sanitizer, masker, disinfektan.

2a. Dampak negatifnya yaitu pemasarannya, dan penghasilannya bisa kurang atau sedikit.
2b. Bisa mencari barang yang tidak ada di toko Indomaret dan berpindah ke Alfamart, bisa perbandingan
harga dari satu toko dengan toko lainnya.
2c. Banyaknya/ramainya konsumen, letak tempatnya strategis atau tidak, keuntungan bisa diperkirakan
ketika sudah benar2 diamati dengan baik dan benar.

3a. Karena pondok peantren yang mengelola satrinya sendiri dengan saham bukan dari beberapa orang
namun dari yayasan pondok itu sendiri, dan berhubung yang kelola santri sendiri maka keuntungan pun
yang diberikan ke santri tidak terlalu banyak, karena prinsip di ponpes ketika mengelola sebuah koperasi
adalah mengabdi pada kiyai, ikhlas dengan harapan ilmu yang dicari di ponpes tersebut bermanfaat
dunia akherat.
3b. Kurang kompaknya anggota dalam mengelola koperasi, modal yang kurang karena simpan pinjam
yang dilakukan oleh anggota koperasi kurang tepat sesuai waktu yang sudah disepakati, pemasaran
yang kurang, kualitas produk yang mungkin bisa kalah saing dengan produk luar, minat anggota untuk
bergabung dengan koperasi yang sudah berjalan karena sudah dapat pengaruh dari luar mengenai
kenegatifan suatu koperasi akhirnya kekurangan anggota, dan menyebabkan kemunduran.
3c. > Mengembangkan usaha kecil dan menengah (UKM) yang diarahkan untuk memberikan kontribusi
yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
> Meningkatkan dan memantapkan kemampuan koperasi agar menjadi koperasi yang berkualitas,
tangguh dan mandiri.
> Membantu pengembangan jaringan usaha koperasi dan kerjasama yang saling menguntungkan
antar koperasi.
> membenahi dan memperkuat tatanan kelembagaan dan organisasi koperasi di tingkat makro,
maupun mikro, guna menciptakan iklim dan lingkungan usaha yang kondusif bagi kemajuan
koperasi serta kepastian hukum yang menjamin terlindunginya koperasi dan/atau anggotanya dari
praktek-praktek persaingan usaha yang tidak sehat.
> Meningkatkan pemahaman, kepedulian dan dukungan pemangku kepentingan
kepada koperasi
> Meningkatkan kemandirian gerakan koperasi.

4a. Ketentuan-ketentuan perbankan sehingga diatur secara ketat diantaranya


terganggunya sistem keuangan, memperburuk kondisi perekonomian, pelarian modal ke luar negeri,
krisis nilai tukar. Karena kebanyakan kasus penyimpangan dan kejahatan di sektor perbankan selalu
menyasar nasabah sebagai bagian terendah dari jaringan perbankan. Nasabah menjadi rentan akibat
adanya praktik di lapangan antara nasabah dengan karyawan Bank yang memberikan kesempatan
kepada karyawan untuk menyalahgunakan kepercayaan nasabah sehingga terjadi praktik bank dalam
bank.
4b. Pengurangan karyawan, pendapatan yang terjun bebas, resiko besar untuk tutup, karena pemasukan
sudah tak lagi bisa di perhitungkan.
4c. Kriterianya yang mempunyai penghasilan sesuai yang dikerjakan hari itu juga/harian, yang di phk,
usaha masih jalan namun pendapatan hanya cukup untuk makan sekeluarga.

5a

. Masalah mendasar yang dihadapi usaha skala mikro dan usaha skala kecil diantaranya
1. Minimnya modal mengakibatkan minimnya produksi juga
2. Minimnya pengetahuan, rata2 sektor usaha mikro hanya memikirkan produksi yang banyak tanpa
memikirkan cara pemasaran supaya bisa laku terjual.
3. Produkya membosankan hanya itu2 saja atau minimnya ide/inovasi baru menyebabkan daya minat
kurang
4. Kurangnya Channel untuk distribusi
5. Kurang maksimal pemasarannya harusnya bisa mengikuti perkembangan zaman diera serba digital,
karena rata2 pelaku usaha mikro adlah orang tua yang notabene kurang melek digital.
6. Sistem pembukuan yang masih manual karena bisa mengakibatkan kesalahan catat, kerusakan
ataupun kehilangan barang, bisa juga untuk manipulasi data dengan mudah
5b. Sangat mungkin, karena sebuah usaha mikro memerlukan uang untuk sehari-harinya apalagi kalau
sudah ada tanggungan, kalau tidak mengambil langkah banting stir ini (jual produk yang sedang dicari
pada masa pandemi covid-19), maka akan kacau keuangan keluarga.

6a. Kepentingan penjual sistem waralaba diantaranya yaitu melebarkan sayap bisnisnya tanpa harus
turun tangan untuk membuat outlet2 bisnisnya karena sudah ada franchisee, memperbanyak pasive
income, memperkenalkan produk yang sudah dibangunnya dengan mudah.
6b. Pertimbangan bagi pembeli dalam membeli berbagai sistim waralaba diantaranya yaitu :
lokasi yang strategis untuk memulai usaha supaya lancar, produk-produknya mudah dijual, tingkat risk
yang rendah sehingga kalau gagal tidak terjun bebas atau bangkrut, mudah untuk memasarkannya, SOP
yang prima, Dekat dengan rumah sehingga bisa controling dengan mudah.
6c. persyaratan utama yang diatur pemerintah bagi seorang pengusaha untuk bisa menjual sistim
waralabanya diantaranya yaitu :
1. Memiliki ciri khas usaha, beda dengan usaha lainnya entah dari display, sistem, ataupun barangnya
karena masing2 produk franchisor mempunyai hak paten.
2. Terbukti sudah memberikan keuntungan, tidak sekedar membuka usaha namun dari segi pendapatan
sudah terbukti membuahkan keuntungan yang besar.
3. Memiliki standar atas pelayanan dan barang dan/ atau jasa yang ditawarkan yang dibuat secara
tertulis SOP yang harus dilakukan oleh semua Franshisee.
4. Mudah diajarkan dan diaplikasikan, tidak menyulitkan franchisee dalam mengelola dan mengajarkan
kpd karyawannya.
5. Adanya dukungan yang berkesinambungan, selalu mendapat pantauan dan pembelajaran setiap
langkah berjalannya sebuah usaha.
6. Hak kekayaan intelektual yang telah terdaftar, bagian franchisee sudah mendapatkan hak yang harus
diterima dengan tetap dari kerjasama waralaba tersebut seperti merek, logo, desain outlet, sistem
manajemen atau pemasaran, resep atau bumbu yang diwaralabakan.

Anda mungkin juga menyukai