Anda di halaman 1dari 12

Channel Babetono media

http://www.youtube.com/channel/UCq0cjqvAYZQAni4P-xcO5vA

BAHAN AJAR
PKK KELAS 11
KD. .3.1. Memahami Kewirausahaan

Bag. 3 Jenis, Sumber Dana dan Proses Kewirausahaan

http://www.youtube.com/channel/UCq0cjqvAYZQAni4P-xcO5vA

Jenis, Sumber Dana dan Proses Kewirausahaan

1. Jenis – Jenis kewirausahaan

Beberapa ahli mengemukakan profil kewirausahaan dengan pengelompokan yang


berbeda-beda. Roopke (1995: 5) mengelompokan kewirausahaan berdasarkan pada
peranannya menjadi tiga kelompok antara lain :
1. Wirausahawan rutin
Wirausahawan yang dalam melakukan kegiatan sehari-harinya cenderung berfokus
pada pemecahan masalah dan perbaikan standard prestasi tradisional. Fungsi
wirausahawan rutin adalah mengadakan perbaikan terhadap standard tradisional,
bukan penyusunan dan pengalokasian sumber-sumber.
2. Wirausahawan arbitrase
Wirausahawan yang selalu mencari peluang melalui kegiatan penemuan dan
pemanfaatan. Misalnya, bila tidak terjadi ekuilibrium dalam penawaran dan
permintaan pasar, ia akan membeli dengan murah dan menjualnya dengan mahal.
3. Wirausahawan inovatif
Wirausahawan dinamis yang menghasilkan ide dan kreasi baru yang berbeda. Ia
merupakan promotor, tidak saja dalam memperkenalkan teknik dan produk baru,
tetapi juga dalam pasar dan sumber pengadaan, peningkatan teknik manajemen, dan
metode distribusi baru.

Sementara itu, Thomas zimmerer (1996) mengelompokan wirausahawan berdasarkan


pada profilnya menjadi empat kelompok antara lain :
1. Part-time enterpreneurship, yaitu wirausahawan yang hanya setengah waktu
melakukan usaha, biasanya sebagai hobi. Kegiatannya hanya bersifat sampingan.
2. Home-based new ventures, yaitu usaha yang dirintis dari rumah/tempat tinggal.
3. Family owned-business, yaitu usaha yang dirintis dari rumah/dimiliki oleh
anggota keluarga secara turun-temurun.
4. Copreneurs, yaitu usaha yang dilakukan oleh dua orang wirausahawan yang
bekerja sama sebagai pemilik dan menjalankan usahannya bersama-sama.

1
Channel Babetono media
http://www.youtube.com/channel/UCq0cjqvAYZQAni4P-xcO5vA

Steve Blank membagi kewirausahaan menjadi beberapa bagian, yakni sebagai berikut.

a. Kewirausahaan Bisnis kecil


Kewirausahaan dengan usaha kecil sekarang ini makin menjamur di Indonesia. Tentu
saja hal ini sangat menggembirakan, mengingat kewirausahaan merupakan salah satu
bentuk kemandirian. Namun, perlu diketahui bahwa kewirausahaan dengan usahan
yang kecil harus dijalankan dengan telaten dan hati – hati agar tidak layu sebelum
berkembang.

b. Usaha Rintisan
Berbeda dengan kewirausahaan bisnis kecil, para wirausahawan dengan usaha rintisan
tahu bahwa usaha yang mereka jalankan suatu saat akan mengubah wajah dunia.
Usaha mereka akan menarik para investor untuk mengucurkan dana dengan jumlah
yang fantastis. Mereka menyewa pekerja terbaik. Tugas pekerja – pekerja tersebut
adalah menbuat inovasi. Setelah mereka menemukan inovasi yang pas, mereka akan
focus kepada inovasi tersebut sehingga para investor tetap akan mengeucurkan dana
mereka.

c. Usaha Besar
Usaha besar memiliki siklus hidup yang terbatas. Usaha besar akan tetap berkembang
selama mereka terus mengembangkan inovasi, dan menawarkan produk baru yang
bervariasi. Ada hal – hal yang harus dipertahankan wirausaha yang bisnisnya sudah
besar, antara lain perubahan selera konsumen, teknologi baru, tata ukur, dan
competitor baru, karena hal tersebut dapat memengaruhi naik turunnya suatu usaha
yang sudah besar.

d. Kewirausahaan Sosial
Wirausaha social adalah para innovator yang menciptakan produk dan jasa yang dapat
memenuhi kebutuhan social. Namun, wirausahawan memiliki cita – cita bahwa usaha
yang dibangunnya dapat membantu dunia menjadi tempat yang lebih baik. Usaha –
usaha dalam kewirausahaan social bisa berwujud usaha non – profit, usaha biasa, atau
gabungan dari keduanya.

2
Channel Babetono media
http://www.youtube.com/channel/UCq0cjqvAYZQAni4P-xcO5vA

Contoh Kewirausahaan
Setelah mengetahui pengertian kewirausahaan dan jenis-jenis kewirausahaan,
saatnya kita mengenal apa saja Contoh dari kewirausahaan yang wajib
diketahui para pengusaha pemula. Pada dasarnya, semua bidang usaha, baik
dalam skala besar maupun skala kecil bisa dijadikan sebagai contoh
kewirausahaan, berikut ulasanya:

1. Usaha Kecil Bidang Kuliner


Bentuk kewirausahaan ini sepertinya menjadi yang paling diminati. Pasalnya,
bidang kuliner memang tidak pernah sepi peminat karena orang membutuhkan
asupan makanan setiap hari. Jenis kewirausahaan usaha kecil bidang kuliner ini
sangat banyak seperti:

• Restauran
• Rumah makan
• Café
• Warung nasi
• Pedagang kaki lima
• Penjual makanan
• Penjual minuman
• Penjual makanan ringan

2. Usaha Kecil di Bidang Jasa


Berbeda dengan kuliner yang memiliki wujud dan dapat dirasakan,
kewirausahaan dalam bentuk jasa rupanya tidak memiliki wujud produk atau
benda, namun dapat dirasakan manfaatnya untuk konsumen yang
menggunakanya. Pemilik usaha bidang jasa harus memiliki wawasan yang luas
tergantung dari jasa yang ditawarkan. Contoh dari kewirausahaan bidang jasa
seperti:

• Jasa pembuatan website


• Jasa SEO
• Jasa desain grafis
• Jasa menulis artikel
• Jasa logistik
• Jasa kecantikan

3. Usaha Kecil Jual Beli


Contoh kewirausahaan ini juga cukup banyak diminati dan melakukan tindakan
usaha jual beli secara langsung. Contohnya seperti menjual kendaraan pribadi,
jual ponsel, jual hewan peliharaan, jual pulsa dan lain sebagainya. Contoh
kewirausahaan jual beli seperti ini juga dapat dilakukan secara offline.

3
Channel Babetono media
http://www.youtube.com/channel/UCq0cjqvAYZQAni4P-xcO5vA
4. Usaha Kecil Bidang Agrobisnis
Tahukah Anda bahwa bidang pertanian dan perternakan tentunya menjadi
komoditi yang paling banyak dibutuhkan manusia hampir setiap harinya. Usaha
bidang agrobisnis seperti ini juga termasuk dalam contoh kewirausahaan
karena ada permintaan dan pengambilan keuntungan disana.

Contoh kewirausahaan ini seperti budidaya ikan lele, perternakan ayam,


peternakan sapi, budidaya hewan peliharaan, budidaya sayur dan buah dan lain
sebagainya.

5. Usaha Waralaba/Franchise
Contoh kewirausahaan yang terakhir serta paling marak saat ini adalah
jenis usaha waralaba atau franchise. Usaha ini menggunakan sistem distribusi
barang dan jasa melalui hubungan kerjasama dengan pemilik usaha
(franchisor) dan pemilik modal (franchisee). Beberapa contoh kewirausahaan
jenis ini seperti KFC, CFC, Kebab baba rafi, Alfamart, Indomart, Geprek Bensu
dan lain sebagainya.

2. SUMBER PENDANAAN KEWIRAUSAHAAN


Dalam melakukan kegiatan kewirausahaan, seorang wirausaha harus mengetahui darimana sumber
dana yang dapat digunakan untuk menunjang usahanya. dengan pendanaan yang baik, seorang
wirausaha dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Aspek keuangan adalah hal
dasar dalam kegiatan kewirausahaan. Terdapat beberapa jenis sumber pendanaan dalam kegiatan
kewirausahaan, diantaranya sebagai berikut :

1. Pendanaan dengan Bootstraping/Pendanaan Mandiri

alah satu alternatif permodalan adalah dengan menggunakan Bootstrapping. Bootstrap adalah
suatu cara mengumpulkan modal untuk memulai usaha, biasanya berasal dari kantong sendiri,
saudara atau teman.

Memulai suatu usaha baru dengan melakukan bootstrapping ada beberapa keuntungan :
1. Tidak ada beban bunga hutang. Biasanya kalau meminjam ke Bank maka akan ada
beban bungan yang harus ditanggung padahal usaha kita masih belum menghasilkan profit.
Dengan tidak adanya beban bunga maka usaha yang dijalankan akan ringan beban costnya
dan dapat menurunkan harga jual. Kalaupun kita meminjam kepada teman, tentu bunganya
bisa dinegosiasikan dengan baik.
2. Mengurangi campur tangan orang lain. Baik dari sisi manajemen maupun
pembagian keuntungan, dengan demikian ide anda 100% akan dapat diterapkan disini.
Semangat entrepreneurship masih ada di tangan anda secara utuh!
3. Jangka pengembalian modal fleksibel. Karena meminjam uangnya dari saudara
atau teman, maka jangka waktu pengembalian pinjamnan dapat diatur sesuai kemampuan dan
tingkat kemajuan usaha. Atau bisa dinegosiasikan kapan kita akan mengembalikannya.

4
Channel Babetono media
http://www.youtube.com/channel/UCq0cjqvAYZQAni4P-xcO5vA

Selain beberapa keuntungan diatas ada juga kelemahan dari metode ini:
1. Untuk mengumpulkan modal dari beberapa orang membutuhkan waktu, dan bisa
mengganggu konsentrasi ke usaha. Karena belum tentu saudara atau teman tersebut
mempunyai uang dalam jumlah yang kita inginkan. Jadi kita harus ke beberapa teman
untuk mengumpulkan jumlah modal tersebut.
2. Dalam jangka panjang hutang kepada teman dan saudara menimbulkan perasaan
hutang budi walaupun hutang sudah dilunasi. Atau bisa juga sewaktu-waktu teman atau
saudara meminta kembali uangnya karena mereka membutuhkan uang tersebut.

Beberapa ide untuk memulai usaha dengan Bootstrapping.

1. Bootstrapping with crowdfunding


Crowdfunding adalah salah satu ide pertama yang biasanya digunakan oleh kebanyakan
Entrepreneur . Yaitu penggalangan atau mengumpulkan modal dari jaringan sosial . misal
kalau mau bikin atau produksi film, kita bisa mengajak beberapa orang atau badan usaha
untuk ikut menjadi pemodal dalam film tersebut.

2. Bootstrapping with a business partner.


Business partner kadang sering kita kenal juga dengan sebutan co-founder. Usaha kecil
akan menjadi besar apabila adanya business partner (mitra bisnis), yang satu menangani
dibelakang layar dan yang satu berperan sebagai ujung tombak. Jadi bootstrapping di sini
tidak selalu berupa uang tapi kerjasama yang sama menguntungkan dan membagi dua baik
keuntungan maupun kerugian. misalnya Steve Jobs ketika mendirikan perusahaan Apple dia
mengajak temannya yang ahli komputer Steve Wozniak. Wozniak yang merakit komputer
dan menjalankan ide dari Jobs. Sedangkan Jobs dengan kemampuannya berhasil mendekati
dan merekrut orang. Dan menjual produk mereka kepasaran.

3. Bootstrapping with strategic partners.


Strategic partners tidak selalu berupa uang tunai tapi bisa saja sesuatu kemitraan yang
melebihi itu. Strategic partner ini seperti contoh antara lain berbagi sumber daya ( bakat /
ketrampilan), berbagi klien , jangkauan pasar , ruang komersial. misal : Developer rumah
mengajak kerjasama dengan agen perumahan seperti Ray White, Era, dll untuk
memasarkan rumah yang akan mereka produksi. Pemilik Real Estate tidak menggaji
mereka tapi memberikan komisi apabila mereka dapat menjualkan rumah yang diproduksi.

4. Bootstrapping with future customers.


customers itu adalah sumber dari pendapatan kita. Apa yang dimaksud dengan future
customers? Future customers adalah pembeli yang membeli produk Anda meskipun produk
tersebut belum jadi. Anda mungkin memberi insentif mereka dengan diskon atau harga
khusus produk yang belum jadi tersebut. Misalnya : saya membeli rumah dan disuruh
mencicil dahulu oleh Developer padahal rumahnya belum jadi dan masih berupa tanah
kosong. Mereka memberikan harga khusus dan cicilan tanpa bunga terhadap rumah yang
saya beli tersebut. Developer menggunakan uang cicilan saya untuk membiayai

5
Channel Babetono media
http://www.youtube.com/channel/UCq0cjqvAYZQAni4P-xcO5vA
pembangunan.

5. Give it away for free ( no.. Not always).


Kalau kamu menjual produk baru biasanya khan pembeli selalu takut kalau jadi pembeli
pertama karena masih belum tahu mutu atau kualitas produk tersebut jadi kamu
memebrinya diskon atau kadang gratis untuk mencobanya. contohnya Es teller 77 waktu
pertama kali buka dia memberikan gratis untuk 100 orang pertama dan 50 persen diskon
buat besoknya sampai bebrapa waktu. dan akhirnya yang pernah merasakan manisnya dan
enaknya Es teler 77. memberi kesaksian kpd pembeli lain dan kembali untuk membeli.

6. Bootstrapping with cerdit cards.


Ada beberapa pebisnis yang memulai usahanya dengan menggunakan kartu kredit,
misalnya kita memulai usaha berjualan kue untuk dimasukan di sekolah atau toko-toko.
Lalu kita berbelanja bahan-bahan kue itu seperti tepung, gula, telor, magarine dengan
menggunakan kartu kredit. Dengan tidak ada bunga sebelum satu bulan jatuh tempo
pembayaran dan kita sudah bisa langsung dapat uang dari hasil penjualan kue kita tersebut.
Jadi kita bisa membayar atau mengembalikan modal untuk membeli bahan-bahan kue dari
hasil penjualan sebelum satu bulan.

7. Validate a profit Margin Before Hiring.


Pastikan kamu memilki atau menghasilkan laba sebelum merekrut karyawan tambahan.
Jadi tujuannya adalah untuk menemukan pasar yang pasti, strategi dan menghasilkan
keuntungan baru bagaiman mempebesar perusahaan dan menambah karyawan. misal kalau
mau buka depot, pertama minta anak atau saudara untuk membantu di depot kita. Kalau
depotnya makin ramai pembelinya dan besar baru kemudia kita merekrut karyawan untuk
operasional di depot kita seperti waiters untuk melayani, kasir, tukang masak dan lain lain.

8. Bootstrapping with interns.


Salah satu Bootstrapping untuk memulai usaha dengan merekrut karyawan magang.
Dengan merekrut karyawan magang ini kita bisa menghemat pengeluaran untuk biaya gaji.
Tapi tentu kita harus mempunyai waktu dan kesabaran untuk melatih mereka. Misalnya
kalau kita mempunyai usaha Catering untuk pesta kita bisa merkrut siswa perhitelan atau
SMK untuk magang ditempat kita atau bila ada acara resepsi. Atau kalau kita membuka
usaha printing atau desain kita bisa merkrut siswa desain grafis untuk bekerja di tempat kita.
Tentu saja karyawan magang ini ada kerugiannya juga, mereka tidak mengenal budaya
perusahaan dan terus harus melatih mereka atau mengawasi kerja mereka.

9. Build your brand .. Personality.


Bisnis yang baik adalah bisnis yang memiliki kepribadian, terutama bisnis penyedia
layanan. Jika Anda adalah penyedia layanan, orang tidak membeli produk, mereka membeli
Anda menggambarkan kepribadian Anda di dalam perusahaan . Misalnya Bank Mandiri
yang terkenal sebagai penyedia pelayanan perbankan.

10. Share knowledge.

6
Channel Babetono media
http://www.youtube.com/channel/UCq0cjqvAYZQAni4P-xcO5vA
Berbagi pengetahuan adalah cara yang sangat kuat untuk beberapa penyedia layanan untuk
membangun diri sebagai ahli. misalnya google perusahaan ini sering menerima atau terbuka
untuk share knowledge. Atau Kaskus bagaimana situs ini menjadi kuat karena adanya share
knowledge diantara penggunanya.

Meskipun ide-ide Bootstraing ini dapat membantu anda dalam mengurang tekanan dalam
memulai usaha, tetapi harap diingat Anda lah yang memegang kendali dan memutuskan
akan kemana usaha anda, bagaimana memulainya dan Anda juga akan menanggung segala
resiko baik keuntungan ataupun kerugian terhadap bisnis yang dijalankan. Dalam memulai
sebuah binis memang selalu ada resiko tetapi kalau anda tidak pernah memulai dan
melaksanakan apa yang menjadi Impian anda maka anda tidak akan pernah tahu.

2. Pendanaan Eksternal
Tidak selamanya metode bootstrapping bisa menjadi modal utama perusahaan. Ada kalanya suatu
perusahaan membutuhkan bantuan pihak luar agar perusahaannya terus berjalan. Untuk itulah
pendanaan luar dibutuhkan. Berikut ini jenis – jenis pendanaan luar yang bisa digunakan untuk
membiayai perusahaan.

a. Venture Capitalist
Menurut national venture Capital Association, venture capitalist merupakan investor – investor
professional yang mengkhususkan diri dalam bidang pendanaan dan membangun usaha baru.
Venture capitalist adalah investor jangka panjang yang secara aktif bekerja sama dengan tim
manajemen usaha tempat mereka berinvestasi. Venture capitalist menggunakan uang orang lain,
yaitu uang para investor yang menginvestasikan uang mereka untuk berinvestasi di perusahaan –
perusahaan baru.
Berikut ini ciri venture capitalist menurut The Business Angel.
a) Dalam bentuk perusahaan;
b) Jarang tertarik pada bisnis tahap awal, kecuali sangat menarik;
c) Dana investasi USD $1 juta atau lebuh;
d) Perlu terlibat dalam manajemen.

b.. Angel Investor /Investor Malaikat


Angel Investor adalah investor yang menginvestasikan dana pribadi mereka sendiri ke dalam suatu
bisnis yang berpotensi menguntungkan. Dana yang diberikan angel investor merupakan investasi
satu kali yang bertujuan untuk membantu bisnis keluar dari tahap awal yang sulit atau
memberikan suntikan berkelanjutan untuk mendukung perusahaan tersebut. Biasanya Angel
investor dapat dilihat pada perusahaan-perusahaan startup ataupun UMKM yang menjanjikan.

Angel Investor / investor malaikat adalah investor yang menginvestasikan dana pribadi mereka
sendiri kedalam bisnis yang berpotensi menguntungkan. Berbeda dengan venture capital yang
memang butuh publisitas, angel investor menggunakan uang pribadi mereka sendiri sehingga
mereka tidak suka dengan publisitas.

Berikut ini ciri dari angel investor menurut The Business Angel

7
Channel Babetono media
http://www.youtube.com/channel/UCq0cjqvAYZQAni4P-xcO5vA
a) Investor Individual;
b) Berinvestasi pada starup atau bisnis tahap awal, serta perusahaan yang sudah mapan;
c) Dana investasi kurang dari USD $1 Juta;
d) Dapat turun campur tangan ataupun tidak.

c. Pengelola Investasi Global/ Hedge Fund


Pengelola investasi global atau lazim disebut dengan hedge fund adalah perusahaan yang
mengelola investasi dari para nasabah. Dana investasi tersebut nantinya akan diinvestasikan lagi
kepada usaha – usaha yang dirasa menguntungkan. Manajer investasi sebagai pengelola dana
mempunyai kebebasan penuh dalam mengelola dana investasi para nasabah.

Pengelolaan investasi global atau lazim disebut dengan Hedge Fund adalah perusahaan yang
mengelola investasi dari nasabah. Dana investasi tersebut nantinya akan diinvestasikan kembali
pada usaha-usaha yang dirasa menguntungkan. Manajer investasi yang berperan sebagai pengelola
dana mempunyai kebebasan penuh dalam mengelola dana investasi dana nasabah. Aktivitas Hedge
fund dibatasi dengan perjanjian yang mengatur pengelolaan dana secara terperinci dan khusus,
sehingga Hedge fund ini dapat menerapkan strategi investasi yang rumit, melakukan strategi “long
atau “short selling” aset, melakukan swap ataupun transaksi derivatif lainnya.

d. Dana Hibah
Dana Hibah atau pemberian dana yang diberikan pemerintah ataupun satu individu kepada usaha
yang dilakukan. Biasanya dana ini diberikan jika usaha yang kamu jalani memiliki guna dan nilai
besar untuk sosial atau untuk agama. Namun pendanaan jenis ini terbilang cukup jarang karena
dana yang diberikan juga cuma-cuma, tanpa adanya imbalan balik.

e. P2PL (Peer to Peer Lending)


Peer to Peer Lending termasuk ke dalam pendanaan yang bisa kamu tempuh demi
keberlangsungan bisnis kamu. P2PL atau Peer to Peer Lending adalah jenis pinjaman yang
diberikan oleh para investor melalui platform aplikasi, sehingga kamu dapat berhubungan
langsung melalui aplikasi dengan para investor untuk pendanaannya. Banyak produk yang
ditawarkan P2PL agar bisnis bisa terus berjalan, yaitu contohnya seperti invoice financing, modal
kerja/ capex, kredit mikro, produk syariah, dana tunai dan masih banyak lagi. Dengan
menggunakan P2PL kamu dengan mudah dapat mengajukan pinjaman, dengan hanya menunggu
1- 2 hari dana langsung cair dengan mudahnya. Persyaratannya pun juga tidak banyak, seperti
identitas diri dan riwayat peminjaman.

f. Inkubator Bisnis
Inkubator Bisnis merupakan proses dukungan bisnis yang dapat mempercepat keberhasilan
pengembangan startup dan perusahaan pemula dengan menyediakan berbagai sumber daya dan
layanan yang diperlukan kepada para pengusaha. Pendanaan ini biasanya memberikan program
kepada pengusaha pemula atau startup, yang didesain untuk membina dan mempercepat
keberhasilan perusahaan. Pada dasarnya yang dilakukan oleh inkubator bisnis adalah bagian dari
program kemitraan untuk mengembangkan bisnis bersama-sama, dengan tujuan menjadikan usaha
tersebut sebagai bisnis yang nyata dan berkembang.

8
Channel Babetono media
http://www.youtube.com/channel/UCq0cjqvAYZQAni4P-xcO5vA

3. PROSES KEWIRAUSAHAAN
Secara umum seorang wirausahan akan melalui tahap – tahap berikut dalam membangun usahanya

1. Tahap memulai
Tahap memulai merupakan tahap saat seorang yang berniat untuk melakukan usaha
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan. Tahap ini, diawali dengan melihat peluang usaha,
seperti apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi perusahaan lain, atau melakukan usaha
franchising. Selain itu, tahap inipun dimulai dengan memilih jenis usaha yang akan dilakukan,
seperti usaha di bidang pertanian, industry, manufaktur, produksi, ataupun jasa.

2. Tahap Melaksanakan Usaha (Tahap Jalan)


Pada tahap ini seorang wirausaha mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, seperti
aspek pembiayaan, sumber daya manusia (SDM), kepemilikan, organisasi, dan kepemimpinan
yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan
evaluasi.

3. Mempertahankan Usaha
Tahap ini merupakan tahap saat wirausahawan melakukan analisis perkembangan usaha
berdasarkan hasil yang telah dicapai untuk kemudian ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang
dihadapi.

4. Mengembangkan Usaha
Tahap mengembangkan usaha merupakan tahap saat hasil yang diperoleh tergolong positif atau
mengalami perkembangan atau dapat bertahan. Dengan demikian, perluasan usaha menjadi salah
satu pilihan yang mungkin diambil.

Proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengaruhi oleh berbagai
fakor, baik yang berasal dari pribadi maupun di luar pribadi.
Factor yang berasal dari pribadi antara lain :
- Pendidikan
- Sosiologi
- Organisai
- Kebudayaan
- Lingkungan

Factor – factor tersebut membentuk locus of control, kreativitas, keinovasian, implementasi, dan
pertumbuhan yang kemudian berkembang menjadi wirausaha yang besar. Sedangkan factor yang
berasal dari luar pribadi antara lain:
- Adanya model peran
- Aktivitas
- Peluang

9
Channel Babetono media
http://www.youtube.com/channel/UCq0cjqvAYZQAni4P-xcO5vA

Oleh karena itu, inoivasi berkembang menjadi kewirausahaan melalui proses yang dipengaruhi
lingkungan, organisasi dan keluarga.
Locus of control adalah cara pandang seseorang terhadap suatu peristiwa apakah dia dapat atau
tidak dapat mengendalikan peristiwa yang terjadi dalam dirinya

Secara ringkas, model proses kewirausahaan mencakup tahap-tahap berikut (Alma, 2007 : 10 –
12) :
1. proses inovasi
2. proses pemicu
3. proses pelaksanaan
4. proses pertumbuhan

Berdasarkan analisis pustaka terkait kewirausahaan, diketahui bahwa aspek-aspek yang Perlu
diperhatikan dalam melakukan wirausaha adalah :
1. mencari peluang usaha baru : lama usaha dilakukan, dan jenis usaha yang pernah
dilakukan
2. pembiayaan : pendanaan – jumlah dan sumber-sumber dana
3. SDM : tenaga kerja yang dipergunakan
4. kepemilikan : peran-peran dalam pelaksanaan usaha
5. organisasi : pembagian kerja diantara tenaga kerja yang dimiliki
6. kepemimpinan : kejujuran, agama, tujuan jangka panjang, proses manajerial (POAC)
7. Pemasaran : lokasi dan tempat usaha

4. Penyebab Gagalnya Kegiatan Kewirausahaan


1. Tidak kompeten dalam manajerial
Hal pertama yang merupakan faktor kegagalan wirausaha adalah kapabilitas, kemampuan dan
pengetahuan yang minim terkait dengan pengelolaan usaha. Hal ini menghambat potensi
seseorang dalam meraih kesuksesan sebagai seorang wirausaha.

Minimnya pengetahuan mengenai pengelolaan usaha tentunya akan mendorong kamu pada
level yang tidak kompeten dalam manajerial, sehingga menghalangi kamu untuk menjadi
wirausaha yang sukses, namun hal ini bisa saja karena posisi yang kamu emban saat ini tidak
sesuai dengan kompetensi kamu.

2. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan


Minim pengalaman adalah cambukan yang paling keras bagi seorang wirausaha. Padahal di
manapun dan apapun kegiatan seseorang, pengalaman merupakan hal yang utama dalam
menjajal kewirausahaan.

Hal ini sangat memiliki koherensi dalam dunia wirausaha di mana kemampuan
mengkoordinasikan, mengelola SDM, mengintegrasikan operasi perusahaan merupakan

10
Channel Babetono media
http://www.youtube.com/channel/UCq0cjqvAYZQAni4P-xcO5vA
pengalaman yang sangat penting dan tidak bisa terelakkan dalam setiap pekerjaan.

3. Kurang dapat mengendalikan keuangan


Kondisi ini juga merupakan faktor kegagalan wirausaha, di mana kamu sebagai seorang
wirausaha tidak mampu mengendalikan keuangan. Kamu tentunya harus mampu mengatur
cash flow dan memeliharanya dengan baik dan benar.

Minimnya kecermatan dalam pengelolaan cash flow akan membawa kamu pada jurang
kehancuran sebagai wirausahawan. Di sisi lain, kamu juga harus teliti dan paham bagaimana
memisahkan dana usaha dan dana pribadi sehingga tidak meminimalisir kerugian yang kamu
alami.

4. Kegagalan dalam perencanaan


Perencanaan merupakan salah satu hal yang penting dalam melakukan apapun. Terlepas dari
bisnis dan usaha, perencanaan menjadi hal yang sangat krusial dan merupakan faktor penentu
kesuksesan.

Bagaimana mau sukses sebagai wirausaha, jika saja perencanaan kamu tidak matang. Maka
dari itu, untuk agar kamu tidak gagal dalam wirausaha, kamu tentunya harus memiliki
perencanaan yang matang agar memudahkan kamu dalam melakukan implementasi dari
perencanaan dan juga melakukan tindakan yang tepat.

5. Lokasi yang kurang memadai


Hal lain yang menjadi penyebab kegagalan dalam wirausaha adalah lokasi kurang strategis
yang tidak mendukung proses implementasi kewirausahaan kamu. Misalkan saja lokasi yang
jauh dari kawasan pemukiman, jauh dari pusat pendidikan dan juga fasilitas umum. Ini
tentunya mendorong kamu kesulitan dalam menjalankan usaha. Maka dari itu, lokasi menjadi
sebuah penentu kesuksesan usaha kamu.

Jika memang sudah demikian, ada baiknya jika kamu menggeser lokasi usaha kamu ke
tempat yang lebih strategis. Misalkan saja dekat dengan pasar dan fasilitas umum. Dengan
begitu perlahan tapi pasti usaha kamu akan berkembang.

6. Kurangnya pengawasan peralatan


Di sisi lain, pengawasan tentunya memiliki hubungan yang sangat erat terkait dengan hal
efisiensi dan dan juga efektifitas. Dengan minimnya pengawasan akan berdampak pada
penggunaan peralatan yang jauh dari kata efisien atau hemat dan berdaya guna tepat.

7. Kurang sungguh-sungguh dalam berusaha


Hal selanjutnya adalah sikap yang tidak serius dengan usaha yang tengah dijalani. Sikap ini
tentunya akan membuat kamu menjadi labil dan sulit untuk memutuskan mana yang prioritas
dan mana yang bukan prioritas. Dengan begitu, dengan sikap yang tidak sungguh-sungguh
tentunya kamu berpeluang mengalami kegagalan dalam melakukan usaha.

11
Channel Babetono media
http://www.youtube.com/channel/UCq0cjqvAYZQAni4P-xcO5vA
8. Tidak bisa menyesuaikan konsep/tidak mampu melakukan perubahan
Faktor kegagalan wirausaha selanjutnya adalh minimnya kemampuan untuk mengubah
konsep usaha. Padahal konsep usaha terus mengalami perkembangan semakin harinya
mengingat kondisi masyarakat yang semakin maju, dan cenderung meninggalkan gaya hidup
konvensional.

Para wirausaha tentunya harus memanfaatkan kondisi tersebut sebagai peluang yang baik,
namun hal ini jika saja wirausaha memiliki kapabilitas dalam pengetahuan. Namun jika tidak,
maka akan sulit untuk mengembangkan usaha semakin maju dan mengikuti zaman.

Sumber: https://bungswan.blogspot.com/search/label/PRODUK%20KREATIF%20DAN%20KEWIRAUSAHAAN%20XI
Kewirausahaan Penerbit Bumi Aksara, 2019

12

Anda mungkin juga menyukai