Tanin
Tanin
Struktur tanin :
terdiri atas banyak alkohol dan gugus eter
C72H52O46
BM 1000-2000, mengandung 10% H2O
- Sifat Kimia
Memili gugus fenol
Dapat diidentifikasi dengan kromatografi
Bersifat koloid
Larut dalam air, metanol, etanol, aseton
Bereaksi dengan garam besi = biru, kehitaman
Terhidrolisis oleh asam, basa dan enzim
3. Penggolongan tanin
- tanin terkondensasi / tidak terhidrolisis (Proantosianidin)
Terpolimerisasi
Berkondensasi dengan formaldehida
Terdiri dari polimer flavonoid
Tidak dapat dihidrolisis
Contoh : sorghum procyanidin
Jika di kondensasi membentuk flavan dgn nukleofil Floroglusionol
- tanin terhidrolisis
Berikatan dengan karbohidrat membentuk jembatan oksigen. Dapat Dihidrolisis
dengan Asam sulfat dan HCl
Amorf, higroskopis, coklat kuning, larut dalam air. Membentuk larutan koloid
Turunan dari asam galat. Contoh : galotanin (gabungan karbohidrat dan asam
galat), elagitanin / HHDP (gabungan 2 asam galat)
Pemanfaatan Tanin
Astringen
Antidiare
Antioksidan
Antibakteri
Antivirus
Antitumor
Digunakan sebagai bahan pewarna
Memberikan rasa kelat
Senyawa Tanin
Tannin termsuk kedalam senyawa fenolik. Fenolik merupakan senyawa metablit
sekunder yang memiliki stukrur sekurangnya 1 unit fenol.
Fenolik flavonoid, kumarin, lignan, kuinon, stilen dan tannin.
Tannin merupakan senyawa polifenol yang berukuran besar dengan cukup banyak
gugus hidroksil dan gugus lainnya yang dapay membentuk perikatan kompleks
dengan protein dan makromolekul
Tannin dapat mengikat protein sehingga protein pada tanaman dapat resisten terhadap
degredasi oleh enzim protease didalam silo ataupun rumen. Tannin mampu
melindungi protein dari degradasi mikroba maupun enzim protease sehingga pada
tanaman tannin bermanfaat menjaga kualitas laser.
1. Tannin mampu mengendapkan protein karna mengandung kelompom
fungsional kuat dengan molekul protein yang akan menghasilkan ikatan silang
yang besar dan kompleks.
2. Berat tannin 0,5-3
3. Tannin memberi warna pada air. Tannin memberi warna terang hingga merah
gelap
Manfaat tannin
Astrigeesis
Antibacterial
Antioksidan
Antidoltum
Bagi tumbuhan
Menghasilkan energy dan proses oksidasi serta metabolism
Pelindung tanakan
Bersifat antiseptic meegah serangga dan jamur
Contoh tanaman alpukat, daun sidaguri, sirih merah dan ciplukan
Cara
1. Pembuatan ekstrak
Sampel dikeringkan, dan dihaluskan. Sampel yang halus di ekstraksi
Timbang 10 gram sampel, lalu masukkan ke Erlenmeyer tambahkan 100
ml aquadest
Tutup Erlenmeyer dengan aluminium foil dan rendam selama 3x 24
jamsambil dikocok menggunakan sheker orbital.
Ekstrak disaring dan filtrate yang didapat digunakan untuk pengujian
metablit sekunder
Langkah yang sama untuk ekstraksi dengan etanol
2. Uji Tanin
Masing – masing sampel yang telah diekstraksi diambil 2 mL. panaskan
kurang lebih selama 5 menit diatas hotplate
Setelah itu tambahkan beberapa tetes FeCl3 1% di masing masing sampel
yang telah dipanas
Jika larutan terbentuk warna coklat kehijauan (hijau kehitaman) atau biru
kehitaman maka positif mengandung tannin.
Reaksi warna yang terjadi
Perubahan warna juga didasari adanya senyawa kompleks antar tannin dengan FeCl3.
Terbentuknya senyawa kompleks karna adanya ion Fe3 sebagai atom pusat dan
tannin memiliki atom O yang mempunyai pasangan electron bebas yang bida
mengkoordinasikan ke atom pusat sebagai ligannya. Ion Fe3 akan mengikat 3 tanin
yang memiliki 2 atom donor yaitu atom O pada posisi 4’ dan 5’ dihidroksi sehingga
ada 6 pasangan electron bebas yang bisa dikoordinasikan ke atom pusat, atom 4’ dan
5’ dihidroksi memiliki energy paling rendah dalam pembentukan senyawa kompleks.