CBR Geometri
CBR Geometri
14 cm 7 cm
L2
L1 L5 L6
L3
L4
Garmbar diatas adalah gambar kotak kue yang digunting (diiris) pada tiga buah rusuk
alas dan atasnya serta satu buah rusuk tegaknya, yang direbahkan pada bodang datar
sehingga membentuk jaring-jaring kotak kue.
B A
Pada gambar tersebut didapat sebagai berikut:
L1 = L2 = L3 = L4 = L3 = L6
L1 = L2 = L3 = L4 = L3 = L6
= 6 × L1
= 6 × ( 9× 9 )
= 6 × ( 81 )
= 486
Jika suatu kotak kue yang berbentuk balok diiris pada tiga buah rusuk alasnya dan atasnya,serta
satu buah tegaknya, kemudian direbahkan sehingga terjadi bangun datar, maka bangun datar itu
dinamakan jaring-jaring balok.
Demikian juga pada kotak kue yang berbentuk kubus, apabila diiris pada rusuk-rusuk tertentu
dan direbahkan pada bagian datar maka bangun datar itu dinamakan jaring-jaring kubus
Luas permukaan balok adalah jumlah seluruh luas sisi balok tersebut. Ada dua
luas sisi yang berhadapan sama. Sedangkan luas permukaan kubus sama
halnya dengan luas permukaan balok, akan tetapi kalau kubus luas setiap sisi-
sisinya adalah sama. karena sisi balok ada 6, maka luas permukaan kubus
adalah luas satu sisinya dikalikan 6.
Contoh
Sebuah balok memiliki sisi-sisi yang luasnya 24 cm2, 32 cm 2, dan 48 cm2. Berapakah
jumlah panjang semua rusuk balok tersebut?
l
p
menurut informasi dari soal, maka didapat pl = 48, pt =32, dan lt = 24.
Dengan penyelesaian sistem persamaan yang ada, maka diperoleh sebagai berikut :
pl x pt 48 x 32
p= √ ¿
¿
√ 24
= 8
pl x pt ¿ 48 x 24 = 6
l= √ ¿ 32√
pl x pt ¿ 32 x 24 = 4
t= √ ¿ 48√
Sehingga jumlah panjang semua rusuk balok adalah
Pada model-model prisma tersebut ada dua sisi yang saling berhadapan luasnya adalah
sama. Dua sisi yang luasnya sama masing-masing dinamakan sisi alas dan sisi atas.
Sedangkan sisi lain yang berbentuk persegi panjang atau jajargenjang disebut sisi tegak.
Berikut adalah gambar prisma segitiga, segiempat, dan segidelapan dilengkapi dengan
jaring-jaringnya.
Contoh
Untuk mencari luas permukaan prisma segitiga tersebut, terlebih dulu kita cari panjang semua
alasnya, yaitu
Sehingga,
1
¿ 2 × ×3 × 4 + ( 3+ 4+5 ) × 8
2
¿ 12+ ( 12 ) 0 × 8
¿ 12+96
= 108 cm2
Jadi, luas permukaan prisma tegak segitiga siku-siku adalah 108 cm2
Pada prisma segilima EFGHIJKLMN disamping, alasnya EFGHI merupakan segilima beraturan
dengan panjang sisi 8cm dan tinggi prisma 14 cm. jika titik O adalah titik pusat dan OP = 5,5
cm, tentukanlah luas permukaan prisma tersebut.
¿ 2 × ( 5 L ∆ EFO ) + ( 5 × EF ) ×GH
8 × 5,5
(
¿ 2 × 5×
2 )
+ ( 5 ×8 ) ×14
¿ 2 × ( 5 ×22 ) + ( 40 ) × 14
¿ 2 × ( 110 )+560
¿ 220+560
¿ 780
Dalam matematika gambar diatas disebut dengan limas. Pada gambar tersebut dibatasi
oleh satu alas yang berbentuk persegi panjang dan empat sisi tegak yang berbentuk
segitiga. kemudian perhatikan model limas pada gambar dibawah ini.
Berikut akan disajikan gambar limas beserta ukuran-ukuran yang diketahui.
Contoh
Diketahui alas limas tersebut berbentuk persegi dengan panjang TE = 5 cm dan AB = 6 cm.
Berdasarkan informasi yang diketahui pada soal ini, apakah luas permukaannya bisa ditentukan?
Soal tersebut bisa diselesaikan, karena bentuk alasnya persegi dengan ukuran sisi 6 cm dan tinggi
bidang tegaknya juga sudah diketahui ukurannya, yaitu 5 cm.
1
L=6 2+ 4 × × 6 ×5
2
L=36+ 60
L=96
¿ ¿ ×3 × 4 ¿ ×10
¿ 6 ×10
¿ 60
Hubungan ini juga berlaku untuk setiap limas, bahwa volume limas adalah
1
Volume = luas alas× tinggi
3
Tabel konsep volume limas
7. Menentukan Luas Permukaan dan Volume Bangun Ruang Sisi Datar Gabungan
Tabel konsep Luas Permukaan Bangun Ruang Gabungan
Berikut ini Tabel Luas Permukaan bangun ruang gabungan
8. Hubungan antara Diagonal Ruang, Diagonal Bidang, dan Bidang Diagonal
Agar lebih yakin dalam memahami tentang hubungan antara diagonal ruang, diagonal
bidang, dan bidang diagonal pada kubus dan balok, maka perhatikan tabel berikut ini.
BAB III
LANDASAN TEORI
Sebuah bangun ruang dalam konteks geometri adalah himpunan semua titik, garis, dan
bidang dalam ruang berdimensi tiga yang terletak dalam bagian tertutup beserta seluruh
permukaan yang membatasinya.
Ada banyak sekali bangun ruang sisi datar mulai yang paling sederhana seperti kubus,
balok, limas sampai yang sangat kompleks seperti limas segi banyak atau bangu yang
menyerupai kristal. Namun demikian kali ini kita akan membahas spesifik tentang bangun ruang
kubus, balok, limas, dan prisma.
1. Kubus
Kubus merupakan bangun ruang yang dibatasi oleh enam buah persegi yang kongruen.
Unsur-unsur Kubus
Kubus pada gambar diseri nama kubus ABCD.EFGH. bidang pada kubus
ABCD.EFGH adalah bidang ABCD sebagai alas, bidang EFGH atas/tutup, bidang
ADHE sebagai bidang kiri, bidang BCGF sebagai bidang kanan, bidang ABFE
sebagai bidang depan, dan DCGH sebagai bidang belakang. Jadi dapat disimpulkan
bahwa kubus mempunyai 6 bidang yang semuanya berbentuk persegi.
b. Rusuk
Rusuk kubus adalah garis potong antara dua sisi bidang kubus dan terlihat
seperti kerangka yang menyusun kubus. Rusuk kubus ABCD.EFGH yaitu AB,
BC, CD, DA, EF, FG, GH, HE, AE, BF, CG dan DH.
c. Titik sudut
Titik sudut kubus adalah titik potong antara dua rusuk. Kubus ABCD.EFGH
memiliki 8 titik sudut, yaitu titik A, B, C, D, E, F, G, DAN H.
d. Diagonal bidang
Jika titik E dan titik G dihubungkan, maka akan diperoleh garis EG.
Begitupun jika titik A dan titik H dihubungkan akan diperoleh garis AH. Garis
seperti EG dan AH inilah yang dinamakan diagonal bidang. Dalam kubus, akan
ditemukan 24 buah diagonaal bidang.
e. Diagonal Ruang
Jika titik E dan titik C dihubungkan kita akan memperoleh gsris EC, garis
EC inilah yang dinamakan dengan diagonal ruang. Pada bidang ABCD, terdapat
diagonal bidang BD dengan panjang diagonal bidang adalah a √ 2 .Dengan
teorema phytagoras, dapat ditentukan pula panjang diagonal ruang misalkan yang
akan dicari adalah diagonal ruang BH. Panjang rusuk adalah a dan bidang
diagonal adalah a √ 2.
Panjang diagonal ruang BH adalah:
BH2 = DB2 + DH2
BH2 = a √ 22 +a2
BH2 = 2 a2 +a2
BH2 = 3 a2
BH = √ 3 a2=a √ 3
Karena semua bidang dalam kubus berbentuk persegi, maka panjang
diagonal ruang setiap bidang kubus nilainya sama. Sehingga apabila a merupakan
panjang rusuk kubus, dengan a √ 22 panjang diagonal bidang maka panjang
diagonal ruang kubus a √ 3.
f. Bidang diagonal
Perhatikan kubus ABCD.EFGH dibaeah ini! Pada gambar tersebut, terlihat
dua buah diagonal bidang pada kubus ABCD.EFGH yaitu AC dan EG. Diagonal
bidang AC dan EG beserta dua rusuk kubus yang sejajae, yaitu AE dan CG
membentuk suatu bidang di dalam ruang kubus bidang ACGE pada kubus ABCD.
Bidang ACGE disebut sebagai bidang diagonal. Bidang diagonal adalah daerah
yang dibatasi oleh dua buah diagonal bidang dan dua buah rusuk yang saling
berhadapan dan sejajar yang membagi bangun ruang kubus menjadi dua bagian.
contoh
Hitunglah luas permukaan bangun tersebut
Penyelesaian
= 6 × 42
= 6 ×16
= 96
Sifat-sifat Kubus
a. Kubus memiliki 6 sisi (bidang) berbentuk persegi yang saling kongruen. Sisi
(bidang) tersebut adalah bidang ABCD, ABFE, ECGF, CDHG, ADHE, dan
AFGH.
b. Kubus memiliki 12 buah rusuk yang sama panjang, yaitu AB, BF, FE, AE, BC,
AD, DC, HG, CG, DH, FG dan EH. Rusuk-rusuk AB, BC, CD, dan AD disebut
rusuk alas, sedangkan rusuk AE, BF, CG, dan DH disebut rusuk tegak. Rusuk-
rusuk yang sejajar diantaranya AB//DC//EF//HG, AD//BC//EH//FG dan
AE//BF//CG//DH.
Rusuk-rusuk yang saling berpotongan diantaranya AB dengan AE, BC dengan
CG, dan EH dengan HD. Rusuk-rusuk yang saling bersilangan diantaranya AB
dengan CG, AD dengan BF, dan BC dengan DH.
c. Memiliki 8 titik sudut, yaitu A,B,C,D,E,F,G,H
d. Memiliki 12 diagonal bidang yang sama panjang, diantaranya adalah AC, BD,
AF, BE, BG, CF, AH, DE, DG, CH, EG, dan FH
e. Memiliki 4 diagonal ruang yang sama panjang dan berpotongan di satu titik, yaitu
AG, BH, CE dan DF
f. Memiliki 6 bidang diagonal persegi panjang yang saling kongruen, diantaranya
bidang ACGE, BGHA, AFGD, BEHC, ABGH, dan DCGH.
2. Balok
Balok dibatasi oleh tiga pasang persegipanjang yang kongruen dan masing-masing
yang kongruen sejajar.
Unsur-unsur Balok
a. Bidang
Bidang adalah daerah yang membatasi bagian luar dengan bagian dalam
dari balok. Bidang-bidang pada balok ABCD.EFGH adalah bidang ABCD
sebagai alas, bidang EFGH sebagai bidang atas/tutup, bidang ADHE sebagai
bidang kiri, bidang BCGF sebagai bidang kakan, bidang ABFE sebagai bidang
depan, dan bidang DCGH sebagai bidang belakang.
b. Rusuk
c. Titik Sudut
Perhatikan kembali gambar diatas. Pada Gambar tersebut ditunjukkan
bahwa titik sudut balok ABCD.EFGH yaitu titik A, B, C, D, E, F, G, dan H.
d. Diagonal Bidang
Diagonal bidang adalah garis yang menghubungkan dua buah titik sudut
yang saling berhadapan dalam satu bidang. Dari gambar tersebut dapat diketahui
bahwa panjang balok adalah AB, DC, EF, dan HG; lebar balok adalah AD, BC,
EH dan FG dan tinggi balok adalah AE, BF, CG dan DH.
Jika gambar tersebut digambar secara terpisah, maka akan menjadi sebuah persegi
panjang seperti gambar dibawah ini.
Penyelesaian
¿ 2 ( 258 )
¿ 516
Sifat-sifat balok
a. Memiliki 6 sisi berbentuk persegi panjang yang tiap pasangnya kongruen. Balok
memiliki 3 pasang bidang persegi panjang yang kongruen, yaitu ABFE = DCGH,
ADHE = BCGF, dan ABCD = EFGH.
b. Memiliki 12 rusuk, dengan kelompok rusuk yang sama panjang.
Rusuk AB = DC = EF = HG
Rusuk AE = DH = BF = CG
Rusuk AD = BC = EH = FG
c. Memiliki 8 titik sudut, yaitu titik A, B, C, D, E, F, G, dan H.
d. Memiliki 12 diagonal bidang, diantaranya AC< BD, BG, dan CF
e. Memiliki 4 diagonal ruang yang sama panjang dan berpotongan di satu titik,
yaitu AG, BH, CE, dan DF
f. Memiliki 6 bidang diagonal persegi panjang dan tiap pasangannya saling
kongruen, di antaanya bidang ACGE, BGHA, AFGD dan BEHC.
3. Prisma
Bangun diatas dibatasi oleh dua sisi berbentuk segitiga yang kongruen dan sejajar,
serta tiga sisinya berbentuk persegi panjang.
Dalam matematika gambar itu merupakan prisma. Jadi pprisma adalah bangun ruang
yang mempunyai bidang alas dan bidang atas yang sejajar dan kongruen, sisi lainnya
berupa sisi tegak jajargenjang atau persegi panjang yang tegak lurus atau tidak tegak
lurus bidang alas dan bidang atasnya.
1. Unsur-unsur Prisma
a. Tinggi Prisma
Setiap bangun ruang pasti memiliki tinggi atau kedalaman. Tinggi prisma adalah
jarak antara bidang alas dengan bidang atas.
b. Sisi/Bidang
Sisi/Bidang pada prisma menyesuaikan jenis prisma itu sendiri. Misalknya
kita ambil prisma segi enam sebagai contoh. Maka akan terdapat 8 sisi atau
bidang yang dimiliki oleh prisma segienam, yaitu ABCDEF (sisi alas), GHIJKL
(sisi atas), BCIH (sisi depan), FEKL (sisi belakang), ABHG (sisi depan kanan),
AFLG (sisi belekang kanan), CDJI (sisi depan kiri), dan DEKJ (sisi belakang
kiri). Hal itu berlaku untuk prisma lainnya, dengan kata lain bahwa jumlah
sisi/bidang pada prisma adalah:
Jumlah sisi prisma segi-n = jenis prisma segi n + sisi alas + sisi atas.
c. Rusuk
Sebagai salah satu contoh dari prisma, kita ambil prisma segi enam
ABCDEF.GHIJKL. prisma tersebut memiliki 18 rusuk yaitu AB, BC, CD, DE,
EF, FA, GH, HI, IJ, JK, KL, LG, AG, BH, CI, DJ, EK, dan FL.
d. Titik sudut
Prisma segienam ABCDEF.GHIJKL memiliki 12 titik sudut yaitu A, B, C,
D, E, F, G, H, I, J, K, dan L
e. Diagonal bidang
f. Diagonal Ruang
Diagonal ruang adalah garis yang menghubungkan titik sudut pada alas
dengan titik sudut pada bidang atas yang tidak terletak pada sisi tegak yang sama.
Banyak diagonal ruang prisma segi n=n(n−3). Dengan n adalah banyak sisi
suatu segi banyak.
g. Bidang diagonal
Bidang diagonal adalah bidang yang memuat diagonal bidang alas dan
diagonal bidang atas serta keduanya sejajar. Pada prisma segienam tersebut,
terdapat dua buah diagonal bidang yang sejajar yaitu BI dan FK. Kedua diagonal
bidang tersebut beserta rusuk KI dan FB membentuk suatu bidang di dalam
prisma segienam ABCDEF.GHIJKL. Bidang tersebut adalah bidang BFKI yang
merupakan bidang diagonal prisma segienam.
Pada prisma segilima, terdapat dua buah diagonal idang yang sejajar yaitu AC dan
FH. Kedua diagonal bidang tersebut beserta rusuk FA dan CH membentuk suatu
bidang di dalam prisma segilima ABCDE.FGHIJ. Bidang tersebut adalah bidang
ACHF yang merupakan bidang diagonal pada prisma segilima ABCDE.FGHIJ.
n(n−3)
Banyak bidang diagonal prisma prisma segi n= .
2
Contoh soal
Pada prisma segilima EFGHIJKLMN disamping, alasnya EFGHI merupakan
segilima beraturan dengan panjang sisi 8cm dan tinggi prisma 14 cm. jika titik O
adalah titik pusat dan OP = 5,5 cm, tentukanlah luas permukaan prisma tersebut.
¿ 2 × ( 5 L ∆ EFO ) + ( 5 × EF ) ×GH
8 × 5,5
(
¿ 2 × 5×
2 )
+ ( 5 ×8 ) ×14
¿ 2 × ( 5 ×22 ) + ( 40 ) × 14
¿ 2 × ( 110 )+560
¿ 220+560
¿ 780
4. Limas
Limas adalah bangun ruang uang alasnya berbentuk segi banyak (segitiga,
segiempat, atau segilima) dan bidang sisi tegaknya berbentuk segitiga yang berpotongan
pada satu titik. Titik potong dari sisi-sisi tegak limas disebut titik puncak limas. Seperti
halnya prisma, pada limas juga diberi nama berdasarkan bentung bidang alasnya.
Berdasarkan bentuk alas dan sisi-sisi tegaknya limas dapat dibedakan menjadi limas segi
n beraturan dan limas segi n sebarang. Sekarang perhatikan gambar berikut
Gambar diatas menunjukkan (a) limas segilima beraturan, (b) limas segiempat, (c) limas
segilima, (e) limas segitiga sebarang.
Unsur-unsur Limas
Unsur-unsur limas antara lain:
a. Tinggi limas
Gambar 34
Sebuah limas pasti mempunyai puncak dan tinggi. Tinggi limas adalah
jarak terpendek dari puncak limas ke sisi alas. Sedangkan tinggi limas tegak lurus
dengan titik potong sumbu simetri bidang alas. Pada limas T.ABCD, TO adalah
tinggi limas.
b. Sisi/Bidang
Setiap limas memiliki sisi samping yang berbentuk segitiga. Pada limas
segiempat T.ABCD, sisi-sisi yang tebentuk adalah sisi ABCD (sisi alas), ABT
(sisi depan), CDT (sisi belakang), BCT (sisi samping kiri), dan ADT (sisi
samping kanan). Pada limas segitiga T. ABC diketahui bahwa sisi-sisi yang
terbentuk adalah sisi ABC (sisi samping kanan). Dan selanjutnya.
c. Rusuk
Untuk mengetahui rusuk yang terbentuk pada limas, akan dicontohkan
beberapa macam limas. Perhatikan limas segiempat T.ABCD pada gambar. Limas
tersebut memiliki 4 rusuk alas dan 4 rusuk tegak. Rusuk alasnya adalah AB, BC,
CD, dan DA. Adapun rusuk tegaknya adalah AT, BT, CT, dan DT. Rusuk-rusuk
alas sama panjang karena alasnya berbentuk berbentuk segiempat beraturan.
Pada limas segi n beraturan, jika rusuk-rusuk pada bidang alasnya diperbanyak
secara terus-menerus akan diperoleh bentuk yang mendekati kerucut.
d. Titik sudut
Jumlah titik sudut suatu limas sangat nergantung pada bentuk alasnya. Perhatikan
gambar limas dibawah ini!
Pada gambar diatas, diketahui bahwa limas segitiga T.ABC memiliki 4 titik sudut
yaitu A, B, C, T. Limas segiempat T. ABCD memiliki 5 titik sudut yaitu A, B, C,
D, T. Limas segilima T. ABCDE memiliki 6 titik sudut yaitu A, B, C, D, E, dan
T. Dan seterusnya untuk n ....
e. Diagonal Bidang
Banyak diagonal bidang pada limas menyesuaikan dengan bentuk dari alas
limas itu sendiri
f. Bidang diagonal