6298 14220 1 PB
6298 14220 1 PB
TINJAUAN PUSTAKA
ABSTRACT
Hypermetabolic conditions often found in stroke or head injury patients, so it is not
uncommon to this situation will worsen the condition of the patient. This accelerated pace
with the fast hypermetabolic the old one so that the body would mobilize fats and proteins
that would later be used for energy. This situation can be prevented by administering the
nutrition in early time and in these condition the granting of enteral nutrients over
selected. Enteral nutrition can be granting via various pathways, such as through the
gaster, jejunum, or dudenum with the use of feeding tube For the success of a therapeutic
nutritional screening and assessment required nutritional state of patients.
ABSTRAK
Status hipermetabolik sering ditemukan pada pasien-pasien stroke ataupun cedera kepala,
sehingga tidak jarang keadaan ini akan memperburuk keadaan pasien. Laju
hipermetabolik ini dipercepat dengan puasa yang lama sehingga tubuh akan memobilisasi
lemak dan protein yang nantinya akan digunakan sebagai untuk energi. Keadaan ini dapat
dicegah dengan pemberian nutrisi secara dini dan pada keadaan ini lebih terpilih
pemberian enteral nutrisi. Pemberian enteral nutrisi ini dapat melalui berbagai jalur,
seperti melalui gaster, jejunum, ataupun dudenum dengan pemasangan “ feeding tube “
Untuk suksesnya suatu terapi nutrisi diperlukan penyaringan dan penilaian status gizi
pasien-pasien tersebut.
memenuhi kebutuhan nutrisi ketika mana akan menekan respon imun dan
stabilitas hemodinamik dicapai. Nutrisi peningkatan terjadinya kegagalan multi
dapat menentukan outcome bagi pasien organ (MOF) yang berhubungan dengan
demi kelangsungan hidup dan kecacatan, infeksi nosokomial.
lebih lanjut lagi bila nutrisi diberikan
awal secara agresif dapat meningkatkan Nutrisi merupakan kebutuhan pokok,
fungsi imun dengan meningkatkan sel pembagian klasik pada fase-fase respon
CD4, rasio CD4-CD8 dan kepekaan inflamasi sistemik pada cedera kepala
limfosit T. Jalur pemberian nurisi atau trauma merupakan sarana yang
disesuaikan dengan kondisi klinis pasien, penting untuk menginterprestasikan
formula enteral lebih dipilih karena lebih kejadian metabolik komplek yang terjadi
fisiologis, tidak mahal dan resiko lebih selama trauma. mendiskripsikan ada 2
kecil daripada nutrisi parenteral total, fase yaitu ebb fase dan flow fase. Eeb
namun perlu pengawasan metabolisme fase terdiri atas respon awal terhadap
yang baik untuk mencegah efek samping injuri dimana keadaan hemodinamik
seperti hiperglikemia, ketoasidosis, tidak stabil, ekstremitas dingin dan
intoleransi gaster, diare yang hipometabolisme sering terjadi.
menimbulkan dehidrasi dan hipovolemia
Ebb fase lamanya bervariasi umumnya
relatif yang mengganggu stabilitas
berlangsung 24 jam pertama dan paling
hemodinamik.
lama selama 3 hari, gejala yang muncul
Pengelolaan Nutrisi adalah cardiak output yang rendah dan
Pasien dengan cedera kepala ataupun penurunan perfusi jaringan. Pada ebb fase
stroke merupakan salah satu bentuk terjadi penurunan penggunaan substrat
manifestasi dari trauma, yang akan dan penurunan fungsi dari sel-sel akan
menyebabkan gangguan keseimbangan terdepresi pada mayoritas jaringan tubuh.
metabolisme tubuh secara keseluruhan,
Gejala klinis lainnya dari fase akut syok
berupa hypermetabolisme dan
mencakup hipotensi sistemik dan aktivasi
katabolisme dengan hasil akhir adalah
dari sistem saraf otonom ( seperti
kehilangan protein dari sel – sel tubuh
berkeringat, sianosis perifer dan
dan pengurangan dari cadangan nutrient
takikardi). Flow fase ditandai oleh
tubuh.
peningkatan kardiak output dan
Mekanisme ini terjadi oleh aktifasi dari peningkatan kebutuhan energi dan
system neuro-humoral berupa pelepasan ekskresi dari nitrogen, pada phase
dari cathecol amine endogen yang terdiri hipermetabolik ini terjadi pelepasan
dari adrenalin noradrenalin, cortisol , juga insulin yang cukup tinggi tetapi efek
peningkatan dari hormone-hormon insulin ini tidak terlihat karena hormon-
glukagon, hormon pertumbuhan yang hormon anti insulin seperti glukagon,
mempunyai peranan penting gangguan cathecolamin serta kortisol yang
keseimbangan metabolisme tubuh, berupa dilepaskan juga dalam kadar yang
peningkatan laju proteolysis, lipolysis, tinggi,akibat dari ketidakseimbangan
serta terjadinya peningkatan kadar gula hormon ini menghasilkan peningkatan
darah. Keadaan ini akan diperberat lagi mobilisasi asam amino dan asam lemak
dengan adanya multiple trauma5 bebas dari otot perifer dan jaringan
lemak, dimana sebagian besar digunakan
Pasien cedera kepala mengalami sebagai sumber energi sedangkan yang
malnutrisi protein akut karena lainnya akan dibentuk langsung menjadi
hipermetabolisme yang persisten,yang
substrat tidak terpengaruh oleh keadaan malnutisi berat. TPN bisa berguna pada
hipermetabolik. Pada prinsipnya fase pasien dengan short gut syndrome,
hipermetabolik perubahan metabolisme beberapa tipe fistula GI atau chylothorax.
oksidasi lebih digunakan daripada
penggunaan substrat lemak. Nutrisi enteral lebih disukai dalam
metode pemberian nutrisi pada pasien
Pada trauma dan sepsis kebutuhan nutrisi dengan kemoterapi atau radioterapi atau
berbeda pada keadaan puasa karena setelah menjalani operasi, mengalami
terdapat respon hipermetabolik dengan luka bakar, trauma, sepsis, gagal ginjal,
kebutuhan glukosa dan energi untuk kegagalan hepar, dan kegagalan respirasi.
menghasilkan kalori yang lebih untuk Nutrisi parenteral diindikasikan pada
fungsi organ vital, pemeliharaan dan pasien jika nutrisi enteral tidak mungkin
perbaikan kerusakan jaringan. Untuk dilakukan (cth, fungsi saluran pencernaan
keluaran yang lebih baik, rekomendasi yang tidak adekuat). Nutrisi enteral lebih
khusus mencakup inisiasi asupan nutrisi murah daripada nutrisi parenteral.
dalam 24 hingga 48 jam pertama setelah
masuk ICU. Nutrisi Enteral
Nutrisi enteral merupakan rute yang lebih
Nutrisi enteral dibutuhkan untuk fungsi disukai baik pada pasien anak maupun
usus yang optimal: pemeliharaan baarier dewasa. Cara pemberian nutrisi enteral
usus dan system imun pada usus dan dapat melalui beberapa rute : oral, pipa
sekresi immunoglobulin A (IgA). Total lambung (cth, nasogastrik atau gastric),
parenteral nutrition (TPN) berperan atau small bowel feeding tube (cth.,
dalam imunosupresi; ini diduga berkaitan nasoduodenal, gastroduodenal, jejunal).
dengan lipid intravena, yang mngandung
asam lemak rantai panjang omega 6 yang Keuntungan nutrisi enteral adalah :
tinggi. Penelitian melaporkan
Pemberian dini nutrisi enteral pada
peningkatan risiko infeksi dibandingkan
pasien trauma akan meningkatkan
dengan nutrisi enteral pada pasien yang
outcome pasien
mengalami trauma, luka bakar,
pembedahan, atau kemoterapi dan terapi Cost efective
radiasi pada kanker. Tingkat mortalitas Komplikasi dari pemasangan vena
yang lebih tinggi (daripada nutrisi sentral berkurang
enteral) pernah dilaporkan pada pasien
yang mendapat TPN yang juga menjalani
kemoterapi atau radioterapi atau cedera
luka bakar. TPN tidak lebih baik daripada
nutrisi enteral pada pasien dengan
inflammatory bowel disease atau
pancreatitis. Nutrisi enteral total
(TEN/Total Enteral Nutrition) lebih
dipilih dari pada TPN karena alasan
keamanan, murah, fisiologis dan tidak
membuat hiperglisemia. Intoleransi TEN
dapat terjadi, yaitu muntah, distensi atau
cramping abdomen, diare, keluarnya
makanan dari selang nasogastrik.
Pemberian TPN secara dini tidak
diindikasikan kecuali pasien mengalami
Berdasarkan hal ini maka dalam klinik stabilitas. Branched-chain amino acids
dikenal 3 jenis status nutrisi pasien, yaitu: (BCAA) dapat memperbaiki status
mental pada pasien dengan ensefalopati
1. Kwashiorkor ( Malnutrisi akut ). hepatic, karena mereka terutama
2. Marasmus ( Malnutrisi khronis ) dimetabolisme oleh otot perifer di
3. Marasmic-kwashirokor. samping hepar.
Untuk penilaian status gizi pasien Lemak
tersebut, maka yang penting adalah : Asam linoleat merupakan asam lemak
esensial; kebutuhan manusia 7% sampai
1. Komposisi tubuh ( dapat diukur 12% dari total kalori yang disuplai
menggunakan anthropometrik ). sebagai asam linoleat. Asam linoleat
2. Data2 biokimia, meliputi ( Serum merupakan suatu asam lemak rantai
albumin, jumlah limfosit total, serum panjang omega 6 polyunsaturated (yang
transferin, serum prealbumin, total terbukti berperan imunosupresif) dan
iron binding capacity, serum merupakan precursor membrane asam
cholesterol ). arakidonat. Soy-based lipid yang
3. Klinik ( SGA = Subjective Global digunakan dalam larutan TPN adalah
Assesment ), meliputi : Perubahan asam lemak omega-6. The omega 3
berat badan, perubahan pola makan, polyunsaturated fatty acids (PUFA)
gejala2 GIT, functional capacity, ditemukan pada minyak ikan dan asam
apakah berhubungan dengan penyakit linoleat; mereka mngurangi produksi
lain yang berhubungan dengan status prostaglandin dienoik (cth., PGE2), TNF,
gizi. IL-1, dan sitokin pro inflamasi lainnya.
The medium chain triglycerides (MCTs)
Langkah selanjutnya adalah penetuan merupakan sumber energy yang baik dan
kebutuhan cairan, energi dan protein serta larut air. MCTs memasuki sirkulasi lewat
trace element yang akan digunakan pada saluran pencernaan. Short-chain fatty
pasien dengan stroke, ataupun paska acids (SCFA) (cth. Asam butirat dan
operasi otak. propionate) merupakan sumber energy
utama untuk usus (terutama kolon) dan
Kebutuhan Nutrien Spesifik
diturunkan dari serat yang dapat
Nitrogen dimetabolisme, seperti pectin dan guar.
Beberapa asam amino menjadi esensial
Karbohidrat
pada saat seseorang sakit berat; dikenal
Pati dan gula adalah sumber energi yang
dengan “asam amino esensial
baik. Serat memiliki beberapa manfaat.
kondisional” dan meliputi glutamine,
Serat metabolit dikonversikan ke SCFA
sistein, arginin, dan taurin. Sebagai
oleh bakteri di kolon. Sumber serat lain
tambahan, beberapa asam amino
menjadi kotoran, yang meningkatkan
tampaknya memiliki peran spesifik.
massa feses, melunakkan feses, member
Sebagai contoh, glutamine digunakan
bentuk feses, dan member stimulasi
sebagai sumber primer oleh enterosit dan
massa pada usus.
sel imun, dan arginin dibutuhkan untuk
penyembuhan luka optimum dan fungsi Asam Nukleat
imun. Sistein dan glutamine dibutuhkan Asam nukleat (cth., RNA) diperlukan
untuk sintesis glutation. Perhatikan untuk fungsi imun dan ditambahkan
bahwa glutamine (terutama sistein) tidak untuk formulasi penguat sistem imun.
ada dalam larutan TPN karena masalah
DAFTAR PUSTAKA
1. Werner C, Engelhard K, Pathophysiology of
Traumatic Brain Injury. British Journal of
Anaesthesia 2007 : 99(I) :4-9