Npm : 1804100112
Kls F / Auditing
Link:https://m.bisnis.com/amp/read/20190722/90/1127412/duniatex-gagal-bayar-
obligasi-utang-ke-10-kreditur-capai-rp103-triliun (Duniatex Gagal Bayar Obligasi,
Utang ke 10 Kreditur Capai Rp10,3 Triliun)
a. Laporan keuangan Duniatex tersebut diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP)
Joacim Poltak Lian & Rekan (anggota dari LEA Global-Leading Edge Alliance)
dengan auditor yang menandatangani laporan keuangan salah satu partner KAP
itu yaitu Lian Dalimunthe.2
1
https://m.bisnis.com/amp/read/20190722/90/1127412/duniatex-gagal-bayar-obligasi-
utang-ke-10-kreditur-capai-rp103-triliun
2
https://www.cnbcindonesia.com/market/20190731110121-17-88815/pinjaman-lpei-ke-
duniatex-tembus-rp-3-t-ini-sebarannya
b. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai telah terjadi ketidakcocokan (mismatch)
pengelolaan likuiditas Grup Duniatex yang menyebabkan perusahaan tekstil ini
mengalami gagal bayar kupon global bond. OJK secara otomatis meminta untuk
dilakukan restrukturisasi utang.
Sebelumnya, Standard & Poors (S&P) memangkas habis peringkat utang
jangka pannjang DMDT termasuk juga surat utang unsecured notes yang
diterbitkan perusahaan dari BB- menjadi CCC-, atau diturunkan enam notch.
Peringkat utang tersebut diberikan untuk utang jangka panjang terbitan
DMDT dan juga surat utang senior unsecured notes perusahaan yang
berdenominasi dollar. Dalam rilis S&P tanggal 16 Juli disebutkan alasan
pemangkasan peringkat DMDT karena perusahaan menghadapi tantangan
likuiditas yang besar yang juga sedang dialami oleh Grup Duniatex. Hal ini
terlihat dari terlewatnya pembayaran kewajiban atas kredit sindikasi senilai US$
260 juta sekitar dua minggu lalu oleh PT Delta Dunia Sandang Tekstil (DDST).
c. Saran yang dapat saya sampaikan untuk kasus duniatex yaitu perusahaan harus
lbih berhati-hati lagi dan harus bisa membayar hutang-hutangnya agar tidak lagi
terdapat kasus seperti ini untuk kedepannya. Kemudian perusahaan harus bisa
menyesuaikan kondisi likuitditasnya.