Bab Iii
Bab Iii
METODE PENELITIAN
Data primer merupakan data yang berasal dari sumber yang asli dan
dikumpulkan secara khusus. (Cooper dan Emory, 1995). Data primer dalam
penelitian ini adalah data tentang jawaban responden atas item-item pernyataan
atau pertanyaan kuesioner penelitian dari seluruh data pegawai dari BAPPEDA
Menurut Cooper dan Emory (1995), data sekunder merupakan data yang
digunakan untuk tiga tujuan, yaitu untuk melengkapi kebutuhan akan rujukan
khusus pada beberapa hal, sebagai sebuah bagian terpadu dari sebuah studi
penelitian yang lebih besar, dan sebagai dasar satu-satunya bagi sebuah studi
penelitian.
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data dari BAPPEDA Kabupaten
Bengkulu Selatan yang terkait dengan tentang jumlah karyawan dari tiap-tiap
bidang, jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, jabatan, masa kerja dan tingkat
absensi pegawai.
35
3.2. Populasi dan Sampel
Populasi adalah semua orang, kejadian, atau jumlah keseluruhan dari unit
analisis yang diduga. (Mas’ud, 2004). Populasi adalah gabungan dari seluruh
elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang
serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti karena itu di pandang
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Untuk memperoleh sampel yang baik diperlukan metode yang baik
dalam pemilihan anggota sampel. Metode pengambilan anggota sampel yang baik
jenuh atau sensus teknik penentuan sampel dengan menggunakan semua anggota
populasi. Dalam penelitian ini menggunakan jumlah sampel sama dengan jumlah
36
Stratifikasi pada penelitian ini dibagi kedalam 4 bidang dan 1 sekretariat di
masing jenis tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1
No Bidang Populasi
.
1. Sekretariat 15
2. Bidang Perencanaan Ekonomi 11
3. Bidang Penelitian dan 11
Pengembangan
4. Bidang Sosial dan Budaya 12
5. Bidanga Fisik, Sarana, dan 14
Prasarana
Jumlah 63
Sumber : Data penelitian yang diolah, 2013
style dapat di ukur oleh beberapa indikator antara lain sebagai berikut :
37
3.3.2. Indikator Variabel Komitmen Organisasional (Affective Commitment)
tetap menjadi bagian dari organisasi, sedangkan PNS tidak dapat berpindah dari
38
b. Kreativitas kerja karyawan dibandingkan dengan karyawan lain.
organisasi, dan salah satunya menjadi fokus dalam penelitian ini yaitu budaya
profesional karena integritas dan profesionalisme PNS menjadi salah satu tujuan
dari pedoman pengembangan budaya kerja aparatur negara. Variabel ini diukur
organisasi.
penelitian. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data mengenai
39
budaya organisasi dan komitmen organisasional yang berdampak pada kinerja
karyawan.
yaitu:
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini berisi dua bagian, yang
Jawaban atas daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden dibuat dengan
menggunakan skala tipe likert (likert scale), yaitu dengan rentangan 1 sampai
dengan 5. Dalam skala likert, para reponden diminta memberikan jawaban yang
menunjukkan sejauh mana mereka merasa positif atau negatif terhadap suatu
topik. Tanggapan yang paling positif (sangat setuju) diberi nilai paling tinggi dan
tanggapan paling negatif (sangat tidak setuju) diberi nilai paling rendah (Mas’ud,
2004).
Tabel 3.2
40
Skor Skala Tipe Likert
1 2 3 4 5
STS TS N S SS
yang digunakan dalam menganalisis data harus sesuai dengan pola penelitian dan
variabel yang akan diteliti. Teknik scoring yang digunakan dalam penelitian ini
Oleh karena itu angka indeks yang dihasilkan akan dimulai dari angka
12,60 hingga angka 63 dengan rentang sebesar 50,40 (63-12,60) dengan kriteria
tiga kotak (three box methdod), maka rentang sebesar 50,40 akan dibagi 3 dan
41
sebagai dasar interpretasi indeks persepsi responden terhadap variabel-variabel
(Ferdinand, 2006):
jalur (path analysis) menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social
a. Uji Validitas
Menurut Ghozali (2006) uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau
valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan
pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut.
menjadi tiga yaitu validitas criterion-related, validitas isi dan validitas konstruk.
analisis faktor. Analisis faktor merupakan salah satu teknik statistik multivariate.
sesuai dengan saling korelasi antar variabel. Pada aplikasi penelitian, analisis
42
faktor dapat digunakan untuk mengetahui pengelompokan individu sesuai dengan
Dalam analisis faktor, tidak ada variabel dependen dan independen. Proses
sejumlah variabel-variabel yang saling dependen dengan yang lain, sehingga bisa
dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit dari jumlah awal
(Kusnendi, 2008).
b. Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali (2006), uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konsruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
43
Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alfa > 0,6. Adapun rumus Cronbach Alpha adalah sebagai berikut:
2
∑ σb
rn=
k
k −1 [ ][
1− 2
σ 1 ]
keterangan: rn = reliabilitas instrumen
σ 2
1 = varian total
a. Uji Normalitas
mendekati distribusi normal. Terdapat juga metode lain yang lebih handal adalah
dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus
diagonal, dan plotting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika
distribusi data normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan
b. Uji Multikolinieritas
44
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Jika variabel bebas
adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen
c. Uji Linearitas
mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak
secara signifikan. Uji ini digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau
signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila
Untuk mencapai tujuan dalam penelitian ini digunakan analisis regresi dua
dahulu uji asumsi klasik. Dimana persamaan regresi dalam penelitian ini dapat
Persamaan pertama:
Persamaan kedua:
45
KK= α + β3SLS + β4BO + β5KO + Ɛ
Keterangan:
α = Konstanta
Ɛ = error
KK = Kinerja Karyawan
KO = Komitmen Organisasional
BO = Budaya Organisasi
Uji ini digunakan untuk pengujian ini dapat digunakan untuk mengetahui
apakah permodelan yang dibangun memenuhi kriteria fit atau tidak. Nilai F-
R 2/(k−1)
F-hitung =
(1−R 2)/(N −k )
Jika F-hitung > F-tabel (α, k-1, n-1), maka H0 ditolak, dan jika F-hitung < F-tabel (α, k-
1, n-k), maka H0 diterima. Pada output regresi, uji F juga dapat dilihat dengan
46
Uji T digunakan untuk menentukan apakah dua sampel yang tidk
berhubungan memiliki nilai rata-rata yang berbeda. Uji beda T Test dilakukan
dengan cara membandingkan perbedaan antara dua nilai rata-rata dengan standar
error dari perbedaan rata-rata dua sampel atau secara rumus dapat ditulis sebagai
berikut:
Jadi tujuan uji beda t-test adalah membandingkan rata-rata dua grup yang tidak
berhubungan satu dengan yang lain. Apakah kedua grup tersebut mempunyai nilai
rata-rata yang sama ataukah tidak sama secara signifikan. (Ghozali, 2011)
model, maka nilai R2 akan bernilai 1. Ini berarti seluruh variasi Y dapat dijelaskan
oleh variabel penjelas yang dimasukkan ke dalam model. Contoh Jika variabel
dalam model hanya menjelaskan 0,4 maka berarti sebesar 0,6 ditentukan oleh
Tidak ada ukuran yang pasti berapa besarnya R2 untuk mengatakan bahwa
suatu pilihan variabel sudah tepat. Jika R2 semakin besar atau mendekati 1, maka
model makin tepat. Untuk data survai yang berarti bersifat cross section data yang
47
diperoleh dari banyak responden pada waktu yang sama, maka nilai R 2 = 0,2 atau
Sebaliknya dalam data runtun waktu (time series) dimana peneliti mengamati
hubungan dari beberapa variabel pada satu unit analisis (perusahaan atau negara)
pada beberapa tahun maka R2 akan cenderung besar. Hal ini disebabkan variasi
data yang relatif kecil pada data runtun waktu yang terdiri dari satu unit analisis
saja.
d. Uji Sobel
Menurut Baron dan Kenny (1986) dalam Ghozali (2009) suatu variabel
dikembangkan oleh Sobel (1982) dan dikenal dengan uji Sobel (Sobel test). Uji
sobel dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak langsung variabel
mengalikan jalur X→M (a) dengan jalur M→Y (b) atau ab. Jadi koefisien ab = (c
koefisien a dan b ditulis dengan Sa dan Sb, besarnya standard error pengaruh tidak
Sab = √ b ² Sa ²+a ² Sb ²+ Sa ² Sb ²
48
Untuk menguji signifikansi pengaruh tidak langsung, maka kita perlu
ab
z-value =
Sab
Keterangan:
effect a dan b.
49