menjelaskan, menguraikan unsur-unsur suatu hal/peristiwa. Pemerian Arsip mendeskripsikan arsip secara rinci/menyeluruh, menguraikan, dan menjelaskan unsur-unsurnya, baik secara fisik maupun informasi yang terkandung di dalamnya.
Unsur-unsur yang dideskripsikan meliputi: . . . . .
Deskripsi Arsip Multi Tingkat Mendeskripsikan elemen-elemen arsip bagian demi bagian secara hierarkis dari elemen yang sifatnya paling umum ke elemen yang sifatnya paling khusus, menyajikan informasi yang relevan sesuai dengan tingkat deskripsi, dan tidak mengulangi informasi tersebut. Elemen-elemen yang harus dideskripsikan: 1. Identitas 2. Konteks 3. isi dan struktur 4. persyaratan akses dan penggunaan 5. arsip yang berkaitan 6. (jika perlu) catatan. Tujuan Mendeskripsikan Arsip memudahkan temu kembali arsip. memberikan informasi bagi pengguna. mengawasai pengelolaan arsip agar dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan. Contoh: Pendeskripsian Arsip Foto • Nomor • Subyek/Peristiwa/Masalah. • Pencipta • Asal arsip. • Fotografer • Nomor negative. • Bahasa • Nomor ekspose. • Tahun Produksi • Ukuran. • Material/Jeniss • Akses • Keterangan /Catatan Prosedur pengaturan dan pemerian 1. Mengidentifikasi foto (fisik dan informasi) Mengumpulkan informasi tentang pencipta arsip (survei) Memeriksa fisik dan melakukan seleksi terhadap foto (Kualitas gambar dan substansi foto) Substansi mengamati dan menganalisis peristiwa yang dalam foto. Mengelompokkan arsip penomoran Instansi : Nama instansi Alamat : Alamat instansi Penanggungjawab : Pimpinan instansi Lokasi : Tempat arsip disimpan Asal arsip : Pemilik arsip Jenis fisik : Jenis foto positif/negatif Ukuran : Ukuran foto Jumlah : Jumlah lembar/album Kondisi fisik : Rusak, baik, dll Penataan : Tertata/kacau Kurun waktu : Tahun arsip 2. Mendeskripsikan Membuat keterangan foto (apa, siapa, dimana, kapan) Membubuhkan nomor pada foto yang sudah diseleksi dan sudah diberi keterangan.. 3. Menata Arsip (secara intelektual dan secara teknis) Secara intelektual: Setiap ekspose foto dibuat caption dan setiap caption disusun secara berurutan dan terstruktur dalam skema pengaturan informasi. Secara teknis: a. Fisik arsip foto ditata dan ditempatkan dalam amplop sesuai urutan skema pada box penyimpanan. b. Jika foto sudah dimasukkan ke dalam daftar dan nomor foto sudah sesuai dengan nomor yang ada di dalam daftar, maka foto ditempatkan dalam amplop dengan caption yang sama. c. Menempatkan klise secara terpisah dalam amplop kertas minyak atau kertas roti. d. Amplop foto yang telah diberi caption dan diberi nomor kemudian ditata sesuai dengan klasifikasinya atau sesuai urutan skema pengelompokan pada daftar arsip foto. e. Klise foto ditata sesuai dengan klasifikasi atau urutan skema foto positifnya. Penataan Fisik Foto: Nomor arsip foto dicantumkan pada sudut kanan atas amplop foto dan pada lembar di balik foto. Penomoran untuk negative foto (klise) sama seperti penomoran arsip foto. Foto disimpan dalam amplop ditata sesuai nomor urut dalam daftar dan di tempatkan dalam kotak penyimpanan. Pada kotak dicantumkan kode instansi pencipta dan nomor urut penataan. Penyimpanan arsip foto dan negatif foto (klise) harus dipisahkan dengan masing- masing dibuatkan daftar tersendiri. Setiap satu amplop foto digunakan untuk menyimpan satu foto atau satu negatif foto. Bagaimana jika foto tersebut masih berstatus arsip dinamis aktif atau inaktif? • Untuk mengidentifikasi arsip dalam bentuk VCD diperlukan alat computer. • Masing-masing foto pada bagian bawah diberi caption, selanjutnya disimpan dalam satu file dan diberi keterangan subyek. • Setiap satu keping VCD disimpan dalam amplop dengan bahan kertas bebas asam dan ditata dalam kotak VCD. • Pada sudut kanan atas sampul ditulis nomor/kode VCD dan ditata berdasarkan nomor urut VCD yang telah ditetapkan. • Daftar arsip master negative bentuk VCD informasinya meliputi; instansi, alamat, nomor VCD, subyek/masalah/file, jumlah foto, asal arsip, juru foto, dokumen terkait, dan keterangan. Contoh: Deskripsi Arsip Moving Image • Pencipta • Durasi • Jumlah fisiknya (reel/keping vcd/dvd) • Format Video • Media Penyimpanan • Hitam Putih/Berwarna • Copy film Prosedur Deskripsi dan Penataan 1. Melakukan identifikasi Mengumpulkan informasi tentang pencipta arsip. Memeriksa dan mengelompokkan arsip yang saling berkaitan (skenario, poster, baju, pamphlet, iklan di surat kabar, aransemen musik.) Mengamati dan menganalisis kegiatan yang terekam. Mengamati dan menganalisis keterkaitan informasi yang terekam dengan arsip kertasnya dan menghitung jumlah arsip. 2. mendeskripsikan 3. menata dan menyusun sarana temu balik: • memeriksa arsip film yang akan disimpan, kelengkapan berkas arsip film, kondisi fisik arsip film. • memasukkan film ke dalam tempat. • membuat label pada tempat film. • meletakkan arsip film pada rak secara horizontal (nomor kecil pada tumpukan paling bawah)