Anda di halaman 1dari 4

Sejarah Seni Rupa (China)

Awal Sejarah SENI RUPA CHINA


Kebudayaan Neolitik menghasilkan banyak artefak dicat tembikar, seni yang terbuat tulang dan ornamen
dan ukiran-ukiran batu giok dengan desain yang mulai modern. Penggalian di B'ei-li-kang dekat Luo-yang
sampai saat ini bahan-bahan yang ditemukan di situs itu berumur sekitar 6000–5000 SM.
Penggalian di awal tahun 1970 makam kerajaan Shih-huang TI mengungkapkan serangkaian gambar
terakota penguburan. Di Henan, desa Yang-shao memberikan namanya pada budaya yang berkembang
dari 5000 untuk 3000 SM Ban-p'o barang tembikar buatan tangan dan daerah diproduksi ware merah
dipoles yang dicat hitam dengan desain spiral yang berputar-putar dan desain geometris, kadang-kadang
dengan wajah-wajah manusia.
Kemudian, di Ma-jia-yao di Gansu, tembikar sikat-dicat menjadi lebih indah dengan mulai mendapat
sentuhan desain. Pengetahuan tentang seni Cina kuno terbatas dari sebagian besar karya tembikar,
perunggu, tulang, dan jade.
Penemuan Terra Cotta
Tentara Terracotta merupakan Terra Cotta Warriors and Horses dari Qin Shi Huang Maharaja Pertama
China. Nombor Terracotta itu, yang berasal dari 210 SM, ditemui pada tahun 1974 oleh beberapa petani
setempat Xi’an, Wilayah Shaanxi, China berhampiran Mausouleum Pertama Maharaja Qin. Angka-angka
bervariasi quality (183-195 cm – 6 kaki-6 ft 5in), sesuai dengan peranan mereka, yang tertinggi menjadi
jenderal. Angka-angka termasuk askar, kereta, kuda, pegawai, pemain akrobat, orang kuat, dan musisi.
pendapat saat ini adalah bahwa dalam tiga lubang terdapat Tentera Terracotta ada lebih dari 8,000
tentera, 130 kereta dengan 520 kuda dan 150 kuda kavalri, yang sebagian besar masih ditanam di
lubang. Banyak arkeolog percaya bahwa masih banyak lubang masih menunggu untuk dijumpai.
Kaligrafi dan Seni Kecil
Penguasaan brushwork berhubungan langsung dengan kaligrafi, secara tradisional dianggap oleh Cina
sebagai bentuk seni tertinggi. Master kaligrafi seperti Wang Hsi-chih (c.303–361) dan anaknya yang
dihormati. karya-karya mereka disalin untuk kesempurnaan tulisan mereka. Ketergantungan pada teknik
kaligrafi kemudian lukisan, namun, menghasilkan seni steril rumus bekerja terlalu keras di lukisan pada
abad ke 19. Prasasti-prasasti yang elegan dan puisi sering dimasukkan dalam lukisan, yang berupa
handscroll atau sebuah gulungan-gulungan yang di buka memanjang, gulungan yang dapat di gantung,
atau album yang terbuat dari sutra atau kertas.
Kaligrafi adalah seni menulis tanda-tanda sebuah bahasa. Kaligrafi Cina ditandai dengan orisinalitas dan
kekayaan tulisan Cina, Sedangkan Kaligrafi Tiongkok memungkinkan bidang ekspresi artistik yang
sangat luas.
Penemuan-penemuan Prasasti seni rupa China
Jade
Bronze Vessels
Oracle Bones
Oracle Bones adalah potongan-potongan tulang atau tempurung kura-kura juga kerang yang digunakan
dalam ramalan kerajaan pada pertengahan shang hingga awal dinasti Zhou di China kuno , dan sering
bantalan prasasti yang ditulis dalam apa yang disebut skrip oracle bones.
Jade ( Yu dalam bahasa Cina pinyin ) didefinisikan sebagai batu yang indah oleh Xu Zhen (sekitar 58-147
) di Shuo Wen Jie Zi , kamus Cina pertama . Jade umumnya diklasifikasikan ke dalam batu giok lunak
( nephrite ) dan batu giok keras ( jadeite ) . Sejak China hanya memiliki batu giok jadeite lunak sampai
didatangkan dari Burma selama dinasti Qing (1271-1368) , giok tradisional mengacu pada batu giok lunak
sehingga juga disebut batu giok tradisional . Jadeite disebut Feicui dalam bahasa Cina . Feicui sekarang
lebih populer dan berharga daripada batu giok lunak di Cina .
Selama Dinasti Shang (c.1750–1045 BC), Beberapa yang paling luar biasa dari seni Cina adalah
diciptakan-Nya Kerajinan Menggunakan Perunggu. Masa ini menampilkan gaya perkembangan yang
dimulai dengan awal perunggu di Erh-li-tou dan mencapai puncak mereka di Anyang, ibukota Shang,
mana penggalian telah menghasilkan banyak karya perunggu yang menunjukkan budaya yang sangat
maju dalam Dinasti Shang di Milenium 2d. Seni pengecoran perunggu periode ini adalah berkualitas
tinggi seperti itu menunjukkan lama sebelum percobaan.
Cina. Negeri yg dikelilingi gunung, laut, padang rumput dan gurun yg luas. Bangsanya
disebut Tionghoa. Menurut sejarah, bangsa pertama mendiami sungai kuning. Asal mula
bangsanya masih misteri, dugaannya dari Mesir, ada pula yg menyebut Mesopotamia,
sebagian menyebut Asia Tengah, sebagian lagi menyebut dari India (berdasarkan analisa
tulisan), namun yg kuat dugaannya: bangsa Cina primitif berkembang sendiri.

Pemikiran bangsa Cina dipengaruhi dua orang besar, Konfusius dan Lao Tze. Cina kuno
berdagang sutera dan porselin melalui sungai-sungai besar mereka.

Dalam pandangan Cina kuno. Seni lukis adalah karya terhormat. Ada yg digulung dan
digantung, ketika ada tamu yg berkunjung ke rumah mereka, lukisan di rumah itu dibahas
panjang-lebar.

Orang Cina senang melukis pemandangan dan berbagai peristiwa penting ditambah tulisan
kaligrafi di samping lukisannya. Orang cina kuno percaya bahwa melukis harus mengikuti
aturan baku. Maka mereka menyusun 6 Canon fondasi seni lukis.

Dalam perkembangan selanjutnya. Orang Cina senang melukis perspektif. Obyek yang
jauh digambar pada bagian atas kertas gambar. Mereka menggambar dengan tambahan
air, kabut atau awan.

Orang Cina senang bermain simbol dalam karya seni. Pemandangan artinya Yin-Yang
(keseimbangan). Kuda kurus: pejabat baik tidak dihargai. Kembang serunai: keabadian.
Sepasang burung air: keabadian. Terakhir, bambu: keteguhan.

Dalam pandangan Cina. Peniruan terhadap seni bukanlah hal tercela. Plagiasi tidak
dilarang. Yah, mungkin itulah sebabnya sekarang menjadi negara serba copy-paste-buat
baru. Dalam arsitektur cina. Tiangnya selalu beratap dan memiliki warna tertentu. Merah
untuk istana. Hitam untuk bangsawan. Hijau untuk bangsawan lagi. Kuning untuk pejabat
rendahan. Tidak berwarna untuk rakyat biasa.

Tembok raksasa Cina juga unik. Panjangnya kira-kira 10 ribu KM. Dibangun untuk
menghalau serangan bangsa luar. Sayang seribu sayang, tembok sehebat itu pernah jebol
karena penjaganya kena sogok bangsa luar.
SENI RUPA CINA PURBA
“Keajaiban Makam Kerajaan Cina”

Makam Kaisar Tiongkok, Qin Shi Huang disebut-sebut sebagai salah satu penemuan arkeologi terbesar abad-20.
Qin Shi Huang adalah kaisar pertama Dinasti Qin yang memimpin Tiongkok pada periode 221 SM-210 SM.

Salah satu karya munumental Kaisar Qin Shi Huang selain penyempurnaan konstruksi bangunan Tembok Besar
Cina ialah makam agungnya sendiri. Makam Agung ini berbeda dengan Piramida Agung di Giza yang dibangun
Fir’aun sebagai tempat peristirahatan terakhirnya. Kaisar Qin Shi Huang lebih memilih menjadikan makamnya
seperti sebuah istana dengan penjagaan ribuan patung prajuritnya.

Terdapat kurang lebih 8000 patung prajurit beserta kuda-kuda perang yang berdiri berjejer di sepanjang makam.
Yang lebih menarik, semua patung tersebut antara satu dengan yang lainnya mimik wajah, pakaian, model rambut,
dan persenjataan tidak sama. Dan patung-patung tersebut juga dibedakan oleh pangkat kemiliteran seperti Jendral,
Perwira, hingga Prajurit biasa, dan patung prajurit yang memiliki ukuran tubuh paling tinggi ialah yang berpangkat
Jendral.
Patung-patung yang biasa disebut Prajurit Teraccota  ini secara keseluruhannya terbuat dari tanah liat yang dibentuk
dalam cetakkan. Variasi tingginya antara 183cm-195cm, bagian kepala dibuat secara terpisah dari badan dengan
tujuan agar patung-patung tersebut memiliki bentuk dan mimik wajah yang berbeda, untuk bagian mata, bibir, dan
telinga dibuat secara manual dan disempurnakan dengan polesan tangan si pematung. Patung yang telah jadi
kemudian dibakar agar dihasilkan konstruksi yang lebih keras dan kokoh, dan untuk finishing-nya dilakukan
pengecatan pada patung-patung tersebut.

Anda mungkin juga menyukai