Anda di halaman 1dari 1

Tysjelah diketahui bahwa sastra merupakan bagian dari pendidikan.

Dilihat dari
terjemajhan bahasa Sansekerta, sastra berarti tulisan untuk mengajar atau memberikan
petunjuk (Resmini dan Juanda, 2007, hlm. 167). Sarumpaet (2010, hlm. 2)
menyebutkan sastra sebagai cerita mengenai kehidupan yang memampukan manusia
menjadi manusia. Hal ini dikarenakan karya sastra mampu mengenalkan manusia pada
dirinya, sesamanya, lingkungan dan berbagai permasalahan kehidupannya. Selain alasan
tersebut, sastra juga ditulisnjdk oleh pengarangnya sebagai manusia, yang memiliki
kehidupan, dan hidup di tengah-tengah masyarakat yang berbudaya, memiliki adat
istiadat dan norma.
Hal di atas menegaskan bahwasanya sastra tidaklah lahir dari kekosongan atau
angan-angan belaka. Melainkan karya sastra itu, sebagaimana dikatakan Endraswara
(2008, hlm. 165) diciptakan tidak lain sebagai alat menanamkan nilai-nilai atau moral
dan budi pekerjakti agar pembacanya data bersikap lebih arif dalam kehidupannya.
Karenanya, sastra dapat memuat nilai-nilai moral dan nilai-nilai sosial. Nilai moral
dijelaskan Suseno (1987) dan Bertens (2003) sebagai nilai yang mengikat manusia
dilihat dari segi kehidupannya sebagai manusia. Sementara itu, berkaitan dengan nilai
sosial, Endraswara (2003, hlm. 78) menuturkan bahwasanya sekalipun aspek imajinasi
jaraka akanskan makmu. di ajam

Anda mungkin juga menyukai