Anda di halaman 1dari 10

MATERI KEEMPAT

PERINTAH-PERINTAH MENGGAMBAR (MODELING) OBJEK 3 DIMENSI

Pada materi ini akan dibahas tentang (1) perintah pembuatan objek 3D solid primitive dan
(2) perintah pembuatan objek 3D solid dengan metode extrude dan revolve.

4.1 PERINTAH PEMBUATAN OBJEK 3D SOLID PRIMITIVE

Yang dimaksud dengan objek primitive adalah objek-objek bangun ruang yang merupakan
bentuk-bentuk dasar seperti kotak, bola, kerucut dan lain-lain. Pada materi berikut akan dibahas
tentang perintah: (1) Box, (2) Sphere, (3) Cylinder, (4) Cone, (5) Wedge dan (6) Torus.
Perlu diketahui oleh pengguna pemula AutoCAD 3D bahwa sebenarnya AutoCAD
menyediakan tool yang sangat lengkap, maksudnya untuk menghasilkan objek tertentu bisa
ditempuh dengan banyak cara. Pada pembahasan dibawah ini hanya digunakan satu cara saja
yang mungkin merupakan alternatif paling mudah. Perlu diketahui langkah yang kita ambil ini
tidak mempunyai maksud untuk mempersempit pembahasan ataupun membatasi kemampuan
AutoCAD tetapi untuk mempermudah pemahaman dan penguasaan awal bagi Anda. Sudah
seharusnya Anda harus banyak membaca buku referensi lainnya untuk memperluas dan
memperdalam penguasaan di bidang modelling menggunakan program AutoCAD.

BOX
Kotak dan kubus merupakan obyek yang paling mudah dijumpai. Bidang datar
merupakan pemandangan yang umum dijumpai, rumah tinggal dan bangunan-bangunan di
sekeliling Anda merupakan bentuk umum dan penjabaran dari obyek kotak dan kubus. Obyek
kotak atau kubus terdiri atas panjang, lebar dan tinggi. Untuk membuat obyek tersebut Anda
harus menentukan tiga nilai ini. Misalkan Anda ingin membuat kotak dengan panjang 3, lebar 2
dan tinggi 1, maka ikuti perintah berikut ini.
Command: box atau klik toolbar box pada kelompok toolbar Solids
Specify corner of box or [CEnter] <0,0,0>: (klik sembarang titik)
Specify corner or [Cube/Length]: @3,2,1
untuk menampilkan objek dalam arah pandang isometri klik SE Isometric pada toolbar View

Gambar 1:
Objek Solid : Box

Keterangan :
Objek kotak dibentuk dengan diwakili oleh kedua titik pojok yang membentuk diagonal
ruang kotak. Pada tahapan Specify corner of box or [CEnter] <0,0,0>: kita diminta untuk
menentukan salah satu titik pojok dari kotak yang akan kita buat dengan mengklik
sembarang titik. Pada tahapan Specify corner or [Cube/Length]: kita diminta untuk
menentukan titik pojok yang kedua. Metode yang kita gunakan adalah cara koordinat
Relatif @3,2,1 yang artinya dari titik pojok sembarang yang kita tentukan tadi program
akan menentukan titik pojok kedua yang letaknya berjarak 3 satuan searah sumbu X, 2
satuan searah sumbu Y dan 1 satuan searah sumbu Z.

28
SPHERE
Perintah SPHERE akan membuat obyek 3D solid dalam bentuk obyek bola. Dalam
menggunakan perintah SPHERE untuk membuat obyek bola, Anda cukup menentukan koordinat
pusat bola dan radius, atau diameter bola tersebut. Berikut ini adalah contoh penggunaan dari
perintah SPHERE dengan radius bola adalah 1.
Command: sphere atau klik toolbar sphere pada kelompok toolbar Solids
Current wire frame density: ISOLINES=4
Specify center of sphere <0,0,0>: (klik sembarang titik)
Specify radius of sphere or [Diameter]: 1

C
A

Gambar 2:
Objek Solid : Sphere
D

.
Keterangan :
Specify center of sphere <0,0,0>: artinya kita harus menentukan titik pusat dari bola
Specify radius of sphere or [Diameter]: artinya kita harus menentukan jari-jari bola.
Ketikkan D terlebih dahulu jika kita akan menentukan diameter bola.

Perhatikan Gambar 2A, bola telah terbentuk dengan kehalusan permukaan yang tidak begitu
tinggi. Anda dapat menentukan tingkat kehalusan dari obyek-obyek 3D yang mempunyai bentuk
lengkung dengan mengatur variabel FACETRES dan ISOLINES.

FACETRES

Facetres adalah variabel kontrol yang mengatur tingkat kerapatan permukaan lengkung
objek 3D solid. Default setting variabel ini adalah 0.5, semakin tinggi harga facetres maka akan
semakin rapat permukaannya. Untuk melihat tingkat kerapatan gunakan toolbar HIDDEN
pada kelompok toolbar Shade. Setelah anda klik toolbar tersebut, maka tampilan bola akan
seperti gambar 2B.
Ikuti perintah berikut untuk mengubah kerapatan objek menjadi 1. Klik toolbar 3D
wireframe untuk mengembalikan tampilan menjadi garis-garis rusuk 3D. Kemudian ketik
perintah berikut:

Command: facetres
Enter new value for FACETRES <0.5000>: 1 --> mengubah kerapatan menjadi 1

Klik HIDDEN, maka tampilan akan seperti gambar 2D.


29
ISOLINES

Isolines adalah variabel kontrol yang mengatur tingkat kepadatan rusuk objek lengkung
3D. Default setting variabel ini adalah 4, semakin tinggi harga isolines maka akan semakin rapat
garis-garis rusuknya. Untuk menerapkan perubahan nilai isolines digunakan perintah REGEN
yang berfungsi untuk memperbaiki tampilan layar.
Variabel ISOLINES pasti berbeda dengan variabel FACETRES. Perhatikan tabel berikut
untuk memahami perbedaannya.
FACETRES ISOLINES
untuk mengatur tingkat kepadatan permukaan untuk mengatur tingkat kepadatan garis-garis
(kehalusan) objek lengkung 3D solid rusuk objek 3D (face dan solid)
perubahan akan tampak ketika kita perubahan akan tampak pada modus tampilan
menggunakan modus tampilan HIDDEN 3D wireframe
tampilan akan berubah kembali menjadi garis- penerapan perubahan nilai baru dengan
garis renggang jika kita kembali ke modus 3D perintah REGEN dan tampilan akan bersifat
wireframe tetap selama tidak dilakukan perubahan nilai
ISOLINES
Kedua variabel ini mempunyai karakter atau fungsi yang berbeda, sehingga keduanya harus di
setting jika kita menginginkan hasil yang baik pada tampilan objek 3D lengkung kita.

Ketik perintah berikut untuk mencoba fitur setting ISOLINES.

Command: isolines
Enter new value for ISOLINES <4>: 20
Command: regen
Regenerating model.

Maka gambar akan berubah tampilannya dari Gambar 2A menjadi Gambar 2C.

CYLINDER
Pembuatan obyek silinder pun dapat Anda kerjakan di dalam obyek 3D solid. Prosesnya
sama sederhana dengan perintah-perintah terdahulu. Untuk membuat obyek silinder, Anda
diminta untuk menentukan titik pusat silinder, radius lingkaran silinder, dan tinggi tabung
silinder.
Command: cylinder atau klik toolbar cylinder pada kelompok toolbar Solids
Current wire frame density: ISOLINES=20
Specify center point for base of cylinder or [Elliptical] <0,0,0>: (klik sembarang titik)
Specify radius for base of cylinder or [Diameter]: 1
Specify height of cylinder or [Center of other end]: 3
Keterangan :
Specify center point for base of cylinder or [Elliptical] <0,0,0>: artinya
kita harus menentukan titik pusat lingkaran yang merupakan alas silinder
Specify radius for base of cylinder or [Diameter]: artinya kita harus
menentukan jari-jari lingkaran alas silinder. Ketikkan D terlebih dahulu
jika kita ingin menentukan diameter sebagai parameter pembentuk
lingkaran alas silinder
Specify height of cylinder or [Center of other end]: artinya kita harus
menentukan tinggi silinder yang akan kita buat.
Gambar 3:
Objek Solid : Cylinder
30
CONE
Membuat kerucut obyek 3D solid dapat dilakukan menggunakan perintah CONE. Dalam
menggunakan perintah CONE ini Anda harus menentukan titik pusat alas kerucut, radius atau
diameter alas kerucut dan tinggi kerucut. Begitu sederhananya input yang perlu Anda masukkan
dalam penggunaan perintah CONE ini akan banyak membantu Anda dalam menyelesaikan
gambar yang mengharuskan terdapatnya obyek kerucut. Berikut ini adalah contoh pembuatan
kerucut dengan radius alas 1 dan tinggi kerucut 3.

Command: cone atau klik toolbar cone pada kelompok toolbar Solids
Current wire frame density: ISOLINES=20
Specify center point for base of cone or [Elliptical] <0,0,0>: (klik sembarang titik)
Specify radius for base of cone or [Diameter]: 1
Specify height of cone or [Apex]: 3

Keterangan :
Specify center point for base of cone or [Elliptical] <0,0,0>: artinya kita
harus menentukan titik pusat lingkaran yang merupakan alas kerucut
Specify radius for base of cone or [Diameter]: artinya kita harus
menentukan jari-jari lingkaran alas kerucut. Ketikkan D terlebih dahulu
jika kita ingin menentukan diameter sebagai parameter pembentuk
lingkaran alas kerucut
Specify height of cone or [Apex]: artinya kita harus menentukan tinggi
kerucut yang akan kita buat.

Gambar 4:
Objek Solid : Cone

WEDGE
Obyek baji dapat Anda buat dengan sederhana dan cepat menggunakan perintah
WEDGE. Teknik menggunakan perintah WEDGE ini sama persis ketika Anda membuat kotak
dengan perintah BOX. Berikut adalah contoh penggunaannya.

Command: wedge atau klik toolbar wedge pada kelompok toolbar Solids
Specify first corner of wedge or [CEnter] <0,0,0>: (klik sembarang titik)
Specify corner or [Cube/Length]: @3,2,1

Keterangan :
Pada tahapan Specify first corner of wedge or [CEnter] <0,0,0>:
kita diminta untuk menentukan salah satu titik pojok dari kotak
yang akan kita buat dengan mengklik sembarang titik.
Pada tahapan Specify corner or [Cube/Length]: kita diminta
untuk menentukan titik pojok yang kedua. Metode yang kita
gunakan adalah cara koordinat Relatif @3,2,1 yang artinya dari
Gambar 5: titik pojok sembarang yang kita tentukan tadi program akan
Objek Solid : Wedge
menentukan panjang baji 3 satuan searah sumbu X, lebar baji 2
satuan searah sumbu Y dan tinggi baji 1 satuan searah sumbu Z.

31
TORUS
Perintah TORUS digunakan untuk membuat cincin 3D. Input yang perlu Anda masukkan
adalah titik pusat cincin, radius atau diameter cincin, dan radius atau diameter pipa cincin.
Sebagai contoh, berikut ini akan dibuat obyek cincin dengan radius 1 dan radius pipa cincin 0.2
Command: torus atau klik toolbar torus pada kelompok toolbar Solids
Current wire frame density: ISOLINES=20
Specify center of torus <0,0,0>: (klik sembarang titik)
Specify radius of torus or [Diameter]: 1
Specify radius of tube or [Diameter]: 0.2

Keterangan :
Specify center of torus <0,0,0>: artinya kita harus menentukan
titik pusat torus
Specify radius of torus or [Diameter]: artinya kita harus
menentukan jari-jari torus. Ketikkan D terlebih dahulu jika kita
ingin menentukan diameter sebagai parameter pembentuk torus
Specify radius of tube or [Diameter]: artinya kita harus
Gambar 6: menentukan jari-jari pipa torus. Ketikkan D terlebih dahulu
Objek Solid : Torus jika kita ingin menentukan diameter sebagai parameter
pembentuk pipa torus.

4.2 PERINTAH PEMBUATAN OBJEK 3D SOLID DENGAN METODE EXTRUDE


DAN REVOLVE

Dalam kenyataannya objek yang akan kita modelkan tidak selalu mempunyai bentuk
sederhana seperti yang sudah dibahas pada pokok bahasan sebelumnya. Misalkan kita harus
memodelkan bentuk berikut.

Pendekatan yang mungkin dilakukan


untuk memodelkan benda tersebut
adalah dengan membuat 2 objek box
1
Gambar 7: dan 1 objek wedge kemudian
Objek Solid dengan menggabungkan ketiganya.
3 bentuk kompleks
3
1
3

Contoh bentuk lain yang rasanya tidak mungkin dibuat dengan menggabungkan objek-
objek dasar seperti berikut:

Gambar 8:
Objek Solid dengan
bentuk kompleks

32
Untuk mengatasi masalah seperti pada gambar 8, berikut diperkenalkan perintah yang
bisa digunakan untuk membentuk objek solid 3D dengan lebih bebas. Perintah tersebut adalah
EXTRUDE dan REVOLVE.

EXTRUDE
Perintah EXTRUDE berfungsi untuk meninggikan obyek kurva ke arah ruas yang tegak
lurus dengan kurva tersebut. Bisa diartikan juga bahwa extrude akan membentuk objek dasar
atau alas dengan bentuk yang rumit menjadi bentuk prisma yaitu dari bentuk 2D menjadi bentuk
3D solid. Namun demikian, kemampuan perintah extrude tidak sekadar hanya meninggikan
bidang kurva, jauh di atas itu, perintah extrude juga dapat membuat obyek solid yang mengikuti
bentuk kurva acuan (path/jalur).
Perlu diperhatikan bahwa kurva-kurva pembentuk obyek 3D solid yang dibuat menggunakan
perintah extrude ini haruslah kurva yang tertutup dan usahakan merupakan satu kesatuan (entity).
Untuk membuat kurva tersebut ada baiknya dijadikan obyek polyline menggunakan perintah
PEDIT atau menjadikannya menjadi luasan tertutup menggunakan perintah REGION.
Untuk contoh buka file Kurva.dwg pada folder Sample3D. Kemudian lakukan tahapan
perintah berikut:
 Gabungkan objek-objek garis menjadi satu luasan tertutup.

Command: region
Select objects: (blok semua objek garis) Specify opposite corner: 11 found
Select objects: (enter)
1 loop extracted.
1 Region created.

Keterangan :
Select objects: artinya kita harus memilih objek-objek yang akan menentukan batas-batas
luasan. Jika kita melakukan seleksi objek dengan metode window atau crossing akan
muncul tulisan Specify opposite corner: yang artinya kita harus menentukan titik pojok
lain dari window kita.
11 found: artinya program menemukan 11 objek terpilih. Pada Select object: yang kedua
kita tekan enter yang artinya tidak ada objek lagi yang akan kita pilih.
Jika pembuatan region kita berhasil akan muncul tulisan 1 loop extracted. 1 Region
created. yang artinya program sudah berhasil membuat 1 buah luasan.

Gambar 9:
Objek Solid dengan
bentuk kompleks

 Menarik luasan yang terbentuk dengan perintah extrude


Command: extrude
Current wire frame density: ISOLINES=20
Select objects: (klik objek yang akan di-extrude) 1 found
Select objects: (enter)
Specify height of extrusion or [Path]: 30
Specify angle of taper for extrusion <0>: (enter)
33
Keterangan :
Select objects: artinya kita harus memilih objek yang akan di-extrude
1 found artinya program telah menemukan 1 objek yang akan di-extrude
Pada Select object: yang kedua kita tekan enter yang artinya tidak ada objek lagi yang
akan kita pilih.
Specify height of extrusion or [Path]: artinya kita diminta untuk menentukan ketinggian
benda hasil extrude
Specify angle of taper for extrusion <0>: artinya kita diminta untuk menentukan sudut
kemiringan pembentukan obyek. Tombol (enter) yang kita tekan artinya extrusi kita
tidak mempunyai sudut kemiringan (0 / nol).

SUDUT KEMIRINGAN EXTRUDE

Tidak selamanya kita menggunakan sudut ektrusi (0) nol. Kadang-kadang kita juga perlu
membentuk objek yang memiliki kemiringan. Pada gambar berikut dijelaskan bahwa pemberian
sudut ekstrusi positif akan memberikan efek selain objek 2D kita akan dinaikkan tingginya, dia
juga akan memperkecil luas bidang atasnya dengan sudut tertentu relatif terhadap arah
peninggian.

Gambar 10:
Sudut kemiringan extrusi

Buka file Kotak.dwg pada folder Sample3D. kemudian lakukan langkah-langkah berikut.
Hasil dari pengisian sudut ekstrusi relatif terhadap sumbu Z adalah: (perhatikan simbol WCS
pada layar, karena kotak tersebut berada pada bidang XY maka ekstrusi akan dilakukan searah
dengan sumbu yang tegak lurus bidang tersebut yaitu sumbu Z)

Gambar 11:
Benda diextrude dengan sudut positif
dan negatif

Command: extrude
Current wire frame density: ISOLINES=4
Select objects: (klik objek kotak ke-2) 1 found
Select objects: (enter)
Specify height of extrusion or [Path]: 5
Specify angle of taper for extrusion <0>: 10

Command: extrude
Current wire frame density: ISOLINES=4
Select objects: (klik objek kotak ke-3) 1 found

34
Select objects: (enter)
Specify height of extrusion or [Path]: 5
Specify angle of taper for extrusion <0>: -10

EXTRUDE DENGAN KURVA ACUAN

Pembahasan extrude dengan kurva acuan berikut hanya terbatas pada pengetahuan saja.
Penguasaan metode ini akan disempurnakan setelah pokok bahasan tentang rotasi3d dan
beberapa latihan tentang penggunaan UCS pada bab-bab berikutnya telah dikuasai.
Buka file Pipa.dwg pada folder Sample3D kemudian lakukan langkah-langkah berikut. Yang
perlu diperhatikan pada contoh ini adalah bahwa lingkaran yang akan diextrude mempunyai
posisi yang tegak lurus dengan path curve.

Command: extrude
Current wire frame density: ISOLINES=4
Select objects: (klik objek lingkaran) 1 found
Select objects: (enter)
Specify height of extrusion or [Path]: P
Select extrusion path or [Taper angle]: (klik objek garis)

Command: isolines
Enter new value for ISOLINES <4>: 20

Command: regen
Regenerating model.

Gambar 12:
Extrude dengan metode path curve

REVOLVE

REVOLVE digunakan untuk membuat benda putar dalam bentuk 3D solid. Syarat untuk
penggunaan teknik revolve hampir sama dengan extrude yaitu objek 2D harus membentuk kurva
atau luasan tertutup. Buka file Botol.dwg pada folder Sample3D kemudian ikuti langkah-langkah
berikut untuk mencoba cara menggunakan perintah revolve.

Gambar 13:
Contoh tahapan metode revolve
35
Command: region
Select objects: (blok seluruh objek garis) Specify opposite corner: 20 found
Select objects: (enter)
1 loop extracted.
1 Region created.

Command: revolve
Current wire frame density: ISOLINES=4
Select objects: (klik objek region) 1 found
Select objects: (enter)
Specify start point for axis of revolution or define axis by [Object/X (axis)/Y
(axis)]: (klik titik 1)
Specify endpoint of axis: (klik titik 2)
Specify angle of revolution <360>: (enter)

Command: isolines
Enter new value for ISOLINES <15>: 10

Command: regen
Regenerating model.

Command: facetres
Enter new value for FACETRES <0.5000>: 2
Klik toolbar Gouraud Shade, Edge On pada kelompok toolbar Shade

Klik toolbar Top pada kelompok toolbar View


Klik toolbar SE Isometric pada kelompok toolbar View

Gambar 14:
Contoh benda dibuat dengan metode revolve

36

Anda mungkin juga menyukai