Anda di halaman 1dari 3

Nama: Aurelia Rachel

Kelas: XI MIA 2 / 08

1. Jelaskan mengapa kedatangan jepang ke indonesia itu berjalan cepat dan merata ke berbagai
wilayah indonesia!

2. Mengapa pada mulanya rakyat indonesia menyambut kedatangan jepang?

3. Mengapa jepang membentuk pemerintahan militer di 3 kawasan: sumatera, jawa-madura, dan


kawasan indonesia timur?

4. Mengapa pemerintah pendudukan jepang akhirnya hanya boleh mendengarkan lagu


kebangsaan kimigayo, sedangkan lagu indonesia raya mulai dilarang?

5. Pelajaran apa yang kamu peroleh setelah mempelajari sejarah kedatangan dan awal
pemerintahan jepang di indonesia?

1. Jawaban :

Faktor utamanya adalah Jepang sudah mengetahui keadaan Indonesia sebelum tentara-tentara
Jepang menyerbu Indonesia. Pada beberapa waktu sebelum dikerahkan tentara Jepang untuk
secara besar-besaran ke Indonesia, Jepang mengirim penyusup-penyusup agar mengetahui
dengan lebih detail mengenai negara Indonesia sendiri. Gerakan spionase  inilah yang berperan
penting dalam nantinya saat Jepang ke Indonesia, sudah tau seluk-beluk negaranya, dari mana
kelemahannya, strategi apakah yang akan mereka gunakan untuk menarik simpati rakyat dan
lainnya.

Faktor lainnya adalah Jepang membagi-bagi tentaranya untuk memasuki wilayah Indonesia.

2. Jawaban :

Karena Jepang ini di awal kedatangannya ke Indonesia langsung menyebarkan banyak sekali
Propaganda-propaganda yang bersifat positif tentunya, sehingga rakyat Indonesia pun menjadi
simpati terhadap Jepang.

Propaganda-propaganda ini antara lain, adalah sebagai berikut :

 Propaganda 3A

 Propaganda "Mengaku sebagai Saudara Tua"

 Adanya Ramalan Jayabaya


Faktor lainnya adalah Jepang membuktikan kepada rakyat Indonesia, bahwa Bangsa Asia seperti
mereka bisa menghancurkan markas besar persenjataan Amerika di laut Pasifik sana. (Peristiwa
Pengeboman Pearl Harbour)

Jepang juga membuat aturan yang sangat berbeda dari Bangsa Barat sebelumnya, yakni
Indonesia, rakyatnya boleh mengibarkan benderanya, menyanyikan lagu kebangsaannya, dan
juga mengakui dirinya sendiri sebagai orang Indonesia.

3. Jawaban :

DIbentuknya pemerintahan militer di tiga kawasan ini sebenarnya dilatarbelakangi oleh


keinginan Jepang untuk membuat pemerintahan militer (Pendidikan Militer dll) secara merata di
wilayah Indonesia dan lebih mudah juga terpantau. Oleh karena itu, dibagilah Indonesia ke
dalam 3 kawasan yakni sumatera, Jawa-Madura, dan juga Indonesia bagian timur.

 Sumatera (Indonesia bagian Barat)

Dipimpin oleh jendral ke-25 atau Gunseikan ke-25 (Angkatan darat) yang berpusat di Bukit
Tinggi. Yakni Yamashita.  

 Jawa-Madura (Indonesia bagian Tengah)

Dipimpin oleh Jendral ke - 16 atau Gunseikan ke - 16 (Angkatan Darat) yang berpusat di Jakarta.
Yakni Imamura.

 Indonesia bagian Timur

Dipimpin oleh Laksamana atau Kaigun (Angkatan Laut) yang berpusat di Makassar. Yakni
Okazaki.  

Terbaginya ke dalam 3 kawasan ini, agar pemerintahan dapat terkondisikan dan terpantau secara
menyeluruh oleh Jepang.

Alasan lain mengapa dibagi ke dalam 3 wilayah juga dikarenakan Jepang ini memanfaatkan
ketiga wilayah ini secara berbeda. Seperti disini Jawa tetap dipakai sebagai pusat Pemerintahan.

4. Jawaban : Pada awalnya, Jepang membolehkan rakyat Indonesia menyanyikan Indonesia


Raya, berbicara bahasa Indonesia dan mengakui identitas dirinya sebagai Bangsa Indonesia
hanya Propaganda belaka yang bertujuan untuk menarik simpati rakyat dengan propaganda
saudara tua.
Tapi ternyata, akibat dari pembolehan hal itu, rakyat Indonesia semakin bersikap nasionalisme
dalam artian mereka mulai ada rasa memiliki atas nama Indonesia dan mulai menganggap
Jepang sebagai penjajah karena negara merdeka pada hakikatnya haruslah berdaulat.

Karena hal itu lah, Jepang takut pengaruh mereka tergeser, rakyat takutnya malah mulai
melakukan perlawanan kepada Jepang.

5. Jawaban : Pelajaran yang telah diperoleh setelah mempelajari sejarah kedatangan dan awal
pemerintahan Jepang adalah untuk kedepannya, rakyat Indonesia diharapkan bisa lebih kritis bila
bangsa Asing datang ke Indonesia apalagi mengaku sebagai saudara tua. Kita seharusnya tidak
langsung simpati kepada mereka dan harus tetap bersikal Nasionalisme juga Patriotisme terhadap
Indonesia.

Kita tidak boleh percaya begitu saja kepada Propaganda-propaganda mereka yang sangat
memberikan harapan kepada Bangsa.

Anda mungkin juga menyukai