Mekanisme Muntah
Mekanisme Muntah
Bismillaahirrahmaanirraahiim
Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
SKRIPSI
1010010854
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang telah dibuat oleh nama yang
disebutkan di atas telah diperiksa dan direvisi, secara lengkap dan
memuaskan
Pembimbing I
Pembimbing II
NIK. D080473
Skripsi ini telah dipertahankan oleh penulis dalam seminar yang diadakan
oleh Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung
Dan semua yang tak henti mencurahkan cinta dan doa selama ini
ABSTRAK
i
ABSTRACT
ii
KATA PENGANTAR
Pertama penulis ingin mengucapkan puji syukur kehadirat allah SWT yang
dan dorongan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga dan penghargaan
UNISBA, kepada Prof. Dr. Ieva B Akbar sebagai dekan fakultas kedokteran
pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. Kepada ibu Novi Anantari, dr. Selaku
dalam menyelesaikan skripsi ini. Kepada Maya Tejasari, dr. yang telah membantu
menyelesaikan skripsi ini. Kepada Mia Kusmiati, dr. sebagai dosen wali yang
dan ibu dan adik-adik tercinta yang yang telah menyumbangkan fikiran, tenaga,
materi dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini, terima kasih atas doa dan
kasih sayang yang tercurah begitu banyak untuk ananda serta pelajaran statistika
iii
yang sangat berharga. Kepada Dipa Albaniah, yang telah mewarnai hari-hari sejak
hari pertama kuliah di fakultas kedokteran UNISBA, menjadi teman berbagi dan
bertukar fikiran, yang telah menjadi motivator, dan memberikan semangat yang
luar biasa dalam penulisan skripsi ini. Kepada Irani, Lian, deka, amal, fadrin,
rian, priyo. Orang-orang terdekat yang memotivasi saat jenuh dalam pengerjaan
skripsi ini, dan memberikan ilmu tentang hidup yang tak akan penulis dapatkan di
kuliah manapun, penulis beruntung bisa mengenal kalian. Teh cika, rani, ike
sahabat terbaik selama kuliah di fakultas kedokteran UNISBA dan devi, nunie,
teman-teman seperwalian dan rekan rekan asyifa 2008 yang selalu memotivasi,
menasehati dan memberi inspirasi bagi penulis selama masa kuliah dan
mengerjakan skripsi. Dan kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu
persatu. Terima kasih atas semua bantuan baik moril maupun materil yang telah
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat sebagai tambahan ilmu dan dapat
digunakan sebagai acuan bagi penulisan karya ilmiah lanjutan. Akhir kata, penulis
sadar bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini,
dengan segala kerendahan hati, penulis memohon maaf dan penulis bersedia
menerima kritik dan saran agar dapat membawa perbaikan di hari yang akan
datang.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK .......................................................................................................... i
ABSTRACT.......................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii
DAFTAR ISI....................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... vii
DAFTAR TABEL............................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... ix
v
3.1.4.2 Kriteria Eksklusi .......................................................................20
3.1.5 Bahan Penelitian...............................................................................21
3.2. Metode Penelitian ...................................................................................21
3.2.1 Rancangan Penelitian .......................................................................21
3.2.2 Definisi Konsep dan VOperasional Variabel ...................................21
3.2.2.1 Definisi Konsep Variabel .........................................................21
3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel ..................................................22
3.2.3 Cara Kerja dan Teknik Pengumpulan Data......................................23
3.2.3.1 Pengumpulan Data....................................................................23
3.2.3.2 Pengolahan Data .......................................................................23
3.2.3.3 Alat Pengolahan Data ...............................................................23
3.2.4 Analisis Data ...................................................................................23
3.2.5 Tempat Penelitian.............................................................................24
3.2.6 Alur Penelitian .................................................................................25
3.3. Aspek Etik Penelitian..............................................................................26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................27
4.1. Hasil Penelitian.......................................................................................27
4.1.1 Hubungan Karakteristik Ibu Hamil dengan
Kejadian Hiperemesis Gravidarum ...........................................27
4.1.1.1 Hubungan Antara Usia Ibu Dengan Kejadian
Hiperemesis Gravidarum.........................................................27
4.1.1.2 Hubungan Antara Usia Ibu Gestasi Dengan Kejadian
Hiperemesis Gravidarum.........................................................29
4.1.1.3 Hubungan Karakteristik Jumlah Gravida Ibu dengan
Hiperemesis Gravidarum..........................................................31
4.2. Pembahasan............................................................................................32
4.2.1Hubungan Antara Usia Ibu Dengan Kejadian Hiperemesis
Gravidarum ...................................................................................32
4.2.2Hubungan Antara Usia Gestasi Ibu Dengan Kejadian
Hiperemesis Gravidarum..............................................................34
4.2.3Hubungan Antara Jumlah Gravida Dengan Kejadian
Hiperemesis Gravidarum..............................................................34
4.3. Keterbatasan Penelitian..........................................................................36
BAB V SIMPULAN .............................................................................................37
5.1.Simpulan .................................................................................................37
5.2 Saran .......................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................39
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Hasil SPSS ......................................................................................................41
2. Surat Ijin Penelitian ........................................................................................50
3. Sampel Penelitian ...........................................................................................52
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Mual dan muntah merupakan hal yang normal dalam kehamilan. Mual dan
muntah sering terjadi pada kehamilan berusia muda, yaitu dimulai dari minggu
ke 6 setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10
minggu.1 Mual dan muntah terjadi pada 50-70% dari seluruh wanita yang hamil.2
Namun kadang terjadi suatu keadaan dimana mual dan muntah pada ibu hamil
terjadi sangat parah sehingga menyebabkan segala yang dimakan dan diminum
dimuntahkan sehingga berat badan berkurang, turgor kulit dan volume buang air
kesehatan ibu, yang apabila berlangsung dengan durasi yang cukup lama, dan
menimbulkan gejala mual, muntah yang menyebabkan penurunan berat badan dan
kekurangan gizi, lemah dan dehidrasi pada ibu. Komplikasi lain yang dapat terjadi
yang ditandai dengan pusing, gangguan penglihatan, ataxia dan nistagmus. Selain
koagulopati yang disertai dengan epistaksis4 Hiperemesis ini bila tidak di kelola
1
2
namun beberapa penelitian menyebutkan beberapa teori tentang hal yang dapat
menyebutkan bahwa ibu dengan usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
Kadar hormon korionik gonadotropin merupakan salah satu etiologi yang dapat
mencapai puncaknya pada trimester pertama, oleh karena itu, mual dan muntah
lebih sering terjadi pada trimester pertama. Faktor risiko lain adalah jumlah
gravida. Hal tersebut berhubungan dengan kondisi psikologis ibu hamil dimana
ibu hamil yang baru pertama kali hamil akan mengalami stres yang lebih besar
dari ibu yang sudah pernah melahirkan dan dapat menyebabkan hiperemesis
estrogen dan korionik gonadotropin, hal tersebut menyebabkan ibu yang baru
yang beragam mulai dari 1-3% dari seluruh kehamilan di indonesia, 0,3% dari
umum adalah 4:1000 kehamilan.5 Dari hasil pre survei yang peneliti lakukan di
hasil pre survei juga menemukan kejadian hiperemesis gravidarum pada trimester
mortalitas ibu, tetapi hiperemesis masih menjadi penyebab morbiditas ibu yang
2.1.1.1 Definisi
Mual adalah perasaan subjektif untuk dari keinginan untuk muntah.12 Mual
merupakan perasaan sadar akibat adanya rangsangan di daerah medulla otak yang
berhubungan erat dengan bagian pusat muntah. Mual disebabkan oleh adanya
impuls yang iritatif dari saluran saluran gastrointestinal, impuls yang datang dari
bagian bawah otak yang berhubungan dengn motion sickness dan dari impuls
muntah adalah ekspulsi dari mulut yang mengeluarkan isi saluran pencernaan
lambung dan bagian atas dari usus halus, lalu sinyal-sinyal tersebut ditransmisikan
oleh nervus vagus dan serabut saraf simpatetik bagian afferent ke nuclei di batang
otak yang desebut dengan pusat muntah (vomiting center). Pusat muntah
kemudian akan mentransmisikan impuls lewat saraf kranial V,VII,IX,X dan XII
ke saluran pencernaan bagian atas, lewat nervus vagus dan simpatetik ke saluran
pencernaan bagian bawah dan lewat saraf spinalis ke diafragma dan otot
5
6
abdominal. Efek yang dihasilkan adalah penarikan nafas yang dalam, menaikkan
tulang hyoid dan laring untuk menaikkan sfingter esofagus bagian atas agar
terbuka, menutup glottis agar mencegah aliran muntah tidak masuk ke paru-paru,
menaikkan palatum lunak untuk menutup posterior nares, dan kontraksi yang kuat
dari diafragma disertai kontraksi simultan dari seluruh otot dinding abdominal.
2.1.2.1 Definisi
salah satunya dalah mual dan muntah yang disebut emesis gravidarum. Emesis
7
gravidarum adalah mual dan muntah yang terjadi pada saat kehamilan. Emesis
gravidarum sering juga disebut morning sickness. Mual dan muntah ini terjadi
pada 50-70% wanita hamil.2 Mual dan muntah dalam kehamilan biasanya terjadi
dalam trimester pertama, yaitu muncul pada minggu ke 6 setelah hari pertama
puncaknya pada minggu ke 11 sampai 13, dan biasanya mulai membaik pada
minggu 12 sampai ke 16, walau pada 20% wanita mual dan muntah ini dapat
2.1.3.1 Definisi
Mual dan muntah sering terjadi pada pada minggu-pertama kehamilan, dan
hal tersebut merupakan hal yang normal yang biasa disebut dengan emesis
gravidarum. Mual dan muntah yang biasa dapat berlanjut menjadi suatu keadaan
yang jarang terjadi, yaitu menolak semua makanan dan minuman yang masuk, hal
kematian.17
memuntahkan segala apa yang dimakan dan diminum hingga berat badannya
sangat turun, turgor kulit berkurang, diuresis berkurang dan timbul asetonuria.2
dehidrasi, asidosis dari kelaparan, alkalosis dari kehilangan asam hidroklorid saat
menetap dan menyebabkan ketosis dan penurunan berat badan lebih dari 5% berat
sebelum hamil.18
yang beragam mulai dari 1-3% di Indonesia, 0,3% di Swedia, 0,5% di California,
0,8% di Canada, 10,8% di China, 0,9% di Norwegia, 2,2% di Pakistan dan 1,9%
hiperemesis gravidarum secara umum adalah 4:1000 kehamilan.5 Dari data yang
penyakit yang jarang terjadi. Mual dan muntah pada kehamilan adalah peristiwa
normal yang dapat berubah menjadi suatu penyakit yang lebih serius yaitu
usia ibu, usia gestasi, jumlah gravida, tingkat sosial ekonomi, kehamilan ganda,
kehamilan mola, kodisi psikologis ibu dan adanya infeksi H.pilory. Usia ibu
kondisi psikologis ibu hamil. Literatur menyebutkan bahwa ibu dengan usia
kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun lebih sering mengalami hiperemesis
gravidarum. Usia gestasi atau usia kehamilan juga merupakan faktor resiko
puncaknya pada trimester pertama, tepatnya sekitar mingu ke 14-16. Oleh karena
itu, mual dan muntah lebih sering terjadi pada trimester pertama. Faktor resiko
lain adalah jumlah gravida. Hal tersebut berhubungan dengan kondisi psikologis
ibu hamil dimana ibu hamil yang baru pertama kali hamil akan mengalami stres
yang lebih besar dari ibu yang sudah pernah melahirkan dan dapat menyebabkan
Batas antara mual dan muntah dalam kehamilan yang masih fisiologik
dengan hiperemesis gravidarum masih belum jelas, akan tetapi muntah yag
c) Dehidrasi
10
f) Kenaikan suhu
g) Ikterus
3 tingkat, yaitu:
a) Ringan
Ditandai dengan muntah terus menerus yang membuat keadaan umum ibu
berubah, ibu merasa sangat lemah, tidak ada nafsu makan, berat badan
menurun, dan nyeri ulu hati. Pada pemeriksaan fisik ditemukan denyut
nadi sekitar 100 kali permenit, tekanan darah sistolik menurun, turgor kulit
b) Sedang
Pasien terlihat lebih lemah dan apatis, turgor kulit berkurang, lidah
mengering dan tampak kotor, denyut nadi lemah dan cepat, suhu akan naik
dan mata sedikit ikteris, berat badan turun dan mata cekung, tensi turun,
konstipasi(sulit buang air besar). Bau aseton dapat tercium dari nafas dan
c) Berat
11
kesadaran, bisa somnolen sampai koma. Nadi lemah dan cepat, tekanan
darah menurun dan suhu meningkat. Komplikasi pada susunan saraf yang
2.1.3.4 Etiologi
namun telah banyak yang meneliti tentang teori-teori yang dapat menyebabkan
faktor sosial, psikologis, gangguan fungsi hati, kantung empedu, pancreatitis dan
ulkus peptikum.4,5,6,7
2.1.3.5 Patofisiologi
Ada teori yang menyebutkan bahwa perasaan mual adalah akibat dari
keluhan ini mucul pada 6 minggu pertama kehamilan yang dimulai dari hari
hormon ini korionik gonadotropin, estrogen dan progesteron ini masih belum
jelas, mungkin berasal dari sistem saraf pusat akibat berkurangnya sistem
hormon korionik gonadotropin, estrogen dan progesteron ini masih ada beberapa
terjadi mual, muntah dan penolakan semua makanan dan minuman yang masuk,
terpakai untuk keperluan energi karena energi yang didapat dari makanan tidak
cukup, lalu karena oksidasi lemak yang tidak sempurna, terjadilah ketosis dengan
tertimbunnya asam aseton-asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah
muntah dan ekskresi lewat ginjal, yang menambah frekuensi muntah yang lebih
2.1.3.6 Diagnosis
Pada diagnosis harus ditentukan adanya kehamilan dan muntah yang terus
Lakukan pemeriksaan tanda vital, keadaan membran mukosa, turgor kulit, nutrisi
dan berat badan. Pada pemeriksaan fisik dapat dijumpai dehidrasi, turgor kulit
yang perlu dilakukan antara lain, pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan kadar
elektrolit, keton urin, tes fungsi hati, dan urinalisa untuk menyingkirkan penyebab
2.1.3.7 Penatalaksanaan
dimulai dengan :
a) informasi
Informasi yang diberikan pada ibu hamil adalah informasi bahwa mual dan
muntah dapat menjadi gejala kehamilan yang fisiologis dan dapat hilang
b) Obat-obatan
keadaan yang lebih berat untuk kondisi mualnya.13 Lalu untuk mual dan
c) Isolasi
Isolasi dilakukan di ruangan yang tenang, cerah dan ventilasi udara yang
baik. Lalu dicatat pula cairan yang masuk dan keluar dan tidak diberikan
15
d) Terapi psikologik
e) Diet
berminyak untuk menekan rasa mual dan muntah, lalu sebaiknya diberi
kurang dari 10% dari kebutuhan energi total, dan protein sedang, yaitu 10-
15% dari kebutuhan energi total. Makanan diberikan dalam bentuk yag
halus, diberikan dalam jumlah yang sedikit tapi dalam frekuensi yang
sering. Lalu diberikan juga cairan sesuai dengan keadaan pasien, yaitu
2.1.3.8 Komplikasi
Pada mual dan muntah yang parah, lama dan serig dapat menyebabkan
tubuh mengalami defisensi 2 vitamin penting yaitu thiamin dan vitamin K. Pada
gangguan sistem saraf pusat yang ditandai dengan pusing, gangguan penglihatan,
ataxia dan nistagmus. Penyakit ini dapat berkembang semakin parah dan
dan muntah yang parah dan persisten yang menyebabkan kelaparan, dehidrasi,
Dalam penelitian ini ada beberapa faktor resiko yang berhubungan dengan
hiperemesis gravidarum yang akan diteliti, yaitu usia ibu, usia gestasi, dan jumlah
gravida, faktor resiko yang lain tidak diteliti karena data yang diperlukan tidak
kejadian hiperemesis gravidarum meningkat pada ibu muda yang berusia kurang
dari 20 tahun, pada ibu pada usia kehamilan muda, yaitu pada trimester 1 dan
banyak terjadi di usia 20-35, sedangkan faktor risiko jumlah gravida pernah
hasilnya adalah ibu dengan hiperemesis gravidarum banyak terjadi pada ibu yang
sehingga menyebabkan stress pada ibu dan dapat memicu pusat muntah yang ada
kadar hormon korionik gonadotropin yang dapat memicu muntah.7 Usia gestasi
ibu dimana ibu yang pertama kali hamil (primigravida) akan lebih tinggi
frekuesinya disbanding yang multigravida karena ibu yang sudah pernah hamil
berikut.
a. kehamilan ganda
b. status ekonomi keterangan
c. infeksi H. Pylory = variabel diteliti
d. kondisi psikologis = variabel tidak diteliti
ibu
Subjek dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang mengalami hiperemesis
gravidarum dan dirawat di bangsal rawat inap RSUD Ujungberung pada periode
1 Januari 2010-31 Desember 2011 yang memiliki data rekam medis lengkap.
Populasi target dalam penelitian ini adalah adalah seluruh ibu hamil yang
adalah semua ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum yang dirawat di
terjangkau yang ada di data yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan
dilakukan dengan random sampling, dimana sampel dipilih secara acak sampai
18
19
Subjek dalam penelitian ini diambil dari data yang ada di RSUD Ujungberung
dimana didapatkan data ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum pada
tahun 2010-2011 berjumlah 200 orang. Perkiraan besarnya sampel dapat dihitung
dengan rumus yang dikembangkan oleh Snedecor dan Cochran seperti di bawah ini.
n = Zα2PQ
d2
Keterangan :
n : besarnya sampel
p : proporsi variabel yang dikehendaki ((bila tidak diketahui, maka diberi nilai 0,5)
q : 1-p
Zα : simpangan rata-rata distribusi normal standar pada derajat kemaknaan α
d : kesalahan sampling yang masih dapat ditoleransi
d = 10%
Rumus koreksi nk = n
1+n/N
Keterangan :
nk : besarnya sampel setelah dikoreksi
n : besarnya sampel sebelum dikoreksi
N : besarnya populasi
nk = 96 = 64,86 = 65
1 + 96 / 200
2) Memiliki data rekam medis lengkap mengenai usia ibu, usia gestasi dan
jumlah paritas
1) Ibu hamil yang tidak mengalami hiperemesis gravidarum yang dirawat di Poli
2) Kehamilan ganda
21
3) Kehamilan mola
Dalam penelitian ini, yang diperlukan adalah rekam medis ibu hamil dengan
mengalami hiperemesis gravidarum yang ada di rekam medis, lalu mencari hubungan
a) Variabel Independen
berhubungan dengan kejadian hiperemesis gravidarum yaitu usia ibu, usia gestasi,
b) Variabel Dependen
gravidarum.
22
d) 30-34 tahun
e) 35-39 tahun
f) 40-44 tahun
HPHT(Hari Pertama
Haid Terakhir)
b) Multigravida
( >1 kali)
ketonuria
medis yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Ujungberung mengenai pasien
ibu, usia gestasi dan jumlah gravida. Dilanjutkan dengan menganalisis hubungan
melihat gambaran tiap variabel dari hasil penelitian. Dalam analisis ini, tiap variabel
menghasilkan distribusi dan tiap kelas diubah dalam bentuk persentase (%).
X = F x 100%
N
Keterangan :
X = Hasil yang dicari
F = Frekuensi
N = Jumlah responden
24
karakteristik ibu hamil (usia ibu, usia gestasi, dan jumlah gravida) dengan angka
alternatif yang diajukan dilakukan analisis statistik uji Chi Square yang dapat
menunjukan hubugan variabel yang bernilai rasio. Untuk menerima atau menolak
yang signifikan atau hubungan yang bermakna antara 2 variabel. Sedangkan nilai p ≤
0,01 menunjukkan hubungan yang sangat signifikan atau sangat bermaksa secara
statistik.
Penelitian ini direncanakan dengan mengikuti alur seperti bagan dibawah ini :
Random sampling
Signifikan ?
Tidak signifikan ?
Kesimpulan
Saran
26
selama periode 1 Januari 2010-31 Desember 2011 terdapat 200 pasien yang
usia kehamilan maksimal 24 minggu. Dari jumlah tersebut diambil total sampel
berjumlah 152 orang yang sudah memenuhi jumlah subjek yang dibutuhkan
sebanyak 65 orang yang telah memenuhi kriteria inklusi sebagai sampel dan 87
kelompok usia 15-19 tahun adalah 3,1 %, 20-24 tahun sebesar 24,5%, 25-29
tahun sebesar 33,9%, 30-34 tahun sebesar 30,8%, 35-39 tahun sebesar 7,7% dan
pada 40-44 tahun sebesar 0%. Dengan demikian terlihat bahwa kelompok usia
yang paling banyak mengalami hiperemesis gravidarum adalah pada 25-29 tahun.
27
28
persentase (%)
0
7.7 3.1
24.5
15-19
20-24
30.8 25-29
30-34
35-39
40-44
33.9
adalah sebesar 0.178 atau >0,05, hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan
Dari hasil penelitian ini, didapatkan hasil bahwa kelompok usia gestasi ibu
92,3% dan pada minggu 13-24 adalah 7,7 % dari total sampel kasus penelitian
yang ada. Jelas terlihat bahwa hiperemesis banyak terjadi pada trimester pertama.
30
persentase (%)
7.7
6-12 minggu
13-24 minggu
92.3
hubungan antara usia gestasi ibu dengan kejadian hiperemesis gravidarum adalah
sebesar 0.00 atau <0.01, hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara dua
yang menunjukkan bahwa ibu dengan usia gestasi 6-12 minggu memiliki risiko
sebesar 55,4%.
persentase (%)
44.6
primigravida
multigravida
55.4
adalah sebesar 0.797 atau >0.05, hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan
4.2. Pembahasan
banyak terjadi pada usia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun. Hal
tersebut berhubungan dengan kondisi psikologis ibu, dimana pada ibu muda
mengalami stres karena psikologisnya yang masih merasa belum siap menjadi ibu.
Stres yang timbul tersebut dapat menyebabkan stimulasi pada pusat muntah di
otak yang menyebabkan mual dan muntah yang hebat. Selain dari kondisi
psikologis, menurut para ahli, ibu muda masih belum dapat bertoleransi terhadap
33
mengalami mual dan muntah. Sedangkan ibu yang berusia diatas 35 tahun
akibat takut memiliki anak di usia tua, sehingga perubahan emosi ini memicu
Pada penelitian ini, diambil 152 sampel yang terdiri dari 65 ibu yang
Perhitungan statistik menunjukkan nilai p adalah 0.178 atau > 0.05, hal tersebut
menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara faktor resiko
Faktor usia merupakan salah satu faktor biologis, yang tidak dapat diubah.
Faktor usia berhubungan dalam proses pematangan psikologis, yang mana faktor
psikologis ini berpengaruh pada tingkat kerentanan ibu terhadap stres yang dapat
ini tidak sesuai dengan teori yang ada, seharusnya dengan adanya faktor
psikologis yang terjadi pada ibu yang berusia muda, angka kejadian hiperemesis
gravidarum seharusnya lebih banyak terjadi pada kelompok usia yang menjadi
kelompok resiko, yaitu pada kelompok usia yang kurang dari 20 tahun. Dengan
adanya perbedaan hasil yang didapat dari penelitian ini dengan teori yang ada di
literatur, membat hal ini menarik untuk dipelajari lebih lanjut, sebagaimana
hasil penelitian ini yang menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang
34
signifikan antara faktor resiko usia ibu dengn kejadian hiperemesis gravidarum,
tidak langsung menunjukkan bahwa teori yang ada di literatur salah, tapi
RSUD Ujungberung, faktor usia ibu bukan faktor dominan yang menyebabkan
penyakit tersebut.
Pada penelitian ini, diambil 152 sampel yang terdiri dari 65 ibu yang
Perhitungan statistik menunjukkan nilai p adalah 0.00 atau <0.05, hal tersebut
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara faktor resiko usia
Dari 152 orang sampel yang diteliti didapatkan hasil bahwa ibu yang
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan literatur yang menyebutkan bahwa
hiperemesis gravidarum lebih sering terjadi pada primigravida. Hasil penelitian ini
dialami pasien di RSUD Ujungberung dengan faktor resiko jumlah gravida. Hasil
Gombong pada tahun 2010 yang hasilnya tidak terdapat hubungan yang signifikan
pengetahuan antara subjek yang ada dalam penelitian ini dan penelitian di RS
gravida bukanlah menjadi faktor utama yang dapat menyebabkan ibu mengalami
hiperemesis gravidarum.
Faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini dapat menjadi faktor
perancu yang menyebabkan hasil penelitian tidak sesuai dengan yang ada dalam
gravidarum. Faktor lain tersebut dapat berupa tingkat pengetahuan ibu tentang
hiperemesis gravidarum, adanya infeksi H. pylori atau kondisi psikologis ibu saat
gravidarum ini tinggi, maka ibu dapat mencegah penyakit ini dengan mengurangi
konsumsi makanan berminyak dan berlemak. Mungkin pada populasi ibu dengan
mual dan muntah yang berlebih saat kehamilan, atau mungkin adanya support dari
keluarga sehingga ibu primigravida sehingga mengurangi stress yang yang terjadi
36
sehingga tidak menyebabkan ibu hamil mengalami mual dan muntah yang
berlebih
1. Kurangnya lengkapnya data tentang faktor risiko lain pada pasien yang
mengalami hiperemesis gravidarum di RSUD Ujungberung.
BAB V
SIMPULAN
5.1. Simpulan
berikut:
adalah :
a. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia ibu dan jumlah
5.2. Saran
37
38
39
40
19. Rukiyah AY, Yulianti L. Asuhan Kebidanan IV. Jakarta. Trans Info
Media; 2010.p.120-122
20. Mose JC. Gestosis. Dalam: Sastrawinata S, Maartadisoebrata D,
Wirakusumah FF, editors. Obtetri Patologi. Jakarta: Buku Kedokteran
EGC; 2005. p. 66
41
Lampiran 1
Usia ibu
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 15-19 9 5.9 5.9 5.9
20-24 40 26.3 26.3 32.2
25-29 41 27.0 27.0 59.2
30-34 44 28.9 28.9 88.2
35-39 13 8.6 8.6 96.7
40-44 5 3.3 3.3 100.0
Total 152 100.0 100.0
Usia gestasi
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 6-12 77 50.7 50.7 50.7
13-24 75 49.3 49.3 100.0
Total 152 100.0 100.0
Gravida ibu
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 66 43.4 43.4 43.4
>1 86 56.6 56.6 100.0
Total 152 100.0 100.0
42
43
44
45
usia_ibu * HG Crosstabulation
Count
HG
mengalami non
hiperemesis hiperemeses Total
usia_ibu 15-19 2 7 9
% within usia ibu
20-24 16 24 40
% within usia ibu
25-29 22 19 41
% within usia ibu
30-34 20 24 44
% within usia ibu 5 8 13
35-39
% within usia ibu 0 5 5
40-44
% within usia ibu
Total 65 87 152
Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Value Df (2-sided)
Pearson Chi-Square 7.629a 5 .178
Likelihood Ratio 9.571 5 .088
Linear-by-Linear .046 1 .831
Association
N of Valid Cases 152
a. 3 cells (25.0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 2.14.
Merah X2
Kuning atas = p value = 0,178 dimana lebih besar dari 0,05 maka Ho ditolak artinya tidak ada
hubungan antara HG dan usia ibu
46
u_gestasi * HG Crosstabulation
Count
HG
mengalami non
hiperemesis hiperemeses Total
u_gestasi 6-12 60 17 77
% within usia gestasi ibu
13-24 5 70 75
% within usia gestasi ibu
Total 65 87 152
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig.
Value df (2-sided) sided) (1-sided)
a
Pearson Chi-Square 78.813 1 .000
Continuity Correctionb 75.929 1 .000
Likelihood Ratio 89.486 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear 78.295 1 .000
Association
N of Valid Cases 152
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 32.07.
b. Computed only for a 2x2 table
Merah X2
Kuning atas = p value = 0,00 dimana lebih kecil dari 0,05 maka Ho diterima artinya terdapat
hubungan antara HG dan usia ibu
47
Risk Estimate
95% Confidence
Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for 49.412 17.204 141.919
u_gestasi (6-12 / 13-
24)
For cohort HG = 11.688 4.970 27.487
mengalami hiperemesis
For cohort HG = non .237 .155 .361
hiperemeses
N of Valid Cases 152
48
gravida_ibu * HG Crosstabulation
Count
HG
mengalami non
hiperemesis hiperemeses Total
Jumlah gravida 1 29 37 66
% within jumlah
gravid
>1 36 50 86
% within jumlah
gravida
Total 65 87 152
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig.
Value df (2-sided) sided) (1-sided)
a
Pearson Chi-Square .066 1 .797
Continuity Correctionb .008 1 .927
Likelihood Ratio .066 1 .797
Fisher's Exact Test .869 .463
Linear-by-Linear .066 1 .798
Association
N of Valid Cases 152
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 28.22.
b. Computed only for a 2x2 table
Merah X2
Kuning atas = p value = 0,797 dimana lebih besar dari 0,05 maka Ho ditolak artinya tidak ada
hubungan antara HG dan jumlah gravida
49
Risk Estimate
95% Confidence
Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for 1.089 .569 2.081
gravida_ibu (1 / >1)
For cohort HG = 1.050 .726 1.518
mengalami hiperemesis
For cohort HG = non .964 .730 1.274
hiperemeses
N of Valid Cases 152
RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PENULIS
Nama lengkap : Aril Cikal Yasa AR
Tempat/Tanggal Lahir : Singkawang, 21 Juni 1991
Alamat : Jl. Desa Cipadung Komplek Almisbah No 49
Anak ke- : Pertama dari tiga bersaudara
II. KETERANGAN ORANG TUA
Nama Ayah : Drs.H. Arnadi Arkan M.Pd
Tempat/ Tanggal Lahir : Paloh, 22 Juli 1966
Nama Ibu : Yuyun Yuliatin
Tempat/ Tanggal Lahir : Tarogong, 22 Juli 1968
Alamat : Jl. Alianyang Gang Sawi II No 39
III. PENDIDIKAN
TK FAJAR HARAPAN : tahun 1994-1996
MI Ushuluddin Singkawang : tahun 1996-2002
MTS Ushuluddin Singkawang : tahun 2002-2005
SMAN 3 Singkawang : tahun 2005-208
IV. PENGALAMAN ORGANISASI
Pengurus Korps Sukarela Unisba : periode 2010-2012
Anggota BEM FK UNISBA : periode 2010-2011
Anggota dan Pengurus Kampus Peduli : periode 2011-2012