Anda di halaman 1dari 2

BIOGRAFI FOUNDER SHOPEE: CHRIS FENG

Kejayaan Shopee sebagai marketplace dengan pengguna terbanyak di


Indonesia dan di Asia Tenggara tak terlepas dari peran tangan dingin dari salah
satu pendirinya, yaitu Chris Feng. Pria yang dilahirkan pada bulan Desember
1998 di Singapura ini kini menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO)
Shopee. Ia sempat menempuh pendidikan di National University of Singapore
dengan menekuni bidang ilmu komputer atas bantuan beasiswa dari pemerintah
Singapura. Di National University of Singapore ia mendapat predikat sebagai
lulusan terbaik dan melanjutkan studinya ke Amerika Serikat, tepatnya di
Stanford University dalam bidang Science and engineering.

Setelah menyelesaikan studinya, diketahui bahwa Chris Feng sempat


bekerja di sebuah perusahaan konsultan manajemen yang bermarkas di Frankfurt,
Jerman selama 7 tahun. Dari tempat bekerjanya di Frankfurt ia memutuskan untuk
pindah bekerja di Rocket Internet. Di tempat barunya ia diangkat sebagai direktur
pelaksana regional Zalora untuk wilayah Asia Tenggara. Selain itu ia juga sempat
bekerja sebagai Chief Purchasing Officer Lazada Asia Tenggara. Setelah 3 tahun
menekuni jabatannya, ia kemudian memutuskan untuk bergabung dengan Garena
di bawah naungan perusahaan SEA Ltd milik Forest Li. Di Garena ia diamanatkan
sebagai Head of Mobile Business Garena.

Selang setahun dari pengangkatannya menjadi Head of Mobile Business


Garena, Chris Feng bersama Forest Li mendirikan sebuah marketplace bernama
Shopee pada tahun 2015. Marketplace yang mereka dirikan ini pertama kali
diluncurkan di Singapura. Tujuan dari didirikannya Shopee adalah sebagai wadah
yang dapat mempertemukan antara penjual dengan pembeli secara efisien agar
dapat memudahkan para konsumen memenuhi kebutuhan mereka. Pasar yang
dibidik oleh Shopee pun memang para pengguna internet mengingat pasar mobile
yang mulai ”meledak” pada tahun 2015.

Meskipun pada awalnya Shopee hanya diluncurkan di Singapura, namun


siapa sangka dalam waktu singkat Shopee dapat melebarkan sayapnya ke negara-
negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia, Vietnam, Thailand, Indonesia,
Filipina, bahkan hingga Taiwan. Yang lebih mengejutkan adalah Shopee berhasil
meraih pamor dan kinerja yang luar biasa di tiap-tiap negara tersebut. Seperti di
Malaysia Shopee berhasil meraih posisi ketiga sebagai e-commerce paling banyak
dikunjungi pada tahun 2017. Pencapaiannya ini mengalahkan Lelong yang
merupakan salah satu pesaing e-commerce asal Malaysia. Pengguna Shopee di
Vietnam pada tahun 2018 bahkan mencapai 40 juta bersaing tipis dengan jumlah
pengguna Shopee di Indonesia. Dengan waktu yang terbilang singkat, Shopee
berhasil menjadi raksasa marketplace di Asia Tenggara bersaing dengan Lazada
dan Tokopedia.

Shopee pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 2015 tepatnya pada
tanggal 1 desember. Chris Feng memang secara gamblang menjadikan Indonesia
sebagai target pasar utamanya sebab jumlah penduduknya yang terbesar di Asia
Tenggara. Selain itu sektor mobile internet di Indonesia juga sangat menjanjikan
dengan perkembangan yang begitu pesat. Puncak kejayaan yang berhasil diraih
Shopee di Indonesia adalah pada kuartal VI 2019, di mana Shopee berhasil
menjadi marketplace paling populer mengalahkan Tokopedia. Berkat kerja Chris
Feng beserta seluruh jajarannya Shopee juga berhasil menjadi aplikasi e-
commerce nomor satu di Playstore Indonesia. Hingga kini Shopee mampu
menorehkan pendapatannya hingga 13,2 trilyun rupiah dengan 2 milyar jumlah
kunjungan.

Kejayaan Shopee di Indonesia dan Asia Tenggara tak lepas dari kejelian
Chris Feng sebagai CEO untuk melihat celah dan kesempatan di setiap negara
tersebut. Hal ini ditunjukkan dengan pemilihan pegawai yang memprioritaskan
warga setempat dari negara tersebut agar dapat lebih mencampurkan cita rasa
lokal pada pengembangan aplikasi agar peminat di setiap negara yang Shopee
targetkan nyaman dan betah berbelanja di Shopee.

Referensi

https://www.biografiku.com/biografi-chris-feng/

Anda mungkin juga menyukai