Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muthiah Nahda S.

K
Nrp : 1910211111
TUGAS LAB ACT PA HYPNOWRITING “ZAT KARSINOGEN”

Banyak orang disakiti bukan dengan orang jauh atau bahkan orang yang mereka tidak kenal tetapi
justru dengan orang disekitar kita yang kita tidak sadari. Karena terkadang orang hidup disekitar
kita yang kita kira aman adalah penyebab kita disakiti

Zat karsinogen sendiri ibarat orang yang disekitar kita tetapi kita tidak sadari justru bisa menyakiti
kita seperti menimbulkan berbagai macam penyakit di tubuh kita, salah satu penyakit yang
disebabkan zat karsinogen adalah kanker. Zat karsinogen menetap di lingkungan sekitar kita
seperti di rumah, sekolah, kantor, atau bahkan ada di makanan dan minuman tertentu.

Beberapa karsinogenik menyebabkan kanker dengan mengubah DNA individu, karsinogenik


lainnnya tidak mempengaruhi DNA secara langsung, namun dengan cara lainnya yaitu sel
membelah lebih cepat dari semestinya, sehingga akan mengubah DNA individu pada akhirnya.

Substansi/bahan yang diberi label karsinogenik memiliki level penyebab kanker yang berbeda
beda. Beberapa meningkatkan risiko kanker hanya dengan paparan yang singkat, lainnya perlu
dengan paparan jangka panjang, ataupun dosis yang tinggi. Dengan demikian peningkatan risiko
kanker tergantung dari bagaimana cara terekspos karsinogenik, berapa lama dan besarnya paparan,
dan juga kerentanan secara genetik.

Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (International Agency for Research on


Cancer/IARC) sebagai bagian dari WHO mengklasifikasi zat karsinogen ke dalam beberapa
kelompok, yaitu:

 Kelompok 1: Karsinogenik untuk manusia.


 Kelompok 2A: Kemungkinan besar karsinogenik untuk manusia.
 Kelompok 2B: Dicurigai berpotensi karsinogenik untuk manusia.
 Kelompok 3: Tidak termasuk karsinogenik pada manusia
Ada beberapa jenis zat karsinogen, yakni :

 Bahan-bahan kimia
Bahan kimia tertentu yang digunakan di rumah atau tempat kerja, dapat bersifat
karsinogenik. Contoh bahan karsinogenik adalah asbes yang sering digunakan sebagai
lapisan di bawah penutup atap. Asbes, jika dalam jangka panjang dapat
menyebabkan kanker paru-paru serta mesothelioma.Menurut WHO,

 Makanan
Makanan yang biasa kita konsumsi pun bahkan dapat berpotensi menjadi karsinogen,
misalnya daging yang telah diolah dalam proses penggaraman, pengawetan, fermentasi,
pengasapan, atau proses lainnya, seperti sosis, kornet, bacon, ham, dan sebagainya.

Hal ini disebabkan karena daging olahan mempunyai kandungan sebagai berikut:

- Pengolahan daging, seperti pengawetan (yang menambahkan zat nitrat atau nitrit
pada daging) atau pengasapan, dapat memicu pembentukan senyawa karsinogen,
seperti N-nitroso-compound (NOC) dan polycyclic aromatic hydrocarbon (PAH).
- Hal ini diperburuk dengan kandungan zat besi heme dalam daging, yang dapat
mendukung produksi NOC dalam daging.
- Memasak daging pada temperatur tinggi, seperti digoreng atau dipanggang, juga
dapat memicu produksi senyawa karsinogen, seperti heterocyclic amine (HCA) dan
PAH. HCA terbentuk ketika kreatin dan asam amino pada daging bereaksi terhadap
panas yang dihasilkan dari proses memasak.

 Radiasi dari lingkungan


Radiasi ultraviolet yang dihasilkan sinar matahari dapat diserap ke dalam kulit dan merusak
sel-sel kulit sehingga radiasi ini diyakini sebagai penyebab kanker kulit.Sementara radiasi
lainnya dihasilkan dari senyawa radioaktif bernama radon. Senyawa ini terdapat dalam
jumlah kecil di alam terbuka, dipancarkan dari peluruhan normal uranium di tanah dan
kemudian terperangkap di dalam ruangan.Ketika kita tidak sengaja menghirupnya secara
terus-menerus, radon akan merusak lapisan paru-paru dan dapat menyebabkan kanker
paru-paru.
 Radiasi dari prosedur medis
Radiasi dalam dunia medis biasanya digunakan untuk memeriksa suatu diagnosis atau
sebagai pengobatan. Contohnya, pada pasien yang menerima terapi radiasi setelah
mastektomi untuk kanker payudara, terbukti berisiko lebih tinggi terkena kanker paru-paru
karena sifat karsinogenik pada sinar radiasi tersebut.

 Polusi
Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) telah mengklasifikasikan polusi
udara sebagai salah satu karsinogen. Dalam evaluasinya, IARC menyimpulkan bahwa
polusi udara yang terjadi di luar ruangan seperti asap rokok dan kendaraan dapat
menyebabkan kanker paru-paru

Dalam kehidupan sehari – hari untuk menentukan seseorang disekitar kita dapat
membahayakan/menyakiti kita diperlukan identifikasi terlebih dahulu. Begitu juga dengan zat
karsinogen yang perlu dilakukan identifikasi untuk mengetahui lebih pasti apakah suatu zat
tersebut berbahaya atau tidak

Sebagai contoh misal rokok, untuk membuktikan bahwa rokok termasuk zat karsinogen dan
berbahaya bagi tubuh perlu dilakukan identifikasi berupa penelitian yang dilakukan berkali – kali
untuk membuktikan bahwa rokok merupakan zat karsinogen.

Anda mungkin juga menyukai