Pengaruh Topografi terhadap Bentuk Kota Banyuwangi
Letak geografis Kabupaten Banyuwangi yang berada dibagian ujung paling
timur pulau Jawa, di Provinsi Jawa Timur. Banyuwangi sebelah utara berbatasan dengan Kota Situbondo, sebelah timur berbatasan dengan selat bali, sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Hindia, dan sebelah barat berbatasan dengan Kota Jember dan Kota Bondowoso. Kabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten terluas di Jawa Timur sekaligus menjadi yang terluas di Pulau Jawa, dengan luas wilayahnya yang mencapai 5.782,50 km2, atau lebih luas dari Pulau Bali (5.636,66 km2). Selain itu letak topografi pada bagian barat dan utara pada umumnya merupakan pegunungan, dan bagian selatan sebagian besar merupakan dataran rendah. Tingkat kemiringan rata-rata pada wilayah bagian barat dan utara 40°, dengan rata-rata curah hujan lebih tinggi bila dibanding dengan bagian wilayah lainnya. Daratan yang datar sebagian besar mempunyai tingkat kemiringan kurang dari 15°, dengan rata-rata curah hujan cukup memadai sehingga bisa menambah tingkat kesuburan tanah. Dataran rendah yang terbentang luas dari selatan hingga utara dimana di dalamnya terdapat banyak sungai yang selalu mengalir di sepanjang tahun. Di Kabupaten Banyuwangi tercatat 35 DAS, sehingga disamping dapat mengairi hamparan sawah yang sangat luas juga berpengaruh positif terhadap tingkat kesuburan tanah. Disamping potensi di bidang pertanian, Kabupaten Banyuwangi merupakan daerah produksi tanaman perkebunan dan kehutanan, serta memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai daerah penghasil ternak yang merupakan sumber pertumbuhan baru perekonomian rakyat. Dengan bentangan pantai yang cukup panjang, dalam perspektif ke depan, pengembangan sumberdaya kelautan dapat dilakukan dengan berbagai upaya intensifikasi dan diversifikasi pengelolaan kawasan pantai dan wilayah perairan laut. Dilihat dari bentuk geografi dan topografi Kabupaten Banyuwangi yang strategis dan kaya akan potensi sumber daya alamnya, menjadikan Banyuwangi seiring dengan perkembangan zaman sebagai salah satu kota Pariwisata. Keadaan topografi suatu wilayah memang sangat berpengaruh terhadap perkembangan wilayah tersebut. Namun apabila suatu wilayah tersebut tidak dapat melihat potensi yang ada dan mengembangkannya dengan benar tidak akan berjalan wilayah yang baik. Banyuwangi yang letak topografinya rata – rata tersebar banyak dataran tinggi, dataran rendah, dan pantai membuat Banyuwangi mengembangkan potensi – potensi yang ada dengan mengembangkan kegiatan Pariwisatanya. Bentuk jalan di daerah Banyuwangi karena pengaruh topografi dataran tinggi dan dataran rendah memiliki pola jalan linier mengikuti garis pantai. Pentingnya kita sebagai planner untuk mempelajari morfologi sebuah kota selain mempelajari secara fisik juga harus memperhatikan aspek topografi, karena topografi adalah awal dari struktur pembentukan suatu kota.