Anda di halaman 1dari 2

Arista Tri Wardani

181910501031

Pengaruh Topografi terhadap Bentuk Kota Banyuwangi

Letak geografis Kabupaten Banyuwangi yang berada dibagian ujung paling


timur pulau Jawa, di Provinsi Jawa Timur. Banyuwangi sebelah utara berbatasan
dengan Kota Situbondo, sebelah timur berbatasan dengan selat bali, sebelah
selatan berbatasan dengan Samudra Hindia, dan sebelah barat berbatasan dengan
Kota Jember dan Kota Bondowoso. Kabupaten Banyuwangi merupakan
kabupaten terluas di Jawa Timur sekaligus menjadi yang terluas di Pulau Jawa,
dengan luas wilayahnya yang mencapai 5.782,50 km2, atau lebih luas dari Pulau
Bali (5.636,66 km2). Selain itu letak topografi pada bagian barat dan utara pada
umumnya merupakan pegunungan, dan bagian selatan sebagian besar merupakan
dataran rendah. Tingkat kemiringan rata-rata pada wilayah bagian barat dan utara
40°, dengan rata-rata curah hujan lebih tinggi bila dibanding dengan bagian
wilayah lainnya. Daratan yang datar sebagian besar mempunyai tingkat
kemiringan kurang dari 15°, dengan rata-rata curah hujan cukup memadai
sehingga bisa menambah tingkat kesuburan tanah.
Dataran rendah yang terbentang luas dari selatan hingga utara dimana di
dalamnya terdapat banyak sungai yang selalu mengalir di sepanjang tahun. Di
Kabupaten Banyuwangi tercatat 35 DAS, sehingga disamping dapat mengairi
hamparan sawah yang sangat luas juga berpengaruh positif terhadap tingkat
kesuburan tanah. Disamping potensi di bidang pertanian, Kabupaten Banyuwangi
merupakan daerah produksi tanaman perkebunan dan kehutanan, serta memiliki
potensi untuk dikembangkan sebagai daerah penghasil ternak yang merupakan
sumber pertumbuhan baru perekonomian rakyat. Dengan bentangan pantai yang
cukup panjang, dalam perspektif ke depan, pengembangan sumberdaya kelautan
dapat dilakukan dengan berbagai upaya intensifikasi dan diversifikasi pengelolaan
kawasan pantai dan wilayah perairan laut.
Dilihat dari bentuk geografi dan topografi Kabupaten Banyuwangi yang
strategis dan kaya akan potensi sumber daya alamnya, menjadikan Banyuwangi
seiring dengan perkembangan zaman sebagai salah satu kota Pariwisata. Keadaan
topografi suatu wilayah memang sangat berpengaruh terhadap perkembangan
wilayah tersebut. Namun apabila suatu wilayah tersebut tidak dapat melihat
potensi yang ada dan mengembangkannya dengan benar tidak akan berjalan
wilayah yang baik. Banyuwangi yang letak topografinya rata – rata tersebar
banyak dataran tinggi, dataran rendah, dan pantai membuat Banyuwangi
mengembangkan potensi – potensi yang ada dengan mengembangkan kegiatan
Pariwisatanya. Bentuk jalan di daerah Banyuwangi karena pengaruh topografi
dataran tinggi dan dataran rendah memiliki pola jalan linier mengikuti garis
pantai. Pentingnya kita sebagai planner untuk mempelajari morfologi sebuah kota
selain mempelajari secara fisik juga harus memperhatikan aspek topografi, karena
topografi adalah awal dari struktur pembentukan suatu kota.

Anda mungkin juga menyukai