Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“Pemanfaatan Teknologi Dalam Kegiatan Belajar Untuk Perluasan Akses Pendidikan”

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Penulisan Karya Ilmiah

Dosen Pengumpu : Winanda Amalia, S.Pd, M.Pd.T Dan

Dra. Zuwirna, M.Pd

Disusun Oleh :

ASTY RAISHA AGMA


20004004

JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
TAHUN AJARAN 2020/2021
i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
kepada kita semua sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Metode Penulisan Karya
Ilmiah mengenai “Pemanfaatan Teknologi Dalam Kegiatan Belajar Untuk Perluasan
Akses Pendidikan”dengan baik dan tepat waktu.

Selanjutnya Shalawat beserta Salam kami Do’akan untuk Nabi Muhammad SAW yang
telah membawa umat manusia dari alam kebodohan sampai alam kecerdasan seperti yang
kita rasakan saat ini.saya berterimakasih kepada dosen pengampu saya yaitu Ibu Winanda
Amalia, S.Pd, M.Pd.T Dan Dra. Zuwirna, M.Pd yang telah membimbing saya dalam mata
kuliah Metode Penulisan Karya Ilmiah.

Seterusnya tujuan dari pembuatan makalah ini ialah sebagai pemenuhan tugas saya
individu. Pada makalah kali ini saya membahas mengenai “Pemanfaatan Teknologi Dalam
Kegiatan Belajar Untuk Perluasan Akses Pendidikan”. Saya berharap melalui makalah ini
baik saya sebagai penulis maupun pembaca dapat mengambil kesimpulan dan
pembelajarannya melalui makalah ini.

Terakhir, saya menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun dari rekan-rekan pembaca sangat saya terima dengan
senang hati agar saya dapat memperbaikinya pada masa yang akan datang. Akhir kata, saya
ucapkan terimakasih.

Wassalamu’alikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Painan, 3 mei 2021

Penulis
ii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………………………………………………….......i
KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI ii

BAB I Pendahuluan 1

A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Masalah 5

BAB II Pembahasan 6

A. Pengertian dan Fungsi Media Pembelajaran 6

B. Telekonferensi Untuk Pembelajaran 7


C. Penggunaan Komputer dan Internet Dalam Pembelajaran Jarak Jauh 8
D. Penggunaan Gadget Untuk Pembelajaran 10

BAB III Penutup 12

A. Kesimpulan 12
B. Saran 12

DAFTAR PUSTAKA 13
iii

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini perkembangan dan kemajuan teknolgi informasi berjalan sangat cepat.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, penyimpanan dan pengiriman data
semakin murah dan semakin baik kualitasnya.Baik individu, institusi, maupun pemerintah
ikut melakukan berbagai upaya untuk memanfaatkan perkembangan teknologi informasi
ini. Bahkan dalam dunia pendidikan di Indonesia, sudah saatnya kita memanfaatkan
teknologi informasi tersebut. Apalagi dengan adanya program school net, jardiknas dan
sebagainya ., maka seluruh komponen lembaga pendidikan dituntut menyiapkan diri
dengan menyiapkan sarana prasarana untuk memanfaatkan perkembangan teknologi
informasi tersebut. Teknologi informasi ini akan memberikan nilai tambah dalam proses
pembelajaran.Hal ini berkaitan dengan semakin tingginya kebutuhan informasi ilmu
pengetahuan dan teknologi yang tidak semuanya diperoleh dalam lingkungan sekolah.
Demikian pula pada saat melakukan pertukaran data dan informasi antar sekolah, sekolah
dengan masyarakat, sekolah dengan pemerintah daerah dan pusat, dan lain-lain, semuanya
akan lebih efektif dan efisien jika memanfaatkan teknologi informasi.

Di era global ini semakin banyak perkembangan teknologi yang sudah dimanfaatkan di
berbagai bidang salah satunya adalah di dunia pendidikan. Karena teknologi tidak luput
dari peran pendidikan yang harus ditekankan. Selain itu pendidikan sangat penting bagi
kita maka dari pada itu tujuan dari pembahasan tentang perkembangan teknologi di dunia
pendidikan adalah agar para peserta didik ataupun pembaca bisa memahami bagaimana
hubungan antara pendidikan dan teknologi yang semula teknologi berasal dari pendidikan
itu sendiri. Banyak hal yang merubah cara proses ataupun pembuatan dalam menjalankan
sesuatu dari yang asalnya sangat sederhana menjadi lebih mudah itulah yang dinamankan
perubahan teknologi.
1
Begitu juga dengan pendidikan yang pada awalnya belum tahu setelah mempelajarinya
menjadi tahu. Selain itu agar peserta didik bisa mengerti dan memahami lebih mendalam
tentang teknologi dan menggunakan teknologi untuk menunjang pendidikan itu sendiri.

Sistem komunikasi dewasa ini tidak lagi dibatasi oleh penghalang geografis untuk
saling berinteraksi ataupun mengakses banyak informasi bermanfaat dengan dunia secara
keseluruhan. Penggunaan teknologi internet yang merata dapat memberikan efisiensi dan
fleksibilitas pengaksesan informasi secara mudah. Terkait perkembangan pendidikan
secara global, UNESCO telah membuat koridor pendidikan secara universal dalam empat
pilar pendidikan berisi: learning to know, learning to do, learning to be dan juga learning to
live together. Nilai-nilai universal tersebut dewasa ini memberikan pengaruh terhadap
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Pemerataan teknologi di setiap negara
tentunya akan memberikan kompetisi yang positif bagi pendidikan setiap negara.

Terlebih dengan kehadiran teknologi mobile yang telah mendapatkan ruang tersendiri
bagi para akademisi dan para pelajar mampu memberikan alternatif proses komunikasi dan
akses informasi yang lebih efektif. Peran teknologi mobile telah mengalami perluasan
fungsi. Awalnya teknologi mobile berperan sebagai alat penunjang komunikasi antar
manusia yang dapat diakses di manapun. Namun, semakin banyaknya keperluan manusia,
semakin banyak inovasi untuk memfasilitasi apa yang mereka butuhkan. Salah satu
kebutuhan utama manusia adalah ilmu pengetahuan. Jika pada era sebelumnya proses
pendidikan berlangsung satu arah saja, saat ini mau tidak mau mereka harus beradaptasi
dengan perkembangan zamannya. Dewasa ini, dunia pendidikan telah mengedepankan
betapa penting peran teknologi bagi kehidupan akademis mereka. Pengggunaan email,
proses pencatatan, pengaksesan sumber ilmu dan informasi, dan juga penggunaan
perangkat teknologi mobile telah menjadi hal yang tidak dapat ditinggalkan. Proses
interaksi satu arah yang biasanya dilakukan di ruang-ruang kuliah, saat ini perlahan
ditinggalkan. Para pelajar saat ini dapat menjadi sumber informasi itu sendri. Ini
memungkinkan terjadinya proses pertukaran ilmu dan informasi dari pengajar ke pelajar,
ataupun sebaliknya.
2
Oleh sebab itu, kehadiran perangkat teknologi mobile telah memberikan sumbangsih
tersendiri mengenai kualitas pendidikan itu sendiri. Hal ini telah berlaku di dunia kampus.
Sebagian besar tenaga pengajar saat ini telah memanfaatkan penggunaan email untuk
berkomunikasi dengan para peserta didik. Selain itu, secara perlahan proses pencatatan
tradisional telah tersisih dengan kemampuan perangkat mobile untuk mencatat secara
digital. Hal ini tentunya suatu langkah yang positif karena dengan begitu proses ini dapat
mereduksi penggunaan kertas. Menurut lembaga penelitian Pew asal Amerika Serikat,
sekitar 73 % peserta didik dari berbagai perpendidikan tinggi di Amerika Serikat
mengatakan bahwa mereka tidak dapat belajar tanpa bantuan teknologi. 70 % peserta didik
sekolah pun menyatakan saat ini mereka lebih banyak menggunakan keyboard untuk
membuat catatan daripada menggunakan kertas.

Sementara 38 % peserta didik pendidikan tinggi menyatakan tidak dapat menghabiskan


waktu 10 menit tanpa mengecek email, tablet, laptop, ataupun smartphone. Selain itu 91 %
mahapeserta didik mengatakan bahwa mereka biasa melakukan komunikasi melalui email
dengan para tenaga pengajar. Walaupun dalam persoalan ini penelitian tersebut
berdasarkan responden dari Amerika Serikat yang terhitung memiliki sistem pendidikan
yang jauh lebih baik dari Indonesia, namun penetrasi pasar teknologi mobile saat ini tanpa
sadar telah masuk ke dalam penunjang kegiatan sebagian peserta pendidikan saat ini.
Status perpendidikan tinggi berbasis internasional telah menekan angka partisipasi
pengguna perangkat teknologi mobile untuk ikut berinteraksi. Saat ini dapat dengan mudah
ditemukan metoda pembelajaran online yang dilakukan di dalam kelas. Hampir setiap
kampus telah memiliki jaringan WiFi agar para mahapeserta didik dapat mengakses
informasi yang mereka butuhkan. Dengan begitu peran buku teks akan semakin berkurang
berganti dengan pengaksesan ilmu dan informasi dari perangkat komputer a tau mobile
seperti tablet dan smartphone. Selain itu, berbagai fitur perangkat mobile memberikan
peluang tersendiri bagi para pengembang aplikasi. Ada berbagai aplikasi pembelajaran
yang dapat dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Di Indonesia sendiri ada kecenderungan
untuk menerapkan pendidikan dengan metode pembelajaran jarak jauh.
3
Produk-produk media sosial seperti Skype tentunya dapat mewujudkan hal tersebut.
Fitur pembelajaran virtual secara jaringan kelompok dapat menjadi opsi proses
pembelajaran di masa mendatang. Pendidikan berbasis teknologi mobile tidak hanya
menghadirkan perspektif baru dalam dunia pendidikan saat ini. Perkembangan tersebut
tentu saja memiliki kekurangan. Salah satu hal yang menjadi resiko pendidikan berbasis
teknologi mobile adalah sifatnya yang konsumtif. Untuk memiliki sebuah perangkat
mobile, seorang pelajar harus menyisihkan sebagian biaya pendidikannya untuk memiliki
sebuah perangkat mobile dan berbagai aplikasi penunjang. Hal tersebut tidak terlalu
menjadi masalah bagi masyarakat yang memiliki tingkat kesejahteraan cukup tinggi.
Sedangkan untuk pelajar-pelajar yang tergolong kurang mampu tentulah hal ini menjadi
sebuah paradoks tersendiri. Tetapi waktu terus berjalan dan lembaga-lembaga pendidikan
semakin mengikuti perkembangan global. Produk-produk pendidikan yang baik tentunya
adalah mereka yang tidak hanya mampu bersaing di tingkat lokal, tapi dapat pula
menunjukkan prestasi pada level global. Perubahan proses pembelajaran di kampus akan
berubah seiring perjalanan waktu. Perpustakaan saat ini tidak hanya diisi oleh buku-buku
teks, tetapi juga berisi data-data digital yang dapat diakses melalui perangkat laptop dan
tablet. Para mahapeserta didik pengguna smartphone adalah salah satu fenomena baru
perkembangan dunia pendidikan yang menarik untuk diamati. Dengan begitu proses
distribusi pengetahuan mungkin saja tidak akan berlangsung di dalam lembaga pendidikan,
tetapi langsung dari perangkat teknologi mobile.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Pengertian dan Fungsi Media Pembelajaran?
2. Bagaimana Telekonferensi Untuk Pembelajaran?
3. Bagaimana Komputer dan Internet Digunakan Dalam Pendidikan Jarak Jauh?
4. Bagaimana Penggunaan Gadget Untuk Pembelajaran?
4
C. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Pengertian dan Fungsi Media Pembelajaran
2. Untuk Mengetahui Telekonferensi Untuk Pembelajaran
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Komputer dan Internet Digunakan Dalam Pendidikan
Jarak jauh
4. Untuk Mengetahui Apa Penggunaan Gadget Untuk Pembelajaran
5

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Fungsi Media Pembelajaran


Kata media berasal dari bahasa latin yang medius yang secara harafiah berarti
tengah, perantara pengantar. Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila
di pahami secara garis besar manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi
yang membuat peserta didikmampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau sikap.
Dalam pengertian ini, pendidik, buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media.
(Gagne, 1970 ) mengatakan menyatakan media adalah berbagai jenis komponen dalam
lingkungan peserta didik yang dapat merangsang untuk belajar, Briggs(1970)
menerangkan bahwa media adalah alat fisik yang dapat menyajikan peran serta
merangsang peserta didik untuk belajar.

Batasan lain menurut para ahli di AECT (Association of Education and


Communication technology,1977)memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk
dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan untuk menyampaikan pesan
atau informasi. Menurut Asosiasi pendidikan nasional (national education
association /NEA) media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun
audiovisual serta peralatannya. Media hendaknya dapat di manipulasi, dapat dilihat
,didengar dan dibaca

Menurut arief S. Sadiman dkk (2007:17) secara umum media media pembelajaran
mempunyai kegunaan sebagai berikut: 1). Memperjelas penyajian pesan agar tidak
terlalu berdifat verbalitas (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka) 2).
Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan biaya indera 3) penggunaan media pembelajaran
secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif peserta didik. 4). Dengan sifat yang
unik pada tiap peserta didik ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang
berbeda.
6

sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap peserta
didik, maka pendidik akan banyak mengalami kesulitan bila semuanya itu harus diatasi
sendiri. Apalagi bila latar belakang antara peserta didik dan pendidik juga berbeda.

Masalah ini dapat diatasi dengan media pembelajaran yaitu dengan kemampuannya
dalam: a) memberikan perangsang yang sama.(b) mempersamakan pengalaman (c)
menimbulkan persepsi sama.Hamalik dalam Dr Azhar arsyad (2010:15) mengemukakan
bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru,membangkitkan motivasi dan rangsangan
kegiatan belajar ,dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap peserta
didik. Levie and lents dalam Dr.Azhar arsyad (2010:16) mengemukakan empat fungsi
media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu (a) fungsi atensi (b) fungsi afektif
(c) fungsi kognitif dan (d) fungsi kompensatoris.

B. Telekonferensi untuk Pembelajaran


Telekonferensi mengacu pada "komunikasi elektronik interaktif di antara orang-orang
yang terletak di dua atau lebih tempat yang berbeda. Ada empat jenis teleconferencing
berdasarkan sifat dan tingkat interaktivitas dan kecanggihan teknologi: 1) audioconference;
2) konferensi audio-grafis, 3) videoconference; dan 4) konferensi berbasis Web.

Audioconference melibatkan pertukaran pesan suara secara langsung (real-time) melalui


jaringan telepon. Ketika teks dengan bandwidth rendah dan gambar diam seperti grafik,
diagram atau gambar juga dapat dipertukarkan bersama dengan pesan suara, maka jenis
konferensi ini disebut audiografi. Visual yang tidak bergerak ditambahkan menggunakan
keyboard komputer atau dengan menggambar / menulis pada tablet grafis atau papan tulis.

Videoconferencing memungkinkan pertukaran tidak hanya suara dan grafik tetapi juga
memindahkan gambar. Teknologi video conference tidak menggunakan saluran telepon
tetapi baik sambungan satelit atau jaringan televisi (siaran / kabel).
7

Konferensi berbasis web, seperti namanya, melibatkan transmisi teks, dan grafik, audio
dan visual media melalui Internet; itu membutuhkan penggunaan komputer dengan
browser dan komunikasi dapat sinkron dan asinkron.

Telekonferensi digunakan baik dalam konteks pembelajaran formal maupun non-formal


untuk memfasilitasi diskusi pembelajar-pembelajar dan pembelajar-pembelajar, serta untuk
mengakses para ahli dan narasumber lain dari jarak jauh. Dalam pembelajaran terbuka dan
jarak jauh, teleconferencing adalah alat yang berguna untuk menyediakan instruksi
langsung dan dukungan pelajar, meminimalkan isolasi pelajar. Sebagai contoh, jaringan
telekonferensi audiografi antara Tianjin Medical University di Cina dan empat kota kecil
Tianjin diadopsi pada tahun 1999 sebagai bagian dari kolaborasi multi-tahun antara
Universitas Kedokteran Tianjin dan Universitas Ottawa School of Nursing yang didanai
oleh Canadian International Development Agency. Jaringan telekonferensi audio-grafis
bertujuan untuk memberikan pendidikan berkelanjutan dan peningkatan akademik untuk
perawat di bagian kota Tianjin di mana akses ke pendidikan keperawatan telah sangat
terbatas. Institusi pendidikan tinggi lainnya menggunakan telekonferensi dalam program
pembelajaran online mereka termasuk Universitas Terbuka Inggris, Unitar (Universiti Tun
Abdul Ruzak) di Malaysia, Universitas Terbuka Hong Kong, dan Universitas Terbuka
Nasional Indira Gandhi.

C. Penggunaan Komputer dan Internet Dalam Pembelajaran Jarak Jauh


Banyak lembaga pendidikan tinggi yang menawarkan program pendidikan jarak jauh
mulai memanfaatkan Internet untuk meningkatkan jangkauan dan kualitas program
mereka. Universitas Virtual Institut Teknologi Monterrey di Meksiko menggunakan
kombinasi siaran cetak, siaran langsung dan rekaman, dan Internet untuk menyampaikan
kursus kepada peserta didik di seluruh Meksiko dan di beberapa negara Amerika Latin.
8

Demikian pula, Universitas Virtual Afrika, yang dimulai pada tahun 1997 dengan
dukungan pendanaan dari Bank Dunia, menggunakan teknologi satelit dan Internet untuk
memberikan kesempatan belajar jarak jauh kepada individu di berbagai negara berbahasa
Inggris dan negara-negara berbahasa Perancis di seluruh Afrika.

Di Universitas Universitas Terbuka Filipina, materi kursus masih berbasis cetak tetapi
tutorial online menjadi alternatif yang nyaman untuk tutorial tatap muka terutama bagi
peserta didik yang tidak mau atau tidak dapat pergi ke berbagai pusat pembelajaran fisik
UPOU. Sekitar 70-90% dari program gelar UPOU menawarkan tutorial online sebagai
pilihan, sementara di beberapa kursus pelatihan non-gelar hanya dilakukan secara online.

Tetapi bahkan di Korea, di mana infrastruktur adalah salah satu yang terbaik di dunia,
dan pemerintah telah menempatkan sumber daya keuangan dan lainnya yang cukup besar
di belakang sistem ulang berbasis-ICT yang ambisius dari sistem pendidikannya, tantangan
terhadap pendidikan online tetap ada. (Lihat Kotak 3)

Inisiatif berbasis Internet dan Web juga telah dikembangkan di tingkat pendidikan
menengah. Sekolah Menengah Atas Virtual adalah hasil dari upaya konsorsium nasional
distrik sekolah di Amerika Serikat untuk mempromosikan pengembangan dan berbagi
kursus berbasis Web. Di Kanada, Open School menawarkan berbagai kursus dan sumber
daya untuk kelas K-12 pendidik dan peserta didik yang memenuhi persyaratan kurikulum
British Columbia. Pengiriman kursus dilakukan melalui campuran siaran dan video,
sementara beberapa kursus disampaikan sepenuhnya online.

Penggerak terbesar dalam e-learning, bagaimanapun, tidak ditemukan dalam akademe


tetapi di sektor swasta. John Chambers, CEO Cisco, terkenal meramalkan bahwa e-
learning akan menjadi aplikasi pembunuh besar berikutnya, dan perusahaan bergerak
secara agresif untuk memenuhi prediksi ini. Merrill Lynch memperkirakan bahwa
gabungan pasar pendidikan tinggi dan e-learning korporasi di AS akan tumbuh dari US $
2,3 miliar pada 2000 menjadi US $ 18 miliar pada 2003, dengan pelatihan korporat
mencapai hampir dua pertiga dari pertumbuhan itu. Memang, jumlah universitas
perusahaan telah meningkat dari 400 menjadi 1.800 selama 13 tahun terakhir.
9

Universitas korporat terutama merupakan organisasi internal perusahaan multinasional


besar yang menggunakan videoconference dan internet untuk pelatihan karyawan.

Jika tingkat pertumbuhan ini terus berlanjut, jumlah universitas perusahaan akan
melebihi jumlah universitas tradisional pada tahun 2010. [39] Perkembangan paralel dalam
bisnis adalah pertumbuhan generasi baru perusahaan yang menawarkan layanan pelatihan
online untuk dan usaha menengah.

D. Penggunaan Gadget Untuk Pembelajaran


Gadget berkaitan dengan media pembelajaran berbasis ICT, oleh sebab itu biasanya
terhubung dengan internet. Penggunaan internet sangat menunjang dalam gadget ini.
Penggunaan gadget bisa terdiri dari beberapa cara. Apakah gadget tersebut digunakan
sebagai tambahan dari pembelajaran konvensional, atau penunjang atau justru
pengganti dalam model pembelajaran.

1. Gadget sebagai tambahan dalam pembelajaran

Misalnya seorang pendidik pelajaran biologi memberikan materi tentang


pencernaan. Materi tersebut sudah di jelaskan pendidik di kelas. Namun, jika belum jelas
maka peserta didik boleh mengakses di internet di web-web yang telah di
rekomendasikan oleh pendidik. Sifat pembelajaran ini tidak wajib dilakukan oleh
peserta didik. Jika dirasa perlu sebagai tambahan ilmu maka peserta didik dianjurkan
untuk mencari.Model pembelajaran gadget seperti ini sering diterapkan di pendidikan
kita. Dengan masih adanya keterbatasan teknologi informasi di daerah-daerah sehingga
setiap peserta didik mempunyai kemampuan berbeda dalam hal teknologi. Semisal ada
peserta didik yang tidak mempunyai gadget, jadi dia tidak bisa mengakses. Walaupun
tidak bisa mengakses di internet peserta didik masih mendappatkan ilmu dari pendidik di
kelas.
10

2. Gadget sebagai penunjang dalam kegiatan pembelajaran

Gadget dapat menunjang dalam pembelajaran. Misalnya pelajaran sejarah, pendidik


memberikan tugas untuk mencari materi di internet tentang sejarah kerajaan Islam di
Indonesia. Maka ini bisa dikatakan salah satu penunjang pembelajaran. Peserta didik
menjadi aktif mencari tugas di internet tidak hanya aktif di media sosial saja.Contoh
lainnya adalah ketika pendidik memberikan tugas, tugas yang harus dikerjakan ada di
blog atau web pendidik, sehingga peserta didik harus browsing dan mengunduh tugas
tersebut. Hal ini bermanfaat untuk pendidik dan juga peserta didik. Pendidik bisa
menghemat waktu ajar, sedangkan peserta didik mendapatkan tugas yang bisa diakses
kapanpun.Pembelajaran gadget ini banyak diterapkan juga di pendidikan kita.
Pendidik member tugas untuk mencari di internet, atau tugas ada di web pendidik.
Biasanya sekolah-sekolah yang menggunakan seperti model ini, akses internet mudah
dicapai. Setidaknya jika peserta didik tidak punya gadget di daerahnya masih dapat
akses internet seperti wifi, warnet, dll.

3. Gadget sebagai alternative pendukung pembelajaran

Saat ini, khususnya di kota-kota yang sudah memenuhi akses teknologi informasi,
internet tidak menjadi kendala bagi para pengguna. Proses pembelajaran berbasis
gadget dapat diterapkan jika kondisinya seperti ini. Selain itu harus memenuhi
persyaratan lain, yaitu karakteristik peserta didik ddan sekolah, maupun pelajaran yang
di buat gadget. Misalnya, ada kasus pendidik sedang di tugaskan di luar kota. Sedangkan
di sekolah memungkinkan untuk pembelajaran gadget denagn jarak jauh. Maka
pendidik bisa memberikan tugas peserta didik melalui webnya. Pendidik tersebut
memberikan modul yang dapat di unduh oleh peserta didik. Setelah itu peserta didik
dapat mengerjakan tugas, dan tugas tersebut dapat dikumpulkan lewat email. Peserta
didik pun bisa berkonsultasi dengan pendidik.
11

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem komunikasi atau teknologi dewasa ini tidak lagi dibatasi oleh penghalang geografis
untuk saling berinteraksi ataupun mengakses banyak informasi bermanfaat dengan dunia
secara keseluruhan. Penggunaan teknologi yang merata dapat memberikan efisiensi dan
fleksibilitas pengaksesan informasi secara mudah.

Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media


komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dsb. Interaksi antara guru dan siswa
tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan
menggunakan media-media tersebut. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus
berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi
dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya
dengan menggunakan komputer atau internet. Hal yang paling mutakhir adalah
berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses
pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin poluper
saat ini ialah e-learning yaitu suatu model pembelajaran dengan menggunakan media
teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet.

B. Saran

Di samping informasi pendidikan dan informasi lainnya yang bermanfaat, dalam


teknologi juga terdapat hal-hal yang tidak mendidik dan tidak sesuai bagi kalangan peserta
didik. Tanpa adanya mind control yang kuat dari pengguna teknologi untuk membedakan
informasi yang baik dan yang buruk, adanya teknologi malah bisa mendatangkan bencana
bagi peserta didik. Dengan demikian, teknologi akan sangat membantu dalam dunia
pendidikan dengan adanya control dan pengelolaan yang baik dari penggunanya.
Penggunaan yang benar dan sesuai sangat dibutuhkan agar teknologi dapat berfungsi
secara maksimal dalam membantu dunia pendidikan.
12

DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud, 1991. Pentingnya Internet di Sekolah. Jakarta: Dirjendikdasmen.

Nana Sudjana. 2001. Teknik Pembelajaran dengan Menggunakan Teknologi. Bandung:


Remaja Karya.

http://yosep15.blogspot.co.id/2012/03/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html

http://aherlies.blogspot.co.id/2015/08/manfaat-internet-dalam-pendidikan-dan.html

http://www.plimbi.com/article/8731/teknologi-mobile
13

Anda mungkin juga menyukai