Anda di halaman 1dari 5

MENILAI BUKTI SECARA KRITIS

Langkah-langkah:
1. Apa PICO penelitian tersebut? Apakah PICO mirip dengan PICO anda?
Ya
2. Sebaiknya apakah penelitian tersebut dilakukan? Seberapa baik
penelitian dikerjakan?
Penelitian ini layak diaplikasikan pada klien Spinal cord injury
3. Apa makna hasil penelitian tersebut dan apakah hasilnya karena faktor
kebetulan?
Intervensi tersebut memiliki dampak yang relatif signifikan terhadap pasien
Spinal cord injury

LANGKAH 1: BANDINGKAN PICO HASIL PENCARIAN DENGAN


PICO ANDA (KASUS)
 Buat PICO hasil pencarian
 Bandingkan PICO anda (kasus kelolaan)

PICO ANDA (KASUS KELOLAAN) PICO HASIL PENELITIAN


P: Pasien mengalami nyeri yang tidak P: Pasien yang mengalami nyeri pada
tertahan pada perut bagian kanan abdominal pain
atas. I:Memberikan terapi secara
farmakologis dilakukan secara
I: Klien dimotivasi untuk rawat inap berkolaborasi dengan tenaga
dan diagendakan menjalani operasi
kesehatan lain dalam pemberian
laparoscopy
analgetik. Sedangkan tindakan non
C: Mencoba pengobatan alternative. farmakologis yaitu salah satunya
Untuk penanganan sementara di IGD adalah dengan memberikan terapi
klien diberikan injeksi : Pantoprazol relaksasi.
2x40mg, Biocef 3x1 gr, Tramadol
100mg, Paracetamol 1gr dan Granon C:30 pasien selanjutnya dibagi
1x8 mg menjadi dua kelompok yaitu 15
pasien sebagai kelompok kontrol
O: Hasil dari implementasi dan evaluasi dan 15 pasien lainnya sebagai
Hepar berkesan bersaspek kalsifikasi di kelompok intervensi. Dari 15
lobus kanan segmen 5-6, fatty infiltrasi
responden kelompok kontrol
dengan kesan Cholelitiasis. Saat itu
klien dianjurkan untuk operasi, namun bahwa nilai rata-rata pretest (8,33)
klien menolak karena belum siap dan
dan nilai rata-rata posttest setelah
ingin mencoba pengobatan alternative.
Klien dimotivasi untuk rawat inap dan diberikan terapi analgetik adalah
diagendakan menjalani operasi
(3,20). Artinya terdapat penurunan
laparoscopy
skala nyeri dengan selisih 5,13.
responden sebelum dilakukan
intervensi terapi relaksasi dan
analgetik adalah 8,53, dan nilai
rata-rata posttest setelah intervensi
adalah 1,00. Artinya terdapat
penurunan dengan selisih 7,53
O: Hasil penelitian ini menunjukkan
Dapat disimpulkan bahwa kombinasi
terapi relaksasi dengan analgetik lebih
efektif menurunkan sekala nyeri pada
pasien dengan abdominal pain.
LANGKAH II: SEBERAPA BAIK PENELITIAN DILAKUKAN
 Rekrutmen
 Allocation or Adjustmen
 Maintenance
 Measurement-blinded-objective
Aspek Yang Dinilai Dari Artikel Artikel
Rekrutmen
Populasi Populasi penelitian ini adalah pasien
yang datang ke IGD RSUD Karawang
dengan diagnosa abdominal pain
sebanyak 30 responden.

Sampel Dan Sampling Sampel:Dalam penelitian ada sampel 30


pasien selanjutnya dibagi
menjadi dua kelompok yaitu
15 pasien sebagai kelompok
kontrol dan 15 pasien lainnya
sebagai kelompok intervensi
Sampling: Pengolahan data dg analisa
bivariat
Acak Sebanding Matching Desain penelitian ini menggunakan
rancangan desain eksperimen semu
(quasi experiment design)dengan
equivalent time sample design. Pada
penelitian ini kelompok A (eksperimen)
diberikan intervensi terapi relaksasi
autogenik sedangkan kelompok B
(kontrol) tidak diberikan terapi relaksasi
autogenik.
Perlakuan Adekuat Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa terdapat perbedaan pengaruh
terhadap skala nyeri pada pasien dengan
abdominal pain antara sesudah diberikan
terapi relaksasi dan analgetik
dibandingkan sesudah diberikan terapi
analgetik saja. Hasil uji analisis
parametric independent t-test pada
kedua kelompok diperoleh nilai p (0,000)
< α (0,05) dengan t hitung (-5,284), hal
ini menunjukkan bahwa Ho ditolak,
artinya bahwa terdapat perbedaan
pengaruh antara kelompok intervensi dan
kelompok kontrol terhadap skala nyeri.
Dapat disimpulkan bahwa kombinasi
terapi relaksasi dengan analgetik lebih
efektif menurunkan sekala nyeri pada
pasien dengan abdominal pain.
Pengukuran Objektif Tersamar Hasil penelitian ini didukung oleh hasil
Blind penelitian Dewi dkk, 2009. Yang
menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan pada pemberian tehnik
relaksasi terhadap penurunan persepsi
nyeri. Hal ini sesuai dengan teori yang
diungkapkan oleh Bruner & Suddart
(2013), bahwa tehnik relaksasi napas
dalam efektif untuk mengatasi nyeri,
termasuk pada pasien dengan abdominal
pain.
TELAAH JURNAL

Judul Pengaruh Terapi Relaksasi Autogenik Terhadap Tingkat


Nyeri Akut Pasien Abdominal Pain Di IGD RSUD
Karawang 2014
Peneliti Nita Syamsiah,Endang Muslihat
Tahun 2015
Jurnal Jurnal Ilmu Keperawatan. Volume III, No. 1, April 2015
Problem/population Penatalaksanaan nyeri pada abdominal pain dilaksanakan
dengan dua cara yaitu secara farmakologis dan non
farmakologis. Penatalaksanaan nyeri secara farmakologis
dilakukan secara berkolaborasi dengan tenaga kesehatan
lain dalam pemberian analgetik. Sedangkan tindakan non
farmakologis yaitu salah satunya adalah dengan
memberikan terapi relaksasi.
Intervensi Desain penelitian menggunakan metode
analitik dengan pendekatan quasi eksperiment, responden
penelitian adalah pasien yang datang ke IGD RSUD
Karawang dengan diagnosa abdominal pain sebanyak
30 responden. Tehnik pengolahan data dianalisis dengan
uji independent t-test.
Comparation Kelompok eksperimen sejumlah 30 pasien selanjutnya
dibagi menjadi dua kelompok yaitu 15 pasien sebagai
kelompok kontrol dan 15 pasien lainnya sebagai kelompok
intervensi. Pengambilan data diperoleh selama rentang
waktu dua minggu.
OutCome Hasil penelitian menunjukan kesimpulan bahwa kombinasi
terapi relaksasi dengan analgetik lebih efektif menurunkan
sekala nyeri pada pasien dengan abdominal pain.

Anda mungkin juga menyukai