Anda di halaman 1dari 15

KAWASAN PENDIDIKAN

KEL. TEMBALANG, RW VII

• Scholastika virginia (18.A1.0077)


• Alvinda putra (18.A1.0078)
• Angga choirul (18.A1.0125)
• Anindya putri (18.A1.0143)
• Eva indah (18.A1.154)
Kelurahan Tembalang – RW VII
Kondisi Geografis
• Batas-batas Wilayah :
o Sebelah Barat : Kawasan Polines
o Sebelah Utara : Kawasan Undip
o Sebelah Timur : Kawasan Undip
o Sebelah Selatan : Kawasan Undip

• Terdiri atas 4 Rukun Tetangga

JALAN :
- Jl. Banyu putih raya
- Jl. Prof sudarto
- Jl. Galang sewu raya
- Jl. Baskoro raya
- Jl. Galang sewu I
- Jl. Gang 2
- Jl. Galang sewu permai
Jenjang Pendidikan

Jumlah penduduk di Kelurahan Tembalang menurut Jenjang Pendidikan tetinggi yang ditamatkan
Tidak / belum pernah sekolah : 429
Belum tamat SD : 630
SD/Sederajat : 1.609
SMP/Sederajat : 1.218
SMA/Sederajat : 5.220
Tamat Akademi : 452
Perguruan Tinggi : 442

Jumlah : 10.000 jiwa


Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Semarang Tahun 2018
Mata pencaharian masyarakat tembalang menurut BPS kota semarang, tahun 2016

MATA PENCAHARIAN
MASYARAKAT TEMBALANG

petani buruh tani pengusaha buruh industri


buruh bangunan pedagang angkutan PNS/TNI & POLRI
PENSIUNAN LAIN - LAIN

Data tahunan mata pencaharian masyarakat tembalang tahun 2014 – 2016 menurut BPS kota semarang.

NO MATA TAHUN
PENCAHARIAN 2014 2015 2016
1 Petani 538 542 549
2 Buruh tani 444 447 455
3 Pengusaha 99 99 101
4 Buruh industri 528 532 540
5 Buruh bangunan 528 532 540
6 Pedagang 3.535 3.558 3.615
7 Angkuran 1.859 1.871 1.901
8 PNS / TNI & POLRI 5.654 5.690 5.781
9 pensiunan 2.630 2.648 2.690
10 Lain - lain 2.618 26.339 26.759
Kondisi Demografi Kelurahan Tembalang

Jumlah Penduduk sampai dengan bulan Januari 2021 : 5.828 jiwa


Jumlah penduduk laki-laki : 2.933 jiwa
Jumlah penduduk perempuan : 2.895 jiwa
Jumlah RT : 35
Jumlah RW : 8

POTENSI
1. Kampung Tematik Seni dan Budaya Jurang Blimbing (Potensi Sosial dan Budaya)

Hingga tahun 2018 ada beberapa kegiatan di


Kampung Seni dan Budaya Jurang Blimbing yang
sudah aktif berjalan. Setiap malam sabtu diadakan
latihan rutin karawitan oleh Paguyuban Ketoprak “Sri
Mulyo”, dan pada malam minggunya diadakan
latihan rutin kuda lumping oleh Paguyuban Kuda
Lumping “Turonggo Tunggak Semi”.

Warga juga rutin mengadakan latihan


ketoprak sebulan menjelang pentas seni. Latihan
rutin ini ditujukan untuk pentas seni yang
diadakan 4 kali dalam satu tahun di Balai
RW.
SUMBER: http://www.tembalang.semarangkota.go.id/

2. Tingginya Perkembangan Bisnis


(Potensi Ekonomi)

Kelurahan Tembalang, RW VII


adalah satu kawasan permukiman yang
memiliki lokasi dekat dengan pendidikan
tinggi, salah satunya yaitu Universitas Diponegoro. Kawasan ini berkembang pesat, dan saat ini
menjadi semakin padat dengan segala fasilitas penunjang yang ada di sekitarnya sehingga
menumbuhkan potensi ekonomi yang tinggi pula. Banyak penduduk lama maupun pendatang
baru membuka berbagai kesempatan bisnis. Kondisi jalanan kini makin ramai dengan pertokoan,
perumahan, ataupun kos-kosan yang terus berkembang. Banyak pemilik rumah yang mengalih
fungsikan rumahnya untuk kos-kosan. Ada sekitar 80% yang menjadikan rumahnya di RW VII
sebagai tempat usaha.
Sarana dan Prasarana - RW VII
Kelurahan Tembalang

1. Prasarana Pangan
• Wr Morsen
• Geprek Dan Penyetan Baskoro
• Warung Makan Mbak Kries
• Warung Makan YULIA
• Warteg Griya Sinar
• Warteg Penyet Family
• Mie Ayam Jakarta Bang Muil
• Kedai Nenek
• Warung Makan Ijo Bu Heni
• Burjo Motekar
• Mak Sity
• Wiyyan Thai Tea
• Nasi Goreng Niki Sae
• Soto Dan Pecel Santuy
• Warteg Risky
• Ayam Penyet Mbok Tuku
• Warteg Al Maidah
• Mie Ayam Bakso Barokah
• Ayam Bakar Yaomi
• Warung Makan Bu Sri
• Warung Makan Sedap Malam
• Roti Bakar Bandung Hana
• Warteg Jepang
• Mie Ayam Baskoro Mas Tunggal
• Warung Penyet Sami Seneng
• Piscok Baskoro
• Aneka Juice
• Queso By Aok
• Ace Monggo Galang Sewu
• Angkringan 85

2. Wirausaha
• Irsya Laundry
• Indocreativa
• Maba Media
• Bucket Wisuda Semarang
• Toko Suwarto
• Q - Blat Fotocopy
• Graha Computer
• Yuniq Bouquet
• SHLCHL Art
• Toko Abu Daud
• Plotter Mandiri Print
• Tokam
• Griya Laundry Bu Haji
• Izzaweb
• Distributor Mesin Fotocopy Konica Media
• Produk Masa Herbal
• Smplcwear
• Franchise Indocopymart Indonesia
• Bucket Unik
• Sewa Mesin Fotocopy Cv Tunggal Jaya

3. Sarana Papan

• Kost amanah
• Kost kusuma widya home
• Kost putri azka
• Samson kost pria
• Avita boarding house
• Wisma albana
• Kost baskoro 90 - 1
• Kost griya cempaka
• Wisma lucky kost putra
• D house kost putri
• Kost baskoro 90 - 2
• Kost muslimah
• Kost putri baroto 18B
• Kost 98
• Graha nisa kost muslimah
• Kost bu dar

4. Sarana Umum

• Masjid Nurul Hikmah


• Pondok Pesantren Mahasiswa Nurul Hikmah
• Bank Jateng
• Masjid Darul Hikma

Karakteristik Imigran

NO VARIABEL KONKLUSI HASIL


1 Tempat asal 51% imigran berasal dari Jawa
Tengah
2 Tingkat Pendidikan 70% tamatan S1
3 Aktivitas Konsumsi dalam hal pangan,
kebutuhan edukasi
(pelaar/mahasiswa), bersosialisai,
berbelanja. Mayoritas imigran
kurang berbaur dengan penduduk
sekitar dengan tidak mengikuti
kegiatan social dan komunikasi
antar warga yang kurang
4 Pendapatan per bulan Kisaran pada 500.000-2.000.000
5 Mata Pencaharian 61% mahasiswa
6 Kurun waktu lama tinggal 69% kisaran 5 tahun
7 Tujuan imigrasi 61% untuk tujuan edukasi
Tabel 1. Analisis Karakteristik
Sumber : Bappeda.semarangkota.go.id (jurnal)

Berdasarkan tabel dapat terlihat bahwa konklusi hasil merupakan gambaran dari mahasiswa, yang
merupakan mayoritas imigran di Kel. Tembalang kawasan Pendidikan. Putaran aktivitas berpusat pada
pemenuhan kebutuhan mahasiswa dalam menempuh tujuan pendikan, seperti konsumsi pangan, fotocopy,
print, laundry, konsumsi barang penunjang edukasi dalam kurun pendapatan 500.000 hingga 2.000.000 per
bulan.

Laporan Survey
Dalam melakukan pengumpulan data, kelompok kami melakukan survey menuju
kawasan RW VII secara langsung pada tangal 8 april 2021. Melalui survey yang kami
lakukan secara langsung pada kawasan, kami mendapatkan data sebagai berikut:

- Utilitas kawasan
Pada kawasan RW VII, terdapat utilitas lampu penerangan jalan, saluran air,
tiang listrik dan telfon beserta terminal provider wifi.

- Aksesibilitas kawasan
Untuk akses menuju kawasan sendiri dapat dijangkau melalui Jl. prof. Sudarto.
Untuk akses jalan di kawasan sendiri memiliki lebar yang bervariasi, pada jalan
utama yaitu jalan galang sewu raya yang mengarah ke parkiran undip dan jalan
yang menuju ke kawasan rumah / hunian warga cenderung lebih kecil dan
kebanyakan lebar jalannya hanya dapat diakses oleh 1 mobil dan terdapat
beberapa jalur sempit yang mengarah ke rumah warga dengan luas sekitar 1 - 2
meter .
Sumber : Google maps

- Kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan pada kawasan ini sendiri tidak memiliki ruang terbuka hijau
dan fasilitas publik yang memadai seperti taman, lapangan atau ruang terbuka
lainnya untuk umum. Meski tidak memiliki ruang terbuka yang memadai, namun
terdapat beberapa sisi pada kawasan yang masih memiliki penghijauan yang
cukup dan rindang.
Sumber : Google maps

Untuk kondisi sosial dan masyarakatnya sendiri, saat kelompok kami melakukan
survey pada siang hari, hanya sedikit dari warga setempat yang beraktifitas di
luar rumah dan kebanyakan yang beraktifitas di luar adalah mahasiswa dari
universitas / kampus sekitar terutama dari Politeknik negeri semarang.

- Fasilitas, sarana dan prasarana kawasan


Kawasan ini memiliki fasilitas berupa masjid, kos, pos keamanan / jaga. Di
kawasan ini juga memiliki banyak usaha - usaha masyarakat sekitar yang di
dominasi oleh warung makan.
Pendataan Aspek Fisik dan Non Fisik

Berdasarkan survey lokasi kelompok :

1. Aspek fisik

● Kondisi lingkungan:

Struktur ruang kawasan dan pola ruang yang ada pada wilayah RW VII dari pusat
permukiman dan sistem jaringan sarana dan prasarana yang berfungsi sebagai
pendukung kegiatan sosial, dan ekonomi masyarakat memiliki hubungan
fungsional dengan baik.

● Kondisi kawasan permukiman:

Kebanyakan permukiman di RW VII sudah dialihfungsikan sebagai kos-kosan dan


usaha kecil seperti warung makan dan fotocopy. Bangunan penduduk yang ada
sudah permanen dan tidak kumuh.

2. Aspek non fisik

● Kondisi kependudukan:

Jumlah penduduk yang ada menurut data Kelurahan Tembalang bulan Februari
2018 mencapai 5.605 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki 2.830 jiwa dan jumlah
penduduk perempuan: 2775 jiwa.

● Kondisi Sosial, Budaya dan Adat Istiadat masyarakat setempat

Sesuai dengan survey lokasi kelompok, warga yang ada di RW VII jarang
berkumpul, namun warga disana sangat ramah dengan mayoritas penduduk
disana muslim. Pola pemikiran warga disana juga masih guyup dan rukun tidak
terlalu individualis. Masih menjalankan tradisi gotong royong pada momen-momen
tertentu misalnya acara Hut RI.

● Kondisi Mata Pencaharian:

Kebanyakan penduduk RW VII berprofesi sebagai pedagang dan jasa


(entrepreneur)
Analisis Lokasi
Berdasarkan survey yang dilakukan secara langsung maupun literasi, keadaaan RW VII
termasuk dalam RW yang cukup terawat dan teratur. Dapat dilihat dari kondisi dan jenis
rumah warga yang terbangun merupakan rumah permanen dengan kisaran 2-3 lantai
juga beberapa rumah yang mempunyai motor dan mobil sebagai kendaraan pribadi. Hal
ini dapat menyimpulkan bahwa warga RW VII merupakan kategori golongan menengah
ke atas.

Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2021


Survey secara langsung menunjukkan bahwa aktivitas pada RW VII berputar pada
pemenuhan kebutuhan kuliah yang dilakukan oleh imigran mahasiswa maupun
mahasiswa yang tinggal di RW VII. Hal ini dapat menyimpulkan bahwa warga asli RW VII
kurang ada kumpul-kumpul spontan di luar rumah seperti hanya sekedar untuk
berbincang antar tetangga, namun hal ini mungkin juga merupakan dampak dari pandemi
untuk menjaga jarak antar warga untuk alasan keamanan dan kesehatan. Berbeda
seperti sebelum pandemi yang terlihat lebih guyup dan ramah. Seperti yang terlihat pada
gambar jalan-jalan terlihat sepi, dan terdapat wastafel portable sebagai bukti RW VII
sudah tanggap pandemi.

Aktivitas yang berputar pada pelaku yaitu mahasiswa juga dapat menyimpulkan bahwa
mata pencaharian warga sekitar adalah wirausahawan dibidang dagang dan jasa, seperti
adanya rumah kos, laundry, warteg, toko fotokopi, dan usaha rumahan seperti buket
bunga. Hal ini juga dapat menjadi potensi bagi warga RW VII untuk mengembangkan
usaha rumahan untuk meningkatkan ekonomi warga secara keseluruhan.

Pengamatan yang dilakukan terhadap jalan yang terdapat pada RW VII menghasilkan
kesimpulan bahwa lebar jalan bervariasi dari yang mampu dilewati oleh dua mobil hingga
hanya cukup untuk kendaraan motor.
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2021
Hal ini menyimpulkan bahwa kondisi jalan-jalan pencapaian pada RW VII belum
seimbang dan merata dan perlu untuk perbaikan sehingga minimal dapat dilewati oleh
mobil untuk alasan keamanan bila adanya kebakaran sehingga truk pemadam dapat
dengan mudah menjangkau lokasi.

Berdasarkan pengamatan jalan, dapat juga disimpulkan bahwa RW VII kurang adanya
RTH dan ruang publik sebagai tempat untuk mewadahi berkumpul para warga.
Perkerasan aspal dan paving yang lebih mendominasi area terbuka di RW VII.

Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2021

Dalam hal pendapatan perkapita, para masyarakat lebih mengandalkan potensi dari
lokasi tempat tinggal mereka yang berada di lokasi sarana pendidikan seperti kampus.
Pendapatan warga dapat naik karena membuka peluang usaha dagang dan jasa, seperti
membangun kos-kos an, warung makan, warung fotokopi,dan sebagainya.

Karena permukiman warga tersebut menyatu dengan area kos yang ada, jadi fasilitas
publik juga harus ditingkatkan guna memberikan kenyamanan terhadap pendatang dan
juga meningkatkan keamanan, seperti tersedianya lampu jalan yang merata, dan
terdapat tempat sampah di setiap depan rumah, walaupun tidak ada tps di daerah
tersebut, tetapi sampah dari setiap rumah rutin diambil oleh pihak pengelola sampah.

Dalam hal keagamaan, para masyarakat sekitar menganut agama islam yang cukup kuat,
hal itu dibuktikan dengan tersedianya masjid yang cukup banyak di area tersebut dan
juga terdapat pondok pesantren serta kos khusus muslim.
Dari hasil survey yang dilakukan di RW VII tersebut, tidak terdapatnya gedung atau kantor
rw yang digunakan untuk membantu pelaksanaan dari tugas ketua rw atau pengurus
daerah tersebut, dan sebagai tempat berkumpul/musyawarah warga. Meskipun begitu,
masih terdapat gedung serbaguna yang dapat menunjang kegiatan warga setempat.

Ide Penanganan
● Pengadaan Public Space Ruang Terbuka Hijau
Berangkat dari hasil pengamatan dan analisa kami, dimana kawasan RW
VII Kelurahan tembalang banyak dipengaruhi oleh adanya sarana pendidikan
yang ada, terjadi peningkatan kondisi fisik lingkungan serta peningkatan aktifitas
yang menunjang, mendukung dan melengkapi sarana pendidikan yang ada.
Dengan adanya sarana pendidikan di wilayah ini, terjadi peningkatan aktifitas
yang beriingan dengan peningkatan kebutuhan lahan, dibuktikan dengan
padatnya hunian pada wilayah ini dan tidak adanya public space dan RTH pada
kawasan ini, masyarakat berinteraksi untuk mengobrol, dll di tepi jalan, anak
anak bermain di jalanan yang tentunya dapat mimiliki resiko kecelakaaan yang
cukup mengkhawatirkan. Vegetasi minim hanya terdapat dibagian yang
berbatasan langsung dengan kampus.
Untuk itu kami berniat untuk mengadakan public space ruang terbuka
hijau yang akan difungsikan sebagai area komunal masyarakat (tentunya dengan
mematuhi protokol kesehatan) dimana masyarakat dapat bertukar informasi,
saling berinteraksi dan melakukan hal - hal lain seperti olahraga, melakukan
kegiatan yang bermanfaat lainnya (organisasi tingkat RW). Tentunya akan
menuai pro dan kontra dari masyarakat sekitar mengenai pembebasan lahan
dan sebagainya.

Maka dari itu gagasan lain yang lebih mikro untuk mendapat tujuan yang
sama adalah dengan melakukan gerakan membuat vertikal garden di setiap
rumah dengan memanfaatkan barang barang bekas sebagai medianya (misal
menggunakan botol bekas sebagai pot) hal tersebut dapat memberikan kesan
hidup yang lebih asri pada lingkungan masyarakat. Sedangkan untuk kebutuhan
ruang komunal kami berinisiasi untuk memaksimalkan bangunan RW yang
memiliki luasan yang kecil sebagai ruang komunal dengan membuat jadwal
bergantian untuk warganya berkumpul, bercengkrama, dan bertukar informasi.

● Pengadaan Wadah (Organisasi)


Berdasarkan pengamatan dan analisis kami, kegiatan ekonomi
masyarakat RW VII banyak dipengaruhi dengan adanya sarana pendidikan di
kawasan ini, aktivitas kegiatannya banyak menunjang kebutuhan dari sarana
pendiidikan yang ada. Namun masyarakatnya masih individuali dalam
melakukan kegiatan ekonominya sehingga terdapat keberagaman output yang
dihasilkan masyarakat, ada yang sudah baik efektif dan efisien namun juga ada
yang masih membutuhkan pengarahan dalam melakukan kegiatan ekonominya.
Dari kondisi tersebut kami berinisiasi untuk membuat suatu wadah bagi
masyarakat untuk saling bertukar informasi, saling membantu, mengadakan
pengarahan dan pelatihan bersama untuk dapat meningkatkan efektifitas dan
efisiensi dari kegiatan ekonomi yang dilakukan. Wadah yang kami maksud
adalah sebagai organisasi seperti koperasi yang menaungi masyarakatnya untuk
mendapat ilmu dari satu sama lain serta saling membantu satu sama lain apabila
terjadi masalah. Dengan adanya organisasi seperti koperasi ini adalah
masyarakat lebih terarah dalam melakukan kegiatan ekonominya dan mendapat
banyak ilmu untuk mengembangkan kegiatan ekonominya dalam rangka
mendapat kehidupan yang lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai