Anda di halaman 1dari 23

Catatan DK 1 Kasus 2

Nama : Nabila Anil Hawa.K

Nim : 2011201031

Skenario 2

Carpal Tunnel Syndrome

Pak Danil (55th) seorang penjahit datang dengan keluhan nyeri di malam hari saat tidur berasal
dari pergelangan tangan kanan. Selain itu, Pak Danil juga mengeluhkan sering baal atau
geringingan. Pemeriksaan sensorik menunjukkan adanya hipestesia di bagian tertentu dari jari
tangan kanan, atrofi otot-otot thenar dan ketidak mampuan melakukan oposisi jempol kanan.
Dokter menyarankan pelonggaran canalis carpalis.

STEP 1

Klarifikasi terminologi/istilah!

1. Carpal Tunnel Syndrom


• Salah satu gangguan pada lengan tangan karena terjadi penyempitan pada
terowongan carpal.
2. Pemeriksaan sensoris
• Bentuk pemeriksaan neurologis yang dilakukan untuk menentukan lokasi
atau letak kelainan lesi pada kelainan sistem saraf secara spesifik.
3. Atrofi
• Suatu keadaan otot mengecil yang di akibatkan oleh cedera.
4. Hipestesia
• Penurunan kepekaan secara tak normal terutama terhadap sentuhan.
• Keluhan perasaan raba pola defisit sensorik yang bersifat organik ditentukan
oleh lesi pada saraf penghantar impuls protopatik oleh sifat proses
patologinya.
5. Oposisi Jempol
• Kekakuan pada pollex atau ibu jari.
6. Otot Thenar
• Suatu otot yang bereaksi pada ibu jari yang membentuk ementia menar pada
oposisi ibu jari.
7. Baal/Geringgingan
• Sensasi seperti tertusuk jarum pada bagian tubuh tertentu.
8. Canalis Carpalis
• Suatu lorong disisi palmar pergelangan tangan yang dibatasi oleh ossa
carpal.

Keyword :

• Carpal tunnel syndrom


• Canalis carpalis
• Hipestesia
• Atrofi
• Nyeri pada malam hari

STEP 2

Tentukan masalah dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan!

1. Apa penyebab dari carpal tunnel syndrome?


2. Mengapa carpal tunnel syndrome terjadi pada malam hari?
3. Apakah carpal tunnel syndrome bisa disembuhkan? Dengan cara apa?
4. Apa patofisiologi dari carpal tunnel syndrome?
5. Bagaimana gejala klinis dari carpal tunnel syndrome?
6. Bagaimana penatalaksanaan carpal tunnel syndrome?
7. Bagaimana pengobatan atau pencegahan pada carpal tunnel syndrome?
8. Apa saja pemeriksaan yang bisa dilakukan oleh pak Dani untuk menegakkan
diagnosisnya?
9. Bagaimana anatomi dari canalis carpalis?
10. Apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya carpal tunnel syndrome?
11. Mengapa dokter menyarankan melakukan pelonggaran canalis carpalis? Dan apa
tujuannya?

STEP 3

Brainstorming
STEP 4
Spider Web
STEP 5

Learning Objective

Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang :

1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan anatomi dari pergelangan tangan dan
Canalis Carpalis.
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan perjalanan Nervus Medianus
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan otot yang terlibat pada pergerakan
tangan dan jari – jari dan fungsinya.
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan struktur Histologi Nervus.
5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Patofisiologi dan Patogenesis Carpal
Tunnel Syndrome..
6. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Fisiologi Nervus.
7. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tanda dan gejala Carpal Tunnel
Syndrome.
8. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan faktor dan resiko Carpal Tunnel
Syndrome.
9. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan penatalaksanaan Carpal Tunnel
Syndrome.

STEP 6
Study Mandiri

1. Anatomi Pergelangan Tangan

1.1 Tulang

Pergelangan tangan terdiri dari:

 Ossa carpi

Tersusun delapan tulang, yaitu empat tulang proksimal dan empat tulang pada
distal.Tulangtulang tersebut memberikan fleksibilitas pada pergelangan tangan.

• Ossa carpi pada proksimal, dari lateral ke medial


1. Os scapoideum (seperti perahu)
2. Os lunatum (berbentuk bulan)
3. Os triquetrum (bersudut 3)
4. Os pisiforme (berbentuk kacang polong)

• Os sacarpi pada distal,dari lateral ke medial

1. Os trapezium (bangunan segi empat tanpa dua sisi sejajar)


2. Os trapezoideum (bangunan segi empat dengan dua sisi sejajar)
3. Os capitatum (berbentuk kepala)
4. Os hamatum (berkait)

• Ossa metacarpi

Metacarpus atau telapak tangan merupakan region

Intermedia tangan dan terdiri dari 5 tulang yang disebut ossa metacarpi. Ossa metacarpi di beri
nomor I-V yang dimulai dengan ibu jari dari lateral ke medial.

• Phalanges

Terdapat 14 phalang pada lima jari setiap tangan, jari-jari di beri nomor I-V mulai dengan ibu
jari,dari lateral ke medial. Satu tulang jari disebut phalange:

1. Phalanges proximal
2. Phalanges medial
3. Phalanges distal

(Tortora,2017)
1.2 Sendi

1. Articulatio radiocarpal, tipe sendi elipsoidea synovial. Disusun oleh distal os


radius dengan scapoideum, os lunatum dan os triquetrum. Sendi ini membentuk
gerakan fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, dan circumduksi.

2. Articulatio intercarpal, tipe sendi plana synovial. Disusun antara ossa carpi
proximal dan distal. Sendi ini membentuk gerakan meluncur dan bergeser.

3. Articulatio Carpometacarpal dan Articulatio Intermetacarpal, tipe sendi plana


synovial. Disusun antaratulang distal ossa carpi dengan ossa metacarpi dan
antara masing masing ossa metacarpi. Membentuk gerakan oposisi ibu jari dan
gerakan angular setiap bidang

4. Articulatio carpometacarpal pollex, tipe sendi sellaris Disusun antara tulang


distal ossa carpi dengan metacarpal pollex. Membentuk gerakan fleksi, ekstensi,
rotasi, abduksi, adduksi dan oposisi
5. Articulatio metacarpo phalangeal, tipe sendi condyloidea synovial Disusun
antara caput ossa metacarpi dengan basis phalanges. Membentuk gerakan fleksi,
ekstensi, abduksi, adduksi, dan circumduksi

6. Articulatio interphalangeal, tipe sendi synovial engsel. Disusun antara segmen


tulang phalanges. Membentuk gerakan fleksi, ekstenisi, abduksi, adduksi,
circumduksi (L.Moore, 2013).

1.3 Canalis Carpi

Canalis carpi dibentuk di anterior dari carpus oleh sulcus profundus yang dibentuk oleh
tulang-tulang carpale dan retinaculum flexorum Disebelah medial dasar sulcus carpi dibentuk
oleh tulang pisiforme dan hamulus ossis hamati dan di lateral oleh tuberculi ossis scaphoidei dan
trapezii.

Retinaculum flexorum adalah ligamentum berupa jaringan ikat tebal yang


menghubungkan jarak antar sisi medial dan lateral sulcus dan mengubah sulcus carpi menjadi
canalis carpi. Retinaculum flexorum menjaga tendines kebidangtulang pada carpus dan
mencegah tendines tersebut melengkung. Arteri ulnaris, nervus ilnaris, dan tendo palmaris
longus memasuki manus di anterior dari retinaculum flexorum dan oleh karena itu tidak melalui
canalis carpi.

Empat tendo flexor digitorum profundus, empat tendo flexor digitorum


superficialis,tendo flexor pollicis longus, serta nervus medianus melalui canalis carpi tersebut.
(Richard, 2014)
2. Perjalanan Nervus dan Invervasi Nervus

Sebagian besar saraf pada eksremitas atas itu di inervasi oleh plexus brachialis, yaitu
jejaring saraf utama yang menyuplai ektremitas atas yang berasal dari dalam leher dan
memanjang ke dalam axilla Pleksus brachialis terbentuk oleh peyatuan rami anterior empat
cervicalis terakhir (CS-CB) dan nervus thoracicus 1 (T1) yang merupakan radix plexus
brachialis, radix biasanya berjalan di antara musculus scaleneus anterior dan medius dengan
arteri subclavia. Dibagian inferior leher pleksus brachialis menyatu membentuk 3 truncus,
yaitu:

• Truncus superior,mrupakan penyatuan dari radix C5 dan C6


• Truncus mediusmerupakan suatu kontinuasi radix C7
• Truncus inferior, merupakan penyatuan radix C8 dan 1

Setiap truncus pada pleksus brachialis terbagi menjadi divisi anterior dan posterior ketika
plexus berjalan melalui canalis cervicoaxillaris di posterior clavicula Divisi anterior truncus
menyuplai kompartemen anterior ekstremitas superior, dan divisi posterior truncus menyuplai
kompartemen posterior

Divisi anterior truncus superior membentuk tiga fasciculus pleksus brachialis, yaitu :

Devisi anterior truncus superior dan medius menyatu membentuk fasciculus lateralis.

• Divisi anterior truncus inferior berlanjut sebagai fasciculus medius.


• Devisi posterior ketigatruncus menyatu membentuk fasciculuc posterior.

Setelah dan fasciculus berlanjut pada cabang terminal Memperhitungkan sisi dan cabang
terminal, tiga cabang terminal dari fasciculus lateralis, yaitu nervus pectoralis, nervus
musculocutaneus, nervus medialis melalui radix lateralis Sedangkan fasciculus medialis dan
posterior masing masing memberikan lima cabang terminal.

(L. Moore, 2013)


2.1 Nervus Pada Manus

1. Nervus medianus

Nervus medianus masuk ke tangan melalui canalis carpi, didalam, retinaculum


fleksorum dibagian distal canalis carpi, nervus medianus mempersarafi dua dan
setengan otot thenar serta limbrical I dan II Nervus medianus juga memberikan serabut
sensorik ke seluruh kulit telapak tangan, bagian samping dari tiga jari pertama, dan
separuh lateral dari jari IV, serta bagian distal dari dorsum jari-jari tersebut.

2. Nervus ulnaris

Nervus ulnaris meninggalkan lengan bawah dengan keluar dari jalan tendo m. Fleksor
carpi ulnaris. Saraf tersebut berlanjut disebelah distal kepergelangan tangan melalui
canalis ulnaris. Kemudian nervus ulnaris menjadi ramus cutaneus palmaris yang
berjalan superficial retinaculum fleksorum dan aponeorosis palmaris yang menyuplai
kulit pada sisi medial telapak tangan Ramus cutaneus dorsalis nervi ulnaris
mempersarafi separuh medial dorsum manus, jari V dan separuh medial jari IV. Nervus
ulnaris berakhir dibatas medial musculus retinaculum fleksorum dengan membagi
menjadi ramus superficialis dan profundus (L.Moore, 2013).
3. Otot Pergelangan Tangan Dan Fungsinya

1. Interossel
Empat musculus interosseus dorsalis yang bipennatus adalah muscull intrinsik yang
terletak paling posterior dan dapat diraba melalui kulit pada aspectus posterior manus Musculi
berada diantara dan melekat ke corpus tulang-tulang metacarpale didekatnya Tiap musculus
berinsertio ke basis phalangis proximalis dan vaginae tendinum musculorum extensorum digiti
yang terkait.

Empat muscull interosseus palmaris berada di anterior dari dari interosseus dorsales dan
merupakan musculi unipennatus yang berasal dari masing-masing metacarpale digiti yang
terkait. Musculi interosseus palmaris pertama tidak berkembang dan sering dianggap sebagai
bagian adductor pollicis atau flexor polliscis brevis

2. Musculi thenar

Tiga musculus thenar ( musculi opponens pollicis, flexor pollicis brevis, dan abductor
ponels brevis) terkait dengan oposisi pollex dan menyebabkan tonjol yang prominen (eminentia
thenaris ) di sisi lateral palma pada basis pollex.

3. Muscull hypothenar

Musculi hypothenar (opponens digiti minimi, abductor digiti minimi, dan flexor digiti
minimi brevis) berperan dalam tonjol ( eminentia hypothenaris) di sisi medial palma pada
bassis digitus minimus. Musculi hypothenar mirip dengan muscull thenar dalam hal nama dan
susunannya.

4. Musculi Lumbricales

Ada empat musculus lumbricalis (seperti cacing), tiap musculus terkait dengan satu
digitus Musculi ini berorigo di tendines flexor digitorum profundus pada palma dan berinsertio
ke vaginae tendinum musculorum extensorum. Lumbricales unik karena musculi ini
menghubungkan tendines flexorum dengan tendines extensorum. Melalui insertionya didalam
vaginae tendinum musculorum extensorum, musculi ini berperan dalam melakukan flexi sendi
metacarpophalangeales dan extensi sendi interphalangeales. (Richard, 2014)

4.Histologi Nervus

Suatu saraf tepi terdiri dari banyak akson dari berbagai ukuran yang dikelilingi oleh
beberapa lapisan jaringan ikat, yang memisahkan saraf menjadi beberapa berkas saraf (akson)
atau fasikulus (fasciculus). Diantaranya yaitu:

1. Epineurium
Lapisan jaringan ikat paling luar yang menyatukan semua fasikulus. Lapisan ini terdiri
dari jaringan ikat padat tidak teratur yang membungkus saraf tepi secara keseluruhan.

2. Perineurium
Suatu lapisan jaringan ikat yang lebih tipis yaitu masuk kedalam saraf dan membungkus
satu atau lebih fasikulus saraf.

3. Endoneurium
Lapisan jaringan ikat vaskular longgar dari serat retikular tipis yang membungkus
setiap akson bermielin atau sekelompok akson tak bermielin yang berhubungan dengan
sebuah sel schwann. (Mescher, 2012)

5.Patofisiologi dan patogenesis Carpal Tunnel Syndrome

Patogenesis CTS masih belum jelas tetapi beberapa teori telah diajukan untuk menjelaskan
gejala dan gangguan studi konduksi saraf. Yang paling populer adalah teori kompresi mekanis,
insufisiensi mikrovaskular, dan getaran. Menurut teori kompresi mekanis, gejala CTS
disebabkan oleh kompresi saraf median di terowongan karpal. Kelemahan utama dari teori ini
adalah bahwa teori ini menjelaskan konsekuensi kompresi saraf tetapi tidak menjelaskan
etiologi yang mendasari kompresi mekanis. Kompresi diyakini dimediasi oleh beberapa faktor
seperti ketegangan, aktivitas berlebihan, hiperfungsi dan perpanjangan pergelangan tangan
yang berkepanjangan atau berulang (Tana, et al., 2004).
Teori insufisiensi mikro-vaskular menyatakan bahwa kekurangan suplai darah menyebabkan
penipisan nutrisi dan oksigen ke saraf yang menyebabkan saraf perlahan-lahan kehilangan
kemampuannya untuk mengirimkan impuls saraf. Jaringan parut dan fibrotik akhirnya
berkembang di saraf. Bergantung pada tingkat keparahan cedera, perubahan saraf dan otot
mungkin permanen. Gejala khas CTS, terutama kesemutan, mati rasa dan nyeri akut, bersama
dengan hilangnya konduksi saraf akut dan reversibel dianggap sebagai gejala iskemia (Tana,
et al., 2004).

Menurut teori gejala CTS bisa disebabkan oleh efek dari penggunaan jangka panjang alat yang
bergetar pada saraf median di carpal tunnel. Lundborg mencatat edema epineural pada saraf
19 median dalam beberapa hari berikut paparan alat getar genggam. Selanjutnya, terjadi
perubahan serupa mengikuti mekanik, iskemik, dan trauma kimia (Tana, dkk., 2004).

Kejadian yang terjadi secara kronis, dimana terjadi penebalan fleksor retinakulum yang
menyebabkan tekanan terhadap nervus medianus, Tekanan yang berulang-ulang dan lama akan
mengakibatkan peninggian tekanan intrafasikuler, akibatnya aliran darah vena intrafasikuler
melambat. Kongesti yang terjadi ini akan mengganggu nutrisi intrafasikuler yang diikuti oleh
anoksia yang akan merusak endotel. Kerusakan endotel ini akan mengakibatkan kebocoran
protein sehingga terjadi edema epineural. Hipotesa ini menerangkan bagaimana keluhan nyeri
dan sembab yang timbul terutarna pada malam atau pagi hari akan berkurang setelah tangan
yang terlibat digerak-gerakkan atau diurut, akibat akibat perbaikan sementara pada aliran
darah. Apabila kondisi ini terus berlanjut akan terjadi fibrosis epineural yang merusak serabut
saraf. Lama- kelamaan saraf menjadi atrofi dan gangguan pada jaringan yang mengakibatkan
fungsi saraf tidak menyeluruh (Davis, 2005).
6.Fisiologi Nervus

a. Anatomi Nervus medianus

Nervus medianus adalah salah satu saraf lengan bawah yang merupakan saraf utama kompartemen
anterior. Nervus ini berasal dari dua radiks yaitu radiks lateralis dan radiks medialis. Radiks lateralis
adalah lanjutan dari fusciculus lateralis yang menerima serabut dari C6 dan C7 sedangkan radiks
medialis adalah lanjutan dari fasciculus medialis yang menerima serabut dari C8 dan TI. Radiks
lateralis dan radiks medialis bergabung membentuk nervus medianus di sebelah lateral arteri axillaris
(Moore, 2013).

Pada canalis carpi, N. Medianus mungkin bercabang menjadi komponen radial dan ulnar.
Komponen radial dari N. Medianus akan menjadi cabang sensorik pada permukaan palmar jari-jari
pertama dan kedua dan cabang m otorik m . Abductor pollicis brevis, m. opponens pollicis, dan
bagian atas dari m. flexor pollicis brevis (Pecina, et al., 2001). N. Medianus terdiri dari serat sensorik
94% dan hanya 6% serat motorik pada canalis carpi. Namun, cabang motorik menyajikan banyak
variasi anatomi yang menciptakan variabilitas patologi yang besar dalam kasus Capal Tunnel
Syndrome (AAOS, 2008) .

b. Fisiologi Nervus Medianus

• Nervus medianus memersarafi otot-otot fleksor di lengan bawah, kecuali m. Flexor carpi
ulnaris, bagian ulnar m. Flexor digitorum dan lima otot tangan.
• Komponen ulnaris dari N. Medianus memberikan cabang sensorik ke permukaan jari kedua,
ketiga dan sisi radial jari keempat. Selain itu, saraf median dapat memersarafi permukaan
dorsal jari kedua, ketiga, dan keempat bagian distal sendi interphalangeal proksimal (Pecina,
et al., 2001)

7.Tanda dan gejala Carpal Tunnel Syndrome

Gejala umumnya keluhan timbul berangsur-angsur dan yang spesifik adalah :


a. Rasa nyeri di tangan yang biasanya timbul di malam atau pagi hari dan penderita sering
terbangun karena nyeri ini. Penderita sering berusaha sendiri mengatasi keluhannya dengan
meninggikan letak tangannya, dengan menggerak-gerakkan tangan atau mengurut, ternyata
rasa nyeri dapat dikurangi. Keluhan juga berkurang bila tangan/pergelangan lebih banyak
istirahat dan sebaliknya.

b. Rasa kebas, semutan, kurang berasa, tingling (seperti kena strom) biasanya jari 1, 2, 3 dan ½
jari ke 4 tapi tak pernah keluhan pada jari 5.
c. Kadang-kadang rasa nyeri dapat terasa sampai lengan atas dan leher, tapi rasa kebas, semutan
hanya terbatas distal pergelangan tangan saja.

d. Jari-jari, tangan dan pergelangan bengkak dan kaku terutama pagi hari dan menghilang
setelah mengerjakan sesuatu.

e. Gerakan jari kurang terampil seperti menyulam/memungut benda kecil.


f. Ada juga penderita yang datang dengan keluhan otot telapak tangannya mengecil dan makin
lama makin ciut.

Tanda-tanda yang dapat ditemukan secara umum (Sidharta, 1996):

a. Test tinnel positif

b. Nyeri di sendi-sendi interphalangeal


c. Kelemahan otot-otot yang disyarafi nervus medianus (tahap lanjut).

d. Hipotropi otot-otot thenar merupakan manifestasi lebih lanjut

Pada tahap awal gejala umumnya berupa gangguan sensorik saja Gangguan motorik hanya
terjadi pada keadaan yang berat. Gejala awal biasanya berupa parestesia, kurang merasa
(numbness) atau rasa seperti terkena aliran listrik (tingling) pada jari dan setengah sisi radial
jariwalaupun kadang kadang dirasakan mengenai seluruh jari-jari. Keluhan parestesia biasanya
lebih menonjol di malam hari.
Gejala lainnya adalah nyeri di tangan yang juga dirasakan lebih berat pada malam hari
sehingga sering membangunkan penderita dari tidurnya. Rasa nyeri ini umumnya agak
berkurang bila penderita memijat atau menggerak-gerakkan tangannya atau dengan meletakkan
tangannya pada posisi yang lebih tinggi. Nyeri juga akan berkurang bila penderita lebih banyak
mengistirahatkan tangannya. Bila penyakit berlanjut, rasa nyeri dapat bertambah berat dengan
frekuensi serangan yang semakin sering bahkan dapat menetap. Kadang-kadang rasa nyeri
dapat terasa sampai ke lengan atas dan leher, sedangkan parestesia umumnya terbatas di daerah
distal pergelangan tangan.

Dapat pula dijumpai pembengkakan dan kekakuan pada jari-jari, tangan dan pergelangan
tangan terutama di pagi hari. Gejala ini akan berkurang setelah penderita mulai
mempergunakan tangannya. Hipesetesia dapat dijumpai pada daerah yang impuls sensoriknya
diinervasi oleh nervus medianus.

Pada tahap yang lebih lanjut penderita mengeluh jari-jarinya menjadi kurang trampil
misalnya saat menyulam atau memungut benda-benda kecil. Kelemahan pada tangan juga
dapat dijumpai, sering dinyatakan dengan keluhan adanya kesulitan yang dialami penderita
sewaktu mencoba memutar tutup botol atau menggenggam. Pada penderita Carpal Tunnel
Syndrome pada tahap lanjut dapat dijumpai atrofi otot-otot thenar dan otot-otot lainnya yang
diinnervasi oleh nervus melanus.

8.Faktor dan Resiko Karpal Carpal Tunner Syndrome.

a. keturunan

Merupakan faktor penting. Carpal Tunnel mungkin lebih kecil pada beberapa orang / mungkin
ada perbedaan anatomis yang mengubah jumlah ruang untuk saraf dan ciri-ciri ini dapat terjadi
dalam keluarga.

b. Penggunaan tangan berulang-ulang

Mengulangi gerakan / aktivitas tangan dan pergelangan tangan yang sama dalam waktu lama
dapat memperburuk tendon dipergelangan tangan sehingga menyebabkan pembengkakan yang
membeli tekanan pada saraf.

c. Posisi tangan dan pergelangan tangan


Melakukan aktivitas yang melibatkan fleksi / ekstensi ekstrem pada tangan dan pergelangan
tangan dalam waktu lama dapat meningkatkan tekanan pada saraf.

d. Kehamilan

Perubahan hormon selama kehamilan bisa menyebabkan pembengkakan.

e. Kondisi kesehatan

Diabetes, rheumatoid arthritis, dan ketidak seimbangan kelenjar tiroid adalah kondisi yang
berhubungan dengan Carpal Tunnel Syndrome.

9.Penatalaksanaan Carpal Tunnel Syndrome.

A. Farmakologi

1) Obat anti inflamasi non steroid

2) Injekasi steroid, Dexamethasone 1-4 mg atau hidrokortison 10-25 mg atau 40 mg


diinjeksikan ke terowongan karpal. Bila belum berhasil, dapat diulangi setelah 2 minggu
atau kebih. Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan
setelah diberi 3 kali injeksi

3) Vitamin B6 (piridoksin) 100 – 300mg / h * a * r * i selama 3 bulan, namun hal ini masih
dalam tahap penelitian

B. Non Farmakologi

1) Carpal tunnel rehabilitation exercise Gerakan ini berupa latihan gerakan tangan yang
dilakukan selama 5 detik untuk masing-masing gerakan, dan diulangi 3-10 kali. Gerakan ini
befungsi untuk menurunkan tekanan pada nervus medianus (Singh, 2009).
2) Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan. Bidai dapat dipasang
terusmenerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu.

3) Terapi operatif (pembedahan) hanya dilakukan pada kasus yang tidak mengalami
perbaikan dengan terapi konservatif atau bila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya
atrofi otototot thenar.

Anda mungkin juga menyukai