Poros Engkol
Poros engkol berfungsi untuk merubah gerak lurus bolak-balik piston
(translasi) menjadi gerak putar pada poros engkol dengan perantaraan
conecting rod / batang piston. Poros engkol umumnya ditahan dengan
bantalan luncur / bearing yang ditetapkan pada ruang engkol. Bantalan
poros engkol biasa disebut bantalan utama.
17
No Troubelshooting Diagnosis Penyebab
1 Kompresi rendah Jarak renggang klep terlalu kecil
Klep terbuka terus
Cylinder dan piston ring aus
Cylinder head gasket rusak
Klep macet
Pengaturan waktu pembukaan klep tidak
benar
2 Mesin mengelitik Cylinder atau piston aus
Penggunaan bahan bakar dari jenis yang
tidak sesuai
Kerak karbon berlebihan pada ruang
pembakaran
Waktu pengapian terlalu maju
Campuran bahan-bakar/udara terlalu
miskin
3 Terlalu banyak asap Silinder, piston, atau cincin piston aus
Pemasangan cincin piston tidak benar
Piston atau dinding silinder tergores atau
lecet
4 Suara yang tak lazim Pin piston atau lubang pin piston aus
Ujung kecil batang penggerak aus
Silinder, piston atau cincin piston aus
5 Adanya bunyi Kelonggaran antara piston dan dinding
tamparan / bunyi silinder
ketukan Kelanggaran antara pena piston dengan
piston
Kelonggaran pena piston dengan batang
piston
Piston retak
6 Bunyi bising (gesekan Permukaan piston tergores
kasar) Cincin piston patah/macet
18
Gangguan pada blok silinder seperti di atas dapat menyebabkan
terjadinya hal-hal berikut ini:
a. Akibat gangguan blok silinder pada mesin 4 tak
1) Kompresi motor menjadi bocor
2) Motor sukar dihidupkan
3) Tenaga motor berkurang
4) Suara motor tidak normal
5) Motor tidak bisa langsam
6) Gap ring piston cepat sejajar
7) Ring piston sejajar
8) Oli di bak perseneling cepat naik
9) Oli motor cepat kotor dan berkurang
10) Ruang bakar cepat kotor
11) Kepala piston cepat kotor
12) Busi cepat kotor
13) Knalpot cepat kotor
b. Akibat gangguan blok silinder pada mesin 2 tak
1) Kompresi menjadi bocor
2) Motor sulit dihidupkan
3) Tenaga motor berkurang
4) Suara motor tidak normal
5) Motor tidak stasioner
6) Ring piston cepat lemah
19
b. Lepaskan piston
c. Ukur diameter lubang silinder dengan dial indicator. Bagian yang
diukur bagian atas, tengah, dan bawah dari lubang silinder. Pengukuran
dilakukan dua kali pada posisi menyilang.
d. Hitung besarnya keovalan dan ketirusan. Bandingkan dengan ketentuan
pada buku pedoman reparasi. Jika besarnya keovalan atau ketirusan
melebihi batas yang ditentukan, maka lubang silinder harus di oversize.
Perubahan ukuran silinder terdiri dari 4 tahap yaitu:
0,25 berarti: over size 0,25mm, yaitu silinder mengalami perubahan
untuk pertama kalinya.
0,50 berarti: over size 0,50mm, yaitu silinder mengalami perubahan
untuk kedua kalinya.
0,75 berarti: over size 0,75mm, yaitu silinder mengalami perubahan
untuk ketiga kalinya.
1 berarti: over size 1mm, yaitu silinder mengalami perubahan unkuran
untuk keempat kalinya atau terakhir kalinya
Setelah pada tahap oversize 1 maka silinder sudah tidak bisa dikonter lagi.
Adapun langkah perbaikannya adalah dengan mengganti blok silinder
baru.
D. Rangkuman
1. Blok silinder 4 tak tidak terdapat lubang-lubang apapun di bagian dalam
dinding silindernya.
2. Blok silinder 2 tak terdapat lubang-lubang di bagian dalam dinding
silindernya.
3. Keausan pada blok silinder umumnya terjadi berupa goresan dan aus
sehingga lubang silinder membesar.
4. Keausan silinder liner disebabkan karena abrasi, erosi, dan korosi.
E. Latihan Soal 1
1. Jelaskan konstruksi dari blok silinder 4 tak!
2. Jelaskan apa itu oversize silinder!
20