Anda di halaman 1dari 48

PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL

BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS X SMAN


NOEMUTI TIMUR

HASIL PENELITIAN
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S1)

OLEH
OKTOVIANUS FAHIK
34160019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TIMOR
KEFAMENANU
2021
Lembar Persetujuan

Hasil penelitian dengan judul “Pengaruh Kecemasan Matematika Terhadap Hasil


Belajar Matematika Pada Siswa Kelas X SMAN Noemuti Timur”

Oktovianus Fahik
34160019

Hasil Penelitian Ini Telah Diperiksa dan Disetujui Oleh Pembimbing Untuk Diajukan
Kepada Dewan Penguji Skripsi Program Studi Pendidikan Matematika

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Hermina Disnawati, S. Pd., M. Pd Sulasri Suddin, S. Pd., M. Sc


NIP: 19870516 201504 2 001 NIP: 19911205 201803 2 002

Kefamenanu .........................2021
Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Blasius Atini, S. Pd., M. Sc


NIP: 19790430 20050 1 002

ii
Halaman Pengesahan

“Pengaruh Kecemasan Matematika Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa


Kelas X SMAN Noemuti Timur”

Skripsi ini telah dipertahankan di depan dewan penguji program studi Pendidikan
matematika fakultas ilmu pendidikan

Susunan Dewan Penguji

Ketua Penguji Sekretaris Penguji

......................... ....................................
NIP: NIP:

Anggota Penguji

.........................................
NIP:

Koordinator Prodi Pendidikan Matematika Dekan Fakultas Ilmu


Pendidikan

Oktovianus Mamoh, S. Pd., M. Pd Blasius Atini, S.Pd., M.Sc.


NIK. 08101303017 NIP:19790430 200501 1 002

Tanggal Lulus: tgl, bulan, Tahun (tgl ujian skripsi)

iii
Pernayataan
Orisinalitas Skripsi
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul
“Pengaruh Kecemasan Matematika Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa
Kelas X SMAN Noemuti Timur” yang saya susun sebagai syarat untuk memperoleh
gelar sarjana dari universitas timor seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma,
kaidah, dan etika penulisan ilmiah

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau Sebagian skripsi ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya plagian dalam bagian-bagian tertentu, maka saya
bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanksi-
sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang belaku

Kefamenanu,……………….2021

Mahasiswa

Nama : Oktovianus Fahik


NPM : 34160019
Program Studi : Pendidikan Matematika

iv
MOTTO

Kedisiplinan, Ketekunan, Kesabaran Dan Keberanian


Adalah Kunci Keberhasilan.

v
Abstrak

Masalah utama dalam penelitian ini adalah banyak siswa yang hasil belajar masih
rendah dan belum mencapai KKM yang ditentukan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kecemasan matematika terhadap hasil belajar matematika pada siswa
kelas X SMAN Noemuti Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
metode penelitian deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat
pengaruh kecemasan matematika terhadap hasil belajar matematika siswa dan besar
nilai koefisien determinasi 0,130 artinya bahwa variabel kecemasan matematika
memberikan pengaruh terhadap hasil belajar sebesar 13,0 %. Sedangkan 87,0 %
berasal dari faktor lain yang tidak di teliti dalam penelitian ini, berdasarkan hasil uji t
(model regresi) besar nilai konstanta α sebesar 74,500 artinya jika kecemasan
matematika ( X ) =0 maka hasil belajar Ŷ =74,500 koefisien regresi variabel
kecemasan (b) bernilai sebesar −0,206 artinya jika kecemasan matematika
bertambah satu-satuan maka hasil belajar juga bertambah sebesar −0,206. Hubungan
variabel X dan Y negatif artinya semakin tinggi kecemasan matematika maka
semakin rendah hasil belajar matematika siswa dan dapat disimpulkan bahwa
kecemasan matematika berpengaruh negatif terhadap hasil belajar matematika siswa.
Kata Kunci: Kecemasan, Hasil belajar, Matematika

vi
PERSEMBAHAN

Skripsi Ini Saya Persembahkan Kepada:


1. Tuhan Yang Maha Kuasa segala berkas dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan studi dengan baik.
2. Bapak Bartolomeus Taek dan Mama Susana Soi atas segala kerja keras,
dukungan, motivasi, dan doanya sehingga saya dapat menyelesaikan Studi.
3. Saudari-Saudari saya Kaka Jus, Linda, kembarku henry, Adik Mersi, Ladis dan
keluarga besar yang mendukung.
4. Sahabat-Sahabat dekat saya Bung Tino Nopu, Bung Dion Matbesi, Femy Klau,
Feby Afeanpah dan Selvy Bala.
5. Keluarga besar SMAN Noemuti Timur
6. Keluarga besar Himprosma terutama teman-teman seperjuangan angkatan Tahun
2016.
7. Almamaterku tercinta Universitas Timor.

vii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan bimbinganNya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan hasil penelitian
dengan judul “Pengaruh Kecemasan Matematika Terhadap Hasil Belajar Matematika
Pada Siswa Kelas X SMAN Noemuti Timur” dengan baik.
Dalam penulisan hasil penelitian ini, penulis banyak mendapat hambatan akan
tetapi dengan bantuan berbagai pihak hambatan itu bisa teratasi. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Blasius Atini, S. Pd., M. Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Timor yang telah memberi izin kepada penulis untuk meyelesaikan
hasil penelitian ini.
2. Bapak Oktovianus Mamoh, S. Pd., M. Pd, Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika yang telah memberikan izin kepada penulis untuk menyelesaikan
hasil penelitian ini.
3. Ibu Hermina Disnawati, S. Pd., M. Pd, Pembimbing I yang telah mengorbankan
waktu, tenaga dan pikiran dalam membimbing penulis dalam menyelesaikan
penyusunan hasil penelitian ini.
4. Ibu Sulasri Suddin, S. Pd., M. Sc, Pembimbing II yang juga telah mengorbankan
waktu, tenaga dan pikiran dalam membimbing serta senantiasa membuka pola
pikir penulis dalam menyelesaikan penyusunan hasil penelitian ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Matematika yang telah mendidik
dan memberikan ilmu sebagai bekal kepada penulis selama masa perkuliahan.
6. Bapak kepala SMAN Noemuti Timur sekaligus guru mata pelajaran matematika
yang telah menerima dan memberikan izin kepada penulis untuk melakukan
penelitian di SMAN Noemuti Timur
Penulis sadar, bahwa hasil penelitian ini mungkin masih memiliki kekurangan,
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan.

Kefamenanu, Januari 2021

Penulis

viii
DAFTAR ISI

Cover.....................................................................................................................i
Lembar Persetujuan...............................................................................................ii
Lembar Pengesahan...............................................................................................iii
Lembar Pernyataan Orisinalitas............................................................................iv
Persembahan..........................................................................................................v
Motto.....................................................................................................................vi
Abstrak..................................................................................................................vii
Kata Pengantar.......................................................................................................viii
Daftar Isi................................................................................................................ix
Daftar Tabel...........................................................................................................x
Daftar Gambar.......................................................................................................xi
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................3
C. Tujuan Penelitian................................................................................3
D. Manfaat Penelitian..............................................................................3
BAB 2 LANDASAN TEORI
A. Kecemasan Matematika......................................................................4
B. Hasil Belajar.......................................................................................8
C. Pengaruh Kecemasan Terhadap Hasil Belajar....................................9
D. Penelitian Relevan..............................................................................9
E. Hipotesis.............................................................................................10
BAB 3 METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian...................................................................................11
B. Lokasi dan Waktu Penelitian..............................................................11
C. Populasi dan Sampel...........................................................................11
D. Variabel Penelitian.............................................................................11
E. Instrumen Penelitian...........................................................................11
F. Teknik Pengumpulan Data.................................................................11
G. Teknik Analisis Data..........................................................................12
BAB 4 HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Sekolah..................................................................16
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian.......................................................16
C. Analisi Data Hasil Penelitian..............................................................17
D. Pembahasan. ......................................................................................33
BAB 5 PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................34
B. Saran...................................................................................................34
Daftar Pustaka.....................................................................................................35
Daftar Lampiran

ix
Daftar tabel

Tabel 4.1 Hasil uji normalitas............................................................................... 21

Tabel 4.2 Hitungan manual variabel X.................................................................. 22

Tabel 4.3 Hitungan manual variabel Y.................................................................. 22

Tabel 4.4 Hasil uji lineriras................................................................................... 24

Tabel 4.5 Hasil analisis regresi linear.................................................................... 26

Tabel 4.6 Hasil uji signifikansi.............................................................................. 29

Tabel 4.7 Hasil uji koefisien determinasi.............................................................. 32

x
Daftar gambar
Gambar 4.1 langkah pertama uji normalita........................................................... 17
Gambar 4.2 langkah kedua uji normalitas............................................................. 18
Gambar 4.3 langkah ketiga uji normalitas............................................................. 18
Gambar 4.4 langkah keempat uji normalitas......................................................... 19
Gambar 4.5 langkah kelima uji normalitas............................................................ 19
Gambar 4.6 langkah keenam uji normalitas.......................................................... 20
Gambar 4.7 langkah ketujuh uji normalitas.......................................................... 20
Gambar 4.8 langkah terakhir uji normalitas.......................................................... 21
Gambar 4.9 langkah pertama uji linearitas............................................................ 23
Gambar 4.10 langkah kedua uji linearitas............................................................. 23
Gambar 4.11 langkah terakhir uji linearitas.......................................................... 24
Gambar 4.12 langkah pertama analisis regresi sederhana..................................... 25
Gambar 4.13 langkah kedua analisis regresi sederhana........................................ 25
Gambar 4.14 langkah terakhir analisis regresi sederhana..................................... 26
Gambar 4.15 langkah pertama uji signifikansi...................................................... 28
Gambar 4.16 langkah kedua uji signifikansi......................................................... 28
Gambar 4.17 langkah terakhir uji signifikansi...................................................... 29
Gambar 4.18 langkah pertama koefisien determinasi........................................... 30
Gambar 4.19 langkah kedua koefisien determinasi............................................... 31
Gambar 4.20 langkah ketiga koefisien determinasi.............................................. 31
Gambar 4.21 langkah terakhir koefisien determinasi............................................ 32

xi
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit dan
sukar oleh sebagian besar siswa hal ini mungkin karena disebabkan oleh sifatnya
yang abstrak, penuh angka, rumus, dan memerlukan latihan. Terlebih dalam
menyampaikannya guru monoton sehingga menimbulkan kesan membosankan atau
bahkan penyampaian materi dari guru yang kurang dapat dipahami sehingga
menambah ketidaksukaan terhadap matematika. Ketidaksukaaan ini berdampak
terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa (Ekawati, 2015).
Hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor eksternal dan faktor
internal. Faktor internal berkaitan dengan faktor diri siswa sedangkan faktor
eksternal adalah faktor yang berkaitan dari luar diri siswa. Dari faktor-faktor
tersebut siswa dan guru harus dapat memanfaatkan dan menggunakannnya sehingga
memperoleh hasil yang maksimal. Untuk mengukur hasil belajar tersebut dapat
dengan melakukan tes. Hasil belajar matematika dilihat dari tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan dapat dicapai oleh sebagian besar siswa tetapi jika tidak maka
tujuan pembelajaran belum berhasil. Saat tes hasil belajar faktor yang dapat
mempengaruhi adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa yaitu kecemasan
yang dialami oleh siswa (Slameto, 2010).
Kecemasan merupakan suatu gejala normal yang terjadi. Kecemasan
dianggap sebagai salah satu faktor penghambat dalam belajar yang dapat
menggangu kinerja fungsi kognitif seseorang dalam berkonsentarsi, mengingat,
pembentukan konsep, dan pemecahan masalah. Kecemasan matematika adalah jenis
penyakit, kecemasan matematika mengacu pada suasana hati yang tidak sehat
seperti respon yang terjadi ketika beberapa siswa mengalami permasalahan
matematika dan menampakkan dirinya dengan panik dan hilangnya pikiran, depresi,
dan tidak berdaya, gugup, dan takut, dan sebagainya (Luo et al., 2009).
Kecemasan terhadap matematika tidak bisa dipandang sebagai hal biasa,
karena ketidak mampuan siswa dalam beradaptasi pada pelajaran menyebabkan
siswa kesulitan serta fobia terhadap matematika yang akhirnya menyebabkan hasil
belajar matematika rendah. Kecemasan dapat disebabkan oleh karena ketidaksiapan
siswa dalam mengikuti tes yang dilaksanakan (Anita, 2014).
Ketidaksiapan ini salah satunya karena kurangnya pemahaman terhadap
konsep matematika yang akan diujikan. Di samping itu kecemasan siswa dalam
menghadapi tes matematika dapat disebabkan adanya beberapa faktor, yaitu faktor
intelegensi, faktor di dalam diri siswa dan faktor lingkungan. Kecemasan siswa
dapat dikenali melalui tinjauan pada tiga komponen, yaitu komponen psikologis
berupa kegelisahan, gugup, tegang, cemas, rasa tidak aman, takut, cepat terkejut,
komponen fisiologis berupa jantung berdebar, keringat dingin pada telapak tangan,

1
tekanan darah meninggi, dan sebagianya, komponen sosial berupa perilaku yang
ditunjukkan oleh individu dilingkungannya berupa tingkah laku dan gangguan tidur
(Dacey, 2000).
Menurut Anggreini (2010) ada tiga bentuk gejala kecemasan siswa dalam
menghadapi pelajaran, yaitu gejala fisik, seperti tegang saat mengerjakan soal
matematika, gugup, berkeringat, tangan gemetar ketika harus menyelesaikan soal
matematika atau ketika mulai pelajaran matematika. Gejala kogntif seperti pesimis
dirinya tidak mampu mengerjakan soal matematika, khawatir kalau hasil pekerjaan
matematikanya buruk, tidak yakin dengan pekerjaan matematikanya sendiri,
ketakutan menjadi bahan tertawaan jika tidak mampu mengerjakan soal matematika.
Gejala perilaku seperti berdiam diri karena takut ditertawakan, tidak mau
mengerjakan soal matematika karena takut gagal lagi dan menghindari pelajaran
matematika. Penelitian yang dilakukan oleh Anggreini (2010) menunjukkan
hubungan negatif antara kecemasan dengan prestasi belajar matematika artinya
semakin tinggi tingkat kecemasan maka semakin rendah prestasi belajar
matematika.
Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu antara lain Qausarina (2016) telah
meneliti kecemasan matematika merupakan bentuk respon emosional peserta didik
saat mata pelajaran matematika, mendengarkan guru, saat memecahkan masalah
matematika, dan mendiskusikan matematika. Berkembangnya gejala kecemasan
matematika sangat menghawatirkan, sehingga pembelajaran matematika kurang
efektif. Apabila kecemasan dalam belajar matematika telah mendominasi pikiran
seseorang, maka akan sulit berpikir atau konsentrasi dan akhirnya siswa akan
cenderung menjauh dari lingkungan matematika. Sehinnga mengakibatkan
rendahnya hasil belajar matematika siswa. Semakin tinggi tingkat kecemasan siswa
dalam belajar matematika semakin rendah hasil belajar matematika siswa. Penelitian
yang dilakukan Zahro dan Purwaningsih (2018) menunjukan bahwa terdapat
pengaruh kecemasan matematika siswa terhadap kemampuan mengejakan soal ujian
nasional sebesar 45,6%.
Hasil belajar matematika siswa yang rendah juga terjadi pada SMAN
Noemuti Timur. Hal ini diperoleh saat peneliti melakukan PPL di SMAN Noemuti
Timur, peneliti memperhatikan nilai matematika siswa kelas X pada ujian semester
genap Tahun ajaran 2019/2020 masih rendah. Banyak siswa yang belum mencapai
KKM. Pada kelas IPA maupun IPS masih banyak siswa yang memperoleh nilai
dibawah KKM. KKM yang ditetapkan sekolah 75. Hal ini menunjukan terdapat
masalah yang berkaitan dengan pelajaran matematika. Masalahnya adalah saat guru
memberikan soal latihan matematika ada saja siswa yang bertanya jawaban pada
temannya, bingung dan tidak tenang saat mengerjakan soal matematika, takut
bertanya kepada guru padahal ada materi yang kurang jelas dan tidak dimengerti,
siswa juga mudah gemetar dan berkeringat dingin ketika guru menunjuknya untuk
mengerjakan soal di depan kelas.

2
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan maka peneliti tertarik melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Kecemasan Matematika Terhadap Hasil
Belajar Matematika Pada Siswa Kelas X SMAN Noemuti Timur”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan, maka yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: Apakah kecemasan matematika siswa
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada siswa kelas X SMAN Noemuti
Timur.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kecemasan
matematika siswa terhadap hasil belajar matematika pada siswa kelas X SMAN
Noemuti Timur.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini yaitu:
1. Secara Teoritis
Penelitian ini digunakan sebagai referensi untuk menambah wawasan ilmu
pengetahuan terutama yang terkait dengan pengaruh kecemasan matematika
terhadap hasil belajar matematika siswa.
2. Secara Praktis
a. Bagi peneliti, diharapkan peneliti dapat menambah wawasan, pengalaman
dan pengetahuan mengenai pengaruh kecemasan matematika terhadap
hasil belajar matematika.
b. Bagi siswa, diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan
masukan bagi siswa agar termotivasi untuk membentuk kebiasan belajar.
c. Bagi guru, diharapkan dapat memberi informasi yang bermanfaat dan
bahan evaluasi bagi guru sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan.

3
BAB 2

LANSADAN TEORI

A. Kecemasan Matematika
1. Kecemasan matematika
a. Pengertian kecemasan matematika
Salah satu bentuk perasaan seorang siswa ketika menghadapi ujian
khususnya ujian matematika adalah terjadinya perasaan tidak mengenakkan
atau merasa takut dan tegang. Beberapa siswa kadang menyikapi ujian
sebagai suatu permasalahan dalam hidupnya, baik karena nantinya ia akan
malu karena tidak mendapat nilai yang bagus maupun karena merasa tidak
percaya diri dengan persiapan yang dimilikinya. Perasaan takut atau tegang
dalam menghadapi suatu persoalan tersebut disebut kecemasan (Qausarina,
2016).
Beberapa teori dan metode terapi untuk memahami dan mengatasi
kecemasan telah dikembangkan secara intensif oleh para ahli psikologi.
Pandangan ahli psikologi terhadap masalah kecemasan ini cukup beraneka
ragam. Teori-teori tentang kecemasan banyak dikembangkan, dalam
pandangan psikologi kecemasan dianggap sebagai penyebab utama dalam
berbagai gangguan kejiwaan. Oleh karena itu, dapat di mengerti kalau
masalah kecemasan cukup menarik perhatian para ahli psikologi untuk
membahasnya (Hanna, 2001).
Menurut Zakiyah (2001) bahwa kecemasan adalah manifestasi dari
berbagai proses emosi yang bercampur baur, yang terjadi ketika orang sedang
mengalami tekanan perasaan dan pertentangan batin (konflik). Menurut
Gunarsa (2001) kecemasan merupakan suatu perubahan suasana hati,
perubahan didalam dirinya sendiri yang timbul dari dalam tanpa adanya
perangsang dari luar.
Dari defenisi yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa
kecemasan matematika merupakan salah satu bentuk perubahan suasana hati
seseorang yang tidak tenang, atau memiliki perasaan yang bercampur baur
saat menyelesaikan permasalahan matematika. Orang yang memiliki
kecemasan matematika cenderung menganggap matematika sebagai sesuatu
yang tidak menyenangkan. Perasaan tersebut muncul karena beberapa faktor
baik itu berasal dari pengalaman pribadi terkait dengan guru atau ejekan
teman karena tidak bisa menyelesaikan permasalahan matematika.
b. Gejala kecemasan matematika
Gejala kecemasan ada bermacam- macam bentuk dan
kompleksitasnya, namun biasanya cukup muda dikenali. Seseorng yang
mengalami kecemasan cenderung terus menerus merasa khawatir akan
keadaan yang buruk yang akan menimpa dirinya atau diri orang lain yang di

4
kenalnya dengan baik. Biasanya seseorng yang mengalami kecemasan
cenderung tidak sadar, mudah tersinggung, sering mengeluh, sulit
berkonsentrasi dan mengalami kesulitan untuk tidur (Gunarsa et al (2001).,
dalam Leonard, (2008)).
Menurut Dacey (2000) dalam mengalami gejala kecemasan dapat di
tinjau melalui tiga komponen yaitu:
1) Komponen psikologis, berupa kegelisahan, gugup, tegang, cemas, rasa
tidak aman, takut, cepat terkejut.
2) Komponen fisiologis, berupa jantung debar, keringat dingin pada telapak
tangan, tekanan darah meninggi (mudah emosi), respon kulit terhadap
aliran galvani (sentuhan dari luar) berkurang, gerakan peristaltik (gerak
berulang - ulang tanpa di sadari) bertambah, gejala somatik atau fisik
(otot), gejala somatik (sensorik), gejala respiratori (pernapasan), gejala
gastrointertinal (pencernaan), gejala urogenital (perkemihan dan
kelamin).
3) Komponen sosial, sebuah perilaku yang ditujukan oleh individu di
lingkunganya. Perilaku itu dapat berupa tingkah laku (sikap) dan
gangguan tidur.
c. Faktor yang mempengaruhi kecemasan matematika
Trujillo dan Hadfield (2009) dalam Anita (2014) menyatakan bahwa
penyebab kecemasan matematika dapat di klasifikasikan dalam tiga kategori
yaitu sebagai berikut:
1) Faktor kepribadian (pskologis atau emosional)
Misalnya perasaan takut siswa akan kemampuan yang dimilkinya
(self-efficacy belief), kepercaan diri yang rendah yang menyebabkan
rendahnya nilai harapan siswa (expectancy value), motivasi diri siswa
yang rendah dan
sejarah emosional seperti pengalaman tidak menyenangkan di masa lalu
yang berhubungan dengan matematika yang menimbulkan trauma
2) Faktor lingkungan atau sosial
Misalnya kondisi saat proses belajar mengajar matematika di kelas
yang tegang di akibatkan oleh cara mengajar, model dan metode mengajar
guru matematika. Rasa takut dan cemas terhadap matematika dan
kurangnya pemahaman yang di rasakan para guru matematika dapat
terwariskan kepada para siswanya. Faktor yang lain yaitu keluarga
terutama orang tua siswa yang terkadang memaksakan anak-anaknya
untuk pandai dalam matematika karena matematika di pandang sebagai
sebuah ilmu yang memiliki nilai yang prestise.
3) Faktor Intelektual
Faktor intelektual terdiri atas pengaruh yang bersifat kognitif yaitu
lebih mengarah pada bakat dan tingkat kecerdasan yang dimiliki siswa.
Hal ini didukung oleh penelitian Ashcraft dan Kirk (2001) menunjukan

5
bahwa ada korelasi antara kecemasan matematika dan kemampuan verbal
atau bakat serta intellectual quotion (IQ).
2. Macam- macam kecemasan
Rasa cemas tarafnya bermacam-macam, mulai dari yang palin ringan
sampai dengan yang paling berat. Mulai dari kecemasan yang sifatnya normal
sampai kecemasan yang merupakan gejala gangguan kejiwaan. Dibawah ini
akan dijelaskan oleh beberapa pendapat ahli ilmu pengetahuan dan ahli
psokologi tentang macam- macam kecemasan. Menurut Freud (1926) dalam
Suryabramata (2001) kecemasan dibagi menjadi tiga yaitu:
a. Kecemasan realistik adalah ketakutan terhadap bahaya terhadap dunia
eksternal dan taraf kecemasanya sesuai dengan ancaman yang ada. Dalam
kehidupan sehari- hari kecemasan jenis ini disebut sebagai rasa takut.
b. Kecemasan moral, kecemasan ini akan dirasakan ketika ancaman datang
bukan dari dunia luar atau dunia fisik, tetapi dari dunia sosial super ego
yang telah di internalisasikan ke dalam diri seseorang. Kecemasan moral
adalah kata lain dari rasa malu, rasa bersalah atau rasa takut mendapat
sanksi. Kecemasan bentuk ini merupakan ketakutan terhadap hati nurani
sendiri.
c. Kecemasan neuritik, perasaan takut jenis ini muncul akibat rangsangan-
rangsangan ide, jika seseorang pernah merasakan kehilangan ide, gugup,
tidak mampu mengendalikan diri, perilaku, akal dan bahkan pikiran, maka
orang tersebut saat itu sedang mengalami kecemasan neuritik. Kecemasan
neuritik adalah kata lain dari perasan gugup.
3. Tingkat kecemasan
Stuart (2000) dalam Qausarina (2016) menjelaskan ada empat tingkat
kecemasan, yaitu kecemasan ringan, kecemasan sedang, kecemasan berat,
dan panik
a. Kecemasan ringan
Kecemasan ringan berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan
sehari- hari, kecemasan ini menyebabkan individu menjadi waspada dan
meningkatkan lapangan persepsinya. Kecemasan ringan dapat memotivasi
belajar dan menghasilkan pertumbuhan serata kreativitas. Manifestasi
yang muncul pada tingkat ini adalah kelelahan, iritabel, lapang persepsi
meningkat, kesadaran tinggi mampu untuk belajar motivasi meningkat
dan tingkah laku sesuai situasi.
b. Kecemasan sedang
Kecemasan sedang yang memungkinkan individu untuk berfokus
pada hal yang penting dan mengesampingkan yang lain. Kecemasan ini
memepersempit lapang persepsi individu, sehingga seseorang mengalami
perhatian yang selektif, namun dapat melakukan sesuatu yang terarah.
Manifestasi yang terjadi pada tingkat ini yaitu kelelahan meningkat,
kecepatan denyut jantung dan pernafasan meningkat, ketegangan otot

6
meningkat, bicara cepat dengan volume tinggi, lahan persepsi menyempit,
mampu untuk belajar namun tidak obtimal, kemampuan berkonsentrasi
menurun, perhatian selektif dan terfokus pada rangsangan yang tidak
menambah kecemasan, mudah tersinggung, tidak sabar, mudah lupa,
marah dan menangis.
c. Kecemasan berat
Kecemasan berat sangat mengurangi lapang persepsi individu.
Individu dengan kecemasan berat cenderung untuk memusatkan pada
sesuatu yang terinci dan spesifik, serta tidak dapat berpikir tentang hal
lain. Semua perilaku di tujukan untuk mengurangi ketegangan.
Manifestasi yang muncul pada tingkat ini adalah mengeluh pusing, sakit
kepala, nausea, tidak dapat tidur (insomnia), sering kencing, diare,
palpitasi, lahan persepsi menyempit, tidak mau belajar secara efeltif,
berfokus pada dirinya sendiri dan keinginan untuk menghilangkan
kecemasan tinggi, perasaan tidak berdaya, bingung, disorientasi.
d. Panik
Panik berhubungan dengan terperangah, ketakutan dan terror karena
mengalami kehilangan kendali. Individu yang mengalami panik tidak
mampu melakukan sesuatu walaupun dengan arahan. Panik mencakup
disorganisasi kepribadian dan menimbulkan peningkatan aktivitas
motoriknya, menurunnya kemampuan untuk berhubungan dengan orang
lain, persepsi yang menyimpang, dan kehilangan pikiran yang rasional.
Tingkat kecemasan ini tidak sejalan dengan kehidupan, jika berlangsung
terus dalam waktu yang lama, dapat terjadi kelelahan dan kematian.
Menurut Sue (1985) dalam Atikah (2011) berpendapat telah
merincikan 4 komponen yaitu:
1) Secara kognitif, dapat bervariasi dari rasa khawatir bisa mengalami
sulit berkonsentrasi, sulit mengambil keputusan dan lebih jauh lagi
bisa insomnia (sulit tidur).
2) Secara afektif (perasaan), individu mudah tersinggung, gelisah atau
tidak tenang hingga akhirnya memungkinkan terkena depresi.
3) Secara psikomotorik (gerak tubuh), seperti gemetar sampai dengan
goncangan tubuh yang berat, sering gugup dan kesulitan dalam
berbicara.
4) Secara somatik (reaksi fisik dan biologis), dapat berupa gangguan
pernapasan, jantung berdebar, berkeringat, tekanan darah tinggi dalam
matematika, disorganisasi mental, berpikir koheren, perasaan
kegagalan atau tidak berharga, ketegangan ekstrim dan gugup dan
ketidakmampuan untuk mengingat materi yang dipelajari.
B. Hasil belajar
1. Pengertian hasil belajar

7
Hasil belajar seringkali digunakan sebagai tolak ukur untuk mengetahui
ukuran seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang diajarkan. Hasil
belajar berasal dari dua kata yaitu “hasil” dan “belajar”. Hasil merupakan
suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang
mengakibatkan berubahnya input secara fungsional (Purwanto, 2009).
Sedangkan belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu
yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan yang melibatkan proses kognitif (Syah, 2007).
2. Macam- macam hasil belajar
Adapun macam-macam hasil belajar menurut Susanto (2013) adalah
sebagai berikut:
a. Pemahaman konsep
Pemahaman menurut bloom diartikan sebagai kemampuan untuk
menyerap dari materi atau bahan yang dipelajari.
b. Keterampilan proses
Usman dan Setiawati mengemukakan bahwa keterampilan proses
merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan
kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak
kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa. Keterampilan
berarti kemampuan menggunakan nalar, pikiran, dan perbuatan secara
efektif untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk kreativitasnya.
c. Pemahaman Sikap
Menurut Lange dalam Azwar (2013), sikap tidak hanya merupakan
aspek mental semata, melainkan mencakup pula aspek respon fisik. Jadi
sikap ini harus ada kekompakan antara mental dan fisik secara serempak.
Jika mental saja yang dimunculkan, maka belum tampak secara jelas,
sikap seseorng yang ditujukanya. Menurut Azwar (2013) mengukapkan
tentang struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang
yaitu: Komponen kognitif, afektif, dan konatif. Komponen kognitif
merupakn representasi apa yang di percayai oleh individu pemiliki.
Komponen afektif adalah perasaan yang menyangkut emosional dan
komponen konatif adalah aspek kecenderungan berperilaku tertentu
sesuai dengan sikap yang dimiliki seseorang.
3. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar, secara garis besar
faktor- faktor yang mempengaruhi hasil belajar digolongkan internal dan
eksternal.

a. Faktor internal

8
Faktor yang berasal dari dalam diri seseorang menyangkut seluruh
pribadi baik fisik maupun mental. Faktor internal tersebut meliputi faktor
fisiologis dan psikologi.
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah segala sesuatu baik kondisi maupun
lingkungan yang ikut memberi pengaruh terhadap kesuksesan seseorang
dalam belajar. Faktor eksternal merupakan faktor yang bersumber dari
luar diri seseorang yaitu terdiri dari faktor lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.
C. Pengaruh Kecemasan Terhadap Hasil Belajar
Kegagalan yang muncul akibat individu tidak dapat menyelesaikan hambatan,
akan membuat individu tertekan perasaannya sehingga individu tersebut menjadi
cemas. Kecemasan cenderung mengganggu proses belajar dan prestasi dalam
pendidikan, bahkan mengganggu perhatian, working memory, dan retrival.
Kecemasan berpengaruh terhadap fungsi kognitif yang selanjutnya
termanifestasi dalam perilaku selama proses belajar. Kecemasan akademis memiliki
empat karakteristik, yaitu pola kecemasan yang menimbulkan aktivitas mental,
perhatian yang menunjukkan arah yang salah, distress fisik dan termanifestasi dalam
perilaku yang kurang tepat, Ottens (1991) dalam pratiwi, (2009). Siswa yang
mengalami kecemasan menunjukkan adanya kesulitan khusus dalam informasi
penginstruksian sehingga kehilangan proses pengaturannya dan melibatkan memori
jangka pendek dan jangka panjang.
Tobias (1992) dalam pratiwi (2009) kecemasan yang tinggi akan
menyebabkan terganggunya fungsi kognitif dan aktivitas mental. Pada dasarnya
kecemasan dalam tingkat rendah dan sedang berpengaruh positif terhadap
penampilan belajar siswa, salah satunya dapat meninggkatkan motivasi belajar.
Sebaliknya akan memberikan pengaruh yang buruk apabila kecemasan itu pada taraf
yang tinggi. Siapa yang cemas seringkali mengkritik dan menyalahkan diri sendiri.
Aktivitas mental tersebut memperbesar peluang untuk menimbulkan ketidak
percayaan diri dan mempengaruhi siswa menentukan strategi untuk meregulasi
motivasi akibatnya siswa tidak bisa melakukan analisis tugas akademis dengan baik.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat di simpulkan bahwa terdapat pengaruh
kecemasan siswa saat menghadapi mata pelajaran matematika terhadap hasil belajar
siswa.
D. Penelitian yang Relevan
Penelitian-penelitian yang relevan diperlukan untuk memudahkan penulis
dalam melakukan proses penelitian. Diantara penelitian-penelitian yang relevan
yang sudah dilakukan tentang kecemasan yaitu penelitian yang dilakukan oleh
Agustiningsih (2010) yang bertujuan mengidentifikasi ada tidaknya pengaruh
kecemasan menghadapi tes matematika terhadap prestasi belajar matematika
menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan kecemasan menghadapi tes

9
matematika terhadap prestasi belajar matematika siswa SMP Negeri 7 Surakarta
kelas VIII semester 1 tahun ajaran 2009/2010. Penelitian yang dilakukan oleh
Angreini (2010) menunjukkan hubungan negatif antara kecemasan dengan prestasi
belajar matematika artinya semakin tinggi tingkat kecemasan maka semakin rendah
prestasi belajar matematika. Penelitian lain yang dilakukan Zahro dan Purwaningsih
(2018) menunjukan bahwa terdapat pengaruh kecemasan matematika siswa terhadap
kemampuan mengejakan soal ujian nasional sebesar 45,6%. Penelitian yang
dilakukan Ikhsan (2019) menunjukan adanya pengaruh negatif antara kecemasan
matematis siswa terhadap hasil belajar matematika siswa.
E. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan
masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis yang di gunakan dalam
penelitian ini adalah: Terdapat pengaruh kecemasan matematika terhadap hasil
belajar matematika pada siswa kelas X SMAN Noemuti Timur.
1. Hipotesis penelitian
H 0 : Tidak ada pengaruh kecemasan matematika terhadap hasil belajar belajar
matematika pada siswa kelas X SMAN Noemuti Timur
H 1 : Ada pengangruh kecemasan matematika terhadap hasil belajar matematika
pada siswa kelas X SMAN Noemuti Timur
2. Hipotesis statistik

H 0 : β=0 H 1: β ≠ 0

10
BAB 3

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2017)
penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data berupa angka-angka
yang diperoleh sebagai hasil pengukuran.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN Noemuti Timur, pada semester ganjil
Tahun Ajaran 2020/2021.
C. Populasi dan Sampel
A. Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X
SMAN Noemuti Timur
B. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 34 orang
D. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti bermaksud meneliti pengaruh kecemasan siswa
terhadap hasil belajar matematika. Penelitian ini meliputi 2 variabel, yaitu
kecemasan siswa ( X ), dan hasil belajar siswa (Y ). Asumsi dasar dari penelitian ini
adalah variabel X (independent) yaitu kecemasan siswa berpengaruh variabel Y
(dependent) yaitu hasil belajar matematika.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam
pengumpulan data. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan angket. Angket
adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi
dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya. Penggunaan angket dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui kecemasan matematika siswa. Angket yang
gunakan peneliti menggunakan metode langsung tertutup, karena itu angket sudah
tersedia alternatif jawabannya dan responden tinggal memilih salah satu jawaban
yang sesuai dengan dirinya. Alternatif jawabannya terdiri dari Sangat Sering, Sering,
Jarang, dan Tidak Pernah. Angket yang digunakan sudah divalidasi yaitu angket dari
(Qausarina, 2016).
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk mengumpulkan
data penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu:
1. Angket kecemasan matematika: untuk mengetahui informasi atau data dari
responden (siswa) terkait dengan kecemasan terhadap pelajaran matematika
di sekolah. Untuk memperoleh data tersebut penelitian menggunakan angket
kecemasan matematika dengan skala Likert (bertingkat), dengan
memberikan empat jawaban alternatif yaitu Sangat Sering (SS), Sering (S),

11
Jarang (J) dan Tidak Pernah (TP) dengan memberi tanda centang (√) pada
jawaban yang sudah tersedia.
2. Hasil belajar: untuk memperoleh hasil belajar siswa, peneliti mengambil
dari hasil Ujian Tengah Semester (UTS) Kelas X di SMAN Noemuti Timur
Tahun Ajaran 2020/2021 semester ganjil.
G. Teknik Analisis Data
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Untuk mengukur kekuatan antara
dua variabel, yaitu kecemasan matematika sebagai variabel independen dan hasil
belajar matematika sebagai variabel dependen, digunakan simple regression atau
sering juga disebut regresi sederhana. Untuk menghitung uji statistik dalam
penelitian ini menggunakan SPSS 16.0 agar mempermudah penulis.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah kecemasan
matematika dan hasil belajar berdistribusi normal atau tidak. Dalam
penelitian ini uji normalitas data dengan teknik kolmogorov-smirnov adalah
menguji normalitas data yang disajikan secara individu. Uji normalitas
dengan teknik kolmogorv- smirnov dilakukan dengan menghitung A1 yaitu
nilai maksimum dari selisih antara komulatif proporsi (KP) dengan harga z
pada tabel.
Langkah – langkah pengujian uji normalitas adalah
a. Hipotesis
H 0: sampel tidak berdistribusi normal
H 1: sampel berdistribusi normal
b. Statistik uji
1) Urutkan data sampel dari kecil ke besar dan tentukan frekuensi tiap-
tiap data( X ) .
2) Hitung frekuensi absolute ( f )
3) Hitung frekuensi komulatif ( f kum )
4) Hitung probabilitas frekuensi ( p) dengan membagi frekuensi
f
dengan banyak data
n
5) Hitung probabilitas frekuensi kumulatif (KP) dengan membagi
f
frekuensi kumulatif dengan banyak data kum
n
6) Tentukan nilai z dari tiap - tiap data tersebut dengan rumus z =
X− X
SD
7) Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai z berdasarkan
tabel z dan diberi nama F(z) → lihat table ( Z)
8) Hitung selisih antara komulatif proporsi (KP) dengan nilai z pada
batas bawah (lihat nilai f (z) dibawahnya).

12
9) Selanjutnya, nilai A1 maksimum bandingkan dengan harga pada
tabel D, yang diperoleh dari harga keritik kolmogorov-smirnov satu
sampel.
c. Daerah penolakan
H 0 ditolak jika A1maksimum < harga tabel D (lihat ditabel D).
d. Kesimpulan
Jika A1maksimum > harga tabel Dmaka dapat disimpulkan bahwa
data berdistribusi normal.
2. Uji Linearitas
Pengujian ini digunakan untuk menguji linearitas X dan Y atau dengan
kata lain untuk menguji apakah terdapat hubungan linear antara X dan Y.
Pengujiannya dilakukan dengan menggunakan uji t.
Langkah – langkah pengujian linearitas adalah sebagai berikut:
a. Hipotesis
H 0: Tidak ada hubungan linear kecemasan matematika tehadap hasil
belajar matematika.
H 1: Ada hubungan linear antara kecemasan matematika tehadap hasil
belajar matematika.
b. Tingkat signifikan α =5 % atau α =0,05
c. Kriteria penerimaan dan penolakan H 0
H 0 ditolak jika F hitung > F tabel
d. Menghitung F hitung > F tabel
1) Menghitung nilai F hitung
RJKreg
F hitung =
RJKres
Keterangan:
F= harga bilangan bulat untuk garis regresi
RJKreg = rata- rata jumlah kuadrat regresi
RJKres = rata-rata jumlah kuadrat residual
JKreg = jumlah kuadrat regresi
JKres = jumlah kuadrat residual
n = banyak data
2) Menentukan nilai F tabel
Nilai F tabel dapat dicari dengan menggunakan tabel F
F tabel=F { (1−α ) (dbTC ) (dbE ) }
Keterangan:
dbTC= derajat bebas tuno cocok
dbE= derajat bebas galat
α= taraf signifikan

13
e. Kesimpulan
Jika F hitung > F tabel maka H 0 ditolak dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan linear antara kecemasan matematika terhadap hasil belajar
matematika.

3. Model Regresi Sederhana


Tujuan dari uji regresi linear sederhana adalah untuk mencari model
persamaannya dan seberapa besar pengaruh variabel bebas X terhadap
variabel terikat Y yang dapat menggunakan rumus persamaan berikut ini:

Y^ = a + bx
Keterangan:
Y^ = nilai variabel terikat
x = variabel bebas
a = konstanta
b = koefisien regresi
Untuk menentukan harga a dan b digunakan rumus sebagai berikut :
(∑ X 2 ) ( XY ) − ( ∑ X ) ( ∑ XY )
a= 2
n ∑ X 2 − (∑ X ) (Ananda dan Fadhli, 2018)
n ∑ XY − ( ∑ X ) ∑ Y
b=
n ∑ X 2 − (∑ X ) 2
Jika nilai hitung lebih kecil dari taraf signifikan 5% maka ada pengaruh.
Sebaliknya nilai hitung lebih besar dari taraf signifikan 5% maka tidak ada pengaruh.
4. Uji signifikansi
Untuk menguji ada tidaknya pengaruh kecemasan matematika terhadap hasil
belajar matematika dengan mengunakan rumus t hitung sebagai berikut :
Langkah – langkah pengujian uji signifikansi adalah
a. Hipotesis
H 0: Tidak ada pengaruh signifikan antara kecemasan matematika tehadap
hasil belajar matematika.
H 1: Ada pengaruh signifikan antara kecemasan matematika tehadap hasil
belajar matematika.
b. Tingkat signifikan
α =5 % atau α =0,05
c. Statistik uji
r n−2
t hitung = √ (Sugiyono, 2017)
√ 1−r ²

Keterangan:

14
t : t hitung
r : Koefisien korelasi
n : Jumlah ke-n
d. Daerah penolakan
H 0 ditolak jika t hitung > t tabel
e. Kesimpulan
Jika t hitung > t tabel maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan
antara kecemasan matematika tehadap hasil belajar matematika.
5. Koefisien Determinan
Koefisien determinan digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh
variabel bebas ( X ) terhadap variabel terikat (Y ), dengan rumus:
2
KD=R .100 %
Keterangan:
KD: koefisien determinasi
R2 : R square atau korelasi.

BAB 4

15
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Sekolah


SMAN Noemuti Timur adalah salah satu sekolah negeri dengan akreditasi
nilai A yang beralamat di jalan Kuaken Desa Manikin, Kecamatan Noemuti Timur,
Kabupaten Timur Tengah Utara dengan visi dan misi sebagai berikut:
VISI : Menghasikan lulusan yang beriman, cerdas, dan kompetitif yang
bertumpu pada karakter, nilai dan budaya bangsa
MISI :
1. Meningkatkan kegiatan belajar mengajar yang optimal dan
pembinaan iman serta ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Meningkatkan profesionalisme guru melalui pelatihaan MGMP,
seminar dan lain-lain.
3. Mengembangkan seluruh potensi siswa secara optimal baik dalam
bidang akademis maupun non-akademis serta melibatkan siswa
dalam perlombaan OSN, olahraga, kesenian dan lain-lain pada
berbagai tingkatan.
SMAN Noemuti Timur menerapkan proses pembelajaran sesuai dengan yang telah
diprogramkan dalam struktur kurikulum yaitu kurikulum 2013. Muatan kurikulum
2013 untuk SMA/MA terdiri atas:
a. Kelompok mata pelajaran wajib: yang diikuti oleh seluruh peserta didik.
b. Kelompok mata pelajaran peminatan: yang diikuti oleh peserta didik sesuai
dengan bakat minat dan kemampuannya.
Jumlah siswa SMA Noemuti Timur pada tahun ajaran 2019/2020 sebanyak 119
orang, jumlah guru 15 orang, jumlah pegawai 2 orang, satpam 1 orang dan jumlah
kelas sebanyak 6 kelas.
Secara fisik SMAN Noemuti Timur memiliki sarana dan prasarana yang cukup
memadai, yang dapat mendukung kelancaran kegiatan proses belajar mengajar.
Terdapat 6 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang tata usaha, 1
ruang perpustakaan, 1 ruang computer, 3 WC guru, dan 4 WC siswa.
B. Deskripsi pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN Noemuti Timur. Dalam penelitian ini
dibagi menjadi dua bagian dengan alasan agar tidak mengganggu kegiatan di
sekolah pada masa pandemi Covid-19. Penelitian pertama dilaksanakan pada
tanggal 5 Desember 2020 yang dilakukan oleh peneliti sendiri dan dibantu oleh
beberapa guru dengan cara membagikan angket kepada siswa. Selanjutnya dibagian
kedua dilaksanakan pada tanggal 7 Desember 2020 dengan cara memperoleh nilai
data hasil belajar berupa nilai UTS dari guru matematika. Sampel dalam penelitian
ini adalah siswa kelas X yang berjumlah 34 orang yang tersebar di kelas IPA dan
IPS.

16
C. Analisis Data Hasil Penelitian
1. Uji Prasyarat
Syarat kelayakan yang harus terpenuhi saat ini menggunakan regresi linear
sederhana adalah:
a. Jumlah sampel yang digunakan harus sama.
b. Jumlah variabel bebas ( X ) adalah 1 (satu).
c. Nilai residual harus berdistribusi normal.
d. Terdapat hubungan yang linear antara variabel bebas ( X ) dengan variabel
terikat (Y ).
1) Uji normalitas
Untuk menguji normalitas apakah sampel penelitian ini berasal dari
populasi yang normal atau tidak. Syarat sampel minimal sebanyak 30
sampel Sugiyono (2011). Uji normalitas ini dilakukan menggunakan
uji Kolmogrov-Smirnov Test. Data berdistribusi normal jika taraf
signifikansi hitung lebih besar dari taraf signifikansi yang digunakan
yaitu 0,05.
Langkah-langkah melakukan uji normalitas Kolmogrov-Smirnov
dengan SPSS
a) Langkah pertama adalah persiapan data yang ingin di uji dalam
file doc, exel, atau yang lainya untuk mempermudahkan
tahapanya nanti. Setelah itu, buka program SPSS, lalu klik
Variable View, di bagian pojok kiri bawah. Selanjutnya, pada
bagian Name tulis saja X kemudian Y , pada Decimals ubah
semua menjadi angka 0, untuk bagian Label tuliskan kecemasan
matematika kemudian hasil belajar, abaikan yang lainya.

Gambar 4.1

17
b) Setelah itu, klik Data View, dan masukan data kecemasan
matematika dan hasil belajar yang sudah di persiapkan tadi ke
program SPSS sesuai nama Variabel yaitu dengan cara copy-
paste.
Gambar 4.2

c) Langkah selanjutnya pada menu SPSS pilih menu Analyze,


kemudian ke Regression lalu pilih Linear untuk memunculkan
nilai unstandardized residual (RES_1)
Gambar 4.3

d) Muncul kotak dialog dengan nama “Linear Regression”


selanjutnya masukan Variabel hasil belajar ke Dependent: lalu

18
masukan Variabel kecemasan matematika ( X ) ke kotak
Independent kemudian klik save.
Gambar 4.4

e) Maka muncul lagi kotak dialog dengan nama Linear Regression:


save, pada bagian Residuals, centang unstandardized. Selanjutnya
klik Continue lalu klik ok.
Gambar 4.5

f) Abaikan saja output yang muncul dari program SPSS. Perhatikan


pada tampilan data view, maka akan muncul Variabel baru
dengan nama RES_1 yang tampak pada layar SPSS.

19
Gambar 4.6

g) Langkah selanjutnya untuk melakukan uji Normalitas


Kolmogrov-smirnov, pilih menu analyze, lalu pilih
Nonparametric Test kemudian pilih submenu 1-Sample K-S…
Gambar 4.7

h) Muncul kotak dialog lagi dengan nama one sample kolmogrov-


smirnov. Selanjutnya masukan Variabel Unstandardized
Residuals ke kotak Test Variabel List: pada test distribution
centang pilihan normal lalu klik ok

20
Gambar 4.8

i) Selanjutnya, lihat tampilan tabel output yang muncul di SPSS.


Tabel 4.1

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 34
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 6.72785026
Most Extreme Absolute .165
Differences Positive .115
Negative -.165
Kolmogorov-Smirnov Z .961
Asymp. Sig. (2-tailed) .314
a. Test distribution is Normal.

Data tersebut diperoleh dengan perhitungan menggunakan


program SPSS versi 16.0 for windows. Masing-masing variabel bebas
memiliki nilai kolmogrov-smirnov lebih besar dari 0,05 pada taraf
signifikansi 5% (0,314>0,05) atau dengan kata lain D (kolmogrov-
smirnov) hitung 0,314> 0,233 (D tabel kolmogrov-smirnov dengan
N=34 dan α=0,05) sehingga dapat dikatakan data berdistribusi
normal.
Uji normalitas secara manual
Tabel 4.2 Variabel X

21
Interva
l fi xi fixi xi² fixi² fk Kp Z F(z) A
396 0.2941 0.090 0.2040
60-66 10 63 630 9 39690 10 2 -1.3486 1 2
490 0.5588 0.223 0.3352
67-73 9 70 630 0 44100 19 2 -0.7682 6 2
592 0.6764 0.428 0.2478
74-80 4 77 308 9 23716 23 7 -0.1878 6 7
705 0.7352 0.3926 0.651 0.0835
81-87 2 84 168 6 14112 25 9 4 7 9
828 0.9117 0.9730 0.0737
88-94 6 91 546 1 49686 31 6 8 0.838 6
960 1.5535 0.939
95-101 3 98 294 4 28812 34 1 1 4 0.0606

∑ 257 ∑ 0.3352
34 6 200116 2
A
Kesimpulan: karena 1 (0.335)>tabel D (0.233) data berdistribusi normal
Tabel 4.3 Variabel Y
Interval fi xi fixi xi² fixi² fk Kp Z F(z) A
45-50 5 47.5 237.5 2256.25 11281.3 5 0.14706 -2.1554 0.0157 0.13136
51-56 5 53.5 267.5 2862.25 14311.3 10 0.29412 -1.2504 0.1056 0.18852
57-62 15 59.5 892.5 3540.25 53103.8 25 0.73529 -0.3454 0.3669 0.36839
63-68 8 65.5 524 4290.25 34322 33 0.97059 0.55958 0.6736 0.29699
69-74 0 71.5 0 5112.25 0 33 0.97059 1.46456 0.7967 0.17389
75-80 1 77.5 77.5 6006.25 6006.25 34 1 2.36953 0.9874 0.0126
∑ ∑ ∑
34 1999 119025 0.36839
Kesimpulan: karena A1 (0.368)>tabel D (0.233) data berdistribusi normal

2) Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas
dan variabel terikat memiliki pengaruh linear atau tidak. Dari output
yang di hasilkan oleh SPSS versi 16.0 for windows. Kriteria pengujian
linearitas adalah jika nilai sig lebih kecil dari nilai taraf signifikansi
0,05 maka hubungan variabel ( X ) dan variabel (Y ) adalah linear.
Sebaliknya jika nilai sig lebih besar dari nilai taraf signifikansi 0,05
maka hubungan variabel ( X ) dan variabel (Y ) tidak linear. Jika T hitung
> T tabel maka hubungan variabel ( X ) dan variabel (Y ) adalah linear.
Sebaliknya jika T hitung < T tabel maka hubungan variabel ( X ) dan
variabel (Y ) tidak linear.
Langkah-langkah pengujian uji linearitas dengan menggunakan SPSS
adalah sebagai berikut:
a) Buka program SPSS

22
b) Entry data: masukan data kedalam lembar kerja SPSS 16 dengan
menggunakan nama variabel kecemasan matematika ( X ) dan
variabel hasil belajar(Y ).

Gambar 4.9

c) Pilih menu Analyze, kemudian regression lalu klik linear.


Gambar 4.10

d) Selanjutnya akan muncul kotak dialog uji linearitas, kemudian


pindahkan variabel hasil belajar (Y ) ke variabel depenpent lalu

23
pindahkan variabel kecemasan matematika ( X ) ke variabel
independent, kemudian klik ok.

Gambar 4.11

e) Selanjutnya, lihat tampilan tabel output yang muncul di SPSS.


Tabel 4.4

Coefficientsa
Standardi
zed
Unstandardized Coefficie
Coefficients nts
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 74.500 7.264 10.256 .000
kecemasan
-.206 .094 -.361 -2.187 .036
matematika
a. Dependent Variable:
hasil belajar

Data tersebut diperoleh dengan perhitungan menggunakan


program SPSS versi 16.0 for windows. Besarnya nilai sig lebih kecil
dari taraf signifikansi 5% (0,036 <0,05) atau dengan kata lain T hitung >

24
T tabel (2,187>2,032) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan linear antara kecemasan matematika terhadap hasil belajar
matematika siswa.
Uji linearitas secara manual
RJKreg
F hitung =
RJKres
223
F hitung =
45.83
F hitung =4.86
Kesimpulan: karena F hitung (4.86)> Ftabel (4.15) maka hubungan linear

3) Analisis Regresi Sederhana


Untuk meramalkan (memprediksi) variabel terikat (Y ) bila variabel
bebas ( X ) telah di ketahui. Dalam hal ini, analisis regresi dapat
digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel dari ( X ) terhadap (Y ).
Langkah-langkah pengujian uji regresi linear sederhana dengan
menggunakan SPSS adalah sebagai berikut:
a) Buka program SPSS
b) Entry data: masukan data kedalam lembar kerja SPSS 16 dengan
menggunakan nama variabel kecemasan matematika ( X ) dan
variabel hasil belajar (Y ).
Gambar 4.12

c) Pilih menu Analyze, kemudian regression lalu klik linear.


Gambar 4.13

25
d) Selanjutnya akan muncul kotak dialog uji linearitas, kemudian
pindahkan variabel hasil belajar (Y) ke variabel depenpent lalu
pindahkan variabel kecemasan matematika (X) ke variabel
independent, kemudian klik ok
Gambar 4.14

e) Selanjutnya, lihat tampilan tabel output yang muncul di SPSS.


Tabel 4.5

Coefficientsa
Standardiz
ed
Unstandardized Coefficien
Coefficients ts
Std.
Model B Error Beta T Sig.
1 (Constant) 74.500 7.264 10.256 .000
kecemasan
-.206 .094 -.361 -2.187 .036
matematika
a. Dependent Variable: hasil belajar

26
Kita subsitusikan nilai a dan b dari tabel tersebut ke persamaan
regresi, dengan nilai a sebesar 74,500 dan nilai b sebesar −0,206
sehinggaŶ =74,500−0,206 X , dapat di deskripsikan sebagai berikut:
1. Nilai konstanta a sebesar 74,500 artinya jika kecemasan matematika
( X ) =0, maka hasil belajar matematika Ŷ =74,500.
2. Nilai koefisien regresi variabel kecemasan matematika (b) bernilai
sebesar −0,206 artinya jika kecemasan matematika bertambah satu-
satuan maka hasil belajar juga bertambah sebesar −0,206. Hubungan
variabel ( X ) dan (Y ) negatif artinya semakin tinggi kecemasan
matematika maka semakin rendah hasil belajar siswa, dari hasil uji t
tersebut dapat disimpulkan bahwa kecemasan matematika
berpengaruh negatif terhadap hasil belajar matematika siswa.
Model regresi linear secara manual

Y^ = a + bx
(∑ X 2 ) ( XY ) − ( ∑ X ) ( ∑ XY )
a= 2
n ∑ X 2 − (∑ X )
( 202099 )( 2000 ) −(2587)(151093)
a=
34 ( 202099 ) −(2587)²

( 404,198,000 )−(390,877,591)
a=
( 6,871,366 )−( 6,692,569)
13,320,409
a=
178,797
a=74,500

n ∑ XY − ( ∑ X ) ∑ Y
b=
n ∑ X 2 − (∑ X ) 2
(34 ) (151,093)−(2587)(2000)
b=
34 ( 202099 )−(2587)²

( 5,137,162 )−(5,174,000)
b=
( 6,871,366 )−(6,692,569)
−36,838
b=
178,797
b=−0,206
Jadi model persamaanya yaitu Ŷ =74,500−0,206 X
4) Uji Signifikansi

27
Untuk menguji ada tidaknya pengaruh signifikansi kecemasan
matematika terhadap hasil belajar matematika siswa variabel ( X )
terhadap (Y ).
Langkah-langkah pengujian uji signifikansi dengan menggunakan
SPSS adalah sebagai berikut:
a) Buka program SPSS
b) Entry data: masukan data kedalam lembar kerja SPSS 16 dengan
menggunakan nama variabel kecemasan matematika ( X ) dan
variabel hasil belajar (Y ).

Gambar 4.15

c) Pilih menu Analyze, kemudian regression lalu klik linear.


Gambar 4.16

28
d) Selanjutnya akan muncul kotak dialog uji linearitas, kemudian
pindahkan variabel hasil belajar (Y ) ke variabel depenpent lalu
pindahkan variabel kecemasan matematika ( X ) ke variabel
independent, kemudian klik ok.

Gambar 4.17

e) Selanjutnya, lihat tampilan tabel output yang muncul di SPSS.


Tabel 4.6

29
Coefficientsa
Standardiz
ed
Unstandardized Coefficien
Coefficients ts
Std.
Model B Error Beta T Sig.
1 (Constant) 74.500 7.264 10.256 .000
kecemasan
-.206 .094 -.361 -2.187 .036
matematika
a. Dependent Variable: hasil
belajar

Data tersebut diperoleh dengan perhitungan menggunakan


program SPSS versi 16.0 for windows. Besarnya nilai sig lebih kecil
dari 0,05 pada taraf signifikansi 5% (0,036 < 0,05) atau dengan kata
lain T hitung > T tabel (2,187>2,032) dengan N=34 dan α=0,05) maka
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikansi antara
kecemasan matematika terhadap hasil belajar matematika siswa.
Uji signifikansi secara manual
r n−2
t hitung = √
√ 1−r ²
r n−2
t hitung = √ 2
√ 1−r
−0,36 √34−2
t hitung =
√1−(−0,36)²
−0,36 √ 32
t hitung =
√ 1−0,1296
−0,36(5.65)
t hitung =
√ 0.8704
−2.034
t hitung =
0,93
t hitung =−2,187
Kesimpulan: karena t hitung (2.187)> t tabel (2.032) maka ada pengaruh
signifikan antara kecemasan mateatika terhadap hasil belajar
matematika.
5) Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk menentukan besarnya
pengaruh variabel bebas ( X ) terhadap variabel terikat (Y ).
Langkah-langkah pengujian Uji Linearitas dengan menggunakan
SPSS adalah sebagai berikut:

30
a) Buka program SPSS.
b) Entry data: masukan data kedalam lembar kerja SPSS 16 dengan
menggunakan nama variabel kecemasan matematika ( X ) dan
variabel hasil belajar (Y ).
Gambar 4.18

c) Pilih menu Analyze, kemudian regression lalu klik linear.

Gambar 4.19

d) Selanjutnya akan muncul kotak dialog uji linearitas, kemudian


pindahkan variabel hasil belajar (Y ) ke variabel depenpent lalu

31
pindahkan variabel kecemasan matematika ( X ) ke variabel
independent.
Gambar 4.20

e) Pada kotak dialog Linear Regression pilih statistics lalu centang


model fit kemudian klik continu.

Gambar 4.21

32
f) Selanjutnya, klik ok kemudian lihat tampilan tabel output yang
muncul di SPSS. Hasil pengujian uji koefisien determinasi dapat
dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.7

Data tersebut diperoleh dengan perhitungan menggunakan


program SPSS versi 16.0 for windows. Besarnya koefisien
determinasi R Square sebesar 0,130 % artinya bahwa variabel

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .361a .130 .103 6.832
a. Predictors: (Constant), kecemasan matematika
b. Dependent Variable: hasil belajar
kecemasan matematika memberikan pengaruh sebesar 13,0 %
terhadap hasil belajar matematika siswa dan selebihnya
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Koefisien determinan secara manual
2
KD=R .100 %
KD=( 0,130 ) .100 %
KD=13 %

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMAN Noemuti Timur pada


kelas X IPA dan IPS. Analisis data dalam penelitian dilakukan dengan

33
menggunaakan dua cara yaitu dengan menggunakan SPSS 16.0 dan cara manual.
Hasil penelitian deskripsi data dan klarifikasi data responden dalam setiap variabel
yang diperoleh dengan menggunakan SPSS bahwa pengaruh kecemasan matematika
terhadap hasil belajar matematika siswa dan besar nilai koefisien determinasi 0,130,
artinya bahwa variabel kecemasan matematika memberikan pengaruh terhadap hasil
belajar sebesar 13,0 %. Hal ini sama dengan hasil penelitian deskripsi data dan
klarifikasi data responden dalam setiap variabel yang diperoleh dengan
menggunakan cara manual yaitu besar nilai koefisien determinasi 0,130 artinya
bahwa variabel kecemasan matematika memberikan pengaruh terhadap hasil belajar
sebesar 13,0 % . Sedangkan87,0 % berasal dari faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
Oleh karena itu berdasarkan hasil uji t (model regrasi) besar nilai konstanta a
sebesar 74,500 artinya jika kecemasan matematika ( X ) =0, maka hasil belajar
Ŷ =74,500, koefisien regresi variabel kecemasan matematika (b) bernilai sebesar
−0,206, artinya jika kecemasan matematika bertambah satu-satuan maka hasil
belajar juga bertambah sebesar −0,206. Hubungan variabel ( X ) dan (Y ) negatif
artinya semakin tinggi kecemasan matematika maka semakin rendah hasil belajar
matematika siswa, dari hasil uji t tersebut dapat disimpulkan bahwa kecemasan
matematika berpengruh negatif terhadap hasil belajar matematika siswa. Penelitian
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Angreini (2010) menunjukkan
hubungan negatif antara kecemasan dengan prestasi belajar matematika artinya
semakin tinggi tingkat kecemasan maka semakin rendah prestasi belajar
matematika.

BAB 5

PENUTUP

34
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan. Maka peneliti dapat menyimpulkan
bahwa:
1. Dari hasil uji t (Model Regresi Sederhana) besar nilai konstanta a sebesar 74,500
artinya jika kecemasan matematika ( Χ ) =0, maka hasil belajar Ŷ =74,500,
koefisien regresi variabel kecemasan matematika (b) bernilai sebesar −0,206
artinya jika kecemasan matematika bertambah satu-satuan maka hasil belajar
juga bertambah sebesar −0,206. Hubungan variabel ( X ) dan (Y ) negatif artinya
semakin tinggi kecemasan matematika maka semakin rendah hasil belajar
matematika siswa, dari hasil uji t tersebut dapat disimpulkan bahwa kecemasan
matematika berpengaruh negatif terhadap hasil belajar matematika siswa.
2. Berdasarkan perhitungan nilai Koefisien Determinasi ( R ²) sebesar 0,130 artinya
bahwa variabel kecemasan matematika memberikan pengaruh sebesar 13,0 %
terhadap hasil belajar matematika siswa dan sisanya dipengaruhi oleh faktor
yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
B. Saran
Dari kesimpulan diatas, maka peneliti menyarankan kepada:
1. Guru perlu menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan
agar siswa tidak cemas saat mengikuti proses kegiatan proses belajar
mengajar.
2. Di perlukan bimbingan khusus dari guru mata pelajaran terhadap siswa yang
memiliki kecemasan.
3. Untuk penelitian ini hanya menggunakan variabel kecemasan matematika
yang menjadi variabel independen, jadi disarankan untuk peneliti selanjutnya
agar memperbanyak variabel penelitian, karena semakin banyak variabel
independen semakin besar pula kesempatan untuk mengetahui faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi hasil belajar.

Daftar Pustaka

Agustiningsih ER, 2010. Pengaruh Pemberian Motivasi Belajar Dari Orang Tua,
Minat Belajar dan Kecemasan Menghadapi Tes Matematika Terhadap
Prestasi Belajar Matematika.

35
Ananda R, Fadhli M, 2018. Statistik Pendidikan. Teori dan Praktik Dalam
Pendidikan. Medan: CV. Widya Puspita.
Angreini T, 2010. Hubungan Antara Kecemasan Dalam menghadapi Mata Pelajaran
Matematika Dengan Presentasi Akademik Matematika pada
Remaja.http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/pshycology201
0/artikel 10505223.pdf.
Anita IW, 2014. Pengaruh Kecemasan Matematika (mathematics anxiety) Terhadap
Kemampuan Koneksi Matematis siswa SMP. Infinity Journal,3/1, 125-132.
Arikunto S, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka
Cipta.
Atikah, 2011. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kecemasan Orang Tua
akan Keselamatan Remaja. Fakultas psikologi: UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Ashcraft MH, Kirk EP, 2001. The Relationship Among Working Memory, Math
Anxiety and Performance. Journal of Experimental Psikologi: General.
Dacey JS, 2000. Yours Anxious Child How Parents and Teachers Can Relieve
Anxiety in Children. SanFransisco: JosseyBass Publishers.
http://www.library.usd.ac.id/Data%20PDF/F.
%20psikologi/psikologi/02911400full.Pdf.
Ekawati A, 2015. Pengaruh kecemasan terhadap hasil belajar matematika siswa kelas
VII SMPN 13 Banjarmasin. Math Didactic: Jurnal Pendidikan
Matematika,1/3.
Hanna DB, 2001. Integrasi Psikologi Dengan Islam, Yogyakarta: Yayasan Insal
Kamil Bekerjasama Dengan Pustaka Pelajar.
Ikhsan M, 2019. Pengaruh Kecemasan Matematis Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa. De Fermat: Jurnal Pendidikan Matematika, 2/1: 1-6
Leonard, 2008. Pengaruh Konsep Diri, Sikap dan Kecemasan Siswa Terhadap Hasil
Belajar Matematika (Survei pada SMP di Wilayah DKI Jakarta), Universitas
Indraprasta PGRI.
Luo Y, F Wang, z Luo, 2009. Investagation and Analysis of mathematic Anciety in
Middle School Student. Journal of Mathemetic Education, vol.2, No.2, hlm.
12-19. http://educationforatoz.com/images/97342 Xinbin Lou.pdf
Pratiwi AP, 2009. Pengaruh Antara Kecemasan Akademis dengan Self-Regulated
Learning pada Siswa Rintisan Sekolah Bertaraf Internasioal di SMA 3
Surakarta.
Purwanto, 2009. Evaluasi hasil belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Qausarina H, 2016. Pengaruh Kecemasan Matematika (Math Anxiety) Terhadap
Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Banda Aceh
(Doctoral dissertation, UIN Ar-Raniry Banda Aceh).
Singgih DG, 2001. Psikologi Anak Bermasalah, Kwitang Jakarta, BPK Gunung
Mulia

36
Slameto, 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Edisi Revisi.
Jalarta: Rineka Cipta.
Sugiyono, 2011. Metode penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung:
Alfabet.
Sugiyono, 2017. Metode penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung:
Alfabet, CV.
Suryabramata S, 2001. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Susanto A, 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana Prenadamedia Group.
Syah M, 2007. Psikologi belajar. Jakarta: Raja Grafindo.
Zahro YA, Purwaningsih D, 2018. Pengaruh Kecemasan Matematika Siswa terhadap
Kemampuan Mengerjakan Soal Ujian Nasional. Jurnal Dialektika Program
Studi Pendidikan Matematika, 5/2, 169-186.
Zakiyah D, 2001. Kesehatan Mental, Jakarta: Gunung Agung.

37

Anda mungkin juga menyukai