SKRIPSI
OLEH:
KRISTANORA NINE
12170027
PERNYATAAN
ORISINALITAS SKRIPSI
Kristanora Nine
iii
Kefamenanu
HALAMAN PENGESAHAN
Anggota Penguji
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Penulis Panjatkan Ke Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa Atas
Berkat dan Lindungan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
"PREFERENSI PENGGUNAAN PUPUK BERSUBSIDI PETANI PADI DI
KECAMATAN BIBOKI MOENLEU KABUPATEN TIMOR TENGAH
UTARA (Studi Kasus Desa Oepuah Utara)".
Penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan dalam penyusunan
skripsi ini akan tetapi dengan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak maka
semuanya teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada:
1. Rektor Universitas Timor
2. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Timor
3. Koordinator Program Studi Agribisnis Universitas Timor
4. Bapak/Ibu Dosen di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Timor
5. Mardit Nikodemus Nalle, SP., M.P selaku pembimbing akademik penulis
6. Dr. Werenfridus Taena, S.P.,M,Si. selaku Dosen Pembimbing Pertama, yang
telah memberikan bimbingan, motivasi, nasehat, arahan dan kritik selama
penelitian dan proses penyelesaian skripsi ini
7. Dira Asri Pramita, S.Pt., M.Si selaku Dosen pembimbing Kedua, yang telah
yang telah memberikan bimbingan, motivasi, nasehat, arahan dan kritik
selama penelitian dan proses penyelesaian skripsi ini
8. Yang tercinta Bapak Kostan Tinus Tefa dan Mama Maria Margaretha Kolo
yang telah melahirkan dan membesarkan, memberikan motivasi dan doa yang
tulus untuk kesuksesan penulis selama perkuliahan
9. Yang tercinta kelurga besar Nine, Obe, Abi dan Kolo, dan keluarga besar Elu
yang mendukung penulis selama masa perkuliahan hingga akhir pada akhir
skripsi.
10. Yang tercinta teman-teman seperjuangan AGB 17 Amon Kolmusu, Arhy
Binsasi, Ryan Bengu, Imy Laklo, Lonny Kollo, Jheni Bnani, Erlin Farnesi,
Devi Tani, Elis Sutal, Rosa Ratrigis, Jhovi Manehat yang selalu mendukung
dan mendoakan hingga penulis menyelesaikan skripsi
vi
11. Yang terkasih sahabat hati Amnon Kolmusu yang selalu mendukung penulis
selama perkuliahan dan selalu ada di saat suka maupun duka dalam
menyelesaikan skripsi ini.
12. Sahabat tercinta Amon Kolmusu, Arhy Binsasi, Imy Laklo, Lonny Kollo dan
Ria Sifa yang selalu ada disaat suka maupun duka
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun, sangat penulis harapan demi
penyempurnaan skripsi ini.
Sekian dan Terima kasih, Tuhan Memberkati.
Penulis
vii
ABSTRAK
Oleh
Kristannora Nine* Dr. Werenfridus Taena, S.P.,M.Si.**Dira Asri Pramita, S.Pt.,M.Si ***
ABSTRACT
By
Kristannora Nine* Dr. Werenfridus Taena, S.P.,M.Si.** Dira Asri Pramita, S.Pt.,M.Si ***
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian....................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian..................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................6
2.1 Rujukan Penelitian.................................................................................6
2.2 Preferensi Konsumen.............................................................................7
2.3 Pupuk......................................................................................................9
2.4 Kebijakan Pupuk Bersubsidi................................................................12
2.5 Petani Padi............................................................................................13
2.6 Regresi Logistrik.................................................................................15
BAB V PENUTUP.............................................................................................43
5.1 Kesimpulan...........................................................................................43
5.2 Saran.....................................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Umur Petani....................................................................................24
Tabel 2. Jenis Kelamin.................................................................................25
Tabel 3. Pendidikan......................................................................................25
Tabel 4. Jumlah Tanggungan Keluarga........................................................26
Tabel 5. Faktor yang mempengaruhi pembelian pupuk bersubsidi..............29
Tabel 6. Matriks Klasifikasi Model .............................................................31
Tabel 7. Faktor yang mempengaruhi penggunaan pupuk bersubsidi...........36
Tabel 8. Matriks Klasifikasi Model..............................................................38
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Kerangka pemikiran.....................................................................18
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Uji Hipotesis Faktor yang mempengaruhi Pembelian
Pupuk Bersubsidi..................................................................48
Lampiran 1. Uji Hipotesis Faktor yang mempengaruhi Penggunaan
Pupuk Bersubsidi..................................................................49
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertanian merupakan salah satu sektor sangat dominan dalam pendapatan
masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai
petani. Namun produktivitas pertanian masih jauh dari harapan.
Badan pusat statistik (BPS) memprediksi angka produksi padi pada tahun
2015 sebanyak 74,99 juta ton gabah kering giling (GKG) atau mengalami
kenaikan sebanyak 4,15 juta ton (5,85 %) dibandingkan tahun 2014. Produksi padi
pada tahun 2015 merupakan yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir. Menurut
publikasi BPS tentang produksi tanaman pangan 2014 didapatkan informasi
bahwa produksi padi Indonesia pada tahun 2014 sebesar 70,85 juta ton gabah
kering giling (GKG), mengalami penurunan sebesar 433,24 ribu ton (0,61%)
dibandingkan tahun 2013. Penurunan produksi padi tersebut disebabkan
penurunan produksi di pulau jawa sebesar 829,97 ribu ton. Sementara itu produksi
padi di luar pulau jawa mengalami peningkatan sebesar 396,73 ribu ton.
Penurunan produktivitas masing-masing 37,95 ribu hektar (0,27%) sebesar 0,17
kuintal/hektar (0,33%).
Salah satu faktor penyebab kurangnya produktivitas pertanian adalah sumber
daya manusia yang masih rendah dalam mengolah lahan pertanian dan hasilnya.
Mayoritas pertanian di Indonesia masih menggunakan sistem manual dalam
pengolahan lahan pertanian. Pembangunan ekonomi adalah salah satu tolak ukur
untuk menunjukan adanya pembangunan ekonomi suatu daerah, dengan kata lain
pertumbuhan ekonomi dapat memperlihatkan adanya pembangunan ekonomi
(Sukirno, 2007).
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Merupakan salah satu wilayah potensial
untuk usahatani padi. Luas panen padi di Nusa Tenggara Timur pada tahun 2020
sebesar 181,69 ribu hektar. Mengalami penurunan sebanyak 17,18 ribu hektar
atau 8,64 persen dibandingkan 2019 yang sebesar 198,87 ribu hektar. Produksi
padi pada tahun 2020 sebesar 725,02 ribu ton gabah kering giling (GKG).
Mengalami penurunan sebanyak 86,7 ribu ton atau 10.68 persen dibandingkan
2019 yang sebesar 811,72 ribu ton GKG. Jika potensi produksi padi pada 2020
2
padi ladang 35 ha rata-rata hasil 20,41 (kw/ha) produksi gabah kering giling padi
ladang 71 ton dan beras sebesar 46 ton. Tahun 2015 luas panen padi sawah 672 ha
rata-rata hasil 37,96 (kw/ha) produksi gabah kering giling 2,551 ton dan beras
sebesar 1,658 ton, luas panen padi ladang 30 ha rata-rata hasil 13,38 produksi
gabah kering giling padi ladang 40 ton dan beras sebesar 26 ton.
Kecamatan Biboki Moenleu di Desa Oepuah Utara sebagian besar masyarakat
bermata pencaharian sebagai petani. Dengan jenis usaha petani padi sawah pada
Tahun 2015 dengan luas panen padi sawah 672 ha produksi gabah kering giling
padi sawah sebesar 2,551 ton dan beras padi sawah sebesar 1,658 ton, meskipun
demikian produktivitas padi sawah pada dasarnya ditentukan oleh kondisi biofisik
lahan seperti tingkat kesuburan lahan, dalam perkembangan komoditi padi
terdapat beberapa permasalahan, dimana budidaya tanaman mengalami kendala
seperti kurangnya optimal penggunaan pupuk bersubsidi dari masyarakat
penggunaan dan jenis harga pupuk yang bervariasi. Kurangnya optimal
penggunaan pupuk dapat dilihat dari kemampuan petani dalam membeli pupuk
bersubsidi dan kemudahan petani dalam menggunakan pupuk bersubsidi. Oleh
karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai "Preferensi
penggunaan pupuk bersubsidi petani padi" di Desa Oepuah Utara Kecamatan
Biboki Moenleu Kabupaten Timor Tengah Utara – NTT.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Rujukan Penelitian
Purba, D A (2015) Menganalisis Preferensi Petani Terhadap kombinasi
petani dan urutan atribut Pupuk yang paling penting menurut preferensi petani
untuk Usahatani Belimbing serta menganalisis tingkat keakuratan prediksi pada
proses conjoint. Metode yang digunakan dalam penelitian ini analisis conjoint.
Atribut pupuk yang digunakan dalam penelitian ini bentuk pupuk kecepatan
dalam ketersediaan, kandungan unsur hara, harga, bahan dasar pupuk, bentuk
pupuk, kecepatan penguraian, kemudahan penggunaan, label dan jenis
kemasan.Penelitiannya menyatakan bahwa harga merupakan atribut terpenting
dibanding atribut lainnya dengan nilai kepentingan (26,574 %). Urutan atribut
pupuk yang kedua sampai terakhir menurut preferensi petani yaitu kandungan
unsur hara (22, 906 %), bentuk pupuk (16,351 %), bahan dasar pupuk (13,344 %),
kecepatan penguraian (4,849 %), ketersediaan (4,650 %), kemudahan penggunaan
(3,885 %), jenis kemasan (3,846 %), serta label (3,595 %). Stimuli yang
diinginkan oleh petani untuk produk pupuk adalah tersedia dimana-mana pada
saat dibutuhkan dari segi volume, waktu dan lokasi, kandungan unsur hara seperti
yang ada pada NPK phonska disertai tambahan unsur hara mikro dan vitamin
tanaman, harga Rp 5,000 – Rp,7,000 kg, bahan dasar pupuk berupa organik,
bentuk granular, kecepatan penguraian cepat terurai, penggunaan memerlukan alat
aplikasi pupuk, terhadap label sertifikasi pupuk dan jenis kemasan berupa karung
plastik kedap air.
Chalil Diana et al., (2011). "Analisis Efisiensi Penggunaan Pupuk Bersubsidi
Pada Tanaman Padi Sawah (Studi Kasus: Desa Melati II, Kecamatan Perbaungan,
Kabupaten Serdang Bedagai) " . Upaya pemberian pupuk bersubsidi oleh
Pemerintah dinilai sangat membantu petani, selain untuk meningkatkan jumlah
produksi dan produktivitas juga menekan biaya produksi. Tujuan penelitian
adalah menganalisis rata-rata penggunaan pupuk bersubsidi dan efisiensi
penggunaan pupuk tersebut. Data yang digunakan berasal dari data produksi 60
petani sampel yang ditentukan secara stratified cluster sampling berdasarkan
status kepemilikan dan luas lahan. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata
7
dosis penggunaan pupuk bersubsidi (Urea, SP 36, ZA, NPK Phonska) jauh lebih
tinggi dari pada dosis yang dianjurkan, serta tingkat efisiensi penggunaan pupuk
bersubsidi dari segi teknis dan harga tidak efisien, baik untuk petani pemilik
penggarap maupun petani penggarap.
Sari Lusita, 2019 "Analisis Pendapatan Petani Padi Di Desa Bontorappo
Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto " . Studi Pendidikan Ekonomi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pendapatan petani padi di Desa bontorappo Kecamatan Tarowang
Kabupaten Jeneponto. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 300 orang
dalam jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 10 persen atau sama
dengan 30 petani padi yang ada di Desa Bontorappo. Adapun teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi, wawancara Angket dan
Dokumentasi sedangkan untuk mengetahui pendapatan petani padi digunakan
analisis R/C Ratio. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa jumlah produksi
sebagian besar petani padi di Desa Bontorappo Kecamatan Tarowang berkisar
antara 6.000 – 6.499kg yaitu sebanyak 30 responden atau 23,33 persen, dimana
total penerimaan RP20.887.500,00 dibandingkan total biaya yang dikeluarkan
sebesar Rp5.062.433.33 sehingga total pendapatan petani padi sebesar
Rp15.825.066.67 dan analisis R/C menunjukan bahwa usahatani padi yang ada di
Desa Bontorappo menguntungkan atau layak untuk diusahakan.
dipengaruhi oleh rasa suka atau rasa ketidaksukaan seseorang terhadap preferensi
tersebut (Mowen dan Michael, 2002).
Preferensi merupakan kecenderungan lebih menyukai suatu benda dari pada
benda lainnya. Selain itu juga dapat diartikan sebagai suatu seleksi atau pilihan
perangsa, jalan, mode dan cara bertingkah laku (Chaplin,2005).
Preferensi dapat dinilai dari tingkat kepuasan konsumen antara harapan dan
kualitas hasil yang diterima. Harapan akan menentukan kecenderungan memilih
sesuatu produk (Tjiptono, 2002). Preferensi dalam memilih varietas benih padi
yang ditanam memiliki pengaruh terhadap lahan sawah yang dikelola. Varietas
benih yang tidak sesuai dengan karakteristik lahan akan menyebabkan
penggunaan pupuk, pestisida, dan pola penanaman menjadi tidak efektif.
Penggunaan bahan kimia yang berlebihan akan menurunkan kualitas lahan
pertanian. (Adimihardja, 2006).
2.3 Pupuk
2.3.1 Jenis Pupuk
Menurut Nasih (2010) pupuk merupakan suatu bahan yang yang
mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman. Bahan tersebut merupakan
mineral atau organik , yang dihasilkan oleh alam atau diolah oleh manusia di
pabrik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pupuk adalah penyubur tanaman
yang ditambahkan kedalam tanah untuk untuk menyediakan senyawaan
senyawaan unsur yang diperlukan oleh tanah. Ada beberapa jenis pupuk
anorganik yang biasa digunakan oleh petani, adalah :
1. Pupuk urea, adalah pupuk kimia yang mengandung Nitrogen (N) berkadar
tinggi. Unsur nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan
tanaman dalam proses fotosintesis, mempercepat pertumbuhan tanaman
dan menambah kandungan protein tanaman. Pupuk urea mengandung
unsur hara N sebesar 46% yang berarti setiap 100 kg urea mengandung 46
kg Nitrogen.
2. Pupuk TSP (Triple Super Phosphate) adalah nutrien anorganik yang
digunakan untuk memperbaiki hara tanah.
3. Kalium Klorida (KCL) merupakan salah satu jenis pupuk kalium yang
juga termasuk pupuk tunggal. Kandungan unsur hara dalam pupuk ini
adalah 60% K2O, yang berarti disetiap 100 kg urea mengandung unsur
hara K2O dari total kandungan.
4. Pupuk NPK merupakan pupuk buatan yang berbentuk cair atau padat yang
mengandung unsur hara utama Nitrogen, Fosfor, dan Kalium. Pupuk NPK
merupakan salah satu jenis pupuk majemuk yang paling banyak
10
3. Subsidi Pekerjaan
Pemberian subsidi pada upah oleh pemerintah suatu intensif pada
perusahaan-perusahaan untuk dapat memberi lebih banyak kesempatan
kerja, sehingga dapat menurunkan tingkat pengangguran dalam
perekonomian.
4. Subsidi pendapatan
Pemberian subsidi pada masyarakat melalui sistem pembayaran
transfer Pemerintah dalam usaha untuk memungkinkan mereka menikmati
suatu standar hidup minimum. Subsidi pendapatan diberikan oleh
pemerintah agar kesejahteraan masyarakat semakin terjamin, sehingga
perekonomian diharapkan dapat lebih lanjut.
Meskipun tujuan pupuk bersubsidi dapat mendatangkan kebaikan,
umum pada kenyataannya ada beberapa dampak negatif dari subsidi pupuk
tersebut (Muhammad Hasanudin, 2004) subsidi pupuk ternyata
menimbulkan dampak negatif baik yang bersifat langsung maupun tidak
langsung. Dampak negatif yang cukup menonjol adalah : (1) dualisme
pasar; (2) penggunaan pupuk berlebihan; (3) industri pupuk tidak
berkembang secara optimal; (4) biaya lebih besar dari manfaat.
disebut dengan kelompok tani apabila mereka telah sepakat untuk berhimpun dan
bersama-sama melakukan pekerjaan demi kepentingan dan tujuan bersama. Jika
kelompok tani telah memiliki sikap demikian, maka mereka akan dengan mudah
mencapai apa yang menjadi tujuan mereka (Suhardiyono, 1992).
Kontak tani adalah petani pemilik atau penggarap tanah yang telah
berpengalaman dalam berusahatani, mempunyai pengaruh dalam lingkungannya,
dinamis dan berpandangan positif terhadap hal-hal baru dan aktif membantu
Pemerintah dalam usaha mengadakan penyuluhan pertanian serta produktivitas
usaha taninya tinggi. Kontak ini merupakan langkah yang paling baik untuk
menyelenggarakan kerja dalam usaha menyebarkan hal-hal baru kepada petani-
petani (Samsudin,1982).
Joka, 2019). Kontradiksi terjadi pada saat panen tiba, hasil melimpah tetap harga
menjadi turun, dan terlebih lagi jika hasil produksi tidak sesuai dengan ekspektasi,
yaitu pembeli sangat rendah, produksi minim, biaya untuk kegiatan produksi,
mulai dari pengadaan pupuk, pengolahan, pestisida dan biaya lainnya yang tidak
terduga (Roidah,2015).
Padi adalah tanaman pangan yang sangat pokok yang dikonsumsi oleh
seluruh masyarakat setiap hari, sehingga kebutuhan akan padi sangat tinggi tetapi
sebaliknya produktivitas maupun supply ke masyarakat rendah atau tidak balance.
Harga padi di tingkat petani sangat rendah sedangkan harga beras dipasaran
sangat tinggi. Selain itu, masalah lain yang terjadi pada petani adalah harga
pestisida dan harga pupuk yang mahal serta harga bibit yang tidak tentu sehingga
biaya produksi yang dikeluarkan petani lebih tinggi tetapi pendapatan bersih yang
petani memiliki tingkat perekonomian yang rendah.
Persamaan 2.1
y i=x i(1- πx i)1-y i , :y i=0,1
Sehingga diperoleh untuk
y i=0 maka f 0= π x i)0(1-π (x i)1-0=1-π (x i)
untuk y i=1 maka f 1= π(x-i)1(1-π(x i)1-1= π(x i)
Misalkan probabilitas dari variabel respons y untuk nilai x yang diberikan.
Dinotasikan sebagai (x). Model umu (x) dinotasikan sebagai berikut:
16
Persamaan 2.2:
n ( x )=exp ¿ ¿
Persamaan (2.2) disebut fungsi regresi logistik yang menunjukan
hubungan antara variabel prediktor dan probabilitas yang tidak linear, sehingga
untuk mendapatkan hubungan yang linear dilakukan transformasi yang sering
disebut dengan transformasi logit. Bentuk logit dari (x) dinyatakan sebagai (x)
yaitu :
Persamaan 2.3
logit [ π ( x ) ] =¿ ( π (x)
)
1−π ( x )
=β 0+ β 1 x 1+ β 2 x 2+…+ βpxp .
BAB III
17
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Kerangka Berpikir
Desa Oepuah Utara merupakan salah satu desa dimana sebagian penduduknya
bermata pencaharian sebagai petani yang dapat mengusahakan padi sawah. Di
Desa oepuah Utara juga mendapatkan pupuk bersubsidi yaitu pupuk Urea, NPK,
SP-36, ZA dan pupuk Organik. Dimana petani harus menentukan pilihannya
dalam pembelian pupuk dan penggunaan pupuk bersubsidi.
Dalam pembelian pupuk bersubsidi terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi petani dalam memilih pupuk yaitu, Luas lahan, produksi, akses
informasi, pengalaman, dan 6 tepat (Jenis, Tepat, jumlah, harga, waktu dan mutu).
Sedangkan dalam penggunaan pupuk bersubsidi juga terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhi petani dalam memilih pupuk yaitu, Luas lahan, produksi,
Pendidikan, akses informasi, pengalaman, dan 4 Tepat (jenis, waktu, dosis dan
cara). Dari faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi petani dalam memilih
pupuk. Disini terdapat 2 jenis pupuk yang akan dibeli dan digunakan oleh petani
yaitu pupuk Urea dan NPK.
18
Faktor pembelian
pupuk
1. Luas lahan
(X1)
Pembelian
2. Pendapatan
Pupuk (Y1)
(X2)
3. Akses
Informasi
(X3) Pembelian
4. Pengalaman dan
(X4) penggunaan
5. 6 T (X5) pupuk urea
dan NPK
Faktor penggunaan
pupuk
1. Luas lahan
(X1)
2. Pendapatan
Penggunaan
(X2)
Pupuk (Y1)
3. Pendidikan
(X3)
4. Akses
informasi
(X4)
5. Pengalaman
(X5)
6. 4 T (X6)
3.2 Hipotesis
19
3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian terkecil dari anggota populasi yang diambil menurut
prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya (Nursalam, 2008).
Berdasarkan jumlah kelompok tani yang ada di Desa Oepuah Utara maka
penelitian mengambil sampel secara sengaja (Purposive sampling) dari masing-
masing kelompok tani yang ada di Desa Oepuah Utara dengan pertimbangan
mewakili 17 kelompok tani :
2 Oekabuka 15 4
3 Kasih Sayang 19 4
4 Tetu Besak 15 4
5 Penseka 20 5
6 Cinta Kasih 18 4
7 Arko 15 4
8 Uisana Pahbala 20 5
9 Talenta 12 4
10 Cruz 16 4
11 KWT Pucuk Tani 20 5
12 Tani Jaya 17 4
13 Idola jaya 21 5
14 Mena Jaya 14 4
15 Mena Mandiri 17 4
16 Mitra Tani 15 4
17 Bipaan Jaya 18 4
Jumlah 284 72
In = = [ ]
p
1−p
=β 0+ β 1 x 1+ β 2 x 2+ …+ β 5 x 5 …
Keterangan:
LN =Logaritma Natural
P =Probabilitas Keputusan Pembelian pupuk (ya/tidak)
Y =0, jika tidak membeli pupuk bersubsidi terhadap padi
Y =1, jika mmbeli pupuk bersubsidi terhadap padi
β 1,2,3,4,5, =Koefisien regresi
X1 =luas lahan (Ha)
X2 =produksi (Kg)
X3 =Akses informasi (0; tidak mudah, 1; Mudah)
22
X4 =pengalaman (Thn)
X5 =6 Tepat ( Tempat, Mutu, Jenis, Waktu, Jumlah dan Harga)
b. Preferensi Penggunaan Pupuk Bersubsidi
In = [ ]
p
1−p
=β 0+ β 1 x 1+ β 2 x 2+ …+ β 6 x 6 …
Keterangan:
LN =Logaritma Natural
P =Probabilitas Keputusan Penggunaan pupuk (ya/tidak)
Y =0, jika tidak menggunakan pupuk bersubsidi terhadap padi
Y =1, jika menggunakan pupuk bersubsidi terhadap padi
β 1,2,3,4,5,6, =Koefisien regresi
X1 =luas lahan (Ha).
X2 =Produksi (Kg)
X3 =pendidikan (Thn)
X4 =Akses informasi (0; tidak mudah, 1; Mudah)
X5 =pengalaman (Thn)
X6 =4 Tepat ( Jenis, Dosis, Waktu dan Cara)
23
BAB 1V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari tabel 1. Diatas dapat diketahui bahwa petani padi sawah di Desa
Oepuah Utara memiliki umur antara 25-34 berjumlah 8 orang dengan Persentase
11,11%, umur sebanyak 35-44 berjumlah 20 orang dengan persentase 27,77%,
umur sebanyak 45-54 berjumlah 25 orang dengan persentase 34,72% umur
sebanyak 55-64 berjumlah 17 orang dengan persentase 23,61% dan yang terakhir
65 tahun ke atas berjumlah 2 orang dengan presentase 2,77%,. Bahwa para petani
di Desa Oepuah Utara umumnya dalam umur Produktif (97,33%).
25
4.2.3 Pendidikan
Pendidikan seseorang biasanya mempunyai pengaruh pada pola
berpikirnya. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang biasanya semakin
rasional dalam mengambil keputusan dan cepat dalam bekerja bila dibandingkan
dengan tingkat pendidikan yang rendah.
Tabel 3. Pendidikan
Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Presenatse (%)
SD 60 83,33
SMP 9 12,5
SMA 3 4,16
Total 72 100
Sumber: Data Primer diolah. 2021
Berdasarkan tabel 3 dapat dijelaskan bahwa petani di Desa Oepuah Utara
mengenyam pendidikan di tingkat Sekolah Dasar (SD) sebanyak 60 orang dengan
persentase sebesar 83,33%, di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP)
sebanyak 9 orang dengan jumlah persentase sebesar 12,5%, di Tingkat Sekolah
Menengah Akhir (SMA) sebanyak 3 orang dengan persentase sebesar 4,16%.
Tingkat pendidikan petani di Desa Oepuah Utara masih kurang
dikarenakan kebanyakan petani adalah lulusan Sekolah Dasar (SD). Sehingga
26
petani di Desa Oepuah Utara lebih mengandalkan pengalaman dalam bekerja dari
pada teknologi dan inovasi terbaru.
4.2.4 Jumlah Tanggungan Keluarga
Tanggungan keluarga merupakan anggota keluarga yang menjalin
tanggungan satu kepala keluarga. Tanggungan satu keluarga responden petani di
Desa Oepuah Utara berbeda-beda.
Tabel 4. Jumlah tanggungan keluarga petani
Jumlah Tanggungan Keluarga Total Presentase (%)
1-5 47 65,27
6-10 25 34,72
Total 72 100
Sumber: Data Primer diolah. 2021
Berdasarkan tabel 5 diatas maka dapat disimpulkan bahwa petani di Desa
Oepuah Utara yang memiliki tanggungan di bawah 5 orang sebanyak 47 orang
dengan jumlah persentase sebesar 65,27%, dan tanggungan diatas 5 orang
sebanyak 25 orang dengan jumlah persentase sebanyak 34,72%.
4.3.6 Pengetahuan
Pengetahuan 6 Tepat yaitu (tepat jenis, jumlah, harga, tempat, waktu
dan mutu). Artinya jenis dan jumlah pupuk bersubsidi yang diajukan oleh
petani sesuai dengan RDKK, namun pupuk yang diterima kadang tidak
sesuai pengajuan, jumlah pupuk yang ada di RDKK tidak sesuai dengan
rekomendasi dosis padi anjuran kecamatan, harga yang dibeli sesuai
dengan harga eceran tertinggi (HET) di kios yang sudah di tetapkan, petani
padi di Desa Oepuah Utara membeli pupuk tidak tepat pada waktunya,
tetapi petani membeli pupuk sebelum membutuhkan dan saat
membutuhkan karena dilihat dari ketersediaan pupuk.
Jika pengetahuan petani tentang 4 Tepat yaitu (tepat jenis, jumlah,
cara, dan dosis). Berdasarkan hasil penelitian di Desa Oepuah Utara petani
tidak menggunakan pupuk organic bersubsidi sebagai pupuk dasar dan
tidak mencampur pupuk pada pemupukan awal namun pada waktu
pemupukan petani tidak melihat umur tanaman, cuaca/iklim, tetapi petani
dapat melakukan 2 kali pemupukan per musim tanam, pada saat
melakukan pemupukan yaitu pupuk Urea pada tanaman padi dosis yang
digunakan kadang melebihi 1000 gr/are dan pupuk NPK juga kadang
melebihi atau kurang dari 750 gr/are hal ini sesuai dengan keinginan dan
pengalaman masing-masing dari petani tidak sesuai dengan informasi yang
diperoleh dari penyuluh dan tempat pemupukan untuk umur tanaman
petani melakukan pemupukan kadang 15 hari setelah tanam kadang
sebelum 15 hari petani sudah melakukan pemupukan, rata-rata petani di
Desa Oapuah Utara melakukan pemupukan pada tanaman padi dua kali
pemupukan per musim tanam. Hal ini sesuai dengan penelitian ( Naudya et
ak., 2020) yang menyatakan bahwa pengetahuan petani sangat
berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan baik itu keputusan
dalam membeli atau menggunakan suatu produk pertanian.
29
Uji Omnibus dapat diartikan sebagai uji serempak (overall) yang dilakukan
untuk mengetahui apakah secara bersama-sama terdapat pengaruh yang nyata dari
variabel X terhadap variabel Y. Nilai signifikansi dari model coefficients pada
Omnibus Test sebesar 0,133 > 0,05, maka hipotesis H0 diterima, artinya keenam
variabel X yaitu Luas lahan, Produksi, Akses informasi, Pengalaman, dan
pengetahuan (6 T) merupakan penjelasan yang tidak signifikan terhadap variabel
Y yaitu pembelian pupuk bersubsidi karena nilai Chi-square sebesar 0,133 dimana
30
> ᵅ = 5% (0,05) atau nilai chi-square hitung 8,455 > chi-square tabel 11,070. Hal
ini sesuai dengan pendapat Gujarati (2004) yang menyatakan bahwa jika nilai
Chi-square model > Chi-Square tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak yang
berarti variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan secara serempak
terhadap variabel dependen. Hasil uji Omnibus test menunjukan nilai chi-square
sebesar 8,455 > chi-square tabel pada df 6 sebesar sebesar 11,070 atau dengan
signifikan sebesar 0,133 > 0,05 sehingga H0 diterima dan H1 ditolak, artinya
penambahan variabel bebas tidak memberikan pengaruh nyata terhadap
pembelian.
Dalam hasil uji Hosmer dan Lemeshow Test dengan pendekatan metode chi-
Square menunjukan derajat kebebasan 8, dengan nilai 6,283 dan nilai signifikan
sebesar 0,616 > 0,05 menunjukan bahwa model sudah fit dimana mengidentifikasi
metode regresi logistik sesuai data. Dengan kata lain hipotesis nol yang
menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari seluruh variabel independen
terhadap penggunaan ditolak sehingga dapat disimpulkan model ini layak
digunakan untuk memprediksi preferensi penggunaan pupuk bersubsidi petani
padi.
Pengujian Nagelkerke R Square (Koefisien Determinasi) yang dilakukan
untuk mengetahui seberapa besar variabel X mampu menjelaskan dan
mempengaruhi variabel Y. Berikut di bawah ini merupakan hasil uji Nagelkerke R
Square (Koefisien Determinasi). Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan
dapat diketahui besaran pengaruh variabel independen yaitu Luas Lahan,
Produksi, Akses informasi, Pengalaman, pengetahuan (6 T) terdapat variabel
pembelian. Hal tersebut terlihat dari nilai uji Nagelkerke R Square yang
didapatkan yaitu sebesar 0,154 atau 15,4% yang artinya besar pengaruh variabel
independen yaitu Luas Lahan, Produksi, Akses informasi, Pengalaman,
pengetahuan (6 T) terdapat variabel pembelian 15,4%. Hal ini sesuai dengan
pendapat Ghozali (2005) yang menyatakan bahwa nilai Nagelkerke R2
menunjukan besarnya kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi
yang terjadi pada variabel dependen.
31
cukup lama sehingga diduga sulit bagi petani untuk menerima inovasi
yang belum pasti tingkat keberhasilannya karena biasanya memperhatikan
kejadian masa lalu. Petani yang mempunyai pengalaman lebih lama
cenderung lebih cepat mengambil keputusan dengan keterampilan,
kemampuan, inovasi, dan permasalahan usahatani yang pernah dialami
tidak diulangi lagi. Hal ini sesuai dengan penelitian menurut (Soekartawi,
1999)pengalaman seseorang dalam berusaha berpengaruh dalam menerima
inovasi dari luar. Bagi yang mempunyai pengalaman yang sudah cukup
lama lebih mudah menerapkan inovasi dari pada pemula.
5. Faktor pengetahuan (6 T) memiliki nilai signifikan 0,653 > 0,05 dari taraf
signifikan a 5% sehingga menerima H1 yang berarti tidak berpengaruh
terhadap peluang petani dalam pembelian pupuk bersubsidi petani padi di
Desa Oepuah Utara.
Besarnya pengaruh ditunjukan dengan nilai odds ratio 1,518 maka
pengetahuan 6 T tidak berpengaruh terhadap minat pembelian pupuk
bersubsidi sebanyak 1,518 kali dibandingkan yang tidak membeli pupuk
bersubsidi. Nilai Logaritma Natural dari 1,518= 0,418 oleh karena itu nilai
B bernilai positif. Maka pengetahuan 6 T mempunyai hubungan positif
dengan minat pembelian pupuk bersubsidi. Variabel pengetahuan 6 T
terdiri dari tepat (Jenis, Tepat, jumlah, harga, waktu dan mutu). Bernilai
positif yang artinya jenis pupuk yang dibutuhkan petani dan yang
disubsidikan oleh pemerintah yaitu jenis pupuk Urea, NPK, ZA, SP36, dan
Organik. Penyaluran pupuk ke Kecamatan masing-masing sesuai dengan
jenis pupuk yang sudah diajarkan melalui RDKK. dari hasil wawancara,
pupuk bersubsidi diberikan kepada petani di setiap Daerah Kabupaten atau
Kecamatan dengan pedagang pengecer resmi dimana petani bisa membeli
pupuk yang dibutuhkan tidak jauh dari lahan para petani karena petani
akan mengambil langsung kepada ketua kelompok tani. Ketua kelompok
tani lah yang mengambil pupuk subsidi ke pengecer yang sesuai dengan
RDKK untuk kelompoknya masing-masing. Pada daerah penelitian di
Desa Oepuah Utara sistem pengajuan RDKK yang diberlakukan kepada
petani padi sawah sudah memiliki ketentuan dari Dinas Pertanian
35
Uji Omnibus dapat diartikan sebagai uji serempak (overall) yang dilakukan
untuk mengetahui apakah secara bersama-sama terdapat pengaruh yang nyata dari
variabel independen terhadap variabel dependen.Dari tabel terlihat bahwa nilai
signifikan dari model coefficients pada Omnibus Test sebesar 0,038 < 0,05, maka
hipotesis diterima, artinya keenam variabel independen yaitu Luas lahan,
Produksi, Pendidikan, Akses informasi, Pengalaman, dan pengetahuan (4 T)
merupakan penjelasan yang signifikan terhadap variabel dependen yaitu
penggunaan pupuk bersubsidi karena nilai Chi-square sebesar 0,038 dimana > ᵅ =
5% (0,05) atau nilai chi-square hitung 13,303 > chi-square tabel 12,592. Hal ini
sesuai dengan pendapat gujarati (2004) yang menyatakan bahwa jika nilai Chi-
square model > X2 tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti variabel
independen berpengaruh secara signifikan secara serempak terhadap variabel
dependen.
37
Hosmer and Lemeshow Test untuk mengetahui apakah model regresi yang
diajukan diterima atau tidak. Dalam hasil uji Hosmer dan Lemeshow Test dengan
pendekatan metode chi-Square menunjukan derajat kebebasan 8, dengan nilai
6,335 dan nilai signifikan sebesar 0,610 > 0,05 menunjukan bahwa model sudah
fit dimana mengidentifikasi metode regresi logistik sesuai data. Dengan kata lain
hipotesis nol yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari seluruh
variabel independen terhadap penggunaan ditolak sehingga dapat disimpulkan
model ini layak digunakan untuk memprediksi preferensi penggunaan pupuk
bersubsidi petani padi.
Pengujian Nagelkerke R Square (Koefisien Determinasi) yang dilakukan
untuk mengetahui seberapa besar variabel independen mampu menjelaskan dan
mempengaruhi variabel dependen. Berikut di bawah ini merupakan hasil uji
Nagelkerke R Square (Koefisien Determinasi).Berdasarkan hasil pengujian yang
dilakukan dapat diketahui besaran pengaruh variabel independen yaitu Luas
Lahan, Produksi, Pendidikan, Akses informasi, Pengalaman, pengetahuan (4 T)
terdapat variabel Penggunaan. Hal tersebut terlihat dari nilai uji Nagelkerke R
Square yang didapatkan yaitu sebesar 0,319 atau 31,9% yang artinya besar
pengaruh variabel independen yaitu Luas Lahan, Produksi, Pendidikan, Akses
informasi, Pengalaman, pengetahuan (4 T) terdapat variabel penggunaan 31,9%.
Hal ini sesuai dengan pendapat Ghozali (2005) yang menyatakan bahwa nilai
Nagelkerke R2 menunjukan besarnya kemampuan variabel independen dalam
menjelaskan variasi yang terjadi pada variabel dependen.
Pengujian Hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh
yang signifikan atau tidak antara variabel independen yaitu Luas Lahan, Produksi,
Akses informasi, Pendidikan, Pengalaman, pengetahuan (4 T) terhadap variabel
dependen yaitu penggunaan. Dalam uji hipotesis pada regresi logistik, jika tingkat
signifikansi < 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak atau dapat dikatakan bahwa
hipotesis dalam penelitian ini.
38
1. Faktor Luas lahan memiliki nilai signifikan 0,332 > 0,05 dari taraf
signifikan a 5% sehingga menerima H1 yang berarti luas lahan tidak
berpengaruh terhadap peluang petani dalam penggunaan pupuk bersubsidi
petani padi di Desa Oepuah Utara.
Besarnya pengaruh ditunjukan dengan nilai odds ratio 0,073 maka
luas lahan tidak berpengaruh terhadap minat penggunaan pupuk bersubsidi
sebanyak 0,073 kali lipat dibandingkan yang tidak penggunaan pupuk
bersubsidi. Nilai Logaritma Natural dari 0,073 = -2,6 oleh karena itu nilai
39
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian Preferensi Penggunaan Pupuk Bersubsidi Petani
Padi di Desa Oepuah Utara, Maka penulis menyimpulkan bahwa:
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi peluang petani dalam pembelian pupuk
bersubsidi dari hasil pengujian variabel yang berpengaruh nyata terhadap
peluang petani dalam pembelian pupuk bersubsidi yaitu Luas lahan nilai
sig. 0.044 koefisien berpengaruh positif sebesar 3.313 dan produksi nilai
sig. 0,027 koefisien berpengaruh negatif sebesar -3.624. sedangkan faktor
Akses informasi, Pengalaman dan pengetahuan 6 T tidak berpengaruh.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi peluang petani dalam penggunaan
pupuk bersubsidi dari hasil pengujian variabel yang berpengaruh nyata
terhadap peluang petani dalam menggunakan pupuk bersubsidi yaitu
Akses informasi nilai sig. 0,031 koefisien berpengaruh negatif sebesar -
7,288. Sedangkan variabel Luas lahan, Produksi, Pendidikan, Pengalaman
dan pengetahuan 4 T tidak berpengaruh.
2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Roidah, I. S. 2015. Analisis pendapatan usahatani padi musim hujan dan musim
kemarau (studi kasus Desa Sepatan Kecamatan Gondang Kabupaten
Tulungagung), J. Agribisnis. 11 (13) : 45-55.
Samsudin, U. 1982. Dasar-Dasar Penyuluhan dan Modernisasi Pertanian.
Binacipta. Bandung.
Simatupang dan Ariyani. 1997. Menghubungkan Antara Pendapatan Rumah
Tangga dan Pergeseran Preferensi Terhadap Pangan. Pangan No 33
Volume IX
Suhardiyono, L. 1992. Penyuluhan : Petunjuk bagi Penyuluhan Pertanian.
Erlangga. Jakarta.
Sukirno, Sadono. 2007. Makroekonomi modern. Jakarta : PT Raja Granfindo
Persada.
Setiadi, N. 2003. Perilaku Konsumen (Konsep dan Implikasi untuk strategi dan
Penelitian Pemasaran). Prenada Media, Jakarta
Soleh.2013. Efek Inefisiensi Teknis Dalam Berusahatani Wortel. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Soekartawi. (1999). Agribisnsi Teori dan Aplikasinya. Jakarta : Raja Grafindi
Persada.
Suhardjo, A. J. (2008). Geografi Perdesaan Sebuah Antologi. Yogyakarta: IdeAs
Media.
Syahyuti. 2007. Kebijakan Pengembangan Gabungan Kelompok Tani
(GAPOKTAN) sebagai Kelembangaan ekonomi di Perdesaan. Jurnal
Analisis Kebijakan Pertanian. Vol 5 No, 1.
48
1 6.283 8 .616
c. Nagelkerke R Square
Lowe Upper
r
1 6,335 8 ,610
3. Nagelkerke R Square
Lower Up
per
Penulis lahir di Kupang pada tanggal 04 Juni 1998. Dari pasangan Bapak
Kostan Tinus Tefa dan Mama Maria Margaretha Kolo sebagai anak pertama dari
04 bersaudara yaitu 2 laki-laki dan 2 perempuan. Penulis menempuh pendidikan
dasar di SDN Ponu Sp2 mulai tahun 2004 sampai tahun 2010. Kemudian
melanjutkan pendidikan pada tingkat sekolah menegah pertama di SMP Negari
Satap Oetfo dari tahun 2010 sampai tahun 2013. Kemudian melanjutkan Sekolah
Menegah Atas di SMA Negeri Biboki Anleu dari tahun 2013 sampai tahun 2016.
Kristanora Nine
52