Proposal ini telah Dipertahankan dalam Seminar Penelitian Terapan Pada Hari ...
Tanggal ,,,,, Bulan ...Tahun 2024 dan Disetujui oleh Tim Penelaah untuk
melakukan Penelitian
Kupang, 2024
Menyetujui
Pembimbing Utama, Pembimbing Anggota,
Mengesahkan/Mengetahui
Ketua jurusan TPH Kordinator Program Studi TIH
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak dipaksakan.
Salvianus Asmat
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis hanturkan ke hadapan hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun Proposal
Penelitian terapan dengan “Penerapan Analisis Vegetasi Hutan Oesao Lahan
Praktek Politeknik Pertanian Negeri Kupang” dapat diselesaikan.
Proposal penelitian terapan ini dapat diselesaikan dengan mendapat bantuan
dari beberapa pihak, untuk itu Penulis menyampaikan terima kasih kepada:
Tri Luchi Proklamita, SP., M.P, selaku Pembimbing Utama dan Dr. Ir.
Suryawati,M. Si. selaku Pembimbing Anggota yang telah membimbing penulis
dalam mengerjakan proposal penelitian terapan.
1. Jemrifs H. H Sonbai, SP., M. Sc, selaku Ketua Jurusan Tanaman Pangan dan
Hortikultura.
2. Kedua orang tua, Kakak, Adik, saudara-saudaraku, dan keluarga tercinta yang
telah memberikan doa, dorongan semangat serta dukungan
3. Teman-teman seperjuangan Program Studi Teknologi Industri Hortikultura
Tahun 2020, yang telah memberikan dukungan, motivasi serta membantu
dalam memberikan masukan dan saran demi kelancaran penulisan proposal
penelitian terapan.
Penulis menyadari bahwa penyusunan proposal penelitian ini masih banyak
kekurangannya, namun penulis berharap semoga proposal ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca.
Kupang, 2024
Salvianus Asmat
iii
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTO
PERSEMBAHAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Hutan merupakan komunitas tumbuh-tumbuhan yang dikuasai oleh pohon-
pohon yang menempati suatu tempat dimana terdapat hubungan timbal balik
antara tumbuhan tersebut dengan lingkunganya. Pepohonan yang tinggi sebagai
komponen dasar dari hutan memegang peranan penting dalam menjaga kesuburan
tanah dengan menghasilka serasah sebagai sumber hara penting bagi vegetasi
hutan (Ewuesie, 1990). Menurut Bachelard et al., (1985) dalam Alief et al.,
(2006), pohon berperan dalam perlindungan tanah dan daur hidrologi (cadangan
air tanah), pencegah erosi dan banjir, peredam polusi, menjaga keseimbangan
iklim global dan sebagai sumber plasma nutfah.
Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan
dan tumbuhan lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di wilayah-
wilayah yang luas di dunia dan berfungsi sebagai penampung karbon dioksida
(carbon dioxide sink), habitat hewan, modulator arus hidrologika, serta pelestari
tanah, dan merupakan salah satu aspek biosfer Bumi yang paling penting.Hutan
adalah bentuk kehidupan yang tersebar di seluruh dunia. Kita dapat menemukan
hutan baik di daerah tropis maupun daerah beriklim dingin, di dataran rendah
maupun di pegunungan, di pulau kecil maupun di benua besar.
Hutan merupakan suatu kumpulan tumbuhan dan juga tanaman, terutama
pepohonan atau tumbuhan berkayu lain, yang menempati daerah yang cukup luas.
Pohon sendiri adalah tumbuhan cukup tinggi dengan masa hidup bertahun-tahun.
Jadi, tentu berbeda dengan sayur-sayuran atau padi-padian yang hidup semusim
saja. Pohon juga berbeda karena secara mencolok memiliki sebatang pokok tegak
berkayu yang cukup panjang dan bentuk tajuk (mahkota daun) yang jelas. Suatu
kumpulan pepohonan dianggap hutan jika mampu menciptakan iklim dan kondisi
lingkungan yang khas setempat, yang berbeda daripada daerah di luarnya. Jika
kita berada di hutan hujan tropis, rasanya seperti masuk ke dalam ruang sauna
yang hangat dan lembab, yang berbeda daripada daerah perladangan sekitarnya.
Pemandangannya pun berlainan. Ini berarti segala tumbuhan lain dan hewan
(hingga yang sekecil-kecilnya), serta beraneka unsur tak hidup lain termasuk
bagian-bagian penyusun yang tidak terpisahkan dari hutan.
v
Hutan sebagai suatu ekosistem tidak hanya menyimpan sumberdaya alam
berupa kayu, tetapi masih banyak potensi non kayu yang dapat diambil
manfaatnya oleh masyarakat melalui budidaya tanaman pertanian pada lahan
hutan. Sebagai fungsi ekosistem hutan sangat berperan dalam berbagai hal seperti
penyedia sumber air, penghasil oksigen, tempat hidup berjuta flora dan fauna, dan
peran penyeimbang lingkungan, serta mencegah timbulnya pemanasan global.
Sebagai fungsi penyedia air bagi kehidupan, hutan merupakan salah satu kawasan
yang sangat penting, hal ini dikarenakan hutan adalah tempat bertumbuhnya
berjuta tanaman.
Vegetasi adalah kumpulan dari beberapa jenis tumbuh-tumbuhan yang hidup
secara bersama sama pada satu tempat dan terjadinya interaksi antar penyusun
komponen, baik antara tumbuh tumbuhan maupun hewan-hewan yang hidup di
lingkungan tersebut (Ufiza et al., 2018). Keberadaan vegetasi akan mengurangi
karbon di atmosfer (CO2) melalui proses fotosintesis dan menyimpannya dalam
jaringan tumbuhan. Sampai waktunya karbon tersebut tersikluskan kembali ke
atmosfer, karbon tersebut akan menempati salah satu dari sejumlah kantong
karbon (Oktaviani et al., 2017). Dengan demikian keberadaan vegetasi sangat
besar perannya dalam membersihkan udara di sekitarnya. Adapun Analisis
vegetasi adalah suatu analisis dalam ekologi tumbuhan untuk mengetahui berbagai
jenis vegetasi dalam suatu komunitas atau populasi tumbuhan yang berkembang
dalam skala waktu dan ruang(Supeksa et al.,n.d.). Sedangkan menurut Ufiza et al.
(2018), analisis vegetasi merupakan cara untuk mengetahui seberapa besar
sebaran berbagai spesies dalam suatu area melalui pengamatan langsung. Untuk
melakukan Analisis vegetasi ini pada umumnya dilakukan dengan menggunakan
metode kuandrat.
Analisis vegetasi terhadap hutan perlu dilakukan untuk mengetahui
keanekaragaman hayati yang terdapat di hutan tersebut sehingga mempermudah
didalam melakukan pemeliharaan dan pemberdayaan hutan. Untuk keperluan
analisis vegetasi diperlukan data jenis tumbuhan, diameter dan tinggi untuk
menentukan indeks nilai penting dari penyusun komunitas hutan tersebut. Dengan
analisis vegetasi dapat diperoleh informasi kuantitatif tentang struktur dan
komposisi suatu komunitas tumbuhan (Greig-Smith, 1983 dalam Heriyanto,
2007).
vi
Dari uraian di atas maka dapat dilakukan penelitian mengenai bagaimana
keanekaragaman hayati dan struktur vegetasi (frekuensi, kerapatan, dominansi,
dan Indeks Nilai Penting) di hutan Oesao.
vii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
viii
ix