Anda di halaman 1dari 14

PEMILIHAN MODEL KONTRAK PEKERJAAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK (Sevren – Sarwono)

ANALISIS PEMILIHAN MODEL KONTRAK KONSTRUKSI PEKERJAAN


PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK
(FIDIC RAINBOW CONTRACT 2017)

oleh :
Sevren Buana Putra
Teknik Sipil Universitas Mercu Buana
Email : sevren.bp47@gmail.com

Sarwono Hardjomuljadi
Teknik Sipil Universitas Mercu Buana
Email : sarwonohm2@gmail.com

Abstrak : Dalam melaksanakan pekerjaan pembangkit diharuskan ada suatu kontrak konstruksi yang
dapat menghargai semangat keadilan atau keseimbangan antara hak dan kewajiban serta mudah
diinterpretasikan oleh para pihak. Makalah ini terdiri dari perbandingan In-House Form of General
Conditions of Contract in Indonesia terhadap Model Kontrak FIDIC conditions of contract for EPC/Turnkey.
Selain itu bertujuan untuk menganalisis penyebab utama klaim yang sering terjadi pada proyek
konstruksi pembangkit listrik di Indonesia. Kemudian mencocokkan penyebab klaim pada In-House Form
of General Conditions of Contract, yang kemudian dibandingkan dengan FIDIC conditions of contract for
EPC/Turnkey. Metodologi yang digunakan untuk menentukan penyebab klaim tertinggi adalah Relative
Important Index (RII), kemudian untuk analisis perbandingannya digunakan Metodologi Comparative.
Berdasarkan hasil analisis faktor, ditemukan sepuluh faktor dominan yang menyebabkan klaim di
pekerjaan pembangkit, dengan tiga tertinggi : 1) Variation Order, 2) Defective Works, 3) Changes in Scope
of Work. Hasil analisis menunjukkan bahwa FIDIC conditions of contract for EPC/Turnkey adalah kontrak
yang paling efisien, adil, dan seimbang terhadap manajemen klaim. Berdasarkan hasil penelitian,
disarankan untuk mengadopsi model kontrak FIDIC karena memiliki keuntungan pada sebagian besar
aspek sebagai model kontrak konstruksi Indonesia.

Kata Kunci : Kontrak Konstruksi, FIDIC Conditions of Contract for EPC/Turnkey, RII, Analisis
Perbandingan, Model Kontrak

Abstract : In carrying out the power plant work, a construction contract is required that can respect the
spirit of justice or balance between rights and obligations and is easily interpreted by the parties. This paper
consists of a comparison of In-House Forms of General Conditions of Contract in Indonesia with the FIDIC
conditions of contract for EPC/Turnkey Contract Model. In addition, it aims to analyze the main causes of
claims that often occur in power plant construction projects in Indonesia. Then match the cause of the claim
in the In-House Form of General Conditions of Contract, which is then compared with the FIDIC conditions of
contract for EPC/Turnkey. The methodology used to determine the highest cause of the claim is the Relative
Important Index (RII). Then for comparative analysis Comparative Methodology is used. Based on the results
of the factor analysis, ten dominant factors were found to cause claims in Power Works, with the highest
three: 1) Variation Order, 2) Defective Works, 3) Changes in Scope of Work. The analysis shows that FIDIC
conditions of contract for EPC/Turnkey is the most efficient, fair and balanced contract for claim
management. Based on the results of the study, it is recommended to adopt the FIDIC contract model because
it has advantages in most aspects as an Indonesian construction contract model.

Keywords: Construction Contracts, FIDIC Conditions of Contract for EPC/Turnkey, RII, Comparison
Analysis, Contract Model

33 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 11 Nomer 2 | Juli 2020

Pendahuluan jasa tidak mengalami kerugian yang lebih


besar lagi.
Sejak dicanangkan pada tahun 2015 oleh
Penelitian ini menganalisis suatu model
Pemerintah Indonesia, program 35.000
kotrak konstruksi pembangunan
megawatt merupakan suatu jawaban dari
pembangkit dengan mencari klausul
pertumbuhan konsumsi listrik Indonesia
kontrak konstruksi yang ada pada pekerjaan
dari tahun ke tahun dimana imbas dari
konstruksi pembangkit dan
program 35.000 MW tersebut pegembangan
membandingkan nya dengan Standar
kapasitas pembangkit tenaga listrik harus
Kontrak FIDIC conditions of contract for
dapat memenuhi pertumbuhan beban dan
EPC/turnkey yang dapat digunakan sebagai
untuk memenuhi kekurangan pasokan
rekomendasi pada rencana pembangunan
listrik. Pengembangan tenaga listrik juga
pembangkit.
bertujuan untuk meningkatkan keandalan
pasokan, dengan pemanfaatan sumber
Kontrak Konstruksi
energi setempat, terutama energi
terbarukan. kontrak konstruksi tidak dapat ditangani
Berdasarkan temuan pemeriksaan Badan dengan pemahaman yang sama dengan
Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik kontrak-kontrak lainnya, karena kontrak
Indonesia Semester II Tahun 2016 pada kosntruksi adalah suatu kontrak yang
proyek 10.000 MW, maka temuan yang bersifat dinamis, menjanjikan suatu barang
melatarbelakangi penelitian ini adalah pada yang belum ada dan masih memerlukan
temuan pelaksanaan jenis kontrak turnkey suatu proses menjadi bentuk yang
pada pembangunan fast track program dijanjikan, sehingga harga kontrak akan
pembangkit listrik tenaga uap 10.000 MW selalu berubah dari waktu ke waktu, karena
tidak sesuai dengan prinsip kontrak turnkey adanya perubahan metode pelaksanaan,
dan terdapat biaya tambahan yang baik yang diperintahkan oleh pengguna jasa
membebani PLN sebesar Rp. 514,15 miliar melalui perintah perubahan maupun yang
dan USD 15,91 juta serta berpotensi tidak diperintahkan tetapi harus dikerjakan
sengketa Atas pengajuan klaim dari untuk penyelesaian proyek.
kontraktor sebesar Rp. 449,26 miliar dan Perbedaan lain dengan kontrak pengadaan
USD 24,46 juta. Fokus penelitian ini adalah barang lainnya, adalah karena kontrak
masalah pelaksanaan jenis kontrak EPC konstruksi menjanjikan sesuatu yang belum
pada pembangun fast track program I (FTP ada, yang harus diselesaikan oleh kontraktor
I) pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dengan imbalan pembayaran untuk setiap
10.000 MW tidak sesuai dengan prinsip pekerjaan yang dilakukan kontraktor sejauh
kontrak EPC/turnkey. kualitas dan kuantitasnya sesuai dengan
Karena kontrak konstruksi yang tidak sesuai spesifikasi yang disepakati dalam kontrak
dengan prinsip EPC/turnkey yang dilakukan (Hardjomuljadi, 2014).
oleh penyedia jasa menyebabkan banyak
permasalahan terjadi. Dengan berlarut- Proyek EPC
larutnya pelaksanaan proyek tersebut
diatas, maka seharusnya ada hal-hal yang Definisi EPC berdasarkan Construction
dapat diakomodir pada kontrak konstruksi Industry Institute (CII) adalah suatu
yang membuat pengguna jasa dan penyedia arrangement kontrak di mana Owner
menyewa sebuah perusahaan engineering

34 | K o n s t r u k s i a
PEMILIHAN MODEL KONTRAK PEKERJAAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK (Sevren – Sarwono)

atau kontraktor untuk mendesain dan Harmonised Edition 2006 dan kemudian
membangun secara lengkap suatu fasilitas. 2010.
Proyek EPC adalah suatu proyek dimana FIDIC (2010) condition of contract for
kontraktor mengerjakan proyek dengan EPC/turnkey project (silver book) ini
ruang lingkup tanggung jawab penyelesaian merupakan kondisi kontrak yang digunakan
pekerjaan meliputi studi desain, pengadaan pada proyek engineering, procurement dan
material dan konstruksi serta perencanaan construction (EPC) dimana kontraktor
dari ketiga aktivitas tersebut. Iman Soeharto mengambil sepenuhnya tanggung jawab
(2001) menyatakan proyek EPC adalah untuk desain dan pelaksanaan sebuah
proyek yang cukup kompleks, rumit, serta proyek. Risiko mengenai penyelesaian
kaya akan persoalan dan permasalahan. proyek meliputi biaya, waktu dan kualitas
diserahkan kepada kontraktor, tetapi risiko
Standar Kontrak FIDIC Silver Book seperti force majeure dan perang menjadi
tanggung jawab pengguna jasa.
Federation Internationale Des Ingenieurs-
Dalam FIDIC silver book terdapat 29 sub-
Conseils atau disingkat dengan istilah FIDIC
klausul yang sebagian besar membicarakan
yang berkedudukan di Geneva, Switzerland
masalah definisi, peraturan, hukum dan
didirikan pada tahun 1913 oleh negara-
arbitrase, kemudian aspek keuangan
negara Perancis, Belgia dan Swiss. FIDIC
terdapat 23 sub-klausul yang sebagian besar
menjalani masa yang sulit sampai akhir
mengatur masalah cara pembayaran,
1940an dengan jumlah anggota yang
selanjutnya aspek waktu terdapat 21 sub-
berubah, dan semua anggota yang berbasis
klausul yang banyak membicarakan sub
di Eropa. Namun setelah Perang Dunia ke II,
aspek jadwal pelaksanaan dan masa
negara Inggris bergabung pada tahun 1949
pemeliharaan, lalu aspek resiko terdapat 10
disusul Amerika Serikat pada tahun 1958.
sub-klausul yang mengatur masalah resiko,
Pada tahun 1959 mereka bergabung dengan
tanggung jawab dan asuransi.
Australia, Kanada, dan Afrika Selatan.
Asosiasi anggota pertama dari negara
Metodologi Penelitian
berkembang / Newly Industrialized
Countries (NIC) bergabung pada tahun 1965 Penelitian ini adalah yang pertama kali
(Afrika Tengah, sekarang Malawi, Zambia dilakukan mengenai analisis perbandingan
dan Zimbabwe) dan pada tahun 1967 model kontrak pembangkit (In-House Form of
(Kolombia) sehingga menjadikan FIDIC General Conditions of Contract) Terhadap
menjadi organisasi yang berstandar model kontrak FIDIC dengan focus pada
internasional. konstruksi pembangkit. Metode penelitian
Kemudian edisi pertama dari Rainbow Series menggunakan metode kualitatif dan
dengan perubahan judul menjadi FIDIC kuantitatif, yang membandingkan penyebab
Conditions of Contract For Construction yang klaim tertinggi dengan klausula-klausula
hingga saat ini masih digunakan secara luas terkait dalam model kontrak pembangkit di
di seluruh dunia dan dikenal sebagai red 35ndonesia (In-House Form of General
book / pink book, di samping itu bahkan Conditions of Contract) terhadap FIDIC
bekerjasama dengan Multilateral Condition of Contract for EPC/Turnkey
Development Bank, telah diterbitkan FIDIC Project.
Conditions of Contract For Construction MDB

35 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 11 Nomer 2 | Juli 2020

Klausul Kontrak
IDENTIFIKASI ANALISIS EVALUASI
Penyebab Klaim EPC FTP I
No Variabel
(Variabel X) (In-house form
Contract)
Diketahuinya penyebab klaim
2.38 Rejection
Teknik Kuisioner dan Analisa
PENYEBAB KLAIM
KONSTRUKSI
RII : Untuk mengetahui konstruksi yang paling
dominan di pelaksanaan
2.40
penyebab klaim yang paling
dominan konstruksi pembangkit Commencement of
the Works
Contractor's late
4 A7 2.43 Extension of
completion
Diketahuinya pasal yang
Time for
MODEL KONTRAK Comparative Analysist : Untuk
KONSTRUKSI EPC PADA mengetahui keterkaitan relevan dengan penyebab
klaim yang dominan di
Completion
PEMBANGKIT penyebab klaim konstruksi
dengan klausul pada kontrak pelaksanaan konstruksi
pembangkit
2.46 Liquidated
konstruksi pembangkit EPC
Damages
2.38 Rejection
KLAUSUL-KLAUSUL PADA
MODEL KONTRAK 2.40
KONSTRUKSI YANG Comparative Analysist : Untuk
BERHUBUNGAN DENGAN mengetahui perbandingan
Mengetahui standar kontrak
FIDIC EPC/Turnkey bisa
Commencement of
PENYEBAB KLAIM antara model kontrak
KONSTRUKSI konstruksi EPC Pembangkit
menjadi model kontrak
konstruki pembangkit
the Works
dengan FIDIC EPC/Turnkey
2.50 Termination
Delays caused by the
5 A10 for Convenience of
employer
MODEL KONTRAK
the Owner
KONSTRUKSI FIDIC EPC/
Turnkey
2.57 Test on
Completion at Site
2.56 Owner’s
Decision
2.38 Rejection
Pertanyaan Research:
2.40
1. Apakah penyebab klaim yang sering muncul pada pelaksanaan
pembangunan konstruksi pembangkit dengan model kontrak konstruksi
Commencement of
pembangkit EPC?
the Works
2. Apakah Standart Kontrak FIDIC EPC/Turnkey, bisa menjadi model kontrak
konstruksi Pembangkit?
2.43 Extension of
Delays caused by the Time for
6 A11
contractor Completion
2.46 Liquidated
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Damages
2.53 Delivery
2.57 Test on
Dengan demikian maka variabel penelitian Completion at Site
Design errors and 2.59 Defects After
merupakan suatu atribut, sifat atau nilai dari 7 A12
omissions Taking Over
subyek, obyek atau suatu kegiatan yang 2.40
Commencement of
mempunyai variasi tertentu yang telah the Works
2.43 Extension of
ditetapkan untuk dianalisis sehingga dapat late drawing and Time for
8 A15
diketahui hubungan diantaranya dan ditarik instruction's approvals Completion
2.47 Variations
kesimpulannya. 2.43 Extension of
Time for
Completion
Tabel 1. Variabel Penelitian Project planning and
2.10 Inspection of
Site
9 A18
Berdasarkan Survey Pendahuluan interfacing 2.35 Inspection and
Tests
Klausul Kontrak 2.10 Inspection of
Penyebab Klaim EPC FTP I Site
No Variabel
(Variabel X) (In-house form 2.29 Supply of
Contract) Plant Materials and
Pelaksanaan Labour
Possesion of site and
(Construction) 10 A19 2.35 Inspection and
availability
Tests
2.42 Time for 2.41 Allocation of
Completion Site
2.43 Extension of 2.48 Forfeiture
Acceleration and Time for 2.53 Delivery
1 A1
expenditing Completion 2.19 Force Majeure
2.45 Rates of 2.46 Liquidated
Progress Suspension of the Damages
2.47 Variations 11 A21
works 2.48 Forfeiture
2.38 Rejection 2.56 Owner’s
2 A5 Changes in design Decision
2.47 Variations

Changes in scope of 2.38 Rejection


3 A6
work 2.47 Variations

36 | K o n s t r u k s i a
PEMILIHAN MODEL KONTRAK PEKERJAAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK (Sevren – Sarwono)

Klausul Kontrak Klausul Kontrak


Penyebab Klaim EPC FTP I Penyebab Klaim EPC FTP I
No Variabel No Variabel
(Variabel X) (In-house form (Variabel X) (In-house form
Contract) Contract)
2.9 Performance 2.46 Liquidated
Security Delayed dispute Damages
2.47 Variations 21 D3
resolution 2.51 Settlement of
2.43 Extension of Disputes
12 A23 Variation in quantity Time for
Completion 2.9 Performance
2.63 Correction and Security
with Holding of 2.53 Delivery
Certificate 2.58 Taking Over
Delayed payment on
2.19 Force Majeure 22 D4 2.61 Payment
contract and extras
2.46 Liquidated Certificate
13 A24 Work stoppages 2.64 Payments due
Damages
2.48 Forfeiture from the Contractor
2.68 Effectiveness
KEADAAN ALAM
(Physical) Different interpretation 2.53 Delivery
23 D5
of contract document 2.65 Notices
2.10 Inspection of
Site 2.9 Performance
2.35 Inspection and Security
Subsurface conditions 2.47 Variations
14 B4 Tests 24 D6 Variation order
of ground water 2.43 Extension of
2.41 Allocation of
Site Time for
2.47 Variations Completion
2.10 Inspection of PIHAK KETIGA
Site (Third Parties)
2.35 Inspection and
Tests 2.22 Compliance
Unforseeable physical 2.41 Allocation of with Statutes and
15 B5
conditions Site Regulations
Changes in law and
2.47 Variations 25 E1 2.66
regulations
2.43 Extension of Implementation
Time for Procedures
Completion 2.67 Law
2.9 Performance
KINERJA 26 E6 Inflation
Security
(Performance)
2.9 Performance
27 E7 Interest rate
2.38 Rejection Security
2.49 Urgent
Repairs Metode analisis yang digunakan dalam
2.53 Delivery
16 C2 Defective works
2.58 Taking Over penelitian ini adalah Relative Importance
2.59 Defects After
Taking Over Index (RII) dan Comparative Analysist. RII
2.63 Correction and
with Holding of
adalah suatu analisis yang memungkinkan
Certificate suatu kuantitatif relative, dimana semakin
2.56 Owner’s
17 C10
Slow decision making
Decision tinggi peringkat (rating) semakin tinggi pula
involving all parties
2.65 Notices pengaruh yang diberikan oleh variabel yang
2.9 Performance
Security dimiliki Sarwono (2009). Sedangkan untuk
2.29 Supply of
Plant Materials and
comparative ]analysis menurut Sugiyono
Labour (2014) adalah penelitian yang
18 C11 Suitability of materials 2.35 Inspection and
Tests membandingkan keadaan satu variabel atau
2.38 Rejection
2.43 Extension of lebih pada dua atau lebih sampel yang
Time for berbeda, atau dua waktu yang berbeda.
Completion
Adapun penerapan penelitian komparatif
KONTRAKTUAL
(Contractual) pada penelitian ini digunakan untuk
19 D1
Ambiguities in contract
2.1 Definitions
mengetahui perbandingan antara klausul
documents
Constructive change kontrak konstruksi EPC fast track program I
20 D2 2.65 Notices
orders (FTP I) dengan klausul kontrak konstruksi
FIDIC conditions of contract for EPC/turnkey.

37 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 11 Nomer 2 | Juli 2020

Persamaan 1. Analisis Data Menggunakan adalah model kontrak konhstruksi


Relative Importance Index (RII) pembangkit fast track program I (FTP I) dan
penyebab klaim konstruksi pada konstruksi
Σ𝑊 pembangkit.
𝑅𝐼𝐼 =
𝐴 .𝑁 2. Data sekunder
Dimana : Data sekunder yaitu data yang diperoleh
Σ W = bobot masing-masing faktor oleh dalam bentuk yang sudah jadi berupa
responden publikasi, data tersebut diperoleh melalui
A = bobot tertinggi (dalam hal ini 4) studi kepustakaan yaitu dengan membaca
N = jumlah responden kepustakaan seperti buku-buku literatur,
diktat-diktat kuliah, majalah-majalah,
Lokasi Penelitian jurnal-jurnal, buku-buku yang berhubungan
Peneltian ini berlokasi di Indonesia dengan dengan pokok penelitian, surat kabar dan
melihat model kontrak konstruksi membaca arsip-arsip atau dokumen-
pembangkit (In-House Form of General dokumen yang terdapat di instansi terkait
Conditions of Contract) yang digunakan pada (M. Iqbal, 2002). Berdasarkan beberapa
pekerjaan fast track program I (FTP I) tahun jurnal pendahulu seperti “Risk Factor
2006. Indentification for EPC Contract of Power
Plant Projects using In-House From of General
Populasi dan Sampel Penelitian Conditions of Contract in Indonesia”
(sudirman, 2018) dan Analisis Faktor
Populasi dari penelitian ini adalah pengguna Penyebab Klaim Pada Proyek Konstruksi
jasa di bidang hukum, pengadaan dan Yang Menggunakan FIDIC Conditions of
Engineering yang berpengalaman Contract for Plant and Design Build
mengerjakan pembangunan pembangkit (Taurano, 2013).
dan pengalaman sebagai pengguna kontrak
konstruksi. Pengambilan sampel dilakukan Analisis dan Pembahasan
kepada pengguna jasa yang memiliki
pengetahuan tentang model kontrak, Analisa RII yang digunakan pada penelitian
khususnya kontrak EPC fast track program I ini bertujuan untuk mengetahui pandangan
(FTP I) dengan FIDIC conditions of contract masing-masing responden mengenai
for EPC/turnkey. variabel standar kontrak FIDIC conditions of
contract for EPC/turnkey (silver Book) serta
Jenis Data
standar kontrak EPC/turnkey dari pengguna
Sumber data penelitian ini merupakan jasa.
faktor penting yang menjadi pertimbangan Uji RII dilakukan kepada responden dari
dalam menentukan metode pengumpulan berbagai background pengetahuan yang
data. Data yang digunakan dalam penelitian berkaitan langsung dengan kegiatan
ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu: pekerjaan pembangunan pembangkit listrik,
1. Data primer dimana hasil analisis RII tersebut
Data primer adalah data yang diperoleh atau ditampilkan pada tabel di bawah ini.
dikumpulkan langsung di lapangan oleh
orang yang melakukan penelitian atau yang
bersangkutan yang memerlukannya (M.
Iqbal. 2002). Data primer yang didapatkan

38 | K o n s t r u k s i a
PEMILIHAN MODEL KONTRAK PEKERJAAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK (Sevren – Sarwono)

Tabel 2. RII Dari sisi Pengguna Jasa tertinggi penyebab klaim konstruksi, seperti
untuk Faktor Penyebab Klaim Proyek tertera pada tabel 2 di atas.
Fast Track Program I (FTP I)
Analisis Perbandingan In-House Form of
General Conditions of Contract terhadap
Penyebab Klaim
N W RII RANK Model Kontrak FIDIC Conditions of
Konstruksi
Contract for EPC/Turnkey
D6 Variation order 36 159 0.883 1 Perubahan desain atau spesifikasi (variation
C2 Defective works 36 158 0.878 2 order) dan Perubahan lingkup pekerjaan
A6
Changes in scope of
36 154 0.856 3
(changes in scope of work) terlihat pada
work
Unforseeable klausul berikut.
B5 36 154 0.856 4
physical conditions a. Klausul di dalam In-House Form of
A23 Variation in quantity 36 153 0.850 5
General Conditions of Contract yang
E7 Interest rate 36 152 0.844 6 terkait dengan faktor penyebab klaim
Availability of
A2
Labour
36 151 0.839 7 konstruksi akibat perubahan desain dan
Lack of perubahan lingkup pekerjaan adalah
C6 communication 36 151 0.839 8
among parties Klausul 2.47 variations
Delays caused by the b. Klausul di dalam FIDIC conditions of
A10 36 150 0.833 9
employer
Late drawing and contract for EPC/turnkey yang terkait
A15 instruction's 36 g150 0.833 10
approvals dengan faktor penyebab klaim konstruksi
Slow decision akibat perubahan desain dan perubahan
C10 making involving all 36 150 0.833 11
parties lingkup pekerjaan ada pada klausul 13
Delayed payment on
D4
contract and extras
36 150 0.833 12 variation and adjusments, yang dimana
A11
Delays caused by the
36 149 0.828 13 diatur lebih lanjut dengan 7 sub-klausul.
contractor
Constructive change c. Pembahasan perbedaan klausul antara
D2 36 149 0.828 14
orders
Possesion of site and
In-House Form of General Conditions of
A19 36 148 0.822 15
availability Contract dan FIDIC conditions of contract
Sub-contracting
A22
problems
36 148 0.822 16 for EPC/turnkey terhadap penyebab
Different klaim konstruksi akibat perubahan
D5 interpretation of 36 148 0.822 17
contract document desain dan perubahan lingkup kerja
Contractor's late
A7
completion
36 147 0.817 18 adalah sebagai berikut :
A12
Design errors and
36 147 0.817 19 1) Klausul kontrak antara In-House
omissions
A24 Work stoppages 36 147 0.817 20
Form of General Conditions of
Contract dan FIDIC conditions of
C1 Accidents / Safety 36 147 0.817 21
Delayed dispute
contract for EPC/turnkey pada
D3 36 147 0.817 22
resolution dasarnya sama-sama mengakomodir
Changes in law and
E1
regulations
36 147 0.817 23 terjadinya perubahan pekerjaan,
Subsurface baik itu menambah, mengurangi, dan
B4 conditions of ground 36 145 0.806 24
water merubah pekerjaan yang ada.
E6 Inflation 36 145 0.806 25 2) Pada klausul In-House Form of
General Conditions of Contract
Dari hasil analisis data kuesioner dengan disebutkan bahwa kontraktor wajib
menggunakan metode RII (Relative melakukan variasi kecil yang tidak
Important Index), didapat sepuluh (10) signifikan tanpa mengubah harga

39 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 11 Nomer 2 | Juli 2020

kontrak. Klausul ini mengandung masalah penyesuaian pembiayaan


ketidakjelasan terkait ukuran variasi dan penyesuaian terhadap hukum.
yang dilakukan dan persoalan biaya 6) Salah satu contoh kasus penyebab
yang keluar yang menjadikan klaim dikarenakan variasi dan/atau
kontraktor sebagai penanggung perubahan lingkup pekerjaan adalah,
biaya tersebut. pada Proyek pembangkit listrik
3) Prosedur pelaksanaan variasi tenaga uap (PLTU) yang terjadi
ataupun perubahan-perubahan perubahan lokasi jetty yang semula
pekerjaan tidak diatur lebih rinci onshore menjadi offshore, yang
pada In-House Form of General dimana pelaksanaannya
Conditions of Contract, dan pada menimbulkan biaya yang harus
klausul 2.47 [variasi] tersebut juga dikeluarkan dan ditanggung oleh
membunyikan bahwa prosedur dari kontraktor, yang kemudian diajukan
variasi agar disetujui setelah kepada pemilik pekerjaan sebagai
penandatanganan kontrak atau klaim biaya kompensasi dan dapat
dalam contract discuss aggrement. diterima pemilik pekerjaan. Dari
Berbeda dengan FIDIC conditions of kasus ini dapat dilihat bahwa kedua
contract for EPC/turnkey, dimana model kontrak sudah mengakomodir
prosedur variasi sudah diatur perubahan, hanya saja kelengkapan
lengkap pada klausul 13 [variation klausul persyaratan umum dari
and adjusments]. kedua model kontrak memiliki
4) Dengan tidak diaturnya prosedur perbedaan pembahasan, dimana
variasi sejak awal, akan FIDIC lebih detail menjelaskan
mengakibatkan terjadinya proses klausul variasi dan penyesuaiannya
negosiasi kembali terkait penetapan daripada In-House Form of General
prosedur variasi nantinya, yang Conditions of Contract.
mana proses ini sudah pasti akan
memakan waktu. Kondisi fisik di lapangan yang tidak terduga
5) Dengan variasi atau perubahan- (unforseeable physical condition) terdapat
perubahan yang berlangsung dan beberapa klausul berikut.
menjadi penyebab klaim konstruksi a. Klausul di dalam In-House Form of
yang paling dominan, maka sudah General Conditions of Contract yang
seharusnya klausul mengenai variasi terkait dengan faktor penyebab klaim
atau perubahan pekerjaan konstruksi akibat Kondisi fisik di
dinyatakan secara jelas dan lengkap. lapangan yang tidak terduga adalah
Pada FIDIC conditions of contract for klausul 2.10 inspeksi lokasi pekerjaan
EPC/turnkey klausul 13 [variation dan klausul 2.11 kecukupan proposal
and adjusments] yang terdiri dari 7 penawaran.
sub-klausul, telah diatur mengenai b. Klausul di dalam FIDIC conditions of
hak pemilik pekerjaan untuk contract for EPC/turnkey yang terkait
melakukan variasi, hak kontraktor dengan faktor penyebab klaim konstruksi
untuk mengajukan value engineering, akibat kondisi fisik di lapangan yang tidak
prosedur dari variasi hingga pada terduga ada pada klausul 2.5 site data and
items of reference, klausul 4.10 use of site

40 | K o n s t r u k s i a
PEMILIHAN MODEL KONTRAK PEKERJAAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK (Sevren – Sarwono)

data dan klausul 4.12 unforeseeable House Form of General Conditions of


difficulties Contract tidak mengakomodir
c. Pembahasan perbedaan klausul antara kesedian data ini pada persyaratan
In-House Form of General Conditions of umum nya.
Contract dan FIDIC conditions of contract 3) Dengan membandingkan klausul
for EPC/turnkey terhadap penyebab inspeksi lapangan In-House Form of
klaim konstruksi akibat kondisi fisik di General Conditions of Contract
lapangan yang tidak terduga adalah dengan model kontrak FIDIC
sebagai berikut : conditions of contract for
1) Terkait dengan kondisi yang tidak EPC/turnkey klausul 4.12
terduga, In-House Form of General [unforeseeable condition] yang
Conditions of Contract lebih diketahui bahwa kedua model
melimpahkan risiko kepada kontrak mengalihkan risiko kepada
kontraktor. Pada klausul 2.10 kontraktor dan setelah tanda tangan
[inspeksi lokasi pekerjaan], pada perjanjian maka kontraktor
klausul ini kontraktor diminta lebih menerima total tanggung jawab
aktif dan mandiri untuk memeriksa karena telah memprediksi semua
lokasi, serta dianggap telah kesulitan.
memahami risiko yang akan diterima 4) Dari 3 poin di atas maka model
kontraktor lainnya. Selain klausul kontrak FIDIC conditions of contract
2.10, terdapat juga pada klausul 2.11 for EPC/turnkey lebih
[kecukupan proposal penawaran] mengakomodir keseimbangan
yang setidaknya menyatakan bahwa pembagian risiko, dimana pemilik
tidak ada klaim yang akan pekerjaan juga menyediakan
dipertimbangkan untuk biaya dan informasi namun tidak bertanggung
perpanjangan waktu. Disisi lain tidak jawab terhadap keakuratan,
terjelaskan pada klausul manapu kecukupan dan kelengkapan data
terkait kondisi data yang dimiliki kecuali dinyatakan pada klausul 5.1.
oleh pemilik pekerjaan yang dapat 5) Sebagai salah satu contoh studi kasus
digunakan oleh kontraktor. Dari sini adalah, pada salah satu pekerjaan
terlihat bahwa kontraktor akan pembangkit listrik tenaga uap
menerima risiko kondisi lapangan (PLTU), telah dilakukan kajian teknik
dengan upaya inspeksi dari dirinya oleh konsultan independen dengan
sendiri. kesimpulan bahwa data-data tanah
2) Pada klausul FIDIC conditions of yang disampaikan pada saat proses
contract for EPC/turnkey, kondisi lelang adalah mirip akan tetapi data
yang tidak terduga ini, baik untuk yang disajikan kurang lengkap
lokasi pekerjaan dan kondisi sehingga tidak menjelaskan
dibawah tanah yang diatur bahwa karakteristik tanah yang
pemilik pekerjaan juga harus sesungguhnya. Hal ini menyebabkan
menyediakan informasi kepada adanya beban biaya yang harus
kontraktor hal ini tertuang pada ditanggung oleh kontraktor untuk
klausul 2.5 [site data and items of menyelesaikan pekerjaan pondasi
reference]. Yang dimana pada In- circulating water pump house.

41 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 11 Nomer 2 | Juli 2020

Kondisi tersebut di luar kewenangan completion of outstanding work and


kontraktor yang tidak dapat remedying defects, klausul 11.2 cost of
diprediksi sebelumnya sehingga remedying defect, klausul 11.3 extension
kontraktor dapat mengajukan klaim of defects notification periode, klausul
unforeseen soil condition in CWPH. 11.4 failure to remedy defects, klausul 11.5
dan klaim ini dapat diakomodir remedying of defective work off site,
dengan klausul 2.43 [extension of klausul 11.6 further test after remedying
time for completion] dengan contract defects, klausul 11.7 right of access after
discussion agreement, dimana taking over, klausul 11.8 contractor to
kontraktor memiliki risiko apa yang search, dan klausul 11.10 unfulfilled
menjadi tanggung jawabnya obligations.
sehingga kontraktor tidak boleh d. Pembahasan perbedaan klausul antara
dirugikan dengan menanggung In-House Form of General Conditions of
risiko di luar yang telah ditentukan Contract dan FIDIC conditions of contract
dalam kontrak EPC. Namun terkait for EPC/turnkey terhadap penyebab
hal unforeseen condition ini yang juga klaim konstruksi akibat pekerjaan yang
menyebabkan klaim extension of time cacat atau tidak sesuai adalah sebagai
akibat dari keterlambatan atau berikut :
penundaan akibat unforeseen 1) Klausul penolakan di dalam In-House
condition in CWPH tersebut, Form of General Conditions of
kontraktor dapat mendapatkan Contract ada pada klausul 2.38
perpanjangan waktu penyelesaian [penolakan], klausul ini menyatakan
pekerjaan, walaupun keterlambatan bahwa selagi pekerjaan belum
dan penundaan tidak diatur secara diambil alih, maka pemilik pekerjaan
lengkap pada klausul 2.43, namun dapat memutuskan bahwa pekerjaan
secara umum klausul tersebut telah atau sebagian pekerjaan adalah cacat
mengatur kondisi yang demikian. atau tidak sesuai kontrak. Dan akan
melakukan pemberitahuan kepada
Hasil pekerjaan yang cacat atau tidak sesuai kontraktor. Klausul ini menyatakan
(defective works) didapat klausul sebagai hal yang sama dengan klausul 7.5
berikut. [defect and rejection] FIDIC
a. Klausul di dalam In-House Form of conditions of contract for
General Conditions of Contract yang EPC/turnkey.
terkait dengan faktor penyebab klaim 2) Salah satu perbedaan yang dari
konstruksi akibat pekerjaan yang cacat kedua model kontrak tersebut
ada pada klausul 2.38 penolakan dan adalah tidak adanya batasan waktu
klausul 2.59 cacat setelah pengambil terkait pemberitahuan yang harus
alihan. diberikan oleh pemilik pekerjaan
b. Klausul di dalam FIDIC conditions of kepada kontraktor terkait proposal
contract for EPC/turnkey yang terkait perbaikan yang diajukan kontraktor.
dengan faktor penyebab klaim konstruksi Sedangkan pada klausul model
akibat pekerjaan yang cacat ada pada kontrak FIDIC conditions of contract
klausul 7.5 defects and rejection, klausul for EPC/turnkey, ditetapkan pemilik
7.6 remedial work, klausul 11.1 pekerjaan harus memberikan

42 | K o n s t r u k s i a
PEMILIHAN MODEL KONTRAK PEKERJAAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK (Sevren – Sarwono)

pemberitahuan kepada kontraktor klausul 2.34 [garansi]. Kontraktor


dalam 14 hari, apabila hal tersebut juga memiliki waktu 15 hari utntuk
tidak dilakukan maka pemilik melakukan pekerjaan perbaikan.
pekerjaan telah memberikan Dan apabila kontraktor tidak dapat
pemberitahuan tidak ada keberatan. melaksanakan perbaikan dalam
3) Perbedaan lainnya adalah terkait jangka waktu 3 bulan setelah
penanganan perbaikan pekerjaan, pemberitahuan dari pemilik
apabila di In-House Form of General pekerjaan, maka pemilik pekerjaan
Conditions of Contract dapat mengklaim jaminan bank yang
menyampaikan secara umum bahwa adil dalam posisi tersebut. Dan
pemilik pekerjaan dapat melakukan kembali klausul ini mengatur secara
perbaikan kerusakan dengan risiko umum terkait proses inspeksi,
dan biaya dari kontraktor, namun penyesuaian, penggantian dan
tidak diatur secara jelas dan lengkap pembaruan dan untuk semua
mengenai proses-proses perbaikan pengujian sesuai dengan klausul
yang dilakukan oleh pemilik tersebut.
pekerjaan. Sedangkan pada klausul 5) Sedangkan pada model kontrak
7.6 [remedial work] FIDIC conditions FIDIC conditions of contract for
of contract for EPC/turnkey, EPC/turnkey, kecacatan setelah
pekerjaan perbaikan diatur secara pengambil alihan diatur pada klausul
detail terkait instruksi pemilik 11 [defect after taking over] dengan
pekerjaan kepada kontraktor. Dan 11 sub-klausul, dimana setiap sub-
juga diatur mengenai pekerjaan klausul mengatur lebih rinci terkait
perbaikan yang tidak ditanggung kecacatan yang setelah
oleh kontraktor yang dimana pada pengambilalihan. Pada klausul 11.2
In-House Form of General Conditions [cost of remedying defect] yang salah
of Contract, hal tersebut tidak diatur. satu bunyinya adalah kecacatan yang
4) Setelah klausul mengenai penolakan, disepakati disebakan oleh sebab
maka disusul dengan klausul terkait yang lain maka sub-klausul 13.3.1
kecacatan setelah pengambil alihan. [variation by instruction]. Selain itu
Pada In-House Form of General sub-klausul FIDIC conditions of
Conditions of Contract hal ini diatur contract for EPC/turnkey ini juga
pada klausul 2.59 [cacat setelah mengatur perpanjangan periode
pengambilalihan], yang pada intinya pemberitahuan kecacatan pada
kontraktor harus bertanggungjawab klausul 11.3, dimana pada model In-
memperbaiki dengan risiko dan House Form of General Conditions of
biaya sendiri. Pemilik pekerjaan Contract, hal ini tidak diatur sama
akan menyampaikan pemberitahuan sekali.
kepada kontraktor secara tertulis 6) Perbandingan mengenai klausul
dan kontraktor akan secepatnya kecacatan setelah pengambil alihan
mengganti atau memperbaiki ini, sangat lengkap diatur pada model
pekerjaan yang tidak sesuai. Terkait kontrak FIDIC conditions of contract
dengan garansi dari kecacatan for EPC/turnkey, walaupun pada In-
tersebut selanjutnya diatur oleh House Form of General Conditions of

43 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 11 Nomer 2 | Juli 2020

Contract juga diatur, namun terlalu Hardjomuljadi, Sarwono (2014), Analysis on


umum dan kurang mendetail. The Possession of Site as Physical Cause
of Claim and the Related Clauses in the
Kesimpulan “FIDIC Conditions of Contract for
Construction MDB Harmonised
1. Berdasarkan rangking RII variabel
Edition”, Journal of Basic and Applied
penyebab klaim konstruksi hasil analisis
Scientific Research, vol. 12 no. 5
dan pengolahan data yang dilakukan
Hardjomuljadi, Sarwono (2014), Factor
diperoleh bahwa semua variabel
Analysis on Causal of Construction Claims
penyebab klaim konstruksi termasuk
and Disputes in Indonesia (with
dalam kategori sangat setuju karena
Reference to the Construction of
mempunyai nilai RII ≥ 0,813, maka 25
Hydroelectric Power Project in
penyebab klaim konstruksi tersebut
Indonesia), International Journal of
sangat berpotensi muncul di konstruksi
Applied Engineering Research, vol. 9 no.
pembangkit.
22
2. In-House Form of General Conditions of
Hardjomuljadi, Sarwono (2016), Variation
Contract dan model kontrak FIDIC
Order, The Causal or the Resolver of
conditions of contract For EPC/turnkey
Claims and Disputes in the Construction
(silver book) memiliki gap yang dapat
Projects, International Journal of
dilihat dari kelengkapan klausul dalam
Applied Engineering Research, vol. 11
menjelaskan pernyataan didalamnya, no. 14 page 8128-8135
sebagai contoh pada klausul variasi dan Hardjomuljadi, Sarwono (2017), Analisis
penyesuaian dimana pada model kontrak Pemilihan Model Kontrak FIDIC
FIDIC diatur menjadi lebih dari 7 sub- Rainbow Contract 2017 Pekerjaan
klausul sementara pada In-House Form of Pembangunan Dermaga (Kajian Dari
General Conditions of Contract hanya Sudut Pandang Pengguna Jasa), Jurnal
terdapat 1 klausul tanpa sub-klausul. Konstruksia, vol. 9 no.2
3. Standar kontrak FIDIC conditions of Hardjomuljadi, Sarwono (2014), Factor
contract For EPC/turnkey (silver book) Analysis on Causal of Construction Claim
lebih tepat untuk menjadi model kontrak and Disputes in Indonesia (with
konstruksi pembangkit daripada standar Reference to the Construction of
kontrak internal pengguna jasa. Hydroelectric Power Project in
Indonesia), International Journal of
Daftar Pustaka Applied Engineering Research, vol. 9 no.
Hardjomuljadi, Sarwono (2011), The Main 22
Causal Factors of Construction Claims Hardjomuljadi, Sarwono (2015),
Under FIDIC Contract in Indonesia, EPC/Turnkey Contract, Lumpum Fixed
Universitas Mercu Buana, Jakarta Price Subject to Adjusments, Jurnal
Hardjomuljadi, Sarwono (2014), Analisis Konstruksia
“Extension of Time” dan Dampaknya Hardjomuljadi, Sarwono; Abdulkadir,
pada Kontrak Konstruksi (FIDIC Ariono and Takei, Masaru (2006),
Conditions of Contract MDB Construction Claim Strategy based on
Harmonised Edition), Jurnal FIDIC Conditions of Contract, ISBN : 979-
Konstruksia, vol. 5 no. 2 97749-2-6, Polagrade, Jakarta

44 | K o n s t r u k s i a
PEMILIHAN MODEL KONTRAK PEKERJAAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK (Sevren – Sarwono)

Hardjomuljadi, Sarwono (2014), Buku


Kesatu Pengantar Kontrak Konstruksi
FIDIC Conditions of Contract, ISBN :
978-602-9272-13-0, Logoz Publishing,
Bandung
Hardjomuljadi, Sarwono (2015), Buku
Kedua Manajemen Klaim Konstruksi
FIDIC Conditions of Contract, ISBN :
978-602-9272-37-6, Logoz Publishing,
Bandung
Hardjomuljadi, Sarwono (2016), Buku
Ketiga Alternatif Penyelesaian Sengketa
Konstruksi Di Indonesia, ISBN : 978-
602-9272-39-0, Logoz Publishing,
Bandung
Soeharto, Iman (2001), Manajemen Proyek
(Dari Konseptual Sampai Operasional,
Jilid 2, Erlangga
Martanti, Ana Yuni and Hardjomuljadi,
Sarwono (2018), The Effect of Contract
Change Order on Contractor Financing
in Government Projects, International
Journal of Civil Engineering and
Technology (IJCIET), vol. 9, Issue 6 page
665-671
Nurmala, Ade and Hardjomuljadi, Sarwono
(2015), Penyebab dan Dampak
Variation Order (VO) pada Pelaksanaan
Proyek Konstruksi, Jurnal Konstruksia,
vol. 6 no.2
Sudirman, Weddy B. and Simanjuntak,
Manlian Ronald A. (2018), Risk Factor
Indentification for EPC Contract of Power
Plant Projects using In-House From of
General Conditions of Contract in
Indonesia, Journal of Scientific and
Engineering Research, vol. 5(4) page
309-319
Taurano, G Adya dan Hardjomuljadi,
Sarwono (2013), Analisis Faktor
Penyebab Klaim Pada Proyek
Konstruksi Yang Menggunakan FIDIC
Conditions of Contract for Plant and
Design Build, Jurnal Konstruksia vol. 5
no. 1

45 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 11 Nomer 2 | Juli 2020

46 | K o n s t r u k s i a

Anda mungkin juga menyukai