Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH PERGURUAN TINGGI TERHADAP PERKEMBANGAN KAWASAN KOTA

(Studi Kasus Perguruan Tinggi di Kota Semarang)

Nama : Zulkifli H.Achmad

NIM: 146060500111002

Pendahuluan
Daerah perkotaan akan terus berkembang terus mengalami transformasi fisik,sosial,ekonomi dan
budaya yang cepat. Artinya pola pengelolahan pembangunan perkotaan yang diperlukan adanya dinamis dan
produktif, yang harus memiliki kemampuan dalam mengantisipasi kecenderungan perkembangan dan tuntutan
kebutuhan, dapat menangkap peluang yang ada serta mampu mencegah kemungkinan terjadinya dampak
negatif.

Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelanggarakan pendidkan tinggi merupakan
pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dari pada pendidikan menengah di jalur pendidikan sekolah
(Undang-Undang No.2 tahun 1989) tentang system pendidikan Nasional . Penyelenggaraan Perguruan Tinggi
adalah depertemen, depertemen lain atau pimpinan lembaga pemerintah, atau Badan Pergutruan Tinggi
Swasta bagi perguruan tinggi yang diselenggrakan oleh masyarakat.

Pada dasarnya dalam menetukan lokasi perguruan tinggi terdapat perbedaan antara perguruan tinggi
negeri dengan perguruan tinggi swasta. Dalam menentukan lokasi ada beberapa faktor yang mempengaruhi,
meliputi :

 Tanah/lahan hal ini tersimpul pada keadaan geografi, struktur tanah, topografi,geologi,klimotologi
dan lain-lain.
 Modal, dapat diartikan sebagai apa saja yang dibuat manusia dan dipergunakan sebagai usaha.
 Transportasi atau angkutan, merupakan alat yang menjembatani jaraj gegrafi transportasi sebagai
penghubung dengan wilayah lain.
 Kebijakan pemerintah, merupakan arahan dari pemerintah baik melalui rencana tata ruang maupun
kebijakan lainnya menentukan suatu lokasi dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu.

Kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan lokasi suatu kampus perguruan tinggi tertuang dalam Rencana
Tata Ruang Kota yang telah ditetapkan sebagai peraturan daerah. Pemanfaatn suatu lahan akan dijinkan
apabila sesuai dengan rencana peruntukan lahan dan ketentuan lainnya yang telah ditetapkan.

Rencana Tata Ruang memang telah menetapkan penggunaan lahan untuk perguruan tinggi, namun menetapkan
secara jelas lokasi-lokasi yang dizinkan untuk kampus perguruan tinggi. Permasalahan apakah perguruan tinggi
ini dapat didirikan pada penggunaan tanah yang lain seperti pada kawasan perdagangan jasa,permukiman atau
yang lainnya. Sifat perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan seperti halnya sekolah dasar dan sekolah
menegah yang dalam rencana tata ruang berada ditengah kawasan pemukiman menjadikan lokasi perguruan
tinggi .
Gambaran Umum
Kota Semarang merupakan salah satu bagian dari kota-kota di Indonesia, selain sebagai sebuah kota
perdagangan juga menyadang predikat sebagai Ibu Kota Propinsi Jawa Tengah. Semarang terletak di patai
Utara Pulau Jawa sebelah tengah atau tepatnya terletak pada garis 650’-74’ Lintang Selatan dan garis
11021’-11029’ Bujur Timur. Lusa wilayah kota semarang sebesar 373,32 Km dengan jumlah penduduk
1.309.667 jiwa (2000). Kota Semarang terus berkembang menjadi salah satu kota metropolitan di Indonesia.

Gambar 1. Peta Kota Semarang


Sumber : RTRW Kota Semarang

Perguruan Tinggi di Kota Semarang

Kota semarang mempunyai pertumbuhan perguruan tinggi yang cukup menakjubkan. Dari data stastik
terlihat bahwa dalam kurun 4 waktu terakhir ada 18 perguruan tinggi swasta yang baru bermunculan, atau
berarti ada 4-5 perguruan tinggi setiap tahun hadir di Semarang. Lokasi Perguruan Tinggi yang ada di Kota
Semarang boleh dikatakan tersebar secara tidak merata diberbagai penjuru kota, dengan lebih banyak
terkonsentrasi pada daerah selatan dan pusat kota. Selain berkembang pada kawasan perguruan tinggi yang
telah ditentukan juga berkembang di daerah pusat kota serta di kawasan-kawasan lainnya.
Gambar 2. Sebaran Lokasi Perguruan Tinggi

Sumber : RTRW Kota Semarang

Karakteristik Perguruan Tinggi di Kawasan Undip Semarang


Kawasan Undip Tembalang merupakan salah satu kawasan yang direncanakan oleh pemerintah Kota
Semarang sebagai salah satu kawasan pendidikan. Sebagai salah satu kawasan pendidikan, Kawasan Tembalang
ternyata telah mampu menjadi salah atu kutub pertumbuhan baru yang menumbuhkan kawasan Tembalang
antara lain, Politeknik Negeri semarang, Politeknik Kesehatan Semarang, Universitas Diponegoro dan STIE
Cendikia Karya Utama.

Jumlah mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi yang ada di Tembalang tercatat sebanyak 17.579
mahasiswa. Dari jumlah tersebut, mahasiswa planalogi Fakultas Teknik Undip diperkirakan terdapat sekitar
10.000 mahasiswa yang tinggal dikawasan ini. Jumlah tersebut akan terus meningkat dengan semakin
banyaknya fakultas di Undip yang akan pindah dari kampus Pleburan ke kawasan Temblang.

Salah satu karakteristik mahasiswa di Kawasan Undip Tembalang lainnya dari tingkat kemampuan
ekonomi mahasiswa. Untuk mendeteksi tinglat kemampuan ekonomi dapat dilihat dari pilihan mahasiswa
terhadap tempat kost, uang saku, serta penghasilan dari orang tua. Mahasiswa di Kawasan Undip Tembalang
boleh dikatakan mempunyai tingkat ekonomi yang rendah sampai sedang.

Penggunahan Lahan di Kawasan Undip Tembalang

Sebagaimana fungsinya yang telah ditetapkan sebagai kawasan perguruan tinggi. Maka dominasi
penggunaan lahan yang ada di kawasan ini salah satunya adalah penggunaan sebagai kawasan pendidikan.
Penggunaan untuk pendidikan ini lebih didominasi oleh luasan Universita Diponegoro serta Polteknik Negeri
Semarang dengan luas 213 Ha yang berada di Kelurahan Tembalang dan hampir sepertiga kawasan. Perguruan
tinggi lain yang mempunyailuas cukup besar adalah Politeknik Kesehatan Semarang dengan luas lahan sebesar
27.500 m² sedangkan STIE Cendikia Karya Utama merupakan perguruan tinggi yang mempunyai luas paling
kecil yaitu sebesar 2.600 m²

Penggunaan lain yang paling besar adalah penggunaan lahan untuk permukiman. Pertumbuhan
permukiman di Kawaan Undip Tembalang ini berlangsung cukup pesat dan tersebar di Kelurahan Sumurboto,
Kelurahan Pedalangan, Kelurahan Tembalang maupun di Kelurahan Bulusan.

Selain perumahan, guna lahan yang memilki pertumbuhan yang cukup besar adalah penggunan tanah
sebagai kawasan campuran yang lebih banyak digunakan sebagai kegiatan perdagangan dan jasa untuk
memenuhi keperluan mahasiswa serta masyarakat sekitar. Kawasan campuran ini menyebar secara linear
sepanjang jalan utama melalui kawasan ini. Pertumbuhan ini antara lain terhadi disepanjang Jl.Pros Sudarto,
Jl. Tirto Agung serta Jl.Sirajudin. Perkembangan perubahan kea rah penggunahan campuran ini juga terlihat
terjadi di Jl. Banjarsari Raya.

Gambar3. Penggunaan Lahan Kawasan Undip Tembalang

Sumber : RTRW Kota Semarang

Sebagai kawasan yang berkembang, kawasan ini juga masih terdapat banyak open space dan lahan
kosong dalam jumlah yang relative tidak sedikit. Lahan kosong ini umumnya terdapat pada area kampus Undip,
yang merupakan bagian dari rencana pengembangan kampus Undip yang belum terelaisasi.

Karakter Sosial Ekonomi Masyarakat Kawasan Undip Tembalang

Karakter Sosial

Untuk mengetahui karakter social masyarakat sekitar kawasan Undip tembalang serta untuk
mengetahui pengaruh perguruan tinggi kepda kehidupan social ekonomi masyarakat disekitar kampus. Pendudk
yang menempati di area kawasan Tembalang buka penduduk asli kawasan tersebut. Hal ini memperlihatkan
bahawa kawasan Tembalang merupakan kawasan pengembangan yang banyak dihuni oleh para pendatang atau
migrasi dari daerah lain. Begitu banyaknya masyarakat yang datang dari berbagai daerah dengan latar
belakang budaya yang berbeda-beda menjadikan kawasan ini mempunyai kehidupan social yang lebih
hterogen.

Karakter Ekonomi

Penduduk di kawasan Tembalang mempunyai beberapa mata pencaharian, seperti buruh industry, tani
dan bangunan, petani, pedagang, pengusaha, PNS, perangkutan, ada juga yang bergerak dibidang jasa dan
juga adanya pensiunan. Mata Pencaharian yang paling dominan di kawasan Tembalang ini pada sector buruh
yaitu buruh industry dan buruh bangunan. Mata pencaharian disektor perdagangan dan jasa terlihat
mempunyai angka yang cukup tinggi , yaitu sebesar 13,52% (1848) untuk pedagang dan 34,98% (4778) untuk
jasa. Meningkatnya kedua sector tersebut dapat dilhat dengan semakin banyaknya took-toko, warung
makanan, tempat foto kopi, rental, wartel-wartel dan sector perdagangan dan jasa yang lain yang dapat
merubah struktur mata pencaharian penduduk.

Kebijakan Pemerintah

Dengan telah disusun RDTRK Kota Semarang, maka kebijakan pembangunan dari pemerintah yang
berkaitan dengan KAwasan Undip Tembalang dapat dilihat dari produk tersebut. Kawasan Ubdip Tembalang
termasuk dalam Bagian Wilayah Kota (BWK) VI dan BWK VII. FGungsi dan peran BWK VI meliputi fungsi
permukiman dengan kepdatan rendah sampai sedang, fungsi pendidikan, fungsi perdagangan dan jasa, fungsi
perkantoran dan fungsi campuran (permukiman,perkantoran, perdagangan dan jasa).

Diberlakukan kebijakan untuk dapat memberikan pelayanan kepda masyarakat langsung di Kelurahan-
kelurahan atau dengan pemeberian wewenang yang lebih besar kepada kelurahan untuk mengolah wilayahnya
menjadikan kelurahan sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan kawasan . Kesiapan serta sumber daya aparat
di tingkat kelurahan ini akan sangat berpengaruh bagai keberhasilan pengelolahan kawasan di lapangan.

Analisa Fisik Kawasan,

Analisis Perkembangan Lahan

Dari sisi penggunahan lahan terjadi perubahan yang cukup besar setelah kawasan ini digunkan sebagai
kawasan pendidikan, Jenis-Jenis perubahan natara lain terjadi pada penggunaan permukiman,campuran dan
jasa serta sarana dan prasarana.Tumbuh permukiman dikwasan ini bias dibedakan dalam dua proses, pertama
adalah pertumbuhan permukiman yang dilakukan instansi/developer dalam bentuk pembangunan perumahan-
perumahan baru. Kedua adalah pertumbuhan permukiman yang dilakukan oleh masyarakat secara mandiri.

Perubahan penggunaan lahan juga terlihat dan berubahnya kawasan permukiman menjadi kawasan
campuran maupun perdagangan dan jasa. Perubahan ini dipicu oelh meningkatnya aktivitas serta kebutuhan
penduduk dan mahasiswa. Dengan demikian semakin banyaknya mahasiswa berada di kawasan ini akan semakin
banyak kebutuhan yang harus disedikan.

Analisis Kebijakan Tata RUang

Dalam rencana struktur tata ruang wilayah Kota Semarang lokasi kawasan perguruan tinggi berada pada posisi
lokasi yang sesuai dengan tat ruang kota. Kawasan Undip Tembalang berada pada BWK VI dan BWK VII. Dari
rencana tersebut diketahui bahwa kawaan Undip Tembalang merupakan kawasan yang diperispkan sebagai sub
pusat pengembagan. Peran tersebut ternyata telah berhasil dilaksanakan dengan abaik, artinya kawasan Undip
Tembalang dengan perguruan tinggi sebagi motor penggerak mampu berkembang sebagai pusat pertumbuhan.

Kawasan Undip tembalang yang berada pada BWK VI dan BWK VII salah satu fungsinya memang
dikembangkan sebagai fungsi pendidikan tinggi dengan skala pelayanan regioanal. Selain fungsi pendidikan
juga ditetapkan sebagai kawasan permukiman dengan kepadatan rendah sampai sedang dan penanganan
lingkungan daerah lindung

Gambar 4. Struktur ata Ruang Kota Semarang

Sumber : RTRW Kota Semarang

Perguruan tinggi merupakan pemacu bagi pertumbuhan ekonomi disekitarnya, Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pengembagan fungsi pendidikan dan permukiman secara bersamaan merupakan hal yang
baik. Dengan adanya perguruan tinggi maka kawasan permukiman disekitarnya akan berkembang demikian pula
wilayah yang tadinya masih kosong disekitar kampus akan mudah/ceoat berkembang sebagai kawasan
permukiman. Hanya saja dengan diarahkannya pengembangan kawasan Undip Tembalang sebagai permukiman
dengan kepadatan rendah sampai sedang, sehingga membutuhkan pengawasan pengaturan pembangunan
tentang kepadatan penduduk.
Kesimpulan
Pola pertumbuhan yang disebabkan oleh aktivitas perguruan tinggi sangat dipengaruhi oleh
peggunahan lahan dikawasan sekitar perguruan tinggi. Hal ini didasarkan pada, terjadinya perbedaan pola
pertumbuhan pada nasing-masing kawasan yang disebabkan oleh adanya perbedaan pola pengunaan lahan,
pola pengaruh yang terjadi banyak berhungungan dengan penggunaan lahan sebagai permukiman perbedaan ini
dikaitkan dengan teori interaksi keruangan antar wilayah dari Rodinelli (1985) yang menyatakan bahwa faktor
yang dipengaruh dalam interaksi keruangan antar wilayah anatara lain karena keterkaitan adminitrasi,politik
dan kelembagaan, keterkaitan fisik, keterkaitan pergerakan penduduk,keterkaitan ekonomi, serta keterkaitan
pelyanan sosdial. Dengan adanya peerbedaan fungsi dan penggunaan lahan pada masing-masing kawasan
sekitar perguruan tinggi , maka interaksi fisik, interaksi pergerakan penduduk, interkasi ekonomi serta
interkasi pelyanan social anatar perguruan tinggi dengan kawasan sekitarnya akan mengalami perbedaan.

Anda mungkin juga menyukai