Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

INSTALASI PENERANGAN

Nama Mahasiswa : Rizki Akbar


Kelas : 1 LM
Dosen Pembimbing : Herman Yani S.T
Tanggal Penyerahan : 02 Januari 2021

TEKNIK LISTRIK

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

JANUARI 2021
BAB I
A. PENDAHULUAN.
Latar belakang
Sebagai mahasiswa/i jurusan Teknik Konversi Energi, dimana mahasiswa/i mempelajari
berbagai materi yang berhubungan dengan teknik mesin, dan teknik listrik. Salah satu kompetensi
yang harus dimiliki mahasiswa/i Teknik Konversi Energi ialah, memahami instalasi listrik.
Pada materi ini, sub bab instalasi yang di perlu dipahami ialah instalasi penerangan.
Dan mahasiswa/i di tuntut agar bisa memahami dan menerapkan gambar teknik instalasi
penerangan, serta teknik instalasi penerangan itu sendiri.
Diharapkan pula, mahasiswa/i dapat menerapkan prinsip - prinsip dalam perencanaan instalasi
listrik sesuai Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000, dan menerapkan prinsip : keamanan,
keandalan, kemudahan tercapaian, ketersediaan, keindahan dan ekenomis.

B. Tujuan praktikum
1. Mahasiswa/I dapat mengenal peralatan instalasi listrik dan melaksanakan sesuai fungsinya.
2. Mahasiswa/idapat melaksanakan hubungan pada listrik terminal yang diinginkan.
3. Mahasiswa dapat menginstalasi penerangan sesuai dengan peralatan dan komponen yang
dibutuhkan.
4. Mahasiswa/I dapat mengaplikasi informasi instalasi listrik.
5. Mahasiswa dapat mengenal jenis-jenis kabel instalasi listrik.
6. Mahasiawa/i dapat membuat diagram daya.
7. Mahasiswa/i dapat mengukur tahanan.
8. Mahasiswa/i dapat mengukur daya yang terdapat pada instalasi.

C. Pelaksanaan
Pelaksaan praktikum instalasi listrik Teknik Konversi Energi dilaksanakan secara bertahap.
Praktikum Instalasi listrik terbagi atas tiga kelompok berikut:
1. Kelompok terminal papan hubung
2. Kelompok instalasi penerangan
3. Kelompok instalasi motor listrik

D. Standard Operational Procedur(SOP)

1. Harus sesuai layout


2. Pengawatan kabel
a. Jumlah kabel dan panjang kabel.
b. Masukan kabel secara bersamaan jika ada gunakan pegas penarik kabel.
c. Kupas kabel secukupnya kurang lebih 5 cm.
d. Hubungkan kabel sesuai dengan recana instalasi
3. Test
a. Ohmmeter
b. Isolasi
c. PLN
4. Pasang KWH meter :
a. Memasang beban
b. Mencatat beban
c. Menghitung putaran, waktu dan membandingkan putaran dengan beban.
BAB II
DASAR TEORI
A. Jenis saklar dan cara kerjanya
Dalam praktikum instalasi penerangan ini, terdapat 3 saklar tunggal, 2 saklar dua arah, 2 saklar
seri, dan 3 stop kontak Setiap saklar memiliki cara kerja yang berbeda beda, berikut cara kerjanya :
1. Saklar tunggal
Fungsi sakelat tunggal adalah untuk menyalakan dan mematikan lampu. Pada sakelar ini terdapat dua
titik kontak yang menghubungkan hantaran fasa dengan lampu atau alat yang lain.

Gambar 2.1 Saklar tunggal

Gambar 2.2 simbol saklar tunggal

Gambar 2.3 Gambar pengawatan saklar satu arah


2. Saklar seri
Sakelar seri adalah sebuah sakelar yang dapat menghubungkan dan memutuskan dua lampu,
atau dua golongan lampu baik secara bergantian maupun bersama-sama. Sakelar seri sering
disebut pula sakelar deret

Gambar 2.4 saklar seri

Gambar 2.5 Simbol saklar seri

Gambar 2.6 Gambar pengawatan saklar seri


3. Saklar dua arah
Sakelar tukar sering disebut dengan sakelar hotel karena banyak dipakai dipakai di hotel-hotel
untuk menyalakan dan memadamkan dua lampu atau dua golongan lampu secara
bergantian. Selain itu, sakelar dapat pula digunakan untuk menyalakan dan memadamkan satu
lampu atau satu golongan lampu dari dua tempat dengan menggunakan dua sakelar tukar.

Gambar 2.7 Saklar dua arah

Gambar 2.8 Simbol saklar dua arah

Gambar 2.9 gambar pengawatan saklar dua arah


B. Megger
Mega Ohm Meter atau yang biasa disebut megger merupakan salah satu alat ukur yang
berfungsi untuk mengukur tahan isolasi dari suatu instalasi atau untuk mengetahui
apakah penghantar dari suatu instalasi terdapat hubung langsung, apakah antara fasa
dengan fasa atau dengan nol (tanah).

Gambar 2.10 Megger

C.Daya listrik

Daya listrik didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam sirkuit listrik.Satuan SI daya
listrik adalah watt yang menyatakan banyaknya tenaga listrik yang mengalir per satuan waktu
(joule/detik). Rumus energi listrik adalah

W = V. I . T
W = Energi ( joule )
V = Tegangan ( volt )
I = Kuat Arus ( ampere )
T = Waktu ( sekon )
Alat dan bahan yang di butuhkan:

1.Junction box
Sebagai terminal penyambungan kabel

2.Elbow
Menyambung dua buah pipa

3.Pipa PVC 5/8


tempat yang digunakan untuk melindungi
kabel NYA

4.Socket
untuk menyambungkan arus listrik pada
peralatan listrik.

5.Socket AC
untuk menyambungkan arus listrik pada
peralatan listrik

6.Fitting lampu
Tempat dudukan lampu

7.Klem pipa
Untuk menepelkan pipa

8.Klem kabel
Untuk menepelkan kabel

9.Saklar tunggal
Untuk menyalakan
dan mematikan lampu
hanya terdapat satu tombol.

10.Saklar seri
Untuk menyalakan dan mematikan lampu
hanya terdapat dua tombol.

11.Saklar dua arah


dapat menyalakan dan mematikan sebuah
lampu dari tempat yang berbeda

12.Lampu
Sebagai tanda berjalannya baiknya suatu instalasi
13.Stop kontak
untuk menyambungkan arus listrik pada
peralatan listrik.

14.Kwh Meter
Untuk mengukur besar daya yang mengalir
tiap jam

15.Stopwatch
Untuk mengukur lamanya waktu

16.Avometer
Untuk mengukur arus, tegangan, dan
hambatan

17.Megger
Untuk mengukur besar tahanan isolasi dari
suatu rangkaian.

18.MCB 6 A dan 2A
Pemutus hubungan

19.MCB 4 A
Pemutus hubungan

20.Kotak MCB
Untuk melindungi MCB

21.Kabel NYA
line;grounding;netral
kabel yang digunakan untuk arus yang
kecil

22.Kabel NYM
kabel yang digunakan untuk arus yang
lebih besar. Apabila menggunakan kabel
NYM tidak perlu menggunakan pipa,
karena kabelnya sudah besar dan banyak
isolasinya
5 meter

23.Obeng (+) ; (-)


Untuk membuka dan mengencangkan baut

24.Tang kupas
Untuk mengupas isolasi kabel
25.Tang potong
Untuk memotong kabel

26.Tang bulat
Untuk membuat mata itik

27.Palu
Untuk menempelkan paku pada bidang

28.Sekrup
Untuk menahan elbow dan junction box,
agar tidak lepas dari bidang.

BAB lll
METODE LAPORAN

3.1 Mengumpulkan Referensi

- referensi dari www.contohlaporanpraktikum.com

3.2 Data peralatan dan bahan

-kabel
-mcb
-elcb
-sakelar
-stop kontak
-lampu
-fitting
-isolasi

3.3 Bentuk-Bentuk gambar atau diagram

-Terlampir
BAB IV
PEMBAHASAN

Instalasi listrik adalah suatu sistem / rangkaian yang digunakan untuk


menyalurkan daya listrik (Electric Power) untuk kebutuhan manusia dalam
kehidupannya. Instalasi pada garis besarnya dapat dibagi menjadi dua bagian
yaitu :
1. Instalasi penerangan listrik
2. Instalasi daya listrik
Yang termasuk didalam instalasi penerangan listrik adalah seluruh instalasi yang
digunakan untuk memberikan daya listrik pada lampu. Pada lampu ini daya listrik
/ tenaga listrik diubah menjadi cahaya yang digunakan untuk menerangi tempat /
bagian sesuai dengan kebutuhannya.
Instalasi penerangan listrik ada 2 (dua) macam, yaitu :
1. Instalasi di dalam gedung
2. Instalasi di luar gedung
Instalasi di dalam gedung adalah instalasi listrik di dalam bangunan gedung
(termasuk untuk penerangan, teras dan lain – lain) sedangkan instalasi di luar
bangunan gedung (termasuk disini adalah penerangan halaman, taman, jalan
peneragan papan nama dan lain – lain).
Tujuan utama dari instalasi penerangan adalah untuk memberikan kenyamanan
terhadap keadaan yang memerlukan ketelitian maka diperlukam penerangan yang
mempunyai kuat penerangan besar sedangkan untuk pekerjaan – pekerjaan yang
memerlukan ketelitian tidak perlu menggunakan penerangan yang mempunyai
penerangan besar.
Sedangan instalasi daya listirk adalah instalasi yang digunakan utnuk
menjalankan mesin – mesin listrik termasuk disini adalah instalasi untuk melayani
motor – motor listrik di pabrik, pompa air, dan lain – lain, pada mesin – mesin
listrik ini energi diubah menjadi energi mekanis sesuai dnegan kebutuhan
manusia[6]
Dengan demikian maka masalah instalasi perlu diperhatikan dan tidak terlepas
dari peraturan – peraturan yang merupakan pedoman untuk penyelenggaraan
instalasi listrik. Peraturan – peraturan yang berhubungan masalah ini adalah :
1. Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
2. International Electrotecnical Commision (IEC)
Dalam kegiatan yang berhubungan dengan instalasi listrik baik perencanaan,
pemasangan maupun pengoperasian maka prinsip – prinsip dasar sangat
diperlukan.
BAB V
PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan alisis data perencanaan instalasi


penerangan di rumah penulis menyimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Untuk merencanakan suatu instalasi penerangan maka harus mempunyai


denah atau gambar situasi lapangan yang akan di pasang penerangan. Setelah
mempunyai gambar situasi lapangan maka akan memudahkan untuk
menentukan penempatan suatu titik cahaya dengan memperhitungkan luas
permukaan lapangan, maka setelah itu gambar instalasi penerangan akan
menjadi acuan untuk pelaksanaan pemasangan instalasi penerangan.

2. Penempatan PHB dalam pemasangan sistem instalasi listrik harus dipasang


sedemikian rupa agar terlihat rapih, aman, tidak berada pada tempat yang
lembab dan dapat dioperasikan dengan mudah atau leluasa. Dan yang paling
penting adalah kontruksi PHB harus memenuhi ketentuan PUIL (Persyaratan
Umum Instalasi Listrik ).

Saran

1. Dalam melakukan suatu perencanaan instalasi listrik wajib untuk


berpedoman pada PUIL.

2. Dalam pelaksanaan perancangan instalasi penerangan ini, harus


dilakukan oleh orang yang ahli dalam bidangnya.

3. Perlunya dilakukan pemeriksaan atau perawatan sistem instalasi listrik


secara berkala dan terus menerus.

Anda mungkin juga menyukai