Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PERATURAN UMUM

Pasal 1
NAMA DAN TEMPAT PEKERJAAN

Kegiatan : Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Perdesaan


Pekerjaan : Pekerjaan yang dimaksud adalah Pekerjaan pengadaan dan
pemasangan jaringan pipa PVC Dia 100 mm dan 75 mm
Lokasi : Kecamatan Indrapuri – Aceh Besar
Tahun Anggaran : 2012

Pekerjaan pelaksanaan meliputi :


1. Pengukuran
Kontraktor diharuskan melakukan pengukuran kembali jaringan pipa transmisi dan
distribusi sebagaimana yang ditunjukkan dalam gambar denah jaringan transmisi dan
distribusi.

2. Peta dan Gambar Kerja.


Kontraktor diwajibkan membuat gambar kerja, jaringan pipa transmisi dan distribusi yang
dilengkapi dengan gambar kerja yang menunjukkan posisi pipa terhadap jalan maupun
perumahan, tempat-tempat persilangan dengan sungai, jalan, pipa-pipa PLN, Telkom,
gas, jalan KA, dan sebagainya.

3. Perijinan Penggalian.
Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor harus minta ijin kepada Instansi yang
bersangkutan bilamana jalur pemasangan tersebut melewati atau sejajar bangunan-
bangunan, jalur-jalur kabel listrik atau telpun, jalur-jalur jalan aspal dan sebagainya dari
Instalasi tersebut.
Kontraktor harus mengembalikan seperti keadaan semula bekas-bekas galian tersebut
atas biaya sendiri, seperti jalan aspal, pagar, selokan dsb.

4. Pemasangan Pipa.
Syarat-syarat Pemasangan pipa harus dalam keadaan bersih di bagian dalam, sebelum
pipa dipasang harus dibersihkan dari kotoran tanah, lumpur maupun benda-benda lain
yang dapat mengotori maupun menyumbat aliran air.
Tiap meninggalkan pekerjaan, pemborong diwajibkan menutup ujung-ujung pipa yang
terbuka dengan plastik menutup salurannya dan diikat dengan kawat yang kuat dibagian
luarnya.
Apabila esok harinya atau hendak menyambung lagi dengan pemasangan pipa
berikutnya, maka kawat dan plastik dilepas dan dibuang. Pemborong harus menjaga
bahwa didalam pipa yang telah dipasang tetap dalam keadaan bersih dari segala benda-
benda maupun kotoran-kotoran yang dapat mengganggu aliran dan mengotori air
minum.
Pemborong harus melakukan test tekanan pada pipa yang telah dipasang dan tidak
boleh ada bocoran maupun bocoran pipa sambungan. Apabila bocor dan demikian pula
apabila kotor maka pemborong harus memperbaiki dan membersihkan.

Hal-hal yang harus diperhatikan pemborong antara lain :


- Pengetesan pipa
- Pemotongan pipa
- Perbaikan fitting
- Penyediaan bend yang kurang
- Dasar pasir urugan pasir dengan tanah
- Pembuatan tanda - tanda dari beton
- Pembuatan surface box dan penyediaan kunci kran T.
- Menyediakan alat test flange buntu dan pompa test.
- Menyediakan gambar akhir menyambung perpipaan ke instalasi air bersih.

a. Pemasangan Jaringan Pipa Tranmisi


Pemasangan jaringan pipa tranmisi lengkap dengan accessoriesnya
dilaksanakan sesuai dengan gambar perencanaan, pada daerah-daerah yang
permukaan tanahnya relatif datar. Kemiringan pipa diatur sedemikian rupa
sehingga pada jarak 500 m atau 750 m beda tinggi ± 40 cm.
Apabila permukaan tanah sudah naik turun atau terdapat jembatan-jembatan pipa
dimana perletakan pipa terpaksa harus dinaikkan maka pemasangan pipa
mengikuti naik turunnya tanah dengan memasang air valve assembly pada
puncak tanjakan dan blow off pada penurunan (titik terendah).

Tiap blow off harus dibuat drain chamber seperti gambar standard terlampir, tiap
air valve di dalam tanah harus terlindung dalam air valve chamber.
 Untuk kapasitas 40 liter/det dipakai : Pipa-pipa dari jenis ACP, PVC / GIP &
Steel.
 Untuk kapasitas 20 liter/det dipakai : Pipa-pia dari jenis ACP, PVC / GIP.
 Untuk kapasitas 10 liter/det dipakai : Pipa-pipa dari jenis ACP, PVC / GIP.

b. Pemasangan Jaringan Pipa Distribusi


Pemasangan jaringan pipa distribusi lengkap dengan accessoriesnya
dilaksanakan sesuai dengan gambar perencanaan.
 Pipa dia. 150 mm Jenis PVC
 Pipa dia. 125 mm Jenis PVC
 Pipa dia. 100 mm Jenis PVC
 Pipa dia. 75 mm Jenis PVC
 Pipa dia. 50 mm Jenis PVC

5. Pekerjaan Pengadaan Barang.


Untuk bahan-bahan yang belum ada, maka kontraktor diminta untuk mengadakan
barang-barang tersebut, untuk hal ini bisa dilihat dalam volume pekerjaan terlampir.

6. Pekerjaan Tambah Kurang.


Jika terjadi ketidak sesuian antara gambar rencana dengan gambar pengukuran dan
pemetaan yang baru maka yang rnengikat adalah gambar yang baru, sedangkan volume
akan diadakan pekerjaan tambah kurang dengan menggunakan unit price dari kontrak.
Kelebihan-kelebihan tersebut dimaksudkan sebagai kelebihan dari barang-barang yang
diberikan oleh Direksi ( bouwheer ).

Pasal 2
BESTEK, GAMBAR-GAMBAR DAN PEMOTRETAN.

1. Gambar-gambar pokok disediakan oleh Pemberi tugas/Direksi Pelaksanaan dalam


rangkap 1(satu). Selanjutnya apabila diperlukan lebih banyak lagi dapat diperoleh dari
Direksi.
2. Gambar-gambar detail yang mungkin masih diperlukan selama pelaksanaan dan belum
dapat dibuat harus dilakukan pemborong dan harus disetujui terlebih dahulu oleh Direksi.
3. Selain pelaksanaan, Pemborong diwajibkan melakukan permotretan yang
menggambarkan kemajuan pekerjaan. Pemotretan paling sedikit sebanyak 6 (enam) kali
pada tiap unit bangunan berukuran 9 x 12 cm, dalam rangkap 4 (empat) dan
disampaikan kepada Direksi.
4. Apabila pada waktu pelaksanaan ada perubahan-perubahan dalam pekerjaan, maka
Pemborong harus menyampaikan gambar-gambar revisi kepada Direksi dengan
menyatakan perubahannya.
Gambar-gambar revisi tersebut dimaksud sebagai lampiran untuk memperhitungkan
pekerjaan tambah dan kurang yang akan terjadi.
Perhitungan tersebut harus disampaikan kepada Direksi, segera setelah mendapat
persetujuan dan penyerahan pertama dan pekerjaan pembangunan. Untuk membuat
gambar revisi yang dibuat oleh Pemborong dengan cuma-cuma, Direksi pelaksanaan
akan memberikan gambar-gambar yang dibutuhkan kepada Pemborong.
BAB II
SYARAT-SYARAT KHUSUS
PENGADAAN PIPA DAN ACESSORIESNYA
Pasal 3
Umum

1. LINGKUP PEKERJAAN
Pemborong harus menyediakan semua pipa-pipa dan sebagainya seperti yang
ditentukan dalam daftar material yang harus disediakan Pemborong dan termasuk pula
semua baut-baut, mur, packing, alat pengetes tekanan pipa dan flange penutup untuk
test, ring-ring, tali-tali untuk isolasi, bahan-bahan pengisi, penumpu-penumpu dan
sebagainya yang akan ditentukan pada pekerjaan tersebut. Semua bahan-bahan
tersebut harus cocok untuk dipakai pada iklim tropis dimana suhu air dan sebagainya +
30°C.

2. TEKANAN KERJA.
Tekanan kerja maksimum adalah 7 kg/cm2 belum termasuk water hammer. Test
lapangan maksimum adalah 15 kg/cm2, dan perpipaan tersebut harus tidak bocor pada
tekanan tersebut dan dilakuan tiap jarak 500 m.

3. GAMBAR-GAMBAR KERJA.
Sebelum pekerjaan pabrikasi dan sebagainya, Pemborong harus mengajukan gambar-
gambar kerja kepada Direksi untuk disetujui.

Gambar-gambar kerja untuk semua perpipaan dan sambungan-sambungannya harus


mencakup:
a. Type material yang dipakai, ukuran, tebal, panjang type-type khusus, bentuk, berat,
klas, batasan-batasan yang diijinkan dan mutunya.
b. Standard dari pembuatannya.
c. Gambar-gambar pabrikasi lengkap termasuk detail-detail khusus sambungan dan
rencana hubungannya
d. Cara pengujian.
e. Cara-cara melapis dengan bahan-bahan tertentu jika diperlukan.
Pasal 5
Pipa-Pipa PVC

1. Bahan / Material
Pipa-pipa PVC harus sesuai dengan “JIS Standard” atau standard yang sama. Pipa-pipa
PVC harus tidak membahayakan kesehatan dari pemakai air.
Keadaan yang paling buruk, air yang disadap dari pipa harus tidak mengandung timah
hitam atau sejumlah bahan-bahan racun lain yang merugikan kesehatan.

2. HUBUNGAN ( JOINT )
Hubungan dengan “solvent cement “ dapat dipakai hanya untuk diameter 2” kecuali
untuk diameter-diameter pipa yang lebih besar dimana dipasang di dalam tanah, dipilih
hubungan dengan ring karet.
Pipa-pipa PVC dan pipa-pipa lengkung untuk hubungan-hubungan dengan ring karet
harus salah satu diakhiri dengan spigot dengan hubungan ring karet yang bundar.
Ujung-ujung pipa yang rata harus dengan lengkung tidak lebih dari 15 derajat atau
dipakai ketentuan-ketentuan dari pabrik pembuatnya sehingga hubungan tersebut kedap
air dan tidak bocor.

3. PENYAMBUNG (FITTING)
a. Penyambung-penyambung PVC yang dipakai pada pipa-pipa PVC seperti yang
disebut dalam Pasal 4. harus sesuai dengan JIS atau standard yang sama,
b. Penyambung-penyambung (tidak termasuk pipa-pipa lengkung) yang dipakai untuk
pipa-pipa PVC yang diletakkan di dalam tanah di atas diameter nominal 125 mm
harus terdiri dari “ductile iron” atau “Grey iron” atau standard yang sama.
c. Flange socket (ujung-ujung flange dan socket) harus dipakai untuk menyambung
bagian-bagian dari pipa-pipa PVC ke flange pekerjaan pipa.
d. Perlengkapan untuk pengangkatan (Lifting lug) harus dilengkapi pada pusat
kesetimbangan penyambung jika beratnya lebih besar dari 50 kg penyambung-
penyambung tersebut tidak terjadi.
e. Penyambung-penyambung instalasi yang berada didalam tanah dilindungi lagi pada
bagian dalam dan luar terhadap karat dengan lapisan bitumen dengan tebal tertentu (
sebelah dalam paling kecil 0,025 mm dan sebelah luar kira-kira 0.04 mm). Pelapis
sebelah dalam harus bebas dari racun dan bau.

4. BAHAN-BAHAN PENGHUBUNG
a. Bahan-bahan penghubung termasuk “solvent cement” cairan pembersih dan
pelumas, yang dilengkapi oleh pabrik pembuatnya harus disediakan dengan jumlah
yang cukup dan ditambah 20% dari seluruh kebutuhan.
b. Cincin karet penutup harus tahan terhadap serangan micro organis dan terhadap
semua zat yang dikandung oleh air dan tanah pada keadaan normal. Cincin penutup
yang terdiri dari karet-karet asli atau karet-karet sintetis harus sesuai dengan 1S0/R
1398 atau standard internasional lainnya yang diakui.
c. Pelumas untuk cincin-cincin karet harus tidak menimbulkan bau, rasa atau warna
pada air minum disamping bahan-bahan lain yang dapat mempengaruhi kesehatan.
Sebaiknya pelumas-pelumas yang dipakai harus tidak berpengaruh apa-apa
terhadap bahan PVC.

5. PENGUJIAN
Setiap pipa dan penyambungnya harus mampu terhadap pengujian tekanan hydrostatis
sebesar 2,5 kali dari tekanan maksimum yang akan bekerja.
Pipa-pipa dan penyambungnya yang bocor dan tidak bisa diperbaiki harus diganti yang
baru.

6. PEMBERIAN TANDA
Pada bagian luar setiap pipa dan penyambungnya harus diberi tanda yang mencakup
diameter nominal dalam mm, tebal dinding nominal dalam mm, tingkat klas, nama pabrik
pembuatnya atau cap, tahun pembuatannya dan nomor pengeluaran.
Setiap pipa lengkung (bend) harus juga sebagai tambahan, mencantumkan besarnya
sudut pada setiap sisinya. Pemberian tanda tersebut harus tidak mempengaruhi
kekuatan pipa disamping ke dapan dan sambungan tersebut.
BAB III
SYARAT-SYARAT KHUSUS
PEMASANGAN PIPA DAN ACCESSORIESNYA.
Pasal 13
UMUM
Pemborong harus bertanggung jawab dan menyelesaikan semua pekerjaan
pemasangan, pengujian dan pekerjaan-pekerjaan khusus lain seperti ketentuan-
ketentuan yang disebutkan di bawah ini. Semua biaya termasuk untuk buruh, bahan,
keperluan-keperluan lain seperti pelumas, bahan-bahan kimia dan sebagainya sampai
kepada kelengkapan-kelengkapan lain harus sudah termasuk dalam harga kontrak.

Pasal 14
PEMASANGAN DAN PENGUJIAN.
Pemborong harus memasang semua peralatan dan bahan-bahan yang disediakan
sesuai dengan yang disebut dalam kontrak. Pemborong harus bertanggung jawab
terhadap pekerjaan-pekerjaan khusus dan pemasangan instalasi seperti yang telah
ditentukan. Pondasi dan atau perletakan dan semua peralatan dan matenial seperti
pompa, katup-katup pengontrol, switch-gear tegangan tinggi maupun tegangan rendah,
termasuk pekerjaan-pekerjaan sipil seperti plat pondasi pompa dan sebagainya harus
dilaksanakan oleh Pemborong.

Jika ditentukan bahwa untuk pemasangan baut angkur dan sebagainya harus di grout
maka Pemborong harus bertanggung jawab terhadap ketepatan pemasangannya dan
harus diperiksa kembali letak dan ketinggiannya.

Dimana dapat dipakai, lantai dan sebagainya harus dipotong dan dipersiapkan untuk
baut-baut pondasi seperti yang disediakan Pemborong dan disetujui Direksi.

Pengeboran lubang untuk alat-alat yang akan dipasang harus betul-betul sesuai dengan
yang diperuntukkan dan Pemborong bertanggung jawab terhadap ketepatan atau
ketelitian yang ditentukan.
Lubang-lubang lebih baik kalau dilaksanakan dengan rotary driil dan bukan dari jenis-
jenis tumbuk (percussion driil). Tidak satu pun konstruksi baja atau kayu yang dibor
tanpa sepengetahuan pihak Direksi. Semua kerusakan-kerusakan yang disebabkan oleh
Pemborong selama pemasangan harus diperbaiki kembali secara memuaskan seperti
yang dikehendaki Direksi.
Pasal 15
PEMASANGAN PIPA DAN PERLENGKAPANNYA
SERTA PENGUJIANNYA.
1. Umum
Pemborong harus melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan pemasangan pipa
sesuai dengan dokumen pelelangan dan syarat-syarat yang tercantum dalarn bestek ini.
Pekerjaan yang tidak tercantum dalam syarat-syarat ini akan dilaksanakan sesuai
dengan praktek-praktek yang biasa dikerjakan dan sesuai dengan persyaratan Direksi.

2. LINTASAN DAN SUDUT BELOKAN.

a. Tanggung jawab pemborong.


Pemborong harus bertanggung jawab atas persyaratan dasar bahwa pipa dipasang
sesuai dengan lintasan dan sudut belokan yang dikehendaki dengan sambungan-
sambungan (fitting) katup-katup (valves) dan penguras (drain) pada tempat yang
diperlukan. Untuk tujuan ini Pemborong harus bekerja atas dasar pengukuran atau
titik referensi atas biayanya sendiri.

b. Penyimpangan-penyimpangan (Deviasi) oleh Struktur lain.


Jika terdapat hambatan yang tidak tampak dalam gambar rencana dan akan
mengganggu kemajuan pekerjaan, sehingga diperlukan perubahan-perubahan,
Direksi berhak untuk merubah gambar rencana.
Jika perubahan ini menyebabkan perubahan volume pekerjaan, pekerjaan
tambahan/kurangan ini akan dikerjakan atas dasar penambahan pembayaran atau
pengurangan pekerjaan.

c. Berhati-hati Dalam Penggalian.


Pemborong harus berhati-hati dalam penggalian dan persiapan galian, sehingga
lokasi yang tepat dari struktur-struktur lain dibawah tanah dapat ditentukan.
Kerusakan-kerusakan yang terjadi atas struktur-struktur tersebut menjadi tanggung
jawab Pemborong.

d. Explorasi Bawah Permukaan.


Jika dikehendaki oleh Direksi, Pemborong harus mengadakan penelitian dan
penggalian untuk menentukan lokasi struktur bawah tanah yang ada, atas biaya
sendiri dan di bawah pengawasan Pemberi Tugas.
e. Kedalaman Pipa.
Semua pipa harus dipasang dengan kedalaman sebagai berikut:
- Ø 125 mm - 150 mm, h = 0,80 m
- Ø 50 mm - 100 mm, h = 0,60 m
dimana : d = diameter nominal pipa,
h = kedalaman timbunan.
Meskipun demikian, dalam hal tidak tercantum dalam gambar atau diminta oleh
Pemberi Tugas, kedalaman pipa akan disesuaikan.

3. PENGGALIAN DAN PERSIAPAN GALIAN.


a. Umum
Galian harus dibuat sedemikian sehingga pipa dapat diletakkan pada lintasan dan
kedalaman yang dikehendaki, dan penggalian hanya dilakukan sejauh yang akan
dipasang seperti yang diperbolehkan oleh direksi. Galian harus dikeringkan dan
dijaga selama pelaksanaan pekerjaan, sehinggga pekerja dapat bekerja didalamnya
dengan aman dan efisien.

b. Lebar Galian.
Lebar galian harus cukup untuk dapat meletakkan pipa dan menyambungkannya
dengan baik. dan timbunan harus ditempatkan dan dimampatkan seperti yang
disyaratkan.
Galian harus dibuat dengan lebar ekstra bila diperlukan, seperti untuk memasukkan
penyangga-penyangga galian dan peralatan-peralatan pipa.

c. Ruang penyambungan
Ruang penyambungan harus dibuat pada setiap sambungan agar sambungan dapat
dikerjakan dengan baik.

d. Penggalian dan Pembuatan Dasar Pipa


Galian harus dibuat dengan kedalaman yang dikehendaki untuk membuat dasar
pipa, yang rata dan seragam pada tanah yang padat pada setiap tempat diantara
ruang penyambungan. Setiap bagian dan dasar galian yang dibuat yang tidak sesuai
dengan yang disyaratkan harus diganti dengan bahan yang disetujui, yang
dimampatkan seperti yang diarahkan oleh Direksi.
Batu-batu dan bahan-bahan kasar, bila ditemukan, harus disingkirkan untuk
mendapatkan ruang sekurang-kurangnya 15 cm di bawah dan di setiap sisa pipa dan
peralatannya untuk pipa ø 60 mm ke bawah dan 20 cm untuk pipa yang berdiameter
60 mm ke atas.
e. Penggalian pada tanah yang jelek.
Jika dasar galian ternyata tidak stabil atau mengandung bahan-bahan tidak stabil
seperti debu-debu, sampah dan sebagainya dan dalam pandangan Direksi harus
disingkirkan, maka Pemborong harus mengadakan penggalian dan menyingkirkan
bahan-bahan yang tidak stabil tersebut. Jika menurut pendapat Direksi diperlukan
pondasi khusus, seperti penggantian tanah, atau penimbunan dengan bahan yang
sesuai, Pemborong harus menyelesaikannya dengan petunjuk Direksi.
Pembayaran tambahan akan disediakan untuk pekerjaan tambahan.

f. Penguatan Galian.
Galian harus diheri penguatan jika perlu sehingga tidak runtuh, menjaga para pekerja
untuk bekerja dengan aman dan pengamanan permukaan jalan dan bangunan-
bangunan lainnya seperti yang ditunjukkan oleh Direksi.

g. Pemakaian bahan-bahan bangunan.


Bahan-hahan bangunan yang dalam pemikiran Direksi dapat dipakai kembali untuk
memperbaiki permukaan bekas galian, harus dipisahkan dan bahan-bahan buangan
lainnya, seperti yang ditunjukkan oleh Direksi.

h. Penimbunan bahan-bahan galian.


Semua bahan-bahan galian harus ditimbun sedemikian sehingga tidak menggangu
pekerjaan dan tidak mengganggu jalan orang dan lalu lintas. Bahan galian tidàk
boleh merusak bangunan-bangunan perorangan lainnya. Jika perlu dan diminta oleh
Direksi, Pemborong harus mengangkut bahan galian untuk dibuang sesuai dengan
petunjuk Direksi.

i. Barikade, Petunjuk Direksi.


Untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan kerusakan, harus diadakan barikade,
papan-papan penunjuk, lampu-lampu merah dan penjaga secukupnya yang
ditempatkan selama pekerjaan berlangsung.
Semua bahan-bahan penyangga, peralatan, dan pipa yang akan mengganggu lalu-
lintas harus dilindungi dengan pagar atau barikade dan jika benda ditempat yang
kurang penerangannya harus diberikan lampu secukupnya. Peraturan-peraturan
pemerintah daerah/kota yang ada mengenai keamanan dan pengamanan harus
diikuti.

j. Pengamanan lalu-lintas.
Pemborong harus mengatur pekerjaan sedemikian sehingga tidak banyak
menyebabkan kemacetan lalu-lintas. Jika lalulintas terpaksa harus lewat di atas
galian, Pemborong harus menyediakan jembatan pelat baja atau semacam penutup
yang sesuai dengan panjang galian sesuai petunjuk Direksi. Pemborong harus
menyediakan pos pengaturan lalu lintas sesuai petunjuk Direksi.
k. Gangguan Pelayanan.
Gangguan pelayanan untuk pekerjaan sambungan dari pipa baru ke pipa yang telah
ada harus dikerjakan sedemikian rupa sehingga tidak banyak mengganggu
langganan dan tidak terlalu lama rnenghentikan dinas, dan daerah yang terganggu
diusahakan sekecil mungkin. Tidak ada satu katup (valve) yang dari sistem yang
telah ada, yang dirubah-rubah oleh Pemborong untuk tujuan apapun juga. PAM
setempat akan mengatur semua valve jika diperlukan.

4. PEMASANGAN PIPA.
a. Penurunan Pipa ke Dalam Galian
Untuk mendapatkan keamanan dan keberhasilan pekerjaan, Pemborong harus
menggunakan semua peralatan dan fasilitas yang telah disetujui Direksi. Semua
pipa, sambungan-sambungan dan katup-katup harus diturunkan ke dalam galian
dengan hati-hati dengan peralatan derek, tali, atau peralatan yang memadai untuk
menghindarkan kerusakan pipa dan menjaga lapisan pipa. Dalam keadaan apapun
juga pipa tidak boleh dijatuhkan ke dalam galian.
Jika terjadi kerusakan pada pipa, sambungan-sambungan, katup atau peralatan
lainnya sewaktu pengangkutan, kerusakan harus segera dilaporkan kepada Direksi.
Direksi akan mengadakan perbaikan atau membuang bahan-bahan yang rusak
tersebut.

b. Pemeriksaan sebelum pemasangan.


Semua pipa dan sambungan-sambungan harus diperiksa dengan teliti terhadap
retak-retak dan kerusakan-kerusakan lainnya ketika pipa berada di atas galian,
segera sebelum pemasangannya pada posisi terakhir.
Ujung spigot harus diperiksa secara seksama karena bagian ini yang paling mudah
rusak pada waktu pengangkutan.
Pipa atau peralatan yang rusak harus diletakkan dekat galian untuk diperiksa oleh
Direksi, yang akan menentukan perbaikan atau dibuang.

c. Pembersihan pipa dan peralatan.


Seluruh kotoran dan sisa lapisan (coating) harus dihilangkan dari akhiran-akhiran bell
dan spigot. Tiap pipa, bagian luar, akhiran spigot dan bagian dalam dari bell harus
dbersihkan, kering dan bebas dari lemak dan minyak sebelum pipa dipasang.
d. Peletakan pipa.
Harus dijaga agar bahan-bahan lain tidak masuk ke dalam pipa ketika pipa
diletakkan. Selama pekerjaan berlangsung tidak boleh ada bahan-bahan, peralatan,
pakaian atau barang-barang lain yang diletakkan di dalam pipa.
Pada waktu peralatan pipa dalam galian, letak akhiran spigot harus tepat dengan bell
dan dipasang dengan lintas dan sudut yang benar. Pipa harus terletak dengan betul
dan timbunan harus dipadatkan kecuali pada bagian bell. Harus dijaga agar kotoran
tidak masuk ke dalam ruang antara sambungan.
Jika pasangan pipa berhenti pada suatu saat, ujung pipa harus ditutup dengan bahan
yang disetujui oleh Direksi.

e. Pemotongan Pipa
Pemotongan pipa untuk menempatkan tee atau katup (valve) harus dikerjakan
dengan rapih dan teliti tanpa menyebabkan kerusakan pada pipa dan lapisannya dan
ujungnya harus dibuat halus.

f. Ujung bell menghadap ke arah depan dari pemasangan.


Pipa harus dipasang dengan arah bell yang menghadap ke arah depan dari
pemasangan, kecuali jika ditentukkan lain oleb Direksi.
Jika pipa diletakkan pada sudut 10% atau lebih besar, pemasangan harus dimulai
pada bagian atas dan harus rnendahului bagian atas dengan akhiran bell dari pipa
yang bersudut.

g. Kondisi yang tidak cocok untuk pemasangan pipa.


Pipa tidak boleh dipasang, bila menurut pendapat Direksi kondisi galian tidak
memungkinkan.

TABEL KEBOCORAN YANG DIPERKENANKAN (l/jam)


UNTUK PIPA DENGAN JUMLAH SAMBUNGAN 100.

Pengujian Diameter ( mm )
7 100 125 150 200 250 300 350 400 450 500 600
Tekanan
5
Kg / cm2
4 2. 3.0 3.8 4.5 6.0 7.6 9.1 10.6 12.1 13.6 15.2 18.2
5 4 0 6 8 0 2 4 6 8 0 4
5
3 1. 2.6 3.2 3.9 5.2 6.5 7.9 9.21 10.5 11.6 13.1 15.7
9 3 9 5 6 8 0 3 4 6 9
7
2 1. 2.1 2.6 3.2 4.3 5.5 6.4 7.52 8.60 9.67 10.7 12.8
6 5 8 2 0 7 5 5 9
1

h. Variasi dan kebocoran yang diijinkan.


Jika pada pengujian terhadap pipa yang terpasang terjadi kebocoran lebih besar dari
tabel yang diberikan diatas, Pemborong harus memperbaiki sambungan hingga
kebocoran terjadi dalam batas yang dikehendaki, dengan biaya pemborong.

i. Penimbunan sebelum pengujian.


Jika penimbunan sebagian dikehendaki karena masalah gangguan lalulintas atau
keperluan lainnya, Pemborong harus mengerjakannya dengan petunjuk Direksi.

5. PENIMBUNAN KEMBALI.

a. Bahan Timbunan.
Semua bahan timbunan harus bebas dari batu-batuan, sampah, debu atau bahan-
bahan lain yang menurut Direksi tidak sesuai sebagai bahan timbunan.

b. Penggunaan Bahan Galian Sebagai Timbunan


Jika macam bahan timbunan tidak dicantumkan dalam uraian pekerjaan maupun
gambar, Pemborong dapat menimbun dengan bahan galian, meliputi bahan-bahan
yang mengandung lempung, pasir, kerikil atau bahan lainnya yang menurut petunjuk
Direksi dapat dipakai sebagai bahan timbunan.

c. Penimbunan Pasir dan kerikil.


Jika penimbunan pasir dan kerikil tidak ditunjukkan dalam gambar, dan jika menurut
Direksi harus digunakan pada sebagian dari pekerjaan, Pamborong harus
menyediakan dan menimbun dengan pasir atau kerikil sesuai petunjuk Direksi
sebagai suatu pekerjaan tambahan.
d. Penimbunan di bawah pipa.
Semua galian harus ditimbun dengan tangan, mulai dari dasar sampai pertengahan
pipa dengan pasir, kerikil, atau bahan lain yang disetujui. Ditimbun dengan lapisan
setebal 10 cm dan dipadatkan dengan pemadat. Bahan timbunan harus disebarkan
ke setiap penjuru ruangan dalam galian sekitar sisi pipa dan perlengkapan-
perlengkapan secara merata.
e. Penimbunan diatas pipa.
Dari garis tengah pipa dan perlengkapannya sampai sedalam kira-kira 30 cm di atas
pipa, galian harus ditimbun dengan tangan atau dengan metode mekanis yang
disetujui. Pemborong harus bekerja dengan hati-hati dalam penempatan timbunan ini
untuk menghindarkan terjadinya kerusakan atau penggeseran pipa.

f. Penimbunan hingga Kepermukaan.


Dari kedalaman 30 cm diatas pipa hingga kepermukaan, galian harus ditimbun
dengan tangan atau metode mekanis yang disetujui dan dipadatkan dengan alat
pemadat untuk mencegah menurunnya permukaan setelah selesainya pekerjaan
penimbunan.

g. Pasir penimbunan.
Samua pasir yang digunakan untuk menimbun harus berasal dan pasir alam, dengan
butiran dan halus sampai kasar tidak bertepung, dan bebas dari kotoran, debu-debu
atau bahan-bahan lain yang menurut Direksi dapat dianggap tidak dikehendaki.
lempung yang terdapat pada pasir tidak boleh melebihi 10% berat keseluruhan.

6. PEMBERSIHAN PIPA
Pemborong harus membersihkan seluruh pipa yang terpasang dengan penggelontoran
sesuai dengan petunjuk Direksi. Penggelontoran dilakukan dengan memancarkan air
dari cabang penguras, dimulai dari bagian hulu dan secara berturut-turut ke bagian hilir.
Lamanya pemancaran air dari tiap-tiap pengerasan harus dikerjakan sesuai dengan petunjuk
Direksi.

7. PENYAMBUNGAN PIPA PELAYANAN.


Semua penyambungan pipa pelayanan ke dalam bangunan dari pipa utama (pipa
sekunder) hendaknya dilakukan dengan menggunakan “Clamp Sadle’ atau tapping
clamp” untuk jenis pipa pelayanan yang ditap.
Penyambungan cara ini hanya diperkenankan untuk menyambung berdiameter 75 mm
atau 50 mm. Apabila diperlukan penyambungan yang lebih besar, hendaknya
penyambungan dilakukan dengan menghubungkan pipa-pipa penyambungan
berdiameter 75 mm atau 50 mm secara paralel, hingga diameter pipa ekivalensi (pipa
dinas) tidak diperkenankan, kecuali karena beberapa hal dilakukan dengan persetujuan
Direksi.
Penyambungan hendaknya terpasang lengkap dengan peralatan-peralatan penyambung
seperti yang terlihat dalam gambar perencanaan, meliputi :
- Insulating bushing,
- Corporation stop (stop cook)
- Hexagonal nipple,
- Stop valve,
- Meteran.
Tiap penyambungan hendaknya disertai dengan pemasangan bak meteran lengkap.

8. PERLINTASAN KALI /SUNGAI.


1. Untuk pipa-pipa yang melintasi kali/sungai bila diijikan pipa digantungkan pada
jembatan yang ada dengan konstruksi yang sederhana yaitu dengan memakai
gantungan dari besi plat yang diikatkan pada gelagar jembatan. Pipa yang digunakan
untuk perlintasan ialah pipa baja. Untuk hal ini direksi akan memberikan petunjuk-
petunjuk khusus tersendiri.
2. Apabila tidak memungkinkan digantungkan pada jembatan yang ada, harus diadakan
jembatan pipa tersendiri. Konstruksi jembatan pipa tersebut akan diberikan oleh
Direksi.

9. PERLINTASAN REL KERETA API.


- Apabila dijumpai perlintasan dengan rel Kereta Api (P.J.K.A.) gambar-gambar
konstruksi perlintasan akan diberikan oleh Direksi (atas persetujuan PJKA).
- Didalam pelaksanaannya nanti, pengawasan akan dilakukan oleh Direksi bersama-
sama dengan pengawas dan P.J.K.A. ( bila diperlukan).

10. PERBAIKAN KEMBALI.


Pemborong berkewajiban serta bertanggung jawab untuk perbaikan kembali seperti
keadaan/konstruksi semula dengan konstruksi dan kwalitas yang minimal harus sama
yaitu untuk semua bangunan dan sebagainya yang rusak oleh Pemborong akibat
pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan pemasangan pipa, antara lain :
- Jalan aspal harus kembali beraspal,
- Jalan batu harus kembali berbatu,
- Trotoar beton harus kembali berbeton,
-. Bidang tanah berumput/tanam-tanaman yang dirusak harus kembali
berumput/tanam-tanaman seperti semula.
- Dan lain-lain yang dijumpai semasa pelaksanaan pekerjaan.
Biaya yang timbul akibat perbaikan ini adalah tanggungan Pemborong. ==000==

Anda mungkin juga menyukai