Anda di halaman 1dari 3

Pertanyaan sesi pertama :

1. Zellyn gisa ramadhani 1711011141 : Dalam kerangka pendanaan ada atau tidak
program strategi utama money follow ?

2. Sarah Tsabita 1811011082 : Mengurangi kesenjangan & pemerataan ekonomi


kebijakan terstruktur dari RPJM Ke 3 2015-2019, apakah ada perubahan di RPJM
2020-2025 ?

3. Fitrotul Fadhilah 1711011143 : Di slide presentasi kelompok kalian tentang Sasaran


Makro, ada kata-kata memperkuat permainan domestik? Makudnya apa dan berikan
penjelasannya.

Jawaban :

1.

2. Sebenarnya RPJM KE-3 dan Ke-4 ada perubahan tetapi tidak terlalu signifikan, karena
masalah di indonesia tetap seputar hal itu baik di kesenjangan sosial maupun pemerataan
ekonomi. Di RPJM Ke-3 yaitu tahun 2015-2019 lebih menekankan atau lebih memfokuskan
dibidang pendidikan, kesehatan, perumahan, dan mental/karakter. Lalu dibidang dimensi
pembangunan sektor unggulan yaitu, kedaulatan pangan, kedaulatan energi &
ketenagalistrikan, kemaritiman dan kelautan serta pariwisata dan industri. Sedangkan di
RPJM ke-4 yaitu pada tahun 2020-2025 yaitu : Pengembangan wilayah yang ditujukan untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemenuhan pelayanan dasar dengan
memperhatikan harmonisasi antara rencana pembangunan dengan pemanfaatan ruang.
Pengembangan wilayah yang mampu menciptakan kesinambungan dan keberlanjutan ini
dapat dilakukan melalui:

1. Pengembangan sektor/komoditas/kegiatan unggulan daerah,

2. Distribusi pusat-pusat pertumbuhan (PKW) ke wilayah belum berkembang,

3. Peningkatan daya saing wilayah yang inklusif,

4. Memperkuat kemampuan SDM dan Iptek berbasis kewilayahan dalam mendukung


ekonomi unggulan daerah, serta
5. Meningkatkan IPM melalui pemenuhan pelayanan dasar secara merata.

RPJM Ke-3 lebih menekankan di bidang dibidang pendidikan, kesehatan, perumahan, dan
mental/karakter, sedangkan di RPJM ke-4 lebih menekankan pembangunan ekonomi
domestik.

3. Memperkuat permainan domestik maksudnya adalah memperkuat ekonomi domestik di


dalam negara indonesia, contohnya dengan melakukan :

- pemerintah akan meningkatkan konsumsi masyarakat melalui kebijakan kredit usaha rakyat
(KUR)

- penerapan kartu prakerja

- kemudahan sertifikasi halal untuk usaha mikro dan kecil (UMK)

- melakukan percepatan dan perluasan digitalisasi transaksi ke daerah (desa-desa)

- peningkatan investasi

- perbaikan ekosistem ketenagakerjaan

Pertanyaan sesi kedua :

1. Mengapa lingkungan hidupmasuk ke rencana pembangunan ?


2. Mengapa inflasi perlu di jaga ?
3. Alat ukur apa yang digunakan untuk mengukur ketimpangan ekonomi ?

Jawaban :

1.

2.

3. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur ketimpangan ekonomi adalah Rasio Gini atau
koefisien. Rasio Gini atau koefisien adalah alat mengukur derajat ketidakmerataan distribusi
penduduk. Ini didasarkan pada kurva Lorenz, yaitu sebuah kurva pengeluaran kumulatif yang
membandingkan distribusi dari suatu variable tertentu (misalnya pendapatan) dengan
distribusi uniform (seragam) yang mewakili persentase kumulatif penduduk. Koefisien Gini
(Gini Ratio) adalah ukuran ketidakmerataan atau ketimpangan agregat (secara keseluruhan)
yang angkanya berkisar antara nol (pemerataan sempurna) hingga satu (ketimpangan yang
sempurna). Koefisien Gini dapat diperoleh dengan menghitung rasio bidang yang terletak
antara garis diagonal dan kurva Lorenz dibagi dengan luas separuh bidang di mana kurva
Lorenz itu berada.

Anda mungkin juga menyukai