Anda di halaman 1dari 47

Memahami Islam dan Pembangunan Ekonomi

Dosen Pengampu :

Tias Ismi Tamami, SE., ME. (Kelas A dan B)


Fitria Nur Rahmawati, SE., ME. (Kelas C dan D)

Program Studi S-1 Ekonomi Pembangunan


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Gasal 2022/2023
Pembahasan :

01 Pembangunan Ekonomi

02 Pembangunan Ekonomi Islam

03 Permasalahan Pembangunan Ekonomi Indonesia

04 Strategi Pengentasan Kemiskinan


Pembangunan
Ekonomi
Arti Pembangunan

Suatu usaha mensejahterakan rakyat atau taraf


hidup bangsa yang diukur dengan rendah atau
tingginya pendapatan perkapita.
Place Your Picture Here
Pembangunan ekonomi

• Pembangunan ekonomi dikatakan sebagai sebuah proses


kenaikan pada pendapatan total serta pendapatan per kapita.
Pembangunan ekonomi ini mempertimbangkan pada
pertambahan penduduk pada perubahan mendasar dalam struktur
ekonomi di suatu negara dan juga pada pemerataan pendapatan.

• Pembangunan ekonomi didukung dengan penggunaan teknologi,


penanaman modal, peningkatan keterampilan, penambahan
pengetahuan, serta kemampuan organisasi.
Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
• Pembangunan ekonomi tidak bisa dilepaskan dari
pertumbuhan ekonomi atau economic growth.
Pembangunan ekonomi akan mendorong pertumbuhan
ekonomi serta sebaliknya pertumbuhan ekonomi yang
memperlancar dari sebuah proses pembangunan
ekonomi.
• Dalam pembangunan ekonomi, masyarakat sendiri
berperan sebagai sebuah pelaku utama serta pemerintah
menjadi sebuah pembimbing serta dalam mendukung
jalannya sebuah pembangunan ekonomi.
• Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator dari
keberhasilan proses pembangunan. Semakin tingginya
akan pertumbuhan ekonomi, biasanya akan semakin tinggi
juga tingkat kesejahteraan masyarakat.

• Pembangunan ekonomi ini adalah sebuah proses


perubahan menuju dalam perbaikan yang dilakukan
secara sadar serta terencana untuk bisa meningkatkan
taraf hidup dari masyarakat
Elemen pembangunan ekonomi

1. Pembangunan sebagai suatu proses : pembangunan merupakan suatu


tahap yang perlu dijalani bagi setiap masyarakat maupun bangsa.
2. Pembangunan sebagai suatu usaha yang bertujuan meningkatkan
pendapatan perkapita
3. Peningkatan pendapatan perkapita harus berlangsung dalam jangka
panjang : Perekonomian yang bisa dikatakan berkembang bila
pendapatan perkapitanya meningkat. Sehingga dengan adanya
peningkatan dalam kegiatan ekonomi dari setiap tahunnya, pendapatan
perkapita bisa tetap naik walaupun memiliki gangguan yang sementara.
Indikator pembangunan ekonomi

1. Struktur ekonomi. Sebagai contohnya, pergeseran dari


sektor pertanian yang berubah menjadi sektor industri.
2. Pendapatan per kapita. Perekonomian yang dikatakan
stabil akan berdampak positif pada angka pendapatan
per kapita. Dengan naiknya dari pendapatan perkapita ini
menjamin akan kesejahteraan masyarakat
3. Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM ini dapat dilihat
dari umur panjang maupun pengetahuan, hidup sehat,
serta standar hidup layak.
DAMPAK PEMBANGUNAN EKONOMI
DAMPAK POSITIF DAMPAK NEGATIF
1. pelaksanaan dari sebuah 1. Dengan adanya pembangunan
kegiatan perekonomian akan ekonomi yang tidak terencana
dapat berjalan lebih lancar serta berakibat kerusakan dari
serta bisa mempercepat lingkungan hidup.
proses dari pertumbuhan 2. Industrialisasi akan
ekonomi. menyebabkan berkurangnya
2. Pembangunan ekonomi akan bagian lahan pertanian.
membuat terbukanya suatu 3. Tersingkirnya/hilangnya dari
lapangan pekerjaan yang bisa habitat alam, antara alam
dibutuhkan oleh masyarakat, hayati maupun hewani.
sehingga bisa mengurangi dari 4. Terjadinya pencemaran udara,
pengangguran. air, serta tanah dari perilaku
3. Terciptanya bagian lapangan akan ketidak disiplinannya
pekerjaan dari pembangunan manusia.
ekonomi dapat membantu
memperbaiki dari sebuah
tingkat pendapatan nasional.
TUJUAN PEMBANGUNAN EKONOMI
• Peningkatan output perkapita
• Peningkatan kesejahteraan masyarakat
• Pemerataan material dan spiritual masyarakat berdasarkan nilai-nilai
Pancasila.
PEMBANGUNAN EKONOMI MENJADI
TIDAK BERMAKNA APABILA :
• Sikap mental masyarakat tidak mendukung pembangunan ekonomi
• Kualitas sumber daya manusia rendah
• Teknologi tidak berkembang
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan
ekonomi :
• SDM (SUMBER DAYA MANUSIA)
• SDA (SUMBER DAYA ALAM)
• TEKNOLOGI
• SOSIAL BUDAYA
• SISTEM PEMERINTAHAN
• KEADAAN POLITIK
Ekonomi
Pembangunan
Islam
Pengertian Ekonomi Pembangunan Islam
• Ekonomi Pembangunan Islam adalah cabang ilmu
ekonomi Islam yang khusus mempelajari masalah-
masalah pembangunan ekonomi dinegara-negara
berkembang berlandaskan pada ajaran Islam (wahyu
Ilahiyah).

• Pembangunan Ekonomi itu sendiri merupakan suatu


proses /perubahan yang terus menerus dan usaha suatu
negara untuk memperbesar atau meningkatkan
pendapatan per kapita.
Jadi Pembangunan Ekonomi Islam diartikan sebagai
suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita
penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka
panjang.
Sifat Pembangunan Ekonomi atau
Ekonomi Pembangunan
 Suatu proses yang berarti perubahan yang terjadi terus
menerus
 Usaha untuk menaikkan pendapatan perkapita, dan
 Kenaikkan pendapatan perkapita itu harus terus
berlangsung dalam jangka panjang.
Sasaran Pembangunan Ekonomi atau Ekonomi Pembangunan

Meningkatkan persediaan dan memperluas pembagian /pemerataan


bahan pokok yang dibutuhkan untuk bisa hidup, seperti perumahan,
kesehatan dan lingkungan.
Mengangkat taraf hidup; menambah dan mempertinggi pendapatan dan
penyediaan lapangan kerja, pendidikan yang lebih baik, dan perhatian
yang lebih besar terhadap nilai-nilai budaya manusiawi, yang semata-
mata bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan materi, tetapi untuk
meningkatkan kesadaran akan harga diri baik individu maupun nasional.
Memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan sosial bagi semua individu
dan nasional dengan cara membebaskan mereka dari sikap budak dan
ketergantungan, tidak hanya hubungan dengan orang lain dan negara
lain, tetapi juga dari sumber-sumber kebodohan dan penderitaan.
Strategi Pembangunan Ekonomi atau Ekonomi Pembangunan

• Meningkatkan output nyata /produktivitas yang tinggi yang terus menerus


meningkat. Karena dengan output yang tinggi ini akhirnya akan dapat
meningkatkan persedian dan memperluas pembagian bahan kebutuhan
pokok untuk hidup, (penyediaan perumahan, pendidikan, dan kesehatan).
• Tingkat pembangunan tenaga kerja yang tinggi dan pengangguran yang
rendah yang ditandai dengan tersedianya lapangan kerja yang cukup.
• Pengurangan dan pemberantasan kesenjangan sosial.
• Perubahan sosial, sikap mental, dan tingkah laku masyarakat dan
lembaga pemerintah.
Permasalahan
Pembangunan
Ekonomi
Indonesia
“Pencapaian sasaran Prioritas Nasional (PN) Rencana Kerja Pemerintah
(RKP) Tahun 2020 hingga triwulan IV sebagian besar menunjukkan kinerja
yang baik.
Namun demikian, dengan adanya pandemi COVID-19 kinerja efektivitas
pencapaian sasaran PN 3 yaitu Nilai Tambah Sektor Riil, Industrialisasi, dan
Kesempatan Kerja perlu terus didorong agar mempercepat pemulihan
ekonomi.”
Secara umum, kinerja PN RKP Tahun 2020 hingga triwulan IV ditentukan melalui dua aspek yaitu :

1. kinerja efektivitas, yaitu kinerja pencapaian sasaran dan target pembangunan dan
2. kinerja optimalisasi, yaitu kinerja implementasi/ pelaksanaan pembangunan termasuk
kemampuan penyerapan anggaran.

Penilaian atas kinerja efektivitas pelaksanaan PN dilakukan dengan mengidentifikasi pencapaian


sasaran dibandingkan dengan target yang ditetapkan. Hampir seluruh PN RKP Tahun 2020 telah
memiliki efektivitas pencapaian sasaran dan target pembangunan yang baik (kinerja >90 persen).

Kinerja akhir pelaksanaan PN dilakukan dengan membandingkan dua aspek kinerja tersebut
dalam bentuk rasio. Sebagian besar PN telah berhasil mencapai target sasaran pembangunan relatif
lebih baik dibandingkan dengan optimalisasi pelaksanaan pembangunan (termasuk penyerapan
anggaran yang digunakan) yang ditunjukkan dengan empat PN memiliki nilai rasio lebih dari 1.
Keterangan:
1. Kategori Kinerja:
realisasi >90 persen target (kinerja baik);
realisasi 60–90 persen target (kinerja cukup);
realisasi <60 persen target (kinerja kurang);
2. Kategori Nilai Rasio:
>1 menunjukkan kinerja efektivitas pelaksanaan PN relatif lebih baik dibandingkan kinerja optimalisasi pelaksanaan PN
(termasuk kemampuan penyerapan anggaran);
<1 menunjukkan kinerja optimalisasi pelaksanaan PN (termasuk kemampuan penyerapan anggaran) relatif lebih baik
dibandingkan kinerja efektivitas pelaksanaan PN; dan
=1 menunjukkan kinerja efektivitas pelaksanaan PN setara dengan kinerja optimalisasi pelaksanaan PN (termasuk kemampuan
penyerapan anggaran). Real Estate
Berikut penjelasan ringkas kinerja efektivitas pencapaian sasaran setiap PN, yang memuat
capaian
beberapa indikator terpilih/strategis :
Prioritas Nasional Prioritas Prioritas
Prioritas Nasional 1 3 Nilai Tambah
Pembangunan Manusia Nasional 4 Nasional 5
Prioritas Sektor Riil,
dan Pengentasan Ketahanan Stabilitas
Nasional 2 Industrialisasi,
Kemiskinan Pangan, Air, Pertahanan
Infrastruktur dan Kesempatan Energi, dan dan Keamanan
dan Pemerataan Kerja Lingkungan
Wilayah
Hidup

Triwulan IV-2020 Triwulan IV- Triwulan IV- Triwulan IV- Triwulan IV-
menunjukkan 2020 2020 2020 2020
pencapaian kinerja menunjukkan menunjukkan menunjukkan menunjukkan
efektivitas pencapaian pencapaian pencapaian pencapaian
pencapaian sasaran kinerja kinerja kinerja kinerja
yang baik efektivitas efektivitas efektivitas efektivitas
pencapaian pencapaian pencapaian pencapaian
sasaran yang sasaran sasaran yang sasaran yang
baik yang kurang baik. baik.
Real Estate
Kerangka Ekonomi Makro
Pandemi COVID-19 yang lebih lama dan berdampak lebih besar dari perkiraan menyebabkan
proses pemulihan ekonomi Indonesia masih akan berlanjut pada tahun 2022. Pada saat yang
sama, pemerintah akan melanjutkan agenda reformasi struktural untuk meningkatkan daya saing
perekonomian pascapandemi COVID-19. Upaya akselerasi pemulihan dan reformasi struktural
perekonomian diarahkan untuk mendorong perekonomian kembali ke tingkat sebelum krisis dan
terus tumbuh dengan lebih baik.

 Dalam RPJPN Tahun 2005–2025, perekonomian Indonesia


ditargetkan masuk dalam kategori Upper-Middle Income
(negara berpendapatan menengah atas) pada tahun 2025.
 Target tersebut mampu dicapai Indonesia pada tahun 2019
yang lalu.
 Namun akibat pandemi COVID-19, Indonesia kembali turun Content Here

menjadi kategori Lower-Middle Income pada


tahun 2020.
 Meskipun demikian, Indonesia diperkirakan akan masuk
kembali ke kategori Upper-Middle Income pada tahun 2022.

Real Estate
Seiring dengan belum berakhirnya
pandemi COVID-19 dan perkiraan
vaksinasi yang
Pemerintah akan Kembali
baru mencapai herd immunity pada
melanjutkan agenda reformasi
awal tahun 2022, agenda pemulihan
struktural pada tahun 2022, di
ekonomi masih menjadi bagian
antaranya melalui perbaikan iklim
penting dalam rangka mencapai
investasi, reformasi kelembagaan,
sasaran kerangka ekonomi makro
dan peningkatan kualitas SDM
RKP Tahun 2022.
Bantuan terhadap dunia usaha
dan rumah tangga tetap perlu
diberikan untuk mengakselerasi
proses pemulihan ekonomi.
Upaya pemulihan ekonomi
dilakukan terutama pada sektor
yang terkena dampak besar dari
pandemi COVID-19.

Langkah kebijakan untuk


memastikan terkendalinya
pandemi COVID-19
masih akan menjadi prioritas.
Strategi Pengembangan Wilayah
Pengembangan wilayah tahun 2022 diarahkan untuk memantapkan pemulihan
kondisi sosial ekonomi masyarakat, mempercepat transformasi dan pertumbuhan
ekonomi wilayah, serta tetap mendorong pemerataan pembangunan antarwilayah
melalui peningkatan peran wilayah di luar Jawa-Bali dengan tetap menjaga
prospek pertumbuhan di Wilayah Jawa-Bali.

Secara umum, pemantapan pemulihan ekonomi serta transformasi sosial ekonomi


wilayah
dilakukan dengan mendorong hilirisasi industri berbasis sumber daya alam untuk
memperkuat rantai nilai di daerah, meningkatkan produktivitas komoditas
unggulan
wilayah, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memperkuat konektivitas
dan
perdagangan antarwilayah.
Pengembangan kawasan strategis meliputi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK),
Kawasan Industri (KI), Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB),
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) khususnya Destinasi Pariwisata
Prioritas (DPP) dan Destinasi Pariwisata Pengembangan serta Revitalisasi, dan
kawasan perkotaan.
Real Estate
Pengembangan kawasan perkotaan, baik Wilayah Metropolitan (WM),
kota besar, kota sedang, kota kecil, kota baru, Ibu Kota Negara (IKN),
01
maupun kawasan perkotaan di dalam wilayah kabupaten diarahkan
untuk menjadi pusat pertumbuhan dan simpul pembentukan rantai
nilai wilayah, serta pusat pelayanan bagi wilayah sekitarnya.

Sejalan dengan pendekatan Pembangunan perkotaan akan 63


pertumbuhan, pada tahun 2022, difokuskan pada peningkatan 5 48
96
pemerataan pembangunan 5 2
efektivitas dan efisiensi
antarwilayah akan dilakukan 03 penyelenggaraan pelayanan publik, 02
dengan meningkatkan penguatan kerja sama antara kota-
kemudahan akses dan kualitas kota utama dan kotakota
pelayanan dasar di bidang penyangganya, serta penataan dan
pendidikan, kesehatan, dan pengendalian pemanfaatan ruang
Langkah ini akanpermukiman.
didukung dengan pemberdayaan masyarakat
dan pengembangan ekonomi lokal khususnya di kawasan dan
daerah yang relatif Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T), serta
diperkuat dengan kebijakan afirmatif dalam upaya peningkatan 04
konektivitas kawasan ini dengan pusat-pusat pertumbuhan
wilayah. Fokus pemerataan pembangunan pada tahun 2022
adalah percepatan pembangunan daerah tertinggal, kawasan
perbatasan, Kawasan perdesaan, kawasan transmigrasi, dan Real Estate
wilayah kepulauan.
Isu Terkini

Strategi Pengembangan
Wilayah Kalimantan
Pengembangan Wilayah Kalimantan diarahkan
untuk menjaga perannya sebagai paru-paru dunia
sekaligus memantapkan kontribusinya sebagai
salah satu lumbung energi nasional.

Place Your Picture Here

Pada tahun 2022, terdapat delapan langkah


dalam strategi percepatan pertumbuhan dan
transformasi Wilayah Kalimantan.
1) membangun Ibu Kota Negara (IKN) di 5) mengembangkan sentra produksi
Provinsi Kalimantan Timur beserta pangan (food estate) dengan didukung
infrastruktur pendukungnya sebagai pusat korporasi petani.
pemerintahan baru dan pendorong diversifikasi
ekonomi wilayah.
2) mempercepat realisasi investasi dan 6) memperkuat forum kerja
mendorong optimalisasi pengelolaan kawasan- sama regional Wilayah Kalimantan serta
kawasan strategis yang meliputi KEK Maloy meningkatkan investasi melalui
Batuta Trans Kalimantan, KI Surya Borneo, KI perbaikan
Ketapang, Destinasi Pariwisata Pengembangan
pelayanan perizinan untuk
Derawan-Berau, serta Destinasi Pariwisata
Pengembangan SambasSingkawang. meningkatkan daya saing wilayah.
3) mengembangkan komoditas unggulan wilayah
7) Meningkatkan kepastian hukum hak
yaitu sawit, karet, dan perikanan, dengan
berorientasi pada peningkatan produktivitas atas tanah melalui pemberian sertipikat
dan/atau penguatan rantai pasok dengan hak atas tanah.
industri pengolahnya.
8) mempercepat proses penyusunan
4) mengembangkan kawasan perkotaan dan penetapan rencana tata ruang baik
termasuk WM Banjarmasin dan Kota Baru RTRW maupun RDTR sebagai acuan
Tanjung Selor sebagai pusat pelayanan
pemberian kesesuaian kegiatan
wilayah dan pendukung kawasan industri
dan pariwisata di sekitarnya, serta kota pemanfaatan ruang melalui pemberian
penyangga IKN baru yaitu Kota bimbingan maupun bantuan teknis
Balikpapan dan Kota Samarinda. . kepada pemerintah daerah.
Real Estate
Sasaran Pembangunan
“Tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2022 diarahkan
pada pemulihan ekonomi yang didukung oleh reformasi struktural.
Penentuan tema dan sasaran dilakukan dengan memperhatikan
Sasaran RPJMN Tahun 2020–2024, arahan Presiden, hasil
evaluasi pembangunan tahun 2020, dan kebijakan pembangunan
tahun 2021, serta beberapa isu strategis.”

Sesuai arahan RPJPN Tahun 2005–2025:


 sasaran pembangunan jangka menengah tahun
2020–2024 adalah mewujudkan masyarakat
Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur
melalui percepatan pembangunan di berbagai
bidang dengan menekankan terbangunnya struktur
perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan
kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan
berdaya saing.

Real Estate
Guna meneguhkan dan mempercepat pencapaian tujuan kehidupan berbangsa dan
bernegara serta sebagai peta jalan menuju 100 tahun Indonesia merdeka, Presiden
mengamanatkan untuk menyusun Visi Indonesia 2045 yang menjadi bagian integral
dari
RPJMN Tahun 2020–2024. Upaya pencapaian Visi Indonesia 2045 dimulai pada
periode
RPJMN Tahun 2020–2024.
Tema RKP Tahun 2022 juga disusun sebagai respons terhadap kondisi
Indonesia
yang sedang berada dalam proses pemulihan akibat pandemi COVID-
19. Krisis Kesehatan akibat pandemi COVID-19 telah berdampak
sistemik terhadap pembangunan nasional, terutama pada aspek sosial
dan ekonomi.
Pandemi COVID-19 merupakan
unprecedented shock yang mengubah
secara signifikan pola interaksi
antar manusia, sehingga
berimplikasi terhadap perubahan
pola aktivitas ekonomi,
sosial, serta pelayanan publik.
Penerapan social distancing dan
protokol kesehatan
menuntut penggunaan teknologi
digital secara intensif dalam
mendukung aktivitas manusia.
Kondisi demikian tetap akan
berlangsung dalam kehidupan era
new normal, meskipun herd immunity
diharapkan telah tercapai di tahun
Berdasarkan hal tersebut, tema pembangunan RKP Tahun 2022 diarahkan untuk
pemulihan dampak COVID-19 dengan berorientasi pada membangun ke depan dengan
lebih
baik (Build Forward Better). Adapun tema pembangunan RKP Tahun 2022 adalah
“Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural”.

• Pemulihan Ekonomi
dapat diterjemahkan
sebagai upaya
pemulihan daya beli
masyarakat dan dunia
usaha serta
diversifikasi ekonomi.
• Pemulihan daya beli
dan usaha yang
dilakukan sejalan
dengan penuntasan
krisis kesehatan,
dilakukan melalui
pemberian bantuan
untuk pemulihan
dunia usaha, menjaga
daya beli rumah
tangga, serta
percepatan
Selanjutnya dalam rangka
mendukung pemulihan ekonomi,
dilakukan pula reformasi
struktural. Reformasi struktural
dilakukan untuk
mendukung/menciptakan
ekosistem yang kondusif dalam
rangka mendukung proses
pemulihan ekonomi melalui
reformasi iklim investasi,
reformasi kelembagaan dan tata
kelola, serta reformasi
peningkatan kualitas
Real Estate SDM dan
perlindungan sosial.
Strategi
Pengentasan
Kemiskinan
Banyak negara di dunia dihadapkan pada
permasalahan kemiskinan, tak terkecuali Indonesia.
Keseriusan dan komitmen negara-negara tersebut
ditunjukan dengan masuknya pengurangan
kemiskinan sebagai salah satu Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development
Goals (SDGs), khususnya tujuan 1 yaitu tanpa
kemiskinan. Di Indonesia, upaya penanggulangan
kemiskinan juga menjadi prioritas nasional pada
setiap rencana kerja pemerintah setidaknya dalam
4 periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah.
Potret nyata kemiskinan Indonesia
Pada provinsi yang memiliki tingkat kemiskinan tinggi seperti Papua, Papua
Barat, NTT, Maluku, dan Gorontalo, aksesibilitas di wilayah ini cenderung
sulit akibat dari kondisi topografi wilayah yang dipisahkan oleh pegunungan,
01 lembah, ataupun tersebar di pulau-pulau kecil. Kondisi keterisolasian ini pun
menyebabkan terhambatnya mobilitas penduduk, distribusi barang dan
jasa, hingga penyelenggaraan layanan dasar kepada masyarakat. Selain itu,
02 bencana alam seperti tanah longsor, kekeringan, dan banjir memperparah
kondisi kemiskinan karena hilangnya asset masyarakat ataupun rusaknya
fasilitas publik pada wilayah yang terkena bencana.

Berdasarkan kondisi tersebut, beberapa kebijakan yang direkomendasikan


adalah sebagai berikut; Pertama, terkait penurunan kemiskinan ekstrim,
berdasarkan kondisi geografis, budaya dan akses, diperlukan afirmasi/perlakuan
khusus dalam pelaksanaan program-program pelayanan dasar. Terobosan
03 kebijakan yang dapat dilakukan misalnya pengembangan pelayanan bergerak
untuk wilayah kepulauan seperti puskesmas perahu, rumah sakit apung,
pemanfaatan drone untuk distibusi alat kesehatan dan obat-obatan, serta
04 kebijakan penempatan dokter-dokter muda ke wilayah pedalaman (dokter
nusantara). Pengembangan infrastruktur dan konektivitas antar wilayah yang
tengah berlangsung juga perlu memprioritaskan pembukaan aksesibilitas untuk
mendukung pengembangan potensi ekonomi.
Real Estate
Potret nyata kemiskinan Indonesia
Beberapa kebijakan yang direkomendasikan Kedua, peningkatan kualitas modal manusia dilakukan melalui intervensi dalam
adalah sebagai berikut : bidang pendidikan, kesehatan, agama, dan budaya. Peran pendampingan yang
05 intensif sangat diperlukan baik dari pemerintah daerah, Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM), tokoh masyarakat, ataupun pekerja sosial. Untuk mendorong
pengembangan SDM di wilayah KTI, perlu penguatan pendidikan vokasi seperti
06 sekolah kejuruan (SMK pertanian, kehutanan, dan kelautan) dan politeknik yang
mendukung perubahan/ transformasi pola penghidupan.

Ketiga, pengembangan ekonomi daerah juga perlu dilakukan agar lebih inklusif.
Dalam pengembangannya, peningkatan daya ungkit dari sektor produktif di daerah
dilakukan dengan memprioritaskan pengembangan sektor usaha yang berkaitan erat
03 dengan usaha masyarakat miskin dan rentan yang masih memiliki potensi tumbuh
serta punya peluang berkolaborasi dengan mitra-mitra strategis dalam peningkatan
skala usahanya. Untuk wilayah KTI seperti Provinsi NTT, Maluku, Papua, dan Papua
04 Barat, pengembangan ekonomi lokal harus diprioritaskan pada pengembangan potensi
perikanan, kelautan, serta pariwisata alam dan budaya yang melibatkan masyarakat
dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebesar-besarnya.
Real Estate
Kemiskinan
merupakan isu global
yang dihadapi oleh
banyak negara di
dunia, termasuk
Indonesia. Penurunan
kemiskinan menjadi
isu yang mendapatkan
perhatian serius
karena kemiskinan
merupakan masalah
multidimensi

Beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa metode pengukuran kemiskinan multidimensi dapat melengkapi pengukuran kemiskinan yang telah ada di
Indonesia. Pengukuran kemiskinan moneter dapat dilengkapi dengan pengukuran kemiskinan multidimensi untuk menangkap gambaran kemiskinan yang
komprehensif di Indonesia (Artha dan Dartanto, 2014). Lebih dari 60 persen penduduk yang dinyatakan tidak miskin oleh kemiskinan moneter diidentifikasi
sebagai miskin dalam kemiskinan multidimensi.
Strategi dan Kebijakan Penurunan Kemiskinan
Terdapat berbagai kebijakan penanggulangan kemiskinan yang telah terbukti dapat menjinakkan kemiskinan dan ketimpangan pendapatan di
berbagai negara, terutama negara berkembang. Salah satu pendapat dikemukakan oleh Irma Adelman (1986) dalam tulisannya berjudul
“Poverty-Focused Approaches to Development Policy” dan juga Adelman dan Robinson (2000) yang menyebutkan empat pendekatan, yaitu:
Pendekatan yang berorientasi kepada aset
yaitu kebijakan untuk meningkatkan kuantitas aset kelompok miskin. Misalnya melalui pemberian kredit
yang disubsidi atau dengan memperluas akses kelompok miskin terhadap pendidikan dasar

Strategi penciptaan permintaan untuk meningkatkan kapasitas tenaga kerja


kelompok miskin, yang umumnya terdiri dari tenaga kerja tidak terampil. Strategi
ini bertujuan untuk meningkatkan permintaan, baik absolut maupun relatif
terhadap tenaga kerja tidak terampil.

Strategi atau kebijakan yang dapat meningkatkan harga dari aset utama yang
dimiliki kelompok miskin
Kebijakan peningkatan harga yang bekerja melalui pasar faktor produksi harus dapat
meningkatkan upah dari kelompok miskin. Hal ini hanya bisa terjadi jika ada
kenaikan permintaan tenaga kerja dari kelompok miskin.

Strategi atau kebijakan yang dapat mendorong peningkatan produktivitas, yaitu


suatu kebijakan yang beroperasi melalui pasar faktor produksi atau pasar komoditi, dan/atau
kebijakan yang dapat meningkatkan produktivitas dari aset yang dimiliki kelompok miskin.
Real Estate
Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penguatan akses penduduk miskin dan rentan terhadap aset produktif dan kesempatan
kerja untuk mendukung akselerasi graduasi program, melalui :

(a) Pendampingan kelompok miskin dan rentan usaha produktif;


(b) Peningkatan keperantaraan akses bagi pelaku usaha miskin dan rentan terhadap pasar,
pengembangan kapasitas kewirausahaan dan teknis, sumber permodalan;
(c) peningkatan akses penduduk miskin dan rentan pada aset produktif lainnya, termasuk
lahan melalui pelaksanaan reforma agraria
(d) peningkatan dukungan yang inklusif bagi kelompok penduduk miskin dan rentan,
termasuk penyandang disabilitas, lansia, korban perdagangan manusia, korban
penyalahgunaan NAPZA, penderita HIV/AIDS, korban bencana termasuk penduduk
terdampak pandemi COVID- 19, dan kelompok rentan lain untuk memperoleh
kesempatan berusaha dan mencari pekerjaan.
Upaya pengurangan kemiskinan ekstrem secara khusus didorong melalui
intervensi kolaboratif di tingkat desa/kelurahan. Pengembangan
digitalisasi monografi desa/kelurahan dan registrasi sosial-ekonomi
memperkuat desa/kelurahan untuk mengidentifikasi penduduk miskin
ekstrem dan permasalahannya, untuk kemudian
turut mengembangkan rencana intervensi lintas sektor dan kolaboratif
yang terfokus
bagi kelompok penduduk tersebut.
Arah Kebijakan dan Strategi Pengentasan Kemiskinan

Sumber : Analisis Wilayah dengan Kemiskinan Tinggi, Kementerian PPN/BAPPENAS


Real Estate
Arah Kebijakan dan Strategi Pengentasan Kemiskinan

Sumber : Analisis Wilayah dengan Kemiskinan Tinggi, Kementerian PPN/BAPPENAS


Real Estate
Arah Kebijakan dan Strategi Pengentasan Kemiskinan

Sumber : Analisis Wilayah dengan Kemiskinan Tinggi, Kementerian PPN/BAPPENAS


Real Estate

Anda mungkin juga menyukai