Anda di halaman 1dari 11

PERKEMBANGAN

SEKTOR JASA DALAM


PEREKONOMIAN
NEGARA DAN
MENGIDENTIFIKASI
KONSEP PEMASARAN
BISNIS JASA
--------------------------------------

STEVEN AVELINO POTTU


17061102229
PEMASARAN JASA (BINSUS)
Pengertian Sektor Jasa
 Sektor industri jasa adalah sektor yang menghasilkan produk berupa jasa,
bukan barang sebagaimana sektor manufaktur. Hasil akhir dari sektor ini
bersifat intangible atau tak dapat dilihat.
 Contoh dari sektor ini misalnya adalah sektor jasa keuangan (perbankan,
pegadaian), sektor pendidikan (sekolah, universitas), sektor kesehatan (rumah
sakit, praktek doktor) dan sektor komunikasi (penyedia jasa telepon dan
internet).
 Sektor ini disebut juga sektor tersier (sektor ketiga), setelah sektor primer
(sektor hasil bumi seperti pertanian, perkebunan dan pertambangan) dan
sektor sekunder (sektor pengolahan barang atau manufaktur).
 Di negara maju, sektor tersier atau jasa menyusun bagian besar dari
ekonominya. Ini karena perekonomian negara maju sudah berkembang dan
terdiversifikasi, sehingga tidak hanya tertumpu pada sektor primer seperti
perkebunan dan tambang, sebagaimana terjadi pada negara berkembang.
 Sektor jasa berfokus pada interaksi dengan konsumen, berbeda dengan sektor
manufaktur yang berfokus pada pengolahan barang.
 Sektor jasa mendukung sektor primer maupun sektor sekunder, dengan
memudahkan kedua sektor ini untuk menjual produknya, memudahkan proses
produksi dan meningkatkan efisiensi pada kedua sektor ini. Misalnya adalah
jasa pemasaran (marketing) yang membantu menjual di pasaran, jasa
pendidikan yang melatih tenaga di pabrik, dan jasa perbankan yang membantu
menyediakan modal.
1. Sektor Jasa Keuangan
Upaya pengembangan SJK masih dihadapkan dengan berbagai tantangan baik jangka pendek maupun
jangka menengah dan panjang yang bersifat struktural. Tantangan jangka pendek datang dari ketidakpastian
kondisi perekonomian dan SJK sebagai dampak pandemi Covid-19, dukungan pembiayaan yang bersifat
jangka menengah dan panjang untuk Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), kondisi pasar keuangan
masih berpotensi mengalami volatilitas yang tinggi dan keberlanjutan kebijakan stimulus PEN. Tantangan
struktural dari global bersumber dari perlambatan pertumbuhan ekonomi, perang dagang yang masih
berlanjut, gejala proteksionisme yang semakin meningkat, dan ketidakpastian pasar keuangan global.
Sementara itu, tantangan dari domestik bersumber dari defisit transaksi berjalan yang masih berlanjut,
sumber pembiayaan ekonomi jangka panjang yang masih terbatas, ketimpangan ekonomi dan kesenjangan
pendapatan, tingkat produktivitas dan daya saing yang masih rendah, belum optimalnya pembiayaan
ekonomi berkelanjutan, terdapatnya gap pengaturan dan pengawasan lintas SJK, rendahnya literasi dan
inklusi keuangan, dan disrupsi revolusi era ekonomi digital. Pada saat yang sama, ekspektasi pemangku
kepentingan terhadap peranan SJK ke depannya pun meningkat dengan perekonomian Indonesia yang telah
menembus tingkat kesejahteraan yang setara dengan negara-negara berpenghasilan menengah atas
Sektor Jasa Keuangan dalam Konsep
Pemasaran Bisnis Jasa
Dengan pembentukan OJK, maka lembaga ini diharapkan dapat mendukung kepentingan
sektor jasa keuangan secara menyeluruh sehingga meningkatkan daya saing
perekonomian. Selain itu, OJK harus mampu menjaga kepentingan nasional. Antara lain
meliputi sumber daya manusia, pengelolaan, pengendalian, dan kepemilikan di sektor jasa
keuangan dengan tetap mempertimbangkan aspek positif globalisasi, yaitu :
• Sistem pemerintahan semakin terbuka dan demokratis.
• Mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
• Meningkatkan produktivitas kerja masyarakat.
• Mendorong peningkatan gerak sosial masyarakat.
2. Sektor Jasa Pendidikan
 Tujuan pendidikan dan pengajaran ialah membentuk manusia susila yang cakap dan Warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab
tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air
 Sejarah Pendidikan Indonesia mencatat bahwa rumusan tujuan itu merupakan pengejawantahan dari keseluruhan isi, jiwa, dan semangat
Proklamasi 17 Agustus 1945 sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu nilai-nilai dasar sekaligus prinsip dalam
penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, ialah “memberi pembinaan kepada peserta didik agar menjadi manusia susila yang cakap,
serta warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat dan tanah air. ‘Maka nilai-nilai dasar dan prinsip
itu kemudian dikukuhkan sebagai “dasar, fungsi, dan tujuan dalam ”sistem pendidikan nasional“ sebagaimana tertuang dalam Undang-
undang R.I No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional
 Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945
 Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab
 Selain itu UUD. RI. 1945 juga menetapkan bahwa “setiap warga negara berhak mendapat pendidikan” (Pasal 31). Oleh karena itu pendidikan
juga merupakan salah satu bagian tak terpisahkan dari “hak asasi manusia,” sebagaimana ditegaskan dalam UUD. 1945, pasal 28c, ayat (1)
“Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh
manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.”
Maka salah satu prinsip penyelenggaraan pendidikan secara tegas dinyatakan pula dalam Undang-undang Sisdiknas No. 20 Th. 2003, bahwa:
“Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia nilai
keagamaan, nilai cultural dan kemajemukan bangsa.
Sektor Jasa Pendidikan dalam Konsep
Pemasaran Bisnis Jasa
Pemasaran dalam konteks jasa pendidikan adalah sebuah proses sosial dan managerial untuk
mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan melalui penciptaaan penawaran, pertukaran
produkyang bernilai dengan pihak lain dalam bidang pendidikan. Etika layanan pemasaran dalam
dunia pendidikan adalah menawarkan mutu layanan intelektual dan pembentukkan watak secara
menyeluruh. Karena pendidikan bersifat lebih kompleks, yang dilaksanakan dengan penuh
tanggungjawab, hasil pendidikannya mengacu jauh kedepan, membina kehidupan warga negara,
generasi penerus di masa mendatang (Imam Machali 2015: 397). Lockhart (2005) menyebutkan lima
faktor yang mendorong pemasaran jasa pendidikan di antaranya:
1. Meningkatnya kompetisi
2. Perubahan demografi
3. Ketidakpercayaan masyarakat
4. Penyelidikan media
5. Keterbatasan sumber daya
Lanjutan…..
Pemasaran jasa pendidikan bukan merupakan kegiatan bisnis agar sekolah yang
dikelola mendapat siswa, tetapi merupakan tanggungjawab penyelenggara pendidikan
terhadap masyarakat luas tentang jasa pendidikan yang telah, sedang, dan akan
dilakukannya.Dalam pemasaran, kepuasan pelanggan merupakan faktor penting yang
perlu diperhatikan. Hal ini disebabkan karena pendidikan merupakan proses sirkuler
yang saling mempengaruhi dan berkelanjutan. Hal tersebut
dapat menjadi sinyal positif dalam peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan.
Salah satu manfaat dalam pemasaran jasa pendidikan adalah terciptanya lingkungan
belajar yang baik bagi seluruh siswa (David Wijaya, 2012: 3) Dalam pemasaran,
kepuasan pelanggan yakni respons konsumen yang sudah terpenuhi keinginannya
tentang penggunaan barang atu jasa yang mereka pakai.
3. Sektor Jasa Komunikasi
 Meski perekonomian nasional selama 2020 meredup, sektor informasi dan komunikasi (infokom)
muncul sebagai salah satu sektor yang menjadi tulang punggung (backbone) pertahanan bangsa
dalam menghadapi pandemi Covid-19.
 Pertumbuhan positif di sektor informasi dan komunikasi ini erat kaitannya dengan peran
sebagai enabler (fasilitator) dalam mendorong keberlangsungan kegiatan produktif di tengah
pandemi. Selama masa pembatasan aktivitas sosial, peran internet amat signifikan dalam
memfasilitasi masyarakat agar tetap dapat terkoneksi dalam melakukan aktivitas interaktif secara
daring. Baik urusan pekerjaan, fasilitas dan produk kesehatan, pendidikan, sosial keagamaan,
rekreasi, hiburan hingga transaksi ekonomi.
 Terbukti, menurut BPS, sektor informasi dan komunikasi juga menjadi sumber pertumbuhan yang
memberikan angka kontribusi positif tertinggi, yaitu sebesar 0,57 persen poin, bagi total minus 2,07
persen pertumbuhan kumulatif PDB Indonesia di sepanjang 2020.
 Tumbuhnya sektor infokom juga turut mengungkit sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial serta
sektor jasa keuangan dan asuransi yang masing-masing berkontribusi positif sebesar 0,13 persen.
Sektor Jasa Komunikasi dalam
Konsep Pemasaran Bisnis Jasa
Jadi, komunikasi dalam pemasaran adalah alat untuk mencapai tujuan
dalam memberikan informasi, mempengaruhi, promosi suatu kegiatan
pemasaran agar tercapainya keberhasilan perusahaan.
Misalnya :
Internet, dengan adanya internet dalam keadaan saat ini yaitu adanya
covid-19 Ketika kita sedang berisolasi dirumah tidak bisa keluar rumah kita
dapat memesan baik makanan atau kebutuhan sehari-hari lewat internet
dengan memesan menggunakan aplikasi yang tersedia seperti gojek dan
shopee.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai